BAB III - isu strategis

(1)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 1

3.1 Isu-Isu Strategis

Analisis mengenai isu-isu strategis khususnya yang berkaitan dengan lingkup tugas Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman menjadi penting dalam proses penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Penetapan isu-isu strategis yang tepat menjadi faktor pertimbangan, dasar analisa, dan tujuan pemecahan masalah (problem solving) yang akan dicapai secara gradual dan sistematis sampai akhir tahun perencanaan. Isu-isu strategis yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman antara lain :

a. Kekurangan rumah (backlog) yang relatif tinggi.

b. Belum optimalnya penanganan perumahan, kawasan permukiman kumuh dan penyediaan rumah tidak layak huni (RTLH) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

c. Prasarana, sarana dan utilitas (PSU) penunjang perumahan dan kawasan permukiman belum tersebar secara merata.

d. Belum optimalnya wawasan dan kemampuan SDM. e. Belum optimalnya pengelolaan pertamanan.

BAB III


(2)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 2 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah

Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada). Visi menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan 5 (lima) tahun ke depan. Visi juga merupakan refleksi dari seluruh harapan dan keinginan dari seluruh pemangku kepentingan di daerah. Seluruh aktivitas pembangunan yang akan diselenggarakan lima tahun mendatang, baik oleh pemerintah, swasta dan masyarakat harus disinergikan untuk pencapaian visi daerah.

Visi Bupati dan Wakil Bupati Ogan Komering Ulu terpilih periode 2016-2021 adalah: TERWUJUDNYA OGAN KOMERING ULU YANG LEBIH MAJU, SEJAHTERA

DAN BERBUDAYA” Dengan pemaknaan Visi sebagai berikut:

Perumusan Penjelasan Visi

Visi Pokok-Pokok

Visi

Penjelasan Visi

TERWUJUDNYA OGAN KOMERING ULU YANG

LEBIH MAJU, SEJAHTERA DAN

BERBUDAYA

Lebih Maju

Perpektif dalam dimensi infrastruktur. Kemajuan daerah ditandai dengan pelaksanaan pembangunan infrastruktur berlangsung lebih pesat, nyata dan sesuai kebutuhan baik di wilayah perkotaan maupun di perdesaan dengan memprioritaskan konektivitas antar wilayah khususnya wilayah talang, terbelakang dan perbatasan.

Sejahtera

Perspektif dalam dimensi ekonomi. Mengarah pada pengembangan ekonomi masyarakat melalui perluasan lapangan kerja dan pemberdayaan dalam pembangunan agar masyarakat memiliki penghasilan yang lebih baik dan dapat memenuhi standar kebutuhan hidup yang layak.

Berbudaya

Perspektif dalam dimensi sumber daya manusia, dimana terjadi perwujudan nilai-nilai luhur dalam masyarakat di bidang sosial budaya, keagamaan dengan mengedepankan kearifan budaya lokal, yang didukung dengan tingkat pendidikan dan derajat kesehatan yang baik serta penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, responsif, profesional dan akuntabel.


(3)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 3

Adapun semboyan dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan adalah

BEKERJA UNTUK OKU MAJU DAN GEMILANG” mengandung arti:

1. Bekerja merupakan akronim Bersama Kuryana Aziz dan Johan Anuar, bahwa diharapkan Pemimpin Daerah dapat membawa Kabupaten Ogan Komering Ulu ke arah yang lebih baik, aman, dan damai dari tiga pendekatan: di depan memberi tauladan (ing ngarso sung tulodo), di tengah memberi semangat (ing madyo mangun karso), di belakang memberi dorongan (tut wuri handayani).

2. Bekerja juga mengandung makna Bersih Pemerintahannya, Kompetitif Pembangunannya, Merakyat Pemimpinnya, Sejahterah Masyarakatnya.

Bersih pemerintahannya, diharapkan keberlangsungan penyelenggaraan pemerintahan dapat lebih bersih, profesional, akuntabel dan menjauhi/ menghindari prilaku korupsi, kolusi dan nepotisme.

Kompetitif pembangunannya, dimaksudkan pelaksanaan pembangunan betul-betul pesat, dibutuhkan oleh rakyat, serta tepat dari aspek ekonomi, aspek tata ruang, aspek lingkungan, dan unggul dibanding daerah lainnya. Merakyat pemimpinannya, merupakan manifestasi hubungan kedekatan antara pemimpin dan rakyatnya yang diwujudkan dengan berdialog, hadir ditengah-tengah masyarakat, serta membantu kesulitan-kesulitan yang dirasakan oleh rakyatnya.

Sejahtera masyarakatnya, yang ditandai dengan kehidupan masyarakat yang aman, tenteram, damai, tercermin dari berkurangnya angka kemiskinan dan pengangguran, pelayanan dasar yang lebih baik, pendapatan meningkat serta

memperluas kesempatan bagi masyarakat untuk berusaha dan

mengembangkan ekonominya.

3. Maju mengandung makna: terjadi perubahan terhadap kondisi pembangunan infrastruktur dan orientasi pelayaan pemerintahan dari yang ada saat ini menjadi lebih baik dan meningkat kualitas dan kuantitas pembangunannya. 4. Gemilang mengandung makna: kondisi yang ingin dicapai Kabupaten Ogan

Komering Ulu dalam menghadapi era kompetisi dan daya saing yang semakin pesat berhasil meraih prestasi, kemenangan, dan kejayaan di berbagai bidang.


(4)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 4 MISI PEMBANGUNAN

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka mencapai perwujudan visi. Misi harus memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis eksternal dan internal daerah. Oleh karena itu, misi harus jelas makna dan implikasinya bagi pelaksanaan pembangunan.

