Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Convensional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea) Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti
efisiensi pada bank syariah dan bank konvensional yang ada di Indonesia.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pendekatan Intermediasi
yang merupakan fungsi bank itu sendiri sebagai perantara, yang mengubah dan
mentransfer aset-aset keuangan, dari unit-unit yang kelebihan dana ke unit-unit
yang kekurangan dana. Pendekatan intermediasi dikatakan lebih tepat untuk
mengukur kinerja efisiensi perbankan karena sebagai fungsi intermediasi atau
DMU. Ruang lingkup penelitian ini meliputi menganalisis efesiensi kinerja bank
dan data yang digunakan adalah sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan
tahunan yang di publikasikan oleh Bank Indonesia di dalam statistik perbankan
Indonesia dan mengambil sampel Bank UmumKonvensional dan Bank Umum
Syariah.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data
yang diperoleh dari orang lain yang melakukan penelitian dari sumber-sumber
yang telah ada. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan tahunan bank
umum konvensional dan bank umum syariah yang dipublikasikan oleh Bank
Indonesia pada tahun 2008-2013.


Universitas Sumatera Utara

3.3 Jenis Variabel Penelitian
Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel input
dan variabel output. Variabel output adalah variabel yang menjadi pusat perhatian,
dalam penelitian ini yang digunakan adalah total kredit/pembiayaan (O1) dan laba
operasional (O2). Sedangkan Variabel input adalah variabel yang mempengaruhi
variabel output. Variabel input yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 3
variabel yaitu 1)Simpanan 2)Aset 3)biaya tenaga kerja. Semua variabel-variabel
tersebut bersumber dari data Bank Indonesia dalam kurun waktu 6 tahun yaitu
dimulai dari tahun 2008-2013.
3.4 Defenisi Operasional.
a. Variabel Input
Variabel input merupakan variabel-variabel yang mempengaruhi variabel
output. Variabel input terdiri dari 3 variabel yaitu:
1. Total simpanan
Simpanan merupakan dana yang berhasil dihimpun oleh bank dari nasabah
individu ataupu dari badan hukum yang berupa giro, tabungan dan
deposito.

2. Aset
Aset Tetap yang digunakan dalam penelitian ini merupakan keseluruhan
dari total asset tetap. Asset tetap bank merupakan aset bank dengan masa
pakai diatas satu tahun, dimaksudkan tidak untuk dijual akan tetapi untuk
menunjang kegiatan operasional bank.

Universitas Sumatera Utara

3. Biaya Tenaga Kerja
Menurut Mulyadi (2000), tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental
yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja
adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan biaya tenaga kerja
manusia.
b. Variabel Output
Variabel output dalam penelitian ini yaitu :
1. Kredit atau Pembiayaan yang merupakan produk utama bank sebagai
lembaga intermediasi yang menghubungkan unit surplus dan unit defisit.
2. Laba operasional yang merupakan selisih antara pendapatan operasional
dengan beban operasional.
3.5 Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah semua objek atas individu yang memiliki
karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam
penelitian ini adalah bank-bank umum konvensional dan bank-bank umum syariah
yang terdaftar dalam Bank Indonesia periode tahun 2008-2013 dimana jumlah
populasi pada penelitian ini terdiri atas 120 bank umum konvensional dan 11 bank
umum syariah. Namun dalam penelitian ini hanya babarapa bank saja yang akan
dijadikan sebagai sampel. Sampel adalah sebagian dari populasi yang
karakteristiknya akan diduga dan dianggap dapat mewakili populasinya. Sampel
dalam penelitian ini adalah bank umum konvensional dan bank umum syariah
yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun pengamatan, yaitu pada tahun 2008-

Universitas Sumatera Utara

2013. Untuk itu bank-bank yang dipilih sebagai sampel didasarkan pada kriteriakriteria berikut ini:
1. Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah yang beroperasi di
Indonesia selama periode pengamatan tahun 2008 – 2013 dan tidak
termasuk Bank Pembangunan Daerah.
2. Menyajikan laporan keuangan yang lengkap pada periode pengamatan
2008-2013 dan telah dipublikasikan di Bank Indonesia.
3. Untuk Bank Umum Konvensional bank yang di jadikan sampel yaitu bank

yang memiliki nilai total aset terbesar pada tahun 2013 yaitu > 100 Triliun.
4. Bank umum konvensional yang memiliki nilai BOPO 0-70 persen pada
tahun 2013.
5. Secara konsisten tidak mengalami perubahan bentuk badan usaha pada
periode pengamatan 2008-2013.

Universitas Sumatera Utara

Dari kriteria diatas terpilihlah 10 bank umum konvensional dan 5 bank umum
syariah yang akan dijadikan sebagai sampel.
Tabel 3.1
Daftar Sampel Bank Dalam Penelitian
Sampel Bank Umum
Konvensional
Bank Mandiri
Bank BRI
Bank BCA
Bank BNI
Bank CIMB Niaga
Bank Permata

Bank Panin
Bank Danamon
Bank BII
Bank BTN
3.6

Sampel
Bank
Umum
Syariah
Bank Muamalat Indonesia
Bank Bukopin Syariah
Bank BRI Syariah
Bank Mega Syariah
Bank Mandiri Syariah

Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini

yaitu Penelitian Pustaka (Library Research) dimana untuk memperoleh data-data

pendukung dalam penelitian ini, penulis merujuk pada berbagai sumber literature
seperti buku dan jurnal ilmiah serta laporan keuangan yang dipublikasikan oleh
Bank Indonesia. Dan peneliti pun datang langsung ke perpusatakaan Bank
Indonesia dengan tujuan untuk memperoleh data penelitian yang dibutuhkan. Data
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data runtun waktu atau data
berkala (time series) yang merupakan sekumpulan observasi dalam rentang waktu
tertentu.

Universitas Sumatera Utara

3.7 Teknik Analisis Data
Secara konseptual terdapat dua metodologi umum untuk mengukur batas
efisiensi; pendekatan parametrik menggunakan teknik ekonometrika, dan
pendekatan non parametrik yang memanfaatkan metode program linier. Oleh
karena itu dalam penelitian ini mengukur kinerja efisiensi bank dengan
menggunakan metode DEA (Data Envelopment Analysis). DEA merupakan
metode pendekatan Non Parametrik yang merupakan pengembangan dari
matematika linier programming. Dalam penelitian ini Input dan Output yang
digunakan sama untuk kedua metode yang digunakan. Meskipun demikian
terdapat perbedaan antara metode SFA dan DEA, dimana SFA memasukan

random error dalam frontier dan sementara DEA tidak memasukkan random
error. Adapun kelebihan DEA mampu mengidentifikasi output ataupun input satu
bank yang digunakan sebagai referensi yang dapat membantu cari penyebab dan
jalan keluar dari sumber ketidakefisienan suatu bank. Dapat dikatakan DEA
bahwa DEA bisa digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank secara umum.
DEA adalah model analisis faktor produksi untuk mengukur tingkat efisiensi
relatif dari set unit kegiatan ekonomi (UKE). Skor efisiensi dari banyak fator input
dan output dirumuskan sebagai berikut (Talluri, 2000) :
Efisiensi =

Jumlah Output
Jumlah Input

Metode pengukuran kinerja melalui efisiensi sektor perbankan dengan
menggunakan DEA didefenisikan sebagai rasio dari total output tertimbang dibagi
dengan total input tertimbang. Inti dari DEA adalah menentukan bobot atau
timbangan untuk setiap input dan output unit kegiatan ekonomi. Bobot tersebut

Universitas Sumatera Utara


memiliki sifat; (1) tidak bernilai negatif dan (2) bersifat universal. Artinya setiap
unit kegiatan ekonomi dalam sampel harus dapat menggunakan seperangkat bobot
yang sama untuk mengevaluasi rasionya dan rasionya tersebut tidak boleh lebih
dari 1. Pengukuran efisiensi dengan DEA adalah sebagai berikut:
Memaksimumkan


Zk = � Urk • Yrk
�=1

Dengan batasan atau kendala :




��Urk • Yrj � − ����� • ��� � ≤ 0
�=1

j = 1, 2, 3,..... n



�=1

�(��� • ��� ) = 1

�=1

Urk ≥ 0 ; r = 1, 2, 3, ...., s
Vik ≥ 0 ; r = 1, 2, 3, ...., m

Yrk : jumlah output r yang dihasilkan oleh UKE k
Xij : jumlah input i yang digunakan sub UKE j
Yrj : jumlah output r yang dihasilkan oleh UKE j
Xik : jumlah input i yang digunakan oleh UKE k
s : jumlah UKE yang dianalisis
m : jumlah input yang digunakan
Urk : bobot tertimbang dari output r yang dihasilkan tiap UKE k
Vik : bobot tertimbang dari input i yang digunakan untuk UKE k
Zk : nilai optimal sebagai indikator efisiensi relatif dari subUKE k
DEA berasumsi bahwa setiap UKE akan memilih bobot yang memaksimumkan

rasio efisiensinya. Karena setiap UKE menggunakan kombinasi input yang
berbeda untuk menghasilkan kombinasi output yang berbeda pula, maka setiap
UKE akan memilih seperangkat bobot yang mencerminkan keragaman tersebut.
Secara umum UKE akan menetapkan bobot yang tinggi untuk input yang

Universitas Sumatera Utara

penggunaannya sedikit dan untuk output yang dapat diproduksi dengan banyak.
Bobot- bobot tersebut bukan merupakan nilai ekonomis dari input dan outputnya,
melainkan sebagai penentu untuk memaksimumkan efisiensi dari suatu UKE.
Nilai efisien dalam DEA berkisar antara nol sampai satu. DMU yang
efisien akan memiliki nilai 1 atau 100%, sedangkan nilai yang mendekati nol
menunjukkan efisiensi DMU yang semakin rendah. Ada

dua

kriteria

sebuah


DMU yang efisien yaitu: pertama, apabila tidak ada unit lain atau kombinasi
DMU yang menggunakan jumlah input yang sama. Kedua, jumlah output yang
dihasilkan sedikitnya sama dengan jumlah output yang dihasilkan oleh DMU lain
yang berkinerja 100%.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengolahan Data Envelopment Anlysis (DEA)
Metode DEA adalah metode nonparametrik yang digunakan untuk menilai
tingkat efisiensi relative tiap unit/sampel, yaitu pada bank umum konvensional
dan bank umum syariah pada tahun periode 2008-2013. Untuk memperoleh skor
efisiensi dari tiap unit yang diperbandingkan, penulis menggunakan Software
Banxia Frontier Analysis. Suatu unit akan dinyatakan telah memperoleh efisiensi
relative apabila mencapai skor 1 atau 100% dan semakin tidak efisien jika
semakin jauh dari 1 atau 100%. Berdasarkan hasil perhitungan metode DEA
dengan menggunakan Software BFA dapat dilihat tingkat efisiensi 10 Bank
Umum Konvensional dan 5 bank Umum Syariah pada tabel 4.1 dan hasil yang
didapat menggambarkan pencapaian nilai efisiensi pada masing-masing bank.
Tabel 4.1
Nilai efisiensi pada Bank Umum Konvensional (BUK) dan Bank
Umum Syariah (BUS) tahun 2008-2013
(Persen)
Nama Bank
BTN Konvensional
BCA Konvensional
BNI Konvensional
BII Konvensional
BRI Konvensional
Mandiri Konvensional
CIMB
Niaga
Konvensional
Permata Konvensional
Danamon konvensional
Panin Konvensional
Rata-rata Efisiensi

2008
100
100
89
89.9
100
85.5

2009
100
100
79.1
83
100
100

tahun
2010
100
100
90.7
100
100
100

100
89
88.2
100
94.16

100
94.9
90.7
100
94.77

100
96.5
95
100
98.22

2011
100
100
90.3
94.2
100
100

2012
100
100
91.6
100
100
100

2013
100
100
95.5
100
100
100

100
88.6
97.02
100
97.01

100
94.7
100
100
98.63

96.1
91.5
96.2
100
97.93

Universitas Sumatera Utara

Muamalat Syariah
100
100
100
100
Bukopin Syariah
100
51.9
70.8
76
Mega Syariah
31.9
100
100
87.1
BRI Syariah
47.1
65
55.4
51.5
Mandiri Syariah
81.6
100
100
100
Rata-rata Efisiensi
72.12
83.38 85.24 82.92
Sumber : Hasil pengolahan dengan Banxia Frontier Analysis

100
79.5
100
65
100
88.9

100
76
100
72.8
95.9
88.94

Tabel diatas menjelaskan bahwa pada tahun 2008 dari 10 jumlah sampel
bank umum konvensional hanya 5 bank yang memiliki nilai efisiensi maksimum
yaitu 100 persen dan dari 5 jumlah sampel pada bank umum syariah hanya 2 bank
yang memiliki nilai efisiensi maksimum. Pada bank umum konvensional
diantaranya adalah Bank BTN, Bank BCA, Bank BRI, Bank CIMB Niaga, Bank
Panin sedangkan pada bank umum syariah yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank
Bukopin syariah. pada tahun 2009 ada 6 jumlah bank umum konvensional yang
mencapai nilai 100 persen diantaranya adalah Bank BTN, Bank BCA, Bank BRI,
Bank CIMB Niaga, Bank Panin, dan Bank Mandiri. Sementara bank umum
syariah yang mencapai nilai efisiensi 100 persen adalah Bank Muamalat
Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Bank Mandiri Syariah. jumlah bank yang
efisien tahun 2009 meningkat dari tahun 2008. Pada tahun 2010 jumlah bank
umum konvensional yang mencapai nilai 100 persen adalah 7 bank diantaranya
yaitu Bank BTN, Bank BCA, Bank BRI, Bank CIMB Niaga, Bank Panin, Bank
Mandiri, dan Bank BII. Sementara untuk bank umum syariah jumlahnya tetap
yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Bank Mandiri Syariah.
pada tahun 2011 jumlah bank umum konvensional yang mencapai nilai efisiensi
100 persen adalah 6 bank diantaranya yaitu, Bank BTN, Bank BCA, Bank BRI,
Bank CIMB Niaga, Bank Panin, Bank Mandiri. Sementara pada bank umum

Universitas Sumatera Utara

syariah hanya 2 bank yang mencapai nilai efisiensi 100 persen yaitu Bank
Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri Syariah, dan jumlah ini menurun dari
tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 jumlah bank umum konvensional yang
mencapai nilai 100 persen adalah 8 bank diantaranya yaitu Bank BTN, Bank
BCA, Bank BRI, Bank CIMB Niaga, Bank Panin, Bank Mandiri, Bank BII, dan
Bank Danamon. Sementara untuk bank umum syariah berjumlah 3 bank yaitu
Bank Muamalat Indonesia, Bank Mega syariah, dan Bank mandiri Syariah. pada
tahun 2013 jumlah bank umum konvensional yang mencapai nilai 100 persen
adalah 6 bank diantaranya yaitu Bank BTN, Bank BCA, Bank BII, Bank BRI,
Bank Mandiri, dan Bank Panin. Sementara pada bank umu syariah berjumlah 2
bank yaitu Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mega Syariah. Dengan nilai
efisiensi 100% yang dihasilkan oleh bank-bank diatas, maka bank tersebut telah
dikatakan efisien didalam kinerjanya. Dimana apa yang ditargetkan atau
direncanakan pada input (total aset, simpanan, biaya tenaga kerja) dan outputnya
(kredit/pembiayaan, laba operasional) sesuai dengan hasil realisasinya atau
aktualnya. Ini menunjukkan bahwa kinerja bank tersebut telah baik.
Tabel tersebut juga menjelaskan bahwa adanya perbedaan tingkat efisiensi
antara bank umum konvensional (BUK) dengan bank umum syariah (BUS) yang
dapat dilihat dari jumlah nilai rata-rata efisiensi yang dihasilkan oleh bank umum
konvensional dan bank umum syariah selama periode penelitian. Pada tahun 2008
jumlah rata-rata nilai efisiensi BUK adalah 94,16 persen sementara BUS
mencapai 72,12 persen. pada tahun 2009 jumlah rata-rata nilai efisiensi BUK
adalah 94,77 persen sementara BUS hanya mencapai 83,38 persen. pada tahun

Universitas Sumatera Utara

2010 jumlah rata-rata nilai efisiensi BUK mencapai 98,22 persen sementara BUS
hanya mencapai 85,24 persen. pada tahun 2011 jumlah rata-rata nilai efisiensi
BUK adalah 97,01 persen sementara nilai BUS sebesar 82,92 persen. pada tahun
2012 jumlah rata-rata nilai efisiensi BUK sebesar 98,63 persen sementara BUS
hanya mencapai nilai 88,90 persen dan pada tahun 2013 jumlah rata-rata nilai
efisiensi pada BUK adalah 97,93 persen sementara BUS hanya mencapai nilai
88,94 persen.
4.2 Hasil Analisis Data dan Interpretasi Hasil Data
Tabel 4.2
Nilai Actual, Target, Potential Improvement Input-Output Bank
Umum Konvensional dan bank Umum Syariah yang Efisien dan Inefisien
Tahun 2008
Bank
Konvensional
Bank BTN
Total Aset
Simpanan
Biaya Tenaga Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank BCA
Total Aset
Simpanan
Biaya Tenaga Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank BNI
Total Aset
Simpanan
Biaya Tenaga Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank BII
Total Aset

Efisiensi
(%)

100

100

89

Actual

Target

potential
improvement
(%)

44,992,171
21,220,416
613,321
32,025,231
669,834

44,992,171
21,220,416
613,321
32,025,231
669,834

0
0
0
0
0

224,729,251
52,967,094
3,200,928
112,846,634
7,605,119

224,729,251
52,967,094
3,200,928
112,846,634
7,605,119

0
0
0
0
0

200,390,507
67,307,399
3,220,991
108,896,144
1,892,014

178,948,106
60,105,300
2,876,335
108,896,144
4,782,050

-10.70
-10.70
-10.70
0
152.75

53,790,638

48,289,293

-10.23

Universitas Sumatera Utara

Simpanan
Biaya Tenaga Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank BRI
Total Aset
Simpanan

89.8

100

Biaya Tenaga Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank Mandiri
Total Aset
85.5
Simpanan
Biaya Tenaga Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank CIMB Niaga
Total Aset
Simpanan
Biaya Tenaga Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank Permata
Total Aset
Simpanan
Biaya Tenaga Kerja
Kredit
Laba Operasional
bank Danamon
Total Aset
Simpanan
Biaya Tenaga Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank Panin
Total Aset
Simpanan
Biaya Tenaga Kerja
Kredit

100

89

88.2

100

25,906,881
938,331
35,057,139
81,994

22,549,715
784,291
35,057,139
605,851

-12.96
-16.42
0
638.90

246,026,225
73,519,757

246,026,225
73,519,757

0
0

6,317,638
161,061,059
8,347,565

6,317,638
161,061,059
8,347,565

0
0
0

338,404,265
117,047,354

289,329,571
93,578,750

4,095,663
159,007,051
7,752,840

3,501,718
159,007,051
7,752,840

-14.50
-20.05
-14.50
0
0
0

102,604,732
47,913,468
1,666,471
74,489,148
1,287,308

102,604,732
47,913,468
1,666,471
74,489,148
1,287,308

0
0
0
0
0

53,959,827
26,366,090
922,019
34,850,805
605,485

48,018,981
22,399,698
781,243
34,850,805
605,485

-11.01
-15.04
-15.27
0
0

104,821,926
54,214,672
2,270,214
64,233,906
2,012,992

92,401,406
36,435,959
1,877,513
64,233,906
2,012,992

-11.85
-32.79
-17.30
0
0

62,772,547
29,445,332
375,589
36,868,879

62,772,547
29,445,332
375,589
36,868,879

0
0
0
0

Universitas Sumatera Utara

Laba Operasional

948,123

948,123

Efisiensi
(%)
Actual
Target
Bank Syariah
Bank Muamalat
12,610,853
12,610,853
Total Aset
805,783
805,783
Simpanan
100
145,219
145,219
Biaya Tenaga Kerja
5,020,760
5,020,760
Kredit
300,692
300,692
Laba Operasional
Bank Bukopin
606,055
606,055
Total Aset
18,560
18,560
Simpanan
100
12,026
12,026
Biaya Tenaga Kerja
132,824
132,824
Kredit
1,442
1,442
Laba Operasional
Bank Mega
3,096,201
998,973
Total Aset
654,701
63,191
Simpanan
31.9
88,912
11,388
Biaya Tenaga Kerja
135,521
393,740
Kredit
23,581
23,581
Laba Operasional
Bank BRI
1,466,762
690,223
Total Aset
77,365
36,406
Simpanan
47.1
68,022
9,874
Biaya Tenaga Kerja
233,400
233,400
Kredit
4,084
11,492
Laba Operasional
Bank Mandiri
17,065,938
13,920,156
Total Aset
1,850,684
889,442
Simpanan
81.6
294,252
160,296
Biaya Tenaga Kerja
5,542,033
5,542,033
Kredit
279,940
331,910
Laba Operasional
Sumber : Hasil pengolahan dengan Banxia Frontier Analysis

0
potential
improvement
(%)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-68.06
-90.35
-87.19
190.54
0
-52.94
-52.94
-85.48
0
181.40
-18.43
-51.94
-87.19
0
18.57

Tabel diatas menunjukkan input dan output yang menyebabkan inefisiensi
pada masing-masing bank. Tabel tersebut menunjukkan nilai actual, target dan

Universitas Sumatera Utara

potential improvement. Nilai actual adalah nilai input-output yang digunakan.
Target adalah pencapaian yang diharapkan untuk mencapai tingkat efisiensi relatif
dan potential improvement ialah persentase yang diharapkan.
Pada tahun 2008 ada 5 bank umum konvensional dan 3 bank umum
syariah yang tidak efisien. Bank-bank diatas merupakan bank yang memiliki nilai
efisiensi < 100%. Dimana dengan nilai tersebut bank dikatakan inefisien didalam
kinerjanya. Bank-bank yang tidak efisien dapat dikatakan bahwa bank tersebut
belum dapat memaksimalkan nilai output (kredit/pembiayaan, laba operasional)
dan nilai inputnya (total aset, simpanan, biaya tenaga kerja). Hal ini berarti nilai
yang dicapai oleh bank yang inefisien belum dapat meraih target yang sebenarnya.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa letak inefisiensi bank tersebut berada
pada input dan outputnya. Pada bank umum konvensional, Bank BNI memperoleh
nilai efisiensi sebesar 89% nilai efisiensi tersebut lebih kecil dari 100%. Maka
bank

tersebut

dikatakan

tidak

efisien

didalam

kinerjanya.

Letak

ketidakefisienannya yaitu terletak pada inputnya yaitu jumlah aktual total aset
sebesar 200,390,507 juta, sedangkan target yang dihasilkan melalui perhitungan
DEA yaitu berjumlah 178,948,106 juta jumlah aktual tersebut melebihi jummlah
target sehingga mengalami inefisien sebesar 10.70%. Jumlah aktual simpanan
sebesar 67,307,399 juta sedangkan jumlah target untuk simpanan sebesar
60,105,300 juta sehingga terjadi inefisiensi sebesar 10,70% dan jumlah aktual
untuk biaya tenaga kerja sebesar 3,220,991 juta. Sedangkan jumlah target melalui
analisis DEA yaitu sebesar 2,876,335 juta sehingga menyebabkan inefisien
sebesar 10.70%. Pada output, yang menyebabkan bank tidak efisien terletak pada

Universitas Sumatera Utara

laba operasionalnya, dimana jumlah aktual pada laba operasional sebesar
1,892,014 juta sedangkan target yang seharusnya dicapai melalui analisis yaitu
berjumlah 4,782,050 juta sehingga perlu penambahan hingga 152,75%.
Pada Bank BII memiliki nilai efisiensi sebesar 89,90%. Yang
menyebabkan bank tersebut tidak efisien yaitu terletak pada jumlah aktual total
aset sebesar 53,790,638 juta sedangkan target yang dihasilkan analisis DEA
sebesar 48,289,293 juta sehingga inefisien sebesar 10,23%. Jumlah aktual
simpanan sebesar 25,906,881 juta sedangkan targetnya sebesar 22,549,715 juta
sehingga butuh pengurangan sebesar 12,96%. Pada biaya tenaga kerja memiliki
jumlah aktual sebesar 938,331 juta sedangkan target yang dihasilkan melalui
analisis sebesar 784,291 juta sehingga butuh pengurangan sebesar 16,42% untuk
mencapai efisiensi. Pada laba operasional yang memiliki jumlah aktual sebesar
81,994 juta sedangkan yang ditargetkan yaitu sebesar 605,851 juta sehingga untuk
mencapai efisiensi butuh penambahan sebesar 638,90%.
Pada Bank Mandiri konvensional memiliki nilai efisiensi sebesar 85,50%
agar bank tersebut mencapai nilai efisiensi maka perlu dilakukan perbaikan pada
variabel inputnya dimana pada total aset jumlah aktualnya sebesar 338,404,265
juta sedangkan target menurut hasil analisis sebesar 289,329,571 juta sehingga
perlu pengurangan sebesar 14,50%. Pada simpanannya yang memiliki jumlah
aktual sebesar 117,047,354 juta sedangkan target sebesar 93,578,750 juta
sehingga terjadi inefisiensi sebesar 20,05%. Pada biaya tenaga kerja memiliki
nilai aktual sebesar 4,095,663 juta sedangkan target yang dihasilkan melalui
analisis DEA yaitu sebesar 3,501,718 juta sehingga inefisien sebesar 14,50%.

Universitas Sumatera Utara

Pada Bank Permata konvensional memiliki nilai efisiensi sebesar 89%.
Dengan jumlah aktual total aset sebesar 53,959,827 juta sedangkan jumlah target
sebesar 48,018,981 juta sehingga inefisien sebesar 11,01%. Pada simpanannya
memiliki nilai aktual sebesar 26,366,090 juta sedangkan target hasil analisis
sebesar 22,399,698 juta sehingga inefisien sebesar 15,04%. Sedangkan pada biaya
tenaga kerja memiliki jumlah aktual sebesar 922,019 juta dan hasil analisis hanya
mencapai target sebesar 781,243% sehingga inefisien sebesar 15,27%.
Pada Bank Danamon memiliki nilai efisiensi 88,20% nilai tersebut disebut
Inefisien karena < 100%. Letak ketidakefisienannya terletak pada inputnya
dimana pada total aset jumlah aktualnya sebesar 104,821,926 juta sedangkan
jumlah targetnya sebesar 92,401,406 juta sehingga inefisien sebesar 11,85%. Pada
simpanannya jumlah aktualnya sebesar 54,214,672 juta sedangkan target
padahasil analisis sebesar 36,435,959 juta sehingga bank perlu melakukan
pengurangan sebesar 32,79% pada simpanan. Sedangkan biaya tenaga kerja
memiliki jumlah aktual sebesar 2,270,214 juta dan target yang seharusnya yaitu
sebesar 1,877,513 juta sehingga inefisiensi sebesar 17,30%.
Pada Perbankan Syariah yaitu Bank Mega Syariah memiliki nilai efisiensi
sebesar 31,90%. Dimana pada total aset memiliki jumlah aktual sebesar 3,096,201
juta sedangkan target hasil analisis hanya sebesar 998,973 juta sehingga inefisien
sebesar 68,06%. Pada simpanannya memiliki jumlah aktual sebesar 654,701 juta
sedangkan target hasil analisis yaitu sebesar 63,191 juta sehingga menyebabkan
inefisien sebesar 90,35% dan pada biaya tenaga kerja memiliki jumlah aktual
sebesar 88,912 juta sedangkan target hasil analisis yaitu sebesar 11,388 juta

Universitas Sumatera Utara

berarti bank perlu melakukan penguranganuntuk biaya tenaga kerja sebesar
87,19% dan pada kredit dengan jumlah aktualnya sebesar 135,521 juta sedangkan
target hasil analisis melalui DEA yaitu sebesar 393,740 juta sehingga bank perlu
melakukan penambahan pada kredit sebesar 190,54%.
Pada Bank BRI Syariah memiliki nilai efisiensi sebesar 47,10%. Dengan
jumlah aktual total aset sebesar 1,466,762 juta sedangkan target hasil analisis
yaitu sebesar 690,223 juta sehingga menyebabkan inefisien sebesar 52,94%.
Jumlah aktual pada simpanannya sebesar

77,365 juta sedangkan target hasil

analisis melalui DEA sebesar 36,406 juta sehingga perlu dilakukan pengurangan
simpanan sebesar 52,94%. Pada biaya tenaga kerja memiliki jumlah aktual
sebesar 68,022 juta sedangkan target hasil analisis adalah sebesar 9,874 juta
sehingga bank perlu melakukan pengurangan pada jumlah biaya tenaga kerja
sebesar 85,48%. Pada laba operasionalnya memiliki jumlah aktual sebesar 4,084
juta sedangkan jumlah target hasil analisis sebesar 11,492 sehingga bank perlu
menaikkan jumlah laba operasional sebesar 181,40%.
Pada Bank Mandiri Syariah memiliki nilai efisiensi 81,60%. Dimana
jumlah aktual pada total asetnya sebesar 17,065,938 juta sedangkan jumlah target
hasil analisis DEA sebesar 13,920,156 juta sehingga inefisien sebesar 18,43%.
Pada simpanan bank Mandiri Syariah memiliki jumlah aktual sebesar 1,850,684
juta sedangkan target hasil analisis sebesar 889,442 juta sehingga inefisien sebesar
51,94%. Pada biaya tenaga kerja memiliki jumlah aktual sebesar 294,252 juta
sedangkan target hasil analisis sebesar 160,296 juta sehingga menyebabkan
inefisien sebesar 45,52% dan pada laba operasionalnya memiliki jumlah aktual

Universitas Sumatera Utara

sebesar 279,940 juta sedangkan target hasil analisis sebesar 331,910 juta jumlah
aktual tersebut masih berada dibawah jumlah target yang seharusnya dicapai oleh
bank, maka bank perlu meningkatkan pendapatan pada operasionalnya agar laba
operasionlanya dapat mencapai target. dari perbedaan jumlah aktual dan jumlah
target terjadi inefisien sebesar 18,57%.
Tabel 4.3
Nilai Actual, Target, Potential Improvement Input-Output Bank
Umum Konvensional dan bank Umum Syariah yang Efisien dan Inefisien
Tahun 2009

Bank
Konvensional
Bank BTN
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank BCA
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank BNI
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank BII
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga

Efisiensi
(%)

100

100

79.1

83

Actual

Target

potential
improvement
(%)

58,516,058
23,909,718

58,516,058
23,909,718

0
0

695,713
40,732,954
739,444

695,713
40,732,954
739,444

0
0
0

280,817,308 280,817,308
65,006,963 65,006,963

0
0

4,061,935
4,061,935
123,596,037 123,596,037
8,404,158
8,404,158

0
0
0

225,541,328 178,439,745
82,609,539 65,357,534

-20.88
-20.88

3,336,683
2,639,857
117,644,695 117,644,695
3,347,581
3,347,581

-20.88
0

58,701,483
26,645,710
977,340

-17.03
-20.87
-17.03

48,706,429
21,083,893
810,929

0

Universitas Sumatera Utara

Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank BRI
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank Mandiri
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank
CIMB
Niaga
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank Permata
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional
bank Danamon
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank Panin
Total Aset
Simpanan

37,047,434
358,591

100

100

100

94.9

90.7

37,047,434
917,662

0
155.91

314,745,744 314,745,744
100,034,299 100,034,299

0
0

6,585,617
6,585,617
205,522,394 205,522,394
8,569,748
8,569,748

0
0
0

370,310,994 370,310,994
123,409,519 123,409,519

0
0

4,205,057
4,205,057
179,687,845 179,687,845
10,312,469 10,312,469

0
0
0

106,803,360 106,803,360
46,884,622 46,884,622

0
0

1,906,029
82,970,368
2,178,850

1,906,029
82,970,368
2,178,850

0
0
0

55,900,751
25,115,277

53,036,615
23,282,054

-5.12
-7.30

1,131,892
41,201,583
736,650

946,499
41,201,583
1,081,977

-16.38
0
46.88

96,630,214
44,842,744

87,640,548
30,401,932

-9.30
-32.20

2,102,538
59,832,098
2,242,686

1,769,047
59,832,098
2,242,686

-15.86
0
0

76,075,202
30,571,763

76,075,202
30,571,763

0
0

Universitas Sumatera Utara

Biaya Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional

100

456,547
43,196,490
1,229,317

456,547
43,196,490
1,229,317

Efisiensi
Bank Syariah
(%)
Actual
Target
Bank Muamalat
Total Aset
16,064,093 16,064,093
Simpanan
1,245,352
1,245,352
Biaya
Tenaga
Kerja
100
200,805
200,805
Kredit
5,996,216
5,996,216
Laba Operasional
77,565
77,565
Bank Bukopin
Total Aset
1,974,948
865,937
Simpanan
243,798
67,130
Biaya
Tenaga
Kerja
51.9
20,861
10,824
Kredit
323,227
323,227
Laba Operasional
2,886
4,181
Bank Mega
Total Aset
4,381,991
4,381,991
Simpanan
996,778
996,778
Biaya
Tenaga
Kerja
100
188,979
188,979
Kredit
193,926
193,926
Laba Operasional
83,394
83,394
Bank BRI
Total Aset
3,178,386
2,066,154
Simpanan
443,097
160,176
Biaya
Tenaga
Kerja
65
90,176
25,827
Kredit
771,230
771,230
Laba Operasional
7,127
9,976
Bank Mandiri
Total Aset
22,036,535 22,036,535
Simpanan
2,681,018
2,681,018
Biaya
Tenaga
100
395,188
395,188
Kerja
Kredit
6,519,744
6,519,744
Laba Operasional
410,384
410,384
Sumber : Hasil pengolahan dengan Banxia Frontier Analysis

0
0
0
potential
improvement
(%)
0
0
0
0
0
-56.15
-72.46
-48.11
0
44.88
0
0
0
0
0
-34.99
-63.85
-71.36
0
39.98
0
0
0
0
0

Universitas Sumatera Utara

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 ada 6 bank umum
konvensional yang mencapai nilai efisiensi maksimal yaitu yang mencapai nilai
efisiensi sebesar 100%, sedangkan pada tahun 2008 hanya 5 bank yang efisien
pada bank umum konvensional. Sedangkan pada bank umum syariah ada 3 bank
yang efisien. Keadaan ini juga meningkat dari tahun sebelumya, dimana pada
tahun 2008 hanya 2 bank saja yang efisien pada bank umum syariah. dan ada 4
bank umum konvensional yang tidak efisien dengan nilai efisiensi < 100%, dan
ada 2 bank umum syariah yang tidak efisien. Penyebab ketidakefisienan pada
bank-bank tersebut dapat dilihat pada tabel tersebut yang terletak pada input dan
outputnya.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada Bank BNI konvensional
memiliki nilai efisiensi sebesar 79.10%, dengan jumlah aktual pada total aset yaitu
sebesar 225,541,328 juta, sedangkan target hasil analisis melalui metode DEA
adalah sebesar 178,439,745 juta maka terjadi inefisien sebesar 20.88%.
Sedangkan pada simpanan yang memiliki jumlah aktualnya sebesar 82,609,539
juta, sedangkan hasil analisis menargetkan 65,357,534 juta. Dari jumlah tersebut
bank perlu melakukan perbaikan yaitu dengan cara pengurangan sebesar 20.88%
pada simpanannya. Dan pada biaya tenaga kerja yang memiliki nilai aktualnya
sebesar 3,336,683 juta, sedangkan target melalui hasil analisis DEAyaitu sebesar
2,639,857 juta. Dengan begitu maka terjadi inefisien sebesar 20.88%.
Pada bank BII yang merupakan bank umum konvensional memiliki nilai
efisiensi sebesar 83%. Dengan jumlah aktual total aset sebesar 58,701,483 juta,
sedangkan target hasil analisis DEA adalah sebesar 48,706,429 juta. Maka dari

Universitas Sumatera Utara

angka tersebut telah terjadi inefisien sebesar 17.03%. pada simpanannya yang
memiliki nilai aktual sebesar 26,645,710 juta, sedangkan target yang dihasilkan
oleh analisis sebesar 21,083,893 juta. Sehingga bank perlu melakukan
pengurangan terhadap simpanan sebesar 20.87%. pada biaya tenaga kerja
memiliki nilai aktual sebesar 977,340 juta, sedangkan target yang seharusnya
melalui metode DEA adalah sebesar 810,929 juta. Dari angka tersebut maka bank
perlu melakukan perbaikan pada nilai biaya tenaga kerja dengan melakukan
pengurangan 17.03%. dan pada laba operasionalnya yang memiliki nilai aktual
sebesar 358,591 juta, sedangkan hasil analisis dapat menargetkan 917,662 juta
maka bank perlu melakukan penambahan pada laba operasionalnya sebesar
155.91%.
Pada bank permata dengan nilai efisien sebesar 94.90%. nilai tersebut
hampir mencapai nilai efisien 100%. Namun dapat dilihat pada total aset jumlah
akatual sebesar 55,900,751 juta. Sedangkan target yang dapat di capai harusnya
53,036,615 juta sehingga terjadi inefisien sebesar 5.12%. Pada simpanan bank
tersebut memiliki nilai aktual sebesar 25,115,277 juta sedangkan target yang
seharusnya dicapai adalah 23,282,054 juta maka terjadi inefisien sebesar 7,30%.
Pada biaya tenaga kerja memiliki nilai aktual sebesar 1,131,892 juta sedangkan
target hasil analisis hanya sebesar 946,499 juta maka terjadi inefisien sebesar
16,38%. Pada laba operasionalnya memiliki jumlah aktual sebesar 736,650 juta
sedangkan target yang harusnya dicapai adalah sebesar 1,081,977 juta maka bank
perlu melakukan peningkatan pada laba operasional sebesar 46.88%.

Universitas Sumatera Utara

Pada perbankan syariah yaitu pada bank BRI syariah yang memiliki nilai
efisiensi sebesar 65% dimana angka tersebut

masih jauh dari angka 100%

sehingga bank tersebut disebut tidak efisien. Dapat dilihat pada total aset yang
jumlah aktualnya sebesar 3,178,386 juta sedangkan target yang harusnya dicapai
melalui hasil analisis yaitu sebesar 2,066,154 juta maka terjadi inefisien sebesar
34.99%. Pada jumlah aktual simpanannya sebesar 443,097 juta sedangkan target
yang harusnya dicapai adalah sebesar 160,176 juta maka telah terjadi inefisien
sebesar 63,85%. Pada biaya tenaga kerja yang memiliki jumlah aktual sebesar
90,176 juta sedangkan target yang seharusnya adalah 25,827 juta maka telah
terjadi inefisien sebesar 71.36%. pada laba operasional yang memiliki jumlah
aktual sebesar 7,127 juta sedangkan hasil analisis target yang harusnya dicapai
adalah sebesar 9,976 juta. Maka bank perlu meningkatkan laba operasionalnya
sebesar 39,98%.
Pada bank Bukopin syariah yang memiliki nilai efisiensi sebesar 51.90%
dimana angka tersebut menunjukkan bahwa bank tersebut tidak efisien. Dapat
dilihat pada jumlah aktual total asetnya sebesar 1,974,948 juta sementara target
yang seharusnya dicapai menurut hasil analisis adalah sebesar 865,937 juta
sehingga terjadi inefisien sebesar 56.15%. Jumlah aktual pada simpanannya
sebesar 243,798 juta sementara hasil analisis adalah sebesar 67,130 juta sehingga
menyebabkan inefisien sebesar 72.46%. Jumlah aktual pada biaya tenaga kerja
bank tersebut adalah sebesar 20,861 juta sementara hasil analisis hanya
menargetkan 10,824 juta sehingga inefisien sebesar 48.11% dan jumlah aktual
padaalaba operasionalnya yaitu sebesar 20,861 juta sementara hasil analisis hanya

Universitas Sumatera Utara

menargetkan 4,181 juta sehingga bank perlu meningkatkan laba operasionalnya
hingga 44.88%.
. Tabel 4.4
Nilai Actual, Target, Potential Improvement Input-Output Bank
Umum Konvensional dan bank Umum Syariah yang Efisien dan Inefisien
Tahun 2010
potential
Efisiensi
improvement
Bank
(%)
Actual
Target
(%)
Konvensional
Bank BTN
Total Aset
68,385,539 68,385,539
0
Simpanan
29,513,925 29,513,925
0
Biaya Tenaga Kerja
100
762,897
762,897
0
Kredit
48,702,920 48,702,920
0
Laba Operasional
1,263,720
1,263,720
0
Bank BCA
Total Aset
320,585,907 320,585,907
0
Simpanan
67,987,209 67,987,209
0
Biaya Tenaga Kerja
100
4,241,720
4,241,720
0
Kredit
153,965,023 153,965,023
0
Laba Operasional
9,914,319
9,914,319
0
Bank BNI
Total Aset
240,293,481 217,987,092
-9.28
Simpanan
77,361,996 70,180,499
-9.28
3,817,770
3,463,367
-9.28
Biaya Tenaga Kerja
90.7
Kredit
132,852,979 132,852,979
0
Laba Operasional
5,461,937
6,495,604
18.92
Bank BII
Total Aset
71,579,977 71,579,977
0
Simpanan
35,445,946 35,445,946
0
Biaya Tenaga Kerja
100
137,429
137,429
0
Kredit
49,695,623 49,695,623
0
Laba Operasional
475,353
475,353
0
Bank BRI
Total Aset
398,393,138 398,393,138
0
Simpanan
126,309,586 126,309,586
0
Biaya Tenaga Kerja
100
8,104,779
8,104,779
0
Kredit
246,968,128 246,968,128
0
Laba Operasional
14,407,492 14,407,492
0
Bank Mandiri

Universitas Sumatera Utara

Total Aset
Simpanan
Biaya Tenaga Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank CIMB Niaga
Total Aset
Simpanan
Biaya Tenaga Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank Permata
Total Aset
Simpanan
Biaya Tenaga Kerja
Kredit
Laba Operasional
bank Danamon
Total Aset
Simpanan
Biaya Tenaga Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank Panin
Total Aset
Simpanan
Biaya Tenaga Kerja
Kredit
Laba Operasional

Bank Syariah
Bank Muamalat
Total Aset
Simpanan
Biaya Tenaga Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank Bukopin
Total Aset
Simpanan

100

406,000,854 406,000,854
144,710,102 144,710,102
4,552,606
4,552,606
219,032,483 219,032,483
12,928,742 12,928,742

0
0
0
0
0

100

142,637,071 142,637,071
64,717,462 64,717,462
1,849,845
1,849,845
102,108,984 102,108,984
3,261,532
3,261,532

0
0
0
0
0

96.5

73,582,319
31,940,369
1,119,968
50,589,480
1,106,514

70,993,135
30,816,464
806,494
50,589,480
1,347,005

-3.52
-3.52
-27.99
0
21.73

95

113,864,875 108,167,254
48,060,809 45,655,921
2,539,450
1,572,320
75,090,482 75,090,482
2,773,386
2,773,386

-5.0
-5.0
-38.08
0
0

100

105,424,496 105,424,496
37,865,914 37,865,914
549,327
549,327
57,525,466 57,525,466
1,502,270
1,502,270

Efisiensi
(%)

100

Actual

Target

0
0
0
0
0
potential
improvement
(%)

21,442,596
2,547,365
253,263
7,501,327
238,431

21,442,596
2,547,365
253,263
7,501,327
238,431

0
0
0
0
0

2,193,952
270,085

1,553,572
184,563

-29.19
-31.66

Universitas Sumatera Utara

Biaya Tenaga Kerja
70.8
41,843
18,,349
Kredit
543,491
543,491
Laba Operasional
14,373
17,274
Bank Mega
Total Aset
4,637,730
4,637,730
Simpanan
1,182,822
1,182,822
Biaya Tenaga Kerja
100
293,340
293,340
Kredit
149,474
149,474
Laba Operasional
85,411
85,411
Bank BRI
Total Aset
6,856,386
3,798,932
Simpanan
1,054,006
451,310
Biaya Tenaga Kerja
55.4
189,999
44,869
Kredit
1,328,992
1,328,992
Laba Operasional
9,052
42,242
Bank Mandiri
Total Aset
32,481,873 32,481,873
Simpanan
4,174,664
4,174,664
Biaya Tenaga Kerja
100
622,679
622,679
Kredit
8,715,920
8,715,920
Laba Operasional
565,098
565,098
Sumber : Hasil pengolahan dengan Banxia Frontier Analysis.

-56.15
0
20.19
0
0
0
0
0
-44.59
-57.18
-76.38
0
366.6
0
0
0
0
0

Pada tahun 2010 pada bank umum konvensional dari 10 jumlah sampel
yang terpilih ada 7 bank yang nilai efisiensinya mencapai 100% dimana jumlah
bank yang efisien pada tahun 2010 lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya dan
ini menandakan bahwa perkembangan kinerja pada bank umum konvensional
semakin membaik dari tahun ke tahun. Sedangkan pada bank umum syariah dari 5
jumlah sampel yang terpilih hanya 3 bank yang memiliki nilai efisien 100% dan
jumlah ini masih tetap sama seperti tahun sebelumnya. Dengan begitu bank-bank
yang telah mencapai nilai efisiensi 100% dapat dikatakan telah memiliki kinerja
yang baik.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa, pada tahun 2010 ada 3 bank umum
konvensional dan 2 bank umum syariah yang tidak efisien diantaranya yaitu: Bank

Universitas Sumatera Utara

BNI konvensional yang memiliki nilai efisiensi sebesar 90.7% dimana jumlah
aktual total asetnya sebesar

240,293,481 juta sementara hasil analisis hanya

mencapai target 217,987,092 juta sehingga menyebabkan inefisien sebesar 9,28%
sedangkan jumlah aktual pada simpanannya yaitu sebesar 77,361,996 juta
sementara hasil analisis hanya mencapai target 70,180,499 juta sehingga bank
perlu melakukan pengurangan pada simpanan sebesar 9.28% agar efisien. Jumlah
aktual biaya tenaga kerja mencapai 3,817,770 juta sementara hasil analisis hanya
menargetkan 3,463,367 juta sehingga bank perlu melakukan pengurangan sebesar
9.28% pada biaya tenaga kerja. Sementara kredit pada bank ini sudah efisien
dimana nilai aktualnya sama dengan nilai target hasil analisis, sementara jumlah
aktual laba operasionalnya sebesar 5,461,937 juta dan hasil analisis menargetkan
6,495,604 juta maka bank perlu meningkatkan laba operasionalnya sebesar
18.92%.
Pada bank Permata konvensional memiliki nilai efisiensi 96.5% dengan
angka

tersebut

bank

ini

hampir

mencapai

efisien

dalam

kinerjanya.

Ketidakefisienan pada bank tersebut dapat dilihat dari segi input maupun
outputnya dimana, jumlah aktual pada total asetnya mencapai 73,582,319 juta
sedangkan hasil analisis hanya menargetkan 70,993,135 juta sehingga terjadi
inefisien sebesar 3.52%. Jumlah aktual pada simpanan sebesar 31,940,369 juta
dan jumlah ini tidak sesuai dengan hasil analisis DEA yaitu sebesar 30,816,464
juta sehingga terjadi inefisien sebesar 3.52%. jumlah aktual untuk biaya tenaga
kerja adalah sebesar 1,119,968 juta jumlah tersebut juga tidak sesuai dengan hasil
analisis yaitu sebesar 806,494 sehingga bank perlu melakukan perbaikan pada

Universitas Sumatera Utara

jumlah biaya tenaga kerja dengan mengurangi sebesar 27.99%. jumlah aktual
pada laba operasionalnya sebesar 1,106,514 juta sementara hasil analisis hanya
menargetkan 1,347,005 juta sehingga inefisien sebesar 21.73%.
Pada Bank Danamon konvensional memiliki nilai efisiensi sebesar 95%
dengan nilai tersebut maka bank tersebut belum dapat dikategorikan efisien
karena nilai efisiensinya kurang dari 100% dimana jumlah aktual pada total
asetnya sebesar 113,864,875 juta sementara target hasil analisis adalah sebesar
108,167,254 juta sehingga menyebabkan inefisien sebesar 5.0%. jumlah aktual
pada simpanannya sebesar 48,060,809 juta dimana jumlah tersebut tidak sama
dengan hasil analisis DEA yang berjumlah 45,655,921 juta sehingga inefisien
sebesar 5,0%. Jumlah aktual biaya tenaga kerja yaitu sebesar 2,539,450 juta
sementara target yang dihasilkan melalui analisis DEA yaitu sebesar 1,572,320
juta maka bank perlu melakukan perbaikan terhadap jumlah biaya tenaga kerja
dengan melakukan pengurangan sebesar 38.08.
Pada bank Bukopin syariah memiliki nilai efisiensi sebesar 70.8% dimana
dengan jumlah tersebut bank tersebut belum bias dikategorikan efisien karena
nilai efisiensinya yang kurang dari 100%. Dapat dilihat dari total asetnya yang
jumlah aktualnya sebesar 2,193,952 juta sementara hasil analisis hanya
menargetkan 1,553,572 juta sehingga bank perlu melakukan pengurangan sebesar
29.19% pada total aset. Jumlah aktual pada simpanannya mencapai 270,085 juta
sementara hasil analisis hanya menargetkan 184,563 juta sehingga menyebabkan
inefisiensi sebesar 31.66%. jumlah aktual pada biaya tenaga kerja sebesar 41,843
juta sementara hasil analisis menargetkan 18,349 juta sehingga bank perlu

Universitas Sumatera Utara

melakukan pengurangan sebesar 56,15% pada biaya tenaga kerja. Jumlah aktual
pada laba operasionalnya sebesar 14,373 juta sementara hasil analisis
menargetkan 17,274 juta maka bank perlu meningkatkan jumlah laba
operasionalnya sebesar 20.19%.
Pada bank BRI syariah memiliki nilai efisiensi sebesar 55.4% dan nilai
tersebut masih jauh dari nilai efisiensi 100% sehingga bank tersebut dikategorikan
tidak efisien. Dapat dilihat dari total asetnya yang memiliki jumlah aktual sebesar
6,856,386 juta sementara hasil analisis menargetkan 3,798,932 juta sehingga
inefisien sebesar 44,59%. Jumlah aktual pada simpanannya yaitu sebesar
1,054,006 juta nilai tersebut tidak sama dengan hasil analisis DEA yang
menargetkan 451,310 juta sehingga inefisien sebesar 57.18%. jumlah aktual pada
biaya tenaga kerjanya sebesar 189,999 juta sementara hasil analisis hanya
menargetkan 44,869 juta maka bank tersebut perlu melakukan pengurangan
sebesar 76.38% pada biaya tenaga kerja. Pada laba operasional yang memiliki
jumlah aktual sebesar 9,052 juta sementara hasil analisis menargetkan 42,242 juta
sehingga bank perlu menambah hingga 366,6% pada laba operasionalnya.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.5
Nilai Actual, Target, Potential Improvement Input-Output Bank
Umum Konvensional dan bank Umum Syariah yang Efisien dan Inefisien
Tahun 2011

Bank
Konvensional
Bank BTN
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank BCA
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank BNI
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank BII
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank BRI
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional

Efisiensi
(%)

100

100

90.3

94.2

100

Actual

Target

potential
improvement
(%)

89,121,459
31,027,400

89,121,459
31,027,400

0
0

892,833
59,337,756
1,525,748

892,833
59,337,756
1,525,748

0
0
0

377,250,966
74,418,152

377,250,966
74,418,152

0
0

4,843,453
202,268,608
12,908,515

4,843,453
202,268,608
12,908,515

0
0
0

288,511,901
80,845,197

260,574,669
73,016,781

-9,68
-9,68

4,704,523
158,164,743
7,182,546

3,099,251
158,164,743
7,182,546

-34,12
0
0

90,740,977
39,988,171

85,433,166
36,645,863

-5,85
-8,36

1,386,973
62,574,123
705,425

1,045,889
62,574,123
2,126,899

-24,59
0
201,51

456,531,093
144,095,184

456,531,093
144,095,184

0
0

7,897,905
283,586,497
17,610,989

7,897,905
283,586,497
17,610,989

0
0
0

Universitas Sumatera Utara

Bank Mandiri
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank
CIMB
Niaga
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank Permata
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank Danamon
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional
Bank Panin
Total Aset
Simpanan
Biaya
Tenaga
Kerja
Kredit
Laba Operasional

Bank Syariah
Bank Muamalat
Total Aset
Simpanan

100

100

88.6

97.02

100

Efisiensi
(%)

489,106,664
141,994,836

489,106,664
141,994,836

0
0

5,097,336
273,962,101
14,547,992

5,097,336
273,962,101
14,547,992

0
0
0

164,137,582
70,405,483

164,137,582
70,405,483

0
0

2,009,404
120,219,882
4,086,283

2,009,404
120,219,882
4,086,283

0
0
0

101,534,393
46,749,995

89,918,193
38,569,678

-11,44
-17,50

1,399,186
65,859,107
1,283,470

1,100,795
65,859,107
2,238,566

-21,33
0
74,41

127,183,116
50,746,696

123,673,593
49,094,223

-2,76
-3,26

2,684,640
86,699,835
3,556,351

1,690,547
86,699,835
3,556,351

-37,03
0
0

118,261,916
37,519,535

118,261,916
37,519,535

0
0

724,734
70,793,812
2,219,356

724,734
70,793,812
2,219,356

Actual

Target

0
0
0
potential
improvement
(%)

32,479,506
3,346,766

32,479,506
3,346,766

0
0

Universitas Sumatera Utara

Biaya
Tenaga
Kerja
100
410,355
410,355
Kredit
9,902,213
9,902,213
Laba Operasional
383,619
383,619
Bank Bukopin
Total Aset
2,730,027
2,074,858
Simpanan
309,871
213,798
Biaya
Tenaga
76
44,229
26,214
Kerja
Kredit
632,574
632,574
Laba Operasional
15,093
24,506
Bank Mega
Total Aset
5,565,724
4,846,292
Simpanan
1,618,691
507,397
Biaya
Tenaga
Kerja
87.1
310,735
96,073
Kredit
72,540
992,013
Laba Operasional
73,846
73,846
Bank BRI
Total Aset
11,200,823
5,773,306
Simpanan
1,902,555
594,895
Biaya
Tenaga
51.5
302,475
72,941
Kerja
Kredit
1,760,141
1,760,141
Laba Operasional
5,071
68,189
Bank Mandiri
48,671,950
48,671,950
Total Aset
Simpanan
5,095,863
5,095,863
Biaya
Tenaga
Kerja
100
964,882
964,882
Kredit
9,962,919
9,962,919
Laba Operasional
741,645
741,645
Sumber : Hasil pengolahan dengan Banxia Frontier Analysis.

0
0
0
-24
-31
-40,73
0
62,37
-12,93
-68,65
-69,08
1.265,54
0
-48,46
-68,73
-75,89
0
1.224,69
0
0
0
0
0

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 jumlah bank yang
efisien baik bank umum konvensional maupun bank umum syariah mengalami
penurunan dari tahun sebelumya. Dimana pada tahun 2011 dari 10 jumlah sampel
bank umum konvensional yang dianalisis hanya 6 bank saja yang memiliki nilai
efisiensi 100%. Sedangkan untuk bank umum syariah dari 5 jumlah sampel yang

Universitas Sumatera Utara

dianalisis hanya 2 bank saja yang memiliki nilai efisiensi 100%. Untuk melihat
bank-bank yang tidak efisien dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Pada tahun 2011 ada 4 bank konvensional yang tidak efisien dari 10
jumlah bank yang terpilih, diantaranya adalah: Bank BNI dimana bank tersebut
memiliki nilai efisiensi sebesar 90,3%. Pada tabel diatas dapat dilihat jumlah
aktual total asetnya sebesar 288,511,901 juta sementara target hasil analisis hanya
sebesar 260,574,669 juta sehingga terjadi inefisien sebesar 9.68%. jumlah aktual
pada simpanan bank tersebut adalah sebesar 80,845,197 juta sementara hasil
analisis hanya menargetkan 73,016,781 juta sehingga menyebabkan inefisien
sebesar 9,68%. Pada biaya tenaga kerja jumlah aktualnya mencapai 4,704,523 juta
sementara hasil analisis hanya menargetkan 3,099,251 juta sehingga terjadi
inefisien sebesar 34,12%.
Pada bank BII memiliki nilai efisiensi sebesar 94,2%. Pada tabel diatas
dapat dilihat jumlah aktual total asetnya sebesar 90,740,977 juta sementara target
hasil analisis hanya sebesar 85,433,166 juta sehingga terjadi inefisien sebesar
5,85%. jumlah aktual pada simpanan bank tersebut adalah sebesar 39,988,171
juta sementara hasil analisis hanya menargetkan 36,645,863 juta sehingga
menyebabkan inefisien sebesar 8,36%. Pada biaya tenaga kerja jumlah aktualnya
mencapai 1,386,973 juta sementara hasil analisis hanya menargetkan 1,045,889
juta sehingga terjadi inefisien sebesar 24,59%. Laba operasional pada bank
tersebut memiliki jumlah aktual sebesar 705,425 juta sementara hasil analisis
menargetkan 2,126,899 juta maka terjadi inefisien sebesar 201,51%.

Universitas Sumatera Utara

Pada bank Permata memiliki nilai efisiensi sebesar 88,6%. Pada tabel
diatas dapat dilihat jumlah aktual total aset pada bank tersebut sebesar
101,534,393 juta sementara target hasil analisis hanya sebesar 89,918,193 juta
sehingga terjadi inefisien sebesar 11,44%. jumlah aktual pada simpanan bank
tersebut adalah sebesar 46,749,995 juta sementara hasil analisis hanya
menargetkan 38,569,678 juta sehingga menyebabkan inefisien sebesar 17,50%.
Pada biaya tenaga kerja jumlah aktualnya mencapai 1,399,186 juta sementara
hasil analisis hanya menargetkan 1,100,795 juta sehingga terjadi inefisien sebesar
21,33%. Pada laba operasionalnya memiliki jumlah aktual sebesar 1,283,470 juta
sementara hasil analisis adalah sebesar 2,238,556 juta maka bank perlu melakukan
perbaikan yaitu bank harus meningkatkan sebesar 74,41% pada laba
operasionalnya.
Pada bank Danamon memiliki nilai efisiensi sebesar 97,02%. Pada tabel
diatas dapat dilihat jumlah aktual total aset pada bank tersebut sebesar
127,183,116 juta sementara target hasil analisis hanya sebesar 123,673,593 juta
sehingga terjadi inefisien sebesar 2,76%. jumlah aktual pada simpanan bank
tersebut adalah sebesar 50,746,696 juta sementar

Dokumen yang terkait

Tingkat efisiensi bank umum Syariah (bus) menggunakan metode data envelopment analysisi (dea)

0 11 166

EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Efisiensi Bank Umum Syariah Di Indonesia Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis(DEA).(Studi Pada Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank BNI Syari

0 2 17

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 2 15

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 1 10

Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Convensional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)

0 0 10

Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Convensional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)

0 0 2

Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Convensional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)

0 0 8

Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Convensional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)

0 0 31

Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Convensional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)

0 1 2

Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Convensional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)

0 0 25