IMPLIKASI KEPEMIMPINAN DISTRIBUTED KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SENDAWAR TERHADAP PERAN KEPALA SEKOLAH

IMPLIKASI KEPEMIMPINAN DISTRIBUTED KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SENDAWAR TERHADAP PERAN KEPALA SEKOLAH

Elita Sumarni, Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd, M.T, Dr. Edi Rahmad, M.Pd

Universitas Mulawarman Samarinda Samarinda [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan implikasi kepemimpinan distributed terhadap peran kepala sekolah Pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis fenomenologis digunakan dalam penelitian ini. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Key informant adalah kepala sekolah. Responden penelitian adalah wakil kepala sekolah, wali kelas, guru, dan tenaga administrasi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles, Huberman, dan Saldana. Keabsahan data dilakukan melalui kredibilitas, dependabilitas, transferabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menemukan implikasi kepemimpinan distributed terhadap peran kepala sekolah adalah: delegator, demokratis, partisipatif, fasilitator, team leader, tidak menunjukkan paling hebat, tidak sebagai pahlawan, kerja sama, koordinator, komunikator, evaluator, penentu skala prioritas, empowerer, dan konselor Kata Kunci: kepemimpinan distributed, peran kepala sekolah

Abstract

The purposes this study to find the implications of distributed leadership on the role of principal qualitative research approach with the type of phenomenology used in this study. The research instrument is the researcher himself. Key informant is the principal. Research respondents were deputy principals, homeroom teachers, and administrative staff. Data were collected through in-depth interviews, participant observation, and documentation studies. Data analysis techniques using Miles, Huberman, and Saldana models. Data validity is done through credibility, dependability, transferability, and confirmability. The results of the study found that the distributed leadership implications of the role of the principal are: delegators, democrats, participators, facilitators, team leaders, do not show the greatest, not as heroes, collaborators, coordinators, communicators, evaluators, priority scales, empowerers and counselors Keywords: distributed leadership, role of principal

PENDAHULUAN

Guru yang Diberi Tugas Tambahan sebagai Setiap manusia adalah pemimpin,

Kepala Sekolah adalah Educator, Manager, minimal memimpin dirinya sendiri. Setiap

Supervisor, Leader, pemimpin

Adminstrator,

Inovator, dan Motivator. Peneliti pada jawabkan

diminta

mempertanggung-

penelitian ini membatasi peran kepala seseorang telah berkeluarga, maka ia

kepemimpinannya.

Jika

sekolah sebagai leader. Alasannya, tugas menjadi pemimpin keluarga. Jika seseorang

utama kepala sekolah adalah memimpin telah memenuhi syarat sebagai kepala

sekolahnya seperti yang tercantum dalam sekolah, maka ia ditugaskan oleh

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Bupati/Walikota sebagai kepala sekolah

Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan dengan surat keputusan Bupati/Walikota.

sebagai Kepala Pemimpin yang ditugaskan dengan surat

Guru

sebagai

Sekolah/Madrasah, Pasal 1 Ayat (1) yang keputusan disebut kepemimpinan formal.

menyatakan:

Sebaliknya, pemimpin

Mengingat banyaknya tugas yang keputusan disebut pemimpin nonformal.

tanpa

surat

wajib dilakukan kepala sekolah, akibatnya Peran kepala sekolah menurut

kewajibannya sebagai guru terabaikan dan Keputusan Menteri Pendidikan dan

kelas sering kosong. Agar kelas tidak Kebudayaan Nomor 182/U/2003 tentang

kosong, kepala sekolah membagi tugas kosong, kepala sekolah membagi tugas

Misalnya wajib menghadiri undangan sekolah sering tidak terselesaikan dengan

yang tidak bisa baik dan tepat waktu diatasi dengan

Bupati/Walikota

diwakilkan, mengisi berbagai blangko dari mendistribusikan tugasnya kepada wakil

Pendidikan, laporan bulan, kepala sekolah, guru, dan tenaga

Dinas

menilai kinerja guru, administrasi sekolah. Penelitian ini bertitik

triwulanan,

mensupervisi, menerima tamu, dijadikan tolak dari penelitian Crespo (2016)

sekolah studi banding, diundang sebagi menghasilkan: hubungan yang signifikan

diundang mengikuti antara kepemimpinan distributed dan guru

nara

sumber,

seterusnya.Kepemimpinan self-efficacy (r = 0,35), antara budaya

pelatihandan

distributed memperkenalkan dinamika sekolah dan guru self-efficacy (r = 0,54),

baru dalam peran, tanggung jawab, dan dan antara kepemimpinan distributed dan

hubungan. Seiring dengan dinamika baru, budaya sekolah (r = 0,70).

dalam kerangka Hasil

diakui

tantangan

kepemimpinan distributed. Hal ini dapat menyimpulkan bahwa ada hubungan antara

penelitian

Crespo

memakan waktu dan lebih rumit, terutama kepemimpinan

karena biasanya melibatkan kombinasi pengembangan budaya sekolah yang positif

distributed

dengan

dari beragam keahlian atau keterampilan. yang diperlukan dalam mempengaruhi

Selain itu juga, kepemimpinan retensi guru. Jika penelitian Crespo

distributed menunjukkan bahwa penting menggunakan

untuk mengenali resiko yang terkait dengan dengan jenis korelasi, maka penelitian ini

melanjutkan penelitian Crespo dengan kepemimpinan. Keterlibatan lebih banyak pendekatan kualitatif

orang "dapat mengakibatkan dalam fenomenologis, dengan

dengan jenis

lebih besar dari lainyaitu model kepemimpinan distributed

ketidakmampuan”. Dengan demikian, dapat kepala sekolah saat ini di Sekolah

disimpulkan bahwa kualitas kegiatan Menengah Atas Negeri Sedawar, implikasi

kepemimpinan yang bersangkutan untuk kepemimpinan distributed terhadap peran

mencapai tujuan yang layak untuk kepala sekolah, dan perubahan yang terjadi

mendapatkan perhatian. Lebih jauh terdapat di sekolah akibat dari pelaksanaan

emosional dalam kepemimpinan distributed kepala sekolah.

juga

komponen

kepemimpinan distributed yang cenderung diabaikan oleh organisasi perjuangan

KAJIAN PUSTAKA

dengan ketegangan yang dihasilkan dari

Konsep Kepemimpinan Distributed

dinamika organisasi baru.

