Laporan Praktikum Kimia Fisika (3)

Laporan Praktikum Kimia Fisika

KENAIKAN TITIK DIDIH

Oleh:
Nama

: Agung Putra

NIM

: 1605105010036

Kelas

: Selasa, 10:00 WIB

Kelompok

: 5 (Lima)


Tanggal Praktikum

Mengetahui,

: 2 Mai 2017

Darussalam, 21

Mai 2016
Asisten

Praktikan

(

)

( Agung

Putra)


I.

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Di alam bebas, saat ditemukan suatu zat yang murni, kebanyakan zat tersebut
telah dicampur

dengan zat yang lain, baikm dalam bentuk homogen atau

heterogen. Salah satunya yaitu dalam bentuk larutan. Larutan serba sama, antara
zat terlarut dan zat pelarut. Adanya zat terlarut menyebabkan perubahan sifat fisik
pada larutan tersebut. Salah satu sifat terpenting dalam larutan yaitu sifat koigatif
larutan. Beberapa sifat koligatif penuruna tekanan uap larutan ( kenaikan titik
didih larutan) penurunan titik beku larutan dan tekanan osmosis.
Pada laporan ini akan membahas tentang kenaikan titik didih larutan. Titik
didih merupakan suhu pada saat tekanan uap di atas permukaan zat cair sama
dengan tekanan udara luar. Larutan dapat dibagi Menjadi dua berdasarkan nilai
titik didih zat terlarut . pertama adalah titik didih zat terlarut lebih kecil daripada

pelarutnya sehingga zat terlarut lebih mudah menguap. Yang kedua adalah zat
terlarut lebih besar daripada pelarutnya dan jika dipanaskan pelarut lebih dulu
menguap.
B. Tujuan praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan berat molekul suatu
zat dengan metode kenaikan titik didih.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu
ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal ini
menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair
diukur pada tekanan 1 atm. Contohnya, titik didih air 100 °C. Dari hasil
eksperimen yang dilakukan pada penentuan titik didih larutan, ternyata titik didih
larutan selalu tinggi dari titik didih pelarut murninya ( Rahayu, 2008).
Dari konversi yang telah disepakati, titik didih normal suatu zat ialah titik
didih normal uatu zat ialah titik didih zat tersebut yang diukur pada tekanan 760
mmhg. Jika dalam air yang sedang mendidih ditambahkan zat terlarut (misalnya

gula pasir) atau zat lain yang tidak mudah menguap maka tekanan uap jenuh
larutan yang terbentuknya akan lebih rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut
murninya (air). Agar larutan yang baru ini dapat mendidih kembali, diperlukan
tambahan kalor untuk membuat tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan udara
luar (Suyatno, 2006).
Sesorang yang bukan ilmuwan munkin tidak akan menyadari fenomena
kenaikan titik didih, tetapi seseorang pengamat yang jeli yang hidup di iklim
dingin terbiasa dengan penurunan titik beku. Es di jalan dan trotoar yang beku
akan meleleh bila ditaburi garam seperti NaCl 2 dan CaCl2 cara pelelehan semacam
ini berhasil karean dapat menurunkan titik beku ai. Perubahan titik beku akan
terjadi apabila ke dalam pelarut misalnya air dimasukkan gula, C12H22O11
sebagai zat terlarut. Molekul-molekul air yang akan membeku terhalang oleh
molekul-molekul gula, sehingga makin sulit membeku. Jika suatu larutan makin
sulit mendidih, titik didihnya naik, terjadilah kenaikan titik didih, (Chang, 2002).
Apabila sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang tinggi pada suhu
tertentu, maka molekul-molekul yang berada dalam larutan tersebut mudah untuk
melepaskan diri dari permukaan larutan. Atau dapat dikatakan pada suhu yang
sama sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang rendah, maka molekulmolekul
dalam larutan tersebut tidak dapat dengan mudah melepaskan diri dari larutan.
Jadi larutan dengan tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu tertentu akan

memiliki titik didih yang lebih rendah Menurut hukum Raoult, besarnya kenaikan

titik didih larutan sebanding dengan hasil kali dari molalitas larutan (m) dengan
kenaikan titik didih molal (Kb) (Farid, 2011).

III.

