T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Enhancing Learning Outcomes Through Cooperative Learning Model Group Investigation on 5th Grade Students T1 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 04 Jambangan Kecamatan Geyer
Kabupaten Grobogan Semester II tahun 2016-2017. Subyek dari penelitian tindakan
kelas ini adalah siswa Kelas V SD Negeri 04 Jambangan Kecamatan Geyer
Kabupaten Grobogan dengan jumlah siswa 29 siswa, yang terdiri atas 14 siswa
perempuan dan 15 siswa laki-laki. Siswa kelas V ini hasil belajarnya masih rendah
dalam pembelajaran IPA. Dari 29 siswa terdapat 19 siswa mendapatkan nilai
dibawah 70 atau belum mencapai KKM yang ditentukan. Karakteristik siswa kelas
V ini adalah berumur antara 10 tahun sampai 11 tahun, kelompok umur tersebut
sesuai dengan teori perkembangan kognitif tergolong dalam tahap berpikir konkrit
atau nyata.
Sarana dan prasarana yang terdapat di SD Negeri 04 Jambangan Kecamatan
Geyer Kabupaten Grobogan yaitu ruang kelas 1 sampai kelas 6, ruang guru, ruang
kepala sekolah, ruang tamu, ruang UKS, kamar mandi, gudang, lapangan yang
biasa digunakan untuk upacara, olahraga, dan tempat bermain, tempat parkir dan
perpustakaan. Objek pada penelitian ini adalah siswa kelas V hasil belajar pada
mata pelajaran IPA. Penelitian ini bekerja sama dengan guru kelas V yaitu, Sri
Handayani S. Pd. Guru kelas yang berperan sebagai pengajar.
3.2


Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom Action

Research) yang disingkat menjadi PTK. “PTK adalah penelitian tindakan kelas

yang dilaksanakan di kelas dengan tujuan memperbaiki/ meningkatkan mutu
praktik pembelajaran” (Arikunto, 2009). Menurut Sanjaya (2013), PTK adalah
proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dan
upaya untuk memecahkannya dengan menggunakan berbagai tindakan yang
terencana di dalam situasi nyata dan menganalisis setiap oengaruh dari tindakan itu.
Madya (2006) menyatakan Penelitian Tindakan sejati adalah penelitian tindakan

27

28

kolaboratif, yaitu yang dilakukan oleh sekelompok peneliti melalui kerjasama.
Kolaborasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kolaborasi antara guru dan
peneliti.

3.3

Desain Penelitian
Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain yang

dikemukakan oleh Kemmis dan MC Taggart yang terdiri dari empat komponen
yakni: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun desain PTK yang
dimaksud menggambarkan adanya empat langkah (dan pengulangannya), yang
disajikan dalam bagan berikut ini.
SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PERENCANAAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN

SIKLUS I

PENGAMATAN


PERENCANAAN

REFLEKSI

SIKLUS II
Gambar

3.1

PELAKSANAAN
Tahap

PENGAMATAN

pelaksanaan PTK

Rancangan desain penelitian ini mengacu pada model siklus menurut
Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2010). Keempat siklus tersebut merupakan
satu siklus atau putaran, yang artinya setelah langkah ke empat lalu kembali ke satu
dan seterusnya. Meskipun sifatnya berbeda, langkah kedua dan ketiga dilaukan

secara bersamaan jika pelaksana dan pengamat berbeda. Jika pelaksana juga
pengamat, munkin pengamat dilakukan setelah pelaksana, yaitu dengan cara

29

mengingat-ingat apa yang telah terjadi. Secara utuh, tindakan yang diterapkan
dalam penelitian tindakan kelas seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan
sebagai berikut:
a. Tahap 1 : Menyusun Rancangan Tindakan (Perencanaan)
Penyusunan rancangan mempunyai kesepakatan bersama antara guru yang
melaukan tindakan dengan peneliti yang akan mengamati proses jalannya tindakan.
Upaya tersebut dilaukan untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat dan mutu
kecermatan pengamatan yang dilaukan. Rencana penelitian tindakan kelas
merupakan tindakan yang terstruktur serta terencana, namun tidak menutup
kemungkinan untk mengalami perubahan sesuai dengan situasi serta kondisi yang
sudah ada.
b. Tahab II : Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap dua ini implementasi atau penerapan isi rancangan menggunakan
tindakan kelas. Hal yang perlu diingat adalah dalam tahap dua ini pelaksana guru
harus ingat serta taat pada apa yang telah dirumuskan dalam rancangan, tapu harus