Berkaitan dengan kepemimpinan adalah manusia tidak bisa hidup sendiri

Filosopi kepemimpinan distributed

distributed dalam sebuah organisasi, Harris tanpa bantuan orang. Sejak dalam

(2014:48), menyatakan, “...a distributed kandungan sampai ke liang kubur manusia

leadership focuses upon the interactions, perlu bantuan orang lain. Demikian kepala

rather than the action, of those in formal sekolah di sekolah memerlukan bantuan

and informal leadership roles”.... Definisi orang lain. Kepala sekolah minta bantuan

memberikan suatu guru dan tenaga administrasi dengan cara

tersebut

jelas

bahwa kepemimpinan mendistribusikan sebagian tugasnya kepada

pemahaman

distributed berfokus pada interaksi, bukan guru dan tenaga administrasi melalui

mereka dalam peran kepemimpinannya

tindakan,

kepemimpinan formal dan informal. kepemimpinan.

yang

disebut

(2016) menyatakan, Kepemimpinan distributed ber-

Cannatelli

”Distributed leadership is defined as an lakangan ini sangat hangat untuk

emergent group where two or more diterapkan di sekolah karena hampir

individuals share the roles and functions of semua kepala sekolah se-Indonesia

leadership.” Kepemimpinan Distributed leadership.” Kepemimpinan Distributed

sebagai konstruk monolitik, yang gagal dan fungsi kepemimpinan (Bolden, 2011;

untuk memperhitungkan jangkauan yang Gronn, 2000). Cannatelli mengembangkan

lebih luas dan lebih kompleks mungkin model Kepemimpinan Distributed yang

bentuk kepemimpinan distributed . Ketiga, diperluas mengidentifikasi antecedent,

peran kepemimpinan distributed dalam bentuk yang berbeda, dan enabler

penciptaan pengetahuan organisasi belum kepemimpinan

empiris, sehingga penciptaan pengetahuan.

membatasi pemahaman kita untuk yang Robinson (2008) menyatakan, “The

diusulkan bukan peran yang sebenarnya nature of distributed leadership this reveals

dalam proses.

two basic concepts: distribution leadership Berdasarkan berbagai pendapat di as task distribution and distributed

dapat disimpulkan leadership

atas,

maka

distributed adalah proceses.” Pernyataan Robinson tersebut

as distributed

influence

Kepemimpinan

kepemimpinan yang mendistribusikan memberikan pengertian bahwa hakikat

sebagian tugas dan proses pengaruh, kepemimpinan

deskriptif dan normatif, menekankan kepemimpinan yang mendistribusikan atau

distributed

adalah

menggabungkan membagi sebagian tugas dan sebagian

interaksi,

dan

kepemimpinan formal dengan nonformal. proses

Faktor-Faktor Penting Pelaksanaan Pernyataan Robinson tersebut mendukung

Kepemimpinan Distributed di Sekolah pendapat Lynch (2012) yang menyatakan

untuk memilih kepemimpinan bersama kepemimpinan

pendistribusian tugas dan pendistribusian

1) Benar-benar bekerja dalam praktik; proses mempengaruhi bawahan.

2) Membangun komitmen di antara Kepemimpinan

mereka yang terlibat; dan diperlakukan sebagai komponen statis dari

umumnya

3) Etika

proses penciptaan pengetahuan organisasi, Dengan penjelasan sebagai berikut; sering sebagai fungsi terpusat dikendalikan

(1) Bekerja dalam Praktik, Kepemimpinan oleh eselon atas dari organisasi (Gourlay,

distributed telah menunjukkan sangat 2006; Lado &Wilson, 1994; Tsoukas,

berkontribusi pada peningkatan hasil 1996). Pendekatan seperti ini konsisten

belajar siswa, peningkatan profesi, dan dengan penelitian tradisional di bidang

manajemen yang lebih kepemimpinan yang sering berfokus pada

perubahan

efektif. Penelitian yang signifikan telah pemimpin tunggal (Gronn, 2000). Namun,

difokuskan pada peran guru sebagai penelitian yang lebih baru meminta

pemimpin yang mempengaruhi hasil belajar perhatian

beberapa konteks, sebagai "bagian integral dari penciptaan

kepemimpinan

distributed

mengajar. Dalam

kepemimpinan guru telah dikaitkan dengan pengetahuan organisasional" (Von Krogh et

pertanyaan tentang sejauh mana mengajar al, 2012: 269). Meskipun pengakuan

mendapat pengakuan dan penerimaan merupakan langkah maju yang penting,

sebagai profesi. Kepemimpinan distributed pemahaman kita tentang kepemimpinan

juga telah dinyatakan memiliki dampak distributed dalam penciptaan pengetahuan

yang sangat efektif dalam meningkatkan organisasi tetap embryonic-1 untuk

perubahan kepemimpinan. sejumlah alasan. Pertama, penelitian

lain mengapa berbagi kepemimpinan distributed telah tumbuh

Alasan

kepemimpinan dengan kelompok atau secara substansial dalam studi organisasi

dengan sejumlah stakeholders berfungsi selama dua dekade terakhir, namun baru

prakteknya karena telah diakui dalam penciptaan pengetahuan

efektif

dalam

benar-benar penting organisasi (Von Krogh et al ., 2012).

keanekaragaman

dalam membuat keputusan. Sebagaimana Kedua,pemahaman kita dibatasi dengan

yang dikatakan oleh Surowiecki (2005:29),

“…diversity of people and

sekolah. (3) Etika. Starratt (2004:91) information helps in coming to a better

their

berpendapat, “…there is an ethical decision or resolution because it actually

dimension to leadership that requires adds perspectives that would otherwise be

formal leaders to share their leadership absent if the decision is made by one

responsibilities with others. Above all, they person, even by an expert, and because it

should engage with teachers and other key takes away, or at least weakens, some of the

take collective destructive characteristics of group

stakeholders

to

responsibility for the quality of teaching decision making, for example, group

and learning in their school…”. Fokus think…”.

utama bagi para pemimpin pendidikan Alasan senada dan memperkuat

adalah pada peningkatan proses belajar dan pernyataannya,

mengajar. Fokus ini menantang mereka merekomendasikan, “…it is better to

Surowiecki

untuk menjadi lebih bertanggungjawab entrust a diverse group with varying

pada keberhasilan siswa.Prinsipnya bahwa degrees of knowledge and insight with

bagi para pemimpin pendidikan adalah major decisions ‘rather than leaving them

menciptakan dan in the hands of one or two people, no

bahwa

mereka

mendukungkondisi yang mempromosikan matter how smart those people are…”.

pengajaran berkualitas dan pembelajaran di Sebagaimana yang dipertegaskan tersebut,

sekolah. Kepemimpinanyang jelas bahwa ia mendorong para pemimpin

mempromosikan dan mendukung ini, ketika membuat keputusan untuk terlibat

membutuhkan sebuahkomitmen untuk tiga dengan orang lain yang memiliki basis

etika: (1) Etika Keaslian; (2) Etika pengetahuan dan perspektif yang berbeda

Tanggung Jawab; dan (3) Etika Kehadiran. sehingga dapat dikatakan bahwa berbagi

adalah norma kepemimpinan dan pengambilan keputusan

Kepemimpinan

perilaku yang digunakan oleh seseorang dengan orang lain dalam sebuah organisasi

pemimpin pada saat dia mencoba juga membantu membangun komitmen

mempengaruhi perilaku orang lain seperti untuk tujuan dan proses organisasi. (2)

yang ia lihat. Norma perilaku tersebut Membangun

diaplikasikan dalam bentuk tindakan- bersama dalam organisasi dibangun

Komitmen.

