Akuntansi Rumah Sakit PERTEMUAN XV Dr Rilla Gantino, SE., AK., MM Akt-FEB
Akuntansi Rumah Sakit
PERTEMUAN XV
Dr Rilla Gantino, SE., AK., MM
Akt-FEB Mahasiswa menjelaskan perbedaan akuntansi rumah sakit dengan akuntansi non sektor publik
Agenda Pendahuluan 1. SAK ETAP 2. Detailed PSAK ETAP 3. Bisnis Proses Rumah Sakit 4. Akuntansi Rumah Sakit 5.
Standar Akuntansi ??
- Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan reliable (representational faitfullness)
- Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun
- Memudahkan auditor dalam mengaudit
- Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.
- Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun
tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna
Laporan Keuangan bertujuan umum yang relevan dan reliable sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengembilan keputusan.
- Memberikan infomasi
- – posisi keuangan,
- – kinerja
- – perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
Tujuan Laporan Keuangan
- Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggung jawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya • Memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai.
- Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non keuangan.
Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifkan - SAK-ETAP Publik signifkan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syari’ah – Standar Akuntansi Syari’ah –
SAK Syariah SAK Syariah
Standar Akuntansi Standar Akuntansi
Pemerintahan - SAP Pemerintahan - SAP
IFRS hanya diadopsi PSAK SAK ETAP diluncurkan pada tanggal 17 July 2009 Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan PP 71 tahun 2010
SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa
akuntabilitas publik.• Digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik signifkan
- ETAP adalah entitas yang:
- – Tidak memiliki akuntabilitas publik signifkan; dan
- – Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose fnancial statement) bagi pengguna eksternal.
– Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak
terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
AKUNTABILITAS PUBLIK SIGNIFIKAN
- Harus menggunakan PSAK – IFRS based
- Namun, dapat menggunakan SAK ETAP jika ada regulasi yang mengijinkan penggunaan SAK ETAP BPR sesuai dengan SE BI No.11/37/DKBU tahun
- Karakteristik IFRS :
- Karakteristik IFRS :
“Principles Base “ :
- – IFRS menggunakan
- – IFRS menggunakan “Principles Base “ :
- Lebih menekankan pada intepretasi dan aplikasi atas standar
- Lebih menekankan pada intepretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
- Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan
- Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi. ekonomi.
- Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar
- Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi. akuntansi.
- – Banyak menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada
- – Banyak menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai kompetensi) atau menggunakan jasa penilai
- – Mengharuskan pengungkapan (
disclosure) yang lebih banyak
- – Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif baik kuantitaif maupun kualitatif
SAK – ETAP: Why?
- PSAK – IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah kecil mengingat penentuan fair value memerlukan biaya yang tidak murah.
- PSAK – IFRS rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50 dan PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50 (revisi).
- PSAK – IFRS menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak professional judgement.
- PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat
- SAK ETAP sebagai solusi utk SME (ETAP)
Manfaat SAK ETAP
- Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah, mampu untuk
- – menyusun laporan keuangannya sendiri,
- – dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan usaha.
- Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih mudah dalam implementasinya
- Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan.
SAK ETAP
• Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan
modifkasi sesuai kondisi di Indonesia dan dibuat
lebih ringkas.- SAK ETAP masih memerlukan professional
judgement namun tidak sebanyak untuk PSAK –
IFRS.- Dalam beberapa hal tidak ada perubahan signifkan dibandingkan dengan PSAK lama: contoh PSAK 16 (1994). Namun ada beberapa hal yang dimodifkasi dari IFRS/IAS.
IFRS for SMEs
- IFRS for SMEs, merupakan “mini” Full IFRS
- – Terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan
- – Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda dengan Full IFRS, kecuali
- – “borrowing cost” dibebankan langsung dan tidak dikapitalisasi, dan
- – terdapat pengaturan mengenai “ekuitas”
- Target dari IFRS for SMEs adalah perusahaan menengah ke bawah.
SAK ETAP
• PSAK lama (2006) yang disederhanakan:
– Pilihan pada alternatif standar yang lebih
sederhana- – Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran
- – Mengurangi pengungkapan
- – Penyederhanaan
• Merupakan standar yang berdiri sendiri
secara keseluruhan (stand alone)
1
9
15
29
14
28
13
27
12
26
11
25
10
24
23
16
8
22
7
21
6
20
5
19
4
18
3
17
2
30 Daftar Istilah
Ruang lingkup
- SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang: Tidak memiliki akuntabilitas publik signifkan; dan
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal Entitas dengan akuntabilitas publik signifkan
- Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fdusia untuk sekelompok
besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
- SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifkan dapat menggunakan
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK
ETAP
- SAK ETAP tidak mengatur pajak tangguhan
- SAK ETAP hanya menggunakan metode tidak langsung untuk laporan arus kas.