METODOOGI PERCOBAAN

A. Bahan dan Alat
Adapun bahan dan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah NaCl, KCl
dan sukrosa dan termometer, tabung reaksi, busen dan pengaduk
B. Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja dalam praktikum kali ini adalah dikeringkan alat – alat
yang digunakan, diisi gelas kira-kira dengan 300 ml air dan panaskan
mengunakan bunsen, diukur titik didih pelarut murni, diukur titik didih larutan
yang diketahui berat molekulnya, massa zat terlarut, dan massa pelarut ( 3 Kali ),
diulangi langkah 4 untuk zat terlarut yang diberikan oleh asisten ( 3 Kali )

IV.


HASIL PENGAMAATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan
N
O
1

Pelarut

Titik Didih

Kb

∆T

Pelarut Murni

91 °C


0.52 °C
kg/mol

-9 °C

2
3
4

KCl
Sukrosa
NaCl

90 °C
89 °C
91 °C

-10 °C
-11 °C
-9 °C


B. Pembahasan
Pada percobaan satu diletakakkan 100 ml pelarut murni kedalam gelas kimia
lalu diletakkan pada busen lalu dipanaskan dengan suhu 250 °C titik didih pelarut
murni sebesar 91 °C , dipercobaan dua diletakkan 100 ml larutan KCl kedalam
gelas lalu dilettakan pada busen lalu dipanaskan dengan suhu 250 °C, titik didih
dari KCl sebesar 90 °C, di percobaan ketiga diletakkan larutan sukrosa dengan
ukuran 100 ml kedalam gelas kimia , lalu dipanaskan dengan suhu 250 °C, titik
didih dari sukrosa adalah 89 °C, dan percobaan keempat/terakhir diletakan 100 ml
larutan NaCl kedalam gelas kimia, lalu di letakakan di busen dengan suhu 250 °C,
dan hasil titik didh dari NaCl sebesar 91 °C
Faktor-faktor yang mempengaruhi titik didih : pemanasan, tekanan udara dan
banyaknya zat yang digunakan.
Kenaikan Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap larutan sama dengan
tekanan atmosfer luar, kenaikan titik didih ∆Td didefinisikan sebagai ∆Td = Td T°d, dimana Td adalah titik didih larutan dan T°d adalah titik didih pelarut murni.
Karena ∆Td berbanding lurus dengan penurunan tekanan uap, maka juga
berbanding lurus dengan konsentrasi (molalitas) larutan ( Chang, 2002). Adapun
titik didih pada bahan adalah pelarut murni sebesar 91 °C, KCl sebesar 90 °C,
Sukrosa sebesar 89 °C dan NaCl sebesar 91 °C.
Terbentuknya Gelembung dikarenakan dapat tekanan air (disekeliling) yang

dari segala arah maka terbentuklah bulat. Air ada tiga fase, gas, cari, padat. Pada
suhu tertentu air akan berubah fasenya. air yang di dasar berubah fase menjadi gas
lebih dulu dari air sekitarnya. jadi dia membentuk gas, karena disekitarnya tu

masih air. terbentuklah gelembung. jika yang duluan berubah jadi gas itu ada di
permukaan paling atas, mungkin gak kan ada gelembung..

V.

KESIMPULAN

Adapun Kesimpulan Pada Praktikum Kali ini adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

Kenaikan titik didih dari pelarut murni adalah 91 °C
Kenaiakan titik didih dari KCl adalah 90 °C

Kenaikan titik didih dari Sukrosa adalah 89 °C
Kenaikan titik didih dari NaCl adalah 91 °C
Bahan yang paling tinggi titik didih adalah Pelarut Murni dan NaCl
dan bahan yang paling rendah titik didih adalah Sukrosa

DAFTAR PUSTAKA

Chang. 2002. Kimia Dasar Jilid 1. Erlangga, Jakarta
Rahayu. 2008. Praktis Belajar Kimia. Visindo, Bandung
Suyatno. 2006. Kimia. Grasindo, Jakarta
Farid. 2011. Kenaikan Didih Terhadap Pengaruh Sifat Koligatif. Jurnal
Universitas Muhammadiyah Medan. Vol . 5 No 9. Page 78-85

LAMPIRAN

A. Diagram Alir

Bahan

Diisi Gelas Piala


Dipanaskan menggunakan bunsen

Diukur titik didih

Diukur Titik didih larutan

Diulangi

Hasil