Komitmen

tindakan dalam aktifitas kepemimpinannya terutama antara guru dan kepala sekolah

untuk mencapai tujuan suatu organisasi sangatlah penting dilaksanakan. Pembuatan

melalui orang lain. Dalam menjalankan komitmen bersama yang dibangun atas

tugas dan fungsi kepemimpinan kepala dasar kerjasama yang baik akan membuat

sekolah harus mempunyai kemampuan guru lebih termotivasi berpartisipasi dalam

menggerakkan, mengerahkan, peningkatan

untuk

melindungi, membina, menemukan, “…shared or distributed

sekolah. Harris

membimbing,

memberi teladan, memberi dorongan, dan leadership is a key determinant of the

memberi bantuan terhadap semua sumber motivation of teachers…”

daya manusia yang ada di suatu sekolah Sehubungan dengan perbaikan dan

sehingga dapat didayagunakan secara perubahan sekolah, ia menunjuk ke sebuah

maksimal untuk mencapai tujuan yang telah badan

mengatakan: “…strong

Piele (2006:247) relationships, mutual trust, support and a

collegial

Smith

mengatakan, “The principal can identify a focus on enquiry are crucial for effective

preferred instructional strategy, but it improvement…”

remains the teacher who must adapt and 2002:2).Kepemimpinan distributed juga

(Harris,

apply it to the particular characteristics mempromosikan rasa memiliki di antara

and needs of each child in the classroom” . peserta, sebuah rasa yang dinilai anggota

Maksud dari penjelasan tersebut ialah komunitas sekolah dan dalam komitmen

bahwa seorang kepala sekolah tetap untuk tindakan kolektif demi kesuksesan

menjadi sumber bagi guru untuk menjadi sumber bagi guru untuk

(2006:3) menyatakan, kelas. Akan tetapi, guru tetaplah sebagai

Spillane

“…distributive leadership as a practice…”. figure sentral untuk melanjutkan strategi

pernyataan tersebut pembelajaran yang efektif sebagaimana

Maksud

dari

mengindikasikan bahwa praktek ini yang disepakati antara guru dan kepala

dibingkai dalam cara yang sangat khusus, sekolah.

sebagai produk dari interaksi bersama menunjukkan bahwa, kepala sekolah tidak

antara pemimpin sekolah dan pengikut dari hanya berperan sebagai administrator,

waktu ke waktu demi perkembangan melainkan juga sebagai guru secara tidak

sekolah. Jadi, pemimpin hendaknya bisa langsung.

berkolaborasi dengan bawahannya dalam Kepemimpinan Kepala

melaksanakan tugas-tugas di sekolah. Dari sangat mewarnai kondisi kerja. Kebijakan,

Sekolah

kepemimpinan distributed , pengaruh sosial dengan para guru serta para

perspektif

pemimpin menganalisis tindakan kolektif, murid dan juga tindakannya dalam

bukan tindakan individu, seseorang dapat membuat berbagai kebijakan, kondisi

bagaimana proses tersebut memberikan dampak pula terhadap

mengamati

kepemimpinan bekerja atau berkembang. kinerja para guru. Dengan demikian

pembelajaran secara terdapat hubungan positif kepemimpinan

Kualitas

langsung berhubungan dengan kualitas kepala sekolah dengan kinerja guru sekolah

pengajaran, yang pada gilirannyafungsi dari dasar. Hal ini dapat dikatakan pula semakin

kualitas kepemimpinan menjadi sorotan baik kepemimpinan kepala sekolah semakin

Kepemimpinan distributed meningkat pula kinerja guru.

penting.

menghubungkan ke kualitas mengajar dan Untuk memahami kepemimpinan

belajar melalui struktur, sistem, prosedur distributed lebih jelas, penting untuk dicatat

dan praktik yang menggabungkan sekolah bahwa pola kepemimpinan yang berbeda

belajar. Meskipun dari kepemimpinan distributed dan

dan

organisasi

kepemimpinan Kepala sekolah memiliki pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa

pengaruh tidak langsung pada pembelajaran dapat membawa kita lebih dekat untuk

murid, kepala sekolah dapat meningkatkan memahami apa yang membentuk atau pola

pengajaran dan pembelajaran melalui kepemimpinan distributed dalam praktek

pengaruhnya pada motivasi staf, komitmen lebih mungkinuntuk meningkatkan prestasi

dan kondisi kerja. Ketika kepemimpinan belajar siswa.

distributed secara luas dan membawa lebih Melibatkan banyak orang dalam

dekat ke lokasi belajar, ia memiliki kegiatan kepemimpinan merupakan dasar

pengaruh lebih besar pada sekolah dan dari kepemimpinan distributed dan di mana

siswa.

efek positif dari kepemimpinan distributed jelas telah dibuktikan. Dari perspektif

METODE PENELITIAN

kepemimpinan distributed, kepala sekolah

Tempat dan Waktu Penelitian

yang efektif tidak hanya bertindakan dalam Tempat penelitian ini adalah Sekolah tugas individu, tetapi secara sistematis

Menengah Atas Negeri Sendawar. Tempat mendistribusikan kepemimpinan dengan

ini terpilih karena:

membangun pola kepemimpinan ke dalam (1) tertua di Kabupaten Kutai Barat kehidupan

sehingga banyak pengalaman; distributed tidak sekedar dalam bentuk

sekolah.

Kepemimpinan

terhadap inovasi dan mendelegasikan

(2) terbuka

perkembangan ipteks; tanggungjawab kepada orang lain, tetapi

atau

memberikannya

(3) terpavorit di Kabupaten Kutai Barat lebih kepada peran pemimpin untuk bekerja

sehingga ditunjuk sebagai sekolah sama dan menjalin interaksi baik dengan

rujukan;

seluruh bawahannya demi tercapainya (4) sebagai induk klaster dari semua tujuan bersama.