- SAK ETAP menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
- SAK ETAP tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55.
- SAK ETAP hanya menggunakan model biaya untuk aset tetap, aset tidak berwujud dan properti investasi. PSAK-IFRS boleh memilih model biaya atau model reavaluasi.
- Beberapa pengaturan yang tidak dalam PSAK ETAP : penggabungan usaha, derivatif, hedging
Rerangka konseptual
KDPPLKSAK ETAP
Tujuan laporan keuangan Sama Karakteristik kualitatif laporan keuangan Sama Unsur-unsur laporan keuangan Sama – nama berbeda Konsep pengakuan
Sama Konsep pengukuran:
Konsep pengukuran: biaya historis biaya historis biaya kini nilai wajar
nilai realisasi bersih
nilai sekarang Konsep pemeliharaan modal Tidak ada
Kepatuhan terhadap SAK Pengungkapan atas PSAK
“misleading” Kepatuhan terhadap SAK ETAP
Komponen laporan keuangan:
Lap posisi keuangan/neraca
Lap laba rugi komprehensif Lap perubahan ekuitas Lap arus kas Catatan atas laporan keuangan
Komponen laporan keuangan:
Neraca
Lap laba rugi Lap perubahan ekuitas Lap arus kas Catatan atas laporan keuangan
Tanggung jawab atas lapkeu Tidak ada Dasar akrual & kelangsungan usaha
Sama
Penyajian Laporan Keuangan
SAK UMUM SAK ETAP
Neraca
Neraca
- Pos minimal yang disajikan banyak
- Pos minimal yang disajikan lebih sedikit
- Urutan penyajian
- Sama
- Pengungkapan banyak
- Pengungkapan lebih sederhana
Laporan laba rugi komprehensif
Laporan laba rugi
Penyajian Laporan Keuangan (2)
- Laba rugi dan pendapatan
- Laba rugi
komprehensif lain
- Pos minimal
- Pos minimal lebih sedikit
Pos minimal Pengungkapan distribusi dividen
pajak penghasilan, investasi pada entitas anak, ventura bersama & entitas asosiasi, perubahan kepemilikan, dan transaksi nonkas
Tidak ada
penghasilan, dan transaksi nonkas
Arus kas bunga & dividen, pajak
metode tidak langsung
Arus kas operasi disajikan dengan
Laporan arus kas
Kas yang dibatasi
Arus kas valas, bunga & dividen,
dan dividen per saham
metode langsung atau tidak langsung
Arus kas operasi disajikan dengan
Laporan arus kas
saldo laba dapat menggantikan lap laba rugi dan lap perubahan ekuitas
Pos minimal lebih sedikit Tidak ada Laporan perubahan ekuitas dan
Laporan perubahan ekuitas
Tidak diperkenankan
Penyajian Laporan Keuangan (3)
Penyajian Laporan Keuangan (4) SAK UMUM SAK ETAP
Catatan atas laporan keuangan Catatan atas laporan keuangan
Sumber estimasi
Kebijakan akuntansi Kebijakan akuntansi
ketidakpastian ketidakpastian Modal
Sumber estimasi
Dividen dan informasi umum entitas
Laporan Keuangan Konsolidasian SAK UMUM SAK ETAP
Laporan keuangan konsolidasian Tidak menyusun laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan tersendiri (lampiran dari laporan keuangan konsolidasian) Konsolidasi entitas bertujuan khusus
SAK UMUM SAK ETAP
Conceptual framework
Kebijakan Akuntansi, Estimasi Akuntansi
dan Kesalahan
Sama
Estimasi akuntansi Sama Kesalahan
Tidak ada
Other pronouncements, literatur dan praktik SAK umum
Kebijakan akuntansi
Pemilihan kebijakan akuntansi
Pemilihan kebijakan akuntansi
Dampak penerapan PSAK yang akan berlaku Kebijakan akuntansi
literatur dan praktik
Other pronouncements,
Conceptual framework
PSAK serupa
Bagian SAK serupaInstrumen Keuangan SAK UMUM
Instrumen keuangan Efek yang diperdagangkan (marketable securities)
Diukur pada nilai wajar Diperdagangkan
melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan piutang Maksud dan kemampuan Maksud
Persediaan SAK UMUM SAK ETAP
Biaya perolehan atau nilai Sama realisasi neto (mana lebih rendah) FIFO dan rata-rata tertimbang Sama Persediaan pialang-pedagang Tidak ada komoditi menggunakan fair value Persediaan pemberi jasa Sama Pengaruh signifkan
Metode ekuitas Metode biaya Investasi pada entitas asosiasi yang tersedia untuk dijual
Pengaruh signifkan
- Faktor kuantitatif dan kualitatif
- Hak suara potensial
- Faktor kuantitatif
- Tidak ada
Tidak ada
Investasi pada Entitas Asosiasi
Investasi pada Joint Venture
SAK UMUM SAK ETAP
Pengendalian bersama operasi Pengendalian bersama operasi Pengendalian bersama aset Pengendalian bersama aset Pengendalian bersama entitas Pengendalian bersama entitas
- proporsional konsolidasi
•
Metode ekuitas atau Metode biaya
Investasi pada Entitas Anak SAK UMUM SAK ETAP
Pengendalian, termasuk entitas Pengendalian, tidak mengatur bertujuan khusus entitas bertujuan khusus Metode ekuitas dan harus Metode ekuitas dan tidak dikonsolidasikan dikonsolidasikan Transaksi pelepasan Tidak ada kepemilikan tetapi tidak menyebabkan hilangnya pengendalian (transaksi ekuitas)
Properti investasi
Properti investasi
- Model b
•
Model biaya- Model nilai wajar
Aset tetap
Aset tetap
Properti Investasi dan Aset Tetap
- Model biaya
•
Model biaya (revaluasi harus ada izin pemerintah)- Model revaluasi
Aset Tidak Berwujud SAK UMUM SAK ETAP
Berasal dari internal dan Berasal dari eksternal eksternal Umur manfaat terbatas dan Umur manfaat terbatas tidak terbatas Goodwill
Tidak ada Model biaya dan model Model biaya revaluasi Perjanjian sewa dan perjanjian mengandung sewa Perjanjian sewa
Klasifkasi sewa: indikator dan situasi yang memerlukan judgment. Sewa modal jika terjadi perpindahan risiko dan manfaat.
Klasifkasi sewa: indikator yang tidak perlu judgment:
pengalihan aset
opsi beli
min 75% umur ekonomis
min 90% nilai wajar
aset bersifat khusus) Jual dan sewa-balik (sale and leaseback) Tidak ada Sewa dan sewa lanjut (lease and
sublease)
Tidak ada
Sewa
Kewajiban Diestimasi (Provisi) dan
Kontinjensi, Ekuitas, dan Pendapatan
SAK UMUM SAK ETAP
Kewajiban diestimasi (provisi), aset Sama kontinjensi, dan kewajiban kontinjensi Ekuitas
Sama Pendapatan penjualan barang dan Sama jasa
Penggunaan istilah yang berbeda, dalam SAK ETAP masih menggunakan Kewajiban diestimasi bukan provisi seperti dalam PSAK 57.
Biaya pinjaman dikapitalisasi Biaya pinjaman dibebankan Penurunan nilai
Instrumen keuangan: incurred loss Penurunan nilai
Pinjaman yang diberikan dan piutang: expected loss (aging schedule)
Goodwill dan aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas
Diamortisasi
Persediaan
Selisih nilai buku dan nilai realisasi bersih
Aset lain Selisih nilai buku dan nilai
jual dikurangi dengan biaya
Biaya Pinjaman dan Penurunan Nilai
SAK UMUM SAK ETAP
Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja Imbalan pasca kerja, perhitungan lebih sederhana Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Pesangon pemutusan kerja Pesangong pemutusan kerja Imbalan berbasis saham Tidak ada
Imbalan Kerja
SAK UMUM SAK ETAP
Pajak Penghasilan SAK UMUM SAK ETAP
Konsep pajak tangguhan Konsep pajak terutang (tax (deferred tax concept) liability concept) Laba fskal dan laba akuntansi Laba fskal Aset dan liabilitas pajak Utang pajak tangguhan
Pelaporan
Mata Uang
Mata uang pelaporan: rupiah atau mata uang asing Mata uang pelaporan: rupiah atau mata uang asing
Transaksi valas: kurs tanggal transaksi Transaksi valas: kurs rata-rata bulanan (mingguan)
dan Transaksi Valas
SAK UMUM SAK ETAP
Karakteristik Industri
- Menyediakan jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat, diantaranya berupa jasa
- pemeriksaan dan perawatan dokter, jasa pelayanan laboratorium, dan farmasi.
- Perusahaan penyelenggara jasa kesehatan (Rumah Sakit) selain berusaha mendapatkan aliran kas masuk untuk mencukupi kebutuhan membayar jasa para dokter dan tenaga medis lainnya, pemakaian dan perawatan peralatan laboratorium dan medis, dan kebutuhan lainnya, sekaligus memiliki peran sosial
yang dapat diwujudkan melalui berbagai program yang
ditetapkan oleh manajemen dan sesuai dengan peraturan pemerintah. - Sumber-sumber utama pendapatan perusahaan diantaranya berasal dari jasa pelayanan medis, jasa penunjang lainnya, dan jasa dokter.
Bapepam Bapepam
Karakteristik BLU Rumah Sakit
- BLU rumah sakit bertujuan meningkatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat ddengan
memberikan feksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip efsiensi dan produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang etis dan sehat, serta tidak semata-mata mencari keuntungan. - BLU rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan yang diberi tugas dan
wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan jasa
pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan serta usaha lain dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat.
Kemenkes Kemenkes
Risiko Usaha
- Risiko Malpraktik • Kehilangan Tenaga Medik • Kebijakan Pemerintah • Nilai tukar
- Pemogokan karyawan
- Leverage • Tidak tertagihnya piutang
Bapepam Bapepam
Karakteristik Rumah Rakit
- Tidak sekedar mencari keuntungan namun ada
aspek sosial dan pelayanan kepada masyarakat –
tergantung jenis rumah sakit dan sumber pendanaan rumah sakit - Manajemen rumah sakit dinominasi oleh para dokter.
- Kompleksitas manajemen rumah sakit menjadi tinggi dengan bentuk pelayanan yang beragam
dan sistem pembayaran yang beragam. Misalnya
dengan asuransi, penggantian perusahaan, dll. - Teknologi informasi yang mendukung pelayanan rumah sakit namun pada sisi lain tetap harus dijaga kerahasiaan data pasien.
Kepemilikan dan Bentuk Rumah
Sakit
• Perusahaan terbuka dimiliki oleh investor.
PT. Siloam International Hospital Tbk.; PT.
Sarana Meditama Metropolitan Tbk (RS Omni).- Perusahaan PT. Rumah Sakit Pelni. PT.
Pertamedika (RS Pertamina)
- Rumah sakit milik pemerintah pusat RSCM (BLU)
- Rumah sakit milik pemerintah daerah RSUD (BLUD)
Akuntansi Rumah Sakit
STANDAR MANA YANG DIGUNAKAN ?? PSA K PSAK & PSAK
ETAP
SAK ETAP & PSAK45 PSA P Akuntabilitas publik signifkan atau tidak Orientasi bisnis atau layanan umum
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit
- Menggunakan PSAK atau SAK ETAP sebagai dasar penyusunan pedoman akuntansi, tidak ada standar khusus industri.
- Lampiran 03 SE-02/PM/2002 – Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik – Industri Rumah Sakit berlaku untuk emiten perusahaan rumah sakit.
- – Pendahuluan – Karakterstik usaha perumahasakitan
- – Penyajian dan pengungkapan LK (pedoman umum, komponen laporan keuangan dan pedoman pengungkapan
- – Ilustrasi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus kas dan Catatan atas laporan keuangan
Menggunakan acuan PSAK sebelum 2002
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit –
BLU&D
- Keputusan Menteri Kesehatan RI No
1981/MENKES/SK/2010 – Pedoman Akutansi
Badan Layanan Umum Rumah Sakit. - Acuan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan adalah PSAK dan pelaporan menggunakan PSAK 45.
- Untuk beberapa BLUD tidak menyebutkan secara jelas, namun ada yang mengarahkan
menggunakan ETAP atau SAP, namun tetap
menggunakan PSAK 45 untuk pelaporan. - Saat ini telah disusun PSAP BLU/D SAP
Menggunakan acuan PSAK sebelum 2010
Pedoman Umum
- Tujuan laporan keuangan
- Tujuan laporan keua>Konsistensi penya>Tanggung Jawab atas
- Tanggung Jawab
- Materialitas dan
Laporan keuangan – Laporan keuangan –
Agregasi
manajemen / pimpinan manajemen / pimpinan
- Saling hapus
rumah sakit rumah sakit
- Periode pelap>Komponen laporan keuangan
- Komponen laporan keua>Penyajian secara w>Bahasa Laporan Keuangan -
- Bahasa Laporan Keuang
- Informasi komparatif –
Indonesia Indonesia
- Mata uang pelaporan – naratif jika relevan
- Mata uang pelaporan – rupiah ru>Laporan Keua
- Kebijakan Akuntansi • Kebijakan Akuntansi
interim
- Penyajian • Penyajian
Bapepam Bapepam
Tujuan Laporan Keuangan
- Laporan Keuangan bertujuan untuk
menyediakan informasi yang bermanfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan (pengguna laporan keuangan) dalam pengambilan keputusan ekonomi yang rasional - Laporan Keuangan juga merupakan
sarana pertanggungjawaban manajemen
atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Bapepam Bapepam
Laporan Keuangan
ETAP ETAP
- NERACA ETAP
- NERACA
BLU BLU
- LAPORAN
- LAPORAN LABA RUGI
AKTIVITAS/OPERASI
- LAP
- LAPORAN PERUBAHAN
PERUBAHAN EKUITAS
ASET BERSIH
- LAPORAN ARUS>LAPORAN ARUS>CATATAN
- CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN KEUANGAN
- LAPORAN POSISI KEUANGAN
- LAPORAN LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN
- LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
- LAPORAN ARUS KAS
PSAK PSAK
- CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Neraca
- Tujuan utama neraca adalah untuk menyediakan
informasi tentang posisi keuangan meliputi aset,
kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. - Informasi dalam neraca digunakan bersama- sama dengan informasi yang diungkapkan
dalam laporan keuangan lainnya sehingga dapat
membantu para pengguna laporan keuangan untuk menilai:
a) Kemampuan rumah sakit dalam memberikan jasa
pelayanan kesehatan secara berkelanjutan;Kemenkes Kemenkes
Laporan Aktivitas
- Tujuan Utama Laporan Aktivitas menyediakan informasi mengenai:
a. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah
dan sifat ekuitas; b. Hubungan antar transaksi dan peristiwa lain; danc. Bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa.
- Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para pengguna laporan keuangan untuk:
a. Mengevaluasi kinerja dalam suatu periode;
b. Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dalam memberikan jasa;
c. Menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajemen;
dan d. Menilai rentabilitas.Kemenkes Kemenkes
Laporan Arus Kas
- Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas
dan setara kas selama periode akuntansi serta saldo kas dan
setara kas pada tanggal pelaporan. Arus kas dikelompokkan
dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. - Informasi laporan arus kas digunakan bersama-sama dengan informasi yang diungkapkan dalam laporan
keuangan lainnya sehingga dapat membantu para pengguna
untuk menilai: - – kemampuan rumah sakit dalam menghasilkan kas dan setara kas;
- – sumber dana rumah sakit;
- – penggunaan dana rumah sakit; dan
- – kemampuan rumah sakit untuk memperoleh sumber dana serta penggunaannya untuk masa yang akan datang.
Kemenkes Kemenkes
Catatan atas Laporan Keuangan
- Tujuan utama Catatan atas Laporan Keuangan adalah memberikan penjelasan dan analisis atas informasi yang ada di Neraca, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, dan informasi tambahan lainnya sehingga para pengguna mendapatkan pemahaman yang paripurna atas laporan keuangan.
- Informasi dalam Catatan atas Laporan Keuangan mencakup antara lain:
- – Pendahuluan;
- – Kebijakan akuntansi;
- – Penjelasan atas pos-pos neraca;
- – Penjelasan atas pos-pos laporan aktivitas;
- – Penjelasan atas pos-pos laporan arus kas;
- – Kewajiban kontinjensi; dan
- – Informasi tambahan serta pengungkapan lainnya.
Kemenkes Kemenkes
CALK– Kebijakan akuntansi
- Menyatakan standar mana yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan PSAK, SAK ETAP atau PSAP.
- Kebijakan akuntansi untuk masing-masing
komponen utama aset, liabilitas, pendapatan dan
beban. • Kebijakan untuk masing-masing komponen merujuk
pada ketentuan dalam masing-masing item.- Kebijakan berisikan penjelasan bagaimana pengakuan dan pengukuran item-item yang ada dalam laporan keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan
- Laporan keuangan BLU rumah sakit disertai dengan lampiran:
a. Analisis laporan keuangan yang terdiri dari: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Rentabilitas;
b. Laporan aktivitas yang disajikan secara
komparatif antara proyeksi sebagaimana
tercantum dalam RBA dengan realisasi periode berjalan;Kemenkes Kemenkes
Keterbatasan Laporan Keuangan
- Bersifat historis yang menunjukkan transaksi dan peristiwa yang telah lampau;
- Bersifat umum, baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi pihak pengguna.
- Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan taksiran; • Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
- Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya (formalitas); dan
- Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat
digunakan sehingga menimbulkan variasi dalam pengukuran
sumber daya ekonomis dan tingkat kesuksesan antar BLU rumah sakit.
Kemenkes Kemenkes
- Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh BLU rumah sakit sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh BLU rumah sakit.
- Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi dari aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada rumah sakit.
Akumulasi Penyusunan
Aset tak berwujud
Aset sewa
Aset kerjasama operasi
Aset Lainnya
Aset lain-lain
Aset tak berwujud
Aset sewa
Aset kerjasama operasi
Aset Lainnya
Aset
Aset
Tanah Gedung dan Bangunan Peralatan dan Mesin Jalan, Irigasi dan Jaringan
Konstruksi dalam
Perngerjaa Jumlah aset tetap Akumulasi PenyusunanAset Tetap
Tanah Gedung dan Bangunan
Peralatan dan Mesin
Jalan, Irigasi dan Jaringan Konstruksi dalam Perngerjaa Jumlah aset tetap
Aset
Aset Tetap
Persediaan Uang Muka
Piutang lain-lain
Piutang pelayanan
Investasi jangka pendek
Kas dan setara kas
Aset Lancar
Persediaan Uang Muka
Piutang lain-lain
Piutang pelayanan
Investasi jangka pendek
Kas dan setara kas
Aset Lancar
Aset lain-lain
Aset
- Transaksi terkait kewajiban
- – Pembelian aset
- – Penurunan nilai piutang
- – Pemakaian persediaan
- – Penurunan nilai persediaan
- – Depresiasi – Penurunan nilai aset tetap
Kewajiban
- Kewajiban adalah utang rumah sakit masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya rumah sakit yang mengandung manfaat ekonomi.
- Kewajiban jangka pendek diselesaikan kurang dari satu tahun.
- Kewajiban jangka panjang diselesaikan lebih dari satu tahun.
Aset Aset
Kewajiban Jangka Pendek Utang usaha Utang pajak
- Kredit investasi
- Pinjaman jangka panjang dari lembaga keuangan<
- Kredit investasi
- Pinjaman jangka panjang dari lembaga keuangan
Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Bagian lancar utang jangka panjang Utang jangka pendek lainnya Kewajiban Jangka Pendek Utang usaha
Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka
Bagian lancar utang jangka panjang Utang jangka pendek lainnya
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban
- Transaksi terkait kewajiban
- – Utang usaha – pengadaan persediaan / aset tetap
- – Penerimaan uang muka pasien / jaminan pemerintah
- – Penerimaan uang muka untuk sewa dibayar dimuka
- – Beban yang masih harus dibayar
- – Utang gaji – pembayaran gaji
- – Utang pajak – pembayaran gaji
- – Reklasifkasi kewajiban jangka panjang menjadi jangka pendek
- – Kewajiban Estimasi
Ekuitas
- Ekuitas adalah hak residual atas aset rumah sakit setelah dikurangi semua kewajiban;
• Ekuitas adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk
tujuan tertentu oleh penyumbang atau hasil operasional rumah sakit.
- Ekuitas sebagai bagian dari pemilik (pemerintah) harus dilaporkan sedemikian rupa, sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar akuntansi.
Kewajiban Jangka Pendek
Ekuitas Awal Surplus defsit tahun lalu
Surplus defsit tahun berjalan Ekuitas Donasi
Kewajiban Jangka Pendek
Ekuitas Awal Surplus defsit tahun lalu Surplus defsit tahun berjalan
Ekuitas Donasi
Ekuitas
Ekuitas
Ekuitas
- Transaksi terkait ekuitas
- – Setoran modal
- – Tambahan modal
- – Tambahan donasi
- – Revaluasi aset tetap
- – Jurnal penutup
Pendapatan
- Pendapatan (revenues) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal selama suatu periode, yang mengakibatkan kenaikan ekuitas.
- Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus masuk/penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal (penyumbang).
Pendapatan usaha rawat jalan
Pendapatan usaha rawat darurat
Pendapatan usaha rawat inap
Hibah Pendapatan APBN
Pendapatan usaha lainnya
Keuntungan penjualan aset non lancar
Pendapatan investasi
Pendapatan Usaha dan jasa layanan
Pendapatan usaha rawat jalan
Pendapatan usaha rawat darurat
Pendapatan usaha rawat inap
Hibah Pendapatan APBN
Pendapatan usaha lainnya
Keuntungan penjualan aset non lancar
Pendapatan investasi Pendapatan Pendapatan
Pendapatan Usaha dan jasa layanan
Pendapatan
- Komponen pendapatan dipengaruhi oleh kegiatan utama usaha rumah sakit tersebut.
- Ada beberapa rumah sakti memunculkan komponen pendapatan yang lain seperti:
- – Farmasi – Penunjang medis
- – Selisih kapitasi – selisih antara iuran yang diterima dengan pelayanan yang diberikan.
- – Umum
- Standar tidak memberikan acuan dan pedoman jenis pendapatan rumah sakit.
Pendapatan
- Pendapatan usaha dari jasa layanan diakui ketika hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca.
- Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:
- – Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;
– Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi
tersebut akan diperoleh perusahaan;– Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat
diukur dengan andal; dan– Beban yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi
tersebut dapat diukur dengan andal;- Pengungkapan: Rincian jenis pendapatan pada catatan atas laporan keuangan
Beban
- Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar kas atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengkibatkan penurunan ekuitas.
- Beban diakui pada saat timbulnya beban tersebut sebesar jumlah yang digunakan untuk pelayanan rumah sakit, jumlah yang telah dibayar, jumlah yang harus dibayarkan jumlah yang diestimasi atau sebesar jumlah yang dialokasikan.
- Pengungkapan rincian beban dan tambahan pengungkapan untuk estimasi
Beban layanan
Beban umum dan administrasi
Beban lainnya
Rugi penjualan aset non lancar
Kerugian penurunan nilai
Kerugian lainnya
Beban layanan
Beban umum dan administrasi
Beban lainnya
Rugi penjualan aset non lancar
Kerugian penurunan nilai
Kerugian lainnya Beban Beban
NERACA RSUD “X” PER 31 DESEMBER 2011 dan 2012
ASET 2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
% ASET LANCAR xxx xxx xxx ASET TETAP xxx xxx xxx ASET KSO ASET LAINNYA TOTAL ASET
XXX
XXX
XXX KEWAJIBAN xxx xxx xxx
KEWAJIBAN JANGKA PENDEL xxx xxx xxx KEWAJIBAN JANGKA PANJANG xxx xxx xxx TOTAL KEWAJIBAN xxx xxx xxx EKUITAS xxx xxx xxx
Neraca
RSUD “X” AKUN NERACA
ASET 2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
% ASET LANCAR xxx xxx xxx Kas dan Setara Kas xxx xxx xxx Investasi jangka pendek xxx xxx xxx Piutang pelayanan xxx xxx xxx Piutang lain-lain xxx xxx xxx Persediaan xxx xxx xxx Uang Muka xxx xxx xxx Biaya dibayar di muka xxx xxx xxx JUMLAH ASET LANCAR xxx xxx xxx
Akun Neraca
AKUN Neraca RSUD “X”
ASET 2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
% ASET TETAP xxx xxx xxx Tanah xxx xxx xxx
Gedung dan Bangunan xxx xxx xxx Peralatan dan Mesin xxx xxx xxx Jalan, jaringan xxx xxx xxx Aset tetap lain xxx xxx xxx Konstruksi dalam pengerjaan xxx xxx xxx JUMLAH ASET TETAP xxx xxx xxx Akumulasi penyusutan xxx xxx xxx NILAI BUKU ASET TETAP xxx xxx xxx Aset KSO xxx xxx xxx
Akun Neraca
AKUN Neraca RSUD “X”
KEWAJIBAN 2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
% Kewajiban Jangka pendek xxx xxx xxx Hutang Usaha xxx xxx xxx Hutang Pajak xxx xxx xxx Biaya yang masih harus dibayar xxx xxx xxx
Pendapatan diterima di muka xxx xxx xxx
Bagian lancar utang jangka panjang xxx xxx xxx
Hutang jangka pendek lainnya xxx xxx xxx
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA xxx xxx xxx
Akun Neraca
Akun Neraca Lanjutan AKUN Neraca RSUD “X”
EKUITAS 2011 2012 Kenaikan/ % penuruna n
Ekuitas Awal xxx xxx xxx Surplus /Defsit tahun lalu xxx xxx xxx Surplus/Defsit tahun berjalan xxx xxx xxx Ekuitas Donasi xxx xxx xxx JUMLAH EKUITAS xxx xxx xxx
LAPORAN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011 2011 2012 Kenaikan/ penuruna n %
PENDAPATAN xxx xxx xxx PENDAPATAN USAHA JASA LAYANAN xxx xxx xxx
HIBAH/DONASI/SUMBANGAN NON PEMERINTAH xxx xxx xxx PENDAPATAN APBN/APBD xxx xxx xxx
PENDAPATAN USAHA LAINNYA xxx xxx xxx TOTAL PENDAPATAN
XXX
XXX
XXX BEBAN BEBAN LAYANAN xxx xxx xxx BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI xxx xxx xxx BEBAN LAINNYA xxx xxx xxx TOTAL BEBAN
XXX
XXX
XXX SURPLUS/DEFISIT
XXX
XXX
XXX PENYETORAN/PENARIKAN KAS NEGARA
XXX
XXX
XXX
Laporan Operasional
AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
% PENDAPATAN xxx xxx xxx PENDAPATAN USAHA JASA LAYANAN xxx xxx xxx
Pendapatan Usaha Rawat Jalan xxx xxx xxx
Pendapatan Usaha Rawat Inap xxx xxx xxx
Pendapatan Usaha Rawat Darurat xxx xxx xxx
HIBAH/DONASI/SUMBANGAN NON PEMERINTAH xxx xxx xxx PENDAPATAN APBN/APBD xxx xxx xxx
Akun Pendapatan
AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
% BEBAN xxx xxx xxx
BEBAN LAYANAN xxx xxx xxx Beban Pegawai xxx xxx xxx Beban pemakaian bahan/persediaan xxx xxx xxx
Beban Jasa Layanan xxx xxx xxx Beban Pemeliharaan xxx xxx xxx Beban Langganan Daya dan Jasa xxx xxx xxx
Beban subsidi Pasien xxx xxx xxx Beban penyusutan xxx xxx xxx
Akun Beban
AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
% BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI xxx xxx xxx
Beban Pegawai xxx xxx xxx Beban Administrasi Perkantoran xxx xxx xxx Beban Pemeliharaan xxx xxx xxx Beban Langganan Daya dan Jasa xxx xxx xxx
Beban Penyusutan xxx xxx xxx Beban Amortisasi xxx xxx xxx Beban Promosi xxx xxx xxx Beban Premi Asuransi xxx xxx xxx
Akun Beban
LAPORAN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011 2011 2012 Kenaikan/ penurunan
% ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx ARUS KAS NETTO DR AKT OPERASI xxx xxx xxx ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI XXX
XXX
XXX ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx ARUS KAS NETTO DR AKT INVESTASI xxx xxx xxx ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx ARUS KAS NETTO DR AKT PENDANAAN
XXX
XXX
XXX KENAIKAN NETTO KAS
XXX
XXX
XXX SALDO KAS AWAL
XXX
XXX
XXX SALDO KAS AKHIR
XXX
XXX
XXX Laporan Arus Kas
AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
% ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI xxx xxx xxx
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx Penerimaan Usaha dan jasa layanan xxx xxx xxx
Penerimaan Hibah xxx xxx xxx Penerimaan APBN/APBD xxx xxx xxx Penerimaan kas lainnya xxx xxx xxx ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx Belanja Pegawai xxx xxx xxx Belanja barang xxx xxx xxx Penyetoran ke Kas negara xxx xxx xxx
Aktivitas Operasi
AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
% ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI xxx xxx xxx
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx Hasil Penjualan Aset Tetap xxx xxx xxx Perolehan Aset Lainnya xxx xxx xxx ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx Perolehan Aset Tetap xxx xxx xxx Perolehan Aset Tetap lainnya xxx xxx xxx
Aktivitas Investasi
Aktivitas Pendanaan AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ % penuruna n
ARUS KAS DARI AKTIVITAS xxx xxx xxx PENDANAAN ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx Perolehan Pinjaman xxx xxx xxx ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx Pembayanan Pokok Pinjaman xxx xxx xxx
1 Ruan g Lingk up
BAB
Ruang lingkup
- SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan
oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(ETAP), yaitu entitas yang: • Tidak memiliki akuntabilitas publik
signifkan; dan- Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal
BAB Ruan