1 BAB I PENDAHULUAN - Implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran Di Kabupaten Deli Serdang

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang cukup luas dan komples. Kemajuan tersebut tentunya memerlukan kesiapan semua pihak. Seperti kita ketahui bersama semua Negara mempunyai tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur serta merata. Upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut memerlukan dana yang besar pula yang tentunya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dari sinilah pajak memiliki peranan yang cukup besar sebagai salah satu penerimaan Negara yang paling besar.

  Salah satu sumber utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan adalah Pajak.

  Sehingga dalam pelaksanaannya sektor perpajakan diatur melalui sistem beserta Undang-Undang yang telah ditetapkan. Adanya pemberlakuan peraturan penetapan, pemungutaan pajak dan retribusi daerah secara langsung akan berdampak bagi kehidupan masyarakat melalui pembangunan-pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, karena itu pemungutan ini harus dapat dipahami oleh masyarakat sebagai sumber penerimaan daerah yang akan digunakan untuk membangun daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkannya tentu diperlukan waktu dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas serta dana yang cukup besar. Besarnya dana tentunya tergantung kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD).

  Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh kemampuan pemimpin dalam merumuskan program atau kebijakan untuk dilaksanakan oleh aparatur pemerintah atas kebijakan yang telah diputuskan yang harusnya didukung dan ditunjang oleh sarana dan prasarana yang ada. Terlepas dari semua itu, sebagus dan sehebat apapun kebijakan yang dibuat hanya akan menjadi sebuah dokumen yang tiada artinya jika tidak diimplementasikan sebagaimana mestinya.

  Keberhasilan dalam mengimplementasikan sebuah kebijakan seringkali menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah pemerintahan.

  Pajak merupakan alternatif yang sangat potensial. Sebagai salah satu sumber penerimaan Negara yang sangat potensial, sektor pajak merupakan pilihan yang sangat tepat, selain karena jumlahnya yang relatif stabil juga merupakan cerminan partisipatif masyarakat dalam membiayai pembangunan. Jenis pungutan di Indonesia terdiri dari pajak Negara (pajak pusat), pajak daerah, retribusi daerah, bea dan cukai dan penerimaan Negara bukan pajak. Salah satu sumber Penerimaan Asli Daerah (PAD) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) adalah pajak daerah.

  Pada dasarnya kewenangan pemerintah daerah, baik Kota maupun Provinsi, untuk memungut biaya dari masyarakat diatur di dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Kedudukan Undang-Undang ini adalah sebagai dasar bagi kewenangan daerah sekaligus membatasi kewenangan daerah dalam memungut biaya dari masyarakat. Sedangkan, besaran biaya dan tata cara teknis pemungutan diatur lebih lanjut oleh Peraturan Daerah di daerah masing-masing.

  Kabupaten Deli Serdang menganut Self Assement System yang artinya Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk menghitung, memperhitungkan, menetapkan, membayar, dan melaporkan pajaknya sendiri. Dalam hal ini, Direktorat Jendral Pajak/Pemerintah Daerah hanya menjalankan fungsi pembinaan, penelitian, pengawasan, dan penerapan sanksi administrasi perpajakan. Penagihan pajak dalam Self Assement System dilaksanakan sedini mungkin sejak timbulnya hutang pajak atau sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak.

  Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kabupaten Deli serdang merupakan kantor instansi pelayanan yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan teknis dalam mengelola sumber pendapatan daerah dan memantau penerimaan pendapatan daerah berupa pajak dan retribusi. Hasil pemungutan pendapatan tersebut merupakan salah satu jenis pajak negara yang hasil pemungutannya diserahkan kepada Pemerintah Daerah dan dijadikan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah, Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) harus lebih optimal dalam mengelola sumber-sumber pendapatan tersebut diharapkan dilakukan tanpa harus membebani masyarakat tetapi melalui penyederhanaan pungutan, memperkecil jumlah tunggakan dan menegakkan sanksi hukum bagi wajib pajak yang menghindar.

  Pajak daerah dan retribusi dipungut Pemerintah Daerah dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah yang sekalian berguna mengatur dan menertibkan wajib pajak selaku objek pajak di wilayah Kabupaten Deli Serdang. Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kabupaten Deli Serdang mengharapkan pendapatan pajak daerah dan retribusi pada setiap tahunnya mengalami peningkatan.