Adapun Misi pembangunan 5 (lima) tahun ke depan dalam upaya mewujudkan visi yang telah ditetapkan adalah:

1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih (good government and clean governance).

2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan.

3. Mewujudkan peningkatan ekonomi masyarakat berbasis sumberdaya lokal. 4. Melanjutkan pembangunan infrastruktur publik berdimensi wilayah.

Selanjutnya rumusan penjelasan misi tersebut adalah: Perumusan Penjelasan Misi Pokok-Pokok

Visi

Misi/Sub Misi Penjelasan Misi

Lebih Maju

 Melanjutkan pembangunan infrastruktur publik berdimensi wilayah

 Merupakan perwujudan pembangunan infrastruktur publik yang merata ke seluruh wilayah perkotaan, kecamatan dan kawasan tertentu.

 Dampak pembangunan ini diharapkan memajukan ekonomi masyarakat dan kawasan itu sendiri yang masih memiliki aksesibilitas rendah seperti wilayah talang, terbelakang dan perbatasan.

 Bentuk pembangunan antara lain: jalan kabupaten, jalan strategis kecamatan, jembatan gantung strategis menjadi permanen, sarana kesehatan, sarana pendidikan, pasar kecamatan, air bersih, sanitasi, persampahan, listrik, penataan perkotaan/kawasan,

perumahan/permukiman kumuh dan usul perbaikan jalan nasional dan propinsi, pencetakan sawah.


(5)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 5 Pokok-Pokok

Visi

Misi/Sub Misi Penjelasan Misi

Sejahtera

 Mewujudkan peningkatan ekonomi masyarakat berbasis sumberdaya lokal

 Merupakan perwujudan pengembangan ekonomi masyarakat yang berbasis pada sumberdaya dan potensi yang ada di wilayah tersebut.

 Dampak pengembangan ekonomi ini diharapkan dapat memperluas lapangan pekerjaan sehingga pendapatan masyarakat meningkat dan dapat hidup lebih sejahtera.  Bentuk pengembangan antara lain: investasi,

industri dan kerajinan, kuliner, koperasi, inovasi dan teknologi tepat guna, fasilitasi kawasan tumbuh cepat, pertanian/

perkebunan/perikanan/peternakan (kedaulatan pangan), kube, padat karya, balai latihan kerja, dan ekonomi kreatif.  Meningkatkan kualitas

sumberdaya manusia dan pemberdayaan

masyarakat dalam pembangunan

 Merupakan perwujudan pembangunan manusia seutuhnya, yang ditandai dari peningkatan derajat kesehatan, pendidikan, sosial, budaya, trantib dan penguatan keagamaan dalam bingkai pembangunan desa dan daerah.

 Dampaknya pada peningkatan kualitas hidup individu dan masyarakat dalam bidang sosial, budaya, agama maupun peranannya dalam pembangunan desa dan daerah.  Bentuk peningkatan kualitas hidup antara

lain: pendidikan gratis, jaminan kesehatan, olahraga/seni/tari dan budaya, pariwisata, ketertiban, hubungan sosial dan

kependudukan, aktivitas keagamaan, keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan desa, peran dunia usaha dalam pembangunan daerah.

Berbudaya

 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih (good government and clean governance)

 Merupakan perwujudan pemerintahan daerah dan desa yang efisien, amanah, responsif, transparan, akuntabel, dan terhidar dari prilaku KKN.

 Dampaknya pada optimalisasi kinerja aparatur pemerintahan daerah dan desa yang menghasilkan pelayanan daerah dan desa yang memuaskan masyarakat.  Bentuk dari pelayanan pemerintahan ini

antara lain: seleksi jabatan publik, peningkatan pendapatan dan efisiensi keuangan daerah, pelayanan kependudukan gratis, pelayanan desa dan kecamatan one day services, pelayanan perizinan satu pintu, optimalisasi


(6)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 6 Pokok-Pokok

Visi

Misi/Sub Misi Penjelasan Misi

perencanaan/pelaksanaan/ pengawasan pembangunan, perbaikan penghasilan.

Sumber: Visi dan Misi Bupati/Wakil Bupati terpilih periode 2016 – 2021, KPUD Kab. OKU Tahun 2015 dan

analisa.

Uraian mengenai pokok-pokok visi, misi/sub misi, penjelasan misi tersebut sudah memberikan jalan atau langkah yang cukup jelas mengenai hal-hal yang harus dilakukan ke depan oleh Pemerintah Daerah. Meskipun demikian penjelasan tersebut masih dalam garis besar dan akan dipertegas dalam tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan program pembangunan serta indikator pencapaiannya.

TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Kriteria dalam merumuskan tujuan pembangunan antara lain: a. lebih operasional dari misi; b. satu misi dapat dirumuskan beberapa tujuan; c. memperhatikan isu strategis daerah; d. jelas dan mudah dipahami.