pula berlau wajar. Memodifikasi tetap diperbolehkan, selama tidak mengubah
prinsip.
c. Tahap III : Pengamatan
Tahap ini adalah pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Sebenarnya sedikit
kurang tepat jika pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena
seharusnya pengamatan dilakukan bersamaan atau pada waktu tindakan sedang
dilaukan.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini kegiatan mengemukakan kembali yang telah terjadi. Mengkaji secara
menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data dari lembar observasi
dan dapat pula bertanya jawab dengan subjek tentang apa yang dialami, kemudian
dilaukan evaluasi untuk menyempurnakan tindakan selanjutnya.
Keempat tahapan tersebut merupakan satu siklus yang satu putaran kegiatan
beruntun, dari tahapan penyusunan sampai tahap refleksi yang tidak lain adalah
evaluasi. Siklus adalah putaran kegiatan beruntun yang kembali kelangkah semula.

30

3.4


Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian
tindakan kelas ini peneliti menggunakan 2 variabel yaitu variabel independen atau
sering disebut variabel bebas dan variabel dependen atau sering disebut variabel
terikat. Hal ini yang diteliti adalah hasil belajar IPA dengan menggunakan model
Group Investigation siswa kelas V SDN 04 Jambangan Kecamatan Geyer

Kabupaten Grobogan.
3.4.1 Variabel Bebas Independen (X)
Variabel independen atau variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran tipe
Group Investigasion. Dalam model pembelajaran ini siswa dituntut dapat bekerja

didalam tim melaukan investigasi untuk memecahkan masalah guna memperolah
suatu pengetahuan.
3.4.2 Variabel Terikat Dependen (Y)

Variabel dependen atau variabel terikat adalah merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 04
Jambangan Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan
3.5

Rencana Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus, yang setiap

siklus terdiri dari 3 pertemuan. Kemmis dan Mc. Taggart menyatakan bahwa ada
tiga tahab rencana tindakan yang utama dalam penelitian tindakan diantaranya
adalah; perencanaan (planning), tindakan (acting), dan yang terakhir pengamatan
(observasing), serta refleksi (reflecting) (Arikunto, 2010). Berikut adalah rincian
dari tiga tahapan penelitian tindakan kelas:
Siklus I meliputi:
A. Perencanaan

31

Dalam perencanaan siklus I, peneliti menetapkan seluruh perencanaan

tindakan yang akan dilaukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran group investigation (GI). Langkah – langkah
perencanaan untuk siklus I ini adalah sebagai berikut :
a. Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang sesuai dengan
materi.
b. Membuat materi pembelajaran yang sesuai materi pelajaran.
c. Mempersiapkan sumber serta media pembelajaran yang sesuai dengan materi
pembelajaran dan fasilitas yang dibutuhkan.
d. Menyiapkan LKS untuk siswa.
e. Menyiapkan lembar observasi.
f. Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.
B. Tindakan dan Pengamatan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan perencanaan, berikut adalah rincian pelaksanaan tindakan :
a. Salam pembuka.
b. Berdo’a.
c. Presensi.
d. Apresepsi, siswa diingatkan kembali mengenai kompetensi dasar berkaitan
dengan materi yang dipelajari sebelumnya.
e. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk mengikuti pelajaran.

f. Menyampaikan tujuan dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
g. Guru menyampaikan materi pelajaran.
h. Guru membagi siswa dalam kelompok heterogen, setiap kelompok terdiri dari
5-6 siswa.
i. Guru memberi arahan jalannya pembelajaran melalui model pembelajaran GI.
j. Siswa bersama kelompok memilih sub bab atau materi yang akan diinvestigasi
dengan cara melakukan percobaan.
k. Siswa bersama kelompok menyiapkan alat serta bahan yang akan digunakan
untuk melakukan percobaan.

32

l. Siswa dalam kelompok bekerjasama melaukan kegiatan investigasi dengan
bimbingan guru.
m. Siswa diberi LKS dan melakukan diskusi kelompok.
n. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kegiatan diskusi.
o. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal – hal
yang belum jelas, dari materi yang dipelajari.
p. Guru mengadakan refleksi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.
q. Guru memberikan evaluasi dengan cara individu.

