karya ilmiah dan membaca cepat

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karena Banyaknya teman-teman saya yang belum dapat membaca cepat /
faktor-faktor penghambat membaca cepat.Saya ingin mengatasinya, serta usaha
meningkatkan kemampuan siswa membaca cepat. Pengukuran membaca cepat ini
dilakukan terhadap 40 siswa. Hasil pengukuran ini menunjukkan bahwa kecepatan
membaca kata per menit mahasiswa, 33 responden di atas 201 kata per menit, 14
responden lainnya berkisar antara 151 – 200 kata per menit. Sedangkan
kemampuan memahami isi bacaan hanya 15 responden yang pemahaman
bacaannya di atas 70%, 45 responden lainnya kurang dari 60%. Hasil pengukuran
ini menyimpulkan bahwa hanya 25% mahasiswa yang memiliki kemampuan
membaca cepat. Disarankan agar guru mengetahui faktor-faktor penghambat
membaca cepat, cara mengatasinya, dan melatih

dalam meningkatkan

kemampuan membaca cepat.Oleh Karena itu saya menciptakan karya ilmiah ini.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, Saya membuat beberapa permasalahan
sebagai topik bahasan yaitu :

1. Apakah pengertian Membaca Cepat?
2.

Bagaimana cara mengetahui jumlah kata permenit?

3. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa membaca cepat?
4. Bagaimana cara memahami isi bacaan?
5. Bagaimana cara mengatasi agar dapat membaca cepat?
6. Bagaimana usaha meningkatkan membaca cepat?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk menyelesaikan tugas bahasa Indonesia
b. Untuk mengetahui pengertian membaca cepat
c. Untuk mengetahui jumlah kata permenit

1

d. Meningkatkan kemampuan siswa membaca cepat
e. Agar bisa memahami isi bacaan
f. Cara mengatasi agar dapat membaca cepat
g. Serta usaha meningkatkan membaca cepat

1.3.1

Tujuan Penelitian Secara Umum
Untuk mencari dan mendapatkan informasi dari sumber yang di baca.

1.3.2

Tujuan penelitian secara khusus
Membaca mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. .Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang
telah dilakukan oleh para penemu.Membaca seperti ini disebut membaca
untuk memperoleh perincian atau fakta.
2.

Membaca untuk mengetahui mengapa hal tersebutmerupakan topic yang
baik atau menarik.Membaca seperti ini disebut untuk memperolehide-ide
utama.

3. Membaca untuk mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian

cerita.Membaca seperti ini disebut membaca untuk menyimpulkan
membaca inferensi.
4. Membaca untuk mengetahui dan menemukan apa-apa yang tidak bias atau
tidak wajar mengenai seseorang tokoh.Membaca seperti ini disebut
membaca untuk mengelompokkan.
5. Membaca untuk mencari atau menemukan ukuran-ukuran
tertentu.Membaca seperti ini disebut membaca untuk menilai.
6. Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah.Membaca
seperti ini di sebut membaca untuk membandingkan
1.4. Manfaat penelitian
a. Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan secara
cepat dan efektif.
b. Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bahan halaman buku atau
bacaan.

2

c. Tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu memperhatikan atau
membaca bagian yang tidak kita perlukan.
1.4.1 Manfaat Secara Teoritis

Manfaat dari membaca adalah sebagai berikut:
1. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
2. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk dalam kebodohan.
3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bias berhubungan
dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
4. Dengan sering membaca, seseorang bias mengembangkan keluwesan dan
kefasihan dalam bertutur kata.
5. Membaca membantu mengembangkan pikiran dan menjernihkan cara
berpikir.
6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan
memori dan pemahaman.
7. dengan sering membaca, seseorang dapat mengambil manfaat dari
pengalaman orang lain,seperti mencontoh kearifan orang bijaksana dan
kecerdasan para sarjana.
8. Dengan sering membaca,seseorang dapat mengembangkan
kemampuannya baik untuk mendapat dan merespon ilmu pengetahuan
maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan aplikasi didalam hidup.
9. Keyakinan seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku-buku
yang bermanfaat terutama buku-buku yang ditulis oleh penulis muslim
yang saleh.

10. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari
keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia..
1.4.2 Manfaat secara praktis
1. Bekerja lebih produktif
2. Mencintai kegiatan membaca
3. Aktif berkarya

3

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Membaca
1.Pengertian membaca
Membaca adalah keterampilan reseftif bahasa tulis.Keterampilan membaca
dapat dikembangnkan secara tersendiri,terpisah dari mendengarkan dan membaca.
Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencakup
beberapa kegiatan seperti mengenali hurup dan kata-kata,menhubungkan dengan
bunyi serta maknanya,serta menarik kesimpulan mengenai maksud
bacaan.Memandang membaca sebagai suatu proses untuk memahami makna suatu
tulisan.Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang kompleksyang

menurut kerja samanya antara sejumlah kemampuan untuk dapat membaca suatu
bacaan,seorang harus dapat menggunakan pengetahuan yang sudah dimilikinya.
Pada waktu membaca mata mengenali kata,sementara pikiran
menghubungkan dengan maknanya.Makna kata dihubungkan satu sama lain
menjadi makna frase, klausa, kalimat, dan akhirnya makna seluruh
bacaan.Pemahaman akan makna bacaaan ini tidak mungkin terjadi tanpa
pengetahuan yang telah dimiliki dahulu , misalnya konsep-konsep yang terjadi
dalam bacaaan, tentang bentuk kata-kata , struktur kalimat, ungkapan dan
sebagainya.Dengan singkat, padawaktu membaca, pikiran sekaligus
memperosesinformasi yang menyangkut hubungan antara tulisan dan bunyi
bahasa.Informasi sintaksis , yaitu berhubungan dengan struktur kalmat serta
informasi yang menyangkut asfek makna.
Ciri-ciri membaca
a.Membaca adalah proses konstruktif
pengertian atau pemahaman membaca mengenai suatu tulisan merupakan hasil
pengolahan berdasarkan informasi yang terdapat dalam tulisan itu dipadukan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
b.Membaca harus lancer
Kelancaran membaca ditentukan oleh kesanggupan pembaca mengenai katakata .Artinya pembaca harus dapat menghubungkan tulisan dengan


4

maknanya.Dari hasil penelitian ternyata bahwa konteks yang bermakna ternyata
lebih mempercepat pengenalan.
c.Membaca harus dilakukan dengan strategi yamg tepat
Pembaca yang terampil dengan sendirinya akan menyesuaikan strategi membaca
dengan taraf kesulitan tulisan, pengenalanya tentang topic yang dibaca, serta
tujuan membacanya.Pembaca yang terampil dengan cepat akan dapat menangkap
jika ada kalimat atau informasi yang tidak relevan dalam bacaannya, sedangkan
pembaca yang belum trampil tidak dapat melihatnya.
d.Membaca memerlukan motivasi
Motivasi merupakan kunci keberhasilan dalam belajar membaca.Membaca pada
dasarnya adalah suatu yang menyenangkan.
e.Membaca merupakan keterampilan yang harus dikembangkan secara
berkesinambungan.
Keterampilan tidak di peroleh secara mendadak atau dalam waktu singkat dan
untuk selamanya.Keterampilan diperoleh melalui belajar tahap demi tahap,dalam
waktu yang panjang serta terus menerus.
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan
alat bagi guru, murid, ataupun kesimpulan dari pendapat di atas,membaca

merupakan keterampilan terpadu yang diungkapkan melalui pikiran mendapat
perintah dari syaraf otak yang di tuangkan melalui pemahaman sehingga
mengetahui apa maksud bacaan.
Pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk
menangkap serta memahamiinformasi,pikiran, dan perasaan seseorang
pengarang .Membaca nyaring yang baik menuntut agar pembaca memiliki
kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh, karna dia haruslah
melihat pada bahan bacaan untuk memelihara kontak mata dengan para
pendengar.Agar dapat membaca nyaring dengan baik, pembac ahrus mengusai
keterampilan-keterampilan persepsi (penglihatan dan daya tangkap) sehingga dia
mengenal atau memahami kata-kata yang cepat dan tepat.

5

BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Membaca Cepat
Membaca cepat adalah membaca dengan kecepatan tinggi,hampir
keseluruhan materi bacaan dibaca. Biasanya membaca dengan cara ini tidak
mungkin dengan cara membaca kata demi kata,tetapi membaca kalimat dan

paragraf. Definisi yang dibuat oleh ahli di atas belum dapat menggambarkan
membaca cepat dalam arti sesungguhnya, karena rumusan itu tidak mencerminkan
tentang penguasaan isi bacaan dan penggunaan waktu yang jelas dalam kegiatan
membaca cepat. Menurut Bond dan Tinker definisi kecepatan membaca harus
diartikan lagi sebagai kecepatan. Memahami bahan-bahan tercetak dan tertulis.
Dengan demikian, mengukur kecepatan membaca berarti mengukur kecepatan
pemahaman terhadap bahan yang dibaca. Membaca cepat adalah membaca
dengan kecepatan tinggi, hampir keseluruhan materi dibaca dalam waktu tertentu
yang disertai dengan pemahaman isi 70%. Materi dalam hal ini adalah jumlah kata
yang terkandung dalam suatu bacaan, sedangkan waktu tertentu artinya untuk
memahami materi bacaan memerlukan waktu.Waktu yang dipergunakan dalam
membaca cepat adalah satuan waktu, yaitu menit. Dan pemahaman isi bacaan
70% artinya, setelah selesai membaca sekurang-kurangnya pembaca menguasai isi
bacaan sebanyak 70%.
2.2 Macam-macam cara membaca cepat
a. Membaca secara skimmming dan scannning (lebih dari 1000 kpm) tipe
membaca seperti ini biasanya digunakan untuk :
1. Mengenal bahan-bahan yang akan dibaca
2. Mencari jawaban atas pertanyaan tertentu
3. Mendapat struktur dan organisasi bacaan serta menentukan gagasan

umum dari bacaan
b. Membaca dengan kecepatan tinggi (500 – 800 kpm) tipe membaca seperti ini
biasanya digunakan untuk :
1. Membaca bahan-bahan yang mudah dan telah dikenali sebelumnya
2. Membaca novel ringan untuk mengikuti jalan ceritanya.

6

c. Membaca secara cepat (350 – 500 kpm) biasanya digunakan untuk :
1. Membaca bacaan yang mudah dalam bentuk deskripsi dan bahan-bahan
nonfiksi lain yang bersifat informatif.
2. Membaca fiksi yang agak sulit untuk menikmati keindahan sastranya
dan mengantisipasi akhir cerita.
d. Membaca dengan kecepatan rata-rata (250 – 350 kpm) biasanya digunakan
untuk :
1. Membaca fiksi yang komplek untuk analisis watak dan jalan ceritanya.
2. Membaca nonfiksi yang agak sulit untuk mendapatkan detail, mencari
hubungan, atau membuat evaluasi ide penulis.
e. Membaca lambat (100 – 125 kpm) biasanya digunakan untuk :
1. Mempelajari bahan-bahan yang sulit dan untuk menguasai isinya.

2. Menguasai bahan-bahan ilmiah yang sulit dan bersifat teknis
3. Membuat analisis bahan-bahan bernilai sastra klasik
4. Memecahkan persoalan yang ditunjuk dengan bacaan yang bersifat
instruksional (petunjuk).
2.3 Contoh cara membaca cepat
1. Membaca cepat secara skimmming dan scannning.
2. Membaca cepat dengan cara mengukur kecepatan membaca.
3. Membaca cepat dengan cara berkonsentrasi tinggi.
4. Membaca cepat secara efektif dan benar.
5. Membaca cepat dengan cara memahami bacaan
2.4 Cara mengukur kecepatan membaca
Pengukuran membaca cepat ini dilakukan pada siswa kelas IX B SMP 3
MATARAM. Responden pengukuran adalah 33 orang siswa SMP 3 MATARAM
kelas IX B . Data pengukuran dikumpulkan dengan cara memberikan bacaan pada
LKS Bahasa Indonesia yang dipimpin oleh Pak Masduki selaku guru Bahasa
indonesia,dengan jumlah kata diperkirakan 526 kata. Bacaan Lks Bahasa
Indonesia dilakukan untuk mengukur jumlah kata yang terbaca dalam per menit.
Sedangkan untuk pemahaman isi bacaan menggunakan lima pertanyaan dari isi
bacaan Lks Bahasa Indonesia tersebut dalam bentuk pilihan ganda. Adapun rumus

7

yang dipergunakan untuk mengetahui jumlah kata yang terbaca dalam permenit,
adalah :
Adapun hasil pengukuran membaca cepat siswa kelas IX B SMP 3 MATARAM
untuk jumlah kata yang terbaca dalam per menit sebagai berikut :
Tabel 1 : Hasil Pengukuran Jumlah Kata Per Menit (KPM):
KPM
201-….
151 – 200
101 – 150
50 – 100

N
22
11
0
0

Kategori
Baik sekali
Baik
Sedang
Kurang

Keterangan:
KPM = kata per menit
N = Jumlah Responden
Melalui pengukuran jumlah kata yang terbaca dalam per menit tersebut di
atas, diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan membaca cepat siswa kelas IX B
SMP 3 MATARAM adalah 200 kata per menit dapat dibuktikan berdasarkan hasil
pengukuran pada tabel 1 yaitu 22 responden memperoleh KPM di atas 201 dan 11
responden memperoleh KPM berkisar antara 151 – 200.
Tabel 2 : Hasil Pengukuran Pemahaman Isi Bacaan
Persentasi

N

Kategori

91% - 100%
81% - 90%
71% - 80%
61% - 70%
…… < 60%

22
11
0
0
0

Baik sekali
Baik
Sedang
Kurang
Kurang Sekali

Keterangan :
Persentasi = hasil yang diperoleh
N = jumlah responden
Dari tabel 2 dapat disimpulkan bahwa pemahaman isi bacaan siswa kelas IX B
SMP 3 MATARAM, 33 responden dinyatakan sudah memiliki kemampuan.
Hasil Pengukuran dan Pembahasan
8

Jumlah kata yang terbaca
Jumlah detik untuk membaca X 60 = ... KPM
Skor yang diperoleh
Skor maksimal X 100% = ...%
2.3.1 Cara efektif membaca cepat
1. Memahami buku ajar 250 halaman dengan tingkat tinggi, dengan waktu total
yang dipakai 360 menit, termasuk membuat catatan. (kira-kira 6 jam). Waktu
itu mencakup kegiatan membaca aktif yang banyak,membuat catatan,.
Ciptakan gambaran keseluruhanbuku yang sedang dibaca. Dengan kata lain,
baca tinjauannya. Apa gagasan intinya.Waktu : 5 – 10 menit.
2. Lihat sekilas bahannya. Baca secara cepat teks di bab pertama dengan
kecepatan sekitar 6 detik per halaman. Yang harus dicari adalah gagasan dan
fakta kunci. Anda harus dapat menentukan apakah buku ini akan menambah
pengetahuan kalau tidak Anda dapat meninggalkannya tanpa membuang
waktu. Waktu untuk setiap bab : 3 menit, Waktu untuk seluruh buku : 30
menit.
3. Buatlah sketsa tentang hal-hal yang Anda ketahui waktu untuk setiap bab :3
menit. Waktu untuk seluruh buku : 30 menit.
4. Siapkan pertanyaan Misalnya: Apa saja gagasan utamanya? Bukti apa saja
yang mendukung? Apakah faktanya aktual? Apakah kesimpulannya sudah
diuji? Apa saja hal yang baru? Apa yang dapat saya manfaatkan dari sini?
Waktu untuk setiap bab: 3 menit. Waktu untuk seluruh buku: 30 menit.
5. Bacalah teks setiap bab, satu per satu. Bacalah dengan kecepatan sekitar 15 –
20 detik per halaman. Di tahap ini, anda dapat menggarisbawahi gagasangagasan baru dan menuliskan tanda cek atau tanda tanya. Waktu untuk setiap
bab:8 menit. Waktu untuk seluruh buku: 80 menit.
6. Tinjauan balik. Baca kembali bab tersebut, dengan cara berhenti di bagian
yang sulit dan memahami kaitan antara berbagai gagasan dan argument, yakni
untuk memahami pola argumen tersebut. Bacalah dengan bersuara bagianbagian yang sulit dipahami. Waktu untuk setiap bab: 8 menit. Waktu untuk
seluruh buku: 80 menit.

9

7. Buatlah catatan. Dalam bentuk peta belajar, jika Anda suka. Waktu untuk
setiap bab: 10 menit. Waktu untuk seluruh buku:100 menit.
8. Ulangi. Hari berikutnya, lihatlah kembali catatan Anda selama 10 menit.
Tambahkan 5 – 10 menit lagi untuk seminggu kemudian, dan 5 – 10 menit lagi
sebulan kemudian. Waktu untuk seluruh buku: 30 menit. Cara membaca
dengan delapan tahap ini semestinya akan membuat pembaca dan mengulang.
Ini berarti dua kali lebih cepat daripada orang tak terlatih yang membaca buku
250 halaman satu kali. Bila latihan ini sering dilakukan siswa akan mudah
mengikuti pelajaran di sekolah dan mendapatkan nilai terbaik. Membaca cepat
bukan hanya semata-mata membaca dengan kecepatan tinggi tanpa memahami
isinya, tetapi sesungguhnya merupakan suatu teknik untuk memusatkan
perhatian terhadap isi bacaan yang pada akhirnya mendapatkan apa yang siswa
butuhkan. Membaca cepat merupakan keterampilan lanjut atau kelanjutan dari
membaca permulaan yang perlu mendapat perhatian khusus bagi para pendidik
untuk meningkatkan hasil belajar anak didiknya. Berdasarkan hasil pengukuran
membaca cepat yang dilakukan pada siswa kelas IX B 65% yang memiliki
kemampuan membaca cepat. Bagaimana akan memperoleh hasil belajar yang
memuaskan jika anak didik kita belum mampu membaca cepat. Untuk itu
faktor-faktor penghambat dalam membaca cepat dan usaha meningkatkan
kemampuan membaca cepat perlu dipelajari dan dilatih secara cepat dan baik
di kalangan pelajar tingkat rendah maupun tingkat tinggi. Kemampuan
membaca cepat sangat membantu dalam lingkungan dunia pendidikan
khususnya bagi para pelajar pada saat materi bacaan yang diberikan di sekolah
sangat banyak jumlahnya. Sehingga siswa memperoleh hasil belajar yang
memuaskan.
2.3.2 Hambatan membaca cepat dan cara meningkatkan konsentrasi
1. Kesulitan konsentrasi
Bisa disebabkan beberapa faktor diantaranya: kelelahan fisik dan mental,
bosan, atau banyak hal lain yang sedang dipikirkan. Konsentrasi juga dapat
terganggu dengan adanya hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian seperti
suara musik yang keras, TV yang menyala, orang lalu-lalang, dan lain-lain.

10

Kesulitan konsentrasi membuat pikiran melayang entah ke mana dan hurufhuruf yang dibaca pun ikut menguap terbang. Dalam membaca konsentrasi
sangat penting karena menentukan kemampuan Anda menangkap dan
memahami isi bacaan. Apalagi ketika Anda membaca cepat, maka konsentrasi
yang baik akan memastikan bahwa kecepatan baca berbanding lurus dengan
pemahaman dan bukan sebaliknya. Untuk itu ketika mulai membaca, coba atasi
faktor-faktor yang menyebabkan Anda sulit berkonsentrasi. Cari tempat yang
tenang, memiliki penerangan yang cukup, suhu ruangan yang nyaman, dan
tempat duduk yang enak dipakai. Jika ada gangguan, selesaikan dulu sebelum
Anda mulai membaca. Setelah hal di atas dilakukan, selanjutnya adalah
bagaimana meningkatkan konsentrasi itu sendiri. Dalam membaca cepat
konsentrasi yang dibutuhkan adalah kerjasama antara mata dan otak di mana
mata bekerja menangkap kata dengan cepat dan otak menerjemahkan,
mengomentari, dan memahami kata demi kata yang ditangkap. sehingga begitu
selesai membaca tak ada yang diingat dan dipahami. Dua hal pokok yang harus
Anda camkan dalam membaca cepat adalah tingkat kecepatan dan persentase
pemahaman bacaan yang tinggi. Latihan Memusatkan Konsentrasi: Ada dua
buah latihan memusatkan konsentrasi yang cukup baik saya temukan di buku
karya Soedarso, Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Dua
latihan tersebut dikutip dari Chung Moo Il, Membaca Dinamis (Cepat) berupa
mengurai benang kusut dan menghitung titik. Ternyata latihan ini tidak mudah
dan kalau Anda belum terbiasa, mata dapat berair dan cukup tegang. Berikut
saya adaptasi latihan tersebut untuk Anda. Perhatikan gambar benang kusut
berikut. Anda akan mulai dari bagian awal sesuai petunjuk anak panah dan
mengikuti jalur benang kusut tersebut sampai berakhir. Dalam latihan ini Anda
tidak boleh menggunakan alat bantu seperti jari atau pensil untuk memudahkan
penelusuran. Gunakan mata Anda dan rasakan otot-otok mata yang bekerja
sambil mempertahankan konsentrasi agar jalur benang tidak tersesat. Klik
gambar untuk ukuran penuh. Jika mata Anda tidak tahan melihatnya di depan
komputer,

Anda

dapat

dan

untuk

mencetak

latihan

tersebut.

Apa yang Anda rasakan? Sebagian orang melakukannya dengan perlahan dan
di tengah-tengah konsentrasi menjadi buyar. Sebagian yang lain masih terus

11

dapat mengikuti dengan cepat. Ada orang yang dapat melakukan dengan sangat
cepat tanpa tersesat. Bagaimana rahasianya? Ketika Anda mulai menelusuri,
mata Anda sebenarnya sudah menangkap sampai panjang tertentu di mana
benang tersebut terhubung. Segera pindah ke bagian tersebut dan tangkap lagi
bagian terjauh yang dikenali mata Anda. Demikian seterusnya sampai selesai.
Hal seperti ini nantinya akan Anda lakukan dalam baca cepat di mana ketika
melihat sekumpulan huruf, otak Anda sudah bisa mengenali kata dan ketika
Anda melihat dengan jangkauan lebih luas, otak Anda sudah mengenali frasa
dan bahkan kelompok kata yang lebih besar. Ingin tantangan berikutnya?
Silakan hitung jumlah titik-titik horizontal berikut ini baik yang besar maupun
yang kecil. Peraturan yang sama tetap berlaku: dilarang menggunakan jari,
pensil atau alat bantu hitung lainnya. Gunakan hanya mata dan otak anda. Apa
yang Anda rasakan? Saya yakin jika belum terbiasa mata Anda akan cukup
lelah dan seperti ada otot yang ditarik-tarik. Tidak mengapa, hal tersebut
pertanda baik karena Anda mulai mengaktifkan otot-otot mata dengan lebih
intensif. Nantinya dalam tulisan berikutnya kita akan belajar senam mata untuk
melatih kecepatan dan irama pergerakannya. Apakah Anda berhasil
menghitung jumlah titik-titik tersebut? Jawaban :
1. Titik besar (baris pertama): 54 buah
2. Jumlah titik kecil (baris kedua): 65 buah
2. Rendahnya Motivasi
Hambatan berikutnya dalam membaca adalah motivasi. Gangguan ini
terutama dialami mahasiswa ketika harus membaca text book tebal yang tidak
disukai. Rendahnya motivasi akan muncul ketika Anda hendak membaca suatu
buku tapi tidak terlalu tahu buku tersebut tentang apa. Maka Anda akan cenderung
membaca sekedarnya saja dan tidak terlalu berminat untuk membaca dengan
pemahaman yang baik. Bagaimana mengatasi motivasi ini? Caranya adalah Anda
harus menemukan jawaban mengapa Anda perlu membaca buku tersebut. Bahasa
kerennya What Is In It For Me? Jika buku tersebut text book perkuliahan yang
tebal dan membosankan, coba bayangkan apa yang menarik dari judulnya, topiktopik yang dibahas di dalamnya, dan apa yang bisa Anda aplikasikan jika
menguasai buku tersebut. Jika buku tersebut sebuah biografi, coba bayangkat

12

betapa hebatnya orang yang dibahas, apa yang telah dia lakukan akan dapat
menjadi pelajaran bagi Anda. Jika buku tersebut adalah buku-buku self help atau
Management, bayangkan apa yang akan terbantu jika Anda bisa menguasainya.
Jika telah berusaha sekuat tenaga dan tetap tidak memiliki motivasi untuk
membaca sebuah buku tertentu, maka jangan-jangan buku tersebut memang tidak
cocok buat Anda dan harus diganti dengan buku yang lain. Mengapa motivasi
penting dalam membaca? Nantinya ketika Anda mulai membaca teks yang
panjang, motivasi inilah yang akan mempertahankan stamina Anda dan memberi
kekuatan untuk terus membaca sampai selesai karena ingin mengetahui dan
memahami isinya. Tanpa motivasi mungkin ada bisa membaca sampai beberapa
halaman, tapi setelah itu segera bosan dan malas meneruskannya. Motivasi
menjadi pendukung konsentrasi dan saling bantu membantu dalam menciptakan
pemahaman yang utuh baik secara nalar maupun emosional. Jika Anda memiliki
otak yang cemerlang dan konsentrasi yang tinggi, mungkin Anda bisa memahami
materi dengan mudah. Akan tetapi, motivasi-lah yang membantu untuk
mempertahankan pemahaman tersebut dalam jangka panjang karena motivasi
melibatkan

emosi

dan

keinginan

untuk

menikmati

suatu

Bacaan

.

3. Khawatir Tidak Memahami Bahan Bacaan
Ada orang yang minder duluan ketika baru melihat buku yang hendak
dibaca. Dia khawatir bahwa buku tersebut terlalu berat dan nanti tidak bisa
dipahami. Rasa khawatir ini ternyata akan menjadi kenyataan jika Anda terus
membawanya ketika membaca. Kekhawatiran bahwa Anda tidak bisa atau sulit
memahami isi bacaan akhirnya akan benar-benar menjadi kenyataan. Untuk itu
singkirkan semua kekhawatiran tersebut. Yakinkan pada diri Anda bahwa
meskipun buku yang hendak dibaca mungkin cukup sulit, bukan berarti Anda
tidak bisa memahaminya. Batu yang keras sekalipun akan berlubang oleh tetesan
air yang terus menerus. Rasa khawatir ini paling sering jika membaca buku
pelajaran terutama pada saat menjelang ujian. Ada perasaan waktu Anda cukup
terbatas, Anda kurang memiliki pengetahuan, soal yang ditanyakan mungkin
sangat beragam dan Anda harus menguasai satu buku secara penuh untuk
memahaminya. Kekhawatiran ini akan mengganggu kecepatan baca maupun

13

pemahaman Anda. Jika Anda adalah seorang pelajar atau mahasiswa, maka saya
sarankan, secara rutin bacalah buku teks yang diwajibkan jauh-jauh hari sebelum
ujian. Dengan demikian rasa khawatir tidak memahami akan hilang dan Anda
dapat membacanya jauh lebih rileks dan nyaman. Ketika ujian sudah menjelang,
Anda tinggal mengulang sedikit poin-poin penting untuk memastikan topik
tersebut masih dikuasai tanpa perlu membaca lagi keseluruhan buku.
4. Kebiasaan-Kebiasaan Buruk Dalam Membaca
Hal terakhir yang kita bahas dalam hambatan membaca adalah kebiasaan
buruk yang dimiliki seseorang. Kebiasaan buruk dalam membaca jika terus
dipelihara akan membuat kecepatan baca Anda terganggu. Beberapa kebiasaan
buruk yang lazim dimiliki orang adalah:
1. Vokalisasi
Hal ini dilakukan dengan cara melafalkan apa yang Anda baca. Dengan
demikian, kecepatan baca Anda akan sama dengan kecepatan berbicara.
Tahukah Anda berapa kecepatannya? Sangat lambat, kira-kira cuma 120
kata per menit. Silakan Anda coba sendiri dan hitung.
2. Sub Vokalisasi
Ada orang membaca tanpa suara di bibir, tapi di hati. Dengan cara ini,
dampaknya kurang lebih sama dengan vokalisasi yakni kecepatan baca
sama dengan kecepatan berbicara.
3. Gerakan Bibir
Ada juga yang tidak bersuara, tapi bibir seperti orang berbicara dan
melafalkan sesuatu. Kebiasaan ini berakibat sama dengan dua kebiasaan
buruk yang kita bahas.
4. Gerakan Kepala
Banyak orang ketika membaca kepalanya ikut bergerak mengikuti kata
demi kata dalam bahan bacaan. Dengan demikian kepala bergerak secara
teratur dari kiri ke kanan kembali lagi ke kiri dan seterusnya. Kebiasaan ini
akan menghambat kecepatan baca karena pergerakan kepala sebenarnya
kalah jauh dengan pergerakan mata.

14

5. Regresi (Pengulangan ke belakang)
Pernahkah Anda membaca suatu kalimat atau paragraf kemudian tidak
yakin dengan isinya atau merasa kurang paham kemudian Anda balik lagi
dan mengulang kalimat atau paragraf tersebut. Bayangkan jika dalam satu
halaman saja Anda melakukannya 10-15 kali, berapa banyak waktu yang
telah terbuang.
Tambahan Cara untuk meningkatkan konsentrasi, kegiatan membaca
dilakukan bersama-sama oleh otak dan mata. Otak adalah unsur utama membaca
sedangkan mata adalah alat mengantar gambar ke otak lalu otak menginterpretasi
terhadap apa yang dituju oleh mata. Interpretasi didapat pada saat itu, seketika,
tertunda, terjadi secara akurat atau salah, mudah atau penuh kesulitan. Interpretasi
juga tidak tergantung pada ketajaman penglihatan, tetapi pada kejernihan dan
kekayaan pengertian dan persepsi kita dalam memahami bacaan. Dalam kegiatan
membaca, persepsi dan interpretasi otak terhadap tulisan yang dilihat oleh mata
dapat dilihat pada lamanya mata berfiksasi. Menurut Soedarso (1988 : 28) gerakan
mata dalam membaca tidak menggambar liar tetapi terarah ke suatu sasaran kata,
sebentar lalu meloncat kesasaran berikutnya satu atau dua kata berikutnya.
Melompat, berhenti. Melompat, berhenti, dan seterusnya. Perhentian itulah
disebut fiksasi. Pembaca tidak efisien, dalam satu fiksasi hanya dapat satu atau
dua kata yang terserap sedangkan pembaca efisien tiga atau empat kata yang
terserap. Kesulitan fiksasi bukan karena kesulitan fisik, melainkan karena
kesulitan mental dan bukan karena otot mata, melainkan karena ketidakmampuan
dari pikiran yang menyerap dengan cepat tanpa salah informasi. Untuk mendapat
kecepatan dan efisiensi membaca dapat diusahakan sebagai berikut :
1. Melebarkan Jangkauan Mata
Apabila membaca baris yang terdiri atas 12 kata, pembaca berhenti 3 – 4
kali, jangkauan mata tidak persis/diagonal, kadang-kadang pada satu kata atau
huruf, dan menjangkau pada pias kiri dan pias kanan, serta kadang-kadang antara
dua kata. jangkauan mata lebih banyak ke pias kanan dari pada ke pias kiri. Ada
beberapa latihan untuk melebarkan jangkauan mata yaitu:
Latihan 1

