Cbr ilmu bangunan konstruksi asli

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang
dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi
tulisan atau gambar. Dan merupakan salah satu unsur dalam
standar

sarana

dan

prasarana

pendidikan

yang

dalam

penyusunan dan penulisannya harus mengacu pada tujuan

pendidikan nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 2 Tahun 2008 pasal 1 ayat 3 menjelaskan bahwa buku
teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di
sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka
peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan
kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan
kesehatan

yang

disusun

berdasarkan

standar

nasional

pendidikan.

Dalam proses belajar mengajar di sekolah maupun di
perguruan tinggi

buku teks pelajaran atau buku ajar

merupakan

penunjang

faktor

bagi

peserta

didik

dan

merupakan media pembelajaran yang penting. Buku teks atau

buku

ajar

dipandang

sebagai

suatu

sarana

untuk

mengkomunikasikan ilmu pengetahuan. Artinya, buku ajar
yang digunakan di sekolah oleh guru atau peserta didik harus
secara jelas dapat mengkomunikasikan informasi, konsep,
pengetahuan, dan mengembangkan kemampuan sedemikian
sehingga dapat dipahami oleh peserta didik maupun guru.
Dengan kata lain, buku ajar merupakan suatu media bagi

penyajian

suatu

mengajar

dan

pengkonstruksian

subjek
belajar
suatu

secara

terurut

sehingga
situasi


1

keperluan

bermanfaat

belajar

(Pusat Perbukuan Depdiknas, 2005: 1).

bagi

secara

untuk
spesifik

Secara definitif buku teks adalah sarana belajar yang
digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk

menunjang

suatu

program

pengajaran.

(Buckingham,

1958 :1523). Dalam proses belajar mengajar di sekolah, buku
teks dapat menjadi pegangan guru dan siswa yaitu sebagai
referensi utama atau menjadi buku suplemen atau tambahan.
Di dalam kegiatan belajar, siswa tak sebatas mencermati apaapa saja yang diterangkan oleh guru. Siswa membutuhkan
referensi atau acuan untuk menggali ilmu agar pemahaman
siswa

lebih

luas


sehingga

kemampuannya

dapat

lebih

dioptimalkan.
1.2 Tujuan Critical Book
Tujuan dari critical book report ini adalah :
a. Mengetahui identitas buku.
b. Mengetahui perbedaan: Keunggulan dan Kelemahan antara dua
buku
1.3 Manfaat Critical Book
Manfaat dari critical book report ini adalah antara lain :
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah pengembangan kurikulum
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
b. Untuk menambah pengetahuan statistik guna memudahkan

mengetahui perbedaan keunggulan dan kelemahan antara dua
buku.

2

BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
Identitas Buku
1. BukuUtama
 Judulbuku

: Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu

 Pengarang

: Ir.Heinz Frick

 Penerbit

: Kanisius


 Tahun terbit : 1982
 Kota Terbit

: Yogyakarta

 Cetakan

: ke 6

2. BukuPembanding
 Judul buku

: Pengantar Ilmu Bangunan

 Pengarang

: Ir.Rudy Gunawan

 Penerbit


: Kanisius

 Tahun terbit : 1978
 Kota Terbit

: Yogyakarta

 Halaman

: 41 Halaman

3

Ringkasan isi buku 1
1.Pengetahuan dasar
1.1 Kayu sebagai bahan bangunan
Kayu adalah salah satu bahan atau kebutuhan dalam konstruksi
bangunan dan juga memikili sifat teknis ekonomis juga keindahan , jika kayu
di pilih sebagai bahan konstruksi bangunan makan perlu di perhatikan


sifat

kayu sepenuhnya .
1.1.1

Sifat Utama
Sampai saat in kayu masih di perlukan dalam pembangunan konstruksi

.Dari abad abad sebelumnya manusia tetap juga menggunakan kayu sebagai
konstruksi dalam membangun .Maka kayu juga memiliki sifat sifat yang
menyebabkan kayu tetap di butuhkan manusia sampai sekarang
Sifat sifat utama tersebut antara lain:
 Kayu merupakan sumber kekayaan alam yang tidak ada habis
habisnya.Apabila

kayu di olah sebaikanya di tanah kembali sebagai

penggantinya.
 Kayu merupakan bahan mentah yang mudah untuk di proses untuk
menjadi bahan jadi .
 Kayu juga mempunyai sifat yang spesifik yang tidak bisa di tiru oleh
bahan bahan yang lainnya

,misalnya kayu mempunyai sifat elastis

ulet ,mempunyai ketahanan yang akurat , dan sifat tersebut tidak dimiliki
bahan oleh baja, beton ataupun bahan bahan yang bisa di buat manusia.
1.1.2