Selama berlangsungnya proses pembelajaran, guru mengamati keaftifan
siswa dalam proses melaukan investigasi dengan cara melaukan percobaan. Melalui
pencatatan dengan menggunakan lembar observasi, peneliti mengamati jalannya
kegiatan dalam pembelajaran serta perubahan yang terjadi saat penerapan
pembelajaran IPA dengan penggunaan model GI.
C. Refleksi
a. Menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi.
b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model
pembelajaran group investigation
c. Membuat daftar permasalahan yang telah terjadi pada siklus I.
d. Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus II agar dapat
memperbaiki pendekatan yang telah dilaukan pada siklus I.
Siklus II meliputi:
A. Perencanaan ulang.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, selanjutnya dilaukan perencanaan
ulang seperti pada perencanaan di siklus I. Setelah itu peneliti mencatat
permasalahan serta kendala yang dihadapi pada saat pembelajaran berlangsung dan
merencanakan perbaikan berdasarkan refleksi siklus I.
B. Tindakan dan Pengamatan
Pelaksanaan atau tindakan pada siklus II sesuai dengan perencanaan yang

telah diprogramkan, yaitu:

33

a. Melaksanakan tindakan seperti pada siklus I sesuai dengan hasil refleksi pada
siklus I.
b. Mengawasi siswa yang masih pasif dengan bimbingan khusus.
c. Guru mengadakan bimbingan dengan mengamati kesalahan – kesalahan serta
kesulitan yang dihadapi siswa.
Selama proses pembelajaran berlangsung guru mengamati aktifitas yang
dilakukan oleh siswa saat melakukan investigasi dengan cara melakukan proses
percobaan. Pengamat melakukan pengamatan aktivitas yang dilakukan oleh siswa
dengan menggunakan lembar observasi, observer juga mengamati jalannya
kegiatan dalam proses pembelajaran serta mencatat setiap kegiatan perubahan yang
terjadi pada saat penerapan pembelajaran mpdel pembelajaran group investigation
(GI)
C. Refleksi
a. Menganalisis hasil pengamatan yang dilakukan saat observasi.
b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru pada saat menerapkan model
pembelajaran GI.
c. Mengevaluasi proses serta hasil pembelajaran siklus II, apakah pemberian
tindakan pada siklus II sudah mengalami peningkatan.
3.6

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Sugiyono (2010) menyatakan teknik pengumpulan data merupakan langkah

yang paling utama di dalam penelitian adalah mendapatkan data. Adapun teknik
pengumpulan data yaitu :
3.6.1

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Tes
Teknik tes adalah salah satu alat untuk melaukan pengukuran, yaitu alat
untuk mengumpulkan informasi karakteristik pada suatu objek. Djemari (2008), tes
merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang
terhadap stimulus atau pertanyaan. Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah
tes formatif berbentuk pilihan ganda.
Teknik Nontes

34

a. Observasi
Menurut Arifin,(2012) Observasi merupakan suatu proses pengamatan serta
pencatatan secara sistematik, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai
fenomena baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk
mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari observasi ini adalah untuk mengamati
dan mengetahui perkembangan keaktifan belajar siswa dan kegiatan guru dalam
pembelajaran menggunakan model GI.
b. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang tertulis.
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen baik yang tertulis.
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
Trianto (2011) Instrumen pengumpulan data merupakan alat bantu yang
dipilih dan digunakan peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut sistematis dan dipermudah olehnya. Untuk memperoleh data yang akurat
maka dibutuhkan instrumen yang baik, sehingga peningkatan hasil belajar IPA
siswa kelas V SD Negeri 04 Jambangan Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan
dapat diketahui dengan penggunaan model pembelajaran group investigation.
Berikut ini adalah prosedur pembuatan instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini:
a. Soal Tes
Peneliti menggunakan soal tes sesuai dengan materi yang telah diajarkan. Soal
tersebut berupa pilihan ganda yang telah diujikan dengan menggunakan SPSS 22.0
for windows 7 bertujuan untuk mengetahui validitas dan reabilitas dari tiap butir

soal dalam soal tes tersebut. Kemudia diperoleh hasil soal yang valid dan reliabel.
Berikut ini adalah kisi-kisi tes siklus I dan II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1
Tabel Kisi-Kisi Instrumen Tes Siklus I Mata Pelajaran IPA

