Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Audit Teknologi Informasi Pada Biro Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Menggunakan Framework COBIT 5 Sub Domain APO04

  

Audit Teknologi Informasi Pada Biro Penelitian, Publikasi dan

Pengabdian Masyarakat Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga Menggunakan Framework COBIT 5 Sub Domain APO04

Artikel Ilmiah

  

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

  

Peneliti:

William Yuliandri Ida (672014719)

Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom., M.Cs.

  

Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom.

  

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

  1. Pendahuluan Sistem informasi didalam sebuah organisasi digunakan untuk menangkap

dan mengelola data sehingga menghasilkan informasi yang berguna dan efektif

dalam mendukung kegiatan organisasi pada setiap level manajemen, pengguna,

supplier, dan stakeholder [1]. Saat ini sistem informasi telah digunakan di

berbagai bidang baik sosial, ekonomi, politik dan pendidikan atau akademik.

  

Sistem informasi akademik dalam bidang pendidikan diperlukan guna menunjang

kegiatan kemahasiswaan maupun kegiatan manajemen universitas itu sendiri.

  Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga merupakan salah satu

universitas yang telah menerapkan sistem informasi guna mendukung kegiatan

perkuliahan dan kegiatan manajemen universitas, salah satunya adalah sistem

informasi penelitian atau Research Information System (RIS). Berdasarkan fungsi,

RIS digunakan untuk menampung data publikasi dari hasil penelitian baik dalam

bentuk buku, jurnal, prosiding, maupun artikel. Selain itu, RIS juga merupakan

pangkalan data hasil penelitian dosen yang dapat digunakan untuk mengukur

kinerja dosen dalam publikasi dan mendukung pengisian simlitamabmas kinerja

dari DIKTI. Guna menjawab kebutuhan UKSW dalam manajemen berbagai

kegiatan penelitian, diperlukan beberapa inovasi terkait pengembangan RIS. Salah

satu pengembangan yang diperlukan dalam RIS adalah penambahan fitur log yang

mencatat proses input hasil penelitian dan publikasi dosen.

  Rencana pengembangan pada RIS dapat dilihat dari penilaian pada berbagai

kebijakan terkait rencana pengembangan dan pelaksanaan pengembangan inovasi

RIS. Penilaian tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan COBIT 5 yang

merupakan salah suatu metode terapan (framework) guna membantu menganalisa

dan meningkatkan tata kelola TI pada suatu organisasi termasuk tata kelola

manajemen inovasi yang merupakan bagian dari COBIT 5 sub domain APO-04

yang merupakan domain terkait penilaian atau identifikasi peluang inovasi,

perencanaan inovasi dan kaitannya dengan kebutuhan bisnis. Dengan

menggunakan framework COBIT 5 sub domain APO04 pada penelitian akan

dilakukan analisa manajemen TI khususnya manajemen inovasi RIS pada Biro

Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga.

  .

  2. Tinjauan Pustaka Penelitian terdahulu yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

yang dilalukan oleh Suwarno dengan judul penelitian “Evaluasi Tata Kelola

  

Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT 5 Fokus Pada Proses

Manage Relationship (APO08) Studi Kasus : PT OTO Multiartha yang mengkaji

tentang tata kelola teknologi informasi pada PT OTO Multiartha terkait proses

manage relationship [2]. Penelitian terdahulu lainnya yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Candra dengan judul p

enelitian “Audit Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT 5 Pada

Domain DSS (Delivery, Service, and Support) Studi Kasus: iGracias Telkom

University” yang melakukan kajian penilaian pada proses pengiriman dan layanan

teknologi informasi serta pengelolaan keberlanjutan layanan. Perbedaan penelitian

terdahulu dengan penelitian yang dilakukan adalah, pada penelitian dilakukan

kajian berdasarkan domain APO-04 (manage innovation) pada COBIT5 [3].

  Sistem informasi secara terminologi tersusun dari dua kata yaitu sistem dan

informasi, sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan elemen yang saling

berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk suatu kesatuan[4]. Sistem juga

dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang membentuk kegiatan atau

suatu prosedur atau bagian pengolahan yang mencari suatu tujuan-tujuan bersama

dengan mengoperasikan data atu barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan

informasi tertentu [5]. Terminologi kedua yang digunakan adalah informasi,

informasi dapat diartikan sebagai data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau

diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan dimana

nilai informasi dapat ditentukan oleh manfaat dan biaya untuk mendapatkannya

[6].