Bagian-Bagian Kayu
4

 Kulit adalah bagian terluar , kulit bertugas untuk sebagai pelindung bagian
yang lebih dalam pada kayu , pengaruhnya tersebut bisa iklim , serangan
serangga atau jamur ,akan tetapi kulit juga bertugas sebagai saluran
cairan untuk memtransfer makanam dari akar ke daun di pucuk pucuk
pohon
 Kambium yaitu jaringan yang berupa lapisan tipis dan bening

yang

melingkar pohon
 Kayu gubal adalah bagian kayu yang terdiri Dari sel sel

yang masih

hidup dan berfungsi untuk menyalurkan makanan ke pucuk pucuk pohon
 Kayu Teras adalah bagian dari sel sel kayu yang sudah tua

atau

mati .Kayu teras ini berasal dari kayu gubal yang sudah mati sehingga
tidak berfungsi lagi
 Hati adalah bagian kayu yang terpusat ,hati ini asalnya dari awal kayu
yaitu kayu yang pertama kali di bentuk oleh kambium dan bersifat rapuh
 Serat arah dan ukuran ini pada kayu pasti ukurannya berbeda beda dan
pasti memilikinya
 Pori Pori sebetulnya pori pori yang menjadi sel pembuluh kayu yang
terpotong sehingga memberi kesan lobang kayu kecil (pori pori)
 Jari jari kayu , sebenarnya jaringan kayu terbentuk dengan susunan sel
yang secara radial yang artinya dari luar menuju pusat
 Lingkaran tumbuh ,kondisi pertumbuhan pohon

di tentukan oleh

lingkungannya yaitu iklim
1.1.3

Kadar air dan penyusutan kayu
Untuk menggunakan kayu sebagai bahan perabot atau bahan yang lainnya

perlu kita ketahui terlebih dahulu banyak air yang di kandung oleh air yang
disebut kadar air kayu Kadar air kesetimbangan (EMC).Kayu akan melepas atau
menghisap air dari udara di sekelilingnya sampai banyaknya air di dalam kayu
tersebut seimbang dengan kadar air udara di sekelilingnya, kadar air kayu dan titik
jenuh serat.
 Air bebas yang terdapat pada rongga rongga sel dan ruang ruang antar
sel.
 Air yang terikat secaraa kapiler dalam dinding sel.
5

Berikut adalah bentuk kadar air dalam pohon

a. Kadar air dalam pohon hidup.
b. Kadar air dengan air bebas dan air yang terikat.
c. Kadar air yang mencapai titik jenuh air serat 30%.
d. Kayu yang kering udara kadar air mencapai antara 0-30%.
e. Kayu yang kering tanur kadar air mencapai 0%.
1.1.4

Sifat keawetan kayu
Secara alami kayu sudah mempunyai sifat keawetan sendiri sendiri

yang berbeda tiap jenis kayu , yang dimaksud dengan keawetan kayu adalah
lamanya kayu yang dipakai (umur pemakaian kayu).
1.2

Penggunaan Kayu di indonesia

1.2.1

Penggunaan kayu
6

Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian tertentu tergantung dari sifatsifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan. Jenis-jenis
kayu yang mempunyai persyaratan untuk tujuan pemakaian tertentu antara lain
dapat dikemukan sebagai berikut :

1. Bangunan (Konstruksi)
Persyaratan teknis : kuat, keras, berukuran besar dan mempunyai keawetan
alam yang tinggi.
Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, cengal, giam, jati, kapur,
kempas, keruing, lara, rasamala.
2. Veneer biasa
Persyaratan teknis : kayu bulat berdiameter besar, bulat, bebas cacat dan
beratnya sedang.
Jenis kayu : meranti merah, meranti putih, nyatoh, ramin, agathis,
benuang.
3. Veneer mewah
Persyaratan teknis : disamping syarat di atas, kayu harus bernilai dekoratif.
Jenis kayu : jati, eboni, sonokeling, kuku, bongin, dahu, lasi, rengas,
sungkai, weru, sonokembang.
4. Perkakas (mebel)
Persyaratan teknis : berat sedang, dimensi stabil, dekoratif, mudah
dikerjakan, mudah dipaku, dibubut, disekrup, dilem dan dikerat.

7

Jenis kayu : jati, eboni, kuku, mahoni, meranti, rengas, sonokeling,
sonokembang, ramin.
5. Lantai (parket)
Persyaratan teknis : keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku
dan cukup kuat.
Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bintangur, bongin, bungur, jati,
kuku.
6. Bantalan Kereta Api
Persyaratan teknis : kuat, keras, kaku, awet.
Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bedaru, belangeran, bintangur,
kempas, ulin.
7. Alat Olah Raga
Persyaratan teknis : kuat, tidak mudah patah, ringan, tekstur halus, serat
halus, serat lurus dan panjang, kaku, cukup awet.
8. Alat Musik
Persyaratan teknis : tekstur halus, berserat lurus, tidak mudah belah, daya
resonansi baik.
Jenis kayu : cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni.
9. Alat Gambar
Persyaratan teknis : ringan, tekstur halus, warna bersih.
Jenis kayu : jelutung, melur, pulai, pinus.
10. Tong Kayu (Gentong)