Sekolah Menengah Atas yang terdapat di Kabupaten Kutai Barat;

(5) pernah mendapat protes dari para guru

komunikasi dalam dan siswanya terhadap kinerja kepala

sekolah

dan

memecahkan berbagai masalah yang sekolah sebelumnya sehingga terjadi

menyangkut mulai dari urusan sekolah, pergantian kepala sekolah yang baru

hingga kepada urusan yang bersifat pribadi yang berkinerja tinggi; dan

para bawahannya dalam hal ini guru dan (6) jenjang pendidikan formal yang

staf, karena dalam bekerja hal tersebut turut menjembatani pendidikan dasar dan

mempengaruhi kinerja seseorang jika tidak pendidikan tinggi.

mampu memilah antara urusan pribadi Waktu penelitian mulai awal bulan

dengan urusan kedinasan atau pekerjaan Oktober 2016 setelah ijin penelitian dan

yang menjadi kewajiban. disetujui promotor dan Copromotor sampai

kepemimpinan pertengahan Oktober 2017.

Pelaksanaan

sebagaimana yang dilakukan di Sekolah Menengah

Atas

Negeri Sendawar

Metode dan Prosedur Penelitian

berdasarkan hasil wawancara memberikan Pendekatan

jawaban yang sama. Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian

yang

terlihat jelas bahwa pendistribusian tugas kualitatif dengan jenis fenomenologis. Jenis

dan tanggung jawab menjadi perhatian dua fenomenologis berakar pada filosofi dan

hal penting, yakni kualifikasi dan dan psikologi, dan berfokus pada pengalaman

materi tugas yang diberikan. hidup manusia (sosiologi) yang bertujuan

Dari hasil wawancara peneliti dengan untuk mendapatkan makna di balik data

wakil kepala sekolah bidang kesiswaan yang dikumpulkan dari penelitian ini.

diperoleh informasi bahwa dari setiap Teknik pengumpulan data merupakan

kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh langkah yang paling utama dalam

mendukung prestasi penelitian, karena tujuan utama dari

siswa

sangat

akademik. Menurut waka kesiswaan bahwa penelitian adalah mendapatkan data. Teknik

kurikuler selalu pengumpulan data dalam penelitian

kegiatan

ekstra

diperlombakan kepada siswa diakhir kualitatif adalah:

semester. Kegiatan yang sangat diminati (1) wawancara mendalam (in depth

siswa dilaksanakan dibawah kepanitiaan interview ),

OSIS yang dikoordinir oleh dewan guru (2) observasi

tentunya. Biasanya guru terlibat sebagai observation) , dan

partisipan

(participant

juri. Dengan rutinitas perlombaan yang (3) Studi dokumentasi(study documents).

diadakan memberikan kemudahan bagi Wawancara

pihak sekolah untuk menjaring siswa disaat penelitian ini adalah merupakan percakapan

mendalam

untuk

mereka dibutuhkan untuk mengikuti antara peneliti dengan informan dengan

perlombaan di lembaga lain sesuai dengan tujuan untuk memperoleh kontruksi sesuai

kemampuan masing-masing. dengan fokus penelitian.

Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri Sendawar sangat menghormati para

HASIL PENELITIAN

guru dan karyawannya, dan sangat

Model Kepemimpinan di Sekolah

menghargai kekuatan dan kontribusi

Menengah Atas Negeri Sendawar

mereka yang berbeda-beda. Agar proses Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri

pendidikan dapat berjalan dengan efektif Sendawar ketika ditemui oleh peneliti di

dan efisien, guru dituntut untuk memiliki ruang kepala sekolah untuk diwawancarai

kompetensi yang memadai, baik dari segi terkait dengan kepemimpinan

jenis maupun isinya. Untuk mewujudkan diterapkannya di sekolah ini. Kepala

yang

dan meningkatkan kompetensi guru sekolah bertutur secara gamblang dan

diperlukan upaya yang sungguh-sungguh bercerita terkait dengan program-program

dan komprehensif. Salah satu upaya yang sekolah, pelaksanaan program hingga

dilakukan adalah melalui optimalisasi kepada kepercayaan kepada guru dan staf

perannya sebagai kepala sekolah yang perannya sebagai kepala sekolah yang

penyelenggaraan dan personil,

mengatur

aktivitas pengajaran, penyelenggaran kompetensi personil guru.

terutama

meningkatkan

kegiatan evaluasi, Orang yang memegang jabatan

testing

dan

laporan tentang kepala

mempersiapkan

kemajuan masalah disiplin siswa, pendidikan. Tugas dan tanggungjawab

pengaturan organisasi siswa, masalah kepala sekolah dalam bidang:

absensi, dan sebagainya; (a) administrasi Pengelolaan pengajaran

(d) Pengelolaan gedung dan halaman, ini yang merupakan dasar kegiatan dalam

menyangkut usaha-usaha perencanaan melaksanakan tugas pokok. Kepala

pengadaan, inventarisasi, sekolah dalam melaksanakan Kegiatan

dan

pengaturan pemakaian, pemeliharaan, yang berhubungan dengan pengelolaan

rehabilitasi perlengkapan dan alat-alat ini antara lain: menguasai garis-garis

material sekolah, keindahan serta besar program pengajaran untuk tiap

kebersihan umum, usaha melengkapi bidang studi dan tiap kelas, menyusun

yang berupa antara lain gedung program sekolah untuk satu tahun,

(ruangan sekolah), lapangan tempat menyusun

bermain, kebun dan halaman sekolah, mengkoordinir

jadwal

pelajaran,

meubel sekolah, alat-alat pelajaran penyusunan model satuan pengajaran,

kegiatan-kegiatan

klasikal dan alat peraga, perpustakaan mengatur

sekolah, alat-alat permainan dan penilaian, melaksanakan norma-norma

kegiatan

fasilitas pemeliharaan kenaikan

rekreasi,

perlengkapan bagi melaporkan hasil kemampuan belajar

penyelenggaraan khusus, transportasi murid,

sekolah, dan alat-alat komunikasi; bimbingan sekolah, mengkoordinir

mengkoordinir

kegiatan

(e) Pengelolaan keuangan, dalam bidang program non kurikuler, merencanakan

ini menyangkut masalah-masalah pengadaan,

urusan gaji guru-guru dan staf sekolah, mengembangkan buku perpustakaan

memelihara

dan

urusan penyelenggaraan otorisasi sekolah dan alat-alat pelajaran;

sekolah, urusan uang sekolah dan uang (b) Pengelolaan

alat-alat murid-murid, usaha-usaha menyelenggarakan

kepegawaian

yaitu

biaya bagi yang

urusan-urusan

penyediaan

penyelenggaraan pertemuan dan penyeleksian, pengangkatan kenaikan

berhubungan

dengan

perayaan serta keramaian; pangkat, cuti, perpindahan dan

(f) Pengelolaan hubungan sekolah dan pemberhentian anggota staf sekolah,

Untuk memperoleh pembagian tugas-tugas di kalangan

masyarakat,

simpati dan bantuan dari masyarakat anggota staf sekolah, masalah jaminan

termasuk orang tua murid-murid, dan kesehatan dan ekonomi, penciptaan

untuk dapat menciptakan kerjasama hubungan kerja yang tepat dan

antara sekolah-rumah- dan lembaga- menyenangkan, masalah penerapan

lembaga sosial;

kode etik jabatan; (g) Tugas Kepala Sekolah Dalam Bidang (c) Pengelolaan kesiswaan,dalam bidang

