Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah PERTEMUAN V Dr Rilla Gantino, SE., AK., MM Akt-FEB

  Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah PERTEMUAN V KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

  Mahasiswa mampu menjelaskan Pengelolaan keuangan Negara dan daerah

  Pemerintah Daerah;

  Daerah;

  Pemerintah Pusat dan Pemerintah

  Pemerintah Pusat dan Pemerintah

  Perimbangan Keuangan antara

  Perimbangan Keuangan antara

  UU RI No 25 Tahun 1999 tentang

  UU RI No 25 Tahun 1999 tentang

  Pemerintah Daerah;

  UU RI No 22 Tahun 1999 tentang

  UU RI No 22 Tahun 1999 tentang

  berdasarkan pada:

  berdasarkan pada:

  pengelolaan keuangan daerah

  pengelolaan keuangan daerah

  Dasar hukum yang digunakan dalam

  Dasar hukum yang digunakan dalam

  Daerah;

  K K euangan daerah adalah semua euangan daerah adalah semua hak dan kewajiban yang daoat hak dan kewajiban yang daoat

dinilai dengan uang, demikian pula

dinilai dengan uang, demikian pula

segala sesuatu baik berupa uang segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah dijadikan kekayaan daerah sepanjang belum dimiliki/dikuasai sepanjang belum dimiliki/dikuasai

  • >

  Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan

  Peraturan Pemerintah RI No 11 Tahun

  Perbantuan;

  Perbantuan;

  Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas

  Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas

  

Pertanggungjawaban Keuangan dalam

  Pertanggungjawaban Keuangan dalam

  Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan

  Peraturan Pemerintah RI No 106

  Peraturan Pemerintah RI No 106

  Daerah;

  Daerah;

  Pertanggungjawaban Keuangan

  Pertanggungjawaban Keuangan

  Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan

  Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan

  Peraturan Pemerintah RI No 105

  Peraturan Pemerintah RI No 105

  Peraturan Pemerintah RI No 11 Tahun

  Daerah;

  Pemerintah Daerah;

  Daerah;

  Pemerintah Pusat dan Pemerintah

  Pemerintah Pusat dan Pemerintah

  Perimbangan Keuangan antara

  Perimbangan Keuangan antara

  UU RI No 25 Tahun 1999 tentang

  UU RI No 25 Tahun 1999 tentang

  Pemerintah Daerah;

  Dasar hukum yang digunakan dalam

  UU RI No 22 Tahun 1999 tentang

  UU RI No 22 Tahun 1999 tentang

  berdasarkan pada:

  berdasarkan pada:

  pengelolaan keuangan daerah

  pengelolaan keuangan daerah

  Dasar hukum yang digunakan dalam

  K K euangan daerah adalah semua euangan daerah adalah semua hak dan kewajiban yang daoat hak dan kewajiban yang daoat

dinilai dengan uang, demikian pula

dinilai dengan uang, demikian pula

segala sesuatu baik berupa uang segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah dijadikan kekayaan daerah sepanjang belum dimiliki/dikuasai sepanjang belum dimiliki/dikuasai

  • >

  Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan

  Peraturan Pemerintah RI No 11 Tahun

  Perbantuan;

  Perbantuan;

  Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas

  Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas

  

Pertanggungjawaban Keuangan dalam

  Pertanggungjawaban Keuangan dalam

  Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan

  Peraturan Pemerintah RI No 106

  Peraturan Pemerintah RI No 106

  Daerah;

  Daerah;

  Pertanggungjawaban Keuangan

  Pertanggungjawaban Keuangan

  Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan

  Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan

  Peraturan Pemerintah RI No 105

  Peraturan Pemerintah RI No 105

  Peraturan Pemerintah RI No 11 Tahun

  Pengelolaan keuangan Pengelolaan keuangan

  : : 1.

  1. Tanggung jawab (accountability) Tanggung jawab (accountability)

  2.

  2. Mampu memenuhi kewajiban

Mampu memenuhi kewajiban

keuangan keuangan 3.

  3. Kejujuran Kejujuran

  4.