15

Fokuskan pandangan ke angka dibarisan tengah dan cobalah baca tiga
angka sekaligus, termasuk kiri dan kanan. Misalnya angka 1 0 5 baca dalam hati,
“Seratus lima”, jangan dibaca “satu nol lima”
Latihan 2
Kata yang digunakan terdiri dari tiga kata yang erat kaitannya dan
membentuk suatu frase. Perhatikanlah kata yang terletak di tengah-tengah dan
sekaligus menjangkau kata yang terdapat di kiri dan kanan. Bacalah sekaligus
sebagai suatu frase, jangan terpisah-pisah misalnya:
TALI PINGGANG KULIT dibaca “tali pinggang kulit’
Latihan 3
Latihan ini berupa bentuk angka yang berurut. Bacalah bilangan satu
sampai terakhir. Gerakan mata dari kiri ke kanan dan ke kiri ke kanan sampai
bilangan itu selesai.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dengan beberapa kali latihan melebarkan jangkauan mata dalam proses
pembelajaran di kelas siswa terlatih untuk dapat membaca memindai (scanning).
Pada kegiatan membaca scanning ini siswa, antara lain dapat:
a. Mencari kata-kata sukar, kosakata berbagai bidang pengetahuan yang
terdapat dalam teks bacaan, kemudian mencari artinya di dalam kamus.
b.

Menemukan sesuatu untuk memperoleh kesan umum dari suatu
bacaan,misalnya membaca buku atau surat kabar. Jika menelusuri daftar
isi atau bab sebuah buku, perhatian ditujukan pada judul-judul dan bagianbagian bab secara garis besar.

c. Melihat kembali bagian-bagian yang telah dibaca dengan seksama dan
memasukiperhatian pada bagian bacaan atau butirbutir yang diperlukan
saja.
2. Membaca Satu Fiksasi untuk Satu Unit
Pengertian Bacalah sebuah buku saku dengan cepat. Cobalah satu fiksasi
dengan sekali pandang, lalu segera ke fiksasi berikutnya. Caranya yaitu:
a. Mata melompat ke depan dalam tiga lompatan yang berirama dalam
membaca satu baris.

16

b. Lihatlah di titik tengah dari setiap kelompok kata. Cobalah rasakan
lompatan mata itu. Lompatan itu ada beberapa yang pendek dan ada
beberapa yang panjang.
c. Dalam membaca untuk mendapatkan isinya, artinya pembaca tidak
menghapal kata-kata atau simbolnya untuk itu paksakan membaca untuk
mendapatkan arti setiap fiksasi.
d. Gerakan mata seperti langkah kaki untuk berjalan sangat penting untuk
membaca.
e. Walaupun kita mengatur cepat atau lambat gerakan itu secara otomatis.
Latihan perkelompok kata ini berguna untuk membiasakan membaca
sekelompok kata, dan membaca ungkapan, frase, baris perbaris dan halaman tanpa
regresi. Adapun manfaat dari membaca satu fiksasi untuk satu unit pengertian
dalam proses pembelajaran di kelas contohnya dalam pelajaran bahasa Indonesia
khususnya materi membaca yaitu :
1) Materi bacaan wacana, siswa dapat mencari gagasan pokok dan gagasan
penjelas setiap paragrah serta dapat menjawab pertanyaan isi wacana
tersebut.
2) Materi bacaan berita, siswa dapat mencari fakta, opini, dan 5 W dan 1 H
yang terdapat dalam bacaan berita tersebut.
3) Materi teks wawancara, siswa dapat mencari hal-hal penting yang
dikemukakan oleh narasumber dalam teks wawancara tersebut.
4) Materi bacaan Lks Bahasa Indonesia, siswa dapat mencari hal-hal
penting, intisari, dan kesimpulan dari isi bacaan Lks Bahasa Indonesia
tersebut.
3. Meningkatkan Konsentrasi
Dalam membaca perhatian hendaknya dipokuskan pada bahan yang
dibaca, maka gagasan atau gambaran tentang isi bacaan akan tampak dengan jelas
dan mudah dipahami. Untuk itu konsentrasi sangat mutlak diperlukan. Cara
meningkatkan daya konsentrasi ada dua kegiatan penting, yaitu:
a. Menghilangkan atau menjauhi hal-hal yang menyebabkan fikiran menjadi
kusut.

17

b. Memusatkan perhatian secara sungguhsungguh. Hal ini termasuk memilih
tempat dan waktu yang sesuai dengan dirinya, serta memilih bahan
bacaan yang menarik Hal-hal di atas adalah langkah awal dalam
meningkatkan kemampuan membaca cepat.
Sedangkan langkah-langkah meningkatkan kecepatan membaca secara signifikan
dapat dilakukan dalam dua puluh menit ke depan dengan cara sebagai berikut:
a) Pilihlah buku yang diinginkan untuk dibaca sebagai bahan latihan.
b) Mulailah membaca setiap baris teks, tidak diawal baris sekali tetapi dua
atau tiga kata baris awal baris kata dari awal baris.
c) Dengan cara sama, berhentilah membaca dua atau tiga kata dari akhir
baris. Dengan demikian, akan mengurangi jumlah teks yang perlu
pembaca pandangi sehingga meningkatkan kecepatan membaca tanpa
mengorbankan pemahaman.
d) Tambahkanlah alat bantu fisik dengan meletakkan tangan secara
mendatar di atas halaman buku dan gerakkanlah maju mundur sepanjang
halaman dengan gerakan menyapu. Gerakan tangan menuruni halaman
dengan kecepatan tetap.
e) Mulailah mengerakkan tangan menuruni halaman dengan kecepatan
semakin tinggi.Kecepatannya harus lebih tinggi dari pada yang pembaca
rasa mungkin untuk merekam apa pun.
f) Biarkan mata mengikuti ujung jari menuruni halaman, tetapi tetap dalam
batasan gerakan“sapuan” tadi. Percepatlah hingga pembaca hanya
menghabiskan 4 atau 5 detik per halaman.
g) Beberapa kata mulai menonjol di setiap halaman dan itulah sebagian kata
kunci. Ini bukti menarik bahwa otak sebenarnya memproses sebagian
teks buku tersebut.
Pelatihan di atas dapat mengatasi yang pertama mencegah godaan
membaca ulang, kedua melepaskan pembaca pada ketergantungan “mendengar”
kata-kata dalam benak kita. Untuk itu pembaca harus secara total pada membaca
visual yang hasilnya untuk mencapai kecepatan baca yang sangat tinggi. Dalam
proses pembelajaran di kelas dapat digunakan antara lain, sebagai berikut:

18

1. Bahan bacaan karya sastra seperti novel, cerpen, atau cerita anak
terjemahan dari bacaan tersebut siswa dapat menuliskan unsur-unsur
intrinsic karya sastra tersebut yaitu dapat menentukan tema, nama-nama
tokoh berikut perwatakannya, alur cerita, sudut pandang pengarang, gaya
bahasa yang digunakan, dan pesan/amanat yang ingin disampaikan
pengarang pada pembaca.
2.

Bahan bacaan buku pelajaran seperti, Agama, PPKN, Sejarah, Geografi,
Fisika, Biologi, siswa dapat membuat intisari, ikhtisar, atau rangkuman
buku pelajaran tersebut yang pada akhirnya ketika siswa menghadapi
berbagai tes siswa dapat mengerjakan tes tersebut dengan benar.

3.

Bahan bacaan karya tulis atau karya ilmiah, siswa dapat membuat
sistematika karya tulis atau karya ilmiah tersebut dan memiliki ide untuk
mengadakan penelitian yang pada akhirnya dapat membuat karya tulis
atau karya ilmiah sederhana.
Berikut ini cara membaca super menurut Hernowo (2003 : 147) bahan

bacaan buku ajar penting setebal 250 halaman, tersusun dari 10 bab yang masingmasing berisi 25 halaman. Ada delapan langkah dalam membaca super ini, yatiu:
1. Ciptakan gambaran keseluruhanbuku yang sedang dibaca. Dengan kata lain,
baca tinjauannya. Apa gagasan intinya. Waktu : 5 – 10 menit.
2. Lihat sekilas bahannya. Baca secara cepat teks di bab pertama dengan
kecepatan sekitar 6 detik per halaman. Yang harus dicari adalah gagasan dan
fakta kunci. Anda harus dapat menentukan apakah buku ini akan menambah
pengetahuan kalau tidak Anda dapat meninggalkannya tanpa membuang
waktu. Waktu untuk setiap bab : 3 menit, Waktu untuk seluruh buku : 30 menit
3. Buatlah sketsa tentang hal-hal yang Anda ketahui Waktu untuk setiap bab :3
menit. Waktu untuk seluruh buku : 30 menit
4. Siapkan pertanyaan Misalnya: Apa saja gagasan utamanya? Bukti apa saja yang
mendukung? Apakah faktanya aktual? Apakah kesimpulannya sudah diuji?
Apa saja hal yang baru? Apa yang dapat saya manfaatkan dari sini? Waktu
untuk setiap bab: 3 menit. Waktu untuk seluruh buku: 30 menit.
5. Bacalah teks setiap bab, satu per satu. Bacalah dengan kecepatan sekitar 15 –
20 detik perhalaman. Di tahap ini, anda dapat menggarisbawahi gagasan-

19

gagasan baru dan menuliskan tanda cek atau tanda tanya. Waktu untuk setiap
bab:8 menit. Waktu untuk seluruh buku: 80 menit.
6. Tinjauan balik. Baca kembali bab tersebut, dengan cara berhenti di bagian yang
sulit dan memahami kaitan antara berbagai gagasan dan argument, yakni untuk
memahami pola argumen tersebut. Bacalah dengan bersuara bagian-bagian
yang sulit dipahami. Waktu untuk setiap bab: 8 menit. Waktu untuk seluruh
buku: 80 menit.
7. Buatlah catatan. Dalam bentuk peta belajar, jika Anda suka. Waktu untuk setiap
bab: 10 menit. Waktu untuk seluruh buku:100 menit.
8. Ulangi. Hari berikutnya, lihatlah kembali catatan Anda selama 10 menit.
Tambahkan 5–10 menit lagi untuk seminggu kemudian, dan 5 – 10 menit lagi
sebulan kemudian. Waktu untuk seluruh buku: 30 menit. Cara membaca
dengan delapan tahap ini semestinya akan membuat pembaca atau siswa
mampu memahami buku ajar 250 halaman dengan tingkat tinggi, dengan
waktu total yang dipakai 360 menit, termasuk membuat catatan (kira-kira 6
jam). Waktu itu mencakup kegiatan membaca aktif yang banyak, membuat
catatan, dan mengulang. Ini berarti dua kali lebih cepat daripada orang tak
terlatih yang membaca buku ajar 250 halaman satu kali. Bila latihan ini sering
dilakukan siswa akan mudah mengikuti pelajaran di sekolah dan mendapatkan
nilai terbaik. Anda dikatakan sebagai pembaca cepat yang baik bila mampu
mengatur irama kecepatan membaca sesuai dengan tujuan, kebutuhan, dan
keadaan bahan yang dibaca, serta dapat menjawab sekurang kurangnya 60
persen dari bahan yang Anda baca. Untuk tingkat pemula, kecepatan membaca
Anda diharapkan dapat mencapai 120-150 kpm (kata per menit). Kecepatan
tersebut diupayakan terus meningkat seiring dengan latihan membaca cepat
yang Anda lakukan. Kecepatan membaca yang Anda lakukan pasti tidak
monoton/konstan. Artinya, pada saat membaca bagian yang tidak Anda
perlukan kecepatan harus terus melaju, tetapi pada bagian yang Anda butuhkan
kecepatan membaca dikurangi.
Kecepatan membaca harus diimbangi dengan pemahaman terhadap bacaan
tersebut. Anda sebagai pembaca yang efektif dan kritis harus mampu menemukan
bagianpenting dari bahan bacaan tersebut secara cepat. Dan sebaliknya, Anda

20

harus membiarkan, bahkan melewati bagian yang kurang penting bila memang
tidak diperlukan.
Pada umumnya, setiap baris dalam bacaan terdiri dari 8 – 12 kata yang
terdiri atas satuan frasa dan klausa. Bila Anda membaca dan mengartikannya kata
demi kata pada setiap baris. Maka diperlukan waktu baca yang lama. Selain itu,
pemahaman Anda terhadap bacaan pun akan terganggu karena tidak
memperhatikan makna kata dalam konteks kalimat.
Bila demikian yang Anda lakukan, maka Anda termasuk pembaca yang
buruk.Bila Anda pembaca yang efektif maka Anda hanya akan melihat satuansatuan pikiran pada setiap baris dalam bacaan, yaitu yang berupa frasa, klausa,
atau kata-kata kunci. Karena bagian yang dilihat dari setiap baris bacaan hanya
sedikit maka perpindahan gerak mata akan cepat, dan akhirnya Anda pun dapat
membaca lebih cepat.
Sebelum Anda sampai pada pelatihan membaca cepat, hal utama yang
perlu Anda ingat lagi adalah teknik membaca cepat yang benar (Ingat modul
membaca cepat). Berkaitan dengan membaca cepat, ada beberapa tujuan dan
manfaat yang Anda peroleh.
1. Mengenali topik bacaan. Jika Anda pergi ke toko buku atau perpustakaan. Anda
ingin mengetahui apa yang dibahas dalam buku yang Anda pilih. Untuk
keperluan tersebut, Anda melakukan membaca cepat beberapa menit
(browsing) untuk melihat bahan yang dibaca. Sekedar untuk mengetahui isi
bacaan. Hal ini juga dapat dilakukan ketika akan memilih Lks Bahasa
Indonesia di majalah dan surat kabar (kliping).
2. Mengetahui pendapat orang (opini). Di sini Anda sudah mengetahui topic yang
dibahas, selanjutnya Anda ingin mengetahui pendapat penulis itu terhadap
masalah yang dibahas. Untuk itu, Anda tinggal membaca tulisan yang ada di
tajuk surat kabar tersebut. Anda cukup membaca paragraf pertama atau akhir
yang biasanya memuat kesimpulan yang dibuat oleh penulisnya (redaksi).
3. Mendapatkan bagian penting yang diperluan. Anda perlu melihat semua bahan
bacaan itu untuk melihat ide yang bagus, tetapi tidak perlu membaca setiap
kata, kalimat, bahkan alinea secara lengkap.

21

4. Mengetahui organisasi penulisan. Dengan teknik membaca cepat maka dapat
segera mengetahui urutan ide pokok dan cara semua materi disusun dalam
kesatuan pikiran, serta mencari hubungan antarbagian dalam bacaan itu.
5. Melakukan penyegaran atas apa yang pernah dibaca. Misalnya dalam
mempersiapkan ujian atau sebelum menyampaikan ceramah.
Albert dalam Harras (1997) mengemukakan tujuan utama dalam membaca cepat.
1. Memperoleh kesan umum dari suatu buku, Lks Bahasa Indonesia, atau tulisan
singkat.
2. Menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan.
3. Menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.
1.4. Manfaat penelitian
a. Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan secara
cepat dan efektif.
b. Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bahan halaman buku atau
bacaan.
c. Tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu memperhatikan atau
membaca bagian yang tidak kita perlukan.
.

BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

22

Membaca cepat bukan hanya semata-mata membaca dengan kecepatan
tinggi tanpa memahami isinya, tetapi sesungguhnya merupakan suatu teknik untuk
memusatkan perhatian terhadap isi bacaan yang pada akhirnya mendapatkan apa
yang siswa butuhkan. Membaca cepat merupakan keterampilan lanjut atau
kelanjutan dari membaca permulaan yang perlu mendapat perhatian khusus bagi
para pendidik untuk meningkatkan hasil belajar anak didiknya. Berdasarkan hasil
pengukuran membaca cepat yang dilakukan pada siswa kelas IX B Mtsn Malang 3
Sudah Bagus. yang memiliki kemampuan membaca cepat. Bagaimana akan
memperoleh hasil belajar yang memuaskan jika anak didik kita belum mampu
membaca cepat. Untuk itu faktor-faktor penghambat dalam membaca cepat dan
usaha meningkatkan kemampuan membaca cepat perlu dipelajari dan dilatih
secara cepat dan baik di kalangan pelajar tingkat rendah maupun tingkat tinggi.
Kemampuan membaca cepat sangat membantu dalam lingkungan dunia
pendidikan khususnya bagi para pelajar pada saat materi bacaan yang diberikan di
sekolah sangat banyak jumlahnya. Sehingga siswa memperoleh
hasil belajar yang memuaskan.Jika ada kesalahan penulisan/kata yang kurang
berkenan saya minta maaf sebesar-besarnya.
4.2 SARAN
Berusahalah kalian untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat agar
saat membaca kalian bisa langsung mengerti isi bacaan tersebut dan Kemampuan
membaca cepat sangat penting dalam lingkungan dunia pendidikan khususnya
bagi para pelajar,sehingga kalian memperoleh hasil belajar yang memuaskan.Jika
kalian masih belum paham cara-cara membaca cepat kalian dapat mengunjungi.

DAFTAR PUSTAKA
Arafat Rahmadianto. (2011). cara membaca cepat bahasa Indonesia. Penerbit
Arafatmbois.

23

Asep Ganda Sadikin, dkk. (2004). kompeten berbahasa persatuan bahasa
Indonesia.Jakarta:penerbit Grapindo Media Pratama
Atar, Semi M. (1976). Beberapa pokok pikiran menata pengajaran membaca.
Penataran Guru-Guru SMP Regional II Padang.
Ginting, Vera, Dr. MA: Penguatan membaca, fasilitas sekolah dan keterampilan
dasar membaca serta minat baca murid, Jurnal Pendidikan PENABUR,
Jakarta, 2005.
Hernowo. (2003). Quantum reading. Bandung: Penerbit MLC
Kamarudin, Drs. (1993). Diktat kemampuan membaca cepat. Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.
Kathryn, Redway (1988). Membaca cepat. Jakarta: PT Pustaka Binaman
Pressindo.
Soedarso. (1985). Sistem membaca cepat dan efektif. Jakarta: Gramedia.
Tarigan, H.G. (1980). Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa.
Bandung:
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

24