Hubungan Tujuan RPJMD dan Sasaran Pokok RPJPD Sasaran Pokok

Misi KDH

Sasaran Pokok RPJPD Pertumbuhan

Ekonomi 7% (2025)

Indeks Pembangunan manusia 80 (2025)

Angka Kemiskinan 5%

(2025)

Pengangguran Terbuka n.a. (2025) Misi 1:

Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih (good

government and clean governance)

Terwujudnya pemerintahan daerah dan desa yang efisien amanah, responsif, transparan, akuntabel, dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)

Misi 2:

Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan

Terwujudnya sumberdaya manusia yang produktif dan berkualitas serta berpartisipasi dalam pembangunan desa

Misi 3:

Mewujudkan peningkatan ekonomi masyarakat berbasis sumberdaya lokal

Terwujudnya usaha pengembangan ekonomi masyarakat melalui koperasi dan UMKM berbasis sumberdaya lokal yang melibatkan dan dunia usaha

Misi 4:

Melanjutkan pembangunan

Terwujudnya pemerataan

pembangunan sarana dan prasarana antar


(7)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 7

infrastruktur publik berdimensi wilayah

wilayah yang memperhatikan kelestarian lingkungan

Sumber: RPJM Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 - 2021

Dalam tabel di atas tampak bahwa semua sasaran pokok dalam RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2005 – 2025 sudah terjabarkan dalam tujuan pembangunan RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2016 – 2021. Dalam tabel di atas, satu misi didukung oleh satu tujuan dan berhubungan dengan Sasaran Pokok RPJPD. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Misi 1 : Terwujudnya pemerintahan daerah dan desa yang efisien amanah, responsif, transparan, akuntabel, dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Diharapkan akan amanah menyusun program pro-growth, pro-job, pro-poor dan mendorong APBD untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan yang merupakan tujuan utama pembangunan.

2. Misi 2 : Terwujudnya sumberdaya manusia yang produktif dan berkualitas serta berpartisipasi dalam pembangunan desa, diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan lebih baik lagi dan pembangunan desa diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Perbaikan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan peningkatan pendapatan sangat penting karena merupakan indikator kesejahteraan.

3. Misi 3 : Terwujudnya usaha pengembangan ekonomi masyarakat melalui koperasi dan UMKM berbasis sumberdaya lokal yang melibatkan dunia usaha. Dengan investasi dan perluasan sektor industri kecil dan menengah diharapkan dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi yang merupakan total produksi dari seluruh penduduk.

4. Misi 4 : Terwujudnya pembangunan sarana dan prasarana antar wilayah yang memperhatikan kelestarian lingkungan. Diharapkan dapat menggerakkan pembangunan sektor-sektor lain dan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dalam upaya mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

Pada dasarnya selain mewujudkan misi masing-masing, ke-4 tujuan itu juga berdampak pada perwujudan misi yang lain. Demikian pula dengan tabel 5.4 berikut, hubungan antara tujuan dan isu strategis dan Permasalahan Pembangunan Daerah (PPD) juga harus dipaduserasikan agar tujuan tersebut secara nyata berkontribusi menyelesaikan PPD dan mengantisipasi Isu Strategis.


(8)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 8 Hubungan Tujuan terhadap Isu Strategis dan Permasalahan Pembangunan Daerah

Isu Strategis

Permasalahan Pembangunan Daerah

Isu Strategis Internasional:

 MEA

 Timur Tengah

 Ekonomi Asia Pasifik

Isu Strategis Nasional:

 Revolusi mental

 Penegakkan hukum

 Terorisme dan Narkoba

 Infrastruktur dan Desa

Isu Strategis Regional Sumsel:

 Daya saing internasional

 KEK Tanjung Api Api

 Pembangunan Tol

 Lumbung Energi

PPD 1:

Masih banyak penduduk miskin

Terwujudnya usaha pengembangan ekonomi masyarakat melalui koperasi dan UMKM berbasis sumberdaya lokal yang melibatkan pemerintah dan dunia usaha

PPD 2:

Belum mantapnya infrastruktur pendukung ekonomi rakyat

Terwujudnya pemerataan pembangunan sarana dan prasarana antar wilayah dan memperhatikan kelestarian lingkungan

PPD 3:

Belum optimalnya penggalian sumber-sumber pendanaan pembangunan

Terwujudnya

pemerintahan daerah dan desa yang efisien amanah, responsif, transparan, akuntabel, dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)

PPD 4:

Belum optimalnya sarana/prasarana pelayanan bidang pendidikan dan kesehatan

Terwujudnya sumberdaya manusia yang produktif dan berkualitas serta berpartisipasi dalam pembangunan desa

Sumber: Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, Visi dan Misi Bupati/Wakil Bupati, RPJPD dan hasil analisa

Berdasarkan tujuan tersebut dapat dirumuskan beberapa sasaran untuk kuantifikasi lebih lanjut dan lebih teknis agar dapat dikelola pencapaiannya. Rumusan sasaran dapat dilihat dalam tabel berikut:


(9)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 9 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Ogan Komering Ulu

No. Misi/Sub Misi Tujuan Sasaran Indikator Target 1. Mewujudkan

tata kelola pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih (good government and clean governance) Terwujudnya pemerintahan daerah dan desa yang efisien amanah, responsif, transparan, akuntabel, dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)

1. Pelayanan administrasi pemerintahan yang baik

1. Penilaian LPPD masuk 5 besar

2. Penilaian Kinerja Kabupaten minimal “B”

3. One day services di desa dan kecamatan

4. Pelayanan umum bebas pungutan

5. PTSP berjalan sesuai SOP 6. Pemilihan jabatan publik

(ASN) terlaksana 2. Pembinaan

pemerintahan dan pembangunan desa

1. APBDes 70% untuk pendanaan 4 bidang kewenangan desa 2. Alokasi Dana Desa 10%

terpenuhi

3. Kantor desa 65% terbangun 4. Pilkades serentak terlaksana 3. Peningkatan pendapatan

dan belanja daerah

1. Peranan PAD mencapai 10% APBD pada 2019 2. Belanja Langsung 60% pada

tahun 2019 terpenuhi 3. Belanja Bidang Pendidikan

minimal 20%

4. Belanja Bidang Kesehatan minimal 10%

5. Belanja Modal mencapai 30%

4. Perencanaan dan penganggaran yang bersih dan tepat waktu

1. Perencanaan dan

penganggaran tepat waktu 2. Kinerja pengelolaan

keuangan WTP tahun 2017 3. Tidak ada KKN pada unit

pelayanan birokrasi 2. Meningkatkan

kualitas sumberdaya manusia dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan Terwujudnya sumberdaya manusia yang produktif dan berkualitas serta berpartisipasi dalam pembangunan desa

1. Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia

1. IPM mencapai 70 pada tahun 2020

2. Perluasan pelayanan pendidikan bagi masyarakat

1. Sharing sekolah gratis 30% kabupaten

2. AKN terkelola dengan baik 3. Beasiswa anak berprestasi

dari keluarga MBR 4. SD, SMP baru dan kelas

jauh menjadi definitif pada 2020

5. Bangunan PAUD di 143 desa pada tahun 2020 6. Sanitasi di sekolah terpenuhi

100% pada tahun 2019 3. Peningkatan pelayanan

kesehatan keluarga dan reproduksi

1. Sharing kesehatan gratis 50% kabupaten

2. Pelayanan JKN di RSUD berjalan baik

3. Rumah Sakit terakreditasi 4. RSUD Rujukan Regional

Kelas B

5. Puskesmas, Pustu, dalam kondisi baik

6. Bidan dan Posyandu di setiap desa

7. Laju pertumbuhan penduduk 1,21% tahun 2020


(10)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 10 No. Misi/Sub Misi Tujuan Sasaran Indikator Target

4. Pembinaan ketenagakerjaan

1. BLK dalam kondisi baik pada 2018

2. Pelatihan tenaga kerja di BLK 200 org/thn

5. Peningkatan pembangunan desa

1. Jalan permukiman desa terbangun dari dana desa 2. Poskesdes dan Posyandu

dari dana desa 3. PAUD dari dana desa 4. Pasar desa dikelola oleh

desa

5. Air bersih dan sanitasi desa terpenuhi

6. Sarana peribadatan di setiap desa

7. Sarana olahraga di setiap desa

6. Pembinaan pemuda, olahraga, budaya, pariwisata dan

penguatan keagamaan

1. FKKT di 13 kecamatan aktif 2. Lapangan olahraga di 13

kecamatan

3. Prestasi seni tari, budaya, pariwisata daerah

4. Prestasi dan even olahraga setiap tahun

5. Peningkatan aktivitas keagamaan

3. Mewujudkan peningkatan ekonomi masyarakat berbasis sumberdaya lokal Terwujudnya usaha pengembangan ekonomi masyarakat melalui koperasi dan UMKM berbasis sumberdaya lokal yang melibatkan dunia usaha

1. Peningkatan

pertumbuhan ekonomi

1. Pertumbuhan ekonomi daerah 6,05% pada 2020 2. Tingkat pengangguran

terbuka maksimum 3,05% 3. Angka kemiskinan 8% pada

tahun 2020 2. Pembinaan industri

rumah tangga, kecil dan menengah

1. Tumbuh sedikitnya 20 IRT, 15 industri kecil, 2 industri menengah per tahun 3. Penarikan investasi

sektor perkebunan, pertambangan dan energi, konstruksi, industri, perdagangan, jasa.

1. Tumbuh per tahun minimal 1 industri besar

2. Nilai investasi rata-rata 500 milyar per tahun

3. Penyerapan tenaga kerja minimal 427 RT per tahun, ekuivalen 1.706 jiwa. 4. Peningkatan peran dunia

usaha dalam pembangunan

1. Pendanaan CSR untuk pembangunan hingga 1% APBD

4. Melanjutkan pembangunan infrastruktur publik berdimensi wilayah Terwujudnya pemerataan pembangunan sarana dan prasarana antar wilayah yang memperhatikan kelestarian lingkungan

1. Pembangunan infrastruktur strategis

1. Pengembangan RSUD Rujukan Regional 2. Pembangunan fly-over

dalam kota hingga 2020 3. Kondisi jalan kabupaten,

provinsi dan nasional 80% baik

4. Pelebaran jalan batas Martapura – Baturaja tahun 2020

2. Pembangunan akses jalan poros dan jembatan

1. Jalan strategis kecamatan dan kabupaten dalam kondisi baik

2. Jembatan gantung strategis dibangun permanen 3. Pembangunan sarana

dan prasarana masyarakat

1. Pemenuhan air bersih dan sanitasi selesai 2019 2. Pemenuhan rasio

elektrifikasi hingga 90% pada tahun 2020


(11)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 11 No. Misi/Sub Misi Tujuan Sasaran Indikator Target

3. Rehabilitasi rumah layak huni bagi MBR sejumlah 100 unit per tahun

4. Pengembangan kawasan perkotaan Baturaja

1. Penataan kawasan kumuh selesai 2019

2. Meraih Adipura Tahun 2020 3. RTH perkotaan 30% tahun

2020 5. Pengembangan kawasan

ekonomi cepat tumbuh

1. Pengembangan kawasan tumbuh cepat KPR, Lubuk Raja, Pengandonan, Sosoh Buay Rayap

2. Pencetakan sawah di kawasan potensial lahan basah

Sumber: RPJMD Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 - 2021

3.3. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumatera Selatan

3.3.1. Renstra Kementerian Pekerjaan Umum

Pembangunan infrastruktur pekerjaan umum diselenggarakan dalam rangka mencapai visi jangka panjang :

“TERSEDIANYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN

PERMUKIMAN YANG ANDAL UNTUK MENDUKUNG INDONESIA SEJAHTERA 2025”.

Visi tersebut merupakan sebuah gambaran yang akan diwujudkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun 2025, dimana infrastruktur pekerjaan umum dan pemukiman yang terbangun telah memenuhi kualifikasi teknis sesuai perkembangan dan kemajuan teknologi serta beroperasi secara optimal seiring dengan tuntutan kualitas kehidupan masyarakat.

Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan pemukiman yang andal merupakan perwujudan dari tingkat ketersediaan dan pelayanan bidang pekerjaan umum dan pemukiman yang penjabarannya:


(12)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 12

a. Kondisi dan fungsi sarana dan prasarana sumber daya air yang dapat memberikan pelayanan yang mendukung terwujudnya kemanfaatan sunber daya air yang berkelanjutan.

b. Pelayanan jalan yang memenuhi standar pelayanan minimum yang mencakup aspek aksessibiltas ( kemudahan pencapaian ), mobilitas, kondisi jalan, keselamatan dan kecepatan tempuh rata - rata.

c. Pelayanan air minum yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas yaitu penyediaan air minum yang memenuhi standar baku mutu dan keshatan manusia dan dalam jumlah yang memadai serta jaminan pengaliran 24 ( dua puluh empat ) jam sehari.

d. Pelayanan prasarana dan sarana sanitasi yangterpadu dan menggunakan metode yang ramah lingkungan serta sesuai standar teknis.

e. Bangunan gedung yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.

f. Penyusunan program dan pelaksanaan pembangunan semua infrastruktur Pekerjaan Umum dan pemukiman yang andal tersebut berbasis penataan ruang, dan

g. Jasa konstruksi nasional yag berdaya saing dan mampu menyelenggarakan pekerjaan konstruksi yang lebih efektif dan efisien.

Untuk mencapai visi tersebut, maka Misi Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2010 – 2014, yaitu :

a. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari

pembanguan nasional dan daerah serta keterpaduan

pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan pemukiman

berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan


(13)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 13

b. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air.

c. Meningkatkan aksessibilitas dan mobilitas wilayah dalam

mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan.

d. Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman yang layak huni dan produkitf melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur pemukiman yang terpadu, andal dan berkelanjutan.

e. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan jaminan adanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sektor konstruksi tumbuh dan berkembang.

f. Menyenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan : IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur PU dan pemukiman.

g. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip – prinsip good governance.

h. Meminimalkan penyimpangan dan praktik – praktik KKN dan lingkungan Kementerian PU dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengawasan professional.

3.3.2. Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Sumatera Selatan

Rencana strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Sumatera Selatan sebagai berikut:

1) Peningkatan kesejahteraan dan kualitas SDM masyarakat, aparatur didukung oleh program pendidikan, keagamaan dan Kesehatan


(14)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 14

2) Penciptaan lapangan kerja dan lapangan usaha baru yang didukung melalui pengembangan bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, pertanahan, ketenagakerjaan, industri,perdagangan, penanaman modal (investasi) koperasi dan UKM

3) Pengembangan sarana dan prasarana (infrastruktur) untuk pengembangan agribisnis, aparatur (pelayanan umum) dan investasi didukung oleh bidang pekerjaan umum dan perhubungan serta IPTEK

4) Mendorong dan memberikan ruang yang luas kepada masyarakat

untuk berpartisipasi dalam pembangunan dalam rangka

pemberdayaan ekonomi kerakyatan di dukung oleh sektor ekonomi riil, fisik, saran dan prasarana serta budaya.

3.3 Telaahan Tata Ruang dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.3.1 Telaah Tata Ruang

1. Sebagai wilayah perlintasan Kabupaten Ogan Komering Ulu ini menghubungkan Kota – Kota di Pulau Sumatera dengan Kota – Kota Di Pulau Jawa, aksessibilitas tersebut dihubungkan oleh sistem jaringan jalan arteri primer lintas tengah di Provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan Jaringan Kereta Api merupakan angkutan Barang dan Penumpang yang menghubungkan Kota Pelembang-Baturaja-Tanjung Karang. Hasil-hasil potensi tambang baik Provinsi

Sumatera Selatan pada umumnya maupun hasil industri

pertambangan di Kabupaten Ogan Komering Ulu menggunakan jasa jaringan kereta api ini serta jaringan jalan arteri primer.

2. Provinsi Sumatera Selatan merupakan suatu kawasan seluas 99.888,28 kilometer persegi di pulau Sumatra, Indonesia bagian Barat yang terletak di sebelah Selatan garis khatulistiwa pada 10 - 40 derajat lintang Selatan dan 102 - 108 derajat Bujur Timur. Bagian daratan propinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jambi di sebelah Utara. Propinsi Lampung di Selatan dan Provinsi Bengkulu di bagian


(15)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 15

Barat. Sedang di bagian Timur berbatasan dengan pulau Bangka dan Belitung, Sumatera Selatan dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya karena wilayah ini dalam abad 712 Masehi merupakan pusat kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Indonesia yang berpengaruh sampai ke Formosa dan Cina di Asia serta Madagaskar di Afrika. Disamping itu, Sumatra Selatan sering pula disebut sebagai Daerah Batanghari Sembilan karena di kawasan ini terdapat 9 sungai besar yang dapat dilayari sampai jauh ke hulu, yakni: Sungai Musi, Sungai Ogan, Sungai Komering, Sungai Lematang, Sungai Kelingi, Sungai Rawas, Sungai Batanghari Leko dan Sungai Lalan serta puluhan anak sungai lainnya.

3. Dalam konstelasi wilayah Provinsi Sumatera Selatan wilayah, maka Kabupaten Ogan Komering Ulu terletak pada bagian wilayah selatan Provinsi Sumatera Selatan yang berbatasan Langsung dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Muara Enim. Kabupaten Ogan Komering Ulu ini terletak pada wilayah yang strategis karena dilalui oleh jaringan jalan Trans Sumatera (jalur tengah) yang menghubungkan akses kota-kota di Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa.

