Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Pelaporan Data dari Gerbang ke Kantor PT Jasa Marga Persero Tbk. Semarang: Studi Kasus PT Jasa Marga Persero Tbk Semarang

Perancangan Sistem Pelaporan Data Dari Gerbang Ke Kantor PT
Jasa Marga Persero Tbk. Semarang
(Studi Kasus PT Jasa Marga Persero Tbk Semarang)

Artikel Ilmiah

Peneliti :
Narindra Prabita Egasabatulloh (NIM : 682013026)
Rudy Latuperissa, SE., M.Cs.

Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Desember 2017

1

2

3


4

1. Pendahuluan
Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban
membayar tol dan merupakan jalan alternatif lintas jalan umum yang telah ada [1].
Salah satu pengelola jalan tol saat ini adalah PT Jasa Marga (Persero) Cabang
Semarang, yang mengoperasikan empat gerbang tol, yaitu suatu titik pelayanan
transaksi tol yang terdiri dari beberapa gardu dan sarana perlengkapan dan
kelengkapan untuk melayani transaksi pelayanan pembayaran tol dari pemakai jalan
kepada perusahaan [5]. Pengumpulan tol pada tiap gerbang yaitu Manyaran,
Tembalang, Muktiharjo dan Gayamsari merupakan rangkaian sistem administrasi
yang dikoordinasi dan dikontrol oleh bagian TCM (Traffic Control Management).
Kontrol terhadap jumlah kendaraan, jenis kendaraan, jumlah pendapatan tol
baik yang tunai maupun non tunai, serta jumlah kendaraan pada setiap jurusan,
merupakan salah satu kegiatan untuk memantau dan melakukan evaluasi serta untuk
memenuhi kebutuhan sumber daya dan perlengkapan dan kelengkapan kerja
pengumpulan tol [8]. Kontrol tersebut melalui pelaporan kegiatan transaksi pada tiap
gerbang dilakukan setiap hari melalui rangkaian kegiatan pelaporan data lalu lintas
dan administrasi lainnya yang dilakukan pada setiap gerbang tol oleh TUGT (Tata

Usaha Gerbang Tol). Sedangkan sistem pengumpulan tol belum terintegrasi dengan
pelaporan yang dilakukan oleh TUGT, sehingga dalam pelaksanaannya masih
dilakukan secara manual. Hal itu menyebabkan terhambatnya proses pengiriman
informasi dari gerbang tol ke TCM (Toll Collection Management), bahkan terkadang
keterlambatan tersebut sampai empat hari kerja. Selain kurang efisien waktu juga
kurang efisien dalam biaya karena penyajian laporan menggunakan kertas, sementara
teknologi yang ada di Jasa Marga sangat mendukung untuk dilakukan integrasi. Oleh
karena itu perlu adanya sistem yang dapat mengintegrasi pelaporan dari gerbang tol
ke TCM, sehingga lebih optimal dan lebih efisien dengan memanfatkan ketersediaan
teknologi.
Kekhususan dalam penelitian ini menjadi sangat unik karena peneliti melihat
permasalahan pada obyek penelitian bukan dari sudut pandang output, sebagaimana
kebutuhan pada wilayah penelitian, namun peneliti melihat pada proses untuk
mendapatkan output, dengan membuat sistem yang melibatkan dua departemen, dari
sistem yang terpisah. Pembuatan sistem tersebut menjadi tujuan penelitian yaitu
untuk memecahkan permasalahan keterlambatan pelaporan dan mengurangi tingkat
kesalahan serta efisiensi biaya terutama dalam penggunaan kertas dengan
memanfatkan tekhnologi yang telah ada di lapangan penelitian.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian sebelumnya yang membahas tentang sistem pencatatan dan
pelaporan data yang tepat dan akurat, dengan mengembangkan draf sistem pencatatan
dan pelaporan data registrasi pendaftaran pasien pada Muhammadiyah Medical
Center, bertujuan untuk memudahkan dalam menyusun dan pencarian data pasien,
selain itu juga memudahkan proses pelayanan pasien pada bagian lain. Penelitian ini
menggunakan metode prototyping, dengan merancang diagram alir data (DFD),
diagram hubungan entitas (ERD), data base dan desain antar muka sistem[1].
Penelitian lain tentang pengembangan sistem pelaporan yang berjudul
Perencanaan Pengembangan Sistem Informasi Pembayaran Uang Kuliah Dengan
Metode SDLC Waterfall di Gunadarma, Depok. Sistem yang dikembangkan pada
penelitian ini menggunakan metode waterfall dengan siklus SDLC dan membuat
rancangan sistem menggunakan Unified Modelling Language (UML) [4].