  Salah satu jenis pajak yang dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kabupaten Deli Serdang adalah pajak restoran. Pajak restoran diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 sebagaimana merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup berpotensial dalam rangka membiayai kegiatan pembangunan di wilayah Kabupaten Deli Serdang.

  Pajak Restoran merupakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar nomor 5 (lima) setelah Pajak Hiburan, Pajak Air Tanah, Pajak Penerangan Jalan, dan Pajak Sarang Burung Walet yang meningkat setiap tahunnya. Dari pendapatan pajak restoran tersebut, diharapkan pajak restoran mampu memberikan kontribusi yang positif dan signifikan bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Deli Serdang.

  Oleh karena itu, Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kabupaten Deli Serdang selaku perangkat daerah yang bertanggung jawab atas pengelolaan pajak restoran perlu mengupayakan optimalisasi dalam pemungutan guna memperoleh pendapatan daerah yang cukup besar untuk pembangunan daerah Kabupaten Deli Serdang. Besar kecilnya penerimaan pendapatan pajak daerah terutama pajak restoran tergantung dari mekanisme pemungutannya.

  Dari hasil penelitian pada sejumlah daerah diperoleh informasi bahwa umumnya daerah-daerah Kabupaten belum tercapai sesuai target. Seperti Kabupaten Cirebon, Jawa Tengah pada Agustus 2014 mencapai Rp.3,5 miliar atau mencapai 95,20% dari total target pajak restoran sebesar Rp.3,69 miliar. Dapat diartikan bahwa pajak restoran di Kabupaten Cirebon tidak mencapai target yang ditentukan, karena potensi pajak restoran di Kabupaten Cirebon lebih besar dari realisasi pajaknya sehingga efektivitas pajak restoran tergolong tidak efektif.

  

http://ejournal.bandung.com/MamanAbdurahman (Diakses Sabtu, 28 Oktober

2014 pada pukul 14.20 WIB)

  Serta di Kabupaten Minahasa Utara hanya mencapai Rp.1.075.395.479 atau 71,100% dari total target pajak restoran sebesar Rp.1.512.500.000. Pajak restoran di Kabupaten Minahasa Utara ini berjalan cukup efektif, tetapi pemerintah sebaiknya mengoptimalkan pemungutan serta pengelolaan pendapatan daerah pada pajak restoran.

  Beberapa informasi yang diperoleh bahwa pajak restorannya belum tercapai sesuai target. Tetapi adapula pajak restoran yang sudah mencapai lebih dari target yang telah ditentukan. Seperti Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada September 2014 mencapai Rp.1,172 miliar atau 104% dari total target pajak restoran sebesar Rp.1,119 miliar. http://mediaindonesia.com/HARYANTO

  (Diakses Kamis, 15 Oktober 2014 pada pukul 19.35 WIB)

  Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun 2013 telah melebihi target 136,77% dari total target restoran yang ditentukan.

  http://blogdetik.com/CintaPurbalingga (Diakses Kamis, 24 Oktober 2014 pada pukul 22.10 WIB)

  Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat tahun 2013 mencapai Rp.87.417.100 atau 127,78% dari total target pajak restoran sebesar Rp.69.500.000. Selama periode lima tahun anggaran Kabupaten Ketapang realisasi pajak restoran selalu melampaui target dan cenderung meningkat rata- rata realisasi sebesar 112,89%. http://jurnal.untan.ac.id/AgusKurniawan (Diakses

  Minggu, 7 Desember 2014 pada pukul 17.45 WIB)

  Serta di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara tahun 2010 mencapai Rp.1.652.482.402 atau 214,608% dari total target pajak restoran sebesar Rp.770.000.000. Sedangkan pada tahun 2011, Kabupaten Minahasa Utara hanya mencapai Rp.1.075.395.479 atau 71,100% dari total target pajak restoran sebesar Rp.1.512.500.000. Pajak restoran di Kabupaten Minahasa Utara ini berjalan cukup efektif, tetapi pemerintah sebaiknya mengoptimalkan pemungutan serta pengelolaan pendapatan daerah pada pajak restoran.

