Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) Berbasis Andorid di Kota Salatiga

  PemetaanJaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) Berbasis Andorid di Kota Salatiga Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh : Supramono (672015724) Suprihadi, S.Si.,M.Kom. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kriten Satya Wacana Salatiga Januari 2017

1. Pendahuluan

  Base Transceiver Station atau disingkat BTS yang juga disebut dengan

  menara telekomunikasi adalah sebuah infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara piranti komunikasi dan jaringan operator [1]. Piranti komunikasi penerima sinyal BTS bisa telepon, telepon seluler dan jaringan nirkabel. Sementara operator jaringan yaituatau

  

platform BTS mengirimkan dan menerima sinyal radio ke perangkat

mobile dan mengkonversi sinyal-sinyal tersebut menjadi sinyal digital untuk

  selanjutnya dikirim ke terminal lainnya untuk proses sirkulasi pesan atau data.

  Keberadaan BTS di tengah masyarakat saat ini sangat penting seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi. Data dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Salatiga sampai tahun 2016 sudah berdiri 59 BTS jenis

  

Greenfield yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan Kota Salatiga, dengan

  rincian sebagai berikut :

  

Tabel 1 BTS Wilayah Kecamatan Kota Salatiga Tahun 2016

Kecamatan Jumlah BTS

  Sidorejo 20 buah Sidomukti 13 buah Argomulyo 12 buah Tingkir 14 buah

  Menurut Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Salatiga keberadaan BTS apabila tidak diatur dan dibatasi akan menyebabkan banyaknya menara BTS dan berpengaruh terhadap estetika kota atau sering disebut dengan hutan menara.

  Saat ini pendirian BTS paling banyak apabila dikaitkan dengan luas wilayah dan jumlah penduduk adalah Kecamatan Sidorejo, dengan perbandingan sebagai berikut :

  

Tabel 2 Tabel Perbandingan BTS Kota Salatiga Tahun 2016

Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Jumlah ha Penduduk BTS

  Sidorejo 1.624,718 56.409

  20 Sidomukti 1.145,850 42.474

  13 Argomulyo 1.852,690 44.069

  12 Tingkir 1.054,852 43.468

  14 Dinas Komunikasi dan Informatika kota Salatiga sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 38 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap menara telekomunikasi. Sampai saat ini Dinas Komuniaksi dan Informatika Kota Salatiga pengendalian sudah terkomputerisasi, baik dalam pemetaan maupun dalam pengadministrasianya. Akan tetapi belum ada aplikasi khusus yang digunakan dalam pengambilan, pengolahan dan penyajian data.

  Dalam proses pengambilan yang dilaksanakan sampai saat ini adalah petugas datang ke lokasi kemudian mencatat alamat , koordinat dan dokumentasi menara, kemudian data yang didapat diolah menggunakan microsoft excel. Kondisi tersebut tentunya masih menimbulkan beberapa permasalahan, antara lain : data dalam bentuk hardcopy rentan rusak dan hilang dan pemetaan BTS sulit dilaksanakan karena data yang ditampilkan dalam bentuk microsoft excel bukan dalam bentuk peta. Seiring dengan perkembangan teknologi, dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian BTS, Dinas Komunikasi dan Informatika kota Salatiga membutuhkan aplikasi khusus guna menunjang pekerjaan maupun mempermudah dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian terutama pemetaan BTS kota Salatiga.

  Pengggunaan teknologi mobile sangat tepat untuk melaksanakan pengawasan dan pengendalian menara telekomunikasi, karena dalam hal pengambilan data, aplikasi android dapat langsung menggunakan service google

  

map dan kamera untuk mendapat titik koordinat maupun dokumentasi BTS,

sehingga tidak perlu menggunakan banyak alat untuk mendapatkan data.

  Web service diperlukan untuk menginput maupaun mengolah data, data

  yang telah diambil dari mobile dapat langsung terhubung dengan web service sehingga data dengan sendirinya dapat langsung masuk ke web service. Dengan menggunakan web service tentunya data akan menjadi aman dan penyajian data lebih cepat, akurat dan dapat langsung disajikan dengan peta sehingga memudahkan dalam melakukan pemetaan BTS.

2. Tinjauan Pustaka

  Penelitian mengenai android telah cukup banyak dilakukan, baik untuk keperluan catat meter ataupun untuk kepentingan yang lainnya. Antara lain penelitian berjudul “Perancangan dan Implementasi Aplikasi Catat Meter PDAM Berbasis Android”, yang membahas tentang penerapan teknologi pada perangkat

  

mobile untuk melakukan pencatatan dan penagihan secara mobile[2]. Dari

  penelitian ini didapatkan beberapa tools dan library untuk pembuatan aplikasi berbasis android.

  Aplikasi terdahulu pernah dibuat adalah pendataan menara telekomunikasi di kota Serang. Aplikasi yang dibangun mampu menampilkan hasil Pendataan menara BTS dengan menggunakan aplikasi GIS akan di peroleh data geografis dengan lebih akurat dan lengkap dengan menampilkan data dan peta dalam bentuk visual.

  Aplikasi terdahulu adalah Aplikasi aplikasi SIG pemetaan menara BTS dengan menggabungkan data-data spasial dan non-spasial yang terkait dengan pemetaan menara BTS, dengan terlebih dahulu merancang basis data, kemudian membuat layer-layer peta yang diperlukan dengan disertai atributatributnya dalam

  

Map Info Professional , kemudian membuat tampilan antar muka dengan aplikasi SIG yang menyajikan informasi geografis lokasi menara-menara BTS di suatu daerah, dalam hal ini di Depok, serta menyajikan atribut-atribut yang berkaitan [3].

  Jika dibandingan dengan aplikasi sebelumnya, peneliti berfokus pada fungsi pengawasan dan pengendalian dengan menggunakan sistem infomasi menara berbasis android yang dikoneksikan dengan web service baik dalam pelaksanaan baik pengambilan data, pengolahan data dan penyajian data. Sehingga detail data menara sampai dengan perijinannya maupun detail lokasi menara juga dapat ditampilkan dalam bentuk peta, sehingga dapat memudahkan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Salatiga dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian BTS.

  Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia,

perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam

mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi. Dalam

arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk

kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam

pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan

organisasi IK), tetapi juga untuk cara di

mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis[4].

  Android adalah sistem operasi mobile (OS) yang saat ini dikembangkan

oleh Google, berdasarkan kernel Linux dan dirancang untuk perangkat mobile

touchscreen seperti smartphone dan tablet . User interface Android umumnya

berupaenggunakan gerakan sentuh yang serupa dengan

tindakan nyata, misalnya menggeser, mengetuk, serta mencubit untuk melakukan

manipulasi terhadap objek di layar, serta keyboard virtual untuk menulis teks.

dapat juga digunakan untuk pengambilan dokumen berupa gambar atau

  Andorid

video. Pengambilan titik lokasi atau koordinat lokasi juga dapat dilakukan dengan

andorid dikarenakan sistem operasi mobile dapat di koneksikan langsung dengan

service yang ada di google map[5].

  Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web

yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft

Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk

melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani

fasilitas web/www ini menggunakan HTTP. Apache memiliki fitur-fitur canggih

seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan

lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis

grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Apache

merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas

terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan 6]. adalah sebuah sistem basis data yang disebarluaskan secara

  PostgreSQL

bebas menurut perjanjian lisensi

  

PostgreSQL menyediakan fitur yang berguna untuk replikasi basis data. Fitur-fitur

yang disediakan PostgreSQL antara lain DB Mirror, PGPool, Slony, PGCluster,

  

dan lain-lain. Pengunaan PostgreSQL dalam penelitian ini adalah untuk

pengelolaan data menara telekomunikasi yang ada di web service[7].

