Sub Pokok bahasan pertemuan ke-10
Pengantar Ekonomi Pembangunan
Pembangunan Daerah Putri Irene KannyPutri_irene@staff.gunadarma.ac.id
Sub Pokok bahasan pertemuan ke-10
zPengertian Pembangunan Ekonomi Daerah z
Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Daerah z
Paradigma Baru Teori Pembangunan Daerah
zPerencanaan Pembangunan Daerah z
Tahap-tahap Perencanaan Pembangunan Daerah z
Peran Pemerintah Dalam Pembangunan Daerah
PENDAHULUAN
Pengertian daerah berbeda-beda tergantung pada aspek tinjauannya.
ASPEK EKONOMI :
1. Suatu daerah dianggap sebagai ruang di mana kegiatan ekonomi terjadi clan di dalam berbagai pelosok ruang tersebut terdapat sifat-
sifat yang sama. Kesamaan sifat-sifat tersebut antara lain dari segi
pendapatan per kapitanya, sosial-budayanya, geografisnya, dan sebagainya.Daerah dalam pengertian seperti ini disebut daerah homogen
1. Suatu daerah dianggap sebagai suatu ekonomi ruang yang dikuasai oleh satu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi. Daerah dalam pengertian ini disebut daerah modal
2. Suatu daerah adalah suatu ekonomi ruang yang berada di bawah satu
administrasi tertentu seperti satu provinsi, kabupaten, kecamatan, dan sebagainya. Jadi daerah di sini didasarkan pada pembagian administratif suatu negara. Daerah dalam pengertian seperti ini dinamakan daerah perencanaan atau daerah administrasi.Dalam praktik, jika kita membahas perencanaan pembangunan ekonomi daerah maka pengertian yang ketiga tersebut di atas yang lebih banyak digunakan, karena
Dalam melaksanakan kebijaksanaan dan rencana
v
pembangunan daerah diperlukan tindakan-tindakan dari berbagai lembaga pemerintah. Oleh karena itu, akan lebih praktis jika suatu negara dipecah menjadi beberapa daerah ekonomi berdasarkan satuan administratif yang ada. Daerah yang batasannya ditentukan secara administratif
v
lebih mudah dianalisis, karena biasanya pengumpulan data di berbagai daerah dan suatu negara, pembagiannya didasarkan pada satuan administratif.
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH proses
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu di
pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola manasumberdaya-sumberdaya membentuk suatu
yang ada dan pola kemitraan pemerintah sektor antara daerah dengan swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut. untuk meningkatkan jumlah dan jenisTujuan utama peluang kerja untuk masyarakat daerah
Terjadi kerjasama antara Pemerintah Daerah dan Masyarakat dengan sumberdaya yang ada untuk meningkatkan pembangunan daerah
TEORI PERTUMBUHAN DAN
PEMBANGUNAN DAERAH
Bahasan Teori-teori ini adalah pembahasan yang berkisar tentang metoda dalam menganalisis perekonomian suatu daerah dan teori-teori yang membahas tentang faktor-faktoryang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu daerah tertentu.
= f(sumberdaya alam, tenaga
Pembangunan Daerah
kerja, investasi, entrepreneurship, transportasi, komunikasi,
komposisi industri, teknologi, luas daerah, pasar ekspor,situasi ekonomi internasional, kapasitas pemerintah daerah,
pengeluaran pemerintahpusat, dan bantuan-bantuan pembangunan).Teori Ekonomi Neo Klasik
Peranan teori ekonomi Neo Klasik tidak terlalu besar dalam menganalisis pembangunan daerah (regional) karena teori ini tidak memiliki dimensi spasial yang signifikan.
Namun demikian, teori ini memberikan 2 konsep pokok dalam pembangunan ekonomi daerah yaitu
1. Keseimbangan (equilibrium)
2. Mobilitas faktor produksi. Artinya, sistem perekonomian
akan mencapai keseimbangan alamiahnya jika modal bisa mengalir tanpa restriksi (pembatasan). Oleh karena itu, modal akan mengalir dari daerah yang berupah tinggi menuju ke daerah yang berupah rendah.
Teori Basis Ekonomi (Economic Base Theory)
Teori basis ekonomi ini menyatakan bahwa faktor penentu utama
pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa dari luardaerah, Pertumbuhan industri-industri yang menggunakan
sumberdaya lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku
untuk diekspor, akan menghasilkan kekayaan daerah dan
penciptaan peluang kerja (job creation). Strategi pembangunan daerah yang muncul yang didasarkan pada teori ini adalah penekanan terhadap arti penting bantuan (aid) kepada dunia usaha yang mempunyai pasar secaranasional maupun internasional. Implementasi kebijakannya
mencakup pengurangan hambatan/ batasan terhadap perusahaan- perusahaan yang berorientasi ekspor yang ada dan akan didirikan di daerah tersebut.Teori Lokasi
Para ekonomi regional sering mengatakan bahwa ada 3
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan daerah yaitu:
lokasi, lokasi, dan lokasi!Pernyataan tersebut sangat masuk akal jika dikaitkan dengan
pengembangan kawasan industri. Perusahaan cenderung untuk meminimumkan biayanya dengan cara memilih lokasi yang memaksimumkan peluangnya untukmendekati pasar. Model pengembangan industri kuno
menyatakan bahwa lokasi yang terbaik adalah biaya yang termurah antara bahan baku dengan pasar.Keterbatasan dari teori lokasi ini pada saat sekarang adalah bahwa teknologi dan komunikasi modern telah mengubah signifikansi suatu lokasi tertentu untuk kegiatan produksi dan distribusi barang.
Teori Tempat Sentral
Teori tempat sentral (central place theory) menganggap bahwa ada hirarki tempat (hierarchy of places). Setiap tempat sentral didukung oleh sejumlah tempat yang lebih kecil yang menyediakan sumberdaya (industri dan bahan baku). Tempat sentral tersebut merupakan suatu pemukiman yang menyediakan jasa-jasa bagi penduduk daerah yang mendukungnya.
Teori Kumulatif Kausasi
Kondisi daerah-daerah sekitar kota yang semakin buruk menunjukkan konsep dasar dari tesis kausasi kumulatif (cumulative causation) ini. Kekuatan-kekuatan pasar cenderung memperparah kesenjangan antar daerah-daerah tersebut (maju versus terbelakang). Daerah yang maju mengalami
akumulasi keunggulan kompetitif banding
daerah-daerah lainnya. Hal ini yang disebut Myrdal (1957) sebagai backwash effectModel Daya Tarik (Attraction)
Teori daya tank industri adalah model
pembangunan ekonomi yang paling
banyak digunakan oleh masyarakat. Teori ekonomi yang mendasarinya adalah bahwa suatu masyarakat dapat memperbaiki posisi pasarnya terhadap industrialis melalui pemberian subsidi dan insentifPARADIGMA BARU TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
Perencanaan pembangunan ekonomi daerah bukanlah perencanaan dari suatu daerah, tetapi perencanaan untuk suatu daerah
Perencanaan untuk memperbaiki penggunaan sumberdaya-
sumber daya publik yang tersedia di daerah tersebut dan untuk
memperbaiki kapasitas sektor swasta dalam menciptakan nilai
sumberdaya- sumberdaya swasta secara bertanggungjawab. Melalui perencanaan pembangunan ekonomi daerah, suatu daerah dilihat secara keseluruhan sebagai suatu unit ekonomi(economic entity) yang di dalamnya terdapat berbagai unsur
yang berinteraksi satu sama lain.PERLUNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Perbedaan tingkat pembangunan antar daerah, mengakibatkan perbedaan tingkat kesejahteraan antar daerah, dan kalau hal ini dibiarkan dapat menimbulkan dampak yana kurang menguntungkan bagi suatu negara.
Hirschman (1958) mengemukakan bahwa jika suatu
daerah mengalami perkembangan, maka perkembangan itu akan mernbawa pengaruh atau imbas ke daerah lainMenurut Hirschman, daerah di suatu negara dapat dibedakan menjadi daerah kaya dan miskin. Jika perbedaan antara kedua daerah tersebut semakin menyempit berarti terjadi imbas yang baik (trickling down effects).Sedangkan jika perbedaan antara kedua daerah tersebut
semakin jauh berarti terjadi proses pengkutuban (polarization effects)
Campur Tangan Pemerintah (perencanaan) untuk
pembangunan daerah-daerah mempunyai manfaat
yang sangat tinggi, di samping mencegah jurang
kemakmuran antar daerah, melestarikan kebudayaan setempat, dapat juga menghindarkan perasaan tidak puas masyarakat. Jika masyarakat sudah tenteram, dapat membantu terciptanya kestabilan dalam masyarakat terutama kestabilan politik, padahal kestabilan dalammasyarakat merupakan syarat mutlak jika suatu
negara hendak mengadakan pembangunan negara secara mantap.IMPLIKASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH Ada 3 implikasi pokok dari perencanaan pembangunan ekonomi daerah: 1) Perencanaan pembangunan ekonomi daerah yang realistik memerlukan pemahaman tentang
hubungan antara daerah dengan lingkungan
nasional di mana daerah tersebut merupakan bagian darinya, keterkaitan secara mendasar antara keduanya, dan konsekuensi akhir dari interaksi tersebutAda 3 implikasi pokok dari perencanaan pembangunan ekonomi daerah:
2) Sesuatu yang tampaknya baik secara nasional
belum tentu baik untuk daerah, dan sebaliknya yang baik bagi daerah belum tentu baik secara nasional.3) Perangkat kelembagaan yang tersedia untuk pembangunan daerah.
MISAL. Administrasi, proses pengambilan keputusan, otoritas-biasanya sangat berbeda pada tingkat daerah dengan yang tersedia pada tingkat pusat.
TAHAP-TAHAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Menurut Blakely (1989) ada 6 tahap dalam proses perencanaan pembangunan ekonomi daerah
Menurut Blakely (1989) ada 6 tahap dalam proses perencanaan pembangunan ekonomi daerah Sistem Informasi Perencanaan (Pengumpulan dan Analisis Data) seyogyanya mencakup 5 bidang utama:
1) Evaluasi siklus perencanaan sebelumnya 2) Kinerja dari proyek-proyek pembangunan sebelumnya yang
dilakukan di daerah tersebut dan daerah-daerah sejenis lainnya.
3) Penaksiran sumberdaya-sumberdaya pembangunan di luar
daerah, tetapi tersedia dan potensiai untuk tersedia (dana publik atau swasta yang dapat diinvestasikan pada bidang yang diinginkan oleh pembangunan ekonomi daerah, bakat-bakat khusus atau kapabilitas individual dan lembaga-lembaga yang dapat ditarik, clan sebagainya).
4) Karakteristik dan dinamika kondisi daerah, khusunya data
perekonomian, infrastruktur, karakteristik fisik dan sosial, sumberdaya, dan institusi, dan sebagainya.
5) Keterkaitan antara kondisi daerah dengan daerah-daerah
SUMBERDAYA PERENCANAAN UNTUK PEMBANGUNAN DAERAH Lingkungan Fisik sebagai Sumberdaya Perencanaan
Pemerintah daerah biasanya memperhatikan masalah lingkungan fisik-infra-struktur fisik-yang tentu saja penting bagi dunia usaha dan industri. Lingkungan Regulasi sebagal Sumberdaya Perencanaan Misalnya, beberapa kota di negara maju belakangan ini telah menciptakan pusat pelayanan bisnis terpadu (one stop)
Lingkungan Attitudinal sebagai Sumberdaya Perencanaan
Dunia usaha sering kali tidak akan memilih suatu daerah tertentu karena penduduknya dikenal, misalnya bersikap "anti bisnis".PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
Tahap pertama perencanaan bagi setiap organisasi
yang tertarik dalam pembangunan ekonomi
daerah adalah menentukan peran (role) yang akan dilakukan dalam proses pembangunan.
Ada 4 peran yang dapat diambil oleh pemerintah
daerah dalam proses pembangunan ekonomi daerah yaitu sebagai entrepreneur, koordinator, fasilitator, dan stimulator bagi lahirnya inisiatif- inisiatif pembangunan daerah Entrepreneur.ENTREPRENEUR
Pemerintah daerah bertanggungjawab untuk
menjalanksn suatu usaha bisnis. Pemerintah
daerah bisa mengembangkan suatu usaha sendiri (BUMD). Aset-aset pemerintah daerah harus dapat dikelola dengan lebih baik sehingga secara ekonomis menguntungkan.KOORDINATOR
Pemerintah daerah dapat bertindak sebagai
koordirator untuk menetapkan kebijakan atau
mengusulkan strategi-strategi bagi pembangunan di daerahnya.FASILITATOR
Pemerintah daerah dapat mempercepat pembangunan
melalui perbaikan lingkungan attitudinal di daerahnya. Ha! ini akan mempercepat proses pembangunan dan prosedur perencanaan serta pengaturan penetapan daerah (zoning) yang lebih baik.STIMULATOR
Pemerintah daerah dapat menstimulasi penciptaan dan
pengembangan usaha melalui tindakan-tindakan khusus yang akan mempengaruhi perusahaan- perusahaan untuk masuk ke daerah tersebut dan menjaga agar perusahaan-perusahaan yang telah ada tetap berada di daerah tersebut.INFORMASI YANG DIBUTUHKAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
Layanan Kondisi
Data Karakteri Jasa
Pasar Kondisi kependustik
bagi Tenaga fisik dudkan Ekonomi MasyaraKerja kat
Pengantar Ekonomi Pembangunan
Hutang Luar Negeri dan
Pembiayaan Pembangunan di Indonesia
Putri Irene Kanny
Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id
Sub Pokok bahasan pertemuan ke-11-12
z Karakteristik dan pembentukan utang z
Penyebab timbulnya krisis Utang z
Manajemen krisis Utang z
Solusi krisis utang internasional z
Modal Asing dalam Pembangunan z
Motivasi Negara Donor z
Sumber-sumber pembiayaan Pembangunan Indonesia
PENDAHULUAN
Sejak krisis utang luar negeri (ULN) dunia pada awal 1980-an, masalah ULN yang dialami oleh banyak negara sedang berkembang (NSB) tidak semakin baik. Banyak NSB semakin terjerumus ke dalam
krisis ULN sampai negara-negara pengutang besar
terpaksa melakukan program-program penyesuaian
struktual terhadap ekonomi mereka atas desakan dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), sebagai syarat utama untuk mendapatkan pinjaman baru atau pengurangan terhadap pinjaman lama (Tambunan, 2001).Teori Utang Luar Negeri
Sekelompok ekonom pada tahun 1950-an dan 1960-an berpendapat dan meyakini bahwa bantuan luar negeri mempunyai dampak yang positif terhadap pembangunan ekonomi suatu negera tanpa menimbulkan gangguan pada masa sesudahnya bagi negara-negara debitor tersebut.
Teori Harrod-Domar. Teori yang berbicara tentang penggunaan bantuan luar negeri dalam pembiayaan pembangunan selanjutnya dikembangkan oleh beberapa ekonom seperti Hollis Chenery, Alan Strout, dan lain-lain pada tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an.
Chenery dan Carter (1973) dapat dikelompokkan ke
dalam empat pemikiran mendasar.Pertama, sumber dana eksternal (modal asing) dapat
dimanfaatkan oleh negara sedang berkembang sebagai suatu dasar yang signifikan untuk memacu kenaikan investasi serta pertumbuhan ekonomi.
Kedua, untuk menjaga dan mempertahankan tingkat
pertumbuhan yang lebih tinggi diperlukan perubahan dan perombakan yang subtansial dalam struktur produksi dan perdagangan.
Ketiga, modal asing dapat berperan penting mobilisasi
sumber dana dan transformasi struktural.
Keempat, kebutuhan akan modal sing akan menjadi
menurun setelah perubahan struktural terjadi.
Negara Peminjam Sebagai Faktor Timbulnya Krisis Utang
Dua faktor utama yang dianggap sebagai penyebab timbulnya krisis utang yang berasal dari negara peminjam yaitu 1) Hubungan antara utang luar negeri dan investasi. Investasi yang dilakukan dengan menggunakan utang luar negeri secara kuantitas mengalami peningkatan tetapi secara kualitas tidak. investasi yang dilakukan tidak mampu mendorong baik secara langsung maupun tidak langsung pendapatan negara dari ekspor, dimana devisa dari ekspor diharapkan dapat digunakan untuk membayar utang- utangnya. 2) Adanya aliran dana ke luar negeri (capital flight). Banyaknya aliran dana ke luar negeri disebabkan karena alasan spekulasi (antisipasi adanya devaluasi) atau ketidakstabilan dalam bidang ekonomi dan politik. Adanya capital flight mengakibatkan turunnya investasi
dalam negeri, yang berakibat pada rendahnya output nasional.
Bentuk Utang Luar Negeri
Utang luar negeri merupakan bantuan luar negeri (loan) yang diberikan oleh pemerintah negara-negara maju atau
badan-badan internasional yang khusus
dibentuk untuk memberikan pinjaman semacam itu dengan kewajiban untuk membayar kembali dan membayar bunga pinjaman tersebut (Zulkarnain, 1996).Adapun bentuk-bentuk bantuan luar negeri dapat dibedakan atas : Pinjaman dengan syarat pengembalian
1. Hadiah/Grant: yaitu bantuan luar negeri yang tidak bersyarat pengembalian atau pelunasannya kembali.
2. Pinjaman Lunak : yaitu pinjaman dengan syarat yang sangat ringan,
dimana jangka waktu pengembaliannya antara 20 tahun sampai
dengan 30 tahun dan tingkat bunga antara 0 sampai dengan 4,5
persen per tahun.3. Pinjaman/Kredit Ekspor: yaitu kredit yang diberikan oleh negara pengekspor dengan jaminan tertentu untuk meningkatkan ekspor.
Jangka waktu pembayarannya adalah 7 tahun sampai dengan 15
tahun da tingkat bunga antara 4 persen sampai dengan 8,5 persen per tahun.Pinjaman/Kredit Bilateral/Multilateral
1) Pinjaman/Kredit Bilateral: misalnya bantuan/kredit yang diperoleh dari negara CGI. 2) Pinjaman/Kredit Multilateral: misalnya bantuan/kredit dari peserta IBRD, IDA, UNDP,
ADB, dan lain-lain. Jangka waktu dan syarat
pengembalian bantuan/kredit bilateral/multilateral adalah berdasarkan perjanjian antara pemerintah Indonesia dengan pihak-pihak yang memberikan bantuan/kredit.Pinjaman/Bantuan menurut kategori ekonomi, barang/jasa
1) Bantuan program: yaitu berupa pangan, misalnya dalam rangka PL 480 atau dalam bentuk devisa kredit. 2) Bantuan Proyek: yaitu bentuan yang diperoleh untuk pembiyaan dan pengadaan barang/jasa pada proyek-proyek pembangunan.
3) Bantuan Tekhnik: yaitu berupa pengiriman tenaga ahli dari luar negeri atau tenaa- tenaga Indonesia yang dilatih di luar negeri.
Sumber-sumber pinjaman luar negeri yang diterima
pemerintah Indonesia dalam setiap tahun anggaran yang
berupa pinjaman bersumber dari: 1) Pinjaman multilateral sebagian besar diberikan dalam satu paket pinjaman yang telah ditentukan, artinya satu naskah perjanjian luar negeri antara pemerintah dengan lembaga keuangan internasional untuk membina beberapa pembangunan proyek pinjaman multilateral ini kebanyakandiperoleh dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (BPD),
Bank Pembangunan Islam (IDB), dan beberapa lembaga keuangan regional dan internasional.2) Pinjaman bilateral adalah pinjaman yang berasal dari pemerintah negara –negara yang tergabung dalam negara anggota Consultative Group On Indonesia (CGI) sebagai lembaga yang menggantikan kedudukan IGGI.
Sumber pembiayaan pembangunan merupakan pengalokasian dana yang digunakan untuk pembangunan kegiatan ekonomi, sosial, fisik, dll.
Sumber pembiayaan sendiri dibedakan menjadi
dua, yaitu: diperoleh1. Sumber pembiayaan konvensional daripemerintah, yaitu dari anggaran pemerintah seperti APBN/APBD, pajak, retribusi diperoleh dari
2. Pembiayaan non konvensional
gabungan danapemerintah, swasta, dan masyarakat. Misalnya:
zakat, dana pensiun, tabungan masyarakat.Modal Asing dalam Pembangunan
l Rata-rata, negara yang tidak mempunyai tabungan, akan membiaya pertumbuhan ekonomi dari sumber-sumber luar negeri l
Sehingga, arus modal mengalir dari negara
industri ke NSB lAliran modal masuk lewat sektor pemerintah dan swasta
Aliran Modal ke Sektor Swasta
Komponen tabungan swasta asing: l
Investasi langsung (PMA)à Penduduk/perusahaan asing l
Investasi Portofolio à Investasi keuangan yang dilakukan di luar negeri l
Pinjaman dari bank komersial (commercial bank lending) kepada pemerintah dan perusahaan NSB l
Kredit Ekspor à penundaan pembayaran untuk impor
Adapun aliran modal asing ke sektor swasta dapat berupa: 1. Penanaman Modal Asing
Orang-orang asing yang biasanya sangat baik
dalam hal penguasaan tekonologi dan memiliki
kekuatan modal yang sangat kuat diharapkan mampu menyokong pembangunan ekonomi dalam negeri. Tentunya penanaman modal asing memiliki kelebihan dan kelemahan tehadap pembangunan ekonomi. adapun kelebihan modal asing dalam pembangunan ekonomi, yaitu:KELEBIHAN modal Asing dalam pembangunan Ekonomi :
1) Keuntungan yang diperoleh perusahaan asing tersebut dipaksa tetap berada dalam negeri dan dapat digunakan untuk membiayai pembangunan 2) Menambah kesempatan kerja dan mengurangi masalah pengangguran yang dihadapi pemerintah
3) Kemampuan perusahaan untuk menggunakan teknologi yang
lebih tinggi menyebabkan tingkat produktivitas tinggi dan akan membayar gaji yang lebih tinggi daripada yang sanggup dibayar oleh perusahaan nasional4) Sebagai sumber penghasilan pendapatan, berupa pajak yang
dikenakan atas keuntungan yang diperoleh dan royalti yang
dibayar perusahaan asing untu memperoleh konsesi pengusahaan kekayaan alam yang dimiliki negara.KERUGIAN dari modal asing dalam pembangunan ekonomi:
1) Dalam jangka panjang modal asing dapat memperburuk mata uang asing
2) Hasil-hasil mereka tidak diekspor atau tidak
menggantikan barang-barang impor3) Mereka mengimpor bahan mentah dari luar
negeri dan mengirimkan keuntungan yang diperoleh kepada perusahaan induk di luar negeri.2. Penanaman Modal Portofolio
Penanaman modal portofolio berupa penyertaan dalam pemilikan
perusahaan dan bukan pengurusan kegiatan perusahaan sehari-
hari. Penanaman modal portofolio lebih menguntungkandibandingkan penanaman modal asing. Terdapatnya penanaman modal
portofolio ke negara berkembang yang masih berada dibawah potensinya ini disebabkan karena : 1) Adanya keraguan para penanam modal atas kemampuan perusahaan- perusahaan di negara berkembang membayar kembali utang-utang dan deviden saham yang dikeluarkan 2) Ketidakstabilan politik ekonomi negara berkembang menyebabkan keengganan untuk menanam modal ke negara-negara itu 3) Pasar modal dibanyak negara berkembang masih belum sepenuhnya tumbuh 4) Kekurangan mengenai pembangunan ekonomi yang tengah dijalankan menyebabkan para penanam modal dari negara maju tidak mengetahui kesempatan-kesempatan yang menguntungkan.3. Kredit Ekspor Penundaan pembayaran impor dapat memberikan
sumbangan yang cukup penting kepada suatu negara, asal
saja cara pengerahan modal ini dilaksanakan setelah mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh. Model ini merupakan sumber modal asing yang paling penting karena § Bunganya tinggi§ Nilai pinjaman juga disesuaikan dengan kenaikan harga-
harga § Jangka pembayaran kembali relatif singkat§ Pinjaman ekspor lebih mudah menimbulkan ketidak seimbangan neraca pembayaran jika dibandingkan dengan jenis-jenis modal asing lain yg mengalir ke NSB.
Aliran modal ke Sektor Pemerintah
lArus modal asing yang harus dibayar
kembali = tabungan luar negeri (tabungan
resmi sektor pemerintah/official saving dan swasta/private saving) lOfficial saving: grants/hibah dan/ soft loans l
Private saving: utang swasta yang dijamin pemerintah dan yang tidak dijamin
Klasifikasi Arus Modal dari Negara
Industri ke NSB (Rubinsteins, 1975)Arus modal dari negara industri ke NSB Yang tidak harus dibayar kembali Bantuan- bantuan pembangunan
Yang harus
dibayar
kembali
pemerintah Pinjaman kredit Pembiayaan dari proyek pembangunan swasta Investasi langsung Investasi portofolio Kredit eksporStok Utang Luar Negeri dan Komponennya
Total Utang Luar Negeri Utang jangka pendek Utang jangka panjang Public & Publicty Guaranteed Debt Kreditur swasta Bank-bank komersial obligasi Lain-lain Kreditur resmi bilateral multilateral Penggunaan kredit IMF
Motivasi Negara Donor
lTidak selamanya negara donor memberikan bantuan kepada NSB berdasarkan kemanusiaan atau tanggungjawab moral NM à NSB l
Tanggungjawab moral dari penduduk kaya
terhadap penduduk miskin lKepentingan Ekonomi dan strategi l
Negara donor akan menawarkan nota-nota
kesepakatan dari pemberian modal tersebut
(Ruttan, 1989)
Sumber-sumber Pembiayaan Pembangunan Indonesia 1.
PENGERAHAN MODAL DALAM NEGERI (seberapa jauh peran perdagangan luar negri terlihat
Ekspor dari rasio antara ekspor di tambah impor terhadap PDB) (bagian Tabungan Sukarela Masyarakat pendapatan yang diterima masyarakat yang secara sukarela tidak digunaan untuk konsumsi)
(kelebihan pendapatan
Tabungan Pemerintah
pemerintah dari pajak dan sumber-sumber lainnya, setelah pendapatan itu digunakan untuk pengeluaran rutin. Pendapatan pemerintah itu juga diperoleh dari berbagai pungutan pajak)
2. PENGERAHAN MODAL LUAR NEGERI Bantuan Luar Negeri mengatasi masalah kekurangan tabungan, dan kekurangan mata uang asing Investasi Asing
Investasi asing ini dapat berupa penanaman modal asing
(PMA) sebagaimana telah dijelaskan pada judul sebelumnya Lembaga-Lembaga Bantuan Internasional1. The Asian Development Bank (ADB)
2. Bank Dunia (World Bank) : IMF Badan Perwakilan Bank Dunia.
Pengantar Ekonomi Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dalam
Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id
Sub Pokok bahasan pertemuan ke-13
z Peranan Lingkungan dalam Perekonomian z
Industrialisasi dan Pembangunan Berkelanjutan z
Industri dan eksternalitas dalam
Pemangunan Berkelanjutan
PENDAHULUAN
Ø Tujuan pembangunan pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakatØ “Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi
saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka”
Ø Demi mencapai tujuan tersebut dibutuhkan strategi
pelaksanaan : pemerataan, partisipasi, keanekaragaman, integrasi, dan perspektif jangka panjang yang diikuti pendekatan secara idealPembangunan berkelanjutan adalah sebagai upaya manusia untuk memperbaiki mutu kehidupan dengan tetap berusaha tidak melampaui ekosistem yang mendukung
kehidupannya.
Salah satu masalah penting yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi adalah bagaimana menghadapi trade-off antara pemenuhan kebutuhan pembangunan disatu sisi dan upaya mempertahankan kelestarian lingkungan disisi lain (Fauzi 2004).
STRATEGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
• Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
- Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
PENDEKATAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Secara ideal keberlanjutanPertahanan pembangunan
Ekologis dan membutuhkan pendekatan
Keamanan pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan yang
Ekonomi Politik mencakup;; keberlanjutan ekologis, ekonomi, sosial budaya, politik, serta keberlanjutan pertahanan
Ekonomi Sosial dan keamanan
Sektoral Budaya
PARADIGMA KEBERLANJUTAN YANG DITAWARKAN
Dengan memperhatikan fenomena yang ada maka perubahan paradigm keberlanjutan hendaknya mempertimbangkan aspek berikut :
Generasi mendatang harus dipastikan memperoleh paling tidak tingkat konsumsi minimum
Dalam situasi pasar tidak berfungsi, diperlukan intervensi non pasar
Pergerakan harga sumberdaya alam dan hak kepemilikan terhadap konsumsi dimasa mendatang harus ditentukan untuk menghindari eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam masa kini
Intervensi yang benar merupakan strategi yang penting untuk menjaga keberlanjutan
Perilaku generasi kini tidak dapat sepenuhnya menentukan perilaku generasi mendatang.
Peranan Lingkungan dalam
PerekonomianMeski kondisi perekonomian masih berat : beban APBN
besar, pengangguran tinggi, industri perbankan belum normal, banyak perusahaan menjadi pasien BPPN .
Tidak berarti pengambil keputusan di Indonesia kini dibenarkan mengabaikan masalah lingkungan, yang berarti mengorbankan kepentingan generasi mendatang. Ø Meski kondisi masih sulit, Indonesia dengan semua komponennya, baik pada tingkat otoritas (pusat maupun daerah) dan masyarakat, baik sebagai produsen maupun konsumen, diharapkan tetap punya komitmen tinggi untuk terus melaksanakan pembangungan ekonomi berkelanjutan.
Ø Tidak dari aspek lingkungan alam saja, namun juga lingkungan sosial.
Industrialisasi dan Pembangunan Berkelanjutan
Menurut Irawan dan Suparmoko (1990) Pembangunan
v
berkelanjutan arti Luas : pembangunan yang tidak menurunkan kapasitas generasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan meskipun terdapat penyusutan cadangan sumberdaya alam dan memburuknya lingkungan, tetapi keadaan tersebut dapat digantikan oleh sumberdaya lain baik oleh sumberdaya manusia maupun oleh sumberdaya kapital. pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
v
yang tidak mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan, tetapi dengan menjaga agar fungsi sumberdaya alam dan lingkungan yang ada tidak menurun tanpa digantikan oleh sumberdaya lainnya.
Industri dan Eksternalitas dalam
Pembangunan yang Berkelanjutan
lPembangunan berkelanjutan dapat diartikan sebagai bentuk pembangunan yang tidak
menurunkan kapasitas generasi yang akan
datang untuk melakukan pembangunan, meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan memburuknya lingkungan, akan tetapi keadaan tersebut dapat digantikan oleh sumber daya lain,baik oleh sumber daya manusia ataupun, oleh sumber daya kapital.
Tahap industrialisasi berdasarkan tolok ukur
kontribusi nilai tambah sektor manufaktur terhadap PDB, dapat dibagi menjadi:1.Tahap non-industrialisasi
2.Tahap dalam proses menuju industrialisasi
3.Tahap semi industri 4.Tahap industrialisasi penuh.
Eksternalitas dalam pembangunan yang berkelanjutan Ø bahwa pembangunan yang berkelanjutan yang dilaksanakan oleh setiap negara harus memperhitungkan adanya akibat positif dan akibat negatif dari pembangunan melalui industrialisasi. Akibat negatif adalah semakin menipisnya, berkurangnya
Ø dan semakin rusaknya sumber daya alam, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak diperbaharui, yang biasanya ini dianggap sebagai biota pembangunan.
Positif adalah meningkatnya jumlah barang-barang dan
Ø jasa yang tersedia, semakin berkurangnya pengangguran, meningkatnya pendapatan masyarakat dan meningkatnya kesejahteraan sebagai akibat pembangunan melalui industrialisasi.