4. Orientasi wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu terhadap Provinsi Sumatera Selatan

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu setelah pemekaran wilayah berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 37 Tahun 2003 dimekarkan menjadi tiga wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Kabupaten Ogan Komering Ulu setelah pemekaran wilayah tersebut pada awalnya terdiri dari 9 wilayah kecamatan, 3 kelurahan dan 135 desa. Pada tahun 2006 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten No. 12 Tahun 2006 Tentang Pembentukkan Kec. Sinar Peninjauan dan Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2006 Tentang Pembentukan Kec. Lubuk Raja, sedangkan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 Tentang


(16)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 16

Pembentukkan Kec. Muara Jaya. Dengan demikian jumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu hingga Tahun 2008 berjumlah 13 kecamatan dengan jumlah 14 kelurahan dan 138 Desa.

Secara geografis terletak pada 103⁰40” Bujur Timur dan 4⁰55” Lintang Selatan dengan luas wilayah 479.706 Ha, sedangkan secara administasi wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu berbatasan dengan :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Muara Kuang

Kabupaten Ogan Ilir, Kecamatan Rambang dan Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim.

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kecamatan Semendo Darat Laut, Kecamatan Tanjung Agung dan Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim serta Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Simpang,

Kecamatan Muara Dua, Kecamatan Buay Sandang Aji, Kecamatan Buay Runjung dan Kecamatan Kisam Tinggi, Kecamatan Muara Dua Kisam Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Semendawai

Barat, Kecamatan Madang Suku II, Kecamatan Madang Suku III, Kecamatan Buay Peliung dan Kecamatan Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

3.3.2 Kajian Strategis Lingkungan Hidup di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu

Kajian strategis lingkungan hidup terhadap ruang wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu berdasarkan isu-isu strategis pemanfaatan ruang wilayah dapat dilihat pada Tabel berikut :


(17)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 17

Tabel 1.28

Kajian Strategis Lingkungan Hidup Terkait Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu

No Isu Strategis Substansi RTRW Kabupaten OKU Pengaruh Positif-Negatif Alternatif Mitigasi Rekmendasi

1. Berkurangnya kws hutan lindung di hulu sungai mengakibat kan penurunan kualitas sungai (Sub DAS Sungai Ogan

dan Sungai

Lematang di Kab Muara

Enim/Perbatasan OKU-Muara Enim)

Rencana

Kawasan hutan lindung, rawan bencana banjir, jaringan sumber daya air

• Negatif: Banjir di sub

DAS dan anak sungai (61 anak sungai)

Pertimbangan perwilayahan

DAS dalam

pengaturan sistem kota dan perhatian

terhadap tata air berkelanjutan

Pertimbangan perwilayahan DAS dalam pengaturan sistem kota dan perhatian terhadap tata air berkelanjutan

2. Eksploitasi bahan mineral bukan logam dlm sungai menyebakan erosi dan pendangkalan sungai/sedimentasi

Pengendalian SDA

• Negatif Sedimentasi Pengelolaan eksploitasi pertambangan berkelanjutan Pengendalian SDA mengatur eksploitasi pertambangan sungai

3. Konflik pemanfaatan lahan: Perkebunan dan pertambangan,

Hutan dan

perkebunan, Hutan dan pertambangan

Rencana pola

ruang kws

perkebunan, pertambangan, dan hutan

• Negatif Mengurangi produktivitas

Penentuan pilihan pemanfaatan lahan merujuk pada resiko terkecil thd kerusakan

lingkungan

RTRW tegas tentukan pola ruang dan pengendalian ruang

4. Konflik kepentingan pemanfaatan lahan kws cepat tumbuh disekitar koridor Baturaja –Martapura dan Obyek Militer Baturaja (OMIBA)

Perkembangan Kawasan Cepat Tumbuh sekitar kawasan

perbatasan OKU-OKU Timur dan OMIBA

• Negatif: Perkembangan pemanfaatan ruang secara cepat

• Positif:

Kws cepat tumbuh dan perbatasan

RDTR Zoning Regulation

RTRW tegas tentukan pola dan struktur ruang serta pengendalian ruang kawasan cepat tumbuh


(18)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 18 5 Konflik kepentingan

pemanfaatan lahan kws sempadan sungai : Sungai Ogan-Lengkayap, Laya dengan permukiman

Rencana Penataan

Sempaan Sungai

• Negatif Mengurangi

perkembangan perumahan dan permukiman di sempadan sungai Penataan Sempadan Sungai Zoning Regulation Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Sempadan Sungai

6. Usulan

Pemanfaatan Ruang Kawasan

Pertambangan Batubara

(ekploitasi), Minyak dan GAS

Pengendalian SDA

• Negatif: Pembukaan lahan/komplik kepentingan, pengaruh terhadap negative terhadap lingkungan sekitar, tranportasi • Positiif:

Pengembangan ekonomi wilayah dan pengembangan energy listrik Penataan Kawasan Pertambangan Zoning Regulation Pengendalian SDA pertambangan

7. Rencana Pengembangan Kawasan Industri dan pengembangan kapasitas produksi Industri Semen Baturaja

Pemanfaatan SDA

• Negatif: Indikasi

ekploitasi SDA pertambangan, dan

pencemaan lingkungan • Positiif:

Pengembangan ekonomi wilayah dan pemanfaatan bahan baku lokal

RDTR/Master Plan berbasis pengembangan lingkungan berkelanjutan Sistem prasarana pengolahan limbah cair dan padat yg efektif

dan ramah

lingkungan

Ketentuan pengendalian yg sangat ketat di kws Indusri dan sekitarnya Delineasi kawasan

industry dan buffer zone.


