PENI NGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KATELAN 4

PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KATELAN 4 SKRIPSI OLEH : RUSMINI X4711146 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Jurusan/Program Studi : PPKHB/Penjaskesrek

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR

LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS

IV SD NEGERI KATELAN 4”, ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sangsi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012 Yang membuat pernyataan

RUSMINI

commit to user

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KATELAN 4

Oleh: RUSMINI X4711146

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI 2012

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juni 2012

Pembimbing I

Drs. Sapta Kunta Purnama, M.Pd NIP.19680323 199303 1 012

Pembimbing II

Djoko Nugroho,S.Pd,M.Or NIP.19730205 200501 1 001

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Senin Tanggal : 30 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi Nama Terang,

tanda tangan Ketua

: Waluyo, S.Pd, M.Or

......................... Sekretaris

: Drs. Budi Satyawan, M.Pd

......................... Anggota 1

: Drs. Sapta Kunta Purnama, M.Pd

......................... Anggota 2

: Djoko Nugroho, S.Pd, M.Or

.........................

Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret a.n. Dekan FKIP UNS Pembantu Dekan I

Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, M.Si NIP. 19660415 199103 1 002

commit to user

vi

ABSTRAK Rusmini. PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

KATELAN 4. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa, kualitas dan sikap siswa, serta perilaku siswa dalam pembelajaran lompat jauh. Memberikan motivasi siswa melalui pendekatan pembelajaran dengan model bermain sehingga siswa lebih berminat, senang dan memahami keterampilan lompat jauh sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Penelitian ini menggunakan metode action research (tindakan kelas). Adapun populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4 Kecamatan tangen, Kabupaten Sragen, Tahun Ajaran 2011/2012. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling, yaitu mengikutsertakan seluruh individu yang ada di dalam populasi. Jadi jumlah sampel yang digunakan adalah seluruh populasi yang ada yaitu sebanyak 24 siswa. Terdiri dari 11 siswa putra, dan 13 siswa putri.

Data hasil penelitian ini berupa hasil belajar siswa mengenai kemampuan siswa dalam pembelajaran lompat jauh dalam setiap kondisi yaitu kondisi awal, pembelajaran pada siklus 1, dan pembelajaran pada siklus ke 2. Hasil belajar siswa terbentuk score total yang diperoleh siswa dalam penilaian dari setiap komponen pembelajaran lompat jauh. Penilaian diperoleh melalui lembar observasi yang diisi/dinilai oleh peneliti berdasarkan sikap hasil belajar yang ditampilkan siswa pada saat pelaksanaan tes. Dari hasil analisis yang diperoleh, terdapat penngkatan pada hasil belajar siswa dari kondisi awal dan siklus 2, baik peningkatan dari nilai rata-rata pembelajaran lompat jauh siswa maupun nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran lompat jauh pada rata-rata kondisi awal (69,50), rata-rata siklus 1 (72,83) dan rata-rata siklus 2 (74,71), sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus 2 sebesar (5,21).

Peningkatan kemampuan gerak pada pembelajaran lompat jauh siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen Tahun

commit to user

vii

Pelajaran 2011/2012 juga dapat dilihat dari ketentuan nilai ketuntasan minimal/KKM (70,00) adalah nilai rata-rata kondisi awal siswa hanya 10 siswa dari 24 siswa yang memiliki nilai di atas KKM (70,00) atau tuntas sebesar (41,66%). Nilai rata-rata peningkatan hasil pembelajaran kondisi awal siswa dengan pembelajaran pada siklus 1 sebanyak 18 siswa dari 24 siswa, atau tuntas sebesar (75,00%) siswa yang memliki nilai di atas KKM (70,00). Nilai rata-rata pada peningkatan siklus 2 sebanyak 22 siswa dari 24 siswa, atau tuntas sebesar (91,66%) siswa yang memiliki nlai diatas KKM (70,00).

Simpulan penelitian ini adalah menggunakan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011 / 2012. Kata kunci : hasil belajar, lompat jauh, alat bantu.

commit to user

viii

MOTTO

Dimana ada kemauan pasti ada jalan, carilah ilmu sampai ujung usiamu, dan belajarlah sejak dini untuk memperoleh bekal ilmu di masa yang akan datang karena ilmu adalah jembatan kesuksesan

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

◊ “Bapak dan Ibu”

Do’amu yang senantiasa untukku, kerja keras yang tak mengenal lelah, pengorbanan yang tak ternilai, dan kasih sayang yang tak terbatas. Yang semua itu membuatku bangga. Tiada kasih sayang yang seindah dan setulus kasih sayangmu.

◊ “Suamiku Tercinta”

Dukungan dan motivasimu membuatku lebih semangat dan percaya diri untuk dapat menyelesaikan tugas ini.

◊ “Anak-anakku Tersayang”

Keberadaanmu memacuku untuk segera meyelesaikan skripsi ini.

