Makalah Gempa Bumi Haiti 2010

Makalah Gempa Bumi Haiti 2010

Gempa bumi Haiti 2010
Washington (ANTARA News/Reuters) - Gempa bumi dahsyat yang mengguncang
Haiti telah membalikkan sinyal sedang berjalan lembutnya kemajuan ekonomi di
negara pulau yang melarat di Karibia itu ke arah penglibatan global
berkelanjutan besar-besaran untuk membangun kembali negeri itu.

Warga Haiti telah belajar untuk menjadi masyarakat ulet dalam menghadapi
rangkaian badai dahsyat dan sejarah panjang kekerasan serta ketidakstabilan,
namun bencana terakhir ini adalah kemunduran dengan skala kerusakan yang
hanya bisa diatasi oleh sejumlah kecil negara.

Sempat disebut sebagai negara gagal, pemerintah Haiti secara perlahan meraih
kembali kepercayaan dari negara donor dan investor melalui reformasi ekonomi
yang dijalankannya, antara lain dengan upaya membasmi korupsi dan
meningkatkan kondisi ekonomi penduduk Haiti yang 80 persen diantaranya
hidup di garis kemiskinan.

Secara pribadi, mantan Presiden Bill Clinton mengambil inisitif dengan berperan
sebagai utusan khusus PBB dan mengunjungi negara itu beberapa kali dalam

rangka memamerkan Haiti kepada para donor dan investor potensial.

Kemudian, IMF dan Bank Dunia membatalkan 1,2 miliar dolar AS utang Haiti,
menggelontorkan bantuan kepada pemerintah dengan dana tunai untuk
membiayai pembangunan jalan, jembatan dan program sosial.

Namun negara-negara donor tidak selalu bisa diandalkan untuk mencairkan
bantuan yang mereka janjikan, dan Clinton memohon mereka Rabu lalu untuk
menunaikan janji mereka itu di saat yang paling dibutuhkan negara itu sekarang.

Ketika tim penolong menyelamatkan warga dari bangunan runtuh dan
menyediakan makanan, air dan obat-obatan kepada korban selamat dari gempa
berskala 7 SR itu, para pakar pembangunan tidak bisa berbuat apa-apa selain
memandang ke depan dan melihat peluang untuk membangun kembali Haiti
melalui cara-cara yang bermakna.

Helene Gayle, CEO untuk grup pembangunan CARE yang berbasis di AS,
mengatakan Haiti tidak lagi bisa keluar dari krisis.

Negara-negara donor perlu berpikir keras mengenai bagaimana menempatkan

negara itu di jalan perubahan berkelanjutan dan tahan lama.

Gayle menyamakan tragedi Haiti dengan bencana tsunami Asia, dan
menyatakan itu adalah peluang bagi dunia untuk menunjukkan kemurahannya
dan berkomitmen membantu Haiti melewati bencana yang sedang dideritanya.

"Krisis-krisis jangka pendek dan segala bencana ini tidak hanya membutuhkan
jawaban jangka pendek, namun juga memerlukan respons jangka panjang
sehingga kita tidak perlu Band-Aids (konser amal) turun tangan ke masyarakat,"
katanya kepada Reuters.

"Kita perlu yakin bahwa kita akan membangun mereka kembali lewat satu cara
yang tidak hanya memulangkan mereka ke tempat mereka, namun juga
memberi mereka peluang untuk sepenuhnya bangkit setelah tragedi ini
berakhir," tambahnya.

"Anda tak bisa melakukan ini dengan mudah. Ini adalah situasi yang menuntut
kita bekerja untuk apa yang diperlukan kini, guna menarik masyarakat ke titik di
mana mereka bisa berdiri di kakinya sendiri," katanya.


Yvonne Tsikata, Perwakilan (Country Director) Bank Dunia untuk Karibia,
mengungkapkan bahwa sebelum gempa bumi investor asing melihat awas
peluang-peluang di Haiti, berkat UU Harapan 11 dari AS, yang membuat tekstil
buatan Haiti masuk ke AS tanpa bea.

"Gempa bumi benar-benar merupakan tragedi karena ada satu energi dan
perasaan yang fantastis mengenai prospek di Haiti," tambahnya.

Bank Dunia telah berikrar memberikan tambahan bantuan 100 juta dolar AS
kepada Haiti dan mendesak tanggapan segera untuk membantu pembangunan
kembali Haiti.

Kendati begitu, pembangunan kembali Haiti, tidak hanya berarti memperbaiki
infrastruktur fisik, namun juga berinvestasi di bidang kesehatan dan pendidikan,
katanya.

Ini adalah upaya jangka panjang yang menyita waktu antara dua sampai lima
tahun, tambah Tsikata.

