BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian - Pembelajaran I-SETS (Islamic, Science, Environment, Technology and Society) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X MA Darul Ulum Palangka Raya - Digital Library IAIN Pa

45

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi
eksperimen atau bisa disebut eksperimen semu, kerena dalam penelitian
ini dilakukan suatu percobaan dengan memberikan perlakuan kemudian
dilihat pengaruhnya.44 Untuk menjawab permasalahan di atas penulis
menggunakan analisis uji One Way Anova yang menganalisis perbedaan
hasil belajar siswa antara kelompok yang diberikan perlakuan
pembelajaran I-SETS (kelompok eksperimen) dengan pembelajaran
konvensional (kelompok kontrol).
2. Desain Penelitian
Desain

penelitian


kuasi

eksperimen

ini

adalah

Penelitian

Nonrandomized Control Group Pretest-Postest Design. Dimana dalam
rancangan ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random. Kedua kelompok
kemudian diberi pretest untuk mengetahui kemampuan awal masing
44

Sukmadinata, Syaodih, Nana, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011, h. 207-208.

45

45

46

masing kelompok. Selanjutnya diberi postest kepada masing-masing
kelompok setelah mendapat perlakuan, hasil postest digunakan untuk
mengetahui keadaan akhir masing-masing kelompok.
Desain penelitian yang digunakan adalah :
Tabel 3.1
Kelompok
E
K

Perlakuan
X1
-

Pretest
Y1
Y1


Postest
Y2
Y2

Keterangan :
E
K
X1

= Kelompok Eksperimen
= Kelompok Kontrol
= Perlakuan pada kelompok eksperimen dengan menggunakan pembelajaran ISETS (Islamic, Sciene, Environment, Technology and Society)
- = Perlakuan pada kelompok kontrol dengan menggunakan metode
konvensional
seperti yang dilakukan oleh guru di sekolah
Y1
= Tes awal yang sama pada kedua kelompok
Y2
= Tes akhir yang sama sesudah diberikan konsep pencemaran lingkungan pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.45

B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MA Darul Ulum Palangka Raya pada
kelas X semester 2 (genap), yaitu pada bulan mei sampai dengan juli tahun
ajaran 2012/2013.

C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.46 Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester 2 MA Darul Ulum

45

Sukardi, Metodoloogi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta:
Bumi Aksara, 2003, h. 186.
46

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 2006, h. 130.


46

47

Palangka Raya Tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 64 orang siswa
yang terbagi dalam 2 (dua) kelas. Berikut tabel jumlah siswa dan
pembagian kelasnya.
Tabel 3.2
Jumlah Siswa Kelas X MA Darul Ulum Palangka Raya
Kelas
Jumlah Siswa
X-A
34
X-B
30
Jumlah

64


2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.47 Sampel
pada penelitian ini adalah kelas X-A semester 2 (dua) MA Darul-Ulum
Palangka Raya.

D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, kerena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. 48
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu berupa tes
dengan data berupa skor siswa dari soal tes berbentuk objektif (pilihan
ganda).
47

Ibid, h. 131.

48

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &

D, Bandung, Alfabeta, 2008, h. 308.

47

48

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data
dan pengolahan data, sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Menentukan kelas sampel, yaitu menentukan kelas yeng menggunakan
pembelajaran I-SETS sebagai kelompok eksperimen dan menggunakan
metode konvensional sebagai kelompok kontrol pada kelas yang
berbeda dengan pertimbangan kelas yang homogen.
b. Membuat soal, RPP, dan LKPD. Terlampir
c. Menyusun kisi-kisi instrumen THB kognitif yang dilakukan di luar
kelas sampel yaitu kelas lain (kelas XI) yang tidak termasuk populasi.
Terlampir
d. Melaksanakan uji coba soal pada kelas uji coba, yaitu kelas XI yang
tidak termasuk sampel.
e. Memeriksa dan menganalisis uji coba instrumen untuk mengetahui

validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda instrumen.
f. Menetapkan soal yang dapat digunakan untuk pengambilan data.
2. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Data hasil belajar diambil dengan:
a. Observasi
Melaksanakan observasi ke sekolah, berkonsultasi dan wawancara
dengan guru bidang studi untuk mengetahui kondisi siswa, proses
pembelajaran, sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah tersebut.

48

49

b. Dokumentasi
Merupakan metode yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan
penelitian ini, yaitu berupa data hasil belajar siswa dan foto-foto
penelitian.
c. Melaksanakan pretest
d. Melaksanakan postest
3.


Pengolahan data hasil penelitian
Data hasil belajar diolah dengan:
a. Memberikan skor pada masing-masing sampel.
b. Analisis data hasil penelitian (uji hipotesis hasil penelitian).
c. Menarik kesimpulan.

E. Teknik Pengabsahan Data
Pengabsahan instrumen adalah untuk menjamin bahwa alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data adalah baik dan benar.
1. Validitas instrument
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrument yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrument yang
kurang valid berarti memiliki validitas rendah.49
Validitas butir soal dihitung dengan menggunakan poin biserial. Rumus
yang digunakan adalah:
49

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka

Cipta, 2002, h.144.

49

50

Keterangan :
rpbis

= koefesien korelasi biserial

Mp
Mt

= nilai rata-rata (mean) skor dari subjek-subjek yang menjawab benar yang
dicari validitasnya
= nilai rata-rata skor total

St


= standar deviasi skor total

P

= proporsi siswa yang menjawab benar

Q

= proporsi siswa yang menjawab salah ( q = 1- p ).50

Adapun kriteria validitas butir soal adalah sebagai berikut :
Butir–butir soal yang mempunyai harga validitas minimal 0,300
(butir soal yang baik) dipakai sebagai instrumen penelitian, sedangkan
butir-butir soal yang mempunyai harga validitas < 0,300

tidak

dipergunakan sebagai instrumen penelitian (gugur).51 Setelah dianalisis
terhadap 50 soal (1-50) maka soal yang valid dan dipakai sebagai
instrumen penelitian adalah 30 butir soal. Sedangkan 20 butir soal yang
lain tidak valid dan tidak dapat dipakai sebagai instrumen penelitian.
Jumlah seluruh soal yang dipakai untuk instrumen penelitian ada 30 butir
soal (Lampiran ).

50

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo 2005, h.185.

51

Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, dan Interprestasi Hasil Tes, Bandung:
Remaja Rosdakarya , 2006, h. 64

50

51

Tabel 3.3
Ringkasan Data Analisis Validitas Isi Butir Soal
No

Kriteria

Nomor Soal

1

Valid

2

Tidak valid

1, 2, 3, 4, 5, 10, 13, 14, 16, 18, 19, 22,
23, 24, 27, 30, 32, 35, 36, 37, 38, 39,
41, 42, 43, 46, 47, 49.
6, 7, 8, 9, 11, 12, 15, 17, 20, 21, 25, 26,
28, 29, 31, 33, 34, 40, 44, 45, 48, 50.

Jumlah
Soal
30

20

2. Reliabilitas Instrument
Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan suatu instrumen dapat
dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.52
Reliabilitas instrumen dihitung menggunakan rumus K–R 20 dengan
rumus :
.53

r11 =

Keterangan:
r 11
= reliabilitas tes secara keseluruhan
p
= proporsi subjek menjawab item dengan benar (∑xi/N)
q
= Bilangan subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)
∑pq
= jumlah perkalian p dan q
n
= banyaknya item
St2
= Varians total

Untuk rumus varians adalah:
54

52

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 178.

53

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2011,

54

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, h. 227.

h. 103.

51

52

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi (r) dapat di
konsultasikan dengan katagori sebagai berikut:
0,80 < r11 ≤ 0,81

: Sangat Tinggi

0,60 < r11 ≤ 0,80

: Tinggi

0,40 < r11 ≤ 0,60

: Cukup tinggi.

0,20 < r11 ≤ 0,40

: Rendah

0,00 < r11 ≤ 0,20

: Sangat Rendah

Berdasarkan analisis uji reliabilitas soal penelitian, dari 30 soal
diperoleh nilai koefisien reliabilitasnya adalah 0,788 (Sumber:
lampiran 2.1,h. 106-107 ). Sehingga dapat dinyatakan bahwa koefisien
reliabilitas soal-soal tes pada instrumen ini adalah reliabel dan
mempunyai reliabilitas yang tinggi yaitu termasuk kategori korelasi
reliabilitas antara 0,60 sampai 0,79.
3. Tingkat kesukaran
Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam
menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan
dengan betul. Jika banyak subjek peserta tes yang dapat menjawab
dengan benar maka taraf kesukaran tes tersebut tinggi, sebaliknya jika
hanya sedikit dari subjek yang dapat menjawab dengan benar maka taraf
kesukarannya rendah. Taraf kesukaran dinyatakan dengan P dan dicari
dengan rumus :

52

53

Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : subyek yang menjawab betul
J

: banyaknya subyek yang ikut mengerjakan tes

55

Adapun indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:
Soal dengan p < 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan p 0,30 - 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan p > 0,70 adalah soal mudah 56
Berdasarkan hasil analisis data dari 50 butir soal yang diuji cobakan
diperoleh tingkat kesukaran sebanyak 46 butir soal dikategorikan
sedang dan 4 butir soal dikategorikan mudah (Lampiran ).
Tabel 3.4
Ringkasan Data Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
No

Kriteria

1
2

Sukar
Sedang

3

Mudah

Nomor Soal
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26,
27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 39,
40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 49, 50
16, 28, 36, 48

Jumlah
Soal
46

4

4. Daya pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan tes dalam memisahkan antara
subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai. Untuk
55

Ibid., h. 230.

56

Sumarna Surapnata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes
Implementasi Kurikulum 2004, h. 21.

53

54

menghitung daya pembeda soal dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
PA - PB

Keterangan:
D

: Daya pembeda butir soal
: Banyaknya subjek kelompok atas yang menjawab betul
: Banyaknya subjek kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan betul
: Banyaknya subjek kelompok atas
: Banyaknya peserta kelompok bawah
:
:

: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab dengan betul
proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan betul

57

Kriteria daya pembeda adalah:

0,00 < D ≤ 0,20 : Jelek
0,21 < D ≤ 0,40 : Cukup baik
0,41 < D ≤ 0,70 : Baik
0,71< D ≤ 1,00 : Baik sekali
Berdasarkan analisis butir soal dari 50 butir soal yang digunakan
sebagai soal uji coba penelitian THB kognitif didapatkan 1 butir soal
mempunyai daya beda dengan kategori sangat baik, 20 butir soal
mempunyai daya beda dengan kategori baik, 7 butir soal mempunyai daya
beda dengan kategori cukup, 22 butir soal mempunyai daya beda dengan
kategori jelek (Lampiran).

57

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, h. 231-232.

54

55

Tabel 3.5
Ringkasan Data Analisis Daya Beda Butir Soal
No

kriteria

Nomor Soal

1
2

Sangat Baik
Baik

3
4

Cukup
Jelek

38
2, 4, 5, 10, 13, 14, 18, 19, 22, 24, 27,
32, 35, 37, 39, 41, 42, 43, 46, 47
1, 3, 16, 23, 30, 36, 49
6, 7, 8, 9, 11, 12, 15, 17, 20, 21, 25,
26, 28, 29, 31, 33, 34, 40, 44, 45, 48,
50

Jumlah
Soal
1
20
7
22

Tabel 3.6
Hasil Rekapitulasi Butir Soal Yang Dapat Dipakai
No

kriteria

Nomor Soal

1

Dipakai

2

Gugur

1, 2, 3, 4, 5, 10, 13, 14, 16, 18, 19,
22, 23, 24, 27, 30, 32, 34, 35, 36, 37,
38, 39, 41, 42, 43, 46, 47, 48
6, 7, 8, 9, 11, 12, 15, 17, 20, 21, 25,
26, 28, 29, 31, 33, 40, 44, 45, 50

Jumlah
Soal
30

20

F. Teknik Analisis Data
1. Data Hasil Belajar
Uji N-Gain
Hasil pretest dan postest selanjutnya juga diolah dan dianalisis untuk
mengetahui adanya peningkatan hasil belajar.58 Data tes hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah perlakuan dianalisis dengan cara membandingkan
nilai tes awal dan nilai tes akhir pada kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol.

Kharul Ummah, “Profil Penguasaan Konsep Siswa Melalui Lembar Kerja Rumah
(LKR) Pada Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup Berdasarkan Tingkat Perkembangan
Intelektual” Artikel, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, h. 31.
58

55

56

Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran ini
diperhitungkan dengan rumus N-gain (Normalized–gain). Gain adalah
selisih antara nilai pretest dan postest. Gain menunjukkan peningkatan
pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan
guru. Adapun rumus N-gain adalah sebagai berikut:

Keterangan:
Spost
: skor tes akhir
Smaks
: skor maksimum
Spre
: skor tes awal

Sedangkan tingkat perolehan skor dikatagorikan atas tiga katagori
sebagai berikut:
Tinggi

: g > 0,7

Sedang : 0,3 < g < 0,7
Rendah : g < 0,3 59
2. Analisis Data Uji Hipotesis Penelitian
Analisis data diawali dengan pengujian persyaratan analisis, yaitu uji
normalitas, homogenitas. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian
hipotesis. Perhitungan analisis data dilakukan dengan menggunakan
program SPSS versi 19.0 for windows. Agar data yang diperoleh dapat
dianalisis dengan analisis uji One Way Anova, maka sebaran data harus
normal dan homogen.

59

Ibid., h. 32.

56

57

a. Uji Normalitas
Penelitian ini uji normalitasnya menggunakan program SPSS versi
19.0 for windows. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah
sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak.60
Pengajuan hipotesis:



Ho: Data berdistribusi Normal
Ha: Data tidak berdistribusi Normal

Kaidah keputusan:



Jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak
Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima 61

b. Uji Homogenitas
Penelitian ini uji homogenitasnya menggunakan program SPPS
versi 19.0 for windows. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui
kesamaan (homogen) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya
variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.62
Pengajuan hipotesis:



60

Ho: Data hasil belajar pretes kedua kelompok tidak homogen
Ha: Data hasil belajar pretes kedua kelompok homogen
Kaidah keputusan:

Darwyan Syah, dkk, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Gaung Persada Press,

2009, h.67.
61

Duwi Priyatno, Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS, Yogyakarta: Andi
Offet, 2012. h. 40.
62

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 2002, h. 289.

57

58



Jika sigifikansi < 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak,
artinya tidak homogen
Jika signifikansi > 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak,
artinya homogen 63



c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis kesamaan rerata hasil belajar siswa kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan uji One Way Anova
menggunakan program SPSS Versi 19.0 for Windows. One Way Anova
(Analisis of variances) digunakan untuk menguji perbedaan skor ratarata yang signifikan.
Kaidah keputusan:
 Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
 Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.64

G. Jadwal Kegiatan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai dengan Juli
tahun 2013 di MA Darul Ulum Palangka Raya. Jadwal penelitian dapat
dilihat pada lampiran 1.7.

63

Duwi Priyatno, Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS, h. 56.

64

Ibid, h. 58.

58