35

SK
6. Menerapkan
sifat-sifat
cahaya
melalui
kegiatan
membuat
suatu karya
model

KD

Indikator

6.1
6.1.1 Menjelaskan
Mendiskrip pengertian sumber
sikan sifat- cahaya
sifat cahaya
6.1.2 Menyebutkan
sifat-sifat cahaya
6.1.3 Menyebutkan
contoh peristiwa sifatsifat cahaya

Nomor Item
4,10,13,16,20,22
,
25,27,28,30

Jumlah
Item
10

2,6,8,12,15,
17,21,24,26,29

10

1,3,5,7,9,11,
14,18,19,23

10

Tabel 3.2
Tabel Kisi-Kisi Instrumen Tes Siklus II Mata Pelajaran IPA
SK

KD

6. Menerapkan
sifat-sifat
cahaya
melalui
kegiatan
membuat
suatu karya
model

6.2 Membuat
suatu
karya/model,
misalnya
periskop atau
lensa dari
bahan
sederhana
dengan
menerapkan
sifat-sifat
cahaya.

Indikator

Nomor
Item

Jumlah
Item

6.2.1 menyebutkan alatalat optik

1,3,5,7,9,11
,
14,18,19,23

10

6.2.2

Menyebutkan
fungsi alat optik

2,6,8,12,15,
17,
21,24,26,29

10

Membuat
Periskop
Sederhana

4,10,13,16,
20,
22,25,27,28
,30

6.2.3

10

a. Lembar Obseravasi
Lembar observasi merupakan catatan yang menggambarkan suatu tingkat
aktivitas guru dan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Kegiatan
observasi dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan tentang kegiatan guru dan
siswa selama mengikuti proses pembelajaran IPA dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Adapun kisi-kisi lembar
observasi tentang aktivitas guru dan siswa dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Penerapan

36

Model Pembelajaran Group Investigation Siklus I dan II
Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia untuk setiap
aspek yang diamati
Penilaian
Aspek yang diamati
No
Ya
Tidak
I
Pra pembelajaran
1.
Mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses
pembelajaran
2.
Mempersiapkan alat dan media pembelajaran
II
Kegiatan Awal Pembelajaran
3.
Mengajak siswa berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing
4.
Memeriksa kehadiran siswa
5.
Memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran
6.

Memberikan Apresepsi

7.

Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan

III
8.

Kegiatan Inti Pembelajaran
Membimbing pembelajaran dengan model GI

10.

guru menyajikan materi dengan menggunakan media
pembelajaran
Mengaitkan materi dengan realita kehidupan
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (setiap
kelompok terdiri dari 5-6 anak)
Guru menjelaskan aturan berkelompok sebelum melakukan
investigasi
Guru membimbing siswa dalam kegiatan diskusi kelompok
Guru membagikan LKS dalam setiap kelompok

11.
12.
13.
14.
15.
16.

Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas

17.

Guru memberikan kesempatan kelompok lain untuk menanggapi

IV
18.

Kegiatan Akhir Pembelajaran/Penutup
Membimbing siswa membuat rangkuman kesimpulan
pembelajaran
Melakukan refleksi.
Guru menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya
Menutup proses pembelajaran dengan mengucapkan salam
Jumlah skor

19.
20.
21.

37

Tabel 3.4
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Penerapan
Model Pembelajaran Group Investigation Siklus I dan II
Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia untuk setiap aspek
yang diamati
No
I
1
2
II
3
4
5
6

Aspek Yang Diamati

III
7

Pra Pembelajaran
Siswa menempati tempat duduknya masing-masing
Mempersiapkan alat tulis
Kegiatan Awal Pembelajaran
Siswa berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
Absensi siswa
Siswa bernyanyi untuk menambah semangat
Siswa memperhatikan penjelasan guru ketika menyampaikan tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti Pembelajaran
Memperhatikan materi yang disampaikan guru

8
9

Menjawab pertanyaan dari guru
Aktif bertanya ketika proses pembelajaran

10
11

Adanya interaksi posotif antar siswa
Kerjasama dalam menganalisis masalah sesuai subtopik yang
dipilih
Aktif diskusi kelompok
Ketertarikan materi yang disajikan saat melaukan praktikum
Serius dalam diskusi
Mengerjakan tugas kelompok yang diberikan guru
Kerjasama antar anggota kelompok