5

Permasalahan di departemen pengumpulan tol dan departemen TCM, PT Jasa
Marga Cabang Semarang adalah tidak terintegrasinya data dari pengumpulan tol
dengan TUGT, sehingga pelaporan dan pengolahan data masih dilakukan secara
manual dan konvensional untuk dikirim ke bagianTCM. Hasil pelaporan tersebut
masih berupa kertas dan masih harus diinput lagi di TCM oleh Senior Officer untuk

dikirim ke PT Jasa Marga Pusat. Dalam penelitian ini melakukan perancangan
pelaporan data dari pengumpulan tol ke TUGT dan TCM agar dapat terintegrasi
sehingga lebih optimal dan efisien. Pendekatan yang sistematis dengan melihat
kebutuhan dari proses pelaporan di PT Jasa Marga, maka peneliti menggunakan
metode air terjun (waterfall) atau sering disebut sebagai siklus hidup klasik (classic
life cycle).
Metode waterfall merupakan metode analisa sistem pada umumnya, yaitu
pengerjaan suatu sistem yang dilakukan secara berurutan atau secara linear. Sehingga
pengerjaan harus dilakukan berurutan pada setiap langkah, jika langkah ke-1 belum
dikerjakan, maka langkah 2 tidak dapat dikerjakan. Jika langkah ke-2 belum
dikerjakan maka langkah ke-3 juga tidak dapat dikerjakan, begitu seterusnya. Secara
otomatis langkah ke-3 akan bisa dilakukan jika langkah ke-1 dan ke-2 sudah
dilakukan. Secara garis besar metode waterfall terdiri dari beberapa tahapan yang
berurutan yaitu, analisis kebutuhan (requirement), desain sistem (design system),
pengkodean (coding), pengujian (testing), Penerapan program dan pemeliharaan[7].
Kelebihan metodewaterfall adalah untuk melakukan departementalisasi dan
kontrol terhadap proses pengembangan model fase one by one, sehingga dapat
meminimalkan kesalahan yang mungkin akan terjadi. Sementara kelemahan dari
metode ini adalah jika dalam proses pelaksanaan terjadi kesalahan maka akan sulit
untuk melakukan banyak revisi, karena sulit kembali pada tahap atau proses

sebelumnya dan mengubah sesuatu yang tidak terdokumentasi dengan baik dalam
tahap konsep sebelumnya[6].
Implementasi penelitan ini dalam bentuk dekstop yang hanya bisa di akses
dilingkungan Jasa Marga Cabang Semarang saja, dengan UML sebagai rancangan
sistemnya. UML sendiri adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat
lunak yang berparadigma ‘berorientasi object”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya
digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks
sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami[3]. Pada penelitian ini
UML terdiri dari usecase, activity diagram, dan class diagram. Selain itu
implementasi systemnya menggunakan Code Ignitier(CI) dengan bahasa Phpkarena
merupakan sebuah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk
penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web (Web-based
applications), serta aplikasi-aplikasi berskala besar (enterprise). Database yang
digunakan untuk mengolah data tiap karyawan dan gerbang yaitu Mysql.

3. Metodologi Penelitian
Merupakan fase atau tahapan yang menjadi dasar peneliti untuk memilih
metode penelitian, teknik penelitian dan menentukan prosedur dan tools yang akan
digunakan agar pelaksanaan penelitian dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dengan
tepat, adapun tahapan metodologi seperti gambar :