Jenis Bencana


:

Waktu Bencana

Gempa Bumi
:

Daerah Bencana

:

12 Januari 2010

Port au Prince, Haiti

Penjelasan
:
Gempa Bumi Haiti 2010 terjadi dengan
kekuatan 7 Skala Richter dengan pusat gempa 16 km dari Port-au-Prince pada

pukul 4:53:09 waktu lokal (21:53:09 UTC) tanggal 12 Januari 2010.[2] Pusat
gempa berada pada kedalaman 10 km. United States Geological Survey
menyatakan terjadi gempa-gempa susulan dengan kekuatan 5 Skala Richter.[3]
Episentrum

:

18,4514’LU 72,4452’BB

A. Korban (Tewas, Luka-luka berat dan luka luka ringan)
Pemerintah Haiti, Minggu 24 Januari 2010, mengubur lebih dari 150.000 jasad
yang menjadi korban gempa bumi pekan lalu. Jumlah korban yang tewas itu
belum termasuk mereka yang kemungkinan besar masih terkubur di bawah
reruntuhan bangunan, namun sulit untuk diselamatkan. Jumlah yang terluka
diperkirakan 300.000 orang.

Pejabat Haiti pun tidak bisa memastikan berapa banyak warganya yang tewas
akibat gempa berkekuatan 7,1 pada Skala Richter itu. "Tidak ada yang tahu
berapa banyak yang terkubur di reruntuhan , 200.000? 300.000? Siapa yang
tahu jumlah mereka yang tewas?" kata Menteri Komunikasi Haiti, Marie-Laurence

Jocelyn Lassegue.

Bagi rakyat yang selamat, penderitaan tampak masih berlanjut. Pasalnya, tim
relawan mengaku lambannya aliran bantuan makanan dan logistik kepada
mereka yang membutuhkan. "Kami berharap bisa bertindak lebih baik dan lebih
cepat," kata Ketua Program Pangan Dunia, Joseet Sheeran, saat mengunjungi
Port-au-Prince.

"Ini belum cukup, kami masih mau nambah lagi," kata Lunie Marcelin, ibu berusia
57 tahun yang memiliki enam anak saat menerima bantuan makanan dari
pasukan penjaga perdamaian PBB di kawasan kumuh Cite Soleil.

Sementara itu, rakyat Haiti di Port-au-Prince Minggu kemarin dibuat panik oleh
gempa susulan berkekuatan 4,7 pada Skala Richter. Ini sudah lebih dari 50 kali
terjadi gempa susulan sejak gempa besar yang melanda negeri miskin di
Kepulauan Karibia itu pada 12 Januari lalu.

Pemerintah pun hanya mengimbau agar 600.000 warga yang menggelandang di
tempat-tempat terbuka di Port-au-Prince - kota yang berpenduduk 2 juta jiwa untuk tinggal di kamp pengungsi atau menumpang di rumah kerabat di luar kota.
(AP)


B. Kerusakan Rumah Penduduk
Menurut perkiraan resmi, 316.000 orang tewas, 300.000 lainnya terluka, 1,3 juta
pengungsi, 97.294 rumah hancur dan 188.383 rusak di daerah Port-au-Prince
dan di bagian selatan Haiti. Perkiraan lain menunjukkan jumlah korban jauh lebih
rendah, mungkin kurang lebih sejumlah 100.000 orang. Para korban mencakup 4
orang tewas oleh tsunami lokal yang dilaporkan terjadi di daerah Paradis Petit
dekat Leogane.

C. Kerusakan Fasilitas Umum
Akibat dari gempa Bumi dilaporkan Istana Presiden Haiti, Gedung Menteri
Keuangan, Gedung Menteri Pekerjaan Umum, Gedung Menteri Komunikasi dan
Kebudayaan, Gedung Parlemen, Katedral Port-au-Prince dengan tingkat
kerusakan yang berbeda. Gempa yang mengguncang Haiti merupakan musibah
terburuk yang pernah ditangani Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Kerusakan
infrastruktur diperkirakan melebihi tsunami yang menghancurkan Aceh tahun
2004 lalu.

"Ini bencana yang mengerikan. Sepanjang sejarah PBB, kami belum menemukan
yang separah ini," ujar Koordinator Kemanusiaan PBB, Elisabeth Byrs, kepada

AFP, Sabtu (16/1/2010).
Byrs mencatat setidaknya saat tsunami di Aceh, kantor pemerintahan masih ada
yang berdiri. Tapi di Haiti, seperti di kota Leogane, seluruh fasilitas publik hancur
dalam gempa tersebut.
"Gempa ini seperti membunuh kota tersebut," terangnya.
Dari laporan tim PBB, sekitar 90 persen bangunan dan gedung di Leogane
hancur akibat gempa 7 SR yang mengguncang Haiti, Selasa (12/1/2010) itu.
"Tidak ada kantor pemerintahan yang tersisa," kisahnya.
Kondisi di kota-kota lainnya tidak kalah memprihatinkan. Banyak warga yang
terkubur di reruntuhan bangunan dan belum bisa dievakuasi.
Saat ini tim SAR dari 27 negara yang berkekuatan 1.500 orang bersama 115
anjing pelacak masih mencari para korban yang selamat. Namun faktor
lemahnya komunikasi, sulitnya transportasi dan kurangnya BBM menjadi
penghambat operasi SAR tersebut