12
13
14
15
16
17
18
IV
19
20
21

Penilaian
Ya

Tidak

Berani mempresentasikan hasil diskusi
Memberikan tanggapan dari hasil diskusi kelompok lain
Kegiatan Akhir Pembelajaran/Penutup
Siswa membuat rangkuman/kesimpulan
Merefleksi pembelajaran
Menutup pelajaran
Jumlah skor

3.7 Uji Realibitas dan Uji Validitas
Pada dasarnya instrumen penilaian itu ada dua macam yaitu instrumen tes
dan non tes. Instrumen

tes digunakan untuk mengukur pengetahuan atau

38

kemampuan, sedangkan non tes untuk mengukur sikap dan keterampilan. Dalam
penelitian ini, uji validitas dan uji reliabilitas hanya dilakukan untuk instrumen tes.
Instrumen tes yang disusun peneliti akan diuji cobakan terlebih dahulu di kelas
atasnya yaitu kelas V. Hal ini bertujuan untuk mengetahui soal yang valid dan tidak
valid sehingga soal tersebut dapat dikerjakan oleh siswa kelas V dengan hasil yang
maksimal. Instrumen itu dikatakan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan
pemakainya apabila sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya Usman dan Akbar,
(2009).
3.7.1

Uji Validitas
Menurut Slameto (2015) validitas ialah ”patokan sampai sejauh mana suatu

pengujian menghasilkan pengukuran yang di-kehendaki. Untuk mengetahui tingkat
kevalitan suatu soal yang akan di ujikan kepada siswa, maka sebelum diberikan soal
tersebut sebaiknya diuji cobakan ke dalam kelas lain untuk mengetahui butir soal
yang valid. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan di SD Negeri 04 Kecamatan
Geyer Kabupaten Grobogan dengan mengambil responden siswa kelas V yang
berjumlah 29 siswa. Pedoman untuk menentukan rentang indeks validitas dapat
ukur dengan rentang sebagai berikut Wardani Naniek, dkk (2012) dalam melakukan
uji validitas suatu butir soal dikatakan valid jika memiliki koefisen validitas positif
dan mendekati angka 1,00.
Tabel 3.5
Rentang Indeks Validitas
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Indeks
0,81 – 1,00
0,61 – 0,80
0,41 – 0,60
0,21 – 0,40
0,00 – 0,20

Interpretasi
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah

Uji validitas pada penelitian ini menggunakan uji validitas yang ditentukan
oleh Wardani Naniek, dkk (2012) bahwa butir soal dikatakan valid jika memiliki
koefisien 0.361. Uji validitas dilakukan 2 kali dengan indikator yang berbeda pada
kelas V SDN 04 Jambangan Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Kemudian

39

hasil pengujian diinput dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS
sehingga diperoleh soal yang benar-benar valid yang dapat digunakn sebagai atal
evaluasi pada akhir setiap siklus. Hasil uji validitas siklus I dan Siklus II dapat
ditunjukkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Soal Tes Siklus I
Hasil Uji Validitas
No.
1.

2.
3.

Indikator

Nomor Soal

Valid

Tidak Valid

Menjelaskan
4,10,13,16,20,22,25,27,28,3 4,10,22,25,27,28
pengertian sumber
0
cahaya
Menyebutkan sifat- 2,6,8,12,15,17,21,24,26,29 2,6,8,12,17,26,29
sifat cahaya

16,20,30

Menyebutkan contoh 1,3,5,7,9,11,14,18,19,23
peristiwa sifat-sifat
cahaya

7,18

1,3,5,9,11,14,19,2
3

15,21,24

Hasil uji validitas soal siklus I sangat beragam ada yang memiliki nilai
koefisisen validitas sangat tinggi, tinggi maupun sedang. Dari 30 soal hanya 20
soal yang valid, soal yang valid dijadikan sebagai soal tes siklus I yang diberikan
secara urut dari nomor 1-20.
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Soal Tes Siklus II
Hasil Uji Validitas
No.
1.
2.

3.

