Konteks Sosial Dalam Teks Piagam Madinah (Analisis Linguistik Sistemik Fungsional) Chapter III V
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan
menggunakan metode deskriptif-kualitatif untuk menyelidiki objek penelitian
yang tidak dapat dihitung dengan angka-angka atau yang bersifat eksak,
melainkan berupa teks dengan mengungkap makna teks tersebut (Raco, 2000: 60).
Penelitian metode kualitatif-deskriptif ini dimaksudkan untuk mengkaji teks
bahasa Arab dalam PM melalui konteks sosial.
Miles dan Huberman (1994)
menyatakan bahwa “our view of qualitative
analysis, we define analysis as consisting of three concernt flows of activity: data
reduction, data display and conclusion drawing/verification ”. Dari pendapat
Miles dan Huberman di atas, terdapat kegiatan yang dilakukan peneliti dalam
menganalisis data kualitatif, yaitu reduksi data, display data dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Maksud dari ketiga hal ini adalah : 1) reduksi data yaitu
data yang dikategorikan menurut beberapa kategorisasi, 2) display data yaitu
menampilkan data yang telah dikategorikan dihitung berdasarkan frekuensi
terjadinya kategorisasi masing-masing. Kemudian, untuk menyederhanakan hasil
penelitian, data disajikan dalam tabel, 3) penarikan kesimpulan dan verifikasi,
yaitu data yang disajikan dalam bentuk yang cocok untuk penelitian, dengan
tujuan untuk mengidentifikasi apakah data sudah benar atau salah.
3.2. Data dan Sumber Data
Universitas Sumatera Utara
3.2.1. Data
Data dalam penelitian ini adalah kata / klausa yang terdapat dalam teks
PM yang menjadi rujukan penelitian ini adalah teks PM Muhammad ibn Yasar ibn
Ishaq yang terdapat dalam kitab al Sirah al Nabawiyyah (ﻳﻮ ﻨﻟا ا ﻦ ﻡ ﺸﻫ
)ﺴﻟاﲑ,
karya Abi Muhammad Abd Malik ibn Hisyam ibn Ayyub dalam Zainal Abidin
Ahmad.
Muhammad ibn Yasar ibn Ishaq adalah peneliti yang menulis sejarah
kehidupan Nabi pertama, dengan karyanya Sirah Nabawiyyah adalah buku sejarah
kehidupan Nabi tertua yang pernah ada. Teks PM versi Ibnu Ishaq belum diberi
nomor atau pasal. Pembagian atau pengelompokan pasal mengikuti jejak A.
Wensinck dalam Zainal Abidin Ahmad. A. Wensinck adalah pakar yang pertama
kali berjasa memberi nomor dan pasal pada teks PM. Dia menulis sebuah buku
berjudul Mohammad en de Jodente Madina . Pemberian nomor membantu kerja
dalam penelitian analisis konteks sosial dalam teks PM melalui teori LSF.
3.2.2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah:
1. Teks I : Mukaddimah. Yang berisi tentang salam pembuka dari teks PM.
Teks II
Ś Bab I terdiri satu pasal. Yang berisi tentang “Pembentukan Ummah”
Teks III Ś Bab II terdiri dari 9 pasal. Yang berisi tentang “Hak Azasi Manusia”
Teks IV Ś Bab III terdiri dari 6 pasal. Yang berisi tentang “Persatuan Seagama”
Teks V
Ś Bab IV terdiri dari 8 pasal. Yang berisi tentang “Persatuan Segenap
Warga Negara”
Teks VI Ś Bab V terdiri dari 12 pasal. Yang berisi tentang “żolongan Minoritas”
Universitas Sumatera Utara
Teks VII Ś Bab VI terdiri dari 3 pasal. Yang berisi tentang “Tugas Warga
Negara”
Teks VIII Ś Bab VII terdiri dari 3 pasal. Yang berisi tentang “Melindungi Negara”
Teks IX Ś Bab VIII terdiri dari 3 pasal. Yang berisi tentang “Pimpinan Negara”
Teks X
Ś Bab IX terdiri 2 pasal. Yang berisi tentang “Politik Perdamain”
Teks XI : Bab X terdiri dari 1 pasal. Yang berisi “PENUTUP”
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi yaitu
peneliti mengkaji dokumen dan arsip (content analysis) atau teknik baca dan catat
teks PM yang didapatkan dari buku Zainal Abidin Ahmad dan terjemahannya
dalam bahasa Indonesia .
Data yang diambil menggunakan metode deskriptif sinkronik (descriptive
synchronic), maksudnya adalah data dikumpulkan seperti kondisi apa adanya
kemudian dideskripsikan sesuai dengan ciri alamiah naskah itu (Djajasudarma,
1993: 6) dan kemudian dikumpulkan dengan mengimakan metode dokumentasi.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teori analisis data
menurut Miles dan Huberman (1994),
yang mengalisis data dengan model
analisis interaktif, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, display data/ penyajian
data dan verifikasi/penarikan kesimpulan.
Pengumpula
n Data
Penyajian
Data
Reduksi
Data
Verifikasi/
Penarikan
Kesimpulan
Gambar 3.1
Komponen Analisa Data : Model Interaksif (Miles dan Huberman, 1994)
Dalam penelitian ini langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah: peneliti
bergerak di antara komponen analisa data secara interaktif dan melakukan
pengumpulan data, dalam pengumpulan data, kegiatan peneliti adalah sebagai
berikut:
a.
Membaca dan memahami teks PM karya buku secara keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara
b.
Menggaris bawahi / menandai klausa teks PM pada transitifitas proses,
partisipan dan sirkumstan.
c.
Menuliskan bagian teks yang digaris bawahi / ditandai tersebut dalam
transitifitas pada tabel data.
d.
Mengidentifikasi dan mengklasifikasi konteks situasi, budaya dan ideologi
yang terdapat pada teks PM.
Selanjutnya, setelah data terkumpul, peneliti hanya bergerak di antara tiga
komponen analisis. Setelah peneliti mengumpulkan data, maka langkah
selanjutnya adalah reduksi data, sajian data dan pengambilan kesimpulan atau
verifikasi.
a.
Reduksi data
Reduksi data merupakan komponen awal dalam analisis yang digunakan
oleh peneliti untuk menyusun dan memfokuskan penelitian pada saat temuantemuan proses penelitian.
b.
Sajian data
Sajian data dalam penelitian ini adalah penyajian data, peneliti
mendeskripsikan informasi yang ada yaitu mengidentifikasi tipe proses, partisipan
dan sirkumstan serta konteks situasi budaya dan ideologi yang terdapat pada teks
PM.
c.
Penarikan kesimpulan/ verifikasi
Komponen ketiga adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi. Komponen
ini dilakukan berdasarkan komponen yang sudah dilakukan sebelumnya. Tetapi
apabila kesimpulan masih dirasa kurang tepat, maka peneliti harus melakukan
Universitas Sumatera Utara
kegiatan pengumpulan data ulang untuk lebih mendukung simpulan yang sudah
ada dan juga untuk lebih mendalami data.
3.5
Penyajian Hasil Analisis Data
Penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode informal. Penyajian informal yaitu berupa rumusan dengan
menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993:144-159). Alasan digunakannya
metode informal dalam penyajian hasil analisis karena penelitian ini bersifat
deskriptif. Maksudnya pendeskripsian dari dari gejala atau keadaan yang teijadi
pada objek data penelitian. Interferensi diungkapkan secara apa adanya
berdasarkan pada data, sehingga hasil penelitian ini benar-benar merupakan suatu
fenomena bahasa yang sesungguhnya.
Berikut Gambar Alur Metode Penelitian :
Teks Piagam Madinah (PM)
Teori Linguistik Sistemik
Fungsional
Realisasi Fungsi Experiensial
Konteks Situasi
Konteks Sosial
Konteks Budaya
Konteks Ideologi
TEMUAN PENELITIAN
Hasil Analisis Penelitan
Simpulan dan Saran
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
ANALISIS REALISASI FUNGSI EKPERIENS1AL DAN KONTEKS
SOSIAL PADA TEKS PIAGAM MADINAH
4.1 Analisis Realisasi Fungsi Eksperiensial teks PM
Analisis realisasasi fungsi eksperiensial pada teks PM ini terdiri atas 47
(empat puluh tujuh) pasal peneliti membagi ke 74 klausa yang menggunakan tabel
untuk menganilsa frase pada teks PM tersebut melalui transitifitas yang terdiri dari
proses, partisipan dan sirkumstan. Peneliti menggunakan teori realisasi fungsi
eksperiensial (Saragih: 2011) untuk dapat dianalisis dalam setiap klausa
berdasarkan fungsi atau makna eksperiensial pada teks PM sebagai berikut :
Pasal 1:
.
اﻟﻨ
ﻦ
ا
.
/Annahum ummatun wāḥidatun min dūni an-nāsi/
„Sesungguhnya mereka satu umat dari (komunitas) manusia lain‟
PASAL 1
اﻟﻨ
ﻦ
ا
ﻫ
an-nāsi
Dūni
min
wāḥidatun
ummatun
hum
anna
manusia
Lain
dari
satu
umat
mereka
sesungguh
nya
Atribut dan Relasional
penyandang
Realisasi fungsi eksperiensial pada teks PM Pasal 1 ini terdiri dari Proses
dan Partisipan. Proses: relasional, Partisipan : nilai dan atribut.
Pasal 2:
Universitas Sumatera Utara
ﻫ ﻳ
ئ
خ اﻟ ﻳ
ﻨ
ﻮ
ﻳ
ﻳ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
ﻦ
ج
اﻟ ﺴ
اﻟ.
ﻟ
/Al-muhājirūna min quraisyin „alā rib‟atihim yata‟āqalūna bainahum wa
hum yafdūna „āniyahum bil-ma‟rūfi wal-qisṭi baina al-mu΄minīna/
„Kaum Muhajirin (pendatang) dari Quraisy sesuai keadaan (kebiasaan) mereka,
bahu-membahu membayar diyat di antara mereka dan mereka membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟
PASAL 2
ﻳ
ﻦ
ج
اﻟ
rib‟atihim
Alā
quraisyin
min
Almuhājirūna
kebiasaan
mereka
Tetap
qurais
dari
muhajirin
Pelaku
Klausa II:
ء ﻫ
اﻟ ﻳ
خ
ﻨ
ﻮ
ﻳ
hā
i`thā`i
Wa
addiyati
akhża
nya
menerima
Dan
diyat
(darah)
tebusan
diantara
mereka
bersama-sama
Gol
P.Mat
Penyerta
P.Mat
P.Mat dan Gol
ﻨﻮ
اﻟ
ﻦ
bainahum
yata‟āqalūna
ﻟ
ﻳ
ﻫ
اﻟ ﺴ
al-mu΄minīna
orang beriman
Sirk.Peny
baina
diantara
walqisṭi
bilma‟rūfi
„āniyahum
adil
dengan
baik
tawanan
mereka
Sirk.Cara
wa hum
yafīdūna
Gol
membayar
P.Mat
mereka
Pelaku
Universitas Sumatera Utara
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 2 terbagi menjadi tiga yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 3:
ﻟ
ئ
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ﻨﻮ ﻮ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
.
اﻟ ﺴ
/wa banū „aufin „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu
ṭāifatin tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/
„Banu „Awf, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar diyat
di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan
dengan baik dan adil di antara mukminin‟.
PASAL 3
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ūlā
ma‟ā
qilahumul
yata‟āqalūna
Yang
berlaku
darah/Diyat
mereka
Saling
membayar
Gol
cara
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
ﻨﻮ ﻮ
rib‟atihim
„alā
banū
„aufin
kebiasaan
sesuai
kaum auf
Mat
اﻟ ﺴ
pandangan
ﻟ
aktor
ئ
almu‟minīna
baina
qisṭi
Wal
bil-ma‟rūfi
„āniyahā
tufdī
ṭāifatin
wa kullu
kaum
mukminin
diantar
a
adil
Dan
dengan
baik
tawanantawanan
mereka
meneb
us
suku/
golongan
dan
setiap
Aktor
Sirk :
penyer
ta
Gol
Pro :
Mat
Sirk.Cara
aktor
Universitas Sumatera Utara
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 3 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 4:
ﻨ
ئ
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ﻨﻮ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
.
اﻟ ﺴ
ﻟ
/Wa banū sā‟idah „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu
ṭāifatin minhum tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna
„Banu Sa‟idah, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟
PASAL 4
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ūlā
ma‟ā
qilahumul
yata‟āqalūna
Yang
berlaku
darah/Diyat
mereka
Saling
membayar
Gol
cara
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
Mat
اﻟ ﺴ
ﻨﻮ
rib‟atihim
„alā
banū
sā‟idah
kebiasaan
sesuai
kaum
sa‟idah
pandangan
ﻟ
aktor
ئ
almu‟minīna
baina
qisṭi
Wal
bil-ma‟rūfi
„āniyahā
tufdī
ṭāifatin
wa kullu
kaum
mukminin
diantar
a
adil
Dan
dengan
baik
tawanantawanan
mereka
meneb
us
suku/
golongan
dan
setiap
Universitas Sumatera Utara
Aktor
Sirk :
penyer
ta
Sirk.Cara
Gol
Pro :
Mat
aktor
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 4 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 5;
ﻨ
ئ
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
.
ﻨﻮ اﻟ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
اﻟ ﺴ
ﻟ
/Wa banū hāriṡ „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu
ṭāifatin minhum tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/
„Banu al-Hars, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟
PASAL 5
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ﻨﻮ
اﻟ
ūlā
ma‟ā
qilahumul
yata‟āqalūna
Yang
berlaku
darah/Diyat
mereka
Saling
membayar
Gol
cara
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
اﻟ ﺴ
Mat
rib‟atihim
„alā
banū
Hars
kebiasaan
sesuai
kaum
Hars
pandangan
ﻟ
aktor
ئ
Universitas Sumatera Utara
almu‟minīna
baina
qisṭi
Wal
bilma‟rūfi
„āniyahā
tufdī
ṭāifatin
wa kullu
kaum
mukminin
dianta
ra
adil
Dan
dengan
baik
tawanantawanan
mereka
meneb
us
suku/
golongan
dan
setiap
Aktor
Sirk :
penye
rta
Gol
Pro :
Mat
Sirk.Cara
aktor
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 5 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.\
Pasal 6:
ﻨ
ئ
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
.
ﻨﻮ جﺸ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
اﻟ ﺴ
ﻟ
/Wa banū jusyam „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu ṭāifatin
minhum tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/
„Banu Jusyam, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟
PASAL 6
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ūlā
ma‟ā
qilahumul
yata‟āqalūna
Yang
berlaku
darah/Diyat
mereka
Saling
membayar
ﻨﻮ
جﺸ
rib‟atihim
„alā
banū
jusyam
kebiasaan
sesuai
kaum
Jusyam
Universitas Sumatera Utara
Gol
cara
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
Mat
pandangan
اﻟ ﺴ
aktor
ﻟ
ئ
almu‟minīna
baina
qisṭi
Wal
bilma‟rūfi
„āniyahā
tufdī
ṭāifatin
wa kullu
kaum
mukminin
dianta
ra
adil
Dan
dengan
baik
tawanantawanan
mereka
meneb
us
suku/
golongan
dan
setiap
Aktor
Sirk :
penye
rta
Gol
Pro :
Mat
Sirk.Cara
aktor
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 6 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 7:
ﻨ
ئ
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
.
