BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Hubungan Hukum Para Pihak dalam Reksa Dana Perseroan terkait Transaksi Reksa Dana Saham

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal atau bursa efek adalah salah satu jenis pasar di mana para

  

  pemodal bertemu untuk menjual atau membeli surat-surat berharga atau efek .Pasar modal di Indonesia masih tergolong baru sebagai mana umumnya pasar modal di Negara yang sedang berkembang terutama apabila dibandingkan dengan pasar modal

  

  pada Negara-negara yang sudah maju . Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 memberikan pengertian yang lebih spesifik mengenai pasar modal, yaitu “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga

  

  dan profesi yang berkaitan dengan efek” Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemajuan pasar modal suatu

  Negara terletak pada tingkat variasi instrumen investasi yang tersedia. Semakin maju pasar modal semakin bervariasi instrumen pasar modal dan semakin bervariasi instrumen pasar yang diperdagangkan di bursa akan membuat banyak pilihan bagi pelaku pasar dan kemungkinan pasar semakin diminati oleh investor, baik lokal 1 E.A. Koetin dan Jasso Winarto,Pasar Modal Indonesia.Retrospeksi Lima Tahun

  Swastanisasi BEJ .(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997) , hlm.1 2 Gunawan Widjaja dan Almira Prajna Ramaniya,Reksa Dana dan peran serta tanggung

jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal: Seri Pengetahuan Pasar Modal. (Jakarta : Kencana,

2009), hlm.1 3 Tjiptono Darmadji dan Hendy M.Fakhruddin, Pasar Modal Di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab, ( Jakarta: Salemba Empat , 2006) hlm.1

  1

  

  maupun asing. Perkembangan terakhir memperlihatkan peningkatan jenis dan jumlah pemodal atau investor dalam bentuk investor lembaga (institutional investor), seperti

   Dana Pensiun, Lembaga Asuransi, Perbankan, dan Manajer Investasi. Investor-

  investor ini membeli saham dari suatu perusahaan atas kepercayaan mereka kepada

   pimpinan yang mengelola perusahaan tersebut.

  Pasar modal bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat.Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pasar modal mempunyai peran strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha, termasuk usaha menengah dan kecil untuk pembangunan usahanya. Sedangkan disisi lain, pasar modal juga merupakan wahana investasi bagi masyarakat, termasuk

   pemodal menengah dan kecil.

  Perkembangan zaman telah menciptakan adanya pasar modal. Pihak yang membutuhkan dana untuk kepentingan perluasan aktivitas perusahaan tidak dapat hanya mengandalkan pinjaman baik dari perbankan atau dari lembaga-lembaga pembiayaan yang lain. Faktor lain yang mendukung terciptanya pasar modal adalah

  4 IPutu Gede Ary Suta, Menuju Pasar Modal Modern (Jakarta: Yayasan Sad Satria Bhakti, 2000), hlm. 255. 5 Victor Purba, Perkembangan dan Struktur Pasar Modal Indonesia Menuju Era AFTA 2003 ( Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000), hlm. 1. 6 7 Gunawan Widjaja dan Almira Prajna Ramaniya,Op.cit., hlm.5 Marzuki Usman, Bunga Rampai Reksa Dana (Jakarta: Balai Pustaka, 1997) hlm.127-128 adanya pihak perorangan ataupun lembaga yang mempunyai dana lebih dan ingin

   memperoleh keuntungan yang lebih besar dari sarana berinvestasi.

  Investasi adalah suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu jenis asset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan/atau peningkatan nilai investasi. Pengertian investasi dengan menempatkan pada lebih dari satu jenis asset tersebut diatas lebih menekankan kepada perlunya diversifikasi di dalam melakukan investasi untuk tujuan mengurangi tingkat risiko kerugian dari investasi yang dilakukan. Perlu dipahami sejalan dengan perjalanan waktu banyak sekali kemungkinan variable atau faktor-faktor yang sudah berubah dari tujuan investasi yang diharapkan dan tidak satupun yang dapat memastikan kapan dan bagaimana bentuk perubahan tersebut akan terjadi dan setiap perubahan komponen dari satu jenis investasi tersebut dapat menimbulkan risiko investasi yang besar atau fatal. Persoalannya bagi seseorang yang melakukan investasi adalah bagaimana mengantisipasi risiko yang muncul dan bagaimana meminimalisasi dari risiko tersebut sehingga walaupun terjadi risiko, maka risiko

   tersebut tidak menjadi fatal.