E. Taksiran Kerugian

Pada tanggal 12 Januari 2010, Haiti diguncang gempa dahsyat sebesar 7,0 skala
richter hingga merenggut banyak nyawa dan meninggalkan kerugian yang besar.
Tercatat 300 ribu warga tewas dan kerugian infrastruktur mencapai 14 miliar

dolar AS akibat gempa terkuat di Karibia sepanjang dua abad tersebut.

FAKTA GEMPA HAITI DAN ANGKA
BACA TIGA TAHUN UPDATE ON Desember ANGGOTA LEMBAGA KERJA DI HAITI.

A.

HAITI SEBELUM GEMPA

·
Haiti 145 dari 169 negara dalam Indeks Pembangunan Manusia PBB, yang
merupakan terendah di Belahan Barat
·
hari

Lebih dari 70% orang di Haiti yang hidup dengan kurang dari $ US2 per

·
86% orang di Port Au Prince yang hidup dalam kondisi kumuh - sebagian
erat dikemas, buruk dibangun, bangunan beton.

·
80% pendidikan di Haiti diberikan dalam sering sekolah swasta berkualitas
rendah, sistem negara umumnya disediakan pendidikan yang lebih baik tetapi
memberikan terlalu sedikit tempat
·
Setengah dari orang di Port-au-Prince tidak memiliki akses ke jamban dan
hanya satu-ketiga memiliki akses air bersih

B.

DAMPAK GEMPA 12 Januari

·

7,0 skala ritcher menghantam dekat Port Au Prince

·

3.500.000 orang terkena dampak gempa


·

220.000 orang diperkirakan tewas

·

300.000 + orang terluka

·
Lebih dari 188.383 rumah rusak parah dan 105.000 dihancurkan oleh
gempa bumi (293.383 total), 1,5 juta orang menjadi tunawisma
·
Setelah gempa ada 19 juta meter kubik puing-puing dan reruntuhan di
Port Au Prince - cukup untuk mengisi garis kontainer pengiriman peregangan
ujung ke ujung dari London ke Beirut.
·

4.000 sekolah rusak atau hancur

·

25% PNS di Port Au Prince meninggal

·
60% dari Pemerintah dan administrasi bangunan, 80% sekolah di Port-auPrince dan 60% sekolah di Departemen Barat Selatan dan hancur atau rusak
·
Lebih dari 600.000 orang meninggalkan daerah asal mereka di Port-auPrince dan sebagian besar tinggal dengan keluarga angkat
·
Pada puncaknya, satu setengah juta orang yang tinggal di kamp-kamp,
termasuk lebih dari 100.000 beresiko kritis dari badai dan banjir
·
Tidak terkait dengan gempa bumi, namun menyebabkan tantangan respon
bantuan adalah wabah kolera pada bulan Oktober 2010. Pada bulan Juli 2011
5.899 telah meninggal akibat wabah, dan 216.000 terinfeksi

C.

Desember RELIEF DAN REKONSTRUKSI UTAMA PENCAPAIAN

·
DEC Banding kini telah mengangkat £ 107m - dua pertiga langsung dan
satu-ketiga melalui lembaga anggotanya - yang akan menghabiskan lebih dari
tiga tahun
·
Lembaga Desember dan mitra mereka memiliki hampir £ 380m untuk
menghabiskan total dari semua sumber
·

D.

1.8 juta orang yang dijangkau oleh Desember didanai bantuan

TANGGAPAN DAN PEMULIHAN Juli 2010 - Juli 2012

(Hal ini selain bantuan yang dikirim antara Januari 2010 - Juli 2010)

·

Meningkatkan pasokan air dari 340.000 orang

·
Menyediakan obat untuk lima fasilitas pengobatan kolera melayani 18.000
orang
·

Memberikan perawatan medis gratis bagi 39.000 orang

·
Memberikan alat dan bibit untuk membantu 23.000 orang di rumah tangga
pertanian menghidupi diri sendiri
·

Menyediakan perbaikan penampungan untuk 34.000 orang

·
Memberikan informasi kepada 116.000 orang tentang mempersiapkan
bencana di masa depan
·
Menjalankan kelas sastra untuk 60.000 perempuan yang rentan untuk
membantu mereka menghidupi diri dan keluarga mereka
·
Pelatihan anggota komite camp untuk membela 25.000 warga kamp dari
penggusuran paksa.