BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Model Problem Based Learning Berbantuan Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

  Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 dengan jumlah siswa 23 siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning berbantuan gambar.

  Pelaksanaan penelitian selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

  No. Tanggal Pelaksanaan Uraian Kegiatan 1.

  23 Febuari 2015 Observasi 2.

  1 Maret 2015 Uji validitas dan reliabilitas di kelas IV 3.

  3 April 2015 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Kauman Lor 01 menggunakan model Problem Based Learning berbantuan gambar dengan materi sumber daya alam

  4. 4 april 2015 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Kauman Lor 01 menggunakan model Problem Based Learning berbantuan gambar dengan materi kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan potensi sumber daya alam dan tes formatif 1 5.

  11 April 2015 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Kauman Lor 01 menggunakan model problem based learning berbantuan gambar dengan materi melestarikan sumber daya alam 6.

  12 April 2015 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Kauman Lor 01 menggunakan model problem based learning berbantuan gambar dengan materi aktifitas ekonomi dilingkungan sekitar dan tes formatif 2

4.1.1 Kondisi Awal

  Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 dengan jumlah siswa sebanyak 23 siswa. Berdasarkan hasil observasi, hasil nilai UTS siswa memperoleh hasil belajar yang kurang. hal ini ditunjukkan dari hasil UTS siswa yaitu 56,5% siswa belum tuntas belajar sesuai dengan KKM 70 yang ditetapkan dan yang tuntas 43,5% tuntas sesuai dengan KKM dan rata-rata kelas 64,1. berikut adalah tabel hasil UTS yang digunakan sebagai pra siklus dalam pembelajaran IPS kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS

  

Siswa Kelas 4 Prasiklus

No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)

  1. 40-47 2 8,6% 2. 48-55 4 17,3% 3. 56-63 4 17,3% 4. 64-72 7 30,4% 5. 73-81 4 17,3% 6. 82-89 2 8,6%

  Jumlah

  23 100%

  40 Nilai Terendah

  Nilai Tertinggi

  85 Rata-rata Kelas 64,1

Tabel 4.2 menunjukkan hasil belajar prasiklus yang mendapat rentang nilai

  40-47 sebanyak 2 siswa, rentang nilai 48-55 sebanyak 4 siswa dengan, rentang nilai 56-63 sebanyak 4 siswa, rentang nilai 64-72 sebanyak 7 siswa, rentang nilai 73-81 sebanyak 4 siswa d, dan rentang nilai 82-89 sebanyak 2 siswa. Dengan nilai terendah 40, nilai tertinggi 85 dan rata-rata 64,1.

4.1.2 Siklus I

4.1.2.1 Tahap Perencanaan

  Perencanaan tindakan dalam perencanaan pertemuan 1 dan 2 ini dimulai dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), alat dan bahan yang akan digunakan saat proses pembelajaran, dan mempersipkan materi yang akan diajarkan. Sedangkan dalam evaluasi pembelajaran yaitu menyusun soal-soal evaluasi yang sudah diujikan sebelumnya dan menyusun lembar observasi untuk mengamati aktifitas guru dan siswa.

  Penyusunan RPP pertemuan 1 dan 2 dibuat dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya. Dengan menggunakan metode pembelajaran yaitu problem yang akan dicapai dalam kegiatan proses belajar mengajar. Indikator dan tujuan disusun berdasarkan model yang akan digunakan.

  Kegiatan selanjutnya membuat materi yang sesuai dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya. Materi yang akan disampaikan kepada siswa berkenan dengan Sumber daya alam. Materi dibuat atas dasar kompetensi dasar yang sedang berjalan di kelas 4 disesuaikan dengan karakteristik siswa dan lingkungan sekitar siswa. Selanjutnya pembuatan lembar kerja siswa, lembar kerja siswa dibuat untuk memudahkan siswa melakukan kegaitan berdiskusi didalam memecahkan masalah yang diberikan oleh guru.

  Tahap kegiatan selanjutnya yaitu penyususunan perangkat evaluasi pembelajaran. Perangkat evaluasi terdiri dari lembar observasi penilaian kegiatan aktiviatas guru dan siswa. Rubrik penilaian disusun untuk mengamati kinerja siswa, sedang lembar observasi kegiatan guru disusun untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

a. Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari dua pertemuan.

  Pelaksanaan tindakan ini berlangsung selama 2x35 menit (70 menit atau 2 jam pelajaran) :

  Pertemuan 1

  Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 5 April, pada kegiatan awal guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan siswa dengan cara guru memberikan motivasi agar siswa siap untuk menerima pelajaran, setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa,” pernahkah mengamati air, apa yang terjadi ketika musim penghujan dan musim kemarau?”, kemudian mengajak berpikir kenapa pada saat musim penghujan air itu banyak pemahaman awal siswa berkenaan materi yang akan disampaikan oleh guru. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran hari itu.

  Kegiatan inti pembelajaran terdiri dari kegiatan ekplorasi, kegiatan elaborasi dan kegiatan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi siswa diajak untuk membaca materi sesuai dengan materi yang berkaitan, setelah itu guru memberikan pertanyaan tentang pengertian sumber daya alam. Setelah itu siswa diajak untuk mengamti gambar dan menyebutkan satu per satu contoh gambar- gambar yang ditunjukkan oleh guru termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui atau tidak.