  Menurut para ahli investasi bahwa salah satu cara terbaik dan sangat dianjurkan bagi para pemodal untuk mengurangi risiko investasi adalah dengan melakukan diversifikasi, karena secara teoritis bahwa sejumlah dana yang 8 Irfan Iskandar, Pengantar Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian(Jakarta : Djambatan,

  2001) hlm.4 9 Mangasa Simatupang, Pengetahuan Praktis Investasi Saham Dan Reksa Dana(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010) hlm.7 ditempatkan atau di investasi ke berbagai jenis asset yang berbeda relatif akan lebih aman atau stabil dibandingkan dengan hanya ditempatkan pada satu jenis asset saja

  

  dengan semboyan yang sangat terkenal yaitu “don’t put your eggs in one basket” Kedudukan investor sebagai pelaku pasar modal berhadapan dengan pelaku pasar modal lainnya, seperti emiten, yang pada umumnya mempunyai posisi tawar- menawar yang lebih kuat. Oleh karena itu, konsep perlindungan hukum bagi investor menjadi relevan untuk diupayakan dalam kerangka menciptakan keseimbangan kepentingan yang menjadi prasyarat bagi pencapaian tujuan pasar modal, baik dalam mendorong pertumbuhan ekonomi maupun memberikan nilai manfaat dan

   keuntungan tertentu bagi para pelakunya.

  Kelompok pelaku pasar modal lainnya adalah lembaga penunjang, yang umumnya berfungsi sebagai pendukung beroperasinya pasar modal. Lembaga penunjang terdiri dari, antara lain Penjamin Emisi Efek, penanggung ( guarantor ), perusahaan surat berharga (securities company), perusahaan pengelola dana (investment company), kantor Biro Administrasi Efek. Kesemuanya itu berperan penting bagi perkembangan pasar modal.Hal ini dikarenakan di pasar modal terdapat aturan main dan beberapa sifat yang berlaku khusus. Kekhususan itu mencakup, antara lain adanya batasan waktu dalam menawarkan efek agar dana yang dibutuhkan relatif cepat diperoleh emiten, adanya tempat, hari, dan jam tertentu

  10 11 Ibid., hlm.9 Ibid.

  dalam perdagangan efek, dan adanya faktor-faktor intern perusahaan emiten yang

   dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap efek emiten tersebut.

  Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa institusi-institusi di pasar modal telah berkembang sedemikian pesat, termasuk di dalamnya institusi ekonomi yang relatif baru dikenal di kalangan masyarakat Indonesia. Salah satu di antaranya adalah lembaga Reksa Dana yang diharapkan dapat meningkatkan perkembangan pasar modal Indonesia. Keberadaan lembaga ini dapat dilihat, antara lain dari segi perannya dalam rangka perkembangan pasar modal (domestik). Sebagai wadah berhimpunnya sekelompok investor, Reksa Dana, pada intinya menganut konsep pooled

  

diversification, yang idenya mirip dengan konsep asuransi, dimana sumber dana

  perorangan dihimpun untuk suatu manfaat bersama. Dalam mekanisme pasar modal, lembaga ini berperan penting bagi peningkatan kegiatan investasi, yaitu, selain ia dapat diarahkan sebagai lembaga yang menghimpun sejumlah dana masyarakat untuk dikelola secara profesional oleh pihak ketiga (Manajer Investasi), juga dapat meningkatkan minat investor yang bermaksud meminimalkan resiko dalam

  

  berinvestasi. Reksa Dana juga merupakan unsur penting bagi pengembangan “ketahanan nasional” di pasar modal Indonesia, karena Reksa Dana merupakan wadah untuk menghimpun dana masyarakat pemodal yang dapat mengurangi peranan modal asing (fund manager asing). Seperti diketahui, bila aktivitas

  12 13 Ibid .

   Ibid. perdagangan di bursa efek masih sangat dipengaruhi oleh pemodal asing, maka

   kondisi ketahanan pasar modal kita juga berada di tangan mereka.

  Reksa Dana banyak dibicarakan akhir-akhir ini, karena diharapkan dapat membawa angin segar bagi perkembangan dunia pasar modal yang sangat diperlukan

  

  oleh perekonomian Indonesia. Mengenali kebutuhan investasi merupakan langkah awal dalam proses investasi. Reksa Dana muncul karena umumnya pemodal

   mengalami kesulitan untuk melakukan investasi sendiri pada surat-surat berharga.

  Reksa Dana merupakan salah satu alternatif Investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan

   keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. .

  Pengertian Reksa Dana tersebut diatas, dapat disebutkan bahwa karakteristik instrumen Reksa Dana sebagai media investasi sangat berbeda dengan instrumen

  

  saham. Produk Reksa Dana sebagai salah satu jenis produk investasi di sektor keuangan memiliki banyak kelebihan sehingga diharapkan Reksa Dana dapat menjadi produk unggulan di pasar modal yang dapat memobilisasi dana masyarakat secara luas, untuk pertumbuhan pasar modal dan sumber pembiayaan pembangunan nasional

  

  yang sangat potensil. eksa Dana seperti halnya saham merupakan instrumen

  14 15 Marzuki Usman.Op.cit., hlm.12 16 Frianto, dkk, Lembaga Keuangan (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2005) hlm.147.

  Eko Priyo Pratomo dan Ubaidillah Nugraha,Reksa Dana, Solusi Perencanaan Investasi Di Era Modern ( Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum, 2001) hlm.34 18 19 Mangasa Simatupang.Op.cit., hlm.153-154 hlm. 215

  Ibid.,

  

  investasi yang sangat menarik bagi para investor dipasar modal. Reksa Dana merupakan suatu bentuk pemberian jasa yang didirikan untuk membantu investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal tanpa adanya keterlibatan secara langsung dalam prosedur, administrasi dan analisis dalam sebuah pasar modal.

  Reksa Dana, dalam memobilisasi dana masyarakat tersebut, tentu perlu menciptakan iklim yang kondusif dalam berinvestasi di Reksa Dana Pihak regulator diharapkan dapat menghilangkan atau meminimalisasi bentuk-bentuk kecurangan yang mungkin dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sejalan dengan hal tersebut pemerintah yang dalam hal ini Bapepam LK yang sekarang dikenal dengan Otoritas Jasa Keuangan sebagai pihak otoritas di pasar modal, mengeluarkan pedoman atau peraturan yang terkait dengan aktivitas Reksa Dana yang meliputi pengelolaan Reksa Dana oleh Manajer Investasi, keamanan aset Reksa

   Dana yang dipercayakan kepada bank Kustodian dan lain-lainnya. Reksa Dana juga

  harus tunduk kepada peraturan-peraturan pasar modal dan peraturan perdagangan

   efek lainnya.

  Struktur dasar organisasi Mutual Fund atau Reksa Dana juga melibatkan beberapa pihak lain yang berhubungan secara langsung dengan kepentingan investor, seperti independent custodian, yaitu pihak ketiga yang independen atau trust

  

company yang menjaga kepentingan seluruh aset Funsdari kemungkinan perilaku

20 21 Ibid., hlm. 513 22 Mangasa Simatupang.Loc.cit.,hlm.215 Asril Sitompul, Reksa Dana Pengantar dan Pengenalan Umum (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000) hlm.104

  

management company yang tidak jujur, transfer agent (biasanya juga sebuah bank

  atau trust company) yang menangani penjualan dan redemption, memelihara dokumen pemegang saham, menghitung Nilai Aktiva Bersih setiap hari, dan mengurus pendistribusian dividen dan capital gain.

  Reksa Dana merupakan suatu alternatif baru bagi para investor dalam berinvestasi. Berdasarkan struktur lembaga, Reksa Dana dapat dibedakan menjadi Reksa Dana berbentuk perusahaan atau company type danReksa Dana berbentuk

  

  kontrak investasi kolektif atau contractual type. Reksa Dana yang di Indonesia berbentuk Reksa Dana Perseroan dan Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

  

  (UUPM) mulai pasal 18 sampai dengan pasal 29. Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, yang selanjutnya dana tersebut di investasikan kembali oleh Manajer Investasi ke dalam saham dan surat hutang

   (portofolio efek) di bursa efek.

  Reksa Dana Berbentuk Perseroan adalah emiten yang kegiatan usahanya menjual saham dan selanjutnya dana dari penjualan saham itu diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang. Reksa Dana perseroan dapat bersifat tertutup (closed-end) atau bersifat terbuka (open-end). Pada Reksa Dana Perseroan, pihak-pihak yang terlibat didalamnya adalah direksi, manajer 23 24 Frianto Pandia, dkk. Op.cit.,hlm. 150 Indonesia, Undang-undang Pasar Modal, UU NO.8 Tahun 1995,L.N.N0.64 Tahun

  1995,T.L.N.3608. 25 Bahan Kuliah BismarNasution, ”Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia Kelas Basic” hlm.80.

  Struktur Pasar Modal Pengetahuan Umum tentang Efek Reksa Dana, investasi, dan bank kustodian. Didalam Reksa Dana perseroan yang bersifat tertutup pengelola perusahaan Reksa Dana seperti halnya perusahaan lainnya melakukan emisi saham dan dana hasil emisi tersebut kemudian digunakan untuk membeli saham, obligasi, ataupun sekuritas lainnya. Investor yang membeli saham perusahaan Reksa Dana dapat memperjualbelikan saham tersebut di pasar sekunder dengan harga sesuai dengan permintaan dan penawaran saat transaksi. Dengan demikian dapat terjadi harga saham Reksa Dana tertutup tidak sama dengan nilai aktiva bersih ataunet asset value. Sementara itu Reksa Dana terbuka perusahaan Reksa Dana dapat membeli kembali saham yang telah dijual atau pemilik saham dapat menjual kembali ke perusahaan Reksa Dana yang mengeluarkan dengan harga beli sesuai dengan nilai

   aktiva bersihnya.

  Aset yang dikelola Reksa Dana secara yuridis bukan merupakan kekayaan dari manajer investasi maupun bank kustodian. Oleh sebab itu, kekayaan Reksa Dana wajib dipisahkan dari kekayaan manajer investasi maupun bank Kustodian ataupun dari kekayaan nasabah lain dari bank kustodian. Apabila manajer investasi atau bank kustodian mengalami pailit, kekayaan Reksa Dana tidak dapat disita untuk memenuhi kewajiban manajer investasi atau bank kustodian. Untuk menghindari terjadinya benturan kepentingan dalam pengelolaan Reksa Dana, kewenangan manajer investasi dan bank kustodian wajib dimuat secara rinci dalam kontrak dan memenuhi ketentuan-ketentuan peraturan Reksa DanaReksa Dana sebagai salah satu cara berinvestasi lebih ditujukan kepada para investor dengan kemampuan dana yang 26 Frianto Pandia, dkk. Op.cit., hlm.152 terbatas. Oleh karena itu perlu diberikan perlindungan secara maksimal oleh undang- undang.

  Sebagaimana telah dikemukakan diatas bahwa kegiatan Reksa Dana melibatkan cukup banyak pihak-pihak antara lain Manajer Investasi, sebagai pengelola dana, bank kustodian untuk pengamanan dan administrasi Reksa Dana, agen penjual Reksa Dana (Aperd) dan wakil agen penjual efek Reksa Dana yang membantu para Manajer Investasi memasarkan Reksa Dana serta pihak –pihak lainnya yang ikut serta dalam Reksa Dana Pihak-pihak tersebut walaupun telah mendapat izin dari regulator pasar modal dan telah menunjukkan kemampuan kinerjanya, namun fakta-fakta menunjukkan bahwa seluruh pihak tersebut dapat saja melakukan kesalahan atau kecurangan yang menyebabkan kerugian bagi para investor Reksa Dana Dengan kata lain bisa saja terjadi manajer investasi yang pada awalnya memiliki kinerja yang sangat baik, tetapi sejalan dengan berjalannya waktu, manajer investasi tersebut melakukan kesalahan, kecurangan atau manipulasi yang

  

  menyebabkan kerugian reksa dana. Oleh karena itu para investor Reksa Dana juga wajib hati-hati dan selektif menentukan pilihan investasi dari Reksa Dana yang beredar, mengingat bahwa para pihak yang terkait dengan penerbitan, pemasaran dan pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dapat menimbulkan risiko berupa kerugian bagi para investor Reksa Dana

  Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu diadakan peninjauan secara yuridis “Hubungan Hukum Para Pihak Dalam Reksa Dana Perseroan terkait 27 Mangasa Simatupang.Op.cit.,hlm. 184

  

Transaksi Reksa DanaSaham “Diharapkan, dengan adanya penulisan ini, para

  pihak dapat mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajiban nya sehingga dapat menghindari terjadinya benturan kepentingan dalam pengelolaan Reksa Dana dan dapat memberikan perlindungan terhadap investor yang telah menginvestasikan modalnya ke dalam reksa dana perseroan. Sehingga dapat diperkirakan bahwa semakin berkembangnya produk Reksa Dana ke depan maka akan semakin

   memberikan manfaat bagi peningkatan proffesionalisasi pelaku pasar modal.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah landasan hukum mengenai Reksa Dana Perseroan? 2.

  Bagaimana mekanisme pasar dalam kegiatan Reksa Dana Perseroan terkait transaksi Reksa Dana saham yang mengaitkan para pihak?

  3. Apakah yang menjadi hak dan kewajiban para pihak dalam Reksa Dana Perseroan terkait transaksi Reksa Dana saham?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.

  Tujuan Penulisan Adapun tujuan utama dalam Penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat guna mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas

  Sumatera Utara dan sebagai tambahan pengetahuan. Namun berdasarkan 28

  hlm.179 Ibid., permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penulisan ini adalah : a.

  Untuk mengetahui dan menganalisis lebih lanjut mengenai landasan hukum terkait Reksa Dana perseroan di Indonesia b.

  Untuk mengetahui dan menganalisis lebih lanjut mengenai Mekanisme pasar dalam Reksa Dana Perseroan yang mengaitkan para pihak.

  c.

  Untuk mengetahui dan menganalisis lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban para pihak dalam Reksa Dana

2. Manfaat Penulisan

  Adapun manfaat penulisan ini adalah : a.

  Secara Teoritis, penulisan skripsi ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian guna mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan di bidang Pasar Modal khususnya mengenaiReksa Dana Perseroan dalam hal hubungan hukum para pihak dalam melakukan transaksi Reksa Dana Saham sehingga dapat diketahui apa yang menjadi hak dan kewajiban para pihak dalam Reksa Dana Perseroan.

  b.

  Secara Praktis, penulisan skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran secara yuridis mengenai bagaimana kondisi Pasar Modal di Indonesia serta bagaimana seharusnya mekanisme pasar dalam Reksa Dana perseroan serta hubungan hukum para pihaknya dalam melakukan transaksi Reksa Dana saham.

D. Keaslian Penulisan

  Bahwa skripsiini yang berjudul“Hubungan Hukum Para Pihak Dalam

  

Reksa Dana Perseroan Terkait Transaksi Reksa Dana Saham” yang diangkat

  dalam skripsi ini belum pernah ditulis di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Hal ini diperkuat dengan surat keterangan tertanggal 07 Oktober 2013 dari perpustakaan yang menyatakan bahwa judul skripsi yang telah ada di perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara/ Pusat Dokumentasi dan Informasi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara adalah Perlindungan Hukum terhadap Investor Reksa Dana Perbankan yang disusun oleh M.Ikhsan D.Siregar/0550200205 dan Perlindungan Hukum terhadap Investor dalam Reksa Dana Berbentuk Perseroan yang disusun oleh Gading Satria Nainggolan/070200224 sehingga Sangat jelas bahwa judul skripsi yang saya tulis berbeda dengan judul- judul sebelumnya dan judul skripsi “ Hubungan Hukum Para Pihak Dalam Reksa Dana Perseroan Terkait Transaksi Reksa Dana Saham “ ini telah diperiksa oleh perpustakaan. Perbedaan pembahasan terletak pada hak dan kewajiban para pihak dalam Reksa Dana perseroan terkait transaksi Reksa Dana saham.

  Penulisan Skripsi ini dimulai dari mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan Masalah Reksa Dana, peraturan perundang-undangan yang berkaitan, baik melalui literatur yang diperoleh dari perpustakaan, media cetak maupun media elektronik. Sehubungan dengan keaslian judul skripsi ini, penulis membuktikan bahwa judul skripsi tersebut belum ada atau belum terdapat di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

  Apabila dikemudian hari, ternyata terdapat judul yang sama atau telah ditulis oleh orang lain dalam bentuk skripsi sebelum skripsi ini dibuat, maka hal tersebut dapat diminta pertanggungjawaban dikemudian hari.

E. Tinjauan Kepustakaan

  Dalam sistem hukum Indonesia, terminologyReksa Dana dijumpai di dalam perundang-undangan dibidang pasar modal. Suatu bentuk pengaturan tentang kegiatan pembiayaan perusahaan melalui penerbitan efek atau surat berharga, seperti saham dan obligasi. Pasal 1 angka 27 Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefenisikan Reksa Dana sebagai” suatu wadah untuk menghimpun sejumlah dana masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam

  

  portofolio efek oleh Manajer Investasi. Kebijakan investasi adalah strategi yag diterapkan oleh Manajer Investasi untuk mencapai tujuan investasi sesuai dengan yang dicantumkan dalam prospectus. Kebijakan investasi menjelaskan mengenai aset alokasi serta garis besar kompisisi atau jenis-jenis instrument yang akan dipilih.

  Tujuan dan kebijakan investasi merupakan hal yang sangat perlu untuk diketahui oleh

  

  pemodal sebelum berinvestasi di Reksa Dana Dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) mulai dari pasal 18 sampai dengan pasal 29 mengatur tentang Reksa Dana PT dan

  Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif (KIK).

  29 30 Pasal 1 angka 27 UU NO 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

  Eko Priyo Pratomo dan Ubaidillah Nugraha.Op.cit.hlm.264. Reksa Dana berbentuk Perseroan adalah emiten yang kegiatan usahanya menjual saham dan selanjutnya dana dari penjualan saham itu diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.

  Reksa Dana Saham merupakan jenis Reksa Dana yang paling sesuai untuk para investor mengejar pertumbuhan nilai dana investasinya secara optimal pada periode jangka waktu. Reksa Dana ini memiliki portofolio saham biasa. Artinya, Reksa Dana ini khusus menggunakan dana yang dihimpunnya untuk dibelanjakan saham biasa. Jadi, setelah Manajer Investasi menerbitkan surat berharga, kemudian berhasil dijual kepada investor, maka manajer investasi itu akan menggunakan hasil penjualan sertifikat Reksa Dana itu untuk membeli saham biasa.

   Pasal 21 UUPM menyebutkan bahwa:

  “Pengelolaan Reksa Dana, baik yang berbentuk perseroan maupun yang berbentuk kontrak investasi kolektif, dilakukan oleh Manajer Investasi berdasarkan kontrak. Kontrak ini merupakan dasar bagi Manajer Investasi untuk mengalokasikan dana yang dikelolanya pada sektor-sektor investasi, baik di pasar modal maupun di pasar uang. Dalam mengalokasikan dana tersebut, Manajer Investasi diawasi oleh direksi Reksa Dana Dengan demikian pada Reksa Dana, direksi Reksa Dana berfungsi sebagai komisaris yang mengawasi Manajer Investasi dalam mengelola dana dan kekayaan Reksa Dana Semua kekayaan Reksa Dana harus disimpan pada Bank Kustodian. 31 Pasal 21 UU NO 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

  Bank Kustodian merupakan pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk dividen, bunga, dan hak- hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

  Manajer Investasi merupakan pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kkolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pension dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang- undangan. Manajer investasi dapat beroperasi setelah mendapatkan izin dari Bapepam. Dalam hal Reksa Dana, manajer Investasi bertanggung jawab mengelola portofolio investasi untuk sekelompok nasabah yang membeli unit penyertaan dengan

   berpedoman pada kebijakan investasi sesuai penjelasan dalam prospectus.

F. Metode Penulisan

  Didalam suatu penulisan skripsi, posisi metodelogi sangatlah penting sebagai suatu pedoman. Pedoman ini nantinya akan menjelaskan mengenai apa yang seharusnya atau yang tidak seharusnya dilakukan dalam penulisan.

1. Jenis Penelitian

  Penyusunan skripsi ini, ditulis dengan menggunakan Metode Penelitian Yuridis Normatif. Metode Yuridis Normatif bersifat kepustakaan 32 yakni bahan-bahan yang diperoleh berdasarkan pada bahan hukum primer, Eko Priyo Pratomo dan Ubaidillah Nugraha.Loc.cit.,hlm.264. sekunder, tersier yaitu inventarisasi peraturan-peraturan yang berkaitan dengan Pasar Modal sebagai lembaga dalam melakukan kegiatan transaksi jual beli saham serta yang berkaitan dengan Reksa Dana 2. Jenis Data

  Bahan atau Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Sekunder yang terdiri dari sumber hukum primer berupa peraturan perundang- undangan yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal serta peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan.Selain itu bahan hukum sekunder seperti literatur yang diperoleh dari perpustakaan seperti bahan bacaan, buku-buku, jurnal-jurnal dan artikel-artikel yang berhubungan dengan masalah Reksa Dana terkhusus Reksa Dana Perseroan.Serta kamus- kamus hukum dan ensiklopedia yang dipergunakan sebagai bahan hukum tersier yang mendukung data primer maupun sekunder.

  3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah dengan cara penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan literatur dengan sumber data berupa bahan hukum primer dan ataupun bahan hukum sekunder yang ada hubungannya dengan permasalahan yang dibahas oleh penulis.

  4. Teknik Analisis Data Dalam mengolah dan menganalisis data yang akan digunakan dalam

  Penelitian Skripsi ini adalah metode kualitatif. Pendekatan Kualitatif memusatkan kepada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia, atau pola-pola yang dianalisis gejala-gejala sosial budaya dengan menggunakan kaidah-kaidah hukum positif yang bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai pola-pola yang berlaku. Oleh karenanya analisis yang dilakukan seputar permasalahan Reksa Dana Perseroan.

G. Sistematika Penulisan

  Dalam menguraikan permasalahan dan pembahasan penulisan yang berjudul

  

“Hubungan Hukum Para Pihak Dalam Reksa Dana Perseroan Terkait

Transaksi Reksa Dana Saham“penulis membagi penelitian ini dalam 4 bab yaitu :

  BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang pemilihan judul, dan permasalahan serta ruang lingkup dan pokok permasalahan yang dibahas dalam tulisan ini. Penjelasan itu juga meliputi tujuan penulisan, kerangka konsepsional serta metode penulisan yang di pergunakan.

  BAB II LANDASAN HUKUM MENGENAI REKSA DANA PERSEROAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Reksa Dana perseroan yang meliputi peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai tata cara permohonan izin usaha Reksa Dana perseroan, pedoman anggaran dasar Reksa Dana berbentuk perseroan, pedoman pengelolaan serta pedoman kontrak pengelolaan Reksa Dana berbentuk perseroan.Dan tentunya pengaturan terkait Reksa

  Dana perseroan akan selalu bersinggungan dengan bidang pasar modal seperti Undang-undang No 8 tahun 1995 tentang pasar modal, Peraturan Pemerintah No 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal dan lain-lain.

  BAB III MEKANISME PASAR DALAM REKSA DANA PERSEROAN TERKAIT TRANSAKSI REKSA DANA SAHAM YANG MENGAITKAN PARA PIHAK Pada bab ini akan dibahas mengenai mekanisme pasar dalam kegiatan transaksi Reksa Dana saham yang ada dalam Reksa Dana berbentuk perseroan yang mengaitkan para pihak seperti pihak-pihak yang terlibat dalam mekanisme pasar terkait transaksi Reksa Dana saham yaitu

  Direksi, Manajer Investasi, dan Bank Kustodian serta Investor sebagai

  pihak terpenting yang berperan dalam kegiatan pasar modal serta ruang lingkup Reksa Dana secara umum dan bagaimana mekanisme kegiatan para pihak.

  BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM REKSA DANA PERSEROAN Pada bab ini akan dipaparkan pembahasan mengenai hak dan kewajiban para pihak yang meliputi pengurusan, perwakilan, dan pertanggungjawaban dalam Reksa Dana perseroan yang ditinjau dari aspek perjanjian, peraturan perundang-undangan, dan fiduciary duty. Pada bab ini juga akan dibahas mengenai hak dan kewajiban manajer investasi, hak dan kewajiban bank kustodian, hak dan kewajiban direksi serta hak dan kewajiban investor. Untuk menghindari terjadinya benturan kepentingan dalam pengelolaan Reksa Dana, kewenangan manajer investasi dan bank kustodian wajib dimuat secara rinci dalam kontrak dan memenuhi ketentuan-ketentuan peraturan Reksa Dana Pada bab ini juga akan dibahas bagaimana pertanggungjawaban para pihak ketika Reksa Dana perseroan mengalami kepailitan dan pembubaran Reksa Dana.

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi Kesimpulan dan Saran bagi penulis yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas .

Dokumen yang terkait

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PENGANGKUTAN - Peranan Dinas Perhubungan Terhadap Pelaksanaan Uji Laik Jalan Angkutan Umum Dan Angkutan Barang Ditinjau Dari Uu No. 22 Tahun 2009(Studi Pada Dinas Perhubungan Kabupaten Langkat)

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN - Peranan Dinas Perhubungan Terhadap Pelaksanaan Uji Laik Jalan Angkutan Umum Dan Angkutan Barang Ditinjau Dari Uu No. 22 Tahun 2009(Studi Pada Dinas Perhubungan Kabupaten Langkat)

0 2 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Sifat Fisik Kebisingan - Hubungan Kebisingan Dengan Pendengaran Pekerja ( Studi Kasus Diskotik A, B, C di Kota Medan )

0 1 28

Hubungan Kebisingan Dengan Pendengaran Pekerja ( Studi Kasus Diskotik A, B, C di Kota Medan )

0 0 14

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian - Pengertian 2.1.1 Pengertian Tekanan Udara - Analisis Pengaruh Curah Hujan Di Kota Medan

0 0 15

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Curah Hujan Di Kota Medan

0 0 7

BAB II PENGATURAN IZIN USAHA PARIWISATA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NO. 4 TAHUN 2014 TENTANG KEPARIWISATAAN A. Pengertian Usaha Pariwisata - Pengawasan Izin Usaha Pariwisata Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Ke

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengawasan Izin Usaha Pariwisata Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Kepariwisataan(Studi Pemko Medan)

0 1 21

BAB II STRUKTUR SOSIAL DAN BUDAYA MASYARAKAT KARO 2.1 Domisili Orang Karo - Garamata : Sebuah Gerakan Nativistik Di Dataran Tinggi Karo

0 0 12

BAB II LANDASAN HUKUM MENGENAI REKSA DANA PERSEROAN A. Ketentuan Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal - Hubungan Hukum Para Pihak dalam Reksa Dana Perseroan terkait Transaksi Reksa Dana Saham

0 0 23