ﻨﻮ اﻟﻨ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
اﻟ ﺴ
ﻟ
/Wa banū an-najjār „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu ṭāifatin
minhum tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/
„Banu al-Najjar, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟
PASAL 7
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ﻨﻮ
Universitas Sumatera Utara
اﻟﻨ
ūlā
ma‟ā
qilahumul
yata‟āqalūna
Yang
berlaku
darah/Diyat
mereka
Saling
membayar
Gol
cara
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
rib‟atihim
„alā
banū
najjar
kebiasaan
sesuai
kaum
najjar
Mat
pandangan
اﻟ ﺴ
ﻟ
aktor
ئ
almu‟minīna
baina
qisṭi
Wal
bilma‟rūfi
„āniyahā
tufdī
ṭāifatin
wa kullu
kaum
mukminin
dianta
ra
adil
Dan
dengan
baik
tawanantawanan
mereka
meneb
us
suku/
golongan
dan
setiap
Aktor
Sirk :
penye
rta
Gol
Pro :
Mat
Sirk.Cara
aktor
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 7 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 8:
ﻨ
ئ
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ﻦ ﻮ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
اﻟ ﺴ
ﻨﻮ
.
ﻟ
/Wa banū „amrū bin „aufin „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu
ṭāifatin tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/
„Banu „Amru Ibn „Awf, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu- membahu
membayar diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar
tebusan tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟
Universitas Sumatera Utara
PASAL 8
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ūlā
ma‟ā
qilahumul
yata‟āqalūna
Yang
berlaku
darah/Diyat
mereka
Saling
membayar
Gol
cara
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
ﻨﻮ
ﻦ ﻮ
rib‟atihim
„alā
banū „amrū
bin „aufin
kebiasaan
sesuai
Amru Ibn
„Awf
Mat
اﻟ ﺴ
pandangan
ﻟ
aktor
ئ
almu‟minīna
baina
qisṭi
Wal
bilma‟rūfi
„āniyahā
tufdī
ṭāifatin
wa kullu
kaum
mukminin
dianta
ra
adil
Dan
dengan
baik
tawanantawanan
mereka
meneb
us
suku/
golongan
dan
setiap
Aktor
Sirk :
penye
rta
Gol
Pro :
Mat
Sirk.Cara
aktor
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 8 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 9:
Universitas Sumatera Utara
ﻨ
ئ
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ﻨﻮ اﻟﻨ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
.
اﻟ ﺴ
ﻟ
/Wa banū an-nabīt „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu ṭāifatin
tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/
„Banu al-Nabit, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟
PASAL 9
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ūlā
ma‟ā
qilahumul
yata‟āqalūna
Yang
berlaku
darah/Diyat
mereka
Saling
membayar
Gol
cara
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
ﻨﻮ اﻟﻨ
rib‟atihim
„alā
banū annabīt
kebiasaan
sesuai
Banu alNabit
Mat
اﻟ ﺴ
pandangan
ﻟ
aktor
ئ
almu‟minīna
baina
qisṭi
Wal
bilma‟rūfi
„āniyahā
tufdī
ṭāifatin
wa kullu
kaum
mukminin
dianta
ra
adil
Dan
dengan
baik
tawanantawanan
mereka
meneb
us
suku/
golongan
dan
setiap
Aktor
Sirk :
penye
rta
Gol
Pro :
Mat
Sirk.Cara
aktor
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 9 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Universitas Sumatera Utara
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 10:
ﻨ
ئ
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ﻨﻮ اأ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
اﻟ ﺴ
.۰۱
ﻟ
/Wa banū al-ausi „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu ṭāifatin tufdī
„āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/
„Banu al-‟Aws, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, baku-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟
PASAL 10
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ūlā
ma‟ā
qilahumul
yata‟āqalūna
Yang
berlaku
darah/Diyat
mereka
Saling
membayar
Gol
cara
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
Mat
اﻟ ﺴ
ﻨﻮ اأ
rib‟atihim
„alā
banū alausi
kebiasaan
sesuai
Banu al‟Aws
pandangan
ﻟ
aktor
ئ
almu‟minīna
baina
qisṭi
Wal
bilma‟rūfi
„āniyahā
tufdī
ṭāifatin
wa kullu
kaum
mukminin
dianta
ra
adil
Dan
dengan
baik
tawanantawanan
mereka
meneb
us
suku/
golongan
dan
setiap
Universitas Sumatera Utara
Aktor
Sirk :
penye
rta
Sirk.Cara
Gol
Pro :
Mat
aktor
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 10 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 11:
.
اء
ﻳ ﻮ ﻟ
ﻨ
ﻮ
ﻨ ﻦ اﻳ
اﻟ
.
/wa anna al-mu΄minīna lā yatrukūna mufraḥan bainahum an-ya‟ṭūhu bil-ma‟rūfi
fī fidā΄in au „aqlin/
„Sesungguhnya mukminin tidak boleh membiarkan orang yang berat menanggung
utang di antara mereka, tetapi membantunya dengan baik dalam pembayaran
tebusan atau diyat‟
Klausa I :
PASAL 11
ﻨ
ﻮ
ﻳ
ا
ﻨﻦ
اﻟ
bainahum
mufraḥan
yatrukūna
lā
almu‟minīna
diantara
mereka
yang
terbebani
hutang/hidup
membiarkan
tidak
orang
orang
beriman
anna
- sesungguh
nya
wa
dan
Universitas Sumatera Utara
Pelaku
Gol
material
Klausa II :
aktor
اء
ﻟ
ﻳ ﻮ
aqlin
au
fī fidā΄in
fī
bilma‟rūfi
ya‟ṭūhu
diyat
atau
tebusan
pada
dengan
baik
memberi bantuan
kepadanya
sirk cara
Material
Gol
an
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 11 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Cara .
Pasal 12:
.
ﻦ
ﻦ ﻮﻟ
اﻳ ﻟ.
/wa lā yuḥālifu mu΄minun maulā mu΄minin dūnahu/
„Seorang mukmin tidak dibolehkan membuat persekutuan dengan sekutu mukmin
lainnya, tanpa persetujuan dari padanya‟
PASAL 12
ﻦ
dūnahu
mu΄minun
yang
lain
seorang
mukmin
Gol
ﻮﻟ
maulā
sedarah
ﻦ
ﻳ ﻟ
ا
mu΄minun
yuḥālifu
lā
wa
seorang
mukmin
mengadakan
persekutuan
tidak
dan
Aktor
MAT
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 12 yang terdiri dari Proses
Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol.
Pasal 13 :
Universitas Sumatera Utara
ﺴ
ا
ث
ا
.ﻫ
ﻨ
ﻟ
ﻦ
ﻟﻮ
ﻦ
ﻨ ﻦ اﻟ
ج
ﻳﻳ
اﻟ
.
ﻨﻦ
ﻦ اﻟ
/wa anna al-mu΄minīna al-muttaqīna „alā man bagiya minhum au abtagā dasī‟ata żulmin
au iṡmin au „udwānin au fasādin baina al-mu΄minīna, wa anna aidiyahum „alaihi jamī‟an
walau kāna walada aḥadihim/
„Orang-orang mukmin yang takwa harus menentang orang yang di antara mereka
mencari atau menuntut sesuatu secara zalim, jahat, melakukan permusuhan atau
kerusakan di kalangan mukminin, kekuatan mereka bersatu dalam menentangnya,
sekalipun ia anak dari salah seorang di antara mereka‟
PASAL 13
ﻨ
ﻦ
ﻦ
اﻟ
ﻨﻦ
اﻟ
minhum
bagiya
min
„alā
almuttaqīna
almu‟minīna
anna
wa
diantara
mereka
perusak/
pemberontak
para
melawan
yang
bertakwa
orangberiman
sesungguh_
nya
dan
Gol
MAT
Pelaku
Klausa II :
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
ﺴ
ا
almu‟minīna
baina
fasādin
aw
żulmin
dasīata
au abtagā
orangorang
beriman
diantara
perusak
atau
dosa
tipu
muslihat/
ketidak
adilan
atau
menyebarkan
Gol
Penyerta
Sirkumtan Cara
MAT
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 13 yang terdiri dari Proses
Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan cara dan sirkumtan
Universitas Sumatera Utara
Penyerta.
Pasal 14:
.ﻦ
ا
ا ا ﻳﻨ
ﻨ
ﻦ
اﻳ.
/wa lā yaqtulu mu΄minun mu΄minan fi kāfirin, wa lā yanṣuru kāfiran „alā
mu΄minin/
„Seorang mukmin tidak boleh membunuh orang beriman lainnya lantaran
(membunuh) orang kafir. Tidak boleh pula orang mukmin membantu orang kafir
untuk (membunuh) orang beriman”.