3.7.2

Indikator

Nomor Soal

Valid

Tidak
Valid

Menyebutkan alat-alat
optik
Menyebutkan fungsi
alat – alat optik

1,3,5,7,9,11,14,18,19,23

1,3,5,7,9,11,18,23

14,19

2,6,8,12,15,17,21,24,26,29

2,6,12,15,24,26,29

8,17,21

Membuat periskop
sederhana

4,10,13,16,20,22,25,27,28,30

4,10,13,20,27,28

16,22,25,30

Uji Realibitas
Menurut

Slameto (2015) reliabilitas adalah keadaan dimana suatu

pengujian menghasilkan pengukuran yang sama dengan hal yang diukur.

40

Reliabilitas disebut juga keterandalan, keajegan, consistency, stability atau
dependability. Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan dan

ketepatan skor tes. Ketententuan reliabilitas soal pada penelitian ini mengacu
kepada rentang indeks reliabilitas yang dikemukakan oleh George dan Mallerry
dalam Azwar (2005) yang mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.8
Rentang Indeks Reliabilitas
No.
1.
2.

a  0,7

Indeks

Intrepretasi
Tidak dapat diterima

0,7 < a  0,8

3.

0,8 < a  0,9

4.

a > 0,9

Dapat diterima
Reliabilitas bagus
Reliabilitas memuaskan

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas soal makan diperoleh hasil uji
reliabilitas sebagai berikut :

Tabel 3.9
Uji Reliabilitas Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's

N of Items

Alpha
.903

30

Tabel 3.10
Uji Reliabilitas Siklus II
Reliability Statistics

41

Cronbach's

N of Items

Alpha

Hasil uji reliabilitas

.926

30

dapat

dilihat

pada

kolom Cronbach’s Alpha kemudian dicocokan dengan tabel rentang indeks
reliabilitas untuk mengetahui tingkat reliabilitas suatu soal. Setelah dilakukan uji
reliabilitas menggunakan SPSS versi 16.00 maka didapat koefisiensi 903 dan 926
maka dapat dikatakan jika instrument soal termasuk dalam kategori sangat reliable.
3.8

Indikator Kerja
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian ini, dapat dilihat dengan

indikator sebagai berikut:
Meningkatnya hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri

04

Jambangan Kecamatan Geyer Kabuaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017
setelah melakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Group Investigation yang ditandai rata-rata nilai hasil sesuai dengan KKM
yaitu 70 dan rata-rata siswa yang mendapatkan nilai tersebut adalah 75%.
3.9

Teknik Analisis Data
Peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif untuk membandingkan nilai

tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setelah siklus II serta
berdasarkan jumlah siswa yang tuntas maupun yang belum tuntas. Data yang diolah
dengan analisis deskriptif adalah data dari nilai yang diperoleh pada nilai tes kondisi
awal, nilai setelah siklus I dan siklus II setelah menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation. Menurut Anas (2012:43) dalam presentase
dapat ditulis sebagai berikut:
Presentase =
Keterangan:







P = angka persentase
F = frekuensi / jumlah yang akan dicari persentasenya
N = jumlah semua frekuensi / banyaknya individu (siswa)
Menentukan persentase ketuntasan dan ketidaktuntasan secara klasikal,
dengan rumus sebagai berikut:

42

Ketuntasan klasikal =







Ketidaktuntasan klasikal=





� �



� �















Ketuntasan dan ketidaktuntasan diperoleh dari hasil perhitungan dengan
kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan, sehingga, hasil belajar siswa
dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu:
1. Tuntas

= Nilai ≥ 70.

2. Tidak tuntas

= Nilai ≤ 70.

Nilai =









x 100%

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Community Development In Productive Village Through Entrepreneurship Of Rosary

0 60 15

Docking Studies on Flavonoid Anticancer Agents with DNA Methyl Transferase Receptor

0 55 1

The Effectiveness of Computer-Assisted Language Learning in Teaching Past Tense to the Tenth Grade Students of SMAN 5 Tangerang Selatan

4 116 138

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENGINFORMASIKAN TELKOMFLEXI MELALUI NEWSLETTER PADA KARYAWAN DI PT TELKOM Tbk DIVRE III BANDUNG

2 38 1

Implementasi Term Frequency Inverse Document Frequency TF IDF dan Vector Space Model Untuk Klasifikasi Berita Bahasa Indonesia

20 102 40

SOAL ULANGAN HARIAN IPS KELAS 2 BAB KEHIDUPAN BERTETANGGA SEMESTER 2

12 263 2

Uji Efektivitas Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) sebagai Larvasida terhadap Larva Aedes aegypti Instar III

17 90 58