  Berdasarkan definisi dari sistem dan informasi di atas, maka sistem

informasi dapat didefinisikan sebagai adalah suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, guna

mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu

organisasi dan menyediakan pihak tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan (Jogiyanto, 2005). Sistem informasi informasi merupakan kumpulan

dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang

akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut

[7].

  RIS (Research Information System) merupakan sistem informasi yang

digunakan untuk mempresentasikan data publikasi dari hasil penelitian dosen

yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar informasi untuk akreditasi,

keuangan, maupun pengisian data kinerja simitabmas.dikti.go.id/kinerja.

  

Gambar 1 Research Information System (sumber: www.bp3m.uksw.edu/)

Melalui sistem Research Information System (RIS) ini dapat memanfaatkan

data publikasi dari hasil penelitian dosen pada saat pengisian data publikasi dapat

dilihat secara online. Sistem Research Information System (RIS) dibuat dalam

bentuk aplikasi berbasis web, sehingga rekap untuk mendapatkan data publikasi

dari berbagai fakultas meliputi judul, tahun, posisi publikasi akreditasi / tidak,

buku, prosiding, maupun artikel.

  Control Objectives For Information and Related Technologi (COBIT)

merupakan suatu metode dalam penerapan IT Governance menggunakan beberapa

kontrol objective dalam pelaksanaan audit. Secara lebih spesifik COBIT

diperuntukkan bagi audit Sistem Informasi yang diterapkan pada sebuah

organisasi[8]. COBIT juga berupa dokumentasi serta panduan yang dalam IT

governance untuk membantu auditor, manajemen, dan user dalam menjembatani

gap atau pemisah antara resiko bisnis, kontrol, dan teknis. Hal-hal yang berkaitan

dengan COBIT dapat diakses melalui http://www.isaca.org. Versi COBIT sendiri

diawali pada tahun 1996 dan terus mengalami perkembangan mengikuti

kebutuhan stakeholder dan jangkauan atau scope audit terhadap sistem informasi

secara lebih luas. COBIT versi terbaru adalah COBIT 5.0 yang dirilis pada tahun

2012. Cobit memiliki 5 domain yang didalamnya mencakup penjelasan rinci dan

termasuk panduan secara luas dalam melakukan tata kelola dan manajemen

perusahaan atau organisasi, 5 domai dari COBIT 5 adalah :

  1) Align, Plan, and Organize (APO) 2) Build, Acquire, and Implement (BAI) 3) Evaluate, direct, and monitoring (EDM). 4) Deliver, Service, and Support (DSS). 5) Monitor, Evaluate, and Assess (MEA)[9].

  

Gambar 2 Domain COBIT 5 [9]

Gambar 2 adalah gambaran dari framework COBIT 5 yang terdiri dari 5

domain utama dan sub domainnya. Pada gambar terlihat bahwa domain APO

terdiri dari 13 sub domian, domain EDM terdiri dari 5 sub domain. Domain BAI

terdiri dari 10 subdomain, domain DSS terdiri dari 6 subdomain dan domain MEA

terdiri dari 3 sub domain [9].

  APO (Align, Plan, Organize) mencakup strategi dan taktik untuk

mengidentifikasikan cara terbaik TI dalam berkontribusi pada tujuan organisasi.

APO memberikan arah untuk solusi pengiriman BAI dan penyedia layanan

dukungan. Sub domain APO 04 (innovation management) merupakan proses yang

menjelaskan tentang kesadaran terhadap teknologi informasi dan tren layanan

terkait, mengidentifikasi peluang, inovasi dan merencanakan cara memperoleh

keuntungan dan inovasi. Tujuan dari proses sub domain APO 04 menurut ISACA

adalah untuk mencapai keunggulan kompetitif, inovasi bisnis, dan peningkatan

efektifitas dan efisiensi operasional dengan mengeksploitasi perkembangan TI

[10]

3. Metodologi Penelitian

  Dalam penelitian ini, metode penilitian yang digunakan adalah pendekatan

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mendapatkan gambaran yang

jelas mengenai kondisi tata kelola teknologi informasi berdasarkan standar

COBIT 5. Penelitian kuantitatif ini digunakan sebagai alat untuk menganalisis

keterangan mengenai kinerja teknologi informasi yang sedang berjalan, yang

  

kemudian dihubungan dengan teori yang ada dalam framework COBIT 5.

