Model Bisnis Google yang Mengalahkan Pio

MANAJEMEN STRATEGIK

Model Bisnis yang Mengalahkan Pionir dan Kompetitor:
Studi Kasus pada Perusahaan Google

Disusun Oleh:
JACOBUS RICO KUNTAG

2014

Model Bisnis yang Mengalahkan Pionir dan Kompetitor
Studi Kasus pada Google Company

BAB I
PENDAHULUAN

Fenomena pertumbuhan bisnis Google bisa menjadi contoh mengesankan yang
patut diteladani oleh setiap manajer yang ingin mengubah perusahaannya menjadi sebuah
bisnis yang sukses.
Google Inc. adalah sebuah perusahaan multinasional Amerika Serikat yang secara
khusus bergerak dalam bidang produk dan jasa Internet. Produk-produk tersebut meliputi

mesin telusur, komputasi web, perangkat lunak, dan periklanan daring. Sebagian besar
labanya berasal dari AdWords (Vise, 2005).
Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ketika masih menjadi mahasiswa
Doktor di Stanford University (Battelle, 2006). Larry dan Sergey menamai mesin telusur
yang mereka ciptakan dengan nama “Google”, plesetan dari kata “googol”, sebuah istilah
matematika untuk angka 1 yang diikuti dengan 100 nol. Google Inc. secara resmi didirikan
pada 4 September 1998 sebagai perusahaan swasta, setelah founder dari Sun, Andy
Bechtolsheim, memberikan cek sebesar $100.000 kepada entitas tersebut—yang
sebelumnya belum ada. Pernyataan misi dari Google adalah “mengatur informasi dunia dan
membuatnya dapat diakses dan bermanfaat secara universal” dan slogan tidak resminya
adalah “Don't be evil” (Lenssen, 2007). Pada tahun 2006, kantor pusat Google pindah ke
Mountain View, California.
Mesin telusur Google menjadi sangat populer dalam waktu singkat (mencapai
500.000 penelusuran per hari, pada tahun 1998, yakni beberapa bulan setelah didirikan).
Pada akhir tahun 1999, mesin telusur Google mencapai jumlah sekitar tujuh juta hasil
penelusuran per hari. Pada pertengahan tahun 2000, mesin telusur Google mencapai jumlah
sekitar 15 juta hasil penelusuran per hari.
Sangat mungkin untuk menegaskan bahwa fenomena Google telah mengungkapkan
dinamika baru yang terjadi pada perkembangan lingkungan bisnis yang pesat, dimana
perusahaan mampu menemukan cara untuk mengelola kekacauan informasi dalam Web.

Google mengubah teknologinya menjadi bisnis yang menguntungkan, dengan cara
menghubungkan kompetensi inti dengan cara yang inovatif untuk menghasilkan arus
pendapatan, serta menata bisnis dalam perpaduan yang benar antara teknologi dan inovasi.

Jacobus Rico Kuntag (2014)

2

Model Bisnis yang Mengalahkan Pionir dan Kompetitor
Studi Kasus pada Google Company

BAB II
LANDASAN TEORETIS

Banyak riset yang telah mengungkap tentang model bisnis. Dalam dekade 90-an,
dengan pertumbuhan komersial Internet, banyak perusahaan yang mulai menyajikan
deskripsi model bisnis mereka untuk mendorong pembiayaan perusahaan. Istilah model
bisnis telah dipelajari dan ditetapkan. Sejak pertengahan tahun 1990-an, model bisnis mulai
dipandang sebagai alat analisis yang membantu para manajer dan sebagai strategi untuk
memahami dan mengomunikasikan logika perusahaan ke dalam penciptaan laba yang

berkelanjutan.
Tsalgatidou & Pitoura (2001) melihat model bisnis sebagai arsitektur logis untuk
produk, jasa, dan arus informasi, termasuk deskripsi dari pelaku usaha yang terlibat dan
peran mereka serta sumber dari penghasilan. Sementara menurut Amit & Zott (2001), model
bisnis dapat digambarkan sebagai konfigurasi arsitektur komponen transaksi komersial yang
dikembangkan untuk mengeksplorasi peluang bisnis.
Pendapat lain dari Shafer, Smith & Linder (2005) yang menegaskan bahwa dasar
dari model bisnis adalah sebuah logika dasar perusahaan untuk menciptakan dan
mempertahankan nilai. Mereka mengemukakan empat kategori utama yang muncul dari
sebuah model bisnis, yaitu: (1) pilihan strategis, (2) penciptaan nilai, (3) jaringan nilai, (4)
pencapaian nilai. Hal senada disampaikan pula oleh Osterwalder & Pigneur (2010) bahwa
sebuah model bisnis menjelaskan alasan tentang bagaimana sebuah organisasi menciptakan,
menyampaikan, dan menangkap nilai.
Hamel (2002) mengusulkan sebuah model bisnis generik yang mencoba
menjelaskan kinerja sebuah perusahaan saat ini, yaitu dimana perusahaan harus fokus pada
inovasi dari konsep bisnis. Istilah konsep bisnis dan model bisnis adalah sama. Penulis
menjelaskan bahwa model bisnis adalah sebuah konsep bisnis yang dipraktikkan. Lebih
lanjut, menurut Hamel (2002), inovasi dari konsep bisnis inilah yang akan menentukan
keunggulan kompetitif di masa sekarang. Penulis menjelaskan bahwa inovasi dari konsep
bisnis adalah kemampuan melahirkan kembali model bisnis yang ada dengan cara-cara yang

akan memungkinkan perusahaan untuk menciptakan nilai baru bagi pelanggan, mengejutkan
para pesaingnya, dan menciptakan kekayaan baru bagi para investor.

Jacobus Rico Kuntag (2014)

3

Model Bisnis yang Mengalahkan Pionir dan Kompetitor
Studi Kasus pada Google Company

Amit & Zott (2001) menyatakan bahwa jika sebuah perusahaan menciptakan nilai,
maka perusahaan melakukannya karena model bisnisnya. Dukungan empiris menegaskan
bahwa model bisnis relevan dengan kinerja dan model bisnis harus dipahami sebagai unit
analisis. Dengan kata lain, model bisnis menggambarkan cara dimana perusahaan memenuhi
syarat transaksi dalam menciptakan nilai bagi semua anggota, termasuk mitra kerja,
pemasok, dan pelanggan. Sebuah model bisnis berkaitan dengan penciptaan nilai, sedangkan
model penghasilan berkaitan dengan nilai penyisihan.
Pada umumnya, model bisnis perusahaan yang mengembangkan kegiatan dinamis
melalui kombinasi dari tiga komponen (Kanai & Tsunoda, 2002) yaitu:
1.


WHO: Siapa yang ingin perusahaan capai? ― “pelanggan”

2.

WHICH: Mana nilai yang ingin perusahaan ciptakan? ― “kebutuhan”,

3.

HOW: Bagaimana perusahaan bekerja agar dapat menciptakan nilai bagi pelanggan?
― “sumber daya dan proses”.

Osterwalder & Pigneur (2010) mengemukakan sebuah kerangka model bisnis yang
dapat ditampilkan secara visual menggunakan diagram yang disebut “Business Model
Canvas” yang dibangun dari 9 komponen sebagai berikut:
1.

Jaringan mitra (Partner network): Siapa mitra kerja dan pemasok utama?

2.


Kegiatan utama (Key activities): Apa kegiatan/proses utama?

3.

Sumber daya utama (Key resources): Apa aset yang diperlukan menjalankan bisnis?

4.

Proposisi nilai (Value proposition): Apa tawaran untuk setiap segmen pelanggan?

5.

Hubungan pelanggan (Customer relationship): Bagaimana berhubungan dengan
pelanggan sepanjang waktu?

6.

Saluran (Channels): Bagaimana mencapai setiap segmen pelanggan?


7.

Segmen pelanggan (Customer segments): Siapa saja kelompok pelanggan?

8.

Struktur biaya (Cost structure): Apa saja biaya-biaya yang penting?

9.

Arus pendapatan (Revenue streams): Bagaimana cara memperoleh penghasilan?
Peran dari model bisnis adalah untuk memastikan bahwa dasar teknologi dari

sebuah inovasi dapat diterjemahkan ke dalam nilai ekonomis. Tanpa model bisnis yang tepat,
maka teknologi baru tidak akan berubah menjadi nilai ekonomis. Sugano, Goncalves, &
Figuira (2009) menegaskan bahwa model bisnis menggabungkan pemahaman bagaimana
sebuah perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari peluang baru.

Jacobus Rico Kuntag (2014)


4

Model Bisnis yang Mengalahkan Pionir dan Kompetitor
Studi Kasus pada Google Company

BAB III
ASAL-USUL MODEL BISNIS GOOGLE

3.1. Kemunculan GoTo
Sepanjang tahun 1990-an, ada peningkatan yang besar dalam World Wide
Web (WWW) namun isi kontennya “berantakan”, dikarenakan semakin populernya
komputer pribadi dan semakin banyaknya pengguna internet, sehingga muncul
kebutuhan yang kuat untuk mengorganisasi berbagai konten yang besar tersebut agar
membantu para pengguna internet.
Pada prinsipnya, mesin telusur menggunakan algoritma sederhana yang
mengurutkan hasil penelusuran sesuai dengan beberapa kata kunci tertentu yang
muncul di sebuah halaman situs web. Namun sistem tidak dapat mengklasifikasi situssitus menurut konten terbaik, karena adanya spam (pengulangan kata-kata di halaman
situs web) yang mengganggu mesin telusur pada saat melakukan indeks.
Pada masa itu, sebagian besar lalu lintas internet dikendalikan oleh para
pengembang portal besar yang mampu menyaring dan menghasilkan konten yang

beragam, khusus untuk domain mereka. Battelle (2006) mengungkap fakta bahwa
pada tahun 1990-an, mesin telusur bukan prioritas bagi sebagian besar pengembang
internet. Mesin telusur hanya sebagai komoditas, yaitu sebuah atribut yang hanya
memuaskan pengguna; dan pada saat itu juga, tujuannya adalah untuk tidak
mengirimkan seorang pengguna internet keluar dari suatu portal ke portal lainnya,
sebagaimana yang dilakukan oleh mesin telusur, melainkan untuk tetap
mempertahankan mereka di dalam portal.
Berkat adanya lalu lintas internet yang intens, pengembang portal besar juga
bertindak sebagai kendaraan untuk kepentingan pengiklanan (advertising) dari
beberapa perusahaan. Namun, pengiklanan tidak dapat membedakan lalu lintas
internet secara spesifik (lalu lintas di mana pengguna cenderung akan bertindak dalam
menanggapi iklan perusahaan) dengan lalu lintas non-spesifik (lalu lintas umum yang
tidak dapat diterjemahkan sebagai pelanggan untuk iklan perusahaan).

Jacobus Rico Kuntag (2014)

5

Model Bisnis yang Mengalahkan Pionir dan Kompetitor
Studi Kasus pada Google Company


Karena volume substantif lalu lintas di portal besar kebanyakan terdiri dari
lalu lintas non-spesifik, kadang perusahaan yang memasang iklan (penyiar iklan) tidak
mendapat respons yang diharapkan sesuai dengan investasi mereka.
Dalam upaya untuk mengatasi masalah tersebut, GoTo muncul sebagai
sebuah pengembang yang menawarkan mesin telusur baru dengan model bisnis baru,
yaitu hasil penelusuran berdasarkan “tampilan iklan berbayar”. Dalam model bisnis
GoTo, perusahaan atau penyiar iklan hanya akan membayar biaya pengiklanan sesuai
dengan cara kerja yang bergantung pada pengguna internet akhir. Cara kerjanya unik,
karena pembayaran hanya dapat dilakukan bila pengguna internet secara efektif
memasuki halaman situs web dari penyiar iklan melalui sebuah link. Cara kerja ini
dikenal dengan cost per click (CPC) atau biaya per klik. Pada saat yang sama, tidak
ada investasi perusahaan atau penyiar iklan yang terbuang. Selain itu, masalah spam
dapat dilawan, karena hasil penelusuran dari ketidaksengajaan dapat diatasi oleh
pengguna internet.
GoTo kemudian merancang sebuah strategi agresif, yakni menawarkan
layanan iklan terkait dengan hasil penelusuran pada biaya minimum satu sen dari satu
dolar per klik. GoTo percaya bahwa para perusahaan / penyiar iklan akan dengan cepat
bersaing untuk “tampilan berbayar” ini, sehingga para perusahaan yang bersedia
membayar lebih akan memiliki tampilan iklan yang diposisikan lebih baik ketika kata

kunci tertentu diketik ke dalam mesin telusur.
Perusahaan juga mengadopsi strategi akuisisi lalu lintas. Melalui perjanjian
kemitraan, GoTo menempatkan mesin telusurnya ke dalam situs-situs lain yang
memiliki audiens besar. Dengan cara ini, GoTo mengembangkan dua lini bisnis, yaitu
layanan penelusuran melalui situs utama GoTo, dan bisnis distribusi yang
menghasilkan pendapatan lebih kecil tetapi pada skala yang lebih besar melalui lalu
lintas internet yang dihasilkan oleh situs pihak ketiga.

3.2. Kemunculan Google
Pada bulan Januari 1996, Larry Page dan Sergey Brin memulai pekerjaan
mereka pada sebuah proyek Ilmu Komputer di Universitas Stanford. Proyek tersebut
terdiri dari penciptaan mesin Web yang disebut BackRub yang bertujuan untuk meng-

Jacobus Rico Kuntag (2014)

6

Model Bisnis yang Mengalahkan Pionir dan Kompetitor
Studi Kasus pada Google Company

asimilasi hubungan antara situs Web yang berbeda. Menurut Battele (2006 : 61),
BackRub diciptakan sebagai “sebuah sistem yang akan menemukan koneksi di Web,
menyimpannya untuk analisis, dan mereplikasinya dengan cara yang memungkinkan
orang untuk melihat siapa saja yang terhubung ke setiap halaman Web”.
Dalam perkembangan proyek BackRub, algoritma PageRank diciptakan.
Algoritma ini mampu menghitung semua koneksi antara situs yang berbeda dan
kemudian menyusunnya ke dalam peringkat sesuai dengan tingkat kepentingannya.
Dengan adanya PageRank serta beberapa perbaikan lainnya, Google menjadi
mesin telusur paling canggih jika dibandingkan dengan yang lainnya pada masa itu.
Larry Page dan Sergey Brin, sebagai penciptanya, mencoba untuk melisensi teknologi
Google ke beberapa perusahaan Silicon Valley (termasuk Yahoo dan Excite) selama
delapan belas bulan dengan jumlah 1,2 juta dolar AS. Namun tidak ada kesepakatan
memuaskan yang tercapai. Karena alasan seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa
mesin telusur bukanlah prioritas bagi para eksekutif internet pada masa itu.
Setelah gagal untuk mendapatkan kesuksesan dalam lisensi teknologi mereka,
Larry Page dan Sergey Brin memutuskan untuk mendirikan sebuah perusahaan; dan
setelah mempresentasikan teknologi Google kepada Andy Bechtolsheim, seorang
kapitalis ventura serta salah seorang pendiri Sun, akhirnya Larry Page dan Sergey Brin
memperoleh 100.000 dolar AS. Beberapa minggu kemudian, pada tanggal 7
September 1998, Google Inc. secara resmi didirikan. Kompetensi inti dari Google
adalah untuk menyediakan layanan penelusuran bagi pengguna internet; pada
awalnya, mereka hanya memiliki tiga orang karyawan dan sebuah kantor utama yang
terletak di sebuah rumah sewaan di samping garasi.

3.3. Model Bisnis Google
Tidak seperti GoTo, tujuan utama dari Google tidak untuk memberikan alat
pengiklanan, melainkan alat telusur yang menawarkan pengguna internet hasil terbaik
sesuai dengan tingkat relevansi dari setiap konten halaman situs Web, dengan bantuan
algoritma yang canggih. Hanya dua tahun setelah berdirinya, Google sudah mendaftar
sekitar enam puluh juta penelusuran per hari.

Jacobus Rico Kuntag (2014)

7

Model Bisnis yang Mengalahkan Pionir dan Kompetitor
Studi Kasus pada Google Company

Namun demikian, bahkan dengan cakupan ketertarikan audiens mereka yang
luas, Google memiliki pendapatan negatif sampai akhir tahun 2000, karena belum
memiliki model bisnis yang berkelanjutan. Pada masa itu, dalam upaya untuk
mengubah situasi yang dialaminya, Google meluncurkan layanan baru yang disebut
AdWords, yang dijelaskan sebagai berikut (Battele, 2006 : 107):
“Pada dasarnya, Google menggunakan pendekatan yang dilakukan GoTo, yaitu
membangun model layanan-mandiri yang otomatis yang memungkinkan penyiar
iklan untuk membeli tampilan teks online menggunakan kartu kredit. Namun
tidak seperti GoTo, Google sudah memiliki banyak lalu lintas untuk hasil
penelusuran alami (hasil penelusuran yang mengklasifikasikan situs dengan
konten terbaik). Google mampu memisahkan hasil penelusuran alami dengan
hasil dari pengiklanan―inilah yang membedakannya dengan GoTo, yang murni
diluncurkan sebagai alat komersial.”
Google menyadari bahwa sebagian besar pengguna internet jauh lebih tertarik
pada hasil penelusuran alami daripada hasil periklanan; dan perusahaan juga tahu
bahwa ketika mencampuradukkan dua jenis hasil penelusuran, maka kualitas dari
layanan bisa berdampak serius.
Versi pertama dari AdWords mengadopsi sistem Cost per Thousand (CPT),
dimana penyiar iklan membayar per jumlah tayangan (atau tampilan iklan) dan bukan
per klik, seperti yang dilakukan GoTo. Namun pada Februari 2002, Google
meluncurkan versi baru AdWords yang menawarkan tidak hanya layanan iklan dengan
performa (CPC atau CPT), tetapi juga sistem lelang yang mengklasifikasi dan
mengevaluasi tampilan berbayar berdasarkan pada tingkat popularitas. Dengan kata
lain, perusahaan yang membayar lebih untuk kata kunci tertentu akan memiliki
peringkat tampilan iklan yang lebih baik di bagian AdWords pada saat kata kunci
diketik di halaman Google. Namun, perusahaan bisa kehilangan posisinya jika
perusahaan lain mendapatkan jumlah klik yang besar dalam bagian AdWords yang
sama dari waktu ke waktu.
Beberapa bulan setelah memperkenalkan versi baru dari AdWords, Google
mempublikasikan perjanjiannya dengan AOL, dimana AOL kemudian menggunakan
teknologi penelusuran Google di dalam portalnya. Dalam kesepakatan ini, Google
dengan jelas telah membuka lini bisnis baru: distribusi AdWords.

Jacobus Rico Kuntag (2014)

8

Model Bisnis yang Mengalahkan Pionir dan Kompetitor
Studi Kasus pada Google Company

Dengan model bisnis yang secara sinergis menggabungkan layanan
penelusuran dan periklanan yang canggih, Google telah menyelamatkan perusahaan
dari kerugian pada tahun 1999 dan 2000 dan mengubahnya menjadi salah satu
perusahaan paling menguntungkan dalam sejarah bisnis. Tabel 1 berikut menunjukkan
kinerja keuangan perusahaan dari saat mengalami kerugian hingga saat paling
menguntungkan.
Tabel 1. Kinerja Keuangan Google dari Tahun 1999 – 2005
Tahun

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

Laba (dalam
juta dolar)

-6,1

-14,7

7

99,7

105,6

399

1500

Sumber: Sugano, Goncalves, & Figueira (2009)
Sugano, Goncalves, & Figueira (2009) mengutip rahasia dari efektifitas
model bisnis Google seperti yang disampaikan oleh kedua pendirinya, Larry Page dan
Sergey Brin, dalam pernyataan berikut:
“Google hanya menampilkan tampilan teks yang ditujukan pada kata kunci, yang
berarti bahwa Anda tidak akan melihat tampilan teks kecuali Anda mencari
informasi tentang topik tertentu. Dan untuk itu, tidak ada spanduk animasi yang
saling bersaing untuk mendapatkan perhatian Anda. Pada saat penelusuran topik,
tampilan teks dibaca dengan saksama oleh para pengguna internet, yang berpikir
bahwa mereka sama berharganya dengan hasil penelusuran tersebut.”
3.4. Model Bisnis: Google versus GoTo
Terlepas dari kesamaan antara model bisnis GoTo dan Google (karena kedua
sistem periklanan yang ditawarkan berkaitan dengan mesin telusur), penting untuk
mengamati letak perbedaan penting dan puncak dari keberhasilan Google bila
dibandingkan dengan GoTo.
Model bisnis Google dan GoTo dapat dibedakan berdasarkan pada kombinasi
tiga faktor yang diadaptasi dari konsep yang dikemukakan oleh Kanai & Tsunoda
(2002), yaitu: (1) WHO, yaitu siapa yang ingin perusahaan capai: “pelanggan”, (2)
WHICH, yaitu nilai yang mana yang ingin perusahaan ciptakan: “kebutuhan”, (3)
HOW, yaitu bagaimana perusahaan bekerja agar dapat menciptakan nilai untuk
pelanggan: “sumber daya dan proses”. Faktor-faktor tersebut yang menjadi dasar
untuk membedakan antara model bisnis GoTo dan Google secara lebih akurat.
Jacobus Rico Kuntag (2014)

9

Model Bisnis yang Mengalahkan Pionir dan Kompetitor
Studi Kasus pada Google Company

Tabel 2 berikut menyajikan perbedaan antara model bisnis GoTo dan Google
dalam ringkasan (Sugano, Goncalves, & Figueira, 2009):
Tabel 2. Perbedaan Model Bisnis GoTo dan Model Bisnis Google
Faktor
Utama

WHO

GoTo

-

Para pelanggan yang tertarik
pada mesin telusur yang pada
dasarnya komersial.

-

Para perusahaan yang tertarik
untuk mengumumkan produk
atau jasa mereka di Internet
pada lalu lintas spesifik.

-

Sebuah layanan yang
menawarkan pengguna
Internet mesin penelusuran
dengan hasil komersial.

-

Sebuah layanan yang
menawarkan pengiklanan
perusahaan di dalam hasil
mesin telusur.

-

Membuat mesin telusur di
mana hasil penelusuran
berdasarkan iklan teks
berbayar.

-

Strategi agresif dengan cara
meningkatkan volume
tampilan pengguna Internet.

Google
- Para pelanggan yang tertarik
pada mesin telusur yang
mengklasifikasi situs Internet
sesuai relevansi kata kunci
yang diinginkan.
- Para perusahaan yang tertarik
untuk mengumumkan produk
atau jasa mereka di Internet
pada lalu lintas spesifik.
-

WHICH
-

-

HOW

-

Sebuah layanan yang
menawarkan pengguna
Internet mesin penelusuran
yang mengklasifikasi situs
Internet sesuai relevansi kata
kunci yang diinginkan.
Sebuah layanan yang
menawarkan tampilan iklan
perusahaan di samping hasil
penelusuran alami dari mesin
telusur.
Membuat mesin telusur yang
menawarkan pengguna
Internet layanan untuk
mengklasifikasi situs
berdasarkan relevansi konten
melalui teknologi algoritma
mutakhir.
Pemisahan alami lalu lintas
Internet oleh mesin telusur.
Peluncuran AdWords.

Sumber: Sugano, Gonçalves, & Figueira (2009 : 55)

Jacobus Rico Kuntag (2014)

10

Model Bisnis yang Mengalahkan Pionir dan Kompetitor
Studi Kasus pada Google Company

Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2 di atas, Google lebih efektif dalam
hal mencapai pelanggan, yakni fokus pada kelompok yang terbentuk dari semua
pengguna Internet, menawarkan mereka sebuah layanan dengan nilai yang lebih besar,
dengan cara mengelompokkan situs Internet berdasarkan pada relevansi konten. Hal
ini mengakibatkan peningkatan pesat dalam volume pengguna Google yang dengan
segera mendorong pengembangan langkah strategis berikutnya oleh Google.
Sementara dalam hal penciptaan nilai, Google mampu membedakan hasil penelusuran
alami dari periklanan, sementara GoTo memang difokuskan pada hasil penelusuran
yang bersifat komersial. Perbedaan yang utama dari kedua model bisnis terletak pada
sumber daya dan proses penciptaan nilai (HOW). GoTo mengembangkan mesin
telusur berdasarkan “iklan berbayar” untuk membantu para perusahaan yang ingin
mengumumkan produk atau jasa mereka di Internet, sementara Google telah
mengembangkan mesin telusur terbaik yang pernah ada, yakni dengan sistem
algoritma yang canggih yang fokus utamanya adalah pada pengguna Internet.

3.5. Model Bisnis: Google versus Yahoo
Baik Google maupun Yahoo menghasilkan uang mereka dengan cara yang
sama. Meskipun mereka mungkin dianggap oleh publik sebagai penyedia layanan
online gratis, namun dari perspektif bisnis, mereka adalah perusahaan pengiklanan
paling efektif. Google dan Yahoo telah bersaing dengan sengit dari akhir tahun 1990an, dimana kedua perusahaan terus menerus merilis produk-produk baru dan bersaing
untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar untuk layanan mesin telusur.
Menurut Beal (2004), Google mengambil pendekatan yang lebih cepat
terhadap motivasi, merangkul ide-ide dan produk-produk yang baru sebelum
manajemen perusahaan mengeluarkan angka yang menunjukkan bagaimana semuanya
sesuai dengan rencana bisnis secara keseluruhan. Sementara Yahoo mengambil
pendekatan yang lebih praktis untuk teknologi, yaitu mengidentifikasi apa yang
diinginkan orang dan kemudian membangun atau membeli produk yang dirancang
untuk memberikan pengunjung satu saja alasan meninggalkan situs Web-nya. Yahoo
secara khusus ingin menjadi sesuatu yang penting bagi kehidupan pribadi dan
profesional setiap orang.

Jacobus Rico Kuntag (2014)

11

Model Bisnis yang Mengalahkan Pionir dan Kompetitor
Studi Kasus pada Google Company

BAB IV
EVOLUSI MODEL BISNIS GOOGLE

Sebuah model bisnis bagaimana pun juga tidaklah statis. Sebaliknya, model bisnis
bersifat dinamis. Oleh karena itu, Google selalu mencoba menyesuaikan diri dan terus
menciptakan nilai baru untuk memenuhi kebutuhan para pelanggannya.
Pada tahun 2003, Google meluncurkan AdSense, sebuah layanan penyebaran
AdWords di situs Web pihak ketiga. Dalam layanan ini, pemilik ataupun editor dari sebuah
situs Web mendaftarkan diri ke Google secara gratis dan memasang sebuah tampilan iklan
di sisi halamannya. Tampilan iklan ini berkorelasi dengan situs Web lain (penyiar iklan).
Dalam hal ini, editor dari situs Web yang memasang AdSense dapat memperoleh sebagian
kecil dari keuntungan yang dihasilkan dari setiap klik oleh pengunjung halamannya yang
tertarik dengan AdSense.
Menurut Battele (2006 : 130), dalam layanan Google ini, ada perbedaan yang
signifikan dalam kaitannya dengan AdWords, karena AdSense tidak ditujukan pada minat
konsumen, melainkan pada konten situs. Dengan kata lain, apabila pengguna Internet
mengunjungi situs dengan kata kunci tertentu, maka setelah memasuki halaman Web,
AdSense menampilkan tampilan iklan dengan konten video dalam kaitannya dengan kata
kunci tertentu. AdSense telah mengukir kesuksesan besar karena membantu para penyiar
iklan memperluas jangkauan tampilan iklan mereka. Selain itu, situs-situs Web yang menjadi
anggota Google Network juga memperoleh porsi dari pendapatan yang dihasilkan AdSense.
Saat ini, semakin banyak editor situs Web yang mendaftarkan diri menggunakan layanan
AdSense. Walaupun sebelumnya, mereka tidak memiliki ide untuk menghasilkan uang dari
situs Web sederhana.
Google dengan cepat telah mengembangkan model bisnis melalui perluasan
portofolio layanan yang ditawarkan kepada para pengguna Internet. Hal tersebut terjadi
karena untuk setiap layanan baru yang ditawarkan, Google dapat menjangkau lebih banyak
lalu lintas Internet dan membuka ruang baru untuk memperluas layanan periklanan.
Beberapa contoh transmisi iklan dalam layanan email Gmail, pemetaan digital Google Maps
dan Google Earth, situs berbagi video YouTube, platform untuk perangkat mobile Android,
peramban Google Chrome, dan jejaring sosial Google+.

Jacobus Rico Kuntag (2014)

12

Model Bisnis yang Mengalahkan Pionir dan Kompetitor
Studi Kasus pada Google Company

Sampai dengan saat ini, Google telah menyediakan berbagai layanan yang beragam
kepada semua pengguna Internet secara gratis. Google telah membantu para penyiar iklan
untuk melayani diri mereka sendiri, dan mendorong para editor situs-situs kecil yang ingin
memperoleh penghasilan dari Internet. Tampilan iklan muncul di YouTube, Google Finance,
dan situs-situs anggota Google Network.
Google yang mengembangkan Android, sebuah platform software untuk mobile,
dapat digunakan oleh produsen handset untuk diinstal pada perangkat mereka dan oleh
pengembang untuk membuat aplikasi dalam perangkat mobile. Google juga bekerja sama
dengan beberapa perusahaan OEM (Original Equipment Manufacturers) untuk menciptakan
komputer berbasis Chrome OS. Selain itu, Google juga melayani pasar Enterprise melalui
aplikasi-aplikasi berbasis Web yang dikenal sebagai Google Apps, yang mencakup Gmail,
Google Docs, Google Calendar, dan Google Sites.
Model bisnis Google dalam bentuk visual ditunjukkan pada Gambar 1 berikut
(BMIMatters, 2012):
Gambar 1. Model Bisnis Google dalam Kanvas

Sumber: Osterwalder & Pigneur (2010); BMIMatters (2012).

Jacobus Rico Kuntag (2014)

13

Model Bisnis yang Mengalahkan Pionir dan Kompetitor
Studi Kasus pada Google Company

BAB V
KESIMPULAN

Model bisnis Google menjelaskan alasan tentang bagaimana Google menciptakan
(creates), menyampaikan (delivers), dan menangkap (captures) nilai. Jika inovasi teknologi,
desain, dan layanan yang solid mendukung strategi yang menangkap nilai yang “menjuntai”
secara signifikan, maka kemenangan bisa menjadi pencapaian yang luar biasa. Strategi
Google telah diupayakan untuk memperluas akses terhadap data pengguna untuk
mendukung target platform iklannya. Konsolidasi Google berhasil dengan adanya
penekanan pada fungsi yang premium. Google menawarkan layanannya tanpa biaya kepada
para pengguna Internet, sekaligus menangkap nilai yang menjuntai dengan cara yang sama
untuk mendapatkan penghasilan dari data pengguna.
Sebagai contoh, layanan Gmail, platform Google Docs dan sistem operasi Chrome.
Sebelumnya banyak konsumen membayar biaya bulanan kepada para provider seperti AOL
untuk penggunaan email dan layanan online lainnya. Ketika menyinggung ke masalah
aktivitas perkantoran, tentu saja, sebelum datang ke era sekarang ini, Microsoft telah
membangun salah satu bisnis paling sukses dalam sejarah. Tidak ada bagian kecil dari
pengisian pengguna sepeser pun cukup untuk bersaing dengan versi perangkat lunak Office
Suite dan Sistem Operasi Windows.
Google terbilang terlambat memasuki permainan menangkap nilai yang menjuntai
dengan menawarkan email gratis, tapi tentu saja, langkah yang diambil Google masih dapat
mendominasi permainan saat ini. Dalam hal dokumen, apa pun yang dikatakan orang tentang
batasan fungsional atau keuntungan kolaboratif dari Google Docs, faktanya adalah bahwa
untuk para pengguna Internet, mereka disediakan secara gratis. Semakin banyak pengguna
yang dengan senang hati membiarkan pihak lain yang menanggung biaya untuk mereka,
asalkan semua mereka bersedia memberikan akses untuk informasi.
Dalam kasus menangkap nilai yang menjuntai yang paling kuat dari Google adalah
menciptakan sebagian besar pendapatan dari AdWords. Ini adalah jantung dari model bisnis
perusahaan, yang memungkinkan penyiar iklan untuk menjangkau para pengguna Internet.
Para pengguna Internet menunjukkan, melalui kata-kata yang digunakan penyiar iklan di
seluruh platform Google, bahwa mereka cenderung menginginkan apa yang dijual oleh

Jacobus Rico Kuntag (2014)

14

Model Bisnis yang Mengalahkan Pionir dan Kompetitor
Studi Kasus pada Google Company

penyiar iklan. Inilah sebabnya ketika seorang pengguna Internet memberikan pilihan
fungsional pada saat registrasi ke browser Chrome, dan ke platform Google yang lain seperti
Android. Para pengguna mengintegrasikan semua kegiatan digitalnya dengan memberikan
Google gambaran yang lebih lengkap atas preferensi pengguna. Hal ini pada gilirannya
memungkinkan Google untuk lebih membedakan proposisi nilai dari penargetan iklan.
Google hampir tidak selalu menjadi pionir atau yang pertama untuk mencoba
menangkap nilai yang menjuntai sekali perintah, seperti halnya GoTo, AOL dan Microsoft.
Namun, mengapa model bisnis Google menjadi begitu kuat sampai di era sekarang ini?
Yang pasti bahwa inovasi teknologi Google yang kuat karena sistem PageRank,
yang mendominasi permainan para pengembang mesin telusur. Google membuat hasil
penelusuran yang jauh lebih relevan, mengalahkan pendahulunya, GoTo. Termasuk
sesudahnya, seperti mesin telusur Yahoo dan Bing. Namun, jika orang berpikir bahwa
inovator Google sengaja membangun perangkap tikus yang lebih baik dari pendahulunya,
maka perlu diingat bahwa nilai tambah tidak sama dengan nilai yang dibawa keluar.
Menghasilkan keuntungan yang signifikan adalah tentang mengendalikan titik dalam rantai
nilai, di mana di dalamnya adalah semua pengguna Internet yang tertarik dengan hal-hal
yang inovatif. Terlepas dari teknologi penelusuran yang lebih baik, ini tentang memastikan
orang-orang yang menjual produk dan jasa mereka kepada para pengguna Internet atau
membeli produk dan jasa dari para pengguna internet, mereka sama-sama lebih dari sekadar
membutuhkan satu sama lain.
Dalam hal email, mitra kerja konten dan pengiklanan seperti Hotmail menangkap
nilai yang menjuntai untuk sementara waktu dengan menawarkan akun gratis, Hotmail
menarik basis investasi dan merupakan pionir dalam era mereka (Hotmail kemudian dibeli
oleh Microsoft pada tahun 1997). Sementara itu, kelompok programmer menciptakan dan
mengembangkan sistem operasi gratis serta perangkat lunak dokumen dasar di era tahun
1990-an. Namun para penyedia alternatif tersebut gagal menjadikan tawaran solusi mereka
menjadi uang, seefektif yang dilakukan Google. Model bisnis dan model penghasilan mereka
tidak bisa bersaing dengan kapasitas yang dilakukan Google dalam menangkap nilai laten
dalam layanan email serta layanan dokumen terhadap para pengguna. Kesuksesan Google
karena menawarkan akses penargetan iklan ke semua pengguna Internet.

Jacobus Rico Kuntag (2014)

15

Model Bisnis yang Mengalahkan Pionir dan Kompetitor
Studi Kasus pada Google Company

DAFTAR PUSTAKA

Amit, R. & C. Zott (2001). “Value creation in e-business” in Strategic Management
Journal, Vol. 22, pp. 493 – 520.
Battelle, John (2006). The Search: How Google and Its Rivals Rewrote the Rules of
Business and Transformed Our Culture. Reprint Edition. New York: Portfolio
Trade.
Beal, Andy (2004). “Yahoo and Google in Same Space, Different Business Models” in
WebProNews. Diakses pada 17 November 2014
(http://www.webpronews.com/yahoo-and-google-in-same-space-differentbusiness-models-2004-12)
Crawford, Alejandro & Lisa Chau (2013). “Why Google’s business model works” in
Economic Intelligence. Diakses pada 17 November 2014
(http://www.usnews.com/opinion/blogs/economic-intelligence/2013/06/25/whygoogles-business-model-works)
Hamel, G (2002). Leading the revolution. Boston: Harvard Business School Press.
Lenssen, Philip (2007). “Paul Buchheit on Gmail, AdSense and More” in Google
Blogoscoped. Diakses pada 17 November 2014.
Osterwalder, Alexander & Yves Pigneur (2010). Business Model Generation: A Handbook
for Visionaries, Game Changers, and Challengers. New York: John Wiley &
Sons.
Shafer, S., H. J. Smith, & J. C. Linder (2005). “The power of business models” in Business
Horizons, Vol. 48, No. 3, pp. 199 – 207.
Sugano, Joel Yutaka, Eduardo Jardel Veiga Gonçalves, and Mariane Figueira (2009).
“Business Model and Core Competence Refinement: Google Case Study” in RAI
– Revista de Administração e Inovação , Vol. 6, No. 3, pp. 46 – 62.
Tsalgatidou, A. & E. Pitoura (2001). “Business models and transactions in mobile
electronic commerce: requirements and properties” in Computer Networks, Vol.
37, No. 2, pp. 221 – 236.
Vise, David A. (2005). "Online Ads Give Google Huge Gain in Profit". The Washington
Post.
Google Company Overview (http://www.google.com/about/company/)
Google Financial Tables (http://investor.google.com/financial/tables.html)
Google Business Model (http://bmimatters.com/2012/03/29/understanding-googlebusiness-model)

Jacobus Rico Kuntag (2014)

16