SupervisiKepala Sekolah bertugas ini kegiatan yang nampak adalah

memberikan bimbingan, bantuan, perencanaan dan penyelenggaran

pengawasan dan penilaian pada siswa baru, pembagian siswa atas

masalah-masalah yang berhubungan tingkat-tingkat,

dengan teknis penyelenggaraan dan kelompok-kelompok

kelas-kelas

atau

pengembangan pendidikan pengajaran perpindahan dan keluar masuknya

(grouping),

yang berupa perbaikan program dan murid-murid

kegiatan pendidikan pengajaran untuk penyelenggaraan pelayanan khusus

(mutasi),

dapat menciptakan situasi belajar (special

services)

bagi siswa,

mengajar mengajar

Pelaksanaan

kepemimpinan

baik dan benar. Pemangku jabatan Negeri Sendawar berdasarkan hasil

hendaknya benar-benar memahami tugas wawancara memberikan jawaban yang

pokok dan fungsi jabatannya. Pengkajian sama. Persamaan yang terlihat jelas bahwa

mengenai manajemen laboratorium harus pendistribusian tugas dan tanggung jawab

ditingkatkan, baik dengan cara belajar dari menjadi perhatian dua hal penting, yakni

referensi-referensi, maupun mengikuti kualifikasi dan dan materi tugas yang

diklat atau workshop . Apabila ada diberikan. Secara struktural Sekolah

kesempatan mengikuti pelatihan, saya Menengah Atas Negeri Sendawar, wali

Laboran, atau petugas kelas merupakan perpanjangan tangan

tugaskan

laboraturium untuk mengikuti pelatihan kepala Sekolah Menengah Atas Negeri

agar terbuka wawasan untuk berinovasi Sendawar dalam mengelola kelas. Jadi,

dalam pengelolaan. Peningkatan efektivitas wewenang kepala sekolah sebagai menejer

secara tidak langsung pendidikan di kelas didistribusikan kepada

laboratorium

memberi kontribusi pada peningkatan wali kelas. Salah satunya tugas wali kelas

kualitas pendidikan. Laboran Sekolah yang sudah sama kita ketahui adalah

petugas Laboraturium mengisi raport dan membagikannya kepada

membawahi

Komputer, Laboraturium IPA, dan siswa. Ini berkaitan dengan tugas wali kelas

Laboraturium Bahasa. Akan tetapi di dibidang

sekolah ini untuk bahasa tidak lengkap memiliki tugas administrasi, wali kelas

administrasi kelas.

Selain

karena tidak ada jurusan bahasa, hanya juga mengelola kelas yang menjadi

ketika ada pembelajaran Bahasa Inggris, bimbingannya. Pengelolaan siswa di kelas

(listening), kita manfaatkan Komputer yang bertujuan untuk membantu proses belajar

ada. Mereka yang diberi tugas di sini adalah siswa agar berjalan seoptimal mungkin.

guru yang diberi tugas tambahan Wali kelas itu sesungguhnya wakil orang

(W.KS.TRIGAS.270317). tua di sekolah. Pengganti orang tua di

tugas yang telah sekolah berkaitan dengan perkembangan

Uraian

dideskripsikan melalui SK tugas, wakil belajar anak. Wali kelas harus memiliki

kepala Sekolah Menengah Atas Negeri program. Apabila kita dalam melaksanakan

Sendawar mengkoordinasikan anggota tugas tanpa disadari oleh pedoman/program

kelompok kerjanya sehingga antara wakil , maka apa yang harus kita laksanakan akan

kepala Sekolah Menengah Atas Negeri ngambang tidak beraturan. Program kerja

Sendawar yang satu dengan yang lain tidak Wali Kelas yang disusun oleh wali kelas

tindih dalam pelaksanaan yang bersangkutan memberikan acuan,

tumpang

operasionalnya. Sebelum mendistribusikan pegangan agar Wali Kelas benar-benar

tugas kepada bawahannya, kepala Sekolah diakui keberadaannya oleh seluruh warga

Menengah Atas Negeri Sendawar terlebih kelas itu sendiri. Kehadiran figur wali kelas

dahulu diskusi dengan para wakilnya, lalu yang benar-benar dibutuhkan oleh warga

hasil diskusi kemudian dibawa ke forum kelas merupakan tugas yang dirasakan

rapat.

cukup berat. Oleh karena itu program kerja

mendistribusikan tugas ini sangat dibutuhkan. Selain wali kelas,

Dalam

kepada bawahannya, seorang kepala yang mendapat distribusi tugas salah

sekolah mendeskripsikannya dalam bentuk satunya adalah petugas laboraturium.

uraian tugas dan SK Tugas. Wakil kepala Berikut ini cuplikan wawancara peneliti

sekolah yang ditunjuk mengkoordinasikan dengan Kepala Sekolah Menengah Atas

anggota kelompok kerjanya agar tidak Negeri Sendawar tentang distribusi tugas

terjadi overlap dalam operasionalnya. kepada kepala dan petugas laboraturium.

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum Fasilitas,

berkoordinasi dengan semua guru mata laboratorium yang dimiliki sekolah harus

sarana/prasarana

pelajaran dan wali kelas, bertanggung disyukuri, dijaga, dan dimanfaatkan dengan

jawab atas terselenggaranya Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM). Wakil Kepala Makna Kepala Sekolah Menengah Sekolah urusan Kesiswaan berkoordinasi

Atas Negeri Sendawar Melak sebagai dengan guru pembina OSIS dan seluruh

Supervisor kepala sekolah: pembina seksi-seksi kegiatan ekstra

(1) merencanakan supervisi kegiatan kurikuler, menyusun Program Kerja

operasional sekolah; Kegiatan OSIS, menegakkan disiplin dan

(2) melaksanakan supervisi kegiatan tata tertib sekolah.

sekolah; dan (3) menindaklanjuti

temuan hasil

PEMBAHASAN

supervisi

Dalam peneitian ini menunjukkan Makna Kepala Sekolah Menengah bahwa Upaya yang dilakukan Kepala

Sendawar sebagai Sekolah Menengah Atas Negeri Sendawar

Atas

Negeri

Leader kepala sekolah: adalah melalui optimalisasi perannya

(1) mengembangkan visi dan sebagai pengelola sekolah yang memiliki

melaksanakan misi; tugas mengembangkan kinerja personil

(2) mengembangkan rasa memiliki sekolah, yaitu perannya sebagai :(1)

(sense of belonging ) terhadap Educator ; (2) Manager; (3) Administrator;

sekolah;

(4) Supervisor; (5) Leader, (6) Innovator,

guru dan tenaga and Motivator (EMASLIM).