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

dari hasil kuesioner dan observasi mengenai tingkat kemampuan tata kelola dan

pemanfaatan teknologi informasi. Secara keseluruhan terdapat tujuh tahapan

penelitian yaitu identifikasi masalah, perumusan masalah dan tujuan penelitian,

studi literatur, buisiness goal, IT goal, tingkan kematangan, temuan dan

rekomendasi serta kesimpulan. Tahapan penelitian secara lengkap dapat dilihat

pada gambar berikut.

  

Gambar 3 Flowchart Tahap Penelitian [2]

Pada tahap Identifikasi masalah merupakan proses awal dalam memulai

penelitian, yang merupakan proses untuk mengetahui, mendeteksi, dan

menjelaskan aspek-aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dengan judul

penelitian, identifikasi masalah merupakan aktifitas observasi yang dilakukan

peneliti tentang proses pelaksanaan TI di Biro Penelitian, Publikasi dan

Pengabdian Masyarakat (BP3M) Universitas Kristen Satya Wacana. Proses yang

kedua adalah perumusan masalah dan tujuan penelitian, proses ini bertujuan untuk

mempersempit ruang lingkup penelitian agar maksud penelitian lebih terfokus dan

memberikan arahan maksud atau tujuan yang ingin dicapai dari penelitian, hasil

dari perumusan masalah merupakan input untuk proses selanjutnya yaitu studi

  

literatur. Selanjutnya proses studi literatur merupakan proses mereview bahan-

bahan untuk dijadikan acuan atau dasar dalam melakukan penelitian, aktifitas

yang termasuk dalam proses studi literatur adalah studi kepustakaan terkait

penelitian baik, tentang COBIT 5, hasil penelitian yang relevan serta persiapan

dokumen pendukung lainnya sebelum masuk ke tahapan selanjutnya.

  Tahap selanjutnya yaitu buisiness goal dimana pada tahapan ini dilakuakn

analisa tujuan bisnis dari BP3M, tahap IT goals merupakan proses pemetaan

tujuan IT apakah sudah selaras dengan tujuan bisnis perusahaan yang dilanjutkan

dengan tahapan penilaian tingkat kematangan berdasarpan APO-04. Hasil dari

penilaian kematangan selanjutnya dirumuskan dalam temuan dan rekomendasi..

Rekomendasi diberikan agar dapat membantu meningkatkan kinerja TI di UKSW

Salatiga kedepannya. Proses terakhir yaitu membuat kesimpulan atas apa yang

telah diteliti yaitu mengenai Pengukuran kinerja tata kelola RIS pada BP3M

UKSW Salatiga menggunakan kerangka kerja COBIT 5.

4. Hasil dan Pembahasan

  Biro Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat merupakan biro

yang dirikan guna meningkatkan kinerja penelitian di Universitas Kristen Satya

Wacana. Sebagai biro yang bertanggunag jawab dalam peningkatan kinerja

penelitian, diperlukan suatu sistem informasi seperti Research Information System

(RIS) yang dapat menampung data publikasi dari hasil penelitian seperti, buku,

jurnal, prosiding, maupun artikel. Berbagai data publikasi tersebut juga

dibutuhkan oleh semua fakultas sebagai acuan akreditasi dan juga Universitas.

RIS sebagai suatu sistem informasi juga diharapkan mendukung pengisian

simlitabmas.dikti.go.id /kinerja atau sistem informasi penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat DIKTI yang diharuskan dipenuhi setiap tahun. Perkembangan

dan perubahan yang terus terjadi setiap tahun dari DIKTI mengharuskan RIS

sebagai suatu sistem informasi yang mendukung penelitian dan publikasi juga

harus terus diperbaharui sehingga sesuai dengan kondisi saat ini.

  Pengukuran tata kelola TI domain APO04 dilakukan dengan identifikasi

diagram RACI. Diagram RACI merupakan diagram yang digunakan untuk

mengidentifikasi peran dan tingkat tanggung jawab dari setiap pemangku

kepentingan yang terdiri dari Responsible, Accountable, Consulted, dan Informed.

  

Gambar 4 Diagram RACI APO04 [10]

  Berdasarkan diagram RACI pada gambar 4 di atas maka dilakukan wawancara dengan BP3M guna menganalisa tungas, fungsi dan tanggung jawab jabatan setiap personel yang selanjutanya akan dipetakan berdasarkan diagram RACI.