(19)

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017-2021 Page III : 19 8 Rencana

Pengembangan Transporasi Khusus Angkutan Hasil Pertambangan (Batubara dan Semen)

Pengembangan Jaringan sistem jaringan

transportasi

• Negatif: Bercampurnya

lalu-lintas local-regional, rusak system jaringan jalan arteri primer dan kolektor primer

• Positiif:

Pengembangan ekonomi wilayah

Pengembangan jaringan

transpotasi kusus kereta api

Ketentuang pengendalian pemanfaatan ruang.

9. Rencana Pengembangan Pembangkit Listrik (PLTU, PLTG, Panas Bumi, dan PLTA)

Pemanfaatan SDA

• Negatif: Indikasi

Rusaknya bentang alam pada kawasan budidaya dan hutan lindung,

• Positiif:

Pengembangan energi

alternaif/energy listrik

Pengelolaan kawasan

pembangkit listrik dan sekitarnya

Pertegas ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang.

10 Perumahan dan Permukiman di Kawasan Hutan Lindung

Pemanfaatan Ruang Kawasan Hutan Lindung

• Negatif: Indikasi

Intensitas dan ektensifikasi pemanfaatan lahan kawasan hutan lindung.  Berkurangnya luas kawasan hutan lindung

Zoning regulatin Pertegas ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang.


(1)

2) Penciptaan lapangan kerja dan lapangan usaha baru yang didukung melalui pengembangan bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, pertanahan, ketenagakerjaan, industri,perdagangan, penanaman modal (investasi) koperasi dan UKM

3) Pengembangan sarana dan prasarana (infrastruktur) untuk pengembangan agribisnis, aparatur (pelayanan umum) dan investasi didukung oleh bidang pekerjaan umum dan perhubungan serta IPTEK

4) Mendorong dan memberikan ruang yang luas kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan dalam rangka pemberdayaan ekonomi kerakyatan di dukung oleh sektor ekonomi riil, fisik, saran dan prasarana serta budaya.

3.3 Telaahan Tata Ruang dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.3.1 Telaah Tata Ruang

1. Sebagai wilayah perlintasan Kabupaten Ogan Komering Ulu ini menghubungkan Kota – Kota di Pulau Sumatera dengan Kota – Kota Di Pulau Jawa, aksessibilitas tersebut dihubungkan oleh sistem jaringan jalan arteri primer lintas tengah di Provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan Jaringan Kereta Api merupakan angkutan Barang dan Penumpang yang menghubungkan Kota Pelembang-Baturaja-Tanjung Karang. Hasil-hasil potensi tambang baik Provinsi Sumatera Selatan pada umumnya maupun hasil industri pertambangan di Kabupaten Ogan Komering Ulu menggunakan jasa jaringan kereta api ini serta jaringan jalan arteri primer.

2. Provinsi Sumatera Selatan merupakan suatu kawasan seluas 99.888,28 kilometer persegi di pulau Sumatra, Indonesia bagian Barat yang terletak di sebelah Selatan garis khatulistiwa pada 10 - 40 derajat lintang Selatan dan 102 - 108 derajat Bujur Timur. Bagian daratan propinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jambi di sebelah Utara. Propinsi Lampung di Selatan dan Provinsi Bengkulu di bagian


(2)

Barat. Sedang di bagian Timur berbatasan dengan pulau Bangka dan Belitung, Sumatera Selatan dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya karena wilayah ini dalam abad 712 Masehi merupakan pusat kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Indonesia yang berpengaruh sampai ke Formosa dan Cina di Asia serta Madagaskar di Afrika. Disamping itu, Sumatra Selatan sering pula disebut sebagai Daerah Batanghari Sembilan karena di kawasan ini terdapat 9 sungai besar yang dapat dilayari sampai jauh ke hulu, yakni: Sungai Musi, Sungai Ogan, Sungai Komering, Sungai Lematang, Sungai Kelingi, Sungai Rawas, Sungai Batanghari Leko dan Sungai Lalan serta puluhan anak sungai lainnya.

3. Dalam konstelasi wilayah Provinsi Sumatera Selatan wilayah, maka Kabupaten Ogan Komering Ulu terletak pada bagian wilayah selatan Provinsi Sumatera Selatan yang berbatasan Langsung dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Muara Enim. Kabupaten Ogan Komering Ulu ini terletak pada wilayah yang strategis karena dilalui oleh jaringan jalan Trans Sumatera (jalur tengah) yang menghubungkan akses kota-kota di Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa.

4. Orientasi wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu terhadap Provinsi Sumatera Selatan

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu setelah pemekaran wilayah berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 37 Tahun 2003 dimekarkan menjadi tiga wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Kabupaten Ogan Komering Ulu setelah pemekaran wilayah tersebut pada awalnya terdiri dari 9 wilayah kecamatan, 3 kelurahan dan 135 desa. Pada tahun 2006 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten No. 12 Tahun 2006 Tentang Pembentukkan Kec. Sinar Peninjauan dan Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2006 Tentang Pembentukan Kec. Lubuk Raja,


(3)

Pembentukkan Kec. Muara Jaya. Dengan demikian jumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu hingga Tahun 2008 berjumlah 13 kecamatan dengan jumlah 14 kelurahan dan 138 Desa.

Secara geografis terletak pada 103⁰40” Bujur Timur dan 4⁰55” Lintang Selatan dengan luas wilayah 479.706 Ha, sedangkan secara administasi wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu berbatasan dengan :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir, Kecamatan Rambang dan Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim.