(3) mendorong

dan siswa agar Makna Kepala Sekolah Menengah Atas

kependidikan

melaksanakan peran dan fungsinya Negeri Sendawar sebagaiEducatoradalah

untuk mencapai tujuan sekolah; dan kepala sekolah: menerapkan wawasan

pengambilan wiyata mandala secara konsisten dan

(4) melaksanakan

keputusan dengan cepat dan tepat. mengembangkan Kurikulum 2013.

Makna Kepala Sekolah Menengah Makna Kepala Sekolah Menengah Atas

Atas Negeri Sendawar sebagai Innovator Negeri

memiliki inovasi Manager adalah kepala sekolah:

mengembangkan sekolahnya. (1) menyusun

Makna Kepala Sekolah Menengah seluruh kegiatan sekolah;

perencanaan

untuk

Atas Negeri Sendawar sebagai Motivator (2) mengatur penyelenggaraan operasional

kepala sekolah mampu memotivasi guru, sekolah;

kependidikan, siswa, dan (3) menyelenggarakan pembinaan guru dan

tenaga

stakeholder sekolah.

tenaga kependidikan; dan Data Kepala Sekolah Menengah Atas (4) menyelenggarakan pengendalian sel-

melaksanakan wase uruh kegiatan operasional sekolah.

Negeri Sendawar

berinuk adalah Makna Kepala Sekolah Menengah

raamaq

melalui

mempercaya bawahani maknanya adalah Atas Negeri Sendawar Melak sebagai

kepala sekolah berpikir positif. Implikasi Administrator kepala sekolah melakukan

kepemimpinan distributed administrasi:

penerapan

terhadap peran kepemimpian distributed (1) kurikulum dan pengajaran;

adalah kepala sekolah berperan sebagi (2) siswa;

positif thinker.

(3) guru dan tenaga kependidikan;

berkomunikasi dalam (4) keuangan;

Data

menyelesaikan berbagai masalah baik (5) sarana dan prasarana (fasilitas);

urusan sekolah seperti uraian tugas yang (6) hubungan degan masyarakat (humas);

dideskripsikan melalui Surat Keputusan (7) persuratan dan pengarsipan;

(SK) tugas (formal) mau pun pribadi seperti (8) layanan

menanyakan kesiapan menerima tugas kebersihan, penjaga sekolah, pesuruh,

secara kekeluargaan (nonformal) dengan dan tukang kebun.

guru dan staf. Implikasi penerapan kepemimpinan distributed terhadap peran guru dan staf. Implikasi penerapan kepemimpinan distributed terhadap peran

Data apabila ada tugas yang problem solver, consultant, delegator ,

Implikasi penerapan collective, non-one man shower, non-

berbenturan.

kepemimpinan distributed terhadap peran heroicer .

kepemimpinan distributed adalah kepala Data menghargai pendapat dan

sekolah berperan sebagai coordinator. kontribusi pemikiran, waktu, dan tenaga,

Data kepala sekolah memberikan guru dan stafnya. Implikasi penerapan

pendapat agar menyelesaikan pekerjaan kepemimpinan distributed terhadap peran

yang urgent terlebih dahulu. Implikasi kepemimpinan distributed adalah kepala

kepemimpinan distributed sekolah berperan sebagai democratic,

penerapan

terhadap peran kepemimpinan distributed participative, facilitator, collective , non-one

adalah kepala sekolah berperan sebagai man shower, non-heroicer.

priority scalar.

Data mengkoordinasikan semua tugas bermusyawarah (tidak otoriter). Implikasi

Data kepala

sekolah

selalu

yang didistribusikan agar tidak tumpang penerapan

tindih. Implikasi penerapan kepemimpinan terhadap peran kepemimpian distributed

kepemimpinan

distributed

distributed terhadap peran kepemimpinan adalah kepala sekolah berperan sebagai

distributed adalah kepala sekolah berperan democratic,

participative,

facilitator,

sebagai coordinator.

efektivitas hasil heroicer.

collective , non-one man shower, and non-

Data

menilai

pendistribusian tugas. Implikasi penerapan Data

kepemimpinan distributed terhadap peran Implikasi

kepemimpinan distributed adalah kepala distributed terhadap peran kepemimpinan

penerapan

kepemimpinan

sekolah berperan sebagai evaluator , distributed adalah kepala sekolah berperan

supervisor.

sebagai cooperator and collective. Data pendistribusian tugas dengan Data mengkoordinasikan tupoksi.

mempertimbangkan melihat kualifikasi Implikasi

yang sesuai dengan tugas yang akan distributed terhadap peran kepemimpinan

penerapan

kepemimpinan

Implikasi penerapan distributed adalah kepala sekolah berperan

diberikan.

kepemimpinan distributed terhadap peran sebagai coordinator.

kepemimpinan distributed adalah kepala Data menerima masukan bawahan,

sekolah berperan sebagai professional, menerapkan dan gaya kepemimpinan

planner, and behavior specialist. demokratis.

Data mempertimbangkankompetensi. kepemimpinan distributed terhadap peran

Implikasi

penerapan

penerapan kepemimpinan kepemimpinan distributed adalah kepala

Implikasi

distributed terhadap peran kepemimpinan sekolah berperan sebagai democratic,

distributed adalah kepala sekolah berperan participative, facilitator, collective , non-one

sebagai professional, planner, and behavior man shower, non-heroicer.

specialist.

Data melakukan kontrol setelah tugas- Data mempertimbangkan loyalitas tugas didelegasikan kepada guru dan

penerapan kepemimpinan stafnya baik langsung mau pun tidak

Implikasi

distributed terhadap peran kepemimpinan langsung.

distributed adalah kepala sekolah berperan kepemimpinan distributed terhadap peran

Implikasi

penerapan

sebagai planner, emotional and social kepemimpinan distributed adalah kepala

intelligent, subjective and behaviorist sekolah berperan sebagai evaluator,

specialist.

delegator. Data mempertimbangkan kecerdasan. Datamenekankan manajemen waktu.

penerapan kepemimpinan Implikasi

Implikasi

distributed terhadap peran kepemimpinan distributed terhadap peran kepemimpinan

penerapan

kepemimpinan

distributed adalah kepala sekolah berperan distributed adalah kepala sekolah berperan

sebagai planner, emotional and social sebagai planner, emotional and social

sebagai planner, excecutor, supervisor, Data mempertimbangkan beban tugas

evaluator, leader, informator. Dukungan Implikasi

tersebut terjadi karena kepala sekolah distributed terhadap peran kepemimpinan

penerapan

kepemimpinan

seluruh Indonesia wajib melaksanakan distributed adalah kepala sekolah berperan

peraturan tersebut.