  

Tabel 1 Identifikasi Tabel RACI

RACI Staff BP3M

  Responsible Kepala Biro Accountable Kepala Biro dan Staff Consulted Staff dan Admin Informed Staff dan Admin

  Setelah proses identifikasi tebel RACI maka selanjutnya akan dilakukan perhitungan tingkat kapabilitas pada setiap subdomain APO04 dengan menggunakan perhitungan Gutman berdsarkan kuesioner yang diberikan kepada setiap responden. Hasil perhitungan Capaility Level adalah sebagai berikut.

  

Tabel 2 Capability Level APO04.01

LEVEL DOMAIN RESPONDEN

  Capability

  1

  2

  3

  4

  5 Kepala Biro

  0.00

  1.00

  2.00

  0.00

  0.00

  0.00

  3.00 (R1)

  0.00

  1.00

  2.00

  0.00

  0.00

  0.00

  3.00 APO04.01 Staff (R2)

  0.00

  1.00

  2.00

  0.00

  0.00

  0.00

  3.00 Staff (R3)

  0.00

  1.00

  2.00

  0.00

  0.00

  0.00

  3.00 Admin (R4)

  Rata-Rata Capability Level

  3.00 Tabel 2 merupakan hasil perhitungan capability level domain APO04.01. Sub

  domain APO04.01 merupakan sub domain dengan management practice yang mengkaji tentang bagaimana suatu organisasi memiliki lingkungan kerja yang kondusif dan terbuka untuk suatu inovasi dengan mempertimbangkan berbagai aspek termasuk aspek budaya organisasi, kolaborasi, kelompok diskusi teknologi terapan serta mekanime penjaringan gagasan karyawan untuk pengembangan inovasi. Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa nilai capabilty level untuk masing setiap responden R1 adalah 3.00, R2 adalah 3.00, R3 adalah 3.00, dan R4 adalah 3.00. Secara keseluruhan, nilai rata-rata capability level pada domain APO04.01 adalah 3.00.

  

Tabel 3 Capability Level APO04.02

LEVEL DOMAIN RESPONDEN

  Capability

  1

  2

  3

  4

  5 Kepala Biro

  0.00

  0.99

  1.98

  0.00

  0.00

  0.00

  2.97 (R1)

  0.00

  0.99

  1.98

  0.00

  0.00

  0.00

  2.97 APO04.02 Staff (R2)

  0.00

  0.99

  1.98

  0.00

  0.00

  0.00

  2.97 Staff (R3)

  0.00

  0.99

  1.98

  0.00

  0.00

  0.00

  2.97 Admin (R4)

  Rata-Rata Capability Level

  2.97 Tabel 3 merupakan hasil perhitungan capability level domain APO04.02. Sub

  domain APO04.02 merupakan sub domain dengan management practice yang memberikan penilian tentang bagaimana kerjasama dengan para pemangku kepentingan dalam melihat dan memahami berbagai tantangan yang dihadapi sehingga mampu mengidentifikasi penggunaan teknologi baru sebagai suatu strategi organisasi yang kompetitif. Nilai capabilty level R1 adalah 2.97, R2 adalah 2.97, R3 adalah 2.97, dan R4 adalah 2.97. Secara keseluruhan, nilai rata-rata capability level pada domain APO04.02 adalah 2.97.

  

Tabel 4 Capability Level APO04.03

DOMAIN RESPONDEN LEVEL Capability

  0.00

  2.00

  1.00

  0.00

  3.00 Staff (R2)

  0.00

  0.00

  2.00

  0.00

  1.00

  0.00

  Kepala Biro (R1)

  5 APO04.04

  4

  3

  0.00

  0.00

  1

  1.00

  3.00 Tabel 5 merupakan hasil perhitungan capability level domain APO04.04. Sub

  3.00 Rata-Rata Capability Level

  0.00

  0.00

  0.00

  2.00

  0.00

  3.00 Staff (R3)

  3.00 Admin (R4)

  0.00

  0.00

  0.00

  2.00

  1.00

  0.00

  2

  

Tabel 5 Capability Level APO04.04

DOMAIN RESPONDEN LEVEL Capability

  1

  0.00

  2.00

  1.00

  0.00

  3.00 Staff (R2)

  0.00

  0.00

  2.00

  0.00

  1.00

  0.00

  Kepala Biro (R1)