PASAL 14
ﻨ
ﻦ
اﻳ
kāfiran
fi
mu΄minan
mu'minun
wa lā yaqtulu
orang kafir
pada
seorang
mukmin
seorang
mukmin
dan membunuh tidak
gol
Sirk
: gol
penyerta
aktor
Pro : material
Klausa II:
ﻦ
ا
ا ﻳﻨ
mu'minin
„alā
kāfiran
wa lā yanṣuru
orang
mukmin
terhadap
orang
kafir
dan tidak membantu
gol
Sirk
: aktor
penyerta
Pro : material
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 14 yang terdiri dari Proses
Universitas Sumatera Utara
Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan Penyerta.
Pasal 15:
.
اﻟﻨ
ﻮاﻟ
ﻨﻦ
اﻟ
ﻫ
ﻳ
.۰
ه ا
/wa anna żimmata allāhi wāḥidatun yujīru „alaihim adnāhum. Wa anna al-mu΄minīna
ba‟duhum mawālī ba‟din dūna an-nāsi/
„Jaminan Allah satu. Jaminan (perlindungan) diberikan oleh mereka yang dekat.
Sesungguhnya mukminin itu saling membantu, tidak tergantung pada golongan
lain‟
Klausa I :
PASAL 15
ﻫ
ﻳ
ا
ه
adnāhum
„alaihim
yujīru
wāḥidatun
allāhi
żimmata
anna
wa
orang
lemah
kepada
mereka
melindungi
satu
Allah
perlindugan/
jaminan
se
sungguh
nya
dan
Tingkah
Laku
penanda
Petingkah
laku
Pandangan
Petingkah Laku
Klausa II :
اﻟﻨ
ﻮاﻟ
ﻨﻦ
اﻟ
an-nāsi
dūna
ba‟din
mawālī
ba‟duhum
almu‟minīna
anna
wa
manusia
tanpa
sebahagi
an
saudara
diantara
mereka
orangorang
mukmin
se
sungguh
nya
dan
peran
gol
Relasional
Penyandang
Atribut
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 15 yang terdiri dari dua klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku, Sirkumstan :
Universitas Sumatera Utara
Pandangan dan Penanda. Klausa II : Proses Relsional, Partisipan I :Penyandang,
Partisipan II : Atribut, Sirkumstan : Peran.
.
Pasal 16:
ﻮ ﻦ ا ﻨص
اأ ﻮ
ﻟ اﻟﻨ
ﻨ ﻦﻳ ﻮ
ﻦ
.
/wa annahu man taba‟nā min yahūdi fainna lahu an-naşra wal-uswata gaira ma ẓlūmīna
wa lā mutanāṣirin „alaihim/
„Sesungguhnya orang Yahudi yang mengikuti kita berhak mendapat pertolongan
dan persamaan tanpa ada penganiayaan dan tidak ada yang menolong musuh
mereka‟
Klausa I :
PASAL 16
ﻳﻮ
ﻦ
ﻦ
yahūdi
min
nā
taba‟
man
annahu
wa
kaum
yahudi
dari
kami
pengikut
siapa
sesungguhnya
dan
Petingkah
Tingkah Laku
laku
Klausa II :
اأ ﻮ
اﻟﻨ
ﻟ
uswata
wal
an-naşra
lahu
fainna
persamaan
dan
pertolongan
ia
maka
sesungguhnya
Petingkah
Laku
Tingkah Laku
cara
Klausa III :
Universitas Sumatera Utara
ﻨص
ا
ﻮ ﻦ
alaihim
mutanāṣirin
lā
wa
maẓlūmīna
gaira
kepada
mereka
menolong
tidak
dan
penganiayaan
tanpa/tidak
Penyerta
petingkah Laku
Pnye
tingkah laku
petingkah
laku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 16 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku, Sirkumstan :
Penyerta, Klausa II : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku, Sirkumstan :
Cara. Klausa III : Proses : tingkah laku, Partisipan : Petingkah laku, Sirkumstan :
Penyerta.
Pasal 17:
. ﻨ
ﻮاء
ه ا
ﻦ
اﻳﺴ ﻟ
ﻦ ا
اﻟ
.
/wa anna salma al-mu΄minīna wāḥidatun lā yusālimu mu΄minun dūna mu΄minin fī qitālin
fī sabīlillāhi illā „alā sawā΄in wa „adlin bainahum/
„Perdamaian mukminin adalah satu. Seorang mukmin tidak boleh membuat
perdamaian tanpa ikut serta mukmin lainnya di dalam suatu peperangan di jalan
Allah, kecuali atas dasar kesamaan dan keadilan di antara mereka‟
Klausa I :
PASAL 17
ا
wāḥidatun
ﻨﻦ
اﻟ
almu‟minīna
salma
anna
wa
Universitas Sumatera Utara
satu
orang
–
orang
beriman
perdamaian
Penanda
Pengindra
Mental
sesungguhnya
Dan
Klausa II :
ه
ﻦ
ﻦ
ﻳﺴ ﻟ
ا
Allāhi
sabīli
fī
qitālin
fī
mu'minun
dūna
mu`minu
yusālimu
lā
Allah
jalan
di
pembunuh
an
di
orang
mukmin
tanpa
orang
mukmin
melakukan
perjanjian
tidak
Perkataan
Pro.verbal
Sirk : Cara
Pembicara
Klausa III :
ﻨ
ﻮاء
ا
bainahum
„adlin
sawā΄in
„alā
illā
diantara
mereka
keadilan
persamaan
terhadap
kecuali
Pembicara
Sirk : cara
penyerta
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 17 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Mental, Partisipan : Pengindra, Penanda. Klausa II : Proses
:Verbal, Partisipan : Pembicara, Perkataan, Sirkumstan :
Cara. Klausa III :
Partisipan : pembicara, Sirkumstan : Penyerta, cara.
Pasal 18:
.
ﻨ ﻳ
ﻳ
.
/wa anna kulla gāziyatin gazat ma‟anā ya‟qubu ba‟ḍuhā ba‟ḍā/
„Setiap pasukan yang berperang bersama kita harus bahu-membahu satu sama
lain‟
Universitas Sumatera Utara
PASAL 18
ﻳ
ba‟ḍā
ba‟ḍuhā
satu
lain
ya‟qubu
yang mem
bantu
Gol
ﻨ
ﻳ
ma‟anā
gazat
gāziyatin
kulla
anna
wa
bersama
kita
berperang
pasukan
setiap
se
sungguh
nya
dan
Pro
: Pelaku
material aktor
/ MAT
Aktor
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 18 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Material, Partisipan : Pelaku/aktor, Gol.
Pasal 19:
ﻨﻦ
اﻟ
ه
ءﻫ
ﻦ ئ
. ﻮ
اﻟ
ﺴﻦ ﻫ
.
ﻦ
اﻟ
/wa anna al-mu΄minīna yabī΄u ba‟ḍuhum „an ba‟din bimā nāla dimā΄ahum fī sabīlillāhi.
Wa anna al-mu΄minīna al-muttaqīna „alā aḥsani hudā wa aqwamihi/
„Orang-orang mukmin itu membalas pembunuh mukmin lainnya dalam
peperangan di jalan Aliah. Orang-orang beriman dan bertakwa berada pada
petunjuk yang terbaik dan lurus‟
PASAL 19
ئ
ﻨﻦ
اﻟ
ba‟din
„alā
ba‟ḍuhum
yabī΄u
wa anna al-mu‟minīna
yang lain
terhadap
diantara
mereka
membela
dan sesungguhnya
orang orang beriman
Petingkah Laku
Tingkah
laku
Petingkah Laku
Universitas Sumatera Utara
ه
ءﻫ
alāhi
sabīli
fī
dimā΄a hum
nāla
bimā
Allah
jalan
di
pertumpahan
darah
diterima
seperti
apa
Cara
petingkah
laku
tingkah laku
Klausa II :
ﻮ
ﻫ
ﺴﻦ
ﻦ
اﻟ
ﻨﻦ
اﻟ
aqwamihi
wa
aḥsani hudā
„alā
wa almuttaqīna
wa anna almu‟minīna
kaumkaumNya
dan
petunjuk yang
baik
atas
yang bertaqwa
dan sesungguhnya
orang-orang
beriman
Fenomenon
cara
Mental
Pengindra
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 19 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku. Klausa II : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku, Sirkumstan : Cara. Klausa III : Proses
: Mental Partisipan : pengindra, fenomenon, Sirkumstan : cara.
Pasal 20:
.ﻦ
اﻳ ﻮ
اﻟ ﻳ
ﺸ
اﻳ
. ۲
Universitas Sumatera Utara
/wa annahu lā yajīru musyrikun mā lā li quraisyin wa lā nafsā wa lā yaḥūlu dūnahu „alā
mu΄minin/
„Orang musyrik (Yatsrib) dilarang melindungi harta dan jiwa orang (musyrik)
Quraisy, dan tidak boleh bercampur tangan melawan orang beriman‟
Klausa I :
PASAL 20
ﻟ ﻳ
ا
ﺸ
ﻳ
ا
liquraisyin
mālān
musyriku
yajīru
lā
annahu
wa
untuk
quraisy
harta
orang
musyrik
melindungi
tidak
sesunggunya
dia
dan
Petinggkah
laku
Sirk
Peny
Petinggkah
Laku
Tingkah Laku
Klausa II
ﻦ
اﻳ ﻮ
mu΄minin
„alā
dūnahu
lā yaḥūlu
wa
orang
beriman
melawan
terhadap
lainnya
tidak
bercampur
tangan
dan
Mat
penyerta
Tingkah Laku
Petingkah
Laku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 20 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku Sirkumstan : Cara.
Klausa II : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku Sirkumstan :
Penyerta.
Pasal 21:
Universitas Sumatera Utara
ﻨﻦ
اﻟ
اﻟ اﻟ ﻮ
ﻳ
ا
ﻮ
ﻨ ا ﻦ ﻨ
.
ﻦا
ا ﻡ
ﻟ
.
اﻳ
/wa annahu man i‟tabaţa mu΄minan qatlan „an bayyinatin fainnahu quadun bihi illā an
yar ḍā waliyya al-maqtūl, wa anna al-mu΄minīna „alaihi kāffatan, wa lā yaḥullu lahum
illā qiyāmun „alaihi/
„Barang siapa yang membunuh orang beriman dan cukup bukti atas perbuatannya,
harus dihukum bunuh, kecuali wali si terbunuh rela (menerima diyat). Segenap
orang beriman harus bersatu dalam menghukumnya‟
PASAL 21
ﻨ
ﻦ
bayyinatin
„an
bukti
ﻨ
ا
ا
mu'minan
qatlan
i‟tabaţa
man
anna
wa
seorang
mukmin
mem
bunuh
menganiyaya
siapa
sesungguhnya
dan
Petingkah
Laku
Cara
ﻦ
Tingkah Laku
Klausa II :
ﻨﻦ
اﻟ
„alaihi
„alaihi
almu‟minīna
anna
wa
tanpa
kecuali
melawannya
orangorang
beriman
sesungghunya
dan
Cara
Material
pelaku
ﻡ
ا
ﻟ
ﻳ
ا
Universitas Sumatera Utara
„alaihi
qiyāmun
illā
lahum
yaḥullu
melawannya
bangkit
akan
tetapi/
kecuali
bagi mereka
dan tidak
Peny
Fenomenon
Perkataan
lā
wa
dibenarkan
Verbal
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 21 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku Sirkumstan : Cara.
Klausa II : Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Sirkumstan : Cara. Klausa III :
Proses : Verbal, Partisipan : Cara. Klausa III : Proses : Verbal, Partisipan :
Perkataan, fenomenon, Sirkumstan : Penyerta.
Pasal 22:
ث
ﻳﻨ
آ ﻦ ه ﻟ ﻮﻡ ا خ
اﻳ خ ﻨ ص
ﻳﻮﻡ اﻟ
ﻫ اﻟ
ﻦ
ﻟﻨ ه
آ ا
ﻟ
اﻳ
ﻦ ﻳﻨ
.
اﻳ ﻳ
.
ا
/wa annahu lā yaḥullu limu΄minin aqarra bimā fī hāżihi aṣ-ṣa ḥīfah wa āmana
billahi wal-yaumil ākhiri an yanṣura muḥda ṡan wa lā yu΄wīhi wa annahu man
na ṣarahu au āwāhu fa inna „alaihi la‟natullāhi wa gaḍabahu yaumal qiyāmati wa
lā yu΄khażu minhu ṣarfun wa lā „adlun/
„Tidak dibenarkan bagi orang mukmin yang mengakui piagam ini, percaya pada
Allah dan Hari Akhir, untuk membantu pembunuh dan memberi tempat kediaman
kepadanya. Siapa yang memberi bantuan atau menyediakan tempat tinggal bagi
pelanggar itu, akan mendapat kutukan dan kemurkaan Allah di hari kiamat, dan
tidak diterima dari padaNya penyesalan dan tebusan‟
PASAL 22
اﻟ
ﻫ
ﻦ
ﻟ
ﻳ
ا
aṣ-ṣaḥīfah
hāżihi
fī
bimā
aqarra
limu΄minin
yaḥullu
lā
wa
annahu
perjanjian
ini
pada
seperti
apa
mengakui
bagi
seorang
mukmin
dibenar kan
tidak
se
sungguh
Universitas Sumatera Utara
nya
Cara
Mental
ا خ
pengindra
ﻟ ﻮﻡ
Fenomenon
ه
آﻦ
ākhiri
yaumil
wal
billahi
āmana
akhir
kepada
hari
dan
kepada
Allah
dan
percaya
Penye
Pengindra
mental
Sirk.Lokasi
آ ا
ﻳﻨ
ﻦ
اﻳ ﻳ
ث
hu
āwā
au
hu
yanṣar
u
man
wa lā yu΄wīhi
nya
melin
dungi
atau
nya
menol
ong
siapa
dan
tidak pembunuh
membelanya
untuk
membant
u
gol
mat
Peny
gol
mat
mat
mat
اﻟ
ﻳﻮﻡ
qiyāmati
yaumal
kiamat
hari
muḥdaṡan
ﻳﻨ
pelaku
ه
nya
an
yanṣura
ﻟﻨ
allāhi
la‟natul
„alaihi
fainna
dan Murka Allah
Kutukan
bagi
maka
sesungguh
nya
wa
gaḍabahu
nya
Sirkumstan
Pengindra
mental
ا
wa
„adlun
Fenomenon
ص
lā ṣarfun
tebusan
ﻨ
Mental
Pengindra
اﻳ خ
minhu
wa
lā
yu΄khażu
darinya
dan tidak
dirterima
Universitas Sumatera Utara
Gol
Pelaku
mat
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 22 yang terdiri dari empat
klausa, Klausa I : Proses : Mental, Partisipan : Pengindra, Fenomenon, Sirkumstan
: Cara. Klausa II : Proses : Mental, Partisipan : Pengindra, Sirkumstan : Lokasi,
Penyerta. Klausa III : Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Gol, Sirkumstan :
Penyerta. Klausa IV : Proses : Mental, Partisipan : Pengindra, Fenomenon,
Sirkumstan : Cara. Klausa V : Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Gol.
Pasal 23:
ص ه
ﻟ
ج
ﻟ ه
ئ
ﻦ
اخ
.
.
/wa annakum mahmā ikhtalaftum fīhi min syai΄in fa inna maraddahu ilā allāhi azza
wajalla wa ilā muḥammadin ṣallā allahu „alaihi was-salāmu/
„Apabila kamu berselisih tentang sesuatu, penyelesaiannya menurut (ketentuan)
Allah „azza wa jalla dan (keputusan) Muhammad SAW‟
Klausa I :
ئ
ﻦ
syai΄in
min
sesuatu
dari
اخ
fīhi
didalamnya
ikhtalaf
terjadi
perbedaan
Tinggkah
Laku
Cara
mahmā
bila/
seandainya
Penye
wa annakum
dan
sesunnguhnya
kalian
Petingkah
Laku
Klausa II :
Universitas Sumatera Utara
ص ه
ﻟ
muḥammadin
ṣallā allahu
„alaihi wassalāmu
ج
ه
ﻟ
ilā
wa
azza wajalla
ilā
Muhammad
SAW
kepada
dan
Allah azza
wajalla
kepada
diserah
kan
Gol
Penyerta
Gol
Pandagan
Material
maradd
ahu
fa inna
maka
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 23 yang terdiri dari dua klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah laku, Sirkumstan : Cara,
Penyerta. Klausa II : Proses : Material, Partisipan : Gol, Sirkumstan : Pandangan,
Penyerta.
Pasal 24:
.ﻦ
ا ﻮا
ﻨﻦ
اﻟ
اﻟ ﻮ ﻳﻨ ﻮ
.
/wa anna al-yahūda yunfiqūna ma‟a al-mu΄minīna mā dāmū muḥāribīna/
„Kaum Yahudi memikul biaya bersama mukminin selama dalam peperangan‟
PASAL 24
ﻦ
ا ﻮا
ﻨﻦ
اﻟ
ﻳﻨ ﻮ
اﻟ ﻮ
muḥāribīna
mā dāmū
al-mu΄minīna
al-yahūda
anna
al-yahūda
anna
peperangan
selama
orang-orang
beriman
bersama
memberi
kaum
yahudi
sesungguh
nya
Gol
Sirk: penyerta
Mat
Aktor
penegasan
Sirkumtan : Lokasi
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 24 yang terdiri dari Proses : Material,
Universitas Sumatera Utara
Partisipan : Aktor, Gol. Sirkumstan : Penyerta, Lokasi.
Pasal 25:
ا
ﺴ
ﻮاﻟ
ﻟ ﺴ ﻦ ﻳﻨ
اﻟ ﻦ ﻟ ﻮ ﻳﻨ
.
ا ﺴ ﻫ
ﻳﻮ ﻨ ﻮ
ا ﻳﻮ
ث
.
ﻦ
/wa anna yahūda banī „aufin ummatun ma‟al-mu΄minīna. Lil yahūda dīnuhum wa lil
muslimīna dīnuhum wa mawālīhim wa anfusuhum illā man ẓalama au a ṡima fa innahu lā
yūtigu illā nafsahu wa ahla baitihi/
„Kaum Yahudi dari Bani „Awf adalah satu umat dengan mukminin. Bagi kaum
Yahudi agama mereka, dan bagi kaum muslimin agama mereka. Juga (kebebasan
ini berlaku) bagi sekutu-sekutu dan diri mereka sendiri, kecuali bagi yang zalim
dan jahat. Hal demikian akan merusak diri dan keluarganya‟
Klausa I :
PASAL 25
ﻦ
اﻟ
ﻮ
ﻨ
اﻟ ﻮ
almu΄minīna
ma‟al
ummatun
banī„aufin
alyahūda
anna
orang
beriman
bersama
satu umat
kaum auf
yahudi
sesungguhnya
Milik
penyerta
Relasional
ﻳﻨ
ﻟ ﺴ ﻦ
dīnuhum
lil muslimīna
agamanya
bagi orang- dan
orang
beriman
Pemilik
penegasan
penanda
ﻳﻨ
wa
Sirkum
Penyerta
ﻟ ﻮ
dīnuhum
Lil yahūda
agamanya
bagi orangorang
yahudi
Pemilik
Universitas Sumatera Utara
Klausa II :
آث
ﻦ
ا
ﺴ
ﻮاﻟ
aṡima
wa
ẓalama
man
illa
wa
anfusuhum
dosa/
jahat
dan
zalim
siapa
kecuali
dan untuk kebebasan
mereka
mereka
Penyerta
Tingkah Laku
mawālīhim
Petingkah Laku
Klausa III :
ﻫ
ﺴ
ا
ﻳﻮ
ا
wa
ahla
baitihi
nafsahu
illā
yūtigu
lā
fa
innahu
dan
keluarganya
dirinya
tetapi
menghancurkan
hanya
maka
dirinya
Gol
Mat
Pelaku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 25 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Relasional, Partisipan : Milik, Pemilik, Sirkumstan : Penyerta.
Klausa II : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku, Sirkumstan :
Penyerta. Klausa III : Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Gol.
Pasal 26:
. ﻮ
ﻟ ﻮ ﻨ
ﻟ ﻮ ﻨ اﻟﻨ
.
/Wa anna al-yahūda banī an-najjār miṡlu mā li yahūda banī „Aufin/
„Kaum Yahudi Banu Najjar diperlakukan sama seperti Yahudi Banu „Awf‟.
PASAL 26
ﻮ
„Aufin
ﻨ
banī
yahudi kaum Bani Auf
ﻟ ﻮ
اﻟﻨ
mā
li miṡlu
yahūda
sama
annajjār
ﻨ
banī
اﻟ ﻮ
al-yahūda
yahudi kaum bani Najjar
wa
dan
Universitas Sumatera Utara
Tingkah
Laku
Petingkah Laku
Petingkah laku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 26 yang terdiri dari klausa : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku.
Pasal 27:
. ﻮ
ﻟ ﻮ ﻨ
ﻟ ﻮ ﻨ اﻟ
.
/Wa anna li yahūda banī al-ḥāriṡ miṡlu mā li yahūda banī „Aufin/
„Kaum Yahudi Banu Hars diperlakukan sama seperti Yahudi Banu„Awf‟.
PASAL 27
ﻮ
„Aufin
ﻨ
banī
ﻟ ﻮ
اﻟ
mā
li miṡlu
yahūda
yahudi kaum Bani Auf
alḥāriṡ
sama
ﻨ
banī
liyahūda
yahudi kaum bani Hars
Tingkah
Laku
Petingkah Laku
ﻟ ﻮ
wa
dan
Petingkah laku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 27 yang terdiri dari klausa : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku.
Pasal 28:
. ﻮ
ﻟ ﻮ ﻨ
ﻟ ﻮ ﻨ
.
/Wa anna al-yahūda banī sā‟idah miṡlu mā li yahūda banī „Aufin/
„Kaum Yahudi Banu Sa‟idah diperlakukan sama seperti Yahudi Banu „Awf‟.
PASAL 28
ﻮ
„Aufin
ﻨ
banī
ﻟ ﻮ
mā
ﻨ
li miṡlu
sā‟idah
banī
ﻟ ﻮ
liyahūda
wa
Universitas Sumatera Utara
yahūda
yahudi kaum Bani Auf
yahudi kaum bani sā‟idah
sama
Tingkah
Laku
Petingkah Laku
dan
Petingkah laku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 28 yang terdiri dari klausa : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku.
Pasal 29:
. ﻮ
ﻟ ﻮ ﻨ
ﻟ ﻮ ﻨ جﺸ
.
/Wa anna al-yahūda banī jusyam miṡlu mā li yahūda banī „Aufin/
„Kaum Yahudi Banu Jusyam diperlakukan sama seperti Yahudi Banu „Awf‟.
PASAL 29
ﻮ
„Aufin
ﻨ
banī
ﻟ ﻮ
جﺸ
mā
li miṡlu
yahūda
yahudi kaum Bani Auf
Petingkah Laku
jusyam
sama
ﻨ
banī
اﻟ ﻮ
al-yahūda
yahudi kaum bani Jusyam
Tingkah
Laku
wa
dan
Petingkah laku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 29 yang terdiri dari klausa : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku.
Pasal 30:
. ﻮ
ﻟ ﻮ ﻨ
ﻟ ﻮ ﻨ اأ
. ۲
/Wa anna al-yahūda banī al-Aus miṡlu mā li yahūda banī „Aufin/
„Kaum Yahudi Banu al-‟Aws diperlakukan sama seperti Yahudi Banu „Awf‟.
Universitas Sumatera Utara
PASAL 30
ﻮ
ﻨ
„Aufin
banī
ﻟ ﻮ
اأ
mā
li miṡlu
yahūda
yahudi kaum Bani Auf
al-Aus
sama
ﻨ
banī
al-yahūda
yahudi kaum bani Najjar
Tingkah
Laku
Petingkah Laku
اﻟ ﻮ
wa
dan
Petingkah laku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 30 yang terdiri dari klausa : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku.
Pasal 31:
ا ﺴ
ا ﻳﻮ
ث
ا ﻦ
ﻮ
ﻟ ﻮ ﻨ
ﻟ ﻮ ﻨ ث
.
.
ﻫ
/Wa anna al-yahūda banī ṡa‟labah miṡlu mā li yahūda banī „Aufin, illā man ẓalama wa
a ṡima, fa innahu lā yūtigu illā nafsahu wa ahla baitihi/
„Kaum Yahudi Banu Sa‟labah diperlakukan sama seperti Yahudi Banu „Awf,
kecuali orang zalim atau khianat. Hukumannya hanya menimpa diri dan
keluarganya‟.
PASAL 30
ﻮ
„Aufin
ﻨ
banī
ﻟ ﻮ
اأ
mā
li miṡlu
yahūda
yahudi kaum Bani Auf
Petingkah Laku
sama
Tingkah
Laku
al-Aus
ﻨ
banī
اﻟ ﻮ
al-yahūda
yahudi kaum bani Najjar
wa
dan
Petingkah laku
Universitas Sumatera Utara
Klausa II :
آث
ا ﻦ
aṡima
wa
ẓalama
illa man
dosa/ jahat
dan
zalim
kecuali siapa
Gol
Penyerta
Gol
Pelaku
Klausa III :
ﻫ
ﺴ
ا
ﻳﻮ
ا
wa
ahla
baitihi
nafsahu
illā
yūtigu
lā
fa
innahu
dan
keluarganya
dirinya
tetapi
menghancurkan
hanya
maka
dirinya
Penyerta
Mat
Gol
Pelaku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 31 yang terdiri dari tiga klausa. Klausa
I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku. Klausa II : Proses :
Material, Partisipan : Pelaku/Aktor, Sirkumstan : Penyerta. Klausa III : Proses
Material, Partisipan : Pelaku/Aktor, Gol, Sirkumstan : Penyerta.
Pasal 32:
. ﺴ
ﻦث
جﻨ
.
/wa anna jafnah ba ṭni minṡa‟labah ka anfusihim/
„Suku Jafiiah dari Sa‟labah (diperlakukan) sama seperti mereka (Banu Sa‟labah)‟.
PASAL 32
ﺴ
anfusihim
ث
ṡa‟labah
ﻦ
baṭni
جﻨ
jafnah
anna
wa
Universitas Sumatera Utara
Sa‟labah
seperti mereka
suku
gol
jafnah
sesunguhnya
Pro :
mat
dan
Pelaku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 32 yang terdiri dari Klausa : Proses :
Material, Partisipan : Gol, Pelaku.
Pasal 33:
. ااث
اﻟ
ﻮ
ﻟ ﻮ ﻨ
ﻟ ﻨ اﻟﺸ
.
/Wa anna li banī Asy-syuṭaibah miṡlu mā li yahūda banī „Aufin, wa anna al-birra dūna
al-iṡmi/
„Banu Syutaybah (diperlakukan) sama seperti Yahudi Banu „Auf. Sesungguhnya
kebaikan (kesetiaan) itu lain dari kejahatan (khianat)”.
PASAL 33
ﻮ
„Aufin
ﻨ
banī
ﻟ ﻮ
ﻟ ﻨ اﻟﺸ
mā
li miṡlu
yahūda
yahudi kaum Bani Auf
li banī Asy-syuṭaibah
sama
ا
al-yahūda
yahudi kaum bani Najjar
Relasional
wa
dan
Pemilik
Milik
Klausa II :
ااث
اﻟ
al-iṡmi
dūna
al-birra
anna
dosa/jahat
tanpa
kebaikan
sesungguhnya
atribut
Relasional
penyandang
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 33 yang terdiri dari dua klausa. Klausa
Universitas Sumatera Utara
: Proses : Material, Partisipan : Milik, Pemilik. Klausa II : Proses : Relasional,
Partisipan : Atribut, Penyandang.
Pasal 34:
. ﺴ
ﻮاﻟ ث
.
/Wa a nna mawāliya ṡa‟labata ka anfusihim/
„Sekutu-sekutu Sa‟labah (diperlakukan) sama seperti mereka (Banu Sa‟labah)‟
PASAL 34
ﺴ
ث
mawāliya
anna
wa
sama seperti sa'labah
mereka
sekutu
sesungguhnya
dan
Gol
Material
ka anfusihim
ṡa‟labata
ﻮاﻟ
Pelaku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 34 yang terdiri Klausa : Proses :
Material, Partisipan : Pelaku, Gol.
Pasal 35:
. ﺴ
ﻳﻮ
.
/Wa anna biṭānata yahūda ka anfusihim/
„Kerabat Yahudi (di luar kota Madinah) sama seperti mereka (Yahudi)‟
PASAL 35
ﺴ
ﻳﻮ
ka
anfusihim
yahūda
seperti
mereka
Gol
biṭānata
anna
wa
kaum
yahudi
sesungguhnya
dan
Pelaku
Material
Universitas Sumatera Utara
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 35 yang terdiri Klausa : Proses :
Material, Partisipan : Pelaku, Gol.
Pasal 36:
ث ج
ا ﻳﻨ
ص ه
.ﻫ ا
ا
ه
ﻨ
ا ﻦ
اﻳ
ﻫ
ﻨﺴ
.
ﻦ
/Wa annahu lā yakhruju minhum aḥadun illā bi iżni muḥammadin - „alaihi aṣṣalātu was-salāmu – wa annahu lā yanḥajizu „alā ṡa΄rin jarḥun. Wa annahu man
fataka, fa bi nafsihi wa ahli baitihi illā man ẓulima. Wa anna allāha „alā abarra
hāża/
„Tidak seorang pun dibenarkan (untuk perang), kecuali seizin Muhammad SAW.
Ia tidak boleh dihalangi (menuntut pembalasan) luka (yang dibuat orang lain).
Siapa berbuat jahat (membunuh), maka balasan kejahatan itu akan menimpa diri
dan keluarganya, kecuali ia teraniaya. Sesungguhnya Allah sangat membenarkan
(ketentuan) ini‟.
Klausa I :
PASAL 36
ص ه
ا
ﻨ
اﻳ
Muhammad SAW
bi iżni
illā
minhum
lā
yakhruju
annahu
wa
Muhammad SAW
dengan
izin
kecuali
dari
kalian
tidak
keluar
sesungguh
nya
dan
Pelaku
Sirk : Pandangan
gol
Pro : material
Klausa II :
ج
jarḥun
ث
„alā ṡa΄rin
ﻳﻨ
yanḥajizu
ا
lā
annahu
wa
Universitas Sumatera Utara
yang
di
derita
balas
menuntut
Gol
material
ﻦ
tidak
sesungguh
nya
Sirk :
pernyata
Pelaku
ا
ﻫ
dan
ﻨﺴ
ﻦ
man ẓulima
illā
wa ahli
baitihi
fa bi
nafsihi
Wa annahu
man fataka
siapa yang berbuat zalim
kecuali
kelarga nya
dirinya
dan
Gol
Penyerta
Pelaku
ﻫا
abarra hāża
Verbal
Material
ه
„alā
Wa anna
allāha
sesungguh nya
dan
Perkataan
Pembicara
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 36 yang terdiri empat klausa. Klausa I
: Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Gol. Sirkumstan : Pandangan. Klausa II :
Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Gol .Sirkumstan : Penyerta. Klausa III
:Proses : Material, Partisipan : Pelaku Gol. Sirkumstan : Penyerta. Klausa IV :
Proses : Verbal. Partisipan : Pembicara, Perkataan.
Pasal 37:
ﻫ ﻫ
اﻟﻨ
ﻦ
اﻟﻨ
ﻨ
ﻟ ﻳث ا
.
اﻟ ﺴ ﻦ
. اإث
اﻟ
اﻟ ﻮ
اﻟﻨ
اﻟﻨ
ﻨ
.
.
اﻟ
.ﻮﻡ
ﻟ
Universitas Sumatera Utara
/Wa anna „alā al-yahūdi nafaqatahum wa „alā al-muslimīna nafaqatahum. Wa anna
bainahum an-na ṣra „alā man ḥāraba ahla hāżihi aṣ-ṣa ḥīfati. Wa anna bainahum annuṣḥa wa an-na ṣīḥata wal-birra duna al-iṡmi. Wa annahu lam ya΄ṡami imru΄u bi ḥalīfihi.
Wa anna an-naşra lil maẓlūm/
„Bagi kaum Yahudi ada kewajiban biaya, dan bagi kaum muslimin ada kewajib
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan
menggunakan metode deskriptif-kualitatif untuk menyelidiki objek penelitian
yang tidak dapat dihitung dengan angka-angka atau yang bersifat eksak,
melainkan berupa teks dengan mengungkap makna teks tersebut (Raco, 2000: 60).
Penelitian metode kualitatif-deskriptif ini dimaksudkan untuk mengkaji teks
bahasa Arab dalam PM melalui konteks sosial.
Miles dan Huberman (1994)
menyatakan bahwa “our view of qualitative
analysis, we define analysis as consisting of three concernt flows of activity: data
reduction, data display and conclusion drawing/verification ”. Dari pendapat
Miles dan Huberman di atas, terdapat kegiatan yang dilakukan peneliti dalam
menganalisis data kualitatif, yaitu reduksi data, display data dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Maksud dari ketiga hal ini adalah : 1) reduksi data yaitu
data yang dikategorikan menurut beberapa kategorisasi, 2) display data yaitu
menampilkan data yang telah dikategorikan dihitung berdasarkan frekuensi
terjadinya kategorisasi masing-masing. Kemudian, untuk menyederhanakan hasil
penelitian, data disajikan dalam tabel, 3) penarikan kesimpulan dan verifikasi,
yaitu data yang disajikan dalam bentuk yang cocok untuk penelitian, dengan
tujuan untuk mengidentifikasi apakah data sudah benar atau salah.
3.2. Data dan Sumber Data
Universitas Sumatera Utara
3.2.1. Data
Data dalam penelitian ini adalah kata / klausa yang terdapat dalam teks
PM yang menjadi rujukan penelitian ini adalah teks PM Muhammad ibn Yasar ibn
Ishaq yang terdapat dalam kitab al Sirah al Nabawiyyah (ﻳﻮ ﻨﻟا ا ﻦ ﻡ ﺸﻫ
)ﺴﻟاﲑ,
karya Abi Muhammad Abd Malik ibn Hisyam ibn Ayyub dalam Zainal Abidin
Ahmad.
Muhammad ibn Yasar ibn Ishaq adalah peneliti yang menulis sejarah
kehidupan Nabi pertama, dengan karyanya Sirah Nabawiyyah adalah buku sejarah
kehidupan Nabi tertua yang pernah ada. Teks PM versi Ibnu Ishaq belum diberi
nomor atau pasal. Pembagian atau pengelompokan pasal mengikuti jejak A.
Wensinck dalam Zainal Abidin Ahmad. A. Wensinck adalah pakar yang pertama
kali berjasa memberi nomor dan pasal pada teks PM. Dia menulis sebuah buku
berjudul Mohammad en de Jodente Madina . Pemberian nomor membantu kerja
dalam penelitian analisis konteks sosial dalam teks PM melalui teori LSF.
3.2.2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah:
1. Teks I : Mukaddimah. Yang berisi tentang salam pembuka dari teks PM.
Teks II
Ś Bab I terdiri satu pasal. Yang berisi tentang “Pembentukan Ummah”
Teks III Ś Bab II terdiri dari 9 pasal. Yang berisi tentang “Hak Azasi Manusia”
Teks IV Ś Bab III terdiri dari 6 pasal. Yang berisi tentang “Persatuan Seagama”
Teks V
Ś Bab IV terdiri dari 8 pasal. Yang berisi tentang “Persatuan Segenap
Warga Negara”
Teks VI Ś Bab V terdiri dari 12 pasal. Yang berisi tentang “żolongan Minoritas”
Universitas Sumatera Utara
Teks VII Ś Bab VI terdiri dari 3 pasal. Yang berisi tentang “Tugas Warga
Negara”
Teks VIII Ś Bab VII terdiri dari 3 pasal. Yang berisi tentang “Melindungi Negara”
Teks IX Ś Bab VIII terdiri dari 3 pasal. Yang berisi tentang “Pimpinan Negara”
Teks X
Ś Bab IX terdiri 2 pasal. Yang berisi tentang “Politik Perdamain”
Teks XI : Bab X terdiri dari 1 pasal. Yang berisi “PENUTUP”
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi yaitu
peneliti mengkaji dokumen dan arsip (content analysis) atau teknik baca dan catat
teks PM yang didapatkan dari buku Zainal Abidin Ahmad dan terjemahannya
dalam bahasa Indonesia .
Data yang diambil menggunakan metode deskriptif sinkronik (descriptive
synchronic), maksudnya adalah data dikumpulkan seperti kondisi apa adanya
kemudian dideskripsikan sesuai dengan ciri alamiah naskah itu (Djajasudarma,
1993: 6) dan kemudian dikumpulkan dengan mengimakan metode dokumentasi.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teori analisis data
menurut Miles dan Huberman (1994),
yang mengalisis data dengan model
analisis interaktif, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, display data/ penyajian
data dan verifikasi/penarikan kesimpulan.
Pengumpula
n Data
Penyajian
Data
Reduksi
Data
Verifikasi/
Penarikan
Kesimpulan
Gambar 3.1
Komponen Analisa Data : Model Interaksif (Miles dan Huberman, 1994)
Dalam penelitian ini langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah: peneliti
bergerak di antara komponen analisa data secara interaktif dan melakukan
pengumpulan data, dalam pengumpulan data, kegiatan peneliti adalah sebagai
berikut:
a.
Membaca dan memahami teks PM karya buku secara keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara
b.
Menggaris bawahi / menandai klausa teks PM pada transitifitas proses,
partisipan dan sirkumstan.
c.
Menuliskan bagian teks yang digaris bawahi / ditandai tersebut dalam
transitifitas pada tabel data.
d.
Mengidentifikasi dan mengklasifikasi konteks situasi, budaya dan ideologi
yang terdapat pada teks PM.
Selanjutnya, setelah data terkumpul, peneliti hanya bergerak di antara tiga
komponen analisis. Setelah peneliti mengumpulkan data, maka langkah
selanjutnya adalah reduksi data, sajian data dan pengambilan kesimpulan atau
verifikasi.
a.
Reduksi data
Reduksi data merupakan komponen awal dalam analisis yang digunakan
oleh peneliti untuk menyusun dan memfokuskan penelitian pada saat temuantemuan proses penelitian.
b.
Sajian data
Sajian data dalam penelitian ini adalah penyajian data, peneliti
mendeskripsikan informasi yang ada yaitu mengidentifikasi tipe proses, partisipan
dan sirkumstan serta konteks situasi budaya dan ideologi yang terdapat pada teks
PM.
c.
Penarikan kesimpulan/ verifikasi
Komponen ketiga adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi. Komponen
ini dilakukan berdasarkan komponen yang sudah dilakukan sebelumnya. Tetapi
apabila kesimpulan masih dirasa kurang tepat, maka peneliti harus melakukan
Universitas Sumatera Utara
kegiatan pengumpulan data ulang untuk lebih mendukung simpulan yang sudah
ada dan juga untuk lebih mendalami data.
3.5
Penyajian Hasil Analisis Data
Penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode informal. Penyajian informal yaitu berupa rumusan dengan
menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993:144-159). Alasan digunakannya
metode informal dalam penyajian hasil analisis karena penelitian ini bersifat
deskriptif. Maksudnya pendeskripsian dari dari gejala atau keadaan yang teijadi
pada objek data penelitian. Interferensi diungkapkan secara apa adanya
berdasarkan pada data, sehingga hasil penelitian ini benar-benar merupakan