8

Persyaratan teknis : tidak tembus cairan dan tidak mengeluarkan bau.
Jenis kayu : balau, bangkirai, jati, pasang.
11. Tiang Listrik dan Telepon
Persyaratan teknis : kuat menahan angin, ringan, cukup kuat, bentuk lurus.
Jenis kayu : balau, giam jati, kulim, lara, merbau, tembesu, ulin.
12. Patung dan Ukiran Kayu
Persyaratan teknis : serat lurus, keras, tekstur halus, liat, tidak mudah
patah dan berwarna gelap.
Jenis kayu : jati, s onokeling, salimuli, melur, cempaka, eboni.
13. Korek Api
Persyaratan teknis : sama dengan persyaratan veneer, cukup kuat (anak
korek api), elastis dan tidak mudah pecah (kotak).
Jenis kayu : agathis, benuang, jambu, kemiri, sengon, perupuk, pulai,
terentang, pinus.
14. Pensil
Persyaratan teknis : BJ sedang, mudah dikerat, tidak mudah bengkok,
warna agak merah, berserat lurus.
Jenis kayu : a gathis, jelutung, melur, pinus.
15. Moulding
Persyaratan teknis : ringan, serat lurus, tekstur halus, mudah dikerjakan,
mudah dipaku. Warna terang, tanpa cacat, dekoratif.

9

Jenis kayu : jelutung, pulai ramin, meranti dll.
16. Perkapalan
Lunas
Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, tahan binatang laut. Jenis kayu :
ulin, kapur.
Gading
Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut.
Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur.
Senta
Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut.
Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur.
Kulit
Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, kuat, liat, tahan binatang laut.
Jenis kayu : bangkirai, bungur, meranti merah.
Bangunan dan dudukan mesin
Persyaratan teknis : ringan, kuat dan awet, tidak mudah pecah karena
getaran mesin.
Jenis kayu : kapur, meranti merah, medang, ulin, bangkirai.
Pembungkus as baling-baling
Persyaratan teknis : liat, lunak sehingga tidak merusak logam.

10

Jenis kayu : nangka, bungur, sawo.
Popor Senjata
Persyaratan teknis : ringan, liat, kuat, keras, dimensi stabil.
Jenis kayu : waru, salimuli, jati.

1.2.2

1.2.3

Perdagangan Kayu Di Indonesia
Dalam perdagangan hasil hutan yang diperdagangkan ialah:
Kayu utama: kayu perkakas, kayu bakar, kayu kasar, kayu masak arang.
Hasil ikatan kayu (bukan kayu): damar, lak, kapur barus, biji tengkewang.
bahan bangunan dari kayu
 Finer
ialah lembaran kayu yang tipis, diperoleh dari penyayatan dolok
kayu jenis tertentu. Kayu ini biasa digunakan untuk pembuatan
triplex dan multiplex.
 Kayu lapis
Pemberian nama kayu lapis didasarkan atas nama jenis kayu daun
penutupnya, contohnya: multiplex jati.
 Pelat serat kayu(softboard, hardboard)
 Pelat tatal(chipboard)

BAB 2. KONSTRUKSI KAYU SECARA TRADISIONAL
2.1 Konstruksi dinding Batang Tersusun
Konstruksi batang dari kayu untuk dinding merupakan cara paling tua,
yang sampai sekarang masing dipergunakan. Hanya bentuknya berlainan. Oleh
karena itu kayu mempunyai daya isolasi yang tinggi, maka di eropa timur
kontruksi batang tersusun banyak digunakan.
2.2 konstruksi dinding rangka tersusun
Konstruksi rangka tersusun adalah konstruksi yang disusun setingkat
demi setingkat. Konstruksi ini biasa dipasang terbka atau dilapisi dengan
papan. Kuda kuda penopang di sudut sudut rumah pada umumnya diatur,
sehingga kekuatan angin langsung disalurkan dari sudut ke bantalan.

11

Penyusunan konstruksi rangka rangka tersusun:
a. Kayu yang melintang
Bantalan: ke bawah membatasi dinding dan menumpunya. Bebannya akan
disalurkan pada kaki pondasi atau kepala balok.
b. Kayu yang tegak
Tiang: menentukan tinggi dinding dan berdiri tegak lurus antara bantalan
dan peran dinding. Tiang biasanya berpenampang bujur sangkar.
c. Kayu yang berdiri miring
Kuda penopang: membagi segi empat bidang dinding yang goyah dalam
bidang segitiga yang mantap.
2.3 Konstruksi Dinding Rangka Terusan
Konstruksi rangka terusan atau lajur pada umumnya luar dan dalam
seluruhnya dilapisi dengan papan. Tiang tiang menembus melalui semua
tingkat bangunan. Maka bagian bagian ini harus memenuhi syarat syarat
teknis. Kekuatan papan rangka dinding yang bisa digunakan ialah:5/10, 5/12,
6/12.
2.4 Konstruksi Atap Tradisional
Arti dan fungsi konstruksi atap ialah sebagai pelindung manusia dari
segala cuaca. Dinding dapat ditiadakan. Tetapi tidak mungkin menghapuskan
atap, tanpa kita kehilangan tujuan suatu bangunan.
2.4.1 Nama bagian atap








Bubungan
Tiris atap
Garis penahan atap
Jurai luar
Jurai dalam
Titik pertemuan jurai dengan bubungan
Bubungan penghubung miring.

2.4.2 Konstruksi atap
2.4.3 Pelapis atap
Arti dan guna pelapis atap ialah kulit pelindung kuda kuda atap dan
rumah sebelah bawahnya.
2.4.4 Atap kasau
Atap ini tepat sekali untuk atap pelana. Kemiringan atap hendaknya
jangan kurang dar 30 derajat.
12

2.4.5 Atap peran
Atap peran tepat untuk atap pelana dan atap perisai, baik yang simetris
maupun yang tidak simetris.
BAB 3: Sambungan Sambungan Dan Bagian Bagian Bangunan
3.1 Pasangan balok lantai dan balok loteng
Balok lantai merupakan konstruksi kau yang terbawah untuk menopang
lantai. Untuk bangunan pada tiang diatas permukaan air juga disebut sloof.
Balok loteng pada bangunan yang lebih tinggi, balok loteng
memisahkan dua tingkat atau dua ruang di atas dan dibawahnya. Sekaligus ia
juga menopang plafon dan lantai.
3.2 Konstruksi lantai kayu
3.2.1 Lapisan lantai kayu
Lapisan lantai dari kayu atau parket boleh dipasang hanya pada lantai
beton yang diisolasi terhadap kelembapan dengan aspal.konstruksi lantai dari
kayu kita bagi atas dua macam lapisan kayu tipis dan parket.
3.2.2 Konstruksi lantai kayu
Langsung teletak Konstruksi lantai kayu yang paling sederhan adalah
papan papan yang langsung teletak dan dipaku diata konstruksi balok
loteng.
3.2.3 Pemasangan langit langit
Pada pemasangan langit langit harus diperhatikan peraturan bangunan
nasional pasal II.303,ayat 4sampai dengan7yang pada bangunan perumahan
menentukan tinggi ruang atau kamar minimalsekurang kurangnya 2.40 meter.
BAB 4 Alat Alat Sambungan Kayu
4.1 Sambungan Gigi
Pada sambungan gigi penting sekali ialah agar garis sumbu kuda
penopang, garis sumbu pelana atau balok loteng dan sebagainya dan garis
sumbu tumpuan harus bertemu pada satu titik.
a. Sambunngan gigi tunggal
b. Sambungan gigi tunggal yang diperkuat
c. Sambungan gigi rangkap
4.2 Paku
13

Paku berdiameter lebih kecil lebih baik daripada yang besar, kepadatan
paku jangan juga terlalubesar untuk menjaga kayu jangan sampai
pecah.
4.3 Baut
Sambungan baut hanya boleh digunakan untuk bangunan bangunan
sederhana.
4.4 Baut pasak khusus
Dibuat dari baja yang berkualitas tinggi dengan bentuk silinder.
4.5 Pasak cincin dn bulldog connector
a. pasak cincin
b. bulldog connector
BAB 5 Konstruksi Kayu Menurut Perhitungan
Yang menentukan dalam konstruksi kayu menurut perhitungan ialah
perkembangan berbagai cara menyambung dan menghubungkan kayu
yang baru, yang memungkinkan penggunaan bahan bangunan dan
pekerjaan yang lebih kecil.
 Kasau
 Peran
 Balok tunggal
 Balok rusuk gerber
 Balok terusan
 Peran ganda
 Tiang tiang dan batang tertekan
 Konstruksi rangka batang
 Konstruksi badan papan miring
 Konstruksi berlapis mejemukdengan perekat
 Konstruksi jembatan dari kayu
BAB 6 Bekisting Bangunan Beton
a. Guna dan arti bekisting beton, bekisting dapat menampung beton
basah di tempatnya dan menurut bentuknya, dan menuruskan beban itu
kepada pondasi bawah dan dasar beton di bawahnya.
b. Bahan bangunan bekisting beton
 Bahan bekisting kayu
 Bekisting dengan multiplex
c. Bekisting untuk podasi beton
d. Bekisting untuk dinding dan kolom beton
14

e. Bekisting loteng beton bertulang
f. Bekisting untuk dinding penyangga
g. Penggunaan bekisting khusus
 Bekisting silo
 Bangunan pembuangan air pada waduk atau bendungan
BAB 7 Konstruksi Panggung Bangunan
A. Macam Macam panggung
Menurut fungsinya konstruksi panggung bangunan kita dibedakan atas:
- Konstruksi panggung pekerjaan (andang)
- Konstruksi panggung penyelamat
- Konstruksi panggung penahan bekisting
Menurut cara pembangunannya konstruksi panggung dapat dibedakan atas
-

Konstruksi elemen elemen bangunan
Konstruksi panggung bangunan tangga naik
Konstruksi panggung bangunan dari kayu
Konstruksi panggung bangunan dari pipa baja

B. Konstruksi panggung dari bangunan kayu
- Konstruksi panggung bangunan terbang
C. Panggung bekisting jembatan
- Konstruksi panggung bekisting jembatan

Ringkasan isi buku II
1A . PENGERTIAN UMUM PERATURAN BANGUNAN NASIONAL
Menurut peraturan bangunan nasional dasar pikiran untuk menyusun peraturan
bangunan yang bersifat nasional adalah untuk mendapatkan :
1. Peraturan bangunan yang berlandaskan azas azas hukum dan

setaraf

dengan hukum Nasional
2. Peraturan bangunan yang dapat dijamin dan dipertegas dengan peraturan
peraturan yang disesuaikan dengan kebutuhan

kondisi dari masing

masing daerah yang bersangkutan
3. Peraturan yang akan menjadi titik pangkal

terwujudnya

pelaksanaan ,perancangan sesuai dengan kondisi iklim

15

peraturan

A. Tata laksana Peraturan Pembangunan
Dalam proses pembangunan agar dapat mencapai hasil yang maksimal dan
baik , maka untuk

pelaksaaan

pembangunan harus

mempunyai surat izin

bangunan dari bagian /jawatan teknik dalam lingkungan pemerintah setempat
B. Izin Bangunan
Dalam peraturan bangunan nasional 1968 telah ditentukan antara lain tentang
1. Pemberian izin bangunan
2. Tidak diperlukan izin bangunan
3. Larangan mendirikan /mengubah bangunan
4. Permohonan izin bangunan
5. Putusan suatu permohonan izin bangunan
6. Penolakan suatu izin bangunan
7. Pencabutan suatu izin bangunan
8. Tersedianya izin bangunan
Ad1.Pemberian izin bangunan
Izin bangunan di berikan kepada kepala dinas tata kota berdasarkan keputusan
kepala daaerah.
Kepala dinas tata kota daat memberikan izin untuk :
a.mendirikan bangunan bangunan yang sesuai dengan undang undang peraturan
peraturan daerah tingkat 1 tentang bangunan dan peraturan pelaksanaan.
b.Mendirikan bangunan yang tidak permanen

atau bangunan bangunan yang

sementara.
c.Memperluas bangunan yang sudah ada
d.mengadakan penyimpangan penyimpangan yang tidak begitu penting dalam
suatu izin yang diberikan
ad2.Tidak diperlukan izin bangunan
Menurut

pasal 402

peraturan

bangunan nasional , izin bangunan

diperlukan dalam hal

16

tidak

a. Membuat lubang lubang ventilasi ,penerangan dan lain sebagainya yang
luasnya tidak lebih dari 0,6 meter persegi dengan sisi panjang mendatar
tidak lebih dari 2 meter
b. Membongkar bangunan bangunan yang menurut pertimbangan kepala
bagian teknik tidak membahayakan
c. Pemeliharaan

bangunan bangunan tidak dapat mengubah denah,

konstruksi maupun arsitektonis bangunan bangunan semula yang telah
mendapat izin
d.

Pendirian bangunan bangunan yang tidak permanen untuk pemeriharaan
binatang binatang jinak atau tanaman tanaman dengan syarat sbb:
1. Ditempatkan di halaman belakang
2.

Luasnya tidak melebihi meter persegi juga tingginya tidak meleihi
meter yang sudah di tentukan oleh daerah setempat

Ad3. Larangan mendirikan /mengubah Bangunan
Larangan mendirikan atau mengubah bangunan dalam hal :
a.Tidak mempunyai izin tertulis dari kepala daerah
b.Menyimpan ketentuan ketentuan dan syarat syarat yang telah ditetapkan
dalam peraturan perundang undangan di daerahnya
c.Dilarang mendirikan bangunan bangunan diatas tanah milik orang lain tanpa
ada izin dari pemilik tanah tersebut
ad4. Permohonan izin bangunan
Prosedur dan syarat syarat untuk mengajukan permohonan izin bangunan
antara lain adalah :
a. Permohonan dapat dianjurkan oleh perorangan atau badan hukum yang
sah
b. Pada penjelasan dari permohonan itu harus ada salinan surat keterangan
atas hak tanah yang sah dari kantor agrariis atau notaris dan juga gambar
berskala 1: 1000
Ad5. Putusan suatu permohonan izin bangunan
17

Kepala bagian teknik mengambil keputusan mengenai suatu pemohonan
izin

bangunan yang berwenangnya dalam waktu

14 hari

setelah tanggal

permintaan permohonan jangka waktu ini dapat di perpanjang selama 2x 14 hari
Ad6.Penolakan suatu izin bangunan
Suatu permohonan izin bangunan dapat di tolak karna:
a.Bertentangan dengan undang undang
b bertentangan dengan perluasan kota
ad7.Pencabutan surat izin bangunan
Kepala daerah dapat mencabut surat izin bangunan bila:
a. Pemegang izin tidak menjadi yang berkepentingan lagi
b. Dalam waktu 6 bulan setelah tanggal izin yang sudah diberikan , masih
belum ada juga yang dilakukan permulaaan pekerjaan yang sungguh
sungguh
c. Pekerjaan pekerjaan itu dihentikan selama 3 bulan dan tidak dilanjutkan
lagi
d. Izin yang telah diberikan

itu tenyata kemudian didasarkan pada

keterangan - keterangan yang keliru
e. Pembangunan itu ternyata

menyimpang dari rencana

yang sudah di

sahkan

Ad8. Tersedianya surat izin
Pemegang surat izin diwajikan supaya selama pelaksanan pendirian bangunan
itu berlangsung , Surat izin bangunan senantiasa berada di tempat pekerjaan
dapat

menunjukkan setiap kali pengawas

bangunan

untuk mengadakan

pemeriksaan dan pembubuhan catatan catatan pada surat izin itu
D.Uang Bangunan
Menurut peraturan bangunan nasional tertulis
Pasal 601 Umun

18

Untuk permohonan izin bangunan dan juga pemeriksaan nya oleh orang lain
yang dalam hal yang bertindak untuk atas namanya ,terlepas dari pembayaran
yang dipungut berdasarkan peraturan lain, dipungut uang peggantian yang
disebut uang bangunan yang harus dibayar dimuka kepala kas pemerntah
daerah tingkat II kotapraja yang besar nya ditentukan menurut tarip yang
tercantum dalam pasal 604
Pasal 602 Tidak dipungut uang bangunan
Uang Bangunan tidak dipungut dalam hal :
a.Membongkar bangunan bangunan yang termaksud dalam kelas permanen
b.Mendirikan

bangunan bangunan

sementara

yang pendiriannya

telah

diperoleh izin dari daerah tingkat II untuk paling lama suatu bulan
c. Mendirikan perlengkapan bantuan yang pendirinya telah diperoleh izin,
selama didirikannya suatu bangunan bangunan
d.Mengerjakan segala sesuatu

yang harus

dilakukan

untuk

memenuhi

atau

mendirikan

kepentingan umun
e. Memberikan bangun bangunan pemerintah

Pasal 603 Dispensasi uang Bangunan
a.Kepada mereka yang tidak mampu untuk memperbaiki

bangunan yang termasuk kelas bangunan yang tetap yang rusak kerana
bencana alam
b.Mendirikan Gedung gedung sekolah , lembaga lembaga pendidikan lainnya
c.Mendirikan tempat tempat peribadatan termaksud gedung
d.Mendirikan bangun bangunan yang bersifat sosial

E. HUBUNGAN KERJA ANTARA AHLI DAN PEMBERI TUGAS
Dalam peraturan umun tentang hubungan kerja antara ahli dan pemberi tugas
dan telah ditentukan tentang :
1.Pengertian ahli dan pemberi tugas

19

2. luas lingkup perkerjaan ahli
3. tanggung jawab dan wewenang ahli
4. hak atas honorarium ahli
5. pengertian biaya pembangunan
Ad1.Pengertian ahli dan pemberi tugas
Yang dimaksud ahli ialah perseorangan atau badan yang yang mempergunakan
keaahlian mengerjakan perencanaan dan pengawasan , mengadakan penafsiran ,
memberikan nasehat atau jasa jasa lain yang berhubungan dengan perencanan
persiapan dan pelaksanaan proyek bidang teknik pembangunan
Ad2. Luas lingkup pekerjaan ahli
Pekerjaan ahli dapat dibagi dalam tahapan

sbb:

a. Pra-Rencana
b. Rencana pelaksanaan
c. Gambar detail
d. Uraian dan syarat syarat (bestek)
e. Anggaran biaya
f. Pelelengan
g. Pengawasan
Ad3. Tanggung jawab dan wewenang ahli
Insinyur sipil memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat saat ini.
Mereka adalah orang-orang di balik layar dari pekerjaan konstruksi yang
mengakibatkan bangunan penting dan struktur di seluruh kota seseorang atau
kampung. Mereka tidak hanya memastikan bahwa bangunan tersebut dibangun
dengan cara yang tepat tapi yang bijaksana juga. Masalah harus muncul, mereka
adalah orang-orang yang turun tangan untuk mengambil kendali dan datang
dengan solusi yang mungkin. Jika ada yang tertarik untuk mengejar profesi
sebagai insinyur sipil, yang telah disebutkan diatas dapat menyediakan satu
dengan informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan karir salah
satu cara atau yang lain

20

Ad4. Hak atas honorarium ahli
Ad5.Pengetian biaya

pembangunan

dan

biaya

instalasi

sebagai dasar

penentuan honorarium ahli
Biaya pembangunan yang tercantum dalam kontrak pelaksanaan dan
termaksud pula:
a.Harga dari

bahan atau

elemen bangunan

termaksud ongkos

untuk

mengerjakan dan upah kerja
b. harga bahan lama yang digunakan ,dinilai sebagai bahan baru , termaksud
ongkos untuk mengerjakan dan upah kerja
c.Biaya –biaya instasi teknik seperti instilasi untuk mengalirkan gas dan air
minum.
ARSITEKTONIS BANGUNAN
2.A.RENCANA KOTA
1. Rencana induk (master plan) di yang seluruh daerah yang berisi penunjukan
lingkungan lingkungan daerah bangunan dengan gambar skala 1:5000
2. Rencana Rencana khusus (detail plan) untuk bagian bagian dari wilayah
untuk penggunaan

pembuatan jalan jalan ,pipa pipa

dan saluran saluran

pembuangan umum lainnya ,Rencana khusus biasanya di gambar dengan skala
1:1000
B.Syarat Syarat lingkungan bangunan
Larangan untuk melampaui garis sempadan muka bangunan yang
merangkap menjadi garis sempadan pagar , tidak berlaku untuk :
1.Plisir-plisir muka bangunan ,kuping-kuping atap atau luifel , asal letaknya di
lingkungan bangunan toko.
2.Balkon balkon dan beranda beranda yang terbuka atau tertutup pada loteng
loteng asal lebarnya kurang dari separuh lebar muka bangunan.
Keadaan tanah persil yang akan di bangun itu , harus di bereskan
sampai cukup memberikan jaminan bagi kesehatan dan keamanan yang baik
untuk itu diharuskan.

21

1.Supaya Tanah dibersihkan dari bagian bagian campuran yang menggangu dan
berbahaya
2.Supaya sumur sumur dan saluran saluran yang tidak digunakan lagi ditutup
3. Supaya bangunan bangunan yang rusak yang ada di tenpat itu di singkirkan
4. Supaya pekarangan pekarangan dipersiapkan dengan tanah yang baik rata
dan cukup miring agar dapat mengalir keluar
Perbaikan

rencana

pembangunan kota

dari tempat bangunan.
akan selalu diadakan untuk

mengimbangi perkembangan bidang
-

Kemajuan teknologi dan arsiktektur

-

Kemajuan ekonomi sosial dan budaya

-

Kemajuan norma kesehatan

-

Makin padatnya kota karena pertambahan penduduk dan urbanisasi

Pedoman Pedoman dari perencanaan lingkungan lingkungan bangunan kota
antara lain adalah :
- Di sekeliling pasar dibuat toko toko dan jalan jalan yang lebar
- Rumah Sakit , Sekolah dan tempat ibadah harus terletak di daerah yang tenang
- Rumah sakit letaknya jauh dari tempat kuburan
- Tempat kuburan tidak dibuat di tepi jalan raya
C.STANDARD ARSITEKTUR BANGUNAN
Secara umun rumah sehat dan menyenangkan ialah rumah yang antara lain
1. Tersedia ya jumlah ruangan /kamar yang cukup dengan luas lantai dan isi
yang cukup besar
2. Memiliki tata letak ruangan yang baik
3. Letak kamar tidur tidak harus diusahakan
4. Memiliki ruangan ruangan yang diperlukan untuk memenuhi kegiatan sehari
hari,
5.Memberikan perlindungan dari panas , dingin ,hujan ,angin, dan lembah

22

D.Konstruksi bangunan
 Perhitungan konstruksi bangunan
Untuk perhitungan konstruksi sederhana yang bukan konstruksi beton atau baja
atas pertimbangan kepala bagian teknik tidak disyratkan adanya perhitungan
perhitungan kosntruksi :
E. Bahan bahan bangunan dan syarat syaratnya
-

Air

-

Kapur

-

Tras

-

Semen Merah

-

Semen portland

-

Pasir

-

Krikil

-

Batu bara

-

Genteng

-

Sirap

-

Kayu

-

Ubin semen portland
F.KONSTRUKSI ATAP
Ada juga beberapa jenis atap yaitu:







Bentuk atap joglo
Bentuk atap pelana
Bentuk atap limasan
Bentuk atap sengkuap
Bentuk atap gerigi

G. Langit langit (ceiling)
Dibawah kuda kuda dipasang penutup yang disebut langit langit dan
biasanya terbuat dari bahan bahan :
1.pelat asbes semen rata setebal 3,2-4 mm
2.Kepang bambu kulitan
23

3.Papan kayu
Tujuan pemasangan langit langit
1.untuk menutupi seluruh konstruksi
2.Untuk menahan jatuhanya debu
3.Untuk membuat ruang antara

yang berguna

sebagai

penyekat

panas.

H. DINDING DINDING
Dinding dindng harus tegak lurus ,agar dapat memikul berat sendiri, beban
tekanan angin dan bila sebagai dinding pemikul , harus pula dapat memikul
beban beban diatasnya.
I. Lantai

dari ubin

adalah yang terbanyak

digunakan

perumahan yang disebabkan faktor :
1. lantai ubin murah dan tahan lama
2. Lantai ubin dapat mudah dibersihkan dengan air
3. lantai ubin tidak dapat dirusak oleh rayap
J. Air minum
Syarat –syarat fisik air minum ialah :
1. Harus jernih ,bersih dan tidak berwarna
2. Tidak berbau dan tidak mempunyai rasa
3. Suhu air kira kira sama dengan suhu kamar
Syarat -syarat kimia air minum antara lain :
1. Asam arang
2. Asam nitrit
3. Timah
4. Kadar besi
5. Kadar seng
6. Kadar garam
7. Air minum

Pembuangan air Hujan

24

pada bangunan

Air hujan jatuh dari atap harus segera disalurkan ke selokan melalui
pipa pipa

talang

dengan jarak antara

sebesar besarnya 25m

pemasangan dan perletakan pipa pipa yang dilakukan

,tidak boleh

mengurangi kekuatan dan kekokohan bangunan
Pembuangan air kotor
Air kotor dari rumah tangga ialah semua air kotor dari dapur , kamar
mandi atau tempat cuci dan kotoran air dari kakus urinoir
Pembuangan Sampah
Sampah di daerah tropis umunya merupakan campuran dari:
1. Sampah kering,
2. Sampah basah,
3. Barang barang lain.

25

BAB III
KEUNGGULAN BUKU
3.1 Keterkaitan Antar Bab
1. Keterkaitan Antar Bab Buku Utama Ilmu Konstruksi Bangunan
Keterkaitan antar bab dalam buku ini sangat baik dan saling
berhubungan dimana pada buku ini pada bab pertamanya
membahas tentang perencanaan pembangunan, pondasi, konstruksi
lantai sampai konstruksi loteng.
2. Keterkaitan Antar Bab Buku Pendukung Ilmu Konstruksi Bangunan
kayu
Menurut saya keterkaitan antar bab buku ini juga baik dan saling
berhubungan, dimana pada buku ini pada bab pertamanya
membahas pengertian peraturan umum bangunan nasional, izin
bangunan, keuangan bangunan, hubungan anrata pekerja dengan
tenaga ahli bangunan serta menggunakan bahasa yang sederhana
dan mudah dipahami.
3.1 Kemuktahiran Isi Buku
1. Kemuktahiran buku utama Utama Ilmu Konstruksi Bangunan
Pada buku ini pemaparan penulis masih baru atau muktahir dan
belum pernah dibuat oleh orang lain dan yang merupakan tujuan
pengarang dalam buku yang berjudul Ilmu Konstruksi Bangunan
kayu pembaca mampu mengetahui hal hal yang harus dilakukan
26

pada saat pra perencanaan pembangunan suatu bangunan dan
mengenal bagian konstruksi suatu bangunan.
2. Kemuktahiran buku Pendukung Pengantar Ilmu Bangunan
Pada buku ini pemaparan penulis cukup mutakhir dan hal yang
merupakan tujuan pengarang pada buku yang berjudul Pengantar
Ilmu

Bangunan

pembangunan

adalah

nasional,

pembaca
tatacara

mengetahui

pengertian

pembangunan,

perizinan

bangunan, keuangan bangunan, serta hubungan antara pekerja
dengan tenaga ahli perencanaan suatu bangunan.

27

BAB IV
KELEMAHAN BUKU
4.1 Keterkaitan Antar Bab
1. Keterkaitan Antar Bab Buku Utama Ilmu Konstruksi Bangunan kayu
Keterkaitan gambar antar bab pada buku kurang saling menjelaskan
sehingga bisa membuat para pembaca sulit mengerti
2. Keterkaitan Antar Bab Buku Pendukung Pengantar Ilmu Bangunan
Keterkaitan antar bab pada buku ini hanya menjelaskan peraturan
pembangunan nasional, perizinan bangunan. Tidak menjelaskan bagian
bagian konstruksi bangunan sesuai dengan judul buku
4.2 kemuktahiran isi buku
1. Kemuktahiran buku Utama Ilmu Konstruksi Bangunan kayu
Kemuktahiran bab tiga pada buku ini tidak baru lagi karena pada buku
buku sebelumnya yang berhubungan dengan konstruksi sudah
dipaparkan.
2. Kemuktahiran buku pendukung pengantar ilmu bangunan
Kemuktahiran pada buku ini tiap bab tidak baru lagi karena peraturan
pembangunan nasional, perizinan bangunan, tata cara pembangunan
sebelumnya sudah ada peraturannya tertulis pada tata ruang kota dan
dinas pembangunan.

28

BAB IV
IMPLIKASI
5.1 Teori
Semua teori yang tercantum dalam buku ini merupakan suatu ajaran,
arahan dan bimbingan yang sangat erat kaitannya untuk melakukan
praktek dilapangan seperti pra perencanaan pondasi, konstruksi
dinding, lantai, atap dan sebagainya.
5.2 Pemahaman Mahasiswa
Yaitu penulis cukup memahami isi dan tujuan dari pengarang buku
yaitu menjelaskan peraturan bangunan dan jenis konstruksi dengan
bahasa yang sederhana dan penyampaiannya yang komplit.
5.3 Analisis Mahasiswa
Gambar merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam sebuah
buku dimana gambar berfungsi sebagai penguat teori teori yang
terdapat pada buku dan bertujuan untuk mempermudah pembaca
mengetahui isi buku. Pada kedua buku konstruksi bangunan ini gambar
yang ditampilkan saling berhubungan tetapi hanya saja gambarnya
tidak berwarna atau hitam putih sehingga mengurangi nilai
kemuktahiran buku dan kesesuian antara teori yang terdapat didalam
buku dengan praktek dilapangan.

29

BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun
prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi
juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau
pada beberapa area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek
keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Misal,
Konstruksi Struktur Bangunan adalah bentuk/bangun secara keseluruhan dari
struktur bangunan. contoh lain: Konstruksi Jalan Raya, Konstruksi Jembatan,
Konstruksi Kapal, dan lain lain. Pada pekerjaan suatu proyek sebuah bangunan
hal yang pertama yang harus diperhatikan dan diutamakan adalah
perencaanaan. Dimana perencanaan suatu proyek bangunan itu.
6.2 Saran
Ilmu konstruksi bangunan merupakan suatu ilmu dasar dalam perencanaan
bangunan yang harus diketahui dan dipahami. Dimana dalam ilmu konstruksi
bangunan menjelaskan satu persatu bagian konstruksi secara detail yang
merupakan suatu kesatuan dalam dalam sebuah perancangan suatu bangunan.

30

DAFTAR PUSTAKA
Ir. Heinz Frick. 1982. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu. Yogyakarta
Ir. Rudy Gunawan.1978. Pengantar Ilmu Bangunan. Yogyakarta

31