6

Gambar 3.1. Tahapan Metodologi
Penjelasan dari tujuh tahapan dalam metodologi penelitian tersebut adalah :
Pertama adalah tahapan identifikasi masalah (problem identification)
merupakan proses dalam penelitian yang paling penting untuk penguasaan masalah
terhadap objek dan situasi tertentu, sehingga menentukan apakah penelitian
diperlukan dalam situasi dan objek tersebut, selain itu identifikasi masalah akan
menentukan kualitas penelitian, yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan user dari lapangan penelitian.
Tahap kedua adalah perumusan masalah, adalah penjabaran dari identifikasi
masalah yang telah dilakukan pembatasan sesuai dengan ruang lingkup penelitian,
yang dinyatakan dengan pertanyaan singkat. Perumusan masalah menjadi fokus
utama yang akan menentukan arah penelitian dan menuangkannya dalam laporan
yang sistematis dengan metoda dan kerangka teori yang tepat.
Tahap yang ketiga adalah penelusuran pustaka, yaitu kegiatan dalam
mengumpulkan informasi dan sumber yang berhubungan dengan penelitian,
dimaksudkan untuk mempertajam metodologi dan memperkuat kajian teoritis antara
penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang. Penelusuran pustaka dapat dilakukan

dengan dua tipe yaitu penelusuran dokumen dan penelusuran informasi. Penelusuran
dokumen dimaksudkan dengan mengidentifikasi dokumen atau informasi yang baru,
sedangkan penelusuran informasi dimaksudkan dengan mengidentifikasi informasi
dari kumpulan data atau perorangan.
Tahap keempat adalah rancangan penelitian yaitu, penjelasan setiap prosedur
penelitian yang meliputi rencana, struktur dan strategi penelitian dalam menentukan
cara pengumpulan data dan analisis data secara efektif dan efisien sesuai dengan
tujuan penelitian sehingga dapat menjawab permasalahan yang dihadapi.

7

Tahap yang kelima adalah pengumpulan data, yaitu suatu teknik dalam
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian,
pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi literatur dan
dokumentasi. Data primer dalam tahap kelima didapatkan dari hasil wawancara dan
observasi. Data tersebut berupa informasi tentang sistem pelaporan, proses
pelaksanaan pelaporan dan output pelaporan yang ada di TCM.
Tahap keenam dari adalah pengolahan data, merupakan kegiatan yang
direncanakan untuk mencapai tujuan penelitian, yang meliputi penyusunan
perancangan system. Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode waterfall. Pendekatan metode Waterfall mempunyai 5 langkah
yaitu, requirement (analisis kebutuhan), design (desain), implementation (penerapan),
verication (pengujian/verifikasi koding), dan maintenance (pemeliharaan) [7].
Berikut gambaran waterfall :

Gambar 3.2. Waterfall.
Pelaksanaan rancangan penelitian waterfall, dimulai dengan analisis
kebutuhan (requirement), mengacu pada fenomena dan juga permasalahan yang
terjadi, dan mengapa sebuah aplikasi sangat penting untuk dibuat dalam mengatasi
masalah atau fenomena tersebut. Melalui komunikasi untuk memahami kebutuhan
user dan perangkat lunak dengan melakukan wawancara terhadap pengumpul tol,
Kepala shift, TUGT dan karyawan di bagian TCM, selain itu juga melakukan
observasi terhadap penggunaan perangkat lunak dalam pelaporan karyawan serta data
dokumentasi. Data yang dikumpulkan dalam tahap awal merupakan data sekunder
yang diperoleh melalui tahap wawancara dan observasi untuk mendapatkan data yang
diperlukan dalam penelitian ini. Data yang didapatkan hasil wawancara dan observasi
yakni berupa dokumen transaksi tiap gerbang di cabang Semarang.
Setelah mendapatkan data maka pada langkah kedua yaitu pembuatan desain
dari sebuah sistem, dengan mengembangkan alur sistem dan system persyaratan serta
membantu dalam menentukan perangkat keras(hardware) untuk mendefinisikan

arsitektur sistem secara keseluruhan. Gambar berikut menjelaskan alur use case:

8

Gambar 3.3. Use Case
Dari gambar 3 terlihat bahwa proses laporannya di mulai dengan bagian
TU gerbang memasukkan semua data dari Kepala shift per gerbang yang bertugas
pada jam tersebut ke laporan harian gerbang. Lalu kepala gerbang Tol
mengevaluasi laporan yang sudah dikerjakan oleh TU gerbang, jika sudah sesuai
maka laporan bisa langsung dikirm ke bagian TCM namun jika belum sesuai
maka laporan akan dikembalikan ke bagian TU gerbang dan akan di ubah. Tahap
berikutnya TCM akan mengevaluasi laporan pergerbang untuk dijadikan laporan
perminggu, perbulan, dan pertahun. Sehingga pihak TCM dapat memberikan
hasil laporan tiap gerbang di Cabang semarang ke pihak MOP atau pusat.
Pada gambar selanjutnya akan diperlihatkan bagaimana proses yang
terjadi dalam sistem pegolahan data ini :

Gambar 3.4. Activity Diagram
Pada gambar 2 adalah proses terjadinya atau jalan laporan gerbang
tersebut dibuat hingga diterima oleh pihak pusat tanpa harus ada dua kali kerja


9

pada bagian TU gerbang dan TCM. Disitu juga terlihat system sudah menjadi
bagian dari alur pelaporan data dari gerbang ke kantor cabang.

Gambar 3.5. Class Diagram
Pada gambar 3 terlihat beberapa class, dijelaskan pada gambar tersebut
bahwa terdapat 6 komponen interface yang ada dalam satu sistem di penelitian
ini. Yang terdiri dari form, button shift yaitu berisi pilihan button yang mengarah
pada form pershiftnya serta terdapat button laporan harian yang hanya bisa dilihat
TU dan KGT. Dan pada form Shift_1 tersebut adalah form yang berisi data dari
kepala shift. Pada form lap_harian_KGT akan terlihat berapa saja kendaraan yang
masuk dan pendapatan yang masuk perharinya.
Pada langkah ketiga yaitu implementasi waterfall pada sistem informasi
pelaporan data dari gerbang ke kantor di PT Jasa Marga Cabang Semarang
dilakukan menggunakan bahasa pemrograman PHP, dengan basis data yang
digunakan adalah Mysql yang berbasis web sehingga dapat mempermudah
pengguna dalam pemakaian dan mempersingkat waktu pelaporan data.
Pada langkah keempat yaitu intergrasi dan testing, Black Boxtesting,

yaitu suatupengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui
data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti
kita melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa melihat penampilan luarnya saja,
tanpa tahu ada apa dibalik bungkus hitam nya. Sama seperti pengujian black box,
mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interface) dan fungsionalitasnya,
tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detilnya (hanya
mengetahui input dan output).Pelaksanaan testing pada sistem tersebut
menghasilkan ketepatan waktu dalam pelaporan maupun pengolahannya, waktu
pelaporan yang biasanya terjadi keterlambatan satu hingga tiga hari sekarang
dapat dikerjakan dalam waktu satu jam atau lebih. Terlebih dari itu penggunaan
kertas juga menurun sangat drastis, yang sebelumnya menggunakan banyak
kertas hanya untuk satu pelaporan.
Langkah kelima yaitu maintenance, pada tahap ini adalah tahap terakhir
dalam metode waterfall yakni update software agar dapat mengikuti tetap

10

menjaga hasil rancangan tersebut tetap dapat digunakan dan pembersihan virus
yang kemungkinan terinfeksi dari penggunaan internet.
Tahapan terakhir dari metodologi penelitian adalah penyimpulan hasil
yang berupa pernyataan singkat tentang hasil penelitian secara objektif, sesuai
dengan apa yang telah didapatkan dalam proses penelitian. Tahap akhir ini
dituangkan dalam bentuk laporan penelitian, yaitu suatu media atau dokumen
komunikasi antara peneliti dengan masyarakat umum terutama pembaca yang
ditargetkan atau yang berkepentingan dengan penelitian yang telah dilakukan
tersebut, dengan memperhatikan unsur-unsur dari penelitian[2].
4. Hasil dan Pembahasan
PT Jasa Marga (Persero) cabang Semarang Departemen pengumpulan tol
dan Bagian Toll Management Collection akan dibuat sebuah Sistem pelaporan
data dari gerbang tolke TCMberbasis web itu sendiri. Perancangan aplikasi ini di
bangun bertujuan untuk memudahkan pelaporan data dari empat gerbang yang
ada di semarang dan mempersingkat waktu sehingga pada bagian Tata Usaha
gerbang tidak perlu memasukkan data dua kali.
Perancangan aplikasi tersebut di bangun ini bersifat object oriented (berorientasi
objek) dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai bahasa
pemodelan. Pembangunan sistem tersebut ini dilakukan dengan menggunakan
tools utama sebagai berikut Code Ignitieraplikasi untuk membaca bahasa
pemrogramanWebsite, MySQL sebagai DatabaseServer. Dan PHPMyAdmin
sebagai tools untuk mengelola Database berbasisWeb.
Sistem ini dapat disebut sebagai SILAPTOL (Sistem Laporan Tol), yang
berfungsi untuk memudahkan Kepala Shift dan Tata Usaha Gerbang dalam
memasukkan dan mengolah data. Pada gambar 4.1 dibawah di jelaskan tampilan
HOME pada sistem.

Gambar 4.1. Tampilan utama
Data yang dimasukkan oleh user pada tampilan utama SILAPTOL adalah Nomor
Induk Pegawai (NIP) Kepala Shift, Tata usaha gerbang, Kepala gerbang, dan Senior
Officer di bagian TCM.

11

Gambar 4.2. Tampilan Menu Home
Pada gambar 4.2 menunjukan halaman utama transaksi harian jalan tol, yang
berisi tiga shift dan tiap shiftnya berisi data yang diisi oleh Kepala Shift menurut data
dari pengumpul tol. Laporan harian pada menu ini akan muncul jika pada tiap
shiftnya sudah diisi.

Gambar 4.3. Tampilan Menu Transaksi perShift
Pada gambar 4.3 menunjukkan kolom untuk memasukkan data dari pengumpul
tol yang bertugas pada shift tersebut. Pada kolom tersebut hanya bisa diisi oleh kepala
shift yang bertugas. Kolom yang tersedia adalah NPP, nama kepala shift, lalu data
yang diperoleh dari pengumpul tol.

12

Gambar 4.4. Tampilan Laporan Transaksi
Selanjutnya pada gambar 4.4 terdapat beberapa kolom, pada tampilan ini
menampilkan hasil dan rangkuman dari laporan harian yang sebelumnya berada di
tampilan transaksi harian jalan tol. Tampilan ini hanya dapat dibuka oleh senior
officer dari bagian TCM. Pada bagian ini juga dapat langsung di cetak untuk
kebutuhan buku laporan perbulan.

Gambar 4.5. Tampilan Golongan
Tampilan ini menampilkan semua informasi tentang golongan apa saja yang
dapat lewat di jalan tol. Tampilan ini hanya bisa dibuka bagian TCM saja. Dan pada
informasi golongan ini dapat diperbaharui dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Gambar 4.5. Tampilan Menu Gerbang

13

Pada tampilan gambar 4.5 sama seperti sebelumnya hanya menampilkan
informasi tentang gerbang yang ada di jalan tol cabang Semarang ini. Tampilan ini
hanya dapat dibuka bagian TCM saja,

Gambar 4.6. Tampilan Menu User
Gambar 4.6 ini menampilkan halaman yang berisi informasi user yang dapat
menggunakan sistem SILAPTOL ini. Hampir sama dengan tampilan sebelumnya
tampilan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan, tampilan ini dapat menambah,
memperbaharui, dan menghapus user jika memang diperlukan.

Gambar 4.7. Tampilan Menu Setting
Selanjutnya gambar 4.7 terdapat pengaturan untuk sistem SILAPTOL ini, salah
satunya dapat mensortir user dan penggunanya. Tampilan pengaturan ini hanya bisa
dibuka oleh bagian TCM saja.
Setelah sistem selesai maka dilakukan pengujian yaitu Black box testing, pada
pengujian ini terdapat empat hal utama yaitu pertama pengujian login, yang kedua
pengujian pengisian data, yang ketiga pengujian pengolahan data, yang keempat
pengujian laporan. Tabel hasil pengujian seperti gambar berikut :

14

Tabel 4.1. Tabel Pengujian Blackbox Login

Tabel 4.2. Tabel Pengujian Cek Level

Tabel 4.3. Tabel Pengujian Dashboard

Tabel 4.4. Tabel Pengujian Laporan

Tabel 4.5. Tabel Pengujian Golongan

Tabel 4.6. Tabel Pengujian Gerbang

15

Tabel 4.7. Tabel Pengujian User

Dari pengujian yang telah dilakukan pada sistem SILAPTOL
sebelumnya didapatkan hasil yaitu, sistem yang berjalan sudah sesuai dengan
kebutuhan user dan tidak ada kendala dalam pengoperasiannya.
5. Simpulan
Pelaksanaan pekerjaan yang efektif dan efisien dalam sebuah organisasi atau
perusahaan akan tercapai jika hasil kerja dapat mencapai target baik waktu dan
biaya, adanya permasalahan keterlambatan laporan dan tidak efisienya pembuatan
pelaporan akan menghambat tercapainya tujuan perusahan. Keterlambatan
pembuatan pelaporan yang terjadi antara bagian pengumpulan tol atau gerbang tol
dan TCM, karena tidak adanya conectivitas dari masing-masing sistem pada bagian
pekerjaan tersebut, selain itu input data yang dilakukan secara manual dan berulang
pada bagian lain dengan data yang sama akan memakan waktu dalam pengerjaannya,
serta penggunaan laporan secara manual dengan dicetak kertas. Berdasarkan hasil
analisa dan pengolahan data maka perlu adanya sebuah sistem yang dapat
mempersingkat waktu pelaporan yang tidak memerlukan input data secara manual,
dan terintegrasi sehingga tidak lagi memerlukan kertas dalam penyajiannya.
Rancangan sistem dengan waterfall menghasilkan SILAPTOL ini dapat digunakan
untuk mempersingkat waktu pembuatan laporan dari gerbang tol ke bagian TCM,
menurunkan jumlah kesalahan , kehilangan laporan dan menghemat jumlah
pemakaian kertas.

16

6. Daftar Pustaka
[1] Hakan, Fahri. Setiyadi, Noor Alis. 2014. Pengembangan Sistim Pencatatan Dan
Pelaporan Data Di Klinik Muhammadiyah Medical Center. Jurnal Kesehatan
Masyarakat p-ISSN 1978-3833, Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Surakarta. Diakses pada tanggal 30
November 2017, dari: http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/
[2] Hasibuan, Zainal A, 2007, Metode Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan
Teknologi Informasi : Konsep, Teknik Dan Aplikasi, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia. Jakarta.
[3] Nugroho, Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java.
Yogyakarta: Andi Offset.
[4] Nurasiah.2014. Perancangan Pengembangan Sistem Informasi Pembayaran
Uang Kuliah Dengan Metode SDLC Waterfall. Jurnal Teknologi dan Rekayasa,
Volume 19 No. 3, Desember 2014, Bidang Studi Sistem Informasi Fakultas
Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma Depok.
Diakses
pada
tanggal
28
November
2017,
dari:
ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/tekno/article/viewFile/1112/973
[5] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan
Tol
[6] Pressman, R.S. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Buku I.
Yogyakarta: Andi Offset
[7] Roger S. Pressman. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktisi,
Edisi Tujuh. Yogyakarta: Andi Offset.
[8] Surat Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) SK Dir/ 212/ 2006

17

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Menggunakan PHP: Studi Kasus Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Buku Cerita Bergambar sebagai Media Pembelajaran Sejarah Asal-Usul Tradisi Pasola

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerka Sistem Informasi / Teknologi Informasi pada Perusahaan Manufaktur Berbasis Manfaat Bisnis Menggunakan Framework Val-IT: Studi Kasus PT. Purinusa Eka Persada

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga Model Rangka Segitiga Siswa Kelas V SD Negeri Karang Duren

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga Model Rangka Segitiga Siswa Kelas V SD Negeri Karang Duren 03 KecamatanTengaran Kabupaten Semarang

0 0 15

BAB III Metode penelitian 3.1 Subjek , Tempat, dan Waktu Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga Model Rangka Segitiga Siswa

0 0 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi awal - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga M

0 1 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga Model Rangka Segitiga Siswa Kelas V SD Negeri Karang Duren 03 KecamatanTengaran Kabupaten Semarang

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga Model Rangka Segitiga Siswa Kelas V SD Negeri Karang Duren 03 KecamatanTengaran Kabupaten Semarang

0 3 51

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Baru pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Central Java Menggunakan Metode Analytic Hierarcy Process (AHP)

0 1 21