  4. Hasil guna (efectiveness) dan Hasil guna (efectiveness) dan daya guna (efciency) daya guna (efciency)

  P

  bertumpu pada kepentingan publik

  anggaran daerah pada khususnya

  keuangan daerah pada umumnya dan

  keuangan daerah pada umumnya dan

  2. Kejelasan tentang misi pengelolaan Kejelasan tentang misi pengelolaan

  (public oriented) 2.

  bertumpu pada kepentingan publik (public oriented)

  1. Pengelolaan keuangan daerah harus Pengelolaan keuangan daerah harus

  P

  dan anggaran daerah adalah: 1.

  dan anggaran daerah adalah:

  dalam pengelolaan keuangan daerah

  dalam pengelolaan keuangan daerah

  

erspektif perubahan yang diinginkan

  erspektif perubahan yang diinginkan

  anggaran daerah pada khususnya

  4.

  4.

  Kerangka hukum dan administrasi atas

Kerangka hukum dan administrasi atas

pembiayaan, investasi dan pengelolaan pembiayaan, investasi dan pengelolaan keuangan daerah keuangan daerah 5.

  5. Kejelasan tentang kedudukan keuangan Kejelasan tentang kedudukan keuangan DPRD, K

  DPRD, K epala daerah epala daerah dan PNS Daerah, baik dan PNS Daerah, baik rasio maupun dasar pertimbangannya rasio maupun dasar pertimbangannya 6.

  6. Ketentuan tentang bentuk dan struktur

Ketentuan tentang bentuk dan struktur

anggaran, anggaran kinerja, dan anggaran

anggaran, anggaran kinerja, dan anggaran multi-tahunan; multi-tahunan; 7.

  7. Prinsip pengadaan dan pengelolaan Prinsip pengadaan dan pengelolaan

  8.

  8.

  Prinsip akuntansi pemerintah daerah, Prinsip akuntansi pemerintah daerah, laporan kuangan, peran DPRD, peran laporan kuangan, peran DPRD, peran akuntan publik dalam pengawasan, akuntan publik dalam pengawasan, pemberian opini dan rating kinerja pemberian opini dan rating kinerja anggaran, dan transparansi informasi anggaran, dan transparansi informasi anggaran kepada publik anggaran kepada publik 9.

  9. Aspek pembinaan dan pengawasan yang Aspek pembinaan dan pengawasan yang

meliputi batasan pembinaan, peran asosiasi,

meliputi batasan pembinaan, peran asosiasi,

dan peran anggota masyarakat guna dan peran anggota masyarakat guna pengembangan pengembangan 10. Pengembangan sistem informasi

  Indikasi keberhasilan otonomi Indikasi keberhasilan otonomi daerah adalah adanya daerah adalah adanya peningkatan pelayanan dan peningkatan pelayanan dan

kesejahteraan masyarakat yang

kesejahteraan masyarakat yang

semakin baik, kehidupan semakin baik, kehidupan demokrasi yang semakin maju, demokrasi yang semakin maju, keadilan, pemerataan, serta keadilan, pemerataan, serta

  Konsep value for money

  (VFM). penting bagi pemerintah sebagai penting bagi pemerintah sebagai pelayan masyarakat pelayan masyarakat

  , manfaat: , manfaat: 1.

  1. Efektivitas pelayanan publik,

Efektivitas pelayanan publik,

dalam arti pelayanan tepat dalam arti pelayanan tepat sasaran sasaran 2.

  2. Meningkatkan mutu pelayanan Meningkatkan mutu pelayanan publik publik

  Biaya pelayanan yang murah Biaya pelayanan yang murah

  Langkah-langkah dalam Langkah-langkah dalam

pengukuran VFM atas pengeluaran

pengukuran VFM atas pengeluaran

daerah dapat dirinci menurut daerah dapat dirinci menurut indikatornya sebagai berikut: indikatornya sebagai berikut: 1.

  1. Pengukuran ekonomi Pengukuran ekonomi

  2.

  2. Pengukuran efesiensi Pengukuran efesiensi

  3.

  Pengukuran efektivitas. Pengukuran ekonomi Pengukuran ekonomi

  E E konomi merupakan ukuran konomi merupakan ukuran relatif, dalam suatu organisasi relatif, dalam suatu organisasi

  

Pemerintah Daerah, pertanyaan

Pemerintah Daerah, pertanyaan

yang timbul sehubungan yang timbul sehubungan dengan ukuran ekonomi. dengan ukuran ekonomi.

  Pengukuran efesiensi Pengukuran efesiensi

  Efsiensi dapat diukur Efsiensi dapat diukur dengan rasio antara dengan rasio antara output output

  /keluaran dan /keluaran dan input input

  /masukan sekunder /masukan sekunder (pengeluaran).

  (pengeluaran).

  Pengukuran efektivitas.

  Pengukuran efektivitas.

  Efektivitas adalah ukuran berhasil

  Efektivitas adalah ukuran berhasil

  tidaknya pencapaian tujuan suatu

  tidaknya pencapaian tujuan suatu

  organisai. Efektivitas tidak

  organisai. Efektivitas tidak

  menyatakan berapa besar

  menyatakan berapa besar

  pengeluaran yang telah dikeluarkan

  pengeluaran yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. untuk mencapai tujuan tersebut.

  Pengeluaran tidak menutup

  Pengeluaran tidak menutup

  kemungkinan melebihi apa yang telah

  

kemungkinan melebihi apa yang telah

  3. Alokasi belanja yang lebih Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan berorientasi pada kepentingan publik; dan publik; dan

  3.

  Meningkatkan Meningkatkan public public cost awareness cost awareness sebagai sebagai pelaksanaan pertanggung pelaksanaan pertanggung

  • jawaban publik.

  jawaban publik.

  Perubahan dalam sistem anggaran

  rendah (

  n daerah harus mampu

  a

  a

  3. Anggar Anggar

  3.

  ).

  rendah ( work better and cost less work better and cost less ).

  dengan hasil yang baik dan biaya

  Perubahan dalam sistem anggaran

  dengan hasil yang baik dan biaya

  2. Anggaran daerah harus dikelola

Anggaran daerah harus dikelola

  2.

  pada kepentingan publik.

  pada kepentingan publik.

  1. Anggaran daerah harus bertumpu Anggaran daerah harus bertumpu

  daerah yang dikehendaki adalah: 1.

  daerah yang dikehendaki adalah:

  n daerah harus mampu

  4.

  4. Anggaran daerah harus dikelola Anggaran daerah harus dikelola dengan pendekatan kinerja dengan pendekatan kinerja

  ( ( performance oriented) performance oriented) untuk untuk

seluruh jenis pengeluaran maupun

seluruh jenis pengeluaran maupun

pendapatan. pendapatan.

  5.

  5. Anggaran daerah harus mampu Anggaran daerah harus mampu menumbuhkan profesionalisme menumbuhkan profesionalisme

  6.

  6. Anggaran daerah harus Anggaran daerah harus dapat memberikan dapat memberikan keleluasaan bagi para keleluasaan bagi para pelaksananya untuk pelaksananya untuk

memaksimalkan pengelolaan

memaksimalkan pengelolaan

  Azas Umum Pengelolaan Keuangan Daerah Keuangan Daerah

  Dikelola Secara: 3. Efektif 2. Taat Peraturan

  1. Tertib

  4. Efisien

  KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

  Presiden selaku kepala pemerintahan memegang kekuasaan • pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan. Pemerintah Daerah gubernur, bupati, dan/atau • walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah selaku pengelola keuangan daerah.

  Keuangan Daerah semua hak dan kewajiban daerah • dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan

  • Anggaran alat akuntabilitas, manajemen, kebijakan ekonomi. Terbagi dua ;
  • APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
  • APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah
  • Sistem penganggaran negara yang di pakai adl Performance Budget System.
  • sistem anggaran berbasis prestasi kerja memerlukan kriteria pengendalian kinerja dan evaluasi serta untuk menghindari duplikasi dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran kementerian  negara/lembaga/perangkat daerah,  perlu  dilakukan   penyatuan sistem akuntabilitas kinerja dalam sistem penganggaran dengan memperkenalkan sistem penyusunan rencana kerja dan anggaran kementerian negara/ lembaga/perangkat daerah.
  • Dengan penyusunan rencana kerja dan anggaran kementerian/lembaga/perangkat daerah tersebut dapat

  Pedoman Pengelolaan keuangan Daerah (berdasarkan permen no.13 tahun 2006) Hak daerah ; memungut pajak, melakukan pinjaman retribusi daerah Kewajiban ; penyelenggaraan urusan membayar tagihan pihak ketiga pemerintahan daerah

  Ruang Lingkup Penerimaan daerah Keuangan daerah Kekayaan daerah yang dikelola Pengeluaran Daerah

  Pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah adl pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Kepala Daerah Memiliki wewenang menetapkan : kuasa pengguna anggaran/pengguna barang kebijakan pengelolaan barang daerah kebijakan pelaksanaan APBD pejabat yang mengelola utang dan piutang daerah pengeluaran daerah bendahara penerimaan dan/atau bendahara

  • pejabat yang memungut penerimaan daerah Melimpahkan sebagian/seluruh pembayaran. pejabat yang menguji tagihan dan memerintahkan

  pejabat yang mengelola barang milik daerah

  • kepala SKPKD selaku PPKD pengelola keuangan daerah SEKDA selaku koordinator kekuasaannya kepada : berdasarkan prinsip
  •   Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Kepala SKPKD selaku PPKD mempunyai tugas:

    • menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan KEUDA
    • menyusun RAPBD dan RPAPBD;
    • melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah

      ditetapkan dengan Perda

    • melaksanakan fungsi BUD
    • menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka

      pertanggungjawaban pelaksanaan APBD

    • melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang

      PPKD dalam melaksanakan fungsinya selaku BUD berwenang:

    • menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD
    • mengesahkan DPA-SKPD/DPPA-SKPD
    • melakukan pengendalian pelaksanaan APBD
    • memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan

      pengeluaran kas daerah

    • melaksanakan pemungutan pajak daerah
    • menetapkan SPD
    • menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman atas

      nama pemerintah daerah

    • melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah

      Kuasa BUD bertugas :

    • menyiapkan anggaran kas, SPD dan menerbitkan SP2D
    • menyimpan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaan daerah
    • >memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank dan/atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk
    • mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD>menyimpan uang daerah
    • melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan investasi daerah
    • melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat

      pengguna anggaran atas beban rekening kas umum daerah

      mempunyai tugas : Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang melaksanakan anggaran SKPD

    melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban belanja

    menyusun RKA-SKPD&DPA-SKPD

    mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas

    melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajakMenguji tagihan dan memerintahkan pembayaran mengelola utang, piutang, barang milik daerah/kekayaan daerah yang menandatangani SPM anggaran yang telah ditetapkan mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD menjadi tanggung jawab SKPD

    • melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran/pengguna barang lainnya

      Pelimpahan tersebut berdasarkan pertimbangan :

      Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang

    • tingkatan daerah, besaran SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, beban kerja, lokasi, kompetensi dan/atau rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya.

      Pelimpahan ditetapkan oleh KEPDA atas usul kepala SKPD. Dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada pengguna anggaran/ pengguna barang.

      Pejabat pengguna anggaran/pengguna barang dan kuasa pengguna anggaran/kuasa

    pengguna barang dalam melaksanakan program dan kegiatan menunjuk pejabat

    Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan SKPD Penunjukan pejabat berdasarkan pertimbangan kompetensi jabatan, anggaran objektif lainnya. kegiatan, beban kerja, lokasi, dan/atau rentang kendali dan pertimbangan pada unit kerja SKPD selaku PPTK.

      

    PPTK yang ditunjuk oleh pejabat pengguna anggaran/pengguna barang bertanggung

    PPTK yang ditunjuk oleh kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kuasa pengguna anggaran/

    jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada pengguna anggaran/pengguna barang.

    mengendalikan pelaksanaan kegiatan Tugas PPTK: kuasa pengguna barang. menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan terkait dengan persyaratan pembayaran yang ditetapkan sesuai dengan

    mencakup dokumen administrasi kegiatan maupun dokumen administrasi yang

      Untuk melaksanakan anggaran yang dimuat dalam DPA-SKPD, kepala SKPD Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD Tugas PPK-SKPD : SKPD sebagai PPK-SKPD. menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada

    tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan

    meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji dan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui/ disetujui oleh PPTK meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan menyiapkan SPM melakukan verifikasi SPP

    ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh bendahara pengeluaran

    PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang bertugas melakukan melaksanakan akuntansi SKPD & menyiapkan laporan keuangan SKPD melakukan verifikasi harian atas penerimaan pemungutan penerimaan negara/daerah, bendahara, dan/atau PPTK.

      tugasnya dapat dibantu oleh bendahara penerimaan pembantu dan PERSOALAN DI INDONESIA PERSOALAN DI INDONESIA 

      Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran KEPDA atas usul PPKD menetapkan bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran pada SKPD. Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran pejabat fungsional

    yang bertanggungjawab thdp pelaksanaan tugasnya kpd PPKD selaku BUD

    Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran baik secara langsung/tidak

    langsung dilarang :

    • melakukan kegiatan perdagangan pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan
    • membuka rekening/giro pos menyimpan uang pada suatu bank/lembaga keuangan lainnya atas nama pribadi. • Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran dalam melaksanakan

      Pengertian dan ruang lingkup keuangan negara Pengertian dan ruang lingkup keuangan negara masih diperselisihkan masih diperselisihkan

       Belum adanya perundang-undangan pengganti

      

    Belum adanya perundang-undangan pengganti

    yang lama yang lama

    PENGERTIAN, HAK DAN KEWAJIBAN

      Keuangan negara adalah : Semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang Hak Negara :

      1. Mencetak dan mengedarkan uang

      2. Memungut pajak dan iuran lain

      3. Melakukan pinjaman

    LANDASAN HUKUM KEUANGAN

    LANDASAN HUKUM KEUANGAN

       UUD 1945 pasal 23 ,berbunyi :

      UUD 1945 pasal 23 ,berbunyi : 1. 1. Anggaran pendapatan dan Belanja ditetapkan tiap-tiap tahun dengan Anggaran pendapatan dan Belanja ditetapkan tiap-tiap tahun dengan Undang-undang. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui

      Undang-undang. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui

    anggaran yang diusulkan pemerintah, pemerintah menjalankan

    anggaran yang diusulkan pemerintah, pemerintah menjalankan

    anggaran tahun lalu

      2. anggaran tahun lalu 2.

      Segala pajak untuk keperluan negara diatur berdasarkan undang- Segala pajak untuk keperluan negara diatur berdasarkan undang- undang

      3. undang 3.

      Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang

    Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang

       Undang-Undang (UU) Undang-Undang (UU)

      Setiap tahun pemerintah mengajukan RUU APBN kepada DPR untuk disetujui kepada DPR untuk disetujui

    • Setiap tahun pemerintah mengajukan RUU APBN

      

    Perubahan atas APBN harus mendapat persetujuan

    • Perubahan atas APBN harus mendapat persetujuan

      Pemerintah mengusulkan RUU Perhitungan Anggaran Negara (RUU-PAN) Negara (RUU-PAN)

    • Pemerintah mengusulkan RUU Perhitungan Anggaran

       pertanggunjawaban keuangan pertanggunjawaban keuangan

       Keputusan Presiden (Keppres) Keputusan Presiden (Keppres) Peraturan Pelaksanaan lain : Keputusan Presiden Peraturan Pelaksanaan lain : Keputusan Presiden mengenai pelaksanaan mengenai pelaksanaan APBN. APBN. Keppres ini akan diubah sesuai dengan perkembangan Keppres ini akan diubah sesuai dengan perkembangan yang terjadi yang terjadi

       Peraturan Pelaksanaan Lainnya Peraturan Pelaksanaan Lainnya

      

    RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA

    RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA

      Pemerintah Pusat Pemerintah Pusat

      APBN dibuat oleh Pemerintah diajukan ke DPR RI APBN dibuat oleh Pemerintah diajukan ke DPR RI

      Disahkan Oleh DPR RI Disahkan Oleh DPR RI

      PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH PUSAT Pendapatan Pendapatan Belanja Belanja Pembiayaan Pembiayaan Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Belanja Pegawai Belanja Pegawai Utang dalam negeri Utang dalam negeri PPN dan PPn BM PPN dan PPn BM Belanja Barang Belanja Barang Utang Luar Negeri Utang Luar Negeri Pajak Ekspor Pajak Ekspor

    Belanja Pemeliharaan

    Belanja Pemeliharaan

    Hasil Privatisasi Hasil Privatisasi

      Bea Materai perush Negara perush Negara Bea Materai Belanja Lain termasuk Belanja Lain termasuk

      perimbangan keuangan perimbangan keuangan dalam APBN dalam APBN Pendapatan lain : Pendapatan lain : BPPN BPPN

    PEMERINTAH DAERAH (TK I DAN II) PEMERINTAH DAERAH (TK I DAN II)

      

    Keuangan negara yang dikelola oleh daerah meliputi

    Keuangan negara yang dikelola oleh daerah meliputi

    APBD yang disetujui oleh DPRD tiap PEMDA.

      APBD yang disetujui oleh DPRD tiap PEMDA. Pendapatan meliputi : Pendapatan meliputi : Pendapatan dari pemerintah pusat (PBB dan dana Pendapatan dari pemerintah pusat (PBB dan dana

    PERUSAHAAN NEGARA/DAERAH (BUMN/BUMD) Keuangan negara di perusahaan milik negara merupakan keuangan negara yang dipisahkan berupa penyertaan modal pemerintah pusat/daerah Saham Saham Pemerintah Pemerintah Saham Saham Pemda Pemda DKI DKI

      PT PT Pertamina

      Pertamina Bank DKI

      Bank DKI PT KAI PT KAI

      PT Sarana PT Sarana

      Jaya Jaya

      PENGURUSAN KEUANGAN NEGARA PENGURUSAN KEUANGAN NEGARA Pengurusan Keuangan negara dilakukan oleh Presiden tetapi : 1. Dikuasakan kepada Menteri Keuangan selaku Pengelola anggaran Pemerintah Pusat dan Wakil Pemerintah sebagai pemegang saham pada perusahaan milik negara serta pengawas lembaga keuangan 2. Diserahkan kepada Gubernur Bank Sentral selaku pengelola dan pelaksana kebijakan moneter

      Pengurusan Keuangan negara dibagi menjadi : Pengurusan Keuangan negara dibagi menjadi : 1.

      

    Penerimaan/pendapatan untuk menutup Pengeluaran /

    Penerimaan/pendapatan untuk menutup Pengeluaran /

      Pengurusan Umum dibagi dua : Pengurusan Umum dibagi dua : a.

      

    pengeluaran negara Presiden Penguasa Primer

    pengeluaran negara Presiden Penguasa Primer

      b. Ordonator adalah :

      b. Ordonator adalah : Pejabat negara yang berwenag melakukan pengujian Pejabat negara yang berwenag melakukan pengujian surat tagihan kepad negara dan menerbitkan Surat surat tagihan kepad negara dan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) dan Surat Penagihan Perintah Membayar (SPM) dan Surat Penagihan

    Penerimaan Negara serta memebebankan pengeluaran

      

    Penerimaan Negara serta memebebankan pengeluaran

    negara. negara. Penguasa sekunder : Presiden yang Penguasa sekunder : Presiden yang

      2. Pengurusan Khusus (Bendaharawan) , dilakukan oleh seseorang yang diangkat oleh Menteri Keuangan Menurut Pasal 77 ayat 1 ICW, Bendawarawan adalah orang-orang dan badan-badan yang karena negara

    ditugaskan untuk menerima, menyimpan, membayar, dan

    KERUGIAN NEGARA

      Dapat dilakukan oleh : 1.

      Bendaharawan  dikenakan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)

      

    RUANG LINGKUP & PENGURUSAN KEUANGAN

    NEGARA

    Keuangan Negara

      Dikelola langsung Dipisahkan Pemerintah Pusat PEMDA PN / PD Perusahaan Perseroan

      Selama ini dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan negara masih digunakan ketentuan perundang-undangan yang disusun pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang berlaku berdasarkan Aturan Peralihan UUD 1945, yaitu: Indische Comptabiliteitswet yang lebih dikenal dengan nama

      Indische Comptabiliteitswet

      ICW Stbl. 1925 No. 448 selanjutnya diubah dan diundangkan dalam Lembaran Negara 1954 No.6, 1955 Nomor 49, dan terakhir Undang-undang Nomor 9 Tahun 1968, yang ditetapkan pertama kali pada tahun 1864 dan mulai berlaku pada tahun 1867, DASAR PEMIKIRAN ….. Sementara itu, dalam pelaksanaan pemeriksaan Instructie en

      pertanggungjawaban keuangan negara digunakan Instructie en

    verdere bepalingen voor de Algemeene Rekenkamer (IAR) Stbl.

    verdere bepalingen voor de Algemeene Rekenkamer (IAR) Stbl.

      1933 No. 320

      1933 No. 320 Kelemahan perundang-undangan dalam bidang keuangan negara menjadi salah satu penyebab terjadinya beberapa bentuk

    • penyimpangan dalam pengelolaan keuangan negara.
    • HAL-HAL BARU DAN/ATAU PERUBAHAN MENDASAR

        Hal-hal baru dan/atau perubahan mendasar dalam ketentuan keuangan negara yang diatur dalam UU ini meliputi: pengertian dan ruang lingkup keuangan negara asas-asas umum pengelolaan keuangan negara kedudukan Presiden sebagai pemegang kekuasaan

         pengelolaan keuangan negara pendelegasian kekuasaan Presiden kepada Menteri HAL-HAL BARU DAN/ATAU PERUBAHAN MENDASAR …

        pengaturan hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan banksentral, pemerintah daerah dan pemerintah/lembaga asing, pengaturan hubungan keuangan antara pemerintah dengan perusahaan negara, perusahaan daerah dan perusahaan swasta, dan badan pengelola dana masyarakat penetapan bentuk dan batas waktu penyampaian laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dan APBD. PENGERTIAN & RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA Dari sisi obyek , Keuangan Negara meliputi semua hak dan

        Dari sisi obyek kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

        Dari sisi subyek, Keuangan Negara meliputi seluruh obyek

        Dari sisi subyek, PENGERTIAN & RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA ....

        Dari sisi proses , Keuangan Negara mencakup seluruh

        Dari sisi proses rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan obyek sebagaimana tersebut di atas mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai dengan pertanggunggjawaban.

        Dari sisi tujuan , Keuangan Negara meliputi seluruh

        Dari sisi tujuan kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan obyek ASAS-ASAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA UU tentang Keuangan Negara perlu menjabarkan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam UUD

      tersebut ke dalam asas-asas umum yang meliputi

      baik asas-asas yang telah lama dikenal dalam asas tahunan, pengelolaan keuangan negara, seperti asas tahunan, asas universalitas, asas kesatuan, dan asas asas universalitas, asas kesatuan, dan asas spesialitas maupun asas-asas baru sebagai spesialitas pencerminan best practices (penerapan kaidah- kaidah yang baik) dalam pengelolaan keuangan negara, antara lain :

      KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan Menteri Keuangan selaku Pengelola Fiskal dan Wakil

        Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan  CFO RI Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/ Pengguna Barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya  COO PENYUSUNAN & PENETAPAN APBN DAN APBD

        Belanja negara/belanja daerah dirinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja. Hal tersebut berarti bahwa setiap pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja harus mendapat persetujuan DPR/DPRD. Upaya memperbaiki proses penganggaran di sektor publik adalah penerapan anggaran berbasis prestasi kerja.

        Juga perlu dilakukan perubahan klasifikasi anggaran agar :

        PENYUSUNAN & PENETAPAN APBN DAN APBD ….

        Walaupun anggaran dapat disusun dengan baik, jika proses penetapannya terlambat akan berpotensi menimbulkan masalah dalam pelaksanaannya. Oleh

      karena itu, dalam undang-undang ini diatur secara

      jelas mekanisme pembahasan anggaran tersebut di

      DPR/DPRD, termasuk pembagian tugas antara

        Undang-undang ini mengatur hubungan

      Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

      Bank Sentral, Pemerintah Daerah, Pemerintah/Lembaga Asing, Perusahaan

         PELAKSANAAN APBN DAN APBD

      Pelaksanaan APBN yang menyangkut

      hal-hal yang belum dirinci dalam UU

      APBN dituangkan lebih lanjut dalam

      Keppres.

        Contoh: Alokasi anggaran untuk kantor pusat dan kantor daerah kementrian negara/lembaga Pembayaran gaji dan belanja pegawai

         PELAKSANAAN APBN DAN APBD ….

        

      Untuk memberikan informasi mengenai perkembangan pelaksanaan APBN/APBD, pemerintah pusat/pemerintah daerah perlu menyampaikan laporan realisasi semester

      pertama kepada DPR/DPRD pada akhir

      Juli tahun anggaran yang bersangkutan. PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

        Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disampaikan berupa laporan keuangan laporan realisasi

      yang setidak-tidaknya terdiri dari laporan realisasi

      anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintah standar akuntansi pemerintah Laporan keuangan pemerintah pusat yang telah

      diperiksa oleh BPK harus disampaikan kepada DPR selambat-lambatnya 6 bulan setelah berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan PERTANGGUNGJAWABAN

        

      Dalam UU ini juga diatur sanksi yang berlaku bagi

      menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota, serta Pimpinan unit organisasi kementerian negara/lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terbukti melakukan penyimpangan kebijakan/kegiatan yang telah ditetapkan dalam

      Undang-undang tentang APBN /Peraturan Daerah

      tentang APBD.

        TUGAS Kelompok 1 : Cari/FC RUU PAN Kelompok 2 : Cari/FC RUU tentang Pajak, PNBP serta Bea Masuk dan Cukai