sebagai planner, equitaler, proportional. Temuan penelitian tersebut ternyata Data mempertimbangkan fasilitas

mendukung peran kepala sekolah menurut pendukung kelancaran pelaksanaan tugas

Whitehead, Boschee, & Decker (2013:4) Implikasi

yaitu: visionary, planner, instructional distributed terhadap peran kepemimpinan

penerapan

kepemimpinan

leader, changer agent, systemic leader, distributed adalah kepala sekolah berperan

operations director, sebagai planner and facilitator.

manager

and

supervisor, behaviorist specialist, evaluator, Data mempertimbangkan waktu yang

community leader, cultural advisor, and tersedia

public relation specialist. Dukungan kepemimpinan distributed terhadap peran

Implikasi

penerapan

tersebut terjadi karena kepala sekolah kepemimpinan distributed adalah kepala

tberdasarkan data lapangan ternyata sudah sekolah berperan sebagai planner, effective

melaksanakan seluruh peran-peran tersebut. and efficient. Data mempertimbangkan kesediaan

Bentuk-Bentuk Perubahan yang Terjadi

penerima tugas. Implikasi penerapan

di Sekolah Akibat dari Pelaksanaan

kepemimpinan distributed terhadap peran

Kepemimpinan Distributed

kepemimpinan distributed adalah kepala Data bentuk-bentuk perubahan yang sekolah

terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri consultative, democratic.

berperan

sebagai planner,

Sendawar dampak dari pelaksanaan Temuan penelitian tersebut ternyata

Kepemimpinan distributed kepala sekolah mendukung peran kepala sekolah menurut

kepala Sekolah Menengah Atas Negeri Keputusan Menteri Pendidikan dan

Sendawar yang tercantum di Bab IV Kebudayaan Nomor 182/U/2003 tentang

adalah: (1) prestasi sekolah dan (2) situasi Guru yang Diberi Tugas Tambahan sebagai

sekolah.

Kepala Sekolah adalah Educator, Manager, Makna data bentuk perubahan berupa Adminstrator, Supervisor, Leader, Inovator,

adalah: sekolah dan Motivator. Dukungan tersebut terjadi

prestasi

sekolah

akreditasi A, karena kepala sekolah seluruh Indonesia

mempertahankan

memperoleh berbagai prestas; sekolah wajib melaksanakan peraturan tersebut.

Adiwiyata, sekolah sehat, sekolah rujukan, Temuan penelitian tersebut ternyata

juara berbagai lomba, pretasi guru tinggi, mendukung Peraturan Menteri Pendidikan

juara guru berprestasi tingkat propinsi, Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang

prestasi akademik dan nonakademik siswa Penugasan Guru sebagai sebagai Kepala

tinggi, kenaikan kelas hampir 100%, Sekolah/Madrasah, Pasal 1 Ayat (1) yang

kelulusan siswa hampir 100%, lulusan menyatakan Kepala sekolah adalah adalah

siswa tepat waktu, dan lulusan diterima guru yang diberi tugas tambahan untuk

melanjutkan ke perguruan tinggi favorit memimpin dengan peran sebagai leader.

bertambah banyak.

Dukungan tersebut terjadi karena kepala Makna data bentuk perubahan berupa sekolah

situasi sekolah adalah (1) ; (3) keterbukaan melaksanakan peraturan tersebut.

terhadap perubahan; dan (2) partisipasi Temuan penelitian tersebut ternyata

warga Sekolah Menengah Atas Negeri mendukung Peraturan Menteri Pendidikan

Sendawar.

Nasional Nomor 19 Tahun 2009 tentang Keterbukaan adalah keadaan dimana Standar Pengelolaan Sekolah/Madrasah

setiap orang yang terkait dengan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan

kepentingan pendidikan dapat mengetahui kepentingan pendidikan dapat mengetahui

informasi yang bersifat rahasia., pendidikan, istilah keterbukaan sangatlah

cara mendapatkan jelas yaitu kepolosan, apa adanya, tidak

bagaimana

informasi, durasi waktu untuk bohong, tidak curang, jujur, dan terbuka

mendapatkan informasi, dan prosedur terhadap publik tentang apa yang

pengaduan apabila informasi tidak dikerjakan oleh sekolah. Keterbukaan

sampai kepada publik; dan terhadap perubahan berarti bahwa sekolah

peraturan yang harus memberikan informasi yang benar

(3) melaksanakan

hak publik untuk kepada warga sekolah dan publik tentang

menjamin

informasi sekolah, data sekolah saat ini, data sekolah yang

mendapatkan

fasilitas database, sarana informasi akan dikembangkan mengikuti tuntutan

dan komunikasi, dan petunjuk perubahan ipteks, menjamin bahwa data

peyebarluasan produk-produk dan sekolah yang dilaporkan mencerminkan

informasi yang ada di sekolah maupun realitas, perubahan itu harus diungkapkan

prosedur pengaduan. secara sebenarnya dan dengan segera

Makna data keterbukaan terhadap disampaikan kepada semua pihak yang

perubahan adalah: (1) sekolah selalu terkait (stakeholders).

mengikuti perubahan kemajuan ipteks Tujuan

terutama mengikuti perubahan kurikulum; perubahan adalah untuk:

keterbukaan

terhadap

(2) warga sekolah tidak resisten (bertahan) (1) menbangun

terhadap perubahan; (3) meningkatnya keyakinan publik kepada sekolah

kepercayaan

dan

keyakinan dan kepercayaan publik kepada bahwa sekolah adalah organisasi

sekolah bahwa sekolah adalah bersih dan pelayanan pendidikan yang bersih dan

wibawa; (4) meningkatnya partisipasi berwibawa. Bersih dalam arti tidak

publik terhadap penyelenggaraan sekolah; Koropsi, Kolusi, dan Nepotisme

bertambahnya wawasan dan (KKN) dan berwibawa dalam makna

publik terhadap professional; dan

pengetahuan

sekolah, dan (6) (2) menciptakan kepercayaan timbal balik

penyelenggaraan

pelanggaran terhadap antara sekolah dan publik melalui

berkurangnya

perundang-undangan yang penyediaan informasi yang memadai

peraturan

berlaku di sekolah.

dan menjamin kemudahan dalam Keterbukaan terhadap perubahan perlu memperoleh informasi yang akurat.