  5 APO04.03

  4

  3

  2

  0.00

  0.00

  domain APO04.03 merupakan sub domain dengan management practice yang memberikan penilian tentang bagaimana organisasi mengikuti berbagai perkembangan teknologi yang terjadi diluar organisasi untuk selanjutnya dapat dikembangkan sebagai suatu inovasi baru. Nilai capabilty level pada sub domain APO04.03 sebagai berikut R1 adalah 3.00, R2 adalah 3.00, R3 adalah 3.00, dan R4 adalah 3.00. Secara keseluruhan, nilai rata-rata capability level pada domain APO04.03 adalah 3.00.

  1.00

  3.00 Tabel 4 merupakan hasil perhitungan capability level domain APO04.03. Sub

  3.00 Rata-Rata Capability Level

  0.00

  0.00

  0.00

  2.00

  0.00

  3.00 Staff (R3)

  3.00 Admin (R4)

  0.00

  0.00

  0.00

  2.00

  1.00

  0.00

  domain APO04.03 merupakan sub domain dengan management practice yang memberikan penilian tentang bagaimana organisasi melakukan identifikasi teknologi baru serta bersama-sama dengan para pemangku kepentingan melakukan validasi tentang potensi yang yang mungkin terkait teknologi dan inovasi. Nilai capabilty level R1 adalah 3.00, R2 adalah 3.00, R3 adalah 3.00, dan R4 adalah 3.00. Secara keseluruhan, nilai rata- rata capability level pada domain APO04.04 adalah 3.00.

  

Tabel 6 Capability Level APO04.05

LEVEL DOMAIN RESPONDEN

  Capability

  1

  2

  3

  4

  5 Kepala Biro

  0.00

  1.00

  2.00

  0.00

  0.00

  0.00

  3.00 (R1)

  0.00

  1.00

  2.00

  0.00

  0.00

  0.00

  3.00 APO04.05 Staff (R2)

  0.00

  1.00

  2.00

  0.00

  0.00

  0.00

  3.00 Staff (R3)

  0.00

  1.00

  2.00

  0.00

  0.00

  0.00

  3.00 Admin (R4)

  Rata-Rata Capability Level

  3.00 Tabel 6 merupakan hasil perhitungan capability level domain APO04.05. Sub

  domain APO04.03 merupakan sub domain dengan management practice yang memberikan penilian tentang bagaimana organisasi melakukan evaluasi dan monitor terhadap pengembangan berbagai konsep inovasi guna mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan. Nilai capabilty level Sub domain APO04.05 untuk masing- masing responden sebagai berikut R1 adalah 3.00, R2 adalah 3.00, R3 adalah 3.00, dan R4 adalah 3.00. Secara keseluruhan, nilai rata-rata capability level pada domain APO04.05 adalah 3.00.

  

Tabel 7 Capability Level APO04.06

LEVEL DOMAIN RESPONDEN

  Capability

  1

  2

  3

  4

  5 Kepala Biro

  0.00

  0.75

  1.00

  0.00

  0.00

  0.00

  1.75 (R1)

  0.00

  1.00

  1.00

  0.00

  0.00

  0.00

  2.00 APO04.06 Staff (R2)

  0.00

  1.00

  1.00

  0.00

  0.00

  0.00

  2.00 Staff (R3)

  0.00

  1.00

  1.00

  0.00

  0.00

  0.00

  2.00 Admin (R4)

  Rata-Rata Capability Level

  1.94 Tabel 7 merupakan hasil perhitungan capability level sub domain APO04.06. Sub

  domain APO04.06 merupakan sub domain dengan management practice yang memberikan penilian tentang bagaimana organisasi melakukan pemantauan terhadap proses implementasi teknologi dan inovasi guna memastikan terealisasinya berbagai keuntungan organisasi. Nilai capabilty level untuk sub domain APO04.06 sebagai berikut, R1 adalah 1.75, R2 adalah 2.00, R3 adalah 2.00, dan R4 adalah 2.00. Secara keseluruhan, nilai rata-rata capability level pada domain APO04.06 adalah 1.94.

  Hasil perhitungan capabilty level memberikan gambaran tentang nilai capability

  

level domain APO04 saat ini. Hasil tersebut kemudian akan dilakukan interpretasi tentang

  nilai yang diharapkan dan level maksimal secara keseluruhan oleh organisasi berdasarkan domain APO04 adalah sebagai berikut.