  Kegiatan elaborasi ini siswa dibagi kedalam kelompok yang terdiri dari 4- 5 siswa. Siswa dibagikan lembar kerja siswa , setelah itu guru menjelaskan tujuan dari kegiatan diskusi, ketika siswa melakukan kerja kelompok guru menjadi fasilitator dan membantu siswa jika siswa mengalami kesulitan ketika melakukan diskusi. Guru menunjuk siswa secara acak untuk mempresentasikan hasil dari kegitaan diskusi.

  Kegiatan konfirmasi pada kegiatan ini guru meluruskan hasil diskusinya dan memberikan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran. Serta menanyakan hal-hal yang belum diketahui.

  Akhir pembelajaran guru melakukan refleksi pembelajaran yang sudah dilakukan pada hari itu serta siswa dan guru menarik kesimpulan. Lalu siswa menyimak informasi kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.

  Pertemuan 2

  Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 6 April pada kegiatan awal guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan siswa dengan cara guru memberikan motivasi agar siswa siap untuk menerima pelajaran, setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa

  ,” pohon itu termasuk sumber daya alam atau tidak?”, kemudian mengajak berpikir untuk menyebutkan mengetahui tingkat pemahaman awal siswa berkenaan materi yang akan disampaikan oleh guru. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran hari itu.

  Kegiatan inti pembelajaran terdiri dari kegiatan ekplorasi, kegiatan elaborasi dan kegiatan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi siswa diajak untuk membaca materi yang ada dibuku, setelah itu siswa diminta untuk menyebutkan sumber daya alam yang terdapat didaerah masing-masing, setelah itu guru menunjukkan gambar salah satu sumber daya alam yang terdapat ditempat tinggal masing-masing.

  Kegiatan elaborasi ini siswa dibagi kedalam kelompok yang terdiri dari 4- 5 siswa. Siswa dibagikan lembar kerja siswa , setelah itu guru menjelaskan tujuan dari kegiatan diskusi dari kegiatan diskusi ini siswa melalui gambar dapat mengelompokkan sumber daya ala yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui serta siswa , ketika siswa melakukan kerja kelompok guru menjadi fasilitator dan membantu siswa jika siswa mengalami kesulitan ketika melakukan diskusi. Guru menunjuk siswa secara acak untuk mempresentasikan hasil dari kegitaan diskusi.

  Kegiatan konfirmasi pada kegiatan ini guru meluruskan hasil diskusinya dan memberikan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran. Serta menanyakan hal-hal yang belum diketahui oleh siswa dan siswa mengerjakan soal evaluasi.

  Akhir pembelajaran guru melakukan refleksi pembelajaran yang sudah dilakukan pada hari itu serta siswa dan guru menarik kesimpulan. Lalu siswa menyimak informasi kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.

b. Observasi

  Observasi aktifitas guru dan siswa dilaksanakansecara intensif dan berkelankutan, dapat dilihat pada penjelasan berikut:

  Pertemuan 1

  Observasi dilakukan dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi untuk problem based learning. Observasi aktifitas guru dan siswa pada siklus I dilaksanakan untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran. Observasi aktifitas guru dan aktivitas siswa dilakukan dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Data hasil observasi aktifitas guru dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning dengan skor paling rendah 2. Hal ini karena guru pada saat penyampaian tujuan permasalahan yang akan dihadapi oleh siswa kurang jelas dan pada saat pembelajaran penggunaan waktunya tidak sesuai dengan alokasi waktu yang dtentukan. Persentase rata-rata aktifitas guru dalam mengajar dengan menggunakan model problem based learning adalah 76,9. dengan hal ini taraf keberhasilan mengajar guru termasuk kategori sangat baik

  Ada pun data hasil observasi aktifitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning menunjukkan bahwa bagian pendahuluan mulai dari apersepsi, pemberian motivasi, dan penyampaian tujuan memerlukan perbaikan karena perolehan skor rata-rata hanya 1,3. Perbaikan jika dilihat dari perolehan rata-rata seperti itu dengan cara pada bagian pendahuluan dengan cara yang menarik misalnya dengan cara bercerita dan bernyanyi sehingga dapat menarik perhatian siswa. yaitu selanjutnya pada bagian inti memerlukan perbaikan juga dengan cara guru lebih memperatikan cara kerja siswa, memberikan kesempatan siswa bertanya jika mengalami kesulitan, memberikan penguatan dan pada akhir pembelajaran siswa diarahkan supaya dapat lebih baik lagi. Persentase perolehan lembar aktifitas siswa adalah 42,5 dengan kategori cukup.

  Pertemuan 2

  Data hasil observasi aktifitas belajar guru dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning menunjukkan bahwa data hasil observasi aktififtas guru dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning sangat baik. Persentase rata-rata aktifitas guru berdasarkan hasil observasi pada pertemuan 2 ini adalah 82,6%. Hal ini

  Adapun data hasil observasi aktifitas belajar guru dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning menunjukkan data hasil observasi belajar siswa mendapatkan nilai yang paling rendah adalah 2 yaitu pada bagian pendahuluan, inti, dan penutup. pada ketiga bagian ini masih memerlukan perbaikan supaya siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan lebih baik lagi. Persentase hasil observasi aktifitas siswa pada petemuan 2 ini adalah 57,5%, ini berarti pada taraf keberhasilan cukup.

  4.1.2.3 Hasil Tindakan

  Kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 dan 2 didapatkan hasil bahwa penggunaan model pembelajaran problem based learning memgambarkan pembelajaran yang yang mampu memotivasi dan memberdayakan siswa untuk menyelesaiakan masalah yang terkait. Hasil yang didapatkan pada kegiatan ini masih banyak siswa yang memerlukan bimbingan dan arahan guru untuk menyelesaikan maslah yang dihadapi. Karena siswa didalam mengikuti pembelajaran tidak dengn serius dan tidak memperhatikan guru sehingga hasil yang didapatkan oleh siswa tidak sesuai dengan yang diharapkan.

  4Kegiatan siklus I penerapan model problem based learning pada siklus I ini rata- rata kelas 71,08. Dan masih ada siswa yang belum mencapai KKM ≥ 70.

  Masih memerlukan perbaikan didalam proses pembelajaran terutama cara melibatkan siswa didalam proses pembelajaran. Selain itu juga hal ini terjadi karena siswa didalam proses pembelajaran masih ada yang belum memperhatikan materi ataupun masih ada yang ramai dengan temannya sehingga ini membuat siswa kurang memperhatikan arahan-arahan dari guru. Jadi siswa tersebut masih memerlukan arahan pada melakukan diskusi. Perbaikan itu bisa dilakukan pada akhir pembelajaran dengan cara mengulang materi pada saat akhir pembelajaran.

  4.1.2.4 Refleksi

  Hasil observasi dan analisis hasil tes pada siklus I terdapat kelebihan dan kekurang. Kelebihan pada siklus I antara lain guru telah menerapkan model problem based learning dengan baik dan siswa sudah terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan saat siswa melakukan diskusi untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru, siswa dengan antusias dan memperhatikan dan mencoba untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Dalam kelompok siswa membantu untuk bersaing dan berusaha mendapatkan nilai yang baik. Selain terdapat kelebihan pada siklus I ini terdapat pula kekurang- kekurangan. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya antara lain dengan cara:

  1. Memberikan pujian ketika siswa mengungkapkan pendapatnya.

  2. Memberikan kesempatan siswa istirahat ketika jenuh mengikuti pembelajaran.

  3. Memberikan penghargaan bagi siswa berupa bintang kepada siswa yang berani mengkomunikasikan hasil didepan kelas.

  4. Membantu siswa ketika mengalami kesulitan dalam memecahkan suatu masalah dalam berdiskusi.

4.1.3 Siklus II

4.1.3.1 Tahap Perencanaan

  Perencanaan tindakan dalam perencanaan pertemuan 1 dan 2 ini dimulai dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), alat dan bahan yang akan digunakan saat proses pembelajaran, dan mempersipakan materi yang akan diajarkan. Sedangkan dalam evaluasi pembelajaran yaitu menyusun soal-soal evaluasi yang sudah diujikan sebelumnya dan menyusun lembar observasi untuk mengamati aktifitas guru dan siswa.

  Penyusunan RPP pertemuan 1 dan 2 dibuat dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya. Pada pertemuan 1 dan 2 ini membahas materi tentang manfaat sumber daya alam dan cara melestarikan sumber daya alam serta kegiatan ekonomi. Selanjutnya mulai menentukan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam kegiatan proses belajar mengajar. Indikator dan tujuan disusun berdasarkan model pembelajaran yang akan digunakan.

  Kegiatan selanjutnya membuat lembar kerja siswa dibuat untuk memudahkan siswa melakukan pemecahan masalah. Tahap penyususunan perangkat evaluasi pembelajaran dilakukan sama seperti pada siklus I yaitu lembar aktifitas yang dilakukan guru dan siswa.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi a. Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II terdiri dari dua pertemuan.

  Pelaksanaan tindakan ini berlangsung selama 2x35 menit (70 menit atau 2 jam pelajaran):

  Pertemuan 1

  Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 11 April pada kegiatan awal guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan siswa dengan cara guru memberikan motivasi agar siswa siap untuk menerima pelajaran, setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa,”kenapa kalian perlu melestarikan sumber daya alam?”, kemudian mengajak berpikir apa yang terjadi pada kehidupan manusia jika sumber daya alam habis?

  ”. Hal itu dilakukan untuk megetahui tingkat pemahaman awal siswa berkenaan materi yang akan disampaikan oleh guru. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran hari itu.

  Kegiatan inti pembelajaran terdiri dari kegiatan ekplorasi, kegiatan elaborasi dan kegiatan konfirmasi. Pada kegiatan ekplorasi dimulai dengan siswa membaca materi tentang manfaat sumber daya alam dan bagaimana cara melestarikannya. Dengan contoh gambar yang diberikan guru siswa dapat mengetahui bagaiman cara nya melesetarikan sumber daya alam dengan benar. Selain itu juga siswa dapat menyebutkan manfaat dari sumber daya alam.

  Kegiatan elaborasi ini siswa dibagi kedalam kelompok yang terdiri dari 4- dari kegiatan diskusi dari kegiatan diskusi ini siswa melalui gambar dapat mengelompokkan sumber daya ala yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui serta siswa , ketika siswa melakukan kerja kelompok guru menjadi fasilitator dan membantu siswa jika siswa mengalami kesulitan ketika melakukan diskusi. Guru menunjuk siswa secara acak untuk mempresentasikan hasil dari kegitaan diskusi.

  Kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan penguatan tentang kegiatan yang sudah dilakukan oleh siswa serta menanyakan hal-hal yang belum diketahui.

  Akhir pembelajaran guru melakukan refleksi pembelajaran yang sudah dilakukan pada hari itu serta siswa dan guru menarik kesimpulan. Lalu siswa menyimak informasi kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.

  Pertemuan 2

  Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 12 April pada kegiatan awal guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan siswa dengan cara guru memberikan motivasi agar siswa siap untuk menerima pelajaran, setelah itu guru melakukan apersepsi de ngan bertanya kepada siswa,” pernahkah kalian pergi ke pasar?”, kemudian mengajak berpikir untuk kegiatan apa saja yang terjadi ketika kalian di pasar?

  ”. Hal itu dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman awal siswa berkenaan materi yang akan disampaikan oleh guru. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran hari itu.

  Kegiatan inti pembelajaran terdiri dari kegiatan ekplorasi, kegiatan elaborasi dan kegiatan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi siswa diajak untuk membaca materi yang ada dibuku, setelah itu siswa diminta untuk menyebutkan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi, setelah itu guru menunjukkan gambar salah satu kegiatan ekonomi dan dengan arahan guru siswa menyebutkan satu persatu bentuk kegiatan ekonomi yang ada pada gambar.

  Kegiatan elaborasi ini siswa dibagi kedalam kelompok yang terdiri dari 4- 5 siswa. Siswa dibagikan lembar kerja siswa , setelah itu guru menjelaskan tujuan dari kegiatan diskusi dari kegiatan diskusi ini siswa melalui gambar dapat menyebutkan bentuk-bentuk ekonomi, ketika siswa melakukan kerja kelompok guru menjadi fasilitator dan membantu siswa jika siswa mengalami kesulitan ketika melakukan diskusi. Guru menunjuk siswa secara acak untuk mempresentasikan hasil dari kegitaan diskusi.

  Kegiatan konfirmasi pada kegiatan ini guru meluruskan hasil diskusinya dan memberikan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran. Serta menanyakan hal-hal yang belum diketahui oleh siswa dan siswa mengerjakan soal evaluasi.

  Akhir pembelajaran guru melakukan refleksi pembelajaran yang sudah dilakukan pada hari itu serta siswa dan guru menarik kesimpulan. Lalu siswa menyimak informasi kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.

b. Observasi

  Adapun observasi aktifitas guru dan aktifitas siswa siklus 2 pertemuan II dan II dapat dilihat pada penjelasan berikut:

  Pertemuan 1

  Observasi aktifitas guru dan siswa pada siklus I dilaksanakan untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran. Observasi aktifitas guru dan aktivitas siswa dilakukan dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Data hasil observasi aktifitas guru dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning skor paling rendah yaitu 3. Hal ini dapat dilihat pada bagian pendahuluan, inti, dan penutup. Persentase rata-rata aktifitas guru adalah 84,6%. Hal ini menunjukkan bahwa taraf keberhasilan guru kategori sangat baik.

  Adapun data hasil observasi aktifitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning menunjukkan hasil observasi aktifitas siswa dengan perolehan skor paling rendah adalah 2. Pada bagian inti masalah sehingga membuat siswa dalam pemecahan masalah tidak sesuai dengan materi yang diberikan oleh guru. Persentase rata-rata pada pertemuan ini adalah 72,5 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan peningkatan dari kategori Cukup meningkat menjadi Baik.

  Pertemuan 2

  Data hasil observasi guru dalam mengajar dengan menggunakan model problem based learning menunjukkan peningkatan dilihat dari persentase rata- rata. Pada pertemuan ini persentase rata-rata adalah 92,3%. Dengan kategori sangat baik.

  Adapun data hasil observasi aktifitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning menunjukkan hasil observasi aktifitas siswa dengan persentase rata-rata 90%. Dengan kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa taraf keberhasilan siswa meningkat pada siklus II pertemuan 1 termasuk kategori baik pada siklus II pertemuan 2 menjadi kategori sangat baik.

4.1.3.3 Hasil Tindakan

  Kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 dan 2 didapatkan hasil bahwa penggunaan model pembelajaran problem based learning memgambarkan pembelajaran yang yang mampu memotivasi dan memberdayakan siswa untuk menyelesaiakan masalah yang terkait.

  Perbaikan yang dilakukan berdasarkan hasil siklus I mulanya siswa tidak serius menjadi serius dengan bimbingan yang diberikan oleh guru ketika diakhir pembelajaran. Selain itu penerapan model problem based learning pada siklus II rata-rata kelas menjadi 79,1 dengan ketuntasan belajar 86,9%. Ini dapat dilihat dari rata-rata kelas mulai dari pra siklus, siklus I, dan siklus II.

  Model pembelajaran problem based learning ang digunakan ini mampu memotivasi siswa untuk memberikan umpan balik terhadap pembelajaran. siswa menjadi semangat dan aktif bertanya untuk memecahkan masalah yang dihadapi

4.1.3.4 Refleksi

  Refleksi digunakan sebagai bahan pemantapan dengan membandingkan apakah hasil tindakan dalam pembelajaran siklus I mengalami perbaikan pada siklus II. Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes pada siklus II hasil belajar mencapai indikator kinerja 100%. Hasil belajar siswa sudah mencapai KKM ≥ 70. Penelitian tindakan kelas ini berhasil meningkatkan hasil belajar melalui penggunan model based learning. Hal ini terjadi karena siswa mulai terbiasa dengan penggunaan model problem based learning. Selain itu juga siswa yang pada saat siklus I kurang mendengar arahan guru pada siklus II ini sudah dapat memperhatikan arahan guru dan melaksanakan sesuai dengan perintah guru sehingga siswa mampu mecahkan permasalahan yang dihadapi.

4.2 Hasil Analisis Data

4.2.1 Hasil Observasi Guru

Tabel 4.3 Hasil Obaservasi Aktifitas Guru Siklus I Pertemuan 1

  Rata- Kegiatan Aspek Yang Diamati Skor rata

  Guru menyampaikan materi sesuai

  4 dengan RPP yang dibuat Guru memberikan motivasi sebelum

  3 Pendahuluan masuk kegiatan inti 3,3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sebelum masuk kegiatan

  3 inti Guru menyampaikan tujuan permasalahan yang akan dipecahkan

  2 oleh siswa Guru memberikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-

  3 hari.

  3,13

  Inti

  Guru membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan 4-5 4 anak.

  Guru mengawasi dan membantu ketika

  3 siswa mengalami kesulitan. Guru mengacak kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja

  3 kelompok di depan kelas. Guru memberikan kesempatan kelompok lain untuk menanggapi hasil

  3 kerja kelompok teman. Guru meluruskan hasil diskusi yang

  3 dipresentasikan siswa. Guru memberikan refleksi untuk

  Penutup mengtahui kelemahan setelah

  3

  3 melakukan tindakan Waktu yang digunakan guru dalam

  Alokasi

  mengajar sesuai dengan RPP yang

  2

  2 Waktu dibuat

  Jumlah

  40 Persentase rata-rata 76,9%

Tabel 4.3 menunjukkan data hasil observasi aktifitas guru dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning dengan skor

  paling rendah 2. Hal ini karena guru pada saat penyampaian tujuan permasalahan yang akan dihadapi oleh siswa kurang jelas dan pada saat pembelajaran penggunaan waktunya tidak sesuai dengan alokasi waktu yang dtentukan. Persentase rata-rata aktifitas guru dalam mengajar dengan menggunakan model problem based learning adalah 76,9. dengan hal ini taraf keberhasilan mengajar guru termasuk kategori sangat baik

Tabel 4.4 Hasil Obaservasi Aktifitas Guru Siklus I Pertemuan 2

  Rata- Kegiatan Aspek Yang Diamati Skor rata

  Guru menyampaikan materi sesuai

  4 dengan RPP yang dibuat

  

Pendahuluan Guru memberikan motivasi sebelum 3,6

  3 masuk kegiatan inti pembelajaran sebelum masuk kegiatan inti Guru menyampaikan tujuan permasalahan yang akan dipecahkan

  3 oleh siswa Guru memberikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-

  4 hari. Guru membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan 4-5

  4 anak. Guru memfasilitasi siswa ketika siswa

  4 melakukan diskusi 3,4

  Inti

  Guru mengawasi dan membantu ketika

  3 siswa mengalami kesulitan. Guru mengacak kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja

  3 kelompok di depan kelas. Guru memberikan kesempatan kelompok lain untuk menanggapi hasil

  3 kerja kelompok teman. Guru meluruskan hasil diskusi yang

  3 dipresentasikan siswa. Guru memberikan refleksi untuk

  Penutup mengtahui kelemahan setelah

  3

  3 melakukan tindakan Waktu yang digunakan guru dalam

  Alokasi

  mengajar sesuai dengan RPP yang

  3

  3 Waktu dibuat

  Jumlah

  43 82,6%

  Persentase rata-rata

Tabel 4.4 menunjukkan data hasil observasi aktififtas guru dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning

  sangat baik. Persentase rata-rata aktifitas guru berdasarkan hasil observasi pada pertemuan 2 ini adalah 82,6%. Hal ini menunjukkan bahwa taraf keberhasilan guru termasuk kategori sangat baik.

Tabel 4.5 Hasil Obaservasi Aktifitas Guru Siklus II Pertemuan 1

  Rata- Kegiatan Aspek Yang Diamati Skor rata

  Guru menyampaikan materi sesuai

  4 dengan RPP yang dibuat Guru memberikan motivasi sebelum

  3 Pendahuluan masuk kegiatan inti 3,3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sebelum masuk kegiatan

  3 inti Guru menyampaikan tujuan permasalahan yang akan dipecahkan

  3 oleh siswa Guru memberikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-

  3 hari. Guru membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan 4-5

  4 anak. Guru memfasilitasi siswa ketika siswa

  4 melakukan diskusi

  Inti

  3,4 Guru mengawasi dan membantu ketika

  3 siswa mengalami kesulitan. Guru mengacak kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja

  4 kelompok di depan kelas. Guru memberikan kesempatan kelompok lain untuk menanggapi hasil

  3 kerja kelompok teman. Guru meluruskan hasil diskusi yang

  3 dipresentasikan siswa. Guru memberikan refleksi untuk

  Penutup mengtahui kelemahan setelah

  3

  3 melakukan tindakan Waktu yang digunakan guru dalam

  Alokasi

  mengajar sesuai dengan RPP yang

  4

  4 Waktu dibuat

  Jumlah

  44

Tabel 4.5 menunjukkan data hasil observasi aktifitas guru dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning skor paling

  rendah yaitu 3. Hal ini dapat dilihat pada bagian pendahuluan, inti, dan penutup. Persentase rata-rata aktifitas guru adalah 84,6%. Hal ini menunjukkan bahwa taraf keberhasilan guru kategori sangat baik.

Tabel 4.6 Hasil Obaservasi Aktifitas Guru Siklus II Pertemuan I1

  Rata- Kegiatan Aspek Yang Diamati Skor rata

  Guru menyampaikan materi sesuai

  4 dengan RPP yang dibuat Guru memberikan motivasi sebelum

  3 masuk kegiatan inti 3,6

  Pendahuluan

  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sebelum masuk kegiatan 4 inti

  Guru menyampaikan tujuan permasalahan yang akan dipecahkan 4 oleh siswa

  Guru memberikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari- 4 hari.

  Guru membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan 4-5 4 anak.

  Guru memfasilitasi siswa ketika siswa

  4

  4 Inti melakukan diskusi Guru mengawasi dan membantu ketika

  4 siswa mengalami kesulitan. Guru mengacak kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja

  4 kelompok di depan kelas. Guru memberikan kesempatan kelompok lain untuk menanggapi hasil

  4 dipresentasikan siswa. Guru memberikan refleksi untuk

  Penutup mengtahui kelemahan setelah

  3

  3 melakukan tindakan Waktu yang digunakan guru dalam

  Alokasi

  mengajar sesuai dengan RPP yang

  3

  3 Waktu dibuat

  Jumlah

  48 Persentase rata-rata 92,3%

Tabel 4.6 menunjukkan data hasil observasi guru dalam mengajar dengan menggunakan model problem based learning menunjukkan peningkatan dilihat

  dari persentase rata-rata. Pada pertemuan ini persentase rata-rata adalah 92,3%. Dengan kategori sangat baik.

4.2.2 Hasil Observasi Siswa

Tabel 4.7 Hasil Obaservasi Aktifitas Siswa Siklus I Pertemuan 1

  Rata- Kegiatan Aspek Yang Diamati Skor rata

  Siswa memperhatikan ketika guru

  2 menyampaikan apersepsi Siswa termotivasi dengan apa yang

  Pendahuluan

  1

  1.3 disampaikan guru Siswa memperhatikan ketika guru

  1 menyampaikan tujuan pembelajaran Siswa memperhatikan guru ketika guru menyampaikan tujuan permasalahan

  1 yang akan dipecahkan. Siswa masuk kedalam kelompok sesuai

  4 yang ditentukan oleh guru. Siswa dapat memcahkan permasalahan

  Inti sesuai dengan materi yang diberikan

  1

  1.83 oleh guru Siswa menggunakan fasiltas yang

  3 diberikan oleh guru dengan benar. Siswa dengan percaya diri mempresentasikan hasil diskusi

  1 Siswa menerima masukan yang

  1 diberkan oleh guru. Siswa secara bersama-sama

  2

  2 Penutup menyimpulkan hasil diskusi Jumlah

  17 Persentase 42,5%

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa bagian pendahuluan mulai dari apersepsi, pemberian motivasi, dan penyampaian tujuan memerlukan perbaikan karena

  perolehan skor rata-rata hanya 1,3. Perbaikan jika dilihat dari perolehan rata-rata seperti itu dengan cara pada bagian pendahuluan dengan cara yang menarik misalnya dengan cara bercerita dan bernyanyi sehingga dapat menarik perhatian siswa. yaitu selanjutnya pada bagian inti memerlukan perbaikan juga dengan cara guru lebih memperatikan cara kerja siswa, memberikan kesempatan siswa bertanya jika mengalami kesulitan, memberikan penguatan dan pada akhir pembelajaran siswa diarahkan supaya dapat lebih baik lagi. Persentase perolehan lembar aktifitas siswa adalah 42,5 dengan kategori cukup.

Tabel 4.8 Hasil Obaservasi Aktifitas Siswa Siklus I Pertemuan II

  Rata- Kegiatan Aspek Yang Diamati Skor rata

  Siswa memperhatikan ketika guru

  2 menyampaikan apersepsi Siswa termotivasi dengan apa yang

  Pendahuluan

  2

  2 disampaikan guru Siswa memperhatikan ketika guru

  2 menyampaikan tujuan pembelajaran Siswa memperhatikan guru ketika guru menyampaikan tujuan permasalahan

  2 yang akan dipecahkan. Siswa masuk kedalam kelompok sesuai

  4 yang ditentukan oleh guru.

  Inti

  2,5 Siswa dapat memcahkan permasalahan sesuai dengan materi yang diberikan

  2 oleh guru Siswa dengan percaya diri mempresentasikan hasil diskusi 2 didepan kelas

  Siswa menerima masukan yang

  2 diberkan oleh guru. Siswa secara bersama-sama

  2

  2 Penutup menyimpulkan hasil diskusi Jumlah

  23 Persentase 57,5%

Tabel 4.8 menunjukkan data hasil observasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning. Ini mendapatkan nilai

  yang paling rendah adalah 2 yaitu pada bagian pendahuluan, inti, dan penutup. pada ketiga bagian ini masih memerlukan perbaikan supaya siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan lebih baik lagi. Persentase hasil observasi aktifitas siswa pada petemuan 2 ini adalah 57,5%, ini berarti pada taraf keberhasilan cukup.

Tabel 4.9 Hasil Obaservasi Aktifitas Siswa Siklus II Pertemuan 1

  Rata- Kegiatan Aspek Yang Diamati Skor rata

  Siswa memperhatikan ketika guru

  3 menyampaikan apersepsi Siswa termotivasi dengan apa yang

  Pendahuluan

  3

  3 disampaikan guru Siswa memperhatikan ketika guru

  3 menyampaikan tujuan pembelajaran Siswa memperhatikan guru ketika guru menyampaikan tujuan permasalahan

  2 yang akan dipecahkan. Siswa masuk kedalam kelompok sesuai

  4 yang ditentukan oleh guru. Siswa dapat memcahkan permasalahan

  Inti

  2,83 sesuai dengan materi yang diberikan 2 oleh guru

  Siswa menggunakan fasiltas yang

  3 diberikan oleh guru dengan benar. Siswa dengan percaya diri didepan kelas Siswa menerima masukan yang

  3 diberkan oleh guru. Siswa secara bersama-sama

  Penutup

  3

  3 menyimpulkan hasil diskusi Jumlah

  29 Persentase 72,5%

Tabel 4.9 menunjukkan hasil observasi aktifitas siswa dengan perolehan skor paling rendah adalah 2. Pada bagian inti terutama kurangnya pemahaman

  siswa terhadap penyampaian tujuan pemecahan masalah sehingga membuat siswa dalam pemecahan masalah tidak sesuai dengan materi yang diberikan oleh guru. Persentase rata-rata pada pertemuan ini adalah 72,5 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan peningkatan dari kategori Cukup meningkat menjadi Baik.

Tabel 4.10 Hasil Obaservasi Aktifitas Siswa Siklus II Pertemuan II

  Rata- Kegiatan Aspek Yang Diamati Skor rata

  Siswa memperhatikan ketika guru

  4 menyampaikan apersepsi Siswa termotivasi dengan apa yang

  Pendahuluan

  4

  4 disampaikan guru Siswa memperhatikan ketika guru

  4 menyampaikan tujuan pembelajaran Siswa memperhatikan guru ketika guru menyampaikan tujuan permasalahan

  3 yang akan dipecahkan. Siswa masuk kedalam kelompok sesuai

  4 yang ditentukan oleh guru. Siswa dapat memcahkan permasalahan sesuai dengan materi yang diberikan

  3 Inti oleh guru 3,3

  Siswa menggunakan fasiltas yang

  3 diberikan oleh guru dengan benar. Siswa dengan percaya diri mempresentasikan hasil diskusi

  3 didepan kelas Siswa menerima masukan yang

  4 menyimpulkan hasil diskusi Jumlah

  36 Persentase 90%

Tabel 4.10 menunjukkan hasil observasi aktifitas siswa dengan menggunakan model problem based learning dengan persentase rata-rata 90%.

  Dengan kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa taraf keberhasilan siswa meningkat pada siklus II pertemuan 1 termasuk kategori baik pada siklus II pertemuan 2 menjadi kategori sangat baik.

4.2.3 Hasil Belajar

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4

  

Siklus I

No. Rentang Nilai Frekuensi Presentase (%)

  1. 60-65 8 34,7% 2. 66-70 6 26,1% 3. 71-75 4 17,3 % 4. 76-80 3 13,1% 5. 81-85 1 4,3% 6. 86-90 1 4,3%

  Jumlah

  23 100%

  Nilai Terendah

  60 Nilai Tertinggi

  90 Rata 71,08

  • –rata

Tabel 4.11 menunjukkan hasil evaluasi pada rentang nilai 60-65 sebanyak 8 siswa, rentang nilai 66-70 sebanyak 6 siswa, rentang nilai 71-75 sebanyak 4

  siswa, rentang nilai 76-80 sebanyak 3 siswa, rentang 81-85 hanya 1 siswa dan rentang 86-90 hanya 1 siswa. Dengan nilai terendah 60, nilai tertinggi 90 dan rata- rata kelasnya 71,08. Jika dilihat dari hasil belajar siklus I ini mengalami peningkatan dibandingkan hasil peroleh pra siklus, ini dibuktikan dengan siswa yang tuntas hanya 43,5% pada pra siklus menjadi 65,2 % pada siklus I. Tetapi pada kegiatan siklus I ini masih memerlukan perbaikan untuk kegiatan selanjutnya

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 Siklus II No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)

  1. 65-70 4 17,3% 2. 71-75 5 21,7% 3. 76-80 8 34,7 % 4. 81-85 3 13% 5. 86-90 1 4,3% 6. 91-95 1 4,3% 7. 96-100 1 4,3%

  Jumlah

  23 100%

  Nilai Terendah

  65 Nilai Tertinggi 100

  Rata

  79,1

  • –rata

Tabel 4.12 menunjukkan hasil evaluasi pada rentang nilai 65-70 sebanyak 4 siswa, rentang nilai 71-75 sebanyak 5 siswa, rentang nilai 86-

  80 sebanyak 8 siswa, rentang 81-85 hanya 3 siswa, rentang 86-90 hanya 1 siswa, rentang 91-95 hanya 1 siswa, dan 96-100 hanya 1 siswa. Dengan nilai terendah 65, nilai tertinggi 100 dan rata-rata kelas 79,1. Secara keseluruhan siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM 70 sebanyak 20 siswa dan yang belum mencapai KKM sebanyak 3 siswa, hal ini berarti sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu 86,9%. Jadi pada siklus II ini penggunaan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar.

  4.3 Perbandingan Hasil Penelitian

  11

  21 Pra Siklus Siklus I Siklus II Tuntas Tidak Tuntas

  20

  19

  18

  17

  16

  15

  14

  13

  12

  10

  4.3 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Prasiklus, Siklus 1, dan Siklus 2

Diagram 4.1 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Prasiklus,

Siklus I, dan Siklus II

  9

  8

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  Hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus I dan siklus II diperoleh perbandingan hasil observasi aktivitas guru sebagai berikut:

  Diagram 4.1 menunjukkan hasil belajar Pra siklus yaitu siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 13 siswa. Pada siklus I mengalami peningkatan yaitu siswa yang tuntas menjadi 14 siswa dan siswa yang belum tuntas berkurang menjadi 9 siswa. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan siswa yang mencapai ketuntas yaitu sebanyak 20 siswa atau dapat dikatakan penggunaan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatan hasil belajar 86,5% karena masih ada siswa kelas 4 yang belum mencapai ketuntasan yaitu sebanyak 3 siswa.

4.3.2 Perbandingan Hasil Observasi Aktifitas Guru dan Aktifitas Siswa

4.3.2.1 Perbandingan Hasil Observasi Aktifitas Guru

Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Observasi Aktifitas Guru

  

No. Tahapan Pelaksanaan Presentase Keterangan

Pembelajaran Keberhasilan (%)

  1. Siklus I Pertemuan 1 76,9% Baik sekali Pertemuan 2 82,6% Baik sekali

  2. Siklus II Pertemuan 1 84,6% Baik sekali Pertemuan 2 92,3% Baik sekali

Tabel 4.13 menunjukkkan keberhasilan mengajar guru pada siklus II meningkat dibandingkan siklus I yaitu terlihat pada pertemuan kedua tiap siklus.

  Semula pada siklus I 78,9 meningkat menjadi 94,7% dengan kategori baik sekali.

4.3.2.2 Perbandingan Hasil Observasi Aktifitas Siswa

  Hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus I dan siklus II diperoleh perbandingan hasil observasi aktivitas siswa sebagai berikut:

Tabel 4.14 Perbandingan Hasil Aktifitas Siswa Siklus I dan Siklus II

  

No. Tahapan Pelaksanaan Presentase Keterangan

Pembelajaran Keberhasilan (%)

  Pertemuan 1 42,5% Cukup

  1. Siklus I Pertemuan 2 57,5% Cukup Pertemuan 1 72,5% Baik

  2. Siklus II Pertemuan 2 90% Baik sekali

Tabel 4.14 menunjukkkan keberhasilan mengajar guru pada siklus II meningkat dibandingkan siklus I yaitu terlihat pada pertemuan kedua tiap siklus.

  Semula pada siklus I 42,5% dengan kategori cukup meningkat menjadi 90% dengan kategori baik sekali.

  4.4 Pembahasan Hasil Siklus I

  Kegiatan siklus I penerapan model problem based learning pada siklus I ini rata-rata kelas 71,08. Dan masih ada siswa yang belum mencapai KKM ≥ 70.

  Masih memerlukan perbaikan didalam proses pembelajaran terutama cara melibatkan siswa didalam proses pembelajaran. Selain itu juga hal ini terjadi karena siswa didalam proses pembelajaran masih ada yang belum memperhatikan materi ataupun masih ada yang ramai dengan temannya sehingga ini membuat siswa kurang memperhatikan arahan-arahan dari guru. Jadi siswa tersebut masih memerlukan arahan pada melakukan diskusi. Perbaikan itu bisa dilakukan pada akhir pembelajaran dengan cara mengulang materi pada saat akhir pembelajaran.

  4.5 Pembahasan Hasil Siklus II

  Perbaikan yang dilakukan berdasarkan hasil siklus I mulanya siswa tidak serius menjadi serius dengan bimbingan yang diberikan oleh guru ketika diakhir pembelajaran. Selain itu penerapan model problem based learning pada siklus II rata-rata kelas menjadi 79,1 dengan ketuntasan belajar 86,9%. Ini dapat dilihat dari rata-rata kelas mulai dari pra siklus, siklus I, dan siklus II.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Pelaporan Data dari Gerbang ke Kantor PT Jasa Marga Persero Tbk. Semarang: Studi Kasus PT Jasa Marga Persero Tbk Semarang

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tuberculosis Menggunakan Certainty Factor

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Audit Teknologi Informasi Pada Biro Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Menggunakan Framework COBIT 5 Sub Domain APO04

1 3 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) Berbasis Andorid di Kota Salatiga

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Diagnosa Penyakit Kanker Kolorektal Menggunakan Algoritma Iterative Dichotomiser 3 (ID3)

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mentor untuk Kegiatan Mentoring pada Fakultas Teknologi Informasi UKSW Menggunakan Fuzzy Multi-Atribute Decision Making-Simple Additive Weighting

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Data Mahasiswa Menggunakan Algoritma K-Means Clustering sebagai Dasar Pelaksanaan Promosi: Studi Kasus Biro Promosi FTI UKSW

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Keanggotaan dan Kegiatan GMKI Berbasis Web

0 2 26

2.1.1 Hakikat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 2.1.1.1. Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Model Problem Based Learning Berbantuan Gambar Siswa Kelas IV SD Nege

0 0 10

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Model Problem Based Learning Berbantuan Gambar Siswa Kelas IV SD Nege

0 0 18