◊ “FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta tercinta Tempat aku menimba ilmu , ilmu pada bidang Olahraga dan Kesehatan

yang penuh edukasi

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dimana kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Katelan 4, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Prof. Dr.H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. rer.nat.Sajidan, M.Si, Pembantu Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Muiyono, Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Waluyo, S.Pd.M.Or, Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Drs. Sapta Kunta Purnama, M.Pd, sebagai pembimbing I yang telah

memberikan motivasi dan arahan dalam penyusunan Skripsi.

6. Djoko Nugroho, S.Pd. M. Or, sebagai pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

7. Bapak dan Ibu Dosen FKIP JPOK Surakarta yang secara tulus

memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

8. Bapak Sunarno, S. Ag, sebagai Kepala SD Negeri Katelan 4, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpin.

9. Bapak Winarno, S.Pd, Guru Mapel Penjasorkes SD Negeri Katelan 3, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen yang telah menjadi kolabolator.

commit to user

xi

10. Siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, tahun pelajaran 2011/2012 yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.

11. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Semoga semua yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mendapat pahala yang berlipat ganda dari Tuhan Ynag Maha Esa.

Akhirnya peneliti mohon ma’af apabila dalam penyampaian tulisan ini terdapat hal yang tidak berkenan dihati para pembaca, bagaimanapun juga segala kekurangan ada pada diri penyusun. Semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan kepada para pembaca. Peneliti berharap saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan Skripsi ini.

Sragen, 30 Juli 2012

Penulis

commit to user

xiv

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................... 39

B. Implikasi............................................................................... 39

C. Saran..................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 42 LAMPIRAN................................................................................................... 43

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian……………...... 12

2. Teknik dan Alat PengumpulanData………………………………........ 16

3. Prosentase Target Capaian…………………………………………..... 18

4. Deskripsi Data Awal............................................................................... 21

5. Deskripsi Data Siklus I............................................................................ 28

6. Deskripsi Data Siklus II......................................................................... 35

7. Deskripsi Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar...................................... 36

8. Perbandingan Data Pra Siklus, Siklus I, Dan Siklus II.......................... 37

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berfikir………………………………………………............ 11

2. Tahap Penelitian………………………………………………............... 17

3. Histogram Nilai Rata-rata........................................................................ 37

4. Histogram Perbandingan hasil Belajar..................................................... 38

5. Foto Kegiatan Persensi............................................................................ 86

6. Foto Kegiatan Pembelajaran Pemanasan................................................. 86

7. Foto Diskusi Perencanaan Penyusunan RPP........................................... 87

8. Foto Implementasi RPP Siklus I.............................................................. 87

9. Foto Pembelajaran Melompat Dengan Alat Bantu Kardus...................... 88

10. Foto Pembelajaran Mendarat Dengan Alat Bantu................................... 88

11. Foto Pembelajaran Lompat Jauh Dengan Alat Bantu.............................. 89

12. Foto Diskusi Perencanaam RPP Siklus II................................................ 89

13. Foto Implementasi Pembelajaran Siklus II.............................................. 90

14. Foto Implementasi Pembelajaran Siklus II.............................................. 90

15. Foto Permainan diakhir Pembelajaran...................................................... 91

16. Foto Kegiatan Penutup.............................................................................. 91

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani di dalam dunia pendidikan seperti sekarang ini, merupakan mata pelajaran penting untuk mendidik manusia yang utuh dan berkarakter. Pendidikan Jasmani merupakan pengetahuan dasar yang erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Namun pelajaran pendidikan jasmani bagi sebagian siswa dianggap sebagai pendidikan yang sulit dan rumit, sehingga kemampuan siswa dalam pengetahuan dasar masih kurang. Oleh karena itu ketidak mampuan menimbulkan kejenuhan dan kesulitan belajar terutama didalam menganalisa secara sederhana untuk memecahkan masalah dalam bentuk gerakan yang baik dan benar. Akibatnya hasil belajar siswa cenderung lebih rendah dibanding dengan pelajaran yang lain.

Melihat dari kenyataan di atas, bisa kita katakan salah satu penyebab rendahnya hasil belajar olahraga adalah kurangnya pemanfaatan alat bantu olahraga saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sehingga siswa kurang tertarik dan sulit memahami karena siswa tidak dilibatkan secara langsung. Idikan Karena dalam mengajar pendidikan jasmani sangatlah diperlukan hubungan yang berkesinambungan antara guru dan siswa. Seperti yang disampaikan oleh Mosston (1991 )’’bahwa mengajar pendidikan jasmani merupakan serangkaian hubungan yang berkesinambungan antara guru dan siswa”(hal:3). Selain hubungan antara guru dan siswa yang berkesinambungan, salah satu sarana pembelajaran pendidikan jasmani yang juga memegang peranan penting ialah pengetahuan konsep yang menunjuk pada pemahaman dasar dan keterampilan pada suatu yang dilakukan oleh siswa.

Dalam hal ini peranan guru menjadi salah satu kunci utama dalam keberhasilan pembelajaran. Seorang guru pendidikan jasmani dituntut agar melaksanakan pembelajaran yang lebih bermakna dan mengesan sehingga

commit to user

siswa akan lebih mudah menerima dan tertarik untuk melaksanakan seperti apa yang diinginkan oleh guru. Dengan demikian akan dapat tercapainya tujuan pembelajaran.

Dari pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 70, hasil evaluasi sejumlah 24 siswa menunjukkan 10 siswa yang tuntas atau 42% siswa yang dapat mencapai kkm tersebut. Pembelajaran lompat jauh kurang berhasil disebabkan mayoritas siswa kurang begitu senang dengan materi yang diberikan, karena dalam pembelajaran hanya menggunakan metode demonstrasi dan ceramah, siswa tidak dilibatkan. Tidak memanfaatkan alat bantu yang memadai, dan siswa selalu disuruh melakukan berulang-ulang, sehingga siswa kurang dapat merespon dan jenuh dengan pembelajaran seperti itu. Pembelajaran yang monoton menyebabkan siswa dalam mengikuti pembelajaran menjadi malas dengan alasan tidak bisa melakukan karena terlalu rumit dan sulit untuk melakukan gerak dasar lompat jauh dalam pembelajaran di SD.

Agar upaya peningkatan hasil belajar dapat meningkat, maka guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dapat dengan memanfaatkan media termasuk alat bantu di dalamnya. Demikian pentingnya pemanfaatan alat bantu dalam keberhasilan suatu pembelajaran, yang nantinya akan memberikan pengalaman lebih mengesankan sehingga memudahkan siswa untuk memahaminya disbanding hanya dengan menggunakan metode demonstrasi dan ceramah, yang segala sesuatunya hanya monoton.

Berdasarkan ulasan di atas dan dalam usaha untuk meningkatkan hasil belajar olahraga siswa, perlu kiranya diadakan perbaikan pembelajaran dengan menanfaatkan alat bantu di kelas IV SD Negeri Katelan 4, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen Tahun 2011/2012.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

commit to user

’’Bagaimanakah pemanfaatan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh pada siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4 tahun ajaran 2011 / 2012 ? ’’

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : ’’Untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh pada siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4 tahun ajaran 2011/2012 melalui penggunaan alat bantu pembelajaran .’’

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Bagi guru Penjas kelas IV SD Negeri Katelan 4 Kabupaten Sragen :

a. Untuk meningkatkan kreatifitas guru di sekolah dalam memanfaatkan

alat bantu pembelajaran yang murah dan mudah didapat.

b. Mendapat pengetahuan tentang peningkatan hasil belajar lompat jauh melalui pemanfaatan alat bantu peraga .

2. Bagi Siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4 Kabupaten Sragen:

a. Dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran siswa.

b. Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran lompat jauh.

commit to user

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar

a. Pengertian belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dan lingkungannya. Seperti yang disampaikan oleh Slameto ( 1987 )’’ belajar diartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya’’( hal:2 ) .Dengan belajar dapat membentuk, merubah dan meningkatkan kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, psikomotor dan fisik.

Seperti juga pandangan yang disampaikan oleh aliran Behaviourisme yang menekankan adanya perubahan perilaku pada peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar. Menurut aliran Behaviourisme belajar adalah perubahan perilaku, perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati dan dapat diukur. Sehingga dengan belajar siswa dapat memperoleh pengalaman, Dengan pengalaman itulah siswa dapat menyebutkan atau memperagakan gerak dasar lompat jauh.

Dilihat dari kemampuan siswa dalam menangkap ilmu dari hasil proses belajar maka guru dapat menilai sejauh mana siswa tersebut paham akan materi yang disampaikan.

Berdasarkan penjelasan mengenai belajar tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa, belajar merupakan suatu proses yang terjadi di dalam diri masing-masing individu. Seseorang dikatakan telah belajar sesuatu, apabila terdapat perubahan-perubahan yang bersifat lebih baik dari pada sebelumnya. Perubahan-perubahan tersebut diantaranya adalah perubahan keterampilan, pengetahuan, kecakapan, kebiasaan dan sikap. Hasil belajar bersifat permanen sehingga akan lebih lama melekat pada ingatan anak.

commit to user

b. Prinsip-prinsip belajar Belajar suatu ketrampilan adalah sangat komplek. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, pengetahuan tentang prinsip belajar dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat, maka dalam proses pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip belajar yang tepat. Maka pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari kebutuhan internal siswa untuk belajar. Davies (1991 ), mengingatkan beberapa hal yang dapat menjadikan kerangka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran, yaitu :

1). Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya.

2). Setiap murid belajar menurut tempo ( kecepatannya ) sendiri dan untuk setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar. 3). Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan ( reinforcement ). 4). Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembela - lajaran

memungkinkan murid belajar secara lebih berarti. 5). Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik (hal:32)

Prinsip belajar menunjuk kepada hal-hal penting yang harus dilakukan guru agar terjadi proses belajar siswa sehingga proses pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Prinsip-prinsip belajar juga memberikan arah tentang apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh guru agar para siswa dapat berperan aktif didalam proses pembelajaran. Bagi guru, kemampuan menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran akan dapat membantu terwujudnya tujuan pembelajaran yang dirumuskan dalam perencanaan pembelajaran. Sementara bagi siswa prinsip-prinsip pembelajaran akan membantu tercapainya hasil

belajar yang diharapkan. c.Ciri-ciri perubahan akibat belajar Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa, dengan belajar siswa yang tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi

commit to user

bisa. Dari belajar siswa dapat memiliki ketrampilan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Seperti yang telah disampaikan diatas bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Definisi ini mencakup tiga unsur, yaitu : (1) belajar adalah perubahan tingkah laku, (2) perubahan tingkah laku tersebut terjadi karena latihan atau pengalaman, (3) perubahan tingkah laku tersebut bersifat permanen atau tetap ada untuk waktu yang cukup lama.

d. Hasil belajar Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi hasil belajar dan tindak belajar, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Hasil belajar merupakan puncak proses belajar yang merupakan bukti dari usaha yang telah dilakukan. Menurut Nasrun ( 1980) mengemukakan bahwa ’’ Hasil belajar merupakan hasil akhir pengambilan keputusan mengenai tinggi rendahnya nilai yang diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran’’ ( hal 25 ). Hasil belajar merupakan bagian utuh dari proses dan tahapan kegiatan pembelajaran. Dengan melakukan penilaian, guru dapat mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukannya, pada tiap kali pertemuan, setiap akhir kompetensi dasar, dan juga setiap akhir semester. Dengan demikian setiap kali membahas proses pembelajaran, maka berarti kita juga membahas tentang penilaian, karena penilaian adalah hasil belajar di dalam proses pembelajaran.

Untuk dapat melaksanakan penilaian pembelajaran dengan benar, maka guru harus mengetahui berbagai hal yang terkait dengan penilaian, terutama berkaitan dengan hakekat penilaian, tujuan penilaian, prinsip-prinsip penilaian, jenis-jenis penilaian, dan prosedur penilaian di dalam pembelajaran.

e. Kaidah pembelajaran Kaidah pembelajaran merupakan petunjuk atau pedoman yang memiliki mutu yang baik, kaidah-kaidah yang dimaksud adalah :

commit to user

1) Materi

a) Harus sesuai indikator.

b) Harus ada pembahasan yang jelas.

c) Dapat dipahami dan mudah dimengerti oleh siswa.

2) Konstruksi

a) Menerangkan secara jelas dan tegas.

b) Memberikan pertanyaan.

c) Memberikan hukuman pada siswa yang tidak bisa menjawab.

3) Bahasa

a) Dalam menjelaskan harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

b) Menggunakan bahasa yang komunikatif.

c) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku di lingkungannya. Adapun selain diatas agar kaidah pembelajaran memiliki mutu yang

baik perlu juga diperhatikan bahwa peserta didik harus mendengarkan keterangan atau penjelasan dari pengajar pada saat diterangkan, peserta didik tidak boleh berbicara sendiri atau ramai saat diterangkan, dan peserta didik harus bisa menerima materi yang dijelaskan. Sedangkan pengajar harus mengamati hasil belajar para peserta didiknya dalam proses belajar mengajar agar dalam proses belajar peserta didiknya tidak mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran.

Dengan demikian agar proses pembelajaran dapat tercapai dengan baik maka dalam proses pembelajarannya harus ditata dengan sebaik-baiknya agar peserta didik tidah bosan dengan model pembelajaran yang diberikan.

2. Pembelajaran Atletik

a.Pengertian lompat jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang

olahraga atletik. Menurut Aip Syarifuddin (1992) lompat jauh didefinisikan ’’sebagai suatu bentuk gerakan melompat, mengangkat kaki ke atas ke depan

commit to user

dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang diudara ) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya ’’(hal:90).

Sedang menurut Engkos Kosasih ( 1985 )’’bahwa yang menjadi tujuan lompat jauh adalah mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya yang mempunyai empat unsur gerakan yaitu : awalan ; tolakan ; sikap badan diudara ; sikap badan pada waktu jatuh atau mendarat’’(hal:67). Mengenai unsur-unsur yang berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam melakukan lompat jauh meliputi :

1) Daya ledak.

b.Cara melakukan lompat jauh Adapun cara melakukan lompat jauh yaitu :

1) Berdiri tegak diatas kedua kaki.

2) Ambil ancang-ancang kemudian lari.

3) Irama lari dipercepat ketika mendekati papan tolakan.

4) Gunakan kaki yang terkuat untuk menolak ke depan atas.

5) Mendaratlah dengan ke dua kaki secara bersamaan dan sejajar. c.Kesalahan umum dalam lompat jauh Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi didalam melakukan lompat jauh antara lain :

1) Jarak awalan dengan papan tolakan tidak pas, sehingga

mengakibatkan :

a) Pada saat kaki menumpu jatuh sebelum papan tolakan.

b) Pada saat kaki menumpu jatuh melewati papan tolakan.

commit to user

2) Irama langkah tidak tepat ada panjang ada pendek sehingga mengakibatkan kaki tumpu jatuh tidak pas dengan papan tolakan.

3) Bertumpu dengan kaki yang lemah sehingga tidak menghasilkan lompatan yang maksimal.

4) Saat jatuh atau mendarat kedua kaki tidak bersaman dan tidak

sejajar sehingga mengurangi keseimbangan.

3. Pemanfaatan Alat Bantu

a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran Alat bantu yang digunakan oleh pendidik biasanya tidak sama, dan itu tergantung oleh kreatifitas pendidik itu sendiri. Alat bantu biasa digunakan oleh pendidik untuk mempermudah menyampaikan pembelajaran. Alat bantu bisa juga disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan mempraktekkan sesuatu dalam proses pendidikan pengajaran.

Jelas pula pengertian atau pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengarahkan indera sebanyak mungkin suatu objek sehingga mempermudah persepsi.

b. Prinsip Pengembangan Alat Bantu Alat bantu yang digunakan harus efisien dalam penggunaanya, dalam waktu yang singkat dapat mencakup isi yang luas dan tempat yang diperlukan tidak terlalu luas. Selain itu alat bantu tersebut juga tidak berbahaya bagi siswa yang menggunakannya dan mudah untuk dimengerti, sehingga membuat siswa menjadi lebih mudah dalam menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Kreatifitas guru dalam memilih alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran, akan disesuaikan dengan :

1) Tujuan.

2) Karakteristik materi.

3) Kondisi lingkungan.

4) Evaluasi. Adapun manfaat alat bantu pembelajaran antara lain:

commit to user

10

1) menimbulkan minat sasaran pendidikan.

2) mencapai sasaran yang lebih banyak.

3) membantu mengatasi hambatan bahasa.

4) membantu sasaran pendidikan untuk lebih banyak dan cepat.

5) mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.

6) syarat alat bantu pembelajaran yang baik.

c. Tujuan Alat bantu Pemanfaatan alat bantu pembelajaran sangat erat hubungannya dengan tujuan pembelajaran dari mulai tujuan yang paling rendah sampai tujuan yang paling tinggi. Adapun tujuan pemanfaatan alat bantu pada materi ini dibagi menjadi tiga komponen, yaitu :

1) Tujuan Perluasan Yang dimaksud dengan tujuan perluasan adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan bentuk atau wujud ketrampilan yang dipelajarinya tanpa memperhatikan aspek efisiensi dan efektifitas. Misalnya : siswa mengetahui dan dapat memberikan contoh awalan lompat jauh.Dalam contoh ini, tujuan pembelajaran lebih menekankan agar siswa lebih menekankan agar siswa dapat mengetahui esensi awalan lompat jauh dalam bentuk peragaan, dalam kasus ini peragaan tidak terlalu dipermasalahkan apakah awalan lompat jauh itu sudah dilakukan secara efektif dan efisien atau belum. Yang penting siswa dapat mengetahui esensi wujud awalan lompat jauh.

2) Tujuan Penghalusan Yang dimaksud dengan tujuan penghalusan adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan gerak secara efisien. Misalnya : siswa mengetahui gerakan-gerakan dasar dalam lompat jauh. Dalam contoh ini, tujuan tidak lagi pada level agar siswa dapat mengetahui esensi gerak awalan lompat jauh ( misalnya : menggunakan teknik yang tepat untuk mendapatkan hasil yang baik dan maksimal ) melalui peragaan.

commit to user

11

3) Tujuan Penerapan Yang dimaksud dengan tujuan penerapan adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan tentang efektif tidaknya gerakan yang dilakukan melalui pengenalan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran lompat jauh pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani pada hakekatnya merupakan pelatihan suatu keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik karena pembelajaran lompat jauh gerakan-gerakan dasarnya terlalu sulit dan rumit, yang harus dilakukan secara cepat dan tepat. Maka pembelajaran lompat jauh tidak tepat apabila hanya disampaikan dengan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi tanpa memanfaatkan alat bantu yang baik dan tepat.

Pada pembelajaran lompat jauh dengan menggunakan alat bantu, maka dasar-dasar lompat jauh, yaitu awalan, tumpuan, melayang dan pendaratan diajarkan secara bersama-sama oleh guru melalui pemanfaatan alat bantu . Sehingga siswa dapat latihan setahap demi setahap, dengan demikian siswa mudah memahami dan menguasai dasar-dasar lompat jauh dengan mudah.

Pemanfaatan alat bantu akan lebih menjamin siswa untuk dapat menguasai dasar-dasar lompat jauh dengan lebih baik, penguasaan dasar- dasar dengan baik akan menyebabkan hasil belajar atau prestasi lompat jauh siswa juga semakin baik.

commit to user

12

Secara sistematis, kerangka pemikiran di atas dapat digambarkan sebagai berikut :

Kondisi Awal Pembelajaran

1. Guru mengajar lompat jauh secara verbal

2. Siswa tidak mendapatkan gambaran secara konkret

3. Siswa tidak dapat menguasai gerak dasar lompat jauh dengan baik

4. Hasil lompat jauh siswa rendah

Guru memanfaatkan alat bantu pada pembelajaran lompat jauh

Kondisi Akhir Pembelajaran

1. Guru mengajar dengan memanfaatkan alat bantu

2. Siswa mendapatkan gambaran secara terperinci

3. Siswa menguasai gerak dasar lompat jauh dengan baik

4. Hasil belajar lompat jauh siswa meningkat

Gambar 1. Skema kerangka pemikiran

commit to user

13

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV Sekolah dasar Negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dari bulan Maret 2012 sampai dengan selesai .

Tabel 1 ; Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian

No.

Rencana Kegiatan

Tahun 2012 Mar Apr Mei Juni Juli

1. Persiapan

a. Observasi

b. Identifikasi Masalah

c. Penentuan Judul

d. Pengajuan Judul

e. Penyusunan Proposal

f. Pengajuan Izin Penelitian

2. Pelaksanaan

a. Seminar Proposal

b. Pengumpulan Data Penelitian

3. Penyusunan Laporan

a. Penulisan

b. Ujian Skripsi

commit to user

14

B. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Persiapan sebelum Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dan dibuat berbagai input instrument yang akan dikenakan untuk memberikan pelaksanan dalam PTK, yaitu :

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran Dengan kompetensi dasar Mempraktekkan gerak dasar atletik yang dimodifikasi dengan memperhatikan nilai-nilai pantang menyerah, sportivitas, percaya diri dan kejujuran.

2. Perangkat pembelajaran yang berupa lembar pengamatan siswa.

3. Dalam pelajaran juga akan diurutkan sesuai absen

C. Subyek Penelitian

Subyek penerima tindakan adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Katelan 4, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen yang berjumlah 24 siswa, subyek pelaku tindakan adalah seorang guru pendidikan Jasmani dan Kesehatan Sekolah Dasar negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen.

D. Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari data utama dan data pendukung. Adapun sumber utama data adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Tahun 2011/2012. Selain itu, data utama juga diperoleh dari buku daftar nilai siswa dan catatan harian siswa maupun catatan tentang diri siswa. Sedangkan data pendukung berasal dari teman sejawat yaitu, wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen , sebagai kolaborator untuk melihat tingkat keberhasilan hasil belajar lompat jauh melalui pemanfaatan alat bantu pada siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4 Tangen Sragen tahun pelajaran 2011 / 2012.

commit to user

15

E. Uji Validitas Data

Cara untuk mengembangkan validitas data penelitian. Trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data dalam penelitian. Trianggulasi yang digunakan yaitu :

1. Trianggulasi data Yang dimaksud trianggulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

2. Trianggulasi sumber Yang dimaksud trianggulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan informan atau nara sumber yang lain, baik dari siswa, rekan guru, atau pihak lain (kepala sekolah).

3. Trianggulasi metode Yang dimaksud dengan trianggulasi metode yaitu dengan mengumpulkan data yang berbeda agar hasilnya lebih baik sehingga didapatkan hasil yang akurat dan sebenarnya.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data Teknik atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah melalui tes, observasi dan dokumentasi. Data yang diperlukan dalam penilaian tindakan kelas ini diperoleh melalui caara atau teknik sebagai berikut :

a. metode observasi digunakan untuk mengungkap data tentang aktivitas belajar kemampuan siswa dalam menguasai teknik dasar lompat jauh.

b. metode tugas berupa praktek lompat jauh.

c. metode dokumentasi, dokumentasi yang diteliti adalah daftar nilai mata pelajaran penjasorkes siswa kelas IV pada dua tahun ajaran terakhir khususnya untuk kompetensi dasar yang sama dengan kajian dalam penelitian ini.

2. Alat Pengumpulan Data

commit to user

16

a. Lembar Observasi dipergunakan sebagai teknik mengumpulkan data tentang aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran lompat jauh melalui pemanfaatan alat bantu.

b. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar lompat jauh yang dilakukan siswa.

c. Pemahaman dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil pemahaman siswa dari konsep materi hasil belajar lompat jauh yang ditanyakan.

Tabel 2. Teknik dan alat pengumpulan data

No

Sumber Data

Jenis Data

Tehnik Pengumpulan

Instrumen

1. Siswa

Hasil belajar lompat jauh

Test praktek dan unjuk kerja

Tes hasil belajar lompat jauh

2. Siswa

Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung (perilaku)

Pengamatan

Lembar observasi

3. Siswa

Hasil pemahaman konsep materi

Pemahaman

Konsep materi pembelajaran

G. Analisa Data

Analisis data pada penelitian ini dimulai sejak awal sampai pengumpulan data dari hasil penelitian di lapangan maupun angket diolah dan dianalisis secara kualitatif. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Data yang dianalisis di dalam penelitian ini meliputi :

commit to user

17

1. Hasil belajar lompat jauh, yaitu dengan menganalisis nilai rata-rata tes hasil belajar lompat jauh. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

2. Aktifitas pembelajaran siswa, yaitu dengan menggunakan lembar observasi siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

3. Hasil pemahaman konsep siswa, yaitu dengan menganalisis nilai rata- rata pemahaman konsep. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi dalam skor yang telah ditentukan.

F. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dirancang dan dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri atas empat tahap, yakni : (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanan tindakan; (3) observasi dan interprestasi; (4) analisi dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya.

Tahap-tahap pelaksanaan PTK ini dapat dilihat dari gambar di bawah ini :

Gambar 2. Tahap penelitian

Siklus I

Siklus II

pengamatan

pelaksanaan

commit to user

18

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap perencanaan

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

2) Menyediakan alat atau media pembelajaran

3) Membuat alat monitoring berupa lembar observasi

4) Membuat scenario pembelajaran sebagai berikut

b. Tahap pelaksanaan

1) Kegiatan pemanasan.

a) Guru membuka pelajaran dengan ucapan salam dan selamat pagi

b) Mengkondisikan siswa dan melakukan presensi siswa

c) Melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa tentang lompat jauh

d) Menyampaikan tujuan pembelajaran bahwa di akhir pembelajaran siswa diharapkan mampu menguasai teknik dan praktik lompat jauh dengan baik

e) guru memimpin pemanasan (warming up)

f) menyampaikan pemanfaatan alat bantu kardus yang akan diterapkan dalam pembelajaran lompat jauh.

2) Kegiatan Inti

a) guru menjelaskan teknik dan cara melakukan lompat jauh dengan baik.

b) guru memberikan contoh gerakan dasar lompat jauh dengan awalan tiga langkah, teknik lompat jauh dengan detail.

c) guru menyuruh siswa untuk menirukan contoh atau demonstrasi yang dilakukan guru secara bersama-sama.

d) guru mengadakan tanya jawab tentang teknik dasar dan praktik lompat jauh.

3) Kegiatan akhir

a) guru mengadakan tes siklus I, berupa penugasan melakukan praktik lompat jauh.

commit to user

19

b) guru memberikan pesan moral dan pesan belajar, agar siswa mau mempelajari kembali materi yang telah didapatnya dan diakhiri pembelajaran dengan ucapan salam dan selamat siang.

c. Tahap pengamatan tindakan

Pengamatan dilakukan bertahap : (1) hasil ketrampilan lompat jauh siswa baik yang ditunjukkan selama melakukan unjuk kerja maupun tes akhir siklus; (2) aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung; dan (3) pemahaman siswa terhadap konsep hasil belajar lompat jauh.

d. Refleksi Refleksi diawali dengan analisis terhadap hasil temuan Selama observasi untuk mengetahui efektifitas tindakan yang telah dilakukan, melalui hasil refleksi dapat diketahui kelemahan dan kekurangan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan hasilnya dapat dijadikan acuan perbaikan dalam pembelajaran siklus selanjutnya, hingga mencapai target yang diharapkan sesuai dengan indikator keberhasilan. Prosentase indicator pencapaian keberhasilan PTK dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 3. Prosentase target pencapaian

Aspek yang diukur

Prosentase target pencapaian Kondisi

II Hasil belajar lompat jauh

42%

75% 91%

2. Rancangan Siklus II

Rencana siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan, hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, dan interprestasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya

commit to user

20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Survei Awal

Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Hasil kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen Kab. Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012, yang mengikuti materi pelajaran penjasorkes khususnya lompat jauh adalah 24 siswa, yang terdiri atas 11 siswa putra dan 13 siswa putri. Dilihat dari proses pembelajaran atletik khususnya materi lompat jauh , dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil.

2. Siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran lompat jauh , sebab guru kurang kreatif dalam mengajar materi lompat jauh , sehingga siswa merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh.

3. Guru kesulitan menemukan contoh / model pembelajaran lompat jauh yang baik dan benar. Seringkali contoh yang disampaikan oleh guru melalui peragaan langsung sehingga kurang dapat dicermati oleh siswa secara baik, sebab siswa kurang dapat melihat contoh gerakan yang diperagakan oleh guru hal ini karena kurangnya antusiasme siswa atau contoh gerakan kurang dapat dipahami oleh siswa.

4. Guru kurang bisa dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran lompat jauh . Guru kurang kreatif untuk membuat cara agar siswa tertarik dan senang mengikuti materi lompat jauh.

5. Guru kurang menggunakkan modifikasi alat bantu pembelajaran yang baik kepada siswa agar mampu meningkatkan peran aktif siswa selama mengikuti pembelajaran lompat jauh . Pembelajaran yang monoton atau mengakibatkan motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya hasil belajar lompat jauh.Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan kolaborator melakukan pengambilan data awal penelitian. Hal ini

commit to user

dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal keadaan siswa dalam materi pembelajaran lompat jauh pada siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Adapun diskripsi data yang diambil adalah hasil belajar lompat jauh pada siswa kelas

IV SD Negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Kondisi awal hasil belajar lompat jauh pada siswa IV SD Negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 sebelum diberikan tindakan penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Diskripsi Data Awal/ Pra Siklus Hasil Lompat Jauh Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

Rentang Nilai Keterangan

Baik Sekali

Tidak Tuntas

14 58,4% < 59

Kurang Sekali Tidak Tuntas

Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan tindakan maka dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012 belum menunjukan hasil belajar yang baik khususnya materi pembelajaran lompat jauh , hal ini diketahui dari prosentase ketuntasan belajar 42% siswa atau 10 siswa yang telah tuntas dalam materi pembelajaran lompat jauh.

Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut kriteria keberhasilan pembelajaran yang kurang khususnya materi pembelajaran lompat jauh. Dari

commit to user

observasi data awal maka disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan hasil pembelajaran materi lompat jauh pada siswa Kelas IV SD Negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 melalui penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan sebanyak 2 siklus, yang masing masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni : (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan interprestasi, (4) Analisis dan Refleksi.

2. Siklus I Pertemuan I

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan I pada tanggal 14 Mei 2012, sebagai berikut :

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar

yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment)

yang diterapkan dalam PTK, yaitu dengan modifikasi alat bantu pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran lompat jauh.

3) Menyiapkan alat bantu pembelajaran yang diperlukan untuk membantu

pengajaran lompat jauh.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan, meliputi :

1) Pemanasan

a) Berdoa dan absensi siswa

b) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

c) Melakukan pemanasan penguluran, lari kemudian bermain. Pemanasan menggunakan permainan yang mengarah pada inti pembelajaran. Adapun permainan ini bernama permainan menembak rusa. Cara permainan menembak rusa sebagai berikut : Anak dibagi menjadi 2 kelompok setiap kelompok terdiri 12 anak. Setiap anak mempunyai tugas yang sama yaitu

commit to user

menembak rusa. Salah satu kelompok memegang bola dan berusaha menembak kaki lawan, kaki yang ditembak berusaha menghindar dengan cara meloncat dan kaki yang tertembak berarti mati dan harus keluar , berdiri dibelakang garis yang bertugas mengambil bola. Ini dilakukan secara bergantian Setelah menjalankan semua siapa yang paling banyak dapat menembak rusa itulah regu yang menang.

2) Inti Pelajaran

a) Pada inti pembelajaran guru menjelaskan materi lompat jauh , yaitu gerak dasar lompat jauh. Setelah guru selesai menjelaskan kemudian siswa diberi kesempatan untuk mencoba gerak dasar tersebut. Siswa melakukan awalan lompat jauh yaitu lari dengan melewati alat bantu bilah, yang disesuaikan dengan tungkai siswa. Siswa yang tungkainya pendek melompati bilah yang ditata pendek-pendek begitu juga sebaliknya dengan siswa yang tungkainya panjang. Jika siswa yang bertungkai pendek dapat melalui pilihan pertama maka siswa tersebut dapat melanjutkan ke bilah yang dipasang lebih panjang.

b) Pembelajaran tolakan lompat jauh menggunakan alat bantu ban bekas. Siswa melompati ban bekas yang telah disusun dengan menggunakan satu kaki. Kaki yang digunakan adalah kaki yang terkuat.

c) Penbelajaran sikap badan di udara dalam lompat jauh. Siswa mencoba melompat kardus dengan variasi ketinggian.

d) Pembelajaran mendarat dalam lompat jauh. Siswa melewati ban dan kardus dengan posisi jongkok.

e) Setelah selesai kemudian siswa dikumpulkan untuk melakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa mengetahui kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi lompat jauh yang belum dipahami. Setelah selesai bertanya jawab kemudian semua siswa mencoba melakukan lompat jauh dilapangan lompat jauh dari materi yang telah diajarkan sesuai dengan urutan absen siswa 4 anak- 4 anak

3) Penutup

commit to user

a) Melaksanakan penenangan/ pendinginan Siswa membuat lingkaran, bernyanyi berjalan keliling, setelah itu duduk membuat lingkaran sambil mendengarkan penjelasan dan menjawab pertanyaan guru.

b) Berdoa kemudian dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi menyimpulkan bahwa siswa terlihat senang dengan menerapkan alat bantu pembelajaran. Hal ini terlihat dari peran aktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung, siswa semangat dan antusias saat proses pembelajaran berlangsung.

1) Pemanasan Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan yang dikemas dengan cara permainan. Siswa sangat antusias melakukan pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan yang mereka lakukan biasanya.