Ika Atikah, S.Hi, M.H

PERTUMBUHAN EKONOMI A.

   Definisi

  Kenaikan pendapatan nasional yakni dengan meningkatnya pendapatan perkapita dalam suatu periode perhitungan tertentu, tentu saja mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Menurut beberapa pakar ekonomi pembangunan, pertumbuhan ekonomi merupakan istilah bagi negara yang telah maju untuk menyebut keberhasilan pembangunannya, sementara itu untuk negara yang sedang berkembang digunakan istilah pembangunan ekonomi.

  Definisi dari pertumbuhan ekonomi yakni dengan mengkaitkan dan menghitung antara tingkat pendapatan nasional dari satu periode ke periode berikutnya. Angka pertumbuhan ekonomi umumnya dalam bentuk prosentase dan bernilai positif, tapi juga mungkin bernilai negatif. Negatif pertumbuhan ekonomi tentu saja disebabkan adanya penurunan yang lebih besar dari pendapatan nasional tahun berikutnya dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

  Teori pertumbuhan ekonomi yang masih relevan hingga kini semisal teori pertumbuhan ekonomi klasik dari Adam Smith dan David Ricardo, alasannya teori pertumbuhan ekonomi dari masa klasik ini bertumpu pada kekuatan modal dan SDM sebagai tulang punggung peningkatan pendapatan nasional.

  Teori pertumbuhan ekonomi lainnya dari Harrord – Domar yakni teori pertumbuhan berimbang dan tak berimbang, dimana model pertumbuhan tersebut mengandalkan tabungan dan modal sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Kemudian model pertumbuhan neoklasik dari Meade dan lain sebagainya.

  Pada umumnya semua teori dan model yang dikemukakan oleh para pelopor teori ekonomi di atas bertujuan menjelaskan dan menyarankan bagaimana mengelola sumber daya (manusia, alam dan teknologi) agar perekonomian dapat berjalan dengan mantap dan stabil sesuai dengan kekuatan dan yang diinginkan oleh masyarakat. Namun pada kenyataannya kebanyakan teori pertumbuhan ekonomi hanya sebatas pada kajian ilmiah karena sulit dilaksanakan (umumnya disebabkan oleh asumsi dan penyederhanaan telaah). Pada kasus tertentu bagian dari teori tersebut sering disitir/dicuplik untuk menguatkan pendapat, misalnya teori pertumbuhan tak berimbang yang banyak dijadikan tameng untuk pembangunan yang menganut konsep Trikledown effect dan lain sebagainya.

B. Teori Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi 1. Teori Adam Smith

  Adam Smith memaparkan tentang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dengan memandang kepada : a.

  Adanya hukum alam. Ia sangat percaya dengan prinsip bahwa hanya individu sendirilah yang tahu akan kebutuhannya, tidak orang lain apalagi pemerintah. Ia beranggapan bahwa adanya kekuatan yang tidak kentara (

  invisible hand) atau

  tangan ghaib menyebabkan setiap perekonomian akan memperlakukan individu sesuai dengan harapan.

  b.

  Peningkatan daya produktivitas tenaga kerja berhubungan dengan : 1) meningkatnya keterampilan pekerja, 2) penghematan waktu dalam memproduksi barang, 3) penemuan mesin yang sangat menghemat tenaga. Kesemuanya itu berasal dari pembagian kerja.

  c.

  Proses penumpukan (akumulasi) modal. Menurutnya, proses akumulasi modal meningkatnya seiring dengan meningkatnya tabungan, dan dari tabunganlah asalnya investasi. Dengan demikian bila pendapatan naik sementara konsumsi relatif tetap maka tabungan akan semakin tinggi dan berdampak pada penyediaan modal yang semakin banyak untuk investasi.

  d.

  Tingkat keuntungan akan semakin menurun yang mana tingkat persaingan semakin tinggi. Padahal persaingan berasal dari kemampuan investasi yang memajukan perekonomian. Pada masa sekarang tingkat suku bunga akan semakin menurun karena meningkatnya kemakmuran, kesejahteraan dan jumlah penduduk bertambah. Akibatnya cadangan modal semakin besar sehingga investasi semakin murah dan akan berdampak pada semakin murahnya produksi.

  e.