  

http://donload.portalgaruda.org/MarioHendyWurangin (Diakses Senin, 8

Desember 2014 pada pukul 23.52 WIB)

  Kondisi yang sama juga terjadi di Kabupaten Deli Serdang, sejak tahun 2011-2014 Kabupaten Deli Serdang belum berhasil mencapai target dalam pajak restoran. Laporan yang diterima dari Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kabupaten Deli Serdang diketahui bahwa terdapat 95 Restoran dan berada di 10 Kecamatan yang sudah terdaftar Wajib Pajak di Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan data yang diperoleh selama 4 (empat) tahun terakhir dapat dilihat bahwa belum ada mencapai target yang telah ditentukan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah untuk mencapai target yang telah ditentukan adalah memaksimalkan penagihan pajak restoran kepada Wajib Pajak atau penanggung pajak. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1.1 Perkembangan Realisasi Pajak Restoran Kabupaten Deli Serdang

  

Tahun Target Realisasi Persentase (%)

  2011 3.600.000.000,00 3.427.607.666,00 95,21 2012 4.100.000.000,00 3.703.663.994,00 90,33 2013 5.700.000.000,00 4.976.006.679,00 87,30 2014 12.000.000.000,00 11.348.374.231,66 94,57 2015 13.200.000.000,00 - -

  

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang, Tahun

2015

  Peningkatan efektivitas penagihan pajak lebih diperlukan mengingat karena belum terealisasinya pajak restoran dari target yang telah ditentukan selama 4 (empat) tahun terakhir ini. Hal ini perlu dilakukan karena kenyataan yang ada selama ini adalah semakin banyaknya Wajib Pajak yang tidak beritikad baik untuk melunasi hutang pajaknya padahal yang bersangkutan cukup mampu secara finansial dan disamping itu belum optimalnya pelaksanaan pemungutan pajak restoran serta masih kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh aparatur petugas pajak di Kabupaten Deli Serdang.

  Mecermati atas laporan menyangkut data realisasi dan target pajak restoran. Maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang realisasi taget pajak restoran serta faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya realisasi dari target tersebut, dengan mengangkat judul “Implementasi Peraturan Daerah Nomor

  2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang”.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah : “Bagaimana proses Implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang?”

  1.3 Tujuan Penelitian

  Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji secara lebih mendalam mengenai proses Implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang.

  1.4 Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah : 1. Secara akademis

  Penelitian ini merupakan salah satu syarat penyelesaian program studi sarjana Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

  2. Secara Ilmiah, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta mengembangkan kemampuan berpikir melalui penulisan karya ilmiah.

  3. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca tentang Implementasi Peraturan Daerah Nomor

  2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang.

  1.5 Sistematika Penulisan

  Adapun sistematika penulisan penelitian ini ditulis dalam 6 (enam) bab, yang terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terdiri dari kerangka teori, defenisi konsep dan defenisi

  operasional

  BAB III METODE PENELITIAN Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, , informan

  penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

  BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini berisikan gambaran umum mengenai karakteristik lokasi penelitian. BAB V PENYAJIAN HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang hasil data-data yang diperoleh di lapangan. BAB VI ANALISIS DATA Bab ini membahas analisis data-data yang diperoleh saat penelitian

  dilakukan dan memberikan interpretasi atas permasalahan yang diajukan.

  BAB VII PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan

  dan saran-saran yang dianggap perlu sebagai rekomendasi kebijakan.

Dokumen yang terkait

Politik Anggaran Dalam Penyusunan Peraturan Daerah Kota Medan Tentang Pajak Daerah (Studi Kasus: Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan)

1 64 108

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran Di Kabupaten Deli Serdang

24 244 132

“Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame

8 145 136

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Ditinjau dari Hukum Administrasi Negara (Studi Kota Medan)

1 46 79

Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Jawa Barat Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah

0 4 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame (Studi Tentang Penerbitan Izin Reklame di Kota Medan)

0 0 12

Politik Anggaran Dalam Penyusunan Peraturan Daerah Kota Medan Tentang Pajak Daerah (Studi Kasus: Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan)

0 0 23

Politik Anggaran Dalam Penyusunan Peraturan Daerah Kota Medan Tentang Pajak Daerah (Studi Kasus: Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan)

0 1 24

Politik Anggaran Dalam Penyusunan Peraturan Daerah Kota Medan Tentang Pajak Daerah (Studi Kasus: Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan)

0 1 13

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran Di Kabupaten Deli Serdang

0 3 30