  

Tabel 8 Capability Level APO04

Sub Capability Target Maksimum Domain Level Capability

  3.00

  4

  5 APO04.01

  2.97

  4

  5 APO04.02

  3.00

  4

  5 APO04.03 APO04.04

  3.00

  4

  5

  3.00

  4

  5 APO04.05

  1.94

  4

  5 APO04.06

  

Gambar 5 Diagram APO04

  Gambar 5 merupakan hasil perhitungan capability level menunjukan tingkat kemampuan saat ini (current capability) BP3M dalam mengelola sumber daya TI. Hasil perhitungan kemampuan saat ini (as is) menunjukan bahwa pada sub domain APO04.01 berada pada angka 3.00, sub domain APO04.02 berada pada angka 2.97, sub domain APO04.03 berada pada angka 3, sub domain APO04.04 berada pada angka 3, sub domain APO04.05 berada pada angka 3, sub domain APO04.06 berada pada angka 1.94. Hasil tersebut terlihat bahwa masih terdapat perbedaan dengan nilai yang diharapkan (to be) sehinga terdapat gap. Analisa gap pada pengelolan manajemen inovasi TI pada BP3M adalah sebagai berikut.

  

Tabel 9 Penilaian Level Kapabilitas

Process Name Level Level Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

1 APO04 PA PA PA PA PA PA PA PA PA

  1.1

  2.1

  2.2

  3.1

  3.2

  4.1

  4.2

  5.1

  5.2 Rating by F L L L Criteria Capability Level

  1 Achieved

  Proses APO04 manajemen inovasi (Manage Innovation) dapat mencapai level 2 dengan kategori Largely Achived dimana inovasi mendapat perhatian khusus dalam pengembangan RIS sebagai standar data publikasi hasil penelitian dosen.

  

Tabel 10 Temuan APO04

Proses Temuan

  APO04.01

  • Secara keseluruhan BP3M memiliki keterbukaan kepada semua staff untuk memberikan gagasan atau informasi

  Menciptakan

  terkait dengan pengembangan inovasi sistem informasi

  Lingkungan yang digunakan yaitu Research Information System (RIS). Yang Kondusif

  Namun dalam pelaksanaannya BP3M belum memiliki

  Untuk Inovasi

  mekanisme yang khusus yang mengatur tentang bagaimana suatu gagasan terkait inovasi dapat dikelolah hingga pada tahapan perencanaan dan implementasi. APO04.02

  • BP3M merupakan bagian dari UKSW yang juga bekerja Menjaga sama dengan lembaga lainnya dalam menjalankan tugas

  Pemahaman dan fungsinya. Hal ini menunjukan bahwa BP3M sangat Tentang memerlukan berbagai koordinasi dan penyesuaian apabila

  Lingkungan terjadi perubahan kebijakan dan proses bisnis pada lembaga Instansi lainnya. APO04.03

  • Saat ini BP3M hanya melakukan identifikasi teknologi Pemantauan dan terkait inovasi dengan BTSI (Biro Teknologi dan Sistem Pengamatan Informasi) yang merupakan bagian dari UKSW.

  Lingkungan Teknologi

  APO04.04

  • Belum adanya mekanisme khusus yang mengatur tentang Menilai bagaimana proses analisa perkembangan teknologi terapan

  Perkembangan yang dapat diadopsi BP3M Teknologi Dan

  Gagasan Inovasi Potensial

  APO04.05

  • Rekomendasi pengembangan inovasi sering terjadi dalam Merekomendasikan mata rantai birokrrasi yang panjang

  Inovasi APO04.06

  • Monitoring pelaksanaan inovasi sebagian besar dilakukan Monitoring oleh pihak ketiga yang melaksanaan pengembangan suatu
Pelaksanaan dan inovasi (sistem informasi).

  Penggunaan Inovasi

  

Tabel 11 Rekomendasi APO04

Proses Rekomendasi

  APO04.01

  • Perlu adanya mekanisme yang mengatur tentang penjaringan gagasan pengembangan inovasi terkait sistem

  Menciptakan

  informasi yang digunakan

  Lingkungan Yang Kondusif Untuk Inovasi

  APO04.02

  • Perlu adanya knowledge sharing antar instansi yang terkait Menjaga dengan BP3M.