  SQLite merupakan sebuah sistem manajemen basis data relasional yang

bersifat ACID-compliant dan memiliki ukuran pustaka kode yang relatif kecil,

ditulis dalam bahasaSQLite merupakan proyek yang bersifat public domain

yang dikerjakan oleTidak seperti pada paradigma client-server

umumnya, Inti SQLite bukanlah sebuah sistem yang mandiri yang berkomunikasi

dengan sebuah program, melainkan sebagai bagian integral dari sebuah program

secara keseluruhan. Sehingga protokol komunikasi utama yang digunakan adalah

melalui pemanggilan API secara langsung melalui bahasa pemrograman.

Mekanisme seperti ini tentunya membawa keuntungan karena dapat mereduksi

overhead , latency times, dan secara keseluruhan lebih sederhana. Seluruh elemen

basisdata (definisi data, tabel, indeks, dan data) disimpan sebagai sebuah file.

  

Kesederhanaan dari sisi disain tersebut bisa diraih dengan cara mengunci

keseluruhan file basis data pada saat sebuah transaksi dimulai. Dalam penelitian

ini SQLite digunakan untuk penyimpanan data menara yang ada di andorid [8].

3. Metode dan Perancangan Sistem

  Tahapan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari lima tahapan yaitu: 1) Identifikasi Masalah. 2) Perancangan Sistem. 3) Pembuatan Sistem. 4) Pengujian Sistem dan Implementasi serta Analisis Hasil Pengujian. 5) Penulisan Laporan Hasil Penelitian.

  Identifikasi Masalah Perancangan Sistem

  Pembuatan Sistem

  

Pengujian Sistem dan

Implementasi Serta Analisis Hasil

Pengujian

  Penulisan Laporan Hasil Penelitian

  Gambar 1 Tahap Penelitian Tahapan penelitian pada Gambar 1 dijelaskan sebagai berikut, tahap pertama mengidentifikasi masalah, pada tahap ini dilakukan analisis terhadap permasalahan yang terjadi pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Salatiga dengan cara melakukan wawancara kepada Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika. Tahap selanjutnya adalah perancangan sistem, pada tahap ini pembuatan perancangan sistem dengan menggunakan Unified Modeling

  

Language (UML) dan perancangan desain untuk user interface yang meliputi use

case, class digram dan activity diagram . Tahap ketiga adalah pembuatan sistem,

  pada tahap ini dibangun berdasarkan kebutuhan user sesuai dengan perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Tahap keempat adalah pengujian sistem dan implementasi, pada tahap ini dilakukan implementasi dengan menguji sistem dan melihat hasil sistem apakah sudah sesuai dengan konsep. Apabila masih terjadi kesalahan maka perlu dilakukan perbaikan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Tahap terakhir adalah tahap penyusunan laporan, seluruh hasil penelitian dituliskan dalam sebuah laporan.

  Prototyping Model dipilih sebagai metode pengembangan pada penelitian

  ini karena dalam pengembangan sistem ini dilakukan komunikasi yang intensif dengan pengguna sistem. Metode ini membantu pengembang dalam membentuk model dari sistem yang dibuat. Metode ini dilakukan secara bertahap dimulai dari mengembangkan suatu prototype yang sederhana untuk kemudian dapat dikembangkan kembali hingga sistem selesai dikembangkan. Prototype merupakan bentuk dasar dari sistem atau subsistem[9]. Tahapan dalam prototype dapat dilihat pada Gambar 2.

  Gambar 2 Prototyping Model

  Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam Prototyping Model sebagai berikut:

1. Listen to customer (Pengumpulan Data dan Informasi)

  Pengumpulan data diperoleh dari Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika yang bernama Ir. Tri Prawiati pada bulan Februari

  . Data yang sudah dikumpulkan, selanjutnya akan didefinisikan secara garis besar sistem serta kebutuhan dan fungsi apa saja yang diperlukan untuk membangun aplikasi yang

  2. Build / revise mook-up (Membangun protoyping) Setelah pengumpulan data selesai di lakukan, langkah berikutnya membuat prototyping dengan membuat sebuah rancangan sistem sementara yang akan diberikan kepada user sehingga user juga dapat menilai apakah rancangan sistem yang telah dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan dan fungsi yang diperlukan oleh user.

  3. Customer test drives mook-up ( Evaluasi prototyping)

  Prototyping yang telah dibuat akan diberikan kepada bidang Aplikasi dan

  Informatika pada Dinas Komunikasi dan Infomatika Kota Salatiga yang membutuhkan aplikasi ini. Dalam pembuatan aplikasi yang terdiri hanya Admin sudah cukup memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Di dalam aplikasi ini Dinas Komunikasi dan Informatika bisa mengolah data setting, data user, data wilayah kecamatan, data wilayah kelurahan dan data menara

  .

  4. Pembangunan Aplikasi Prototyping dijadikan acuan utama dalam pembangunan aplikasi. Pembangunan aplikasi dilakukan dengan menerjemahkan prototyping ke dalam

  PostgreSQL

  bahasa pemrograman Andorid, Web Service dan sesuai dengan kebutuhan admin sampai proses pembangunan aplikasi selesai.

  5. Menguji Sistem Program yang telah selesai dibangun selanjutnya akan diuji coba pada tahap ini untuk mengetahui aplikasi yang dibangun telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan dan rancangan awal sistem. Uji coba dilakukan di dalam Aptika Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Salatiga.

  6. Evaluasi Sistem Evaluasi akan dilakukan apabila aplikasi yang telah dibangun telah selesai diuji cobakan. Apabila aplikasi ini sudah sesuai dengan harapan dari

  

admin, maka akan dilanjutkan ketahap berikutnya yaitu penggunaan sistem. Jika

  masih ada kekurangan atau tidak sesuai dengan harapan dari admin maka akan dilakukan perbaikan sistem aplikasi dan pengujian sistem kembali.

  7. Menggunakan Sistem Aplikasi yang telah sesuai dengan kebutuhan dan harapan admin dan selesai dievaluasi, maka aplikasi bisa diterima dan digunakan oleh admin untuk siap digunakan dalam pengawasan dan pengendalian menara kota Salatiga.

  aplikasi Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station

  (BTS) Berbasis Andorid di Kota Salatiga ini terdiri dari dua aplikasi utama, yaitu

  

aplikasi sistem informasi BTS berbasis android dan aplikasi administrator Sistem

Informasi Menara berbasis web.

  Aplikasi ini menggunakan web server apache sebagai web server.

Sedangkan untuk keperluan penyimpanan data di server menggunakan database

postgreSQL . Untuk keperluan penyimpanan data di aplikasi android, sistem ini

menggunakan database SQLite.

  

Gambar 3 Arsitektur Sistem Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base

Transceiver Station (BTS) Berbasis Andorid

  Arsitektur aplikasi Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver (BTS) Berbasis Andorid di Kota Salatiga ini dapat dilihat pada gambar 3.

  Station

Server Sistem Informasi BTS berbasis andorid dan web service terhubung dalam

satu jaringan melalui jaringan wifi. Sedangkan untuk aplikasi android dalam

mengakses server pemetaan BTS dapat menggunakan wifi yang tersedia.

  Aplikasi pemetaan BTS berbasis andorid ini dirancang dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language). Diagram yang dibuat antara lain use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

  <<extend>> <<extend>> Pilihan Kecamatan Pilih Kecamatan Daftar Kecamatan

  Admin <<extend>> <<extend>> Pilih Kelurahan

  Daftar Kelurahan Pilihan Kelurahan <<include>> <<extend>>

  :List Data Menara <<extend>> Ambil Foto dan Koordinat Menara

  <<extend>> <<include>> Simpan Map Batal

  Peta Pemetaan Lokasi Menara

Gambar 4 Use Case Diagram Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Gambar 4 menunjukkan use case diagram dari Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) Berbasis Andorid pada aplikasi

  

android . admin dapat melakukan berbagai proses antara lain, pilih kecamatan,

  pilih kelurahan, list dan map. Ketika data menara sudah diisi, admin dapat memilih daftar menara sesuai lokasi kecamatan dan kelurahan yang dipilih. Setelah daftar menara dipilih proses list untuk mendapatkan foto dan koordinat menara. <<extend>> Delete Menara Edit Menara Dasboard <<extend>> <<include>> Jumlah User <<extend>> <<extend>> Jumlah Menara Jumlah Kecamatan

<<include>>

Daftar Menara <<extend>> <<extend>> Admin <<include>> <<include>> Data Kecamatan

<<extend>>

<<include>>

Daftar Kecamatan <<extend>> Data Menara Tambah Menara Peta Menara Peta Pemetaan lokasi Menara Data User <<include>> Daftar User

<<extend>>

<<extend>>

Delete User Edit User Edit Kecamatan <<extend>> <<extend>> Delete Kecamatan Setting <<include>> Data Kelurahan <<include>> Daftar Kelurahan <<extend>> <<extend>> Delete Kelurahan Tambah User Tambah Kecamatan Form Data Dinas <<include>> Simpan Tambah Kelurahan <<extend>> Edit Kelurahan

  Gambar 5 Use Case Diagram Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) Berbasis Andorid pada aplikasi web service

  Gambar 5 menunjukkan use case diagram dari Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) Berbasis Andorid pada aplikasi

  

web service . admin dapat melakukan berbagai proses antara lain, dashboard, data

  menara, data kecamatan, data user, peta menara, data kelurahan dan setting. Pada proses data menara admin dapat melakukan tambah menara, dalam proses tambah menara admin tidak dapat mengisi langsung foto dan koordinat menara, dikarenakan foto dan koordinat menara hanya dapat diambil langsung melalui aplikasi yang ada di android.

  

administrator System Database

Tampilan Membuka dashboard sistem

  Pilih data menara Menampilkan form data menara

  Menginputkan data menara Simpan Menyimpan data menara

  Menampilkan data menara

Gambar 6 Activity Diagram Tambah Data Menara

  Gambar 6 merupakan activity diagram untuk proses melakukan tambah data menara. Aktivitas dimulai dengan admin membuka sistem. Sistem kemudian menampilkan Tampilan dashboard. Admin memilih menu data menara, dan sistem menampilkan halaman Form Data Menara, setelah memilih tambah data menara dan mengisi isian form Tambah Data Menara, akan tampil notifikasi tambah data untuk langkah penyimpanan data. Setelah melakukan notifikasi

  Database akan menyimpan data menara.

  administrator System Database Membuka Tampilan sistem Halaman

  Pilih kecamatan Menampilkan daftar kecamatan

  Pilih kelurahan Menampilkan daftar kelurahan list Menampilkan data menara Ambil foto dan Menyimpan foto dan koordinat menara koordinat menara Menyimpan foto dan koordinat menara

  Gambar 7 Activity Diagram Ambil Foto dan Koordinat Menara pada

  Aplikasi Andorid Gambar 7 merupakan activity diagram untuk proses melakukan pengambilan foto dan koordinat menara. Aktivitas dimulai dengan admin membuka sistem. Setelah melakukan login pada halaman utama kemudian admin memilih daftar menara yang akan diambil foto dan koordinat menaranya, pilihan daftar kecamatan dan daftar kelurahan dapat dipilih apabila admin telah memasukan data menara pada aplikasi web service. Setelah data menara dipilih maka admin dapat langsung melakukan pengambilan foto dan lokasi menara melalui proses yang ada di list.

  Gambar 8 Class Diagram Sistem

  Gambar 8 merupakan class diagram yang menggambarkan ModelClass sistem. ModelClass merupakan bagian aplikasi yang bertugas untuk mengendalikan fungsi-fungsi yang berhubungan dengan basis data. Pada sistem yang dibuat terdapat 1 (satu) ModelClass, yaitu admin.

4. Hasil dan pembahasan

  Dashboard Sistem Informasi menara kota Salatiga Aplikasi web service

yang telah dibuat memiliki beberapa fitur yang berkaitan dengan pemetaaan BTS

kota Salatiga, diantaranya data menara, data kecamatan, data kelurahan, peta

menara, data user dan setting. Halaman dashboard Sistem Informasi menara kota

Salatiga Aplikasi web service dapat dilihat pada Gambar 9

  

Gambar 9 Dashboard Web Service

  

Gambar 10 Form Tambah Menara

Gambar 10 merupakan gambar Form Tambah Menara, form tambah

  menara ini berfungsi untuk menambahkan data menara, ada beberapa item yg tidak bisa langsung diinput dalam form data menara ini, yaitu foto menara dan koordinat, karena foto menara dan koordinat menara diambil langsung melalui aplikasi yang ada di android. Untuk item berkas menara merupakan dokumen yang terkain dalam perijinan menara, baik dalam bentuk jpg maupun pdf.

  

Gambar 11 Data Menara

Gambar 11 merupakan gambar tampilan data menara sebelum melakukan

proses tambah menara. Ketika data menara sudah diisi maka secara otomatis

daftar menara akan tampil. Setiap halaman data menara hanya dibatasi

  

Gambar 12 SI Menara Kota Salatiga

Gambar 12 merupakan gambar tampilan aplikasi SI Menara kota Salatiga

sebelum ada proses input data menara. Ketika data menara belum diinput maka

fungsi pengambilan foto dan koordinat menara tidak dapat dijalankan.

  

Gambar 13 Pengambilan Foto dan Koordinat Lokasi Menara

  Gambar 13 merupakan hasil dari pengambilan foto dan koordinat menara melalui aplikasi yang ada di android. Dengan memanfaatkan fungsi

  

MyLocationListener aplikasi yang ada di android akan dapat membaca setiap ada

  perubahan titik GPS. Pada saat tombol kamera d ditekan, secara otomatis aplikasi

  

Gambar 14 Peta Pemetaan Menara

  Peta pemetaan menara dapat dilihat pada Gambar 14, Setelah pengambilan koordinat langsung melalui aplikasi yang ada di android maka secara otomatis akan termaping, karena aplikasi ini terkoneksi langsung dengan google map .

  Kode Program 1 Tambah Data Menara 1. <?php 2. ini_set('display_errors', 0); 3. include "setting/Path.inc.php"; 4. require_once "util/BacaSession.php"; 5. $noMenara = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST, 'txtNoMenara'))); 6. $idKelurahan = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST, 'cboKelurahanAddEditMenara'))); 7. $koordinat = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST, 'txtKoordinat'))); 8. $alamatMenara = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST, 'txtAlamat'))); 9. $tinggi = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST, 'txtTinggi'))); 10. $jmlOperator = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST, 'txtJmlOperator'))); 11. $tahunBerdiri = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST, 'txtTahunBerdiri'))); 12. $pemilikMenara = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST, 'txtPemilikMenara'))); 13. $alamatPemilik = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST, 'txtAlamatPemilik')));rt 14. $teleponPemilik = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST, 'txtNoTelepon'))); 15. $siteName = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST, 'txtSiteName'))); 16. $sideID = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST, 'txtSideID'))); 17. $keterangan = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST,

  Kode Program 1 merupakan kode program tambah data menara, baris 5 sampai dengan 17 merupakan yang berfungsi untuk menambahkan data menara, dalam proses tambah data menara, variabel foto dan koordinat menara tidak dapat diisi langsung, untuk foto dan koordinat menara diambil langsung dari SI menara kota Salatiga di aplikasi android.

  Kode Program 2 Add Foto Menara 1. @Override 2. protected void onActivityResult(int requestCode, int resultCode, Intent data) { 3. if (requestCode==1) {

  4. if (resultCode == RESULT_OK) { 5. byte[] bytes = data.getByteArrayExtra("img");

  6. Bitmap bitmap = BitmapFactory.decodeByteArray(bytes, 0, bytes.length);

  7. Bitmap bitmapScaled = Bitmap.createScaledBitmap(bitmap, 256, 192, true);

  8. ByteArrayOutputStream stream = new ByteArrayOutputStream();

9. bitmapScaled.compress(Bitmap.CompressFormat.JPEG,

100, stream); 10. byte[] byteArray = stream.toByteArray(); 11. menara.setPhoto(Base64.encode(byteArray)); 12. menara.setKoordinat(latitude + "," + longitude) 13. menaraView.getBtnPhoto().setImageBitmap(bitmapScaled); 14. bitmap.recycle()

  15. } 16. }

  Kode Program 2 merupakan kode program pengambilan foto menara, baris 5 sampai dengan 1 merupakan yang fungsi untuk pengambilan foto menara, pada saat foto sudah diambil, maka secara langsung akan tersimpan dalam databse menara pada aplikasi web service.

  Variabel GPS berfungsi untuk menampung inputan titik GPS yang dikirm dari aplikasi android. MyLocationListener berfungsi untuk membaca setiap ada perubahan titik GPS. Pada saat tombol kamera di ditekan, secara otomatis aplikasi akan mengambil titik GPS yang didapat sebagai titik lokasi menara.

  Kode Program 3 merupakan kode program pengambilan titik koordinat menara, baris 3 sampai dengan 7 merupakan yang fungsi untuk pengambilan titik korrdinat menara, pada saat titik koordinat sudag sudah didapat, maka secara langsung akan termaping dalam dalam peta menara baik dalam aplikasi android maupun pada aplikasi web service.

  Kode Program 3 Add Lokasi Menara

  Sukses tambah, edit dan hapus data kecamatan

  Sukses tambah, edit Sukses tambah, edit valid

  Valid Setting Mengisi data setting

  Sukses tambah, edit dan hapus data user

  Data user Mengisi data user Sukses tambah, edit dan hapus data user

  Sukses tambah, edit dan hapus data kecamatan valid

  Sukses tambah, edit dan hapus data kelurahan

  Data kelurahan Mengisi data kelurahan dengan benar

  Sukses tambah, edit dan hapus data kecamatan valid

  Data kecamatan Mengisi data kecamatan dengan benar

  Pengujian sistem dilakukan untuk menguji fungsi-fungsi aplikasi hasil implementasi. Pengujian yang dilakukan terdiri dari blackbox testing [9].

  Sukses tambah, edit dan hapus data menara valid

  Sukses tambah, edit dan hapus data menara

  Berhasil login Sukses login valid Data menara Mengisi data menara dengan benar

  Login Mengisi form username dan password dengan benar

  Output yang dihasilkan Status pengujian

  Fungsi yang diuji Kondisi Outpu yang diharapkan

  Tabel 3 Hasil Pengujian Blackbox Tetsting Web Administrator

  sistem bekerja dengan tepat. Pengujian dilakukan dengan cara melihat 10 fungsi- fungsi pada sistem, kemudian membandingkan hasil pengujian dengan hasil yang diharapkan

  

Blackbox Testing dilakukan untuk mengetahui bahwa semua fungsi dan fitur pada

  1. @Override 2. public void onLocationChanged(Location loc) { 3. loc.getLatitude(); 4. loc.getLongitude(); 5. latitude = loc.getLatitude(); 6. longitude = loc.getLongitude(); 7. view.showGps(latitude + "," + longitude); 8. } data setting data setting Peta menara Melihat peta Sukses Sukses valid menara melihat peta melihat peta menara menara

  Tabel 4 Hasil Pengujian Blackbox Tetsting Aplikasi Andorid

  Fungsi yang Kondisi Output yang Output yang Status diuji diharapkan dihasilkan pengujian

  Login Mengisi form Berhasil login Sukses login valid username dan password

  dengan benar Ambil Foto Mengambil Sukses ambil Sukses ambil valid menara foto menara foto menara foto menara Ambil Mengambil Sukses Sukses valid koordinat koordinat mengambil mengambil menara menara koordinat koordinat menara menara

  

Tabel 5 Hasil Compatibility Testing Aplikasi Android

Versi android Hasil Keterangan

  2.3 (Gingerbread)

  X File API tidak di dukung 4.0 ( Ice Cream Sandwitch)

  √ 4.3 (Jelly Bean)

  √ 4.5.0 (Lollipop)

  √

  Berdasarkan hasil compatibility testing pada Tabel 5, disimpulkan bahwa

aplikasi Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS)

  Berbasis Andorid di Kota Salatiga hanya dapat dijalankan pada smartphone android dengan versi minimal 4.0 (Ice Cream Sandwitch).

5. Kesimpulan

  Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa aplikasi Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver

Station (BTS) Berbasis Andorid di Kota Salatiga dapat membantu meningkatkan

kinerja bidang aplikasi dan informatika pada dinas Komunikasi dan Informatika

kota Salatiga. Dengan adanya foto lokasi menara dan koordinat menara yang

kemudian diimplementasikan dalam bentuk peta menara memudahkan pegawai

dalam melakukan pemetaan menara. Dengan adanya data menara, data kecamatan

dan data kelurahan dalam bentuk aplikasi akan mempermudah pegawai dalam

melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap menara telekomunikasi.

Dalam proses implementasi sistem akan banyak penyesuaian dan perubahan

  Aplikasi Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station

  (BTS) Berbasis Andorid di Kota Salatiga ini dapat diimplementasikan diberbagai

kabupaten/kota dengan penyesuaian tertentu sesuai dengan lokasi kabupaten/kota.

  

Aplikasi ini juga dapat dikembangkan secara lebih jauh dengan menambahkan

fitur ataupun dengan menambahkan berbagai alat dengan teknologi baru, sehingga

aplikasi ini dapat berjalan dengan lebih akurat dan efisien.

6. Daftar Pustaka

  [1] Anonymous, Base_Transceiver_Station . Diakses tanggal 11 April 2017. [2] Yudhi Kurniawan, 2016, Perancangan dan Implementasi Aplikasi Catat

  Meter PDAM Berbasis Android, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana. [3] Muliyadi1, Dwi Bayu Rendra2, Firman Darma Kusuma 3, 2015, Aplikasi

  Pendataan Menara Telekomunikasi Berbasis GIS di Kota Serang [4]

  James A. O’Brien (2007:45). Management Information Systems - 10th

  edition .Palgrave, Basingstoke

  [5] Anonymous, Android _(sistem_operasi. iakses tanggal 11 April 2017.

  

  [6] Anonymous, Apache HTTP Server, https://id.wikipedia.org/ wiki/Apache_ HTTP_Server . Diakses tanggal 11 April 2017. [7] Anonymous, PostgreSQL , https://id.wikipedia.org/wiki/PostgreSQL.

  Diakses tanggal 11 April 2017. [8] Anonymous, SQLite, https://id.wikipedia.org/wiki/SQLite. Diakses tanggal 11 April 2017.

  [9] Hasibuan, Z.A., 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Jakarta : Ilmu Komputer Univesitas Indonesia. [10] Beizer, B., 1995, Black-box testing: Techniques for Functional Testing of Software and Systems . John Wiley & Sons, Inc.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga Model Rangka Segitiga Siswa Kelas V SD Negeri Karang Duren

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga Model Rangka Segitiga Siswa Kelas V SD Negeri Karang Duren 03 KecamatanTengaran Kabupaten Semarang

0 0 15

BAB III Metode penelitian 3.1 Subjek , Tempat, dan Waktu Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga Model Rangka Segitiga Siswa

0 0 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi awal - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga M

0 1 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga Model Rangka Segitiga Siswa Kelas V SD Negeri Karang Duren 03 KecamatanTengaran Kabupaten Semarang

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Numbered Head Together (NHT) dan Alat Peraga Model Rangka Segitiga Siswa Kelas V SD Negeri Karang Duren 03 KecamatanTengaran Kabupaten Semarang

0 3 51

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Baru pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Central Java Menggunakan Metode Analytic Hierarcy Process (AHP)

0 1 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Pelaporan Data dari Gerbang ke Kantor PT Jasa Marga Persero Tbk. Semarang: Studi Kasus PT Jasa Marga Persero Tbk Semarang

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tuberculosis Menggunakan Certainty Factor

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Audit Teknologi Informasi Pada Biro Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Menggunakan Framework COBIT 5 Sub Domain APO04

1 3 19