konsep kepemipinan Upaya-upaya

menggunakan

distributed karena, ”The concept of keterbukaan yang perlu dilakukan kepala

peningkatan

distributed leadership as distributed sekolah agar publik memahami situasi

influence helps us distinguish between sekolah

leaders-follower interactions and how they mempermudah publik untuk berpartisipasi

dan dengan

demikian

people change, which is a determining dalam penyelenggaraan pendidikan di

feature of what qualifies as leadership.” sekolah:

Artinya, konsep (1)

(Lynch,

distributed sebagai komunikasi, baik secara langsung

pengaruh membantu kita melalui temu wicara, maupun secara

distribusi

membedakan interaksi pemimpin-pengikut tidak langsung melalui jalur media

and bagaimana orang berubah, ditentukan tertulis (brosur, leaflet, newsletter,

oleh penampilan yang berkualitas sebagai pengumuman melalui surat kabar)

pemimpin.

maupun media elektronik (radio dan Partisipasi adalah proses dimana televisi lokal);

(warga sekolah dan (2) menyiapkan kebijakan yang jelas

stakeholders

masyarakat) terlibat aktif baik secara tentang cara mendapatkan informasi,

individual maupun kolektif , secara bentuk informasi yang dapat

langsung maupun tidak langsung, dalam langsung maupun tidak langsung, dalam

(2) Menyediakan sarana partisipasi atau kebijakan,

pembuatan

saluran komunikasi agar stakeholders pengawasan/pengevaluasian pendidikan di

perencanaan,

pelaksanaan,

dapat mengutarakan pendapatnya atau sekolah. Diharapkan, partisipasi dapat

dapt mengekspresikan keinginan dan mendorong warga sekolah dan masyarakat

aspirasinya melalui pertemuan umum, sekitar untuk menggunakan haknya dalam

temu wicara, konsultasi, penyampaian menyampaikan pendapat dalam proses

pendapat secara tertulis, partisipasi pengambilan

secara aktif dalam proses pengambilan kebijakan,

keputusan,

pembuatan

keputusan, pembuatan kebijakan, pengawasan/pengevaluasian

perencanaan,

pelaksanaan,

pelaksanaan, dan menyangkut kepentingan sekolah, baik

yang

perencanaan,

/ pengevaluasian secara individual maupun kolektif, secara

pengawasan

pendidikan di sekolah. langsung maupun tidak langsung.

(3) Melakukan advokasi, demokratisasi, Tujuan

utama peningkatan publikasi, komunikasi, transparansi, partisipasi

dan realisasi terhadap stakeholders. meningkatkan

stakeholders secara stakeholders

dedikasi/kontribusi

(4) Melibatkan

dengan memper- penyelenggaraan

terhadap

proporsional

timbangkan relevansi pelibatannya, sekolah, baik dalam bentuk jasa

pendidikan

di

batas-batas yuridiksinya, kompetensi- (pemikiran/intelektualitas),

nya, dan kompabilitas tujuan yang finansial, dan material/barang; (2)

moral,

akan dicapainya. memberdayakan kemampuan yang ada

Makna data partisipasi warga sekolah pada stakeholders bagi pendidikan

adalah:

untuk mewujudkan tujuan pendidikan (1) Kontribusi/dedikasi stakeholders nasional; (3) Meningkatkan peran

meningkat dalam hal jasa (pemikiran, stakeholders dalam penyelenggaraan

keterampilan), finansial,moral, dan pendidikan di sekolah baik sebagai

material/barang.

advisor, supporter,

(2) Meningkatnya kepercayaan stakeholder controller, resource linker, and

mediator,

kepada sekolah, terutama menyangkut education provider , dan (4) menjamin

kewibawaan dan kebersihan. agar setiap keputusan dan kebijakan

tanggung jawab yang

(3) Meningkatnya

stakeholders terhadap penyelenggaraan mencerminkan aspirasi stakeholders

pendidikan di sekolah. dan menjadikan aspirasi stakeholders

(4) Meningkatnya kualitas dan kuantitas sebagai

masukan (kritik dan saran) untuk penyelenggaraan

panglima

bagi

peningkatan mutu pendidkan. sekolah.

pendidikan

di

(5) Meningkatnya kepedulian stakehokders Upaya upaya yang perlu dilakukan

langkah-langkah yang oleh kepala sekolah dalam rangka

terhadap

oleh sekolah untuk meningkatkan

dilakukan

meningkatkan mutu. stakeholders adalah sebagai berikut.

partisipasi

(6) Keputusan-keputusan yang dibuat oleh (1) Membuat peraturan dan pedoman

sekolah benar-benar mengekspresikan di sekolah yang dapat menjamin

aspirasi dan pendapat stakeholders dan hak

meningkatkan kualitas menyampaikan pendapat dalam

stakeholders

untuk

mampu

pendidikan.

segala proses

pengambilan

Proposisi tentang Model Kepemimpinan

keputusan, pembuatan kebijakan,

Kepala Sekolah SMA Negeri Sendawar

perencanaan, pelaksanaan, dan

1) Jika kepala sekolah menjalankan Wase pengawasan / pengevaluasian

Ramaaq, maka kepala sekolah lebih pendidikan di sekolah.

fokus pada peningkatan proses dan fokus pada peningkatan proses dan

KESIMPULAN

memberdayakan bawahan; bawahan

hasil pembahasan, merasa dihargai; bawahan termotivasi;

Berdasarkan

dikemukakan simpulan kinerja bawahan meningkat.

berikut

ini

penelitian yang relevan atau untuk

2) Jika kepala sekolah mengutamakan menjawab pertanyaan penelitian adalah musyawarah

kepemimpinan distributed pengambilan keputusan maka akan

t erhadap peran kepala sekolah adalah: memberika kepuasan kerja bawahan.

delegator,

demokratis, partisipatif,

3) Upaya kepala

fasilitator, team leader, tidak menunjukkan menjembatani guru dengan pihak luar

sekolah

untuk

paling hebat, tidak sebagai pahlawan, kerja dalam rangka peningkatan kualitas

sama, koordinator, komunikator, evaluator, individu guru akan memberikan nilai

penentu skala prioritas, empowerer, dan tambah dalam peningkatan mutu

Maknanya adalah kepala sekolah.

konselor;

sekolah berperan dalam menerapkan

4) Upaya kepala sekolah melakukan

wiyata; mengembangkan inovasi akan memberikan rasa senang

wawasan

Kurikulum 2013; mengelola sekolah; bagi guru dan siswa dalam kegiatan

administrasi sekolah; belajar mengajar.

melakukan

melaksanakan

pengawasan sekolah;

5) Jika kepala sekolah mampu menjalin memimpin sekolah; memiliki inovasi hubungan yang harmonis dengan

sekolahnya; mampu masyarakat sekitar, maka sekolah akan

mengembangkan

memotivasi guru, tenaga kependidikan, cepat berkembang.

siswa,

dan

stakeholder sekolah