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kecamatan Semendo Darat Laut, Kecamatan Tanjung Agung dan Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim serta Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Simpang, Kecamatan Muara Dua, Kecamatan Buay Sandang Aji, Kecamatan Buay Runjung dan Kecamatan Kisam Tinggi, Kecamatan Muara Dua Kisam Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Semendawai Barat, Kecamatan Madang Suku II, Kecamatan Madang Suku III, Kecamatan Buay Peliung dan Kecamatan Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

3.3.2 Kajian Strategis Lingkungan Hidup di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu

Kajian strategis lingkungan hidup terhadap ruang wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu berdasarkan isu-isu strategis pemanfaatan ruang wilayah dapat dilihat pada Tabel berikut :


(4)

Tabel 1.28

Kajian Strategis Lingkungan Hidup Terkait Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu

No Isu Strategis Substansi RTRW Kabupaten OKU Pengaruh Positif-Negatif Alternatif Mitigasi Rekmendasi

1. Berkurangnya kws

hutan lindung di hulu sungai mengakibat

kan penurunan

kualitas sungai (Sub DAS Sungai Ogan

dan Sungai

Lematang di Kab Muara

Enim/Perbatasan OKU-Muara Enim)

Rencana

Kawasan hutan

lindung, rawan bencana banjir, jaringan sumber daya air

• Negatif: Banjir di sub

DAS dan anak

sungai (61

anak sungai)

Pertimbangan perwilayahan

DAS dalam

pengaturan sistem kota dan perhatian

terhadap tata air berkelanjutan

Pertimbangan perwilayahan

DAS dalam

pengaturan sistem kota dan perhatian terhadap tata air berkelanjutan

2. Eksploitasi bahan

mineral bukan logam

dlm sungai

menyebakan erosi

dan pendangkalan

sungai/sedimentasi

Pengendalian SDA

• Negatif Sedimentasi Pengelolaan eksploitasi pertambangan berkelanjutan Pengendalian SDA mengatur eksploitasi pertambangan sungai

3. Konflik pemanfaatan lahan: Perkebunan dan pertambangan,

Hutan dan

perkebunan, Hutan dan pertambangan

Rencana pola

ruang kws

perkebunan, pertambangan, dan hutan

• Negatif Mengurangi produktivitas

Penentuan pilihan pemanfaatan

lahan merujuk

pada resiko

terkecil thd

kerusakan lingkungan

RTRW tegas

tentukan pola

ruang dan

pengendalian ruang

4. Konflik kepentingan pemanfaatan lahan kws cepat tumbuh disekitar koridor Baturaja –Martapura dan Obyek Militer Baturaja (OMIBA)

Perkembangan Kawasan Cepat Tumbuh sekitar kawasan

perbatasan OKU-OKU Timur dan OMIBA

• Negatif: Perkembangan pemanfaatan

ruang secara

cepat

• Positif:

Kws cepat

tumbuh dan

perbatasan

RDTR Zoning Regulation

RTRW tegas

tentukan pola

dan struktur

ruang serta

pengendalian ruang kawasan cepat tumbuh


(5)

5 Konflik kepentingan pemanfaatan lahan

kws sempadan

sungai : Sungai

Ogan-Lengkayap,

Laya dengan

permukiman

Rencana Penataan

Sempaan Sungai

• Negatif Mengurangi

perkembangan perumahan dan permukiman di sempadan sungai Penataan Sempadan Sungai Zoning Regulation Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Sempadan Sungai

6. Usulan

Pemanfaatan Ruang Kawasan

Pertambangan Batubara

(ekploitasi), Minyak dan GAS

Pengendalian SDA

• Negatif: Pembukaan lahan/komplik kepentingan, pengaruh terhadap negative terhadap lingkungan sekitar, tranportasi

• Positiif:

Pengembangan ekonomi

wilayah dan

pengembangan energy listrik Penataan Kawasan Pertambangan Zoning Regulation Pengendalian SDA pertambangan

7. Rencana

Pengembangan

Kawasan Industri

dan pengembangan kapasitas produksi

Industri Semen

Baturaja

Pemanfaatan SDA

• Negatif: Indikasi

ekploitasi SDA pertambangan, dan

pencemaan lingkungan

• Positiif:

Pengembangan ekonomi

wilayah dan

pemanfaatan

bahan baku

lokal

RDTR/Master

Plan berbasis

pengembangan lingkungan berkelanjutan Sistem prasarana pengolahan limbah cair dan padat yg efektif

dan ramah

lingkungan

Ketentuan pengendalian yg sangat ketat di kws Indusri dan sekitarnya Delineasi kawasan

industry dan


(6)

8 Rencana Pengembangan Transporasi Khusus

Angkutan Hasil

Pertambangan

(Batubara dan

Semen)

Pengembangan Jaringan sistem jaringan

transportasi

• Negatif: Bercampurnya

lalu-lintas local-regional, rusak system jaringan

jalan arteri

primer dan

kolektor primer

• Positiif:

Pengembangan ekonomi wilayah

Pengembangan jaringan

transpotasi kusus kereta api

Ketentuang pengendalian pemanfaatan ruang.

9. Rencana

Pengembangan Pembangkit Listrik

(PLTU, PLTG,

Panas Bumi, dan PLTA)

Pemanfaatan SDA

• Negatif: Indikasi

Rusaknya

bentang alam

pada kawasan

budidaya dan

hutan lindung,

• Positiif:

Pengembangan energi

alternaif/energy listrik

Pengelolaan kawasan

pembangkit listrik dan sekitarnya

Pertegas ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang.

10 Perumahan dan

Permukiman di

Kawasan Hutan

Lindung

Pemanfaatan Ruang Kawasan Hutan Lindung

• Negatif: Indikasi

Intensitas dan ektensifikasi pemanfaatan lahan kawasan hutan lindung.  Berkurangnya luas kawasan hutan lindung

Zoning regulatin Pertegas ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang.