Hubungan Derajat Skor CURB-65 Saat Awal Masuk Pada Pasien Pneumonia Komunitas Terhadap Nilai Antithrombin III (AT-III) Chapter III IV

BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

Skor CURB-65

3.1Kerangka Konsep

Penderita
Pneumonia
Komunitas

Derajat Keparahan
Pneumonia Pada Awal
Masuk Rumah Sakit

Hubungan
(?)
Antithrombin III
(AT-III)

3.2Definisi Operasional

3.2.1. Pneumonia komunitas adalah infeksi akut pada parenkim paru yang berhubungan
dengan setidaknya beberapa gejala infeksi akut, disertai adanya gambaran infiltrat
akut pada radiologi toraks atau temuan auskultasi yang sesuai dengan Pneumonia
(perubahan suara nafas atau ronkhi setempat) pada orang yang tidak dirawat di rumah
sakit atau tidak berada pada fasilitas perawatan jangka panjang selama ≥ 14 hari
sebelum timbulnya gejala ataupun dalam rawatan rumah sakit≤ 48 jam (Dahlan Z,
2009).
3.2.2. Penilaian derajat keparahan penyakit adalah suatu alat bantu klinisi untuk membuat
keputusan klinik seperti kebutuhan rawat inap, pemberian terapi intravena dan
rencana monitoring lanjutan yang diperlukan oleh klinisi di tingkat primer maupun
sekunder (Singanayagam A dkk, 2009).
14
3.2.3. Antithrombin III (AT-III) adalah Glikoprotein yg disintesa oleh hati yang berperan
sbg antiserine protease inhibitor site koagulasi, tempat berikatan dgn heparin. Fungsi

Universitas Sumatera Utara

menetralkan atau sebagai inhibitor dari faktor koagulasi aktif (thrombin, Xa, IXa, XIa,
XIIa). Nilai normal Antithrombin III (AT -III) : 75-125 U/dl atau (75-125%) (Suharti,
2009).

3.2.4. Derajat keparahan Pneumonia dinilai berdasarkan skor CURB- 65 menurut acuan
BTS (British Thoracic Society) 2009, seperti yang terlihat pada uraian di bawah
ini(Lim WS, 2009) :
1. Konfusio/Confusion : gangguan kesadaran yang baru terjadi atau
adanya abnormalitas skor mental.
2. Urea :> 7 mmol/l ; > 20 mg/dl.
3. Laju pernapasan/Respiratory rate : ≥ 30x/menit.
4. Tekanan darah/ Blood Pressure: adanya tekanan darah rendah (sistolik
≤ 90 mmHg dan atau diastolik ≤ 60 mmHg)
5. Umur/Age ≥ 65 tahun.
Rentang nilai pada skor di atas adalah 0- 5 dimana setiap kriteria bernilai
satu.
Untuk penilaian konfusio dapat dibantu dengan skor mental yang telah
disesuaikan dengan pengetahuan di Indonesia.
Skor Mental (disesuaikan)
1. Berapa usia anda?
2. Kapan tanggal lahir anda?
3. Jam berapa saat ini?( tidak perlu menitnya)
4. Tahun berapa saat ini?
5. Apa nama Rumah Sakit yang anda datangi ini ?

6. Mengenal 2 orang ( contoh: dokter, perawat, anggota keluarga)
7. Alamat rumah saudara?
8. Menghitung mundur angka 20 sampai 1
9. Siapa nama Presiden Indonesia saat ini?
10. Tahun berapa Indonesia merdeka?
Setiap pertanyaan bernilai 1 dan jika nilai yang didapat
≤ 8, maka dapat ditegakkan
adanya konfusio pada penderita PK.

15

BAB IV

Universitas Sumatera Utara

BAHAN DAN METODE

4.1

Desain Penelitian

Penelitian observasional dengan jenis pengukuran secara cross-sectional yang
bersifat analitik.

4.2 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian dilakukan mulai bulan Februari s/d Maret 2013 di Instalasi Gawat
Darurat, Ruang Rawat Inap dan Poliklinik Pulmonologi dan Alergi Immunologi
RS H. Adam Malik Medan.