  Petani, pengusaha dan produsen merupakan agen pertumbuhan dalam perekonomian. Bila pertanian meningkat maka usaha industri dan perniagaan semakin meningkat dan tentu saja akan memberikan dampak yang bagus bagi perekonomian karena adanya rantai kebutuhan dan kepentingan.

  f.

  Proses pertumbuhan bersifat menggumpal (mengakumulatif), setiap peningkatan di bidang pertanian maka akan ada peningkatan di bidang dan industri perniagaan dan seterusnya sampai terjadi kelangkaan sumber daya sehingga perekonomian mengalami kondisi stasioner.

  • – Ciri ciri dari kondisi stasioner diantaranya : 1) tingkat pertambahan/pertumbuhan output/pendapatan nasional relatif konstan. 2) Jumlah
penduduk relatif tetap. 3) Pendapatan perkapita konstan karena a dan b tetap. 4) tingkat upah pada tingkat alamiah. 5) akumulasi modal berhenti. 6) tingkat keuntungan minimal. 7) sewa tanah maksimal.

2. Teori David Richardo

  Richardo membangun teorinya dengan melihat adanya hubungan antara tuan tanah, kapitalis, dan kaum buruh. Menurutnya pendapatan nasional dibagi dalam 3 kelompok berupa sewa, keuntungan dan upah.

  Suatu perekonomian, menurut Richardo memiliki ciri sebagai berikut : a. Tanah (sumber daya alam) terbatas jumlahnya; b.

  Tenaga kerja/penduduk meningkat atau menurun sesuai dengan tingkat upah batas minimal (tingkat upah alamiah); c.

  Akumulasi modal akan terjadi apabila tingkat keuntungan pemilik modal (pengusaha) meningkat diatas tingkat keuntungan minimal untuk melakukan investasi; d.

  Kemajuan teknologi bersifat given (bagi beberapa kalangan ekonom, terjemahkan sebagai kemajuan teknologi selalu meningkat akan tetapi berhenti tanpa perkembangan yang berarti, terutama teknologi efisiensi pangan); e. Sektor pertanian yang paling dominan.

  Adapun sumber modal yang paling utama dalam perekonomian adalah pajak, tabungan dan perdagangan bebas (teori keuntungan banding –

  comparative advantages).

  Teori dari Adam Smith dinamakan dengan istilah sistem ekonomi pasar bebas. Dalam sistem ekonomi ini kegiatan – kegiatan dalam perekonomian sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar atau invisible hand. Interaksi di antara penjual dan pembeli di pasar (pasar barang dan pasar faktor produksi) akan menentukan corak produksi nasional yang akan diwujudkan dan caranya produksi nasional tersebut akan dihasilkan.

  Dalam prakteknya tidak satu negarapun kegiatan – kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar. Apabila diperhatikan corak pengaturan kegiatan ekonomi yang dijalankan di berbagai negara, satu kesimpulan yang dapat dibuat dari pengamatan tersebut bahwa sebagian besar negara kegiatan ekonomi sebagiannya diatur dan ditentukan oleh sistem pasar, disamping itu, secara langsung dan tidak langsung pemerintah ikut campur dalam berbagai kegiatan ekonomi.

  Teori mikro ekonomi dapat memberikan tentang bagaimana suatu sistem pasar bebas beroperasi. Analisis tersebut dapat dibedakan kepada analisis keseimbangan sebagian dan analisis keseimbangan umum. Teori permintaan dan penawaran, teori struktur pasaran, dan teori penentuan harga faktor produksi tergolong kepada analisis keseimbangan sebagian atau partial equilibrium analysis, yaitu analisis kegiatan ekonomi yang dibuat berasingan tanpa memperhatikan hubungan kait – mengait di antara berbagai aspek kegiatan ekonomi tersebut. Sedangkan analisis yang merangkumi interaksi saling kait – mengait di antara berbagai kegiatan ekonomi dinamakan analisis keseimbangan umum atau general

  equilibrium analysis.

  Peranan penting dari sistem pasar bebas dalam mengatur kegiatan ekonomi, ahli – ahli ekonomi menyadari pula tentang kegagalan sistem pasar, dan beberapa kebaikan dari campur tangan pemerintah. Kesadaran inilah yang melahirkan sistem ekonomi campuran yang dijalankan berbagai negara di dunia.

  Beberapa kelemahan dari sistem pasar bebas bersumber dari ketidakmampuan sistem pasar untuk mengatur kegiatan ekonomi seefisien seperti yang diharapkan. Dalam kegiatan ekonomi yang sebenarnya terdapat beberapa bentuk kegagalan dari sistem pasar untuk mewujudkan kegiatan ekonomi yang teguh dan efisien.

  Kegagalan tersebut terutama bersumber dari faktor – faktor : a.

  Akibat – akibat ekstern (eksternalisasi) yang merugikan.

  b.

  Kekurangan produksi barang publik dan barang merit.

  c.

  Kewujudan kekuasaan monopoli dalam pasar.

  d.

  Kegagalan membuat penyesuaian dengan efisien.

  e.

  Distribusi pendapatan tidak seimbang. Dari kesemuanya faktor utama kegagalan sistem pasar bebas adalah akibat ekstern atau eksternaliti yang merugikan. Biaya pribadi dan biaya sosial merupakan termasuk dalam arti konsep akibat – akibat ekstern. Biaya pribadi adalah biaya yang dibelanjakan oleh produsen yang digunakan untuk mewujudkan barang yang dihasilkannya. Bagi seorang penanam padi, biaya pribadi berarti perbelanjaan jenis obat pembasmi musuh tanaman yang digunakan penanam padi untuk menghasilkan padinya. Biaya sosial meliputi perbelanjaan penanam padi tersebut ditambah biaya – biaya lain yang mesti dibayar masyarakat seperti kerugian kematian ikan di sawah dan pencemaran dalam sistem irigasi sebagai akibat penggunaan obat pembasmi musuh tanaman yang dilakukan oleh penanam padi. Akibat – akibat esktern yang merugikan, akan terwujud bila biaya sosial melebihi dari biaya pribadi.

  Manfaat sosial bersih ( net social benefit) yang menguntungkan merupakan sistem

  pasar bebas yang memberikan sumbangan penting kepada masyarakat dalam meninggikan taraf kemakmuran mereka. Dalam perekonomian terdapat banyak jenis kegiatan yang memberikan akibat seperti itu. Hal tersebut merupakan akibat ekstern yang menguntungkan. Seperti contoh si penanam padi/pesawah padi menggunakan teknologi dan menggunakan metode bercocok tanam yang modern, yaitu dengan menggunakan bibit yang lebih baik, pupuk yang cukup dan berbagai jenis pembasmi musuh tanaman, produktivitas akan meningkat dengan cepat dan dapat melipatgandakan tingkat produksi. Peningkatan produksi yang tinggi menimbulkan manfaat sosial yang besar. Oleh karena itu, padi dapat dijual dengan harga yang murah, negara tidak perlu mengimpor beras, kegiatan supplier pupuk dan bahan kimia pertanian lain meningkat, kesempatan pekerjaan diwujudkan, dan pendapatan petani meningkat dan permintaan bertambah terhadap hasil – hasil industri. Kematian ikan di sawah dan sungai misalnya, sekiranya hal tersebut tentu saja diperlukan biaya sosial meskipun kecil jika dibandingkan dengan keuntungan sosial yang akan dinikmati dari peningkatan tinggi ke atas produksi padi.

  Biaya sosial bersih yang merugikan. Sistem pasar bebas tidak dapat mencegah

  timbulnya biaya sosial yang tinggi sebagai akibat dari beberapa kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat. Contoh : pencemaran polusi dan limbah. Untuk mengembangkan sesuatu perekonomian diperlukan wujud dari berbagai jenis kegiatan industri. Di samping menimbulkan manfaat dari masyarakat dalam bentuk kenaikan kesempatan kerja dan pendapatan, dan penyediaan barang konsumen yang lebih banyak, kegiatan tersebut menimbulkan biaya sosial yang cukup serius, yaitu pencemaran udara sebagai akibat asap yang dikeluarkan oleh mesin – mesin yang digunakan dan pencemaran lingkungan sebagai akibat pembuangan bahan produksi yang berlebihan yang tidak berguna di sekitar area industri.

  Masalah kesesakan timbul sebagai akibat perkembangan kota – kota yang sangat pesat dan sebagai akibat peningkatan pendapatan penduduk kota. Perkembangan tersebut menyebabkan lebih banyak didirikan rumah untuk setiap hektar kawasan dijadikan pemukiman real astate/perumahan, mobil dan motor banyak di jalan raya. Berbagai perubahan ini akan menimbulkan masalah kesesakan yang merugikan masyarakat, waktu pergi ke kantor semakin lama, taraf kesehatan di pemukiman pinggiran semakin merosot, dan kegiatan pengangkutan umum semakin merosot mutunya.

  Barang Publik dan Barang Merit

  Kebanyakan barang yang diproduksikan dalam perekonomian adalah barang pribadi, yaitu barang yang dinikmati dan dibeli secara pribadi oleh setiap orang dalam perekonomian. Contohnya : berbagai jenis pakaian, makanan, dsb. Sistem pasar bebas dapat memproduksikan kebanyakan barang pribadi dengan sangat efisien dan oleh karena itu tidak ada alasan kepada pemerintah mencampuri kegiatan di bidang tersebut. Kebebasan yang diberikan akan terwujud meningkat kepada sistem pasar bebas berfungsi secara efisien dalam memproduksi barang – barang tersebut.

  Dalam ekonomi ada beberapa jenis barang yang dinamakan barang publik, yaitu barang yang penggunaannya dilakukan secara bersama. seperti jalan raya, taman kota, sarana transportasi umum baik darat, laut, maupun udara, dsb. Barang – barang tersebut dinikmati bersama oleh masyarakat, dan timbul kerumitan untuk memungut pembayaran dari orang – orang yang menikmati jasa – jasa tersebut. Oleh karena itu, sistem pasar bebas tidak memproduksikan barang tersebut, atau produksinya jauh lebih sedikit dari yang diperlukan oleh masyarakat. Untuk mengatasinya, diperlukan campur tangan pemerintah untuk menyediakannya.

  Sebagian barang perlu dikontrol atau digalakkan produksinya dan sistem pasar bebas tidak mampu dengan tepat menentukan jumlah yang sepatutnya diproduksikan dalam perekonomian. Jika barang tersebut sangat penting artinya kepada kemakmuran masyarakat, pemerintah perlu lebih banyak menggalakkan produksinya. Barang tersebut dinamakan

  

barang merit yang baik ( merit good). Apabila barang tersebut tidak baik untuk masyarakat,

  produksinya harus dikurangi atau dilarang dan barang seperti itu dinamakan barang merit yang buruk ( merit bad). Contoh : barang merit yang baik yaitu pendidikan dan barang merit yang buruk adalah perjudian.

  Sebagian orang menganggap memperoleh dan mempertinggi taraf pendidikan sebagai kegiatan yang tak berguna dan membuang waktu. Maka apabila biayanya tinggi, orang – orang yang berpandangan seperti itu lebih suka menyuruh anak – anaknya tetap tinggal di rumah atau mencari kerja. Dari segi pandangan nasional pendidikan adalah penting, ditinjau dari sudut kepentingan individu maupun kepentingan negara. Bagi individu, pendidikan meningkatkan pengetahuan dan kemahiran dan tentu saja meningkatkan pendapatannya ketika dewasa. Bagi negara, peningkatan pendidikan dan kemahiran meningkatkan daya pikir dan produktivitas, oleh sebab itu pertumbuhan ekonomi akan dipercepat. Karena alasan tersebut, pemerintah perlu campur tangan dalam bidang pendidikan dengan mewajibkan anak – anak untuk mengikuti pendidikan sehingga ke suatu tingkat pendidikan tertentu.

  Dalam memproduksi rokok dan menghasilkan senjata api merupakan kegiatan yang boleh merugikan masyarakat. Untuk menghindari akibat – akibat buruk tersebut, pemerintah perlu campur tangan dalam sistem pasar bebas dengan melarang atau membatasi produksinya. Makan barang – barang tersebut diperbolehkan sebagai barang merit yang buruk.

  Bentuk Campur Tangan Pemerintah

  Campur tangan pemerintah mempunyai beberapa tujuan penting diantaranya : a. Mengawasi agar eksternalisasi kegiatan ekonomi yang merugikan dapat dihindari atau akibat buruknya dapat dikurangi.

  b.

  Menyediakan barang publik yang cukup sehingga masyarakat dapat memperoleh barang tersebut dengan mudah dan dengan biaya yang murah.

  c.

  Mengawasi kegiatan – kegiatan perusahaan, terutama perusahaan – perusahaan yang besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak mempunyai kekuasaan monopoli yang merugikan masyarakat.

  d.

  Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan penindasan dan ketidaksetaraan di masyarakat.

  e.

  Memastikan agar pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan dengan efisien.

  Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapat dibedakan dalam tiga bentuk : a.

  Membuat dan melaksanakan peraturan dan undang – undang.

  b.

  Secara langsung melakukan beberapa kegiatan ekonomi (membuat perusahaan).

  c.

  Melakukan kebijakan fiskal dan moneter.

  Kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah dalam memungut pajak dan membelanjakan pendapatan pajak tersebut untuk membiayai kegiatan – kegiatannya. Kebijakan moneter yakni kebijakan yang dijalankan oleh bank sentral untuk mengatur jumlah uang dalam perekonomian yang dinamakan kebijakan moneter. Dalam perekonomian kedua kebijakan tersebut digunakan oleh pemerintah untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu : a.

  Untuk mengatasi masalah – masalah pokok makroekonomi yang selalu timbul, yaitu masalah pengangguran, masalah kenaikan harga – harga dan masalah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang memuaskan.

  b.

  Untuk menjamin agar faktor – faktor produksi digunakan dan dialokasikan ke berbagai kegiatan ekonomi secara efisien.

  c.

  Untuk memperbaiki keadaan distribusi pendapatana yang tidak seimbang selalu tercipta di dalam masyarakat kegiatan – kegiatan ekonominya terutama oleh sistem pasar bebas.

  Fungsi kebijakan moneter pada mulanya digunakan untuk mengendalikan tingkat

  harga – harga yaitu menjaga agar harga – harga dapat dijamin supaya tetap stabil. Beberapa puluh tahun lalu kebijakan moneter digunakan sebagai kebijakan ekonomi untuk mengatasi masalah pengangguran dan sebagai alat untuk menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Timbulnya perubahan peranan kebijakan moneter ini disebabkan oleh perubahan pandangan yang telah berlaku di kalangan ahli – ahli ekonomi mengenai peranan uang dalam kegiatan ekonomi.

  Fungsi kebijakan fiskal mulai digunakan secara aktif untuk mempengaruhi kegiatan

  ekonomi sejak setengah abad yang lalu. Sebelum itu banyak orang berpendapat bahwa pemerintah harus memberi contoh kepada masyarakat, yaitu pemerintah harus berbelanja sama dengan pendapatannya. Anggaran belanja pemerintah tersebut dinamakan anggaran belanja seimbang. Sekarang kebanyakan negara selalu berusaha agar anggaran belanjanya selalu dalam keadaan seimbang. Anggaran belanja pemerintah selalu disesuaikan dengan keadaan ekonomi.

  Apabila tingkat kegiatan ekonomi rendah dan terdapat banyak pengangguran, pemerintah akan melakukan perbelanjaan yang melebihi daripada pendapatannya. Budget tersebut dinamakan anggarang pemerintah defisit. Apabila yang dihadapi pemerintah adalah kebijakan di mana tingkat kegiatan ekonomi adalah tinggi, kesempatan kerja penuh sudah tercapai dan kenaikan harga – harga berlaku, pemerintah akan berusaha agar perbelanjaannya dihemat sehingga pemerintah dapat membuat tabungan dari pendapatannya. Budget yang demikian dinamakan anggaran belanja surplus. Dengan demikian kebijakan fiskal pada hakikatnya adalah tindakan pemerintah dalam menentukan bentuk perbelanjaannya yang perlu atau sebaiknya dilaksanakan pada suatu masa tertentu.

  C.

   INFLASI

  Inflasi adalah proses kenaikan harga – harga umum secara terus – menerus. Sedangkan kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yaitu penurunan harga secara terus – menerus. Akibatnya daya beli masyarakat bertambah besar, sehingga pada tahap awal barang – barang menjadi langka, akan tetapi pada tahap berikutnya jumlah barang akan semakin banyak karena semakin berkurangnya daya beli masyarakat. Sedangkan lawan dari inflasi adalah deflasi, yaitu manakala harga – harga secara umum turun dari periode sebelumnya (nilai inflasi minus). Akibat dari inflasi secara umum adalah menurunnya daya beli masyarakat karena secara riil tingkat pendapatannya juga menurun. Jadi, besarnya inflasi pada tahun yang bersangkutan naik sebesar 5%, sementara pendapatan tetap, maka itu berarti secara riil pendapatan mengalami penurunan sebesar 5% yang akibatnya secara relatif akan menurunkan daya beli sebesar 5% juga (contoh).

D. JENIS INFLASI

  Jenis inflasi terbagi menjadi 3 diantaranya : 1. Menurut sifat dibagi menjadi 3 kategori yaitu : a.

  Inflasi merayap/rendah (creeping inflation) yaitu inflasi yang besarnya kurang dari 10% pertahun.

  b.

  Inflasi menengah (galloping inflation) besarnya antara 10 – 30% pertahun. Inflasi ini biasanya ditandai oleh naiknya harga – harga secara cepat dan relatif besar.

  Angka inflasi pada kondisi ini biasanya disebut inflasi 2 digit, misalnya 15%, 20%, 30% dan sebagainya.

  c.

  Inflasi berat (high inflation) yaitu inflasi yang besarnya antara 30 - 100% pertahun. Dalam kondisi ini harga – harga secara umum naik dan bahkan menurut istilah ibu – ibu rumah tangga harga berubah.

  d.

  Inflasi sangat tinggi (hyper inflation) yaitu inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secara drastis hingga mencapai 4 digit (di atas 100%). Pada kondisi ini masyarakat tidak ingin lagi menyimpan uang, karena nilainya merosot tajam, sehingga lebih baik ditukarkan dengan barang.

2. Berdasarkan Sebab terbagi menjadi 2 diantaranya : a.

  Demand Pull Inflation. Inflasi ini timbul karena adanya permintaan keseluruhan yang tinggi di satu pihak, di pihak lain kondisi produksi telah mencapai kesempatan kerja penuh (full employment). Akibatnya sesuai dengan hukum permintaan, bila permintaan banyak sementara penawaran tetap maka harga akan naik. Dan bila hal ini berlangsung secara terus menerus akan mengakibatkan inflasi yang berkepanjangan, oleh karena itu untuk mengatasinya diperlukan adanya pembukuan kapasitas produksi baru dengan penambahan tenaga kerja baru.

  b.

  Cost Push Inflation. Inflasi ini disebabkan turunnya produksi karena naiknya biaya produksi (biaya naik dapat terjadi karena tidak efisiensinya perusahaan, nilai kurs mata uang negara bersangkutan jatuh/menurun, kenaikan harga bahan baku industri, adanya tuntutan kenaikan upah dari serikat buruh yang kuat dsb). Akibatnya dua hal yang bisa dilakukan oleh produsen yaitu : 1) langsung menaikkan harga produknya dengan jumlah penawaran yang sama, atau 2) harga produknya naik (tarik menarik permintaan dan penawaran) karena penurunan jumlah produksi.

3. Berdasarkan Asal

  Asal inflasi terbagi 2 yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation) yang timbul karena terjadinya defisit dalam pembiayaan dan belanja negara yang terlihat pada anggaran belanja negara. Untuk mengatasinya biasanya pemerintah mencetak uang baru. Selain itu harga – harga naik dikarenakan musim paceklik (gagal panen), bencana alam yang berkepanjangan dsb. Inflasi yang berasal dari luar negeri. Karena negara – negara yang menjadi mitra dagang suatu negara mengalami inflasi yang tinggi, dapat diketahui bahwa harga – harga barang dan juga ongkos produksi relatif mahal, sehingga bila terpaksa negara lain harus mengimpor barang tersebut makan harga jualnya di dalam negeri tentu saja bertambah mahal.

E. BIAYA INFLASI

  Baik inflasi yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan pada kenyataannya menimbulkan biaya implisit, diantaranya :

1. Biaya inflasi yang diharapkan : a.

  Shoe Leather Cost (biaya kulit sepatu) istilah yang menyatakan bahwa bila inflasi sesuai dengan harapan maka relatif penetapan suku bungan bank akan lebih besar dari tingkat inflasi. Hal ini menyebabkan masyarakat cenderung untuk berkali – kali menarik uangnya di Bank atau ATM. Biaya yang muncul adalah biaya transpor

  • biaya layanan ATM dan biaya tak terduga lainnya.
b.

  Menu Cost (biaya menu) biaya yang muncul karena perusahaan harus sering merubah harga dan itu berarti harus mencetak dan mengedarkan katalog baru.

  c.

  Complaint and Opportunity lost cost (biaya komplain dan hilangnya kesempatan). Bila perusahaan dengan sengaja tidak mau mengganti katalog baru maka perusahaan akan mengalami kerugian karena harga akan naik sementara perusahaan menjual dengan harga lama. Bila tidak disengaja maka perusahaan akan mendapat komplain dari pelanggan karena harga tidak sesuai dengan katalog (khusus untuk negara yang konsumerismenya relatif sangat baik).

  d.

  Biaya perubahan peraturan/undang – undang pajak. Dengan diketahuinya tingkat inflasi maka otoritas pajak akan merubah tarif dan sistem pungutan, dan ini tentu saja harus merubah peraturan dan undang – undangnya terlebih dahulu.

  e.

  Biaya ketidaknyamanan hidup. Sehubungan dengan poin a – d maka akan menyebabkan perencanaan keuangan dan laba menjadi tidak menentu. Sebab bila diketahui inflasi akan naik atau turun maka perencanaan keuangan akan mengalami revisi, dan karenanya masyarakat harus selalu waspada pada kondisi perekonomian.

2. Biaya inflasi yang tidak diharapkan : a.

  Redistribusi pendapatan antara debitur dan kreditur. Lazimnya perjanjian antara kreditur dan debitur ditentukan berdasarkan suku bungan nominal yang mempertimbangkan tingkat inflasi yang diharapkan. Bila tingkat inflasi lebih tinggi dari yang diharapkan maka debitur akan mengalami untung dan kreditur rugi.

  b.

  Penurunan nilai uang pensiunan. Bila inflasi pada masa akan datang lebih besar dari yang diharapkan maka program dana pensiun relatif inefisien. Sebaliknya bila inflasi pada masa akan datang lebih kecil dari yang diharapkan maka penerima pensiun akan mendapatkan kenyamanan.

F. DAMPAK INFLASI

  Inflasi umumnya memberikan dampak kurang menguntungkan dalam perekonomian, akan tetapi dalam salah satu prinsip ekonomi bahwa dalam jangka pendek ada trade off antara inflasi dan pengangguran menunjukkan bahwa inflasi dapat menurunkan tingkat pengangguran, atau inflasi dapat dijadikan salah satu cara untuk menyeimbangkan perekonomian negara, dsb. Secara khusus dapat diketahui beberapa dampak baik negatif maupun positif dari inflasi tersebut diantaranya :

  1. Bila harga barang secara umum naik terus menerus maka masyarakat akan panik, sehingga perekonomian tidak berjalan normal, karena di satu sisi ada masyarakat yang berlebihan uang memborong barang sementara yang kekurangan uang tidak bisa membeli barang, akibatnya negara rentan terhadap segala macam kekacauan yang ditimbulkannya.

  2. Sebagai akibat dari kepanikan tersebut maka masyarakat cenderung untuk menarik tabungan guna membeli dan menumpuk barang sehingga banyak bank di rush akibatnya bank kekurangan dana berdampak pada tutup atau bangkrut, atau rendahnya dana investasi yang tersedia.

  3. Produsen cenderung memanfaatkan kesempatan kenaikan harga untuk memperbesar keuntungan dengan cara mempermainkan harga dipasaran, sehingga harga akan terus menerus naik.

  4. Distribusi barang relatif tidak adil karena adanya penumpukan dan konsentrasi produk pada daerah yang masyarakatnya dekat dengan sumber produksi dan yang masyarakatnya memiliki banyak uang.

  5. Bila inflasi berkepanjangan maka produsen banyak yang bangkrut karena produknya relatif akan semakin mahal sehingga tidak yang mampu membeli.

  6. Jurang antara kemiskinan dan kekayaan masyarakat semakin nyata mengarah pada sentimen dan kecemburuan ekonomi yang dapat berakhir pada penjarahan dan perampasan.

  7. Dampak positif dari inflasi adalah bagi pengusaha barang – barang mewah (high end) yang mana barangnya lebih laku pada saat harganya semakin tinggi.

  8. Masyarakat akan semakin selektif dalam mengkonsumsi, produksi akan diusahakan seefisien mungkin dan konsumtifisme dapat ditekan.

  9. Inflasi yang berkepanjangan dapat menumbuhkan industri kecil dalam negeri menjadi semakin dipercaya dan tangguh.

  10. Tingkat pengangguran cenderung akan menurun karena masyarakat akan tergerak untuk melakukan kegiatan produksi dengan cara mendirikan atau membuka usaha.

G. HUBUNGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN PENGANGGURAN (UNEMPLOYMENT)

  Pengangguran adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dan sedang aktif mencari pekerjaan. Pengangguran berhubungan dengan ketersediaan lapangan kerja, ketersediaan lapangan kerja berhubungan dengan investasi, sedangkan investasi didapat dari akumulasi tabungan, tabungan adalah sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi. Semakin tinggi pendapatan nasional semakin besar harapan untuk pembukaan kapasitas produksi yang baru yang tentu saja akan menyerap tenaga kerja baru. Pendapatan nasional yang tinggi tercemin dari tingginya pendapatan perkapita dna tumbuh secara positif yang berarti. Dengan demikian semakin baik pertumbuhan ekonomi, maka semakin besar pula harapan untuk tidak menganggur, sebaliknya bila pertumbuhan ekonomi menurun, maka semakin besar tingkat pengangguran.

Dokumen yang terkait

IMPLIKASI HUKUM TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH TENTANG PENETAPAN PEMUNGUTAN RERTRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG Devi Santoso, Upik Hamidah, S.H., M.H., Eka Deviani, S.H., M.H

0 0 11

ANALISIS KANDUNGAN PEMANIS BUATAN PADA SARI BUAH MARKISA PRODUKSI MAKASSAR Ika Amilah Citra Tahir, Vitrianty Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Email : ikhaamilahcitrayahoo.co.id ABSTRACT - ANALISIS KANDUNGAN PEMANIS BUATAN PADA SARI BUAH MARKI

0 0 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 GETASAN Florentina Dian Ika Vitasari

0 0 11

Thesis Ika Handayani – Complete

0 1 85

Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

0 8 32

Dwi Kartikasari, Nanik Lestari, Marihot Nasution, Ika Saudia Farida Politeknik Batam Program Studi Akuntansi Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: { dwi,nanik,marihot}polibatam.ac.id

0 1 7

KAJIAN TEMBAKAU SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN TEMANGGUNG Ika Agustina ika.agustina98gmail.com Luthfi Muta’ali luthfi.mutaaligmail.com Abstract - KAJIAN TEMBAKAU SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN TEMANGGUNG

0 0 9

ANALSIS MANFAAT INSIDEN (BENEFIT INCIDENCE ANALYSIS) PELAYANAN PUBLIK DI MALANG RAYA Astri Ika Oktaviana Mujiarti1 , Candra Fajri Ananda2 , Susilo3

0 0 8

THE IMPACT OF ENVIRONMENTAL PERFORMANCE AS REALIZATION OF ENVIRONMENTAL REGULATION ON FINANCIAL PERFORMANCE Ika Prayanthi Deske Mandagi

0 0 16

PENGARUH KONSUMSI BUAH PISANG AMBON(Musa Paradisiaca var Sapientum Linn) TERHADAP ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER I (Influence of Consumtion of Ambon Banana (Musa Paradisiaca var Sapientum Linn) To Anemia in Trimnester I Pregnant Woman) Ristu Wiyani, Ika

0 0 7