  Pemahaman Tentang

  Lingkungan Instansi

  APO04.03

  • Perlu adanya kebijakan yang mengatur kerja sama dengan Pemantauan dan pihak ketiga guna pengembangan teknologi dan informasi

  Pengamatan terkait proses bisnis BP3M.

  Lingkungan Teknologi

  APO04.04

  • Perlu adanya kebijakan yang mengatur kerja sama dengan Menilai pihak ketiga sebagai konsultan guna pengembangan Perkembangan teknologi dan informasi terkait proses bisnis BP3M.

  Teknologi Dan Gagasan Inovasi

  Potensial APO04.05 • Perlu adanya otoritas BP3M dalam pengembangan inovasi. Merekomendasikan

  Inovasi APO04.06

  • Monitoring pelaksanaan inovasi sebagian besar dilakukan Monitoring secara internal.

  Pelaksanaan dan Penggunaan

  Inovasi 5.

   Kesimpulan

  Hasil pengukuran pada domain APO04 yang terdiri 6 management practice diperoleh hasil sebagai berikut nilai capability level pada APO04.01 adalah 3.00, nilai

  

capability level pada APO04.02 adalah 2.97, nilai capability level pada APO04.03 adalah

  3.00, nilai capability level pada APO04.04 adalah 3.00, nilai capability level pada APO04.05 adalah 3.00 dan nilai capability level pada APO04.06 adalah 1.97. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan manajem inovasi

  TI pada BP3M perlu adanya evaluasi sehingga pengembangan RIS dapat dilakukan guna menjawab kebutuhan penelitian dan publikasi saat ini.

6. Daftar Pustaka

  

[1] Anwar, Idochi, 2009, Pengembangan Sistem Informasi di Perguruan

Tinggi, Bandung: PT Rajawali Press

  

[2] Suwarno, Fitroh, 2014, Evaluasi tata kelola teknologi informasi

menggunakan framework cobit 5 fokus pada proses manage relationship (APO08): studi kasus PT Oto Multiartha , UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

[3] Candra R. Kurnia, Imelda Atastina, Yanuar Firdaus, 2015, Audit

Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT 5 Pada Domain DSS (Delivery, Service, and Support) Studi Kasus iGracias Telkom University, e-proceeding of engineering:Vol.2 No1.

  [4] O’Brien, James, A, 2005, Pengantar Sistem Informasi Perseptif Bisnis dan Manajerial, Salemba.

[5] Robert G Murdick, 1999, Untuk Manajemen Modern,

Jakarta : Erlangga.

  

[6] Sutabri, Tata, 2005, Sistem Informasi Manajemen, Edisi I, Yogyakarta :

Andi.

  

[7] Andri Kristanto, 2007, Perancangan Sistem Infprmasi Dan Aplikasinya,

Yogyakarta. [8]

  ISACA, 2012, A Business Framework for the Governance and Management of Enterprise IT [9]

  ISACA, 2012, COBIT 5: Enabling Process [10]

  ISACA. 2013. Self-assessment Guide: Using COBIT 5

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerka Sistem Informasi / Teknologi Informasi pada Perusahaan Manufaktur Berbasis Manfaat Bisnis Menggunakan Framework Val-IT: Studi Kasus PT. Purinusa Eka Persada

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga Model Rangka Segitiga Siswa Kelas V SD Negeri Karang Duren

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga Model Rangka Segitiga Siswa Kelas V SD Negeri Karang Duren 03 KecamatanTengaran Kabupaten Semarang

0 0 15

BAB III Metode penelitian 3.1 Subjek , Tempat, dan Waktu Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga Model Rangka Segitiga Siswa

0 0 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi awal - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga M

0 1 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga Model Rangka Segitiga Siswa Kelas V SD Negeri Karang Duren 03 KecamatanTengaran Kabupaten Semarang

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga Model Rangka Segitiga Siswa Kelas V SD Negeri Karang Duren 03 KecamatanTengaran Kabupaten Semarang

0 3 51

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Baru pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Central Java Menggunakan Metode Analytic Hierarcy Process (AHP)

0 1 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Pelaporan Data dari Gerbang ke Kantor PT Jasa Marga Persero Tbk. Semarang: Studi Kasus PT Jasa Marga Persero Tbk Semarang

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tuberculosis Menggunakan Certainty Factor

0 0 23