4.3 Subjek Penelitian
Penderita Pneumonia Komunitas yang dirawat inap maupun rawat jalan di Rumah
Sakit H. Adam Malik.

4.4 Kriteria Inklusi
1. Usia di atas 18 tahun
2. Gambaran klinis dan radiologik sesuai dengan diagnosis Pneumonia.
3. Bersedia mengikuti penelitian.

4.5 Kriteria Eksklusi
1. Wanita Hamil.
2. Pada saat 6 bulan post partum.

3. Baru pulang dari rumah sakit 10 hari yang lalu.
4. Penyakit ginjal kronis tahap akhir yang menjalani hemodialisis
5. Mendapat terapi antibiotik selama 48 jam terakhir.
6. Mendapat terapi heparin dan Antithrombin III
7. Pasien dengan gangguan defisiensi Antithrombin III

4.6 Besar Sampel
16

Universitas Sumatera Utara

Studi ini menggunakan sampel tunggal untuk uji hipotesis proporsi suatu populasi.
Dan perkiraan besar sampel :
n = {Z ( 1-α/2 ) √P0 (1-Po) + Z (1-β ) √Pa(1-Pa) }2
( Po – Pa)2
= 1,96√0,92 x 0,82 + 1,036√0,216 x 0,784
( 0,15)2
= 55 orang
Dimana: Z (1-α/2) : deviat baku untuk α = 0,05 : 1,96
Z (1-β ): deviat baku untuk β= 0,15: 1,036

Po: Proposi Pneumonia : 0,77 *
Qo= 1- Po = 1- 0,77= 0,23
Pa: Perkiraan proporsi Pneumonia yang diteliti: 0,92 **
Qa= 1 – Pa= 1- 0,92= 0,08
Po-Pa = beda proporsi yang bermakna, ditetapkan sebesar 0,15
n = jumlah sampel minimal

Keterangan: **Agapakis dkk, 2010
*WHO sample size determination in Health studies, S. K Lwanga and
S.Lomenshow

4.7

17

Cara Kerja

Universitas Sumatera Utara

a. Seluruh pasien yang didiagnosis menderita Pneumoniae komunitas dari

anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologi. Setelah memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi, selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium
seperti darah lengkap, ureum, creatinin, antithrombin III (AT-III) , kultur
sputum dan kultur darah.
b. Dilakukan penilaian derajat keparahan Pneumoniae dengan skor CURB-65.
Jika subjek memiliki skor 0-1 maka disebut ringan, skor 2 disebut sedang
dan jika berada pada skor 3-5 disebut berat.
c.

Nilai Antithrombin III (AT-III) diukur menggunakan metode ELISA
denganreagen kit (Te-Chrom AT,Behring, Marburg, Germany).

4.7.1

Pengambilan sampel darah


Sampel darah diambil dari vena mediana cubiti dengan terlebih dahulu dilakukan
tindakan anti septik dengan alkohol 70% dan dibiarkan kering. Pengambilan
darah sebanyak 6 cc dilakukan dengan menggunakan dispossible syringe 10 cc

yang dibagi atas 2 bagian. Bagian pertama sebanyak 3 cc darah dengan
antikoagulan EDTA untuk pemeriksaan darah lengkap. Bagian kedua sebanyak 3
cc darah tanpa antikoagulan dan diambil serumnya untuk pemeriksaan
Antithrombin III. Pengambilan sampel darah dilakukan tanpa memperdulikan
hari keberapa pasien dirawat, dimana apabila ditemukan pasien sepsis maka
diambil

sampel

darahnya

dalam

waktu

24

jam.

Dan


pada

saat

pengambilansampel darah , pasien dalam posisi berbaring.
Pemeriksaan darah lengkap dilakukan dengan alat Cell Dyne 3700dan morfologi
darah tepi diidentifikasi dari blood film dengan pewarnaan Giemsa.Pemeriksaan
Laju Endap Darah dilakukan dengan caraWestergren.

4.7.2

Teknik Pemeriksaan Antithrombin III
Pengambilan dan penyimpanan spesimen :

 Mendapatkan sampel darah vena dengan pungsi vena bersih.
 Sampel darah langsung dicampur dengan 3,2% natrium sitrat
 Spesimen disentrifuse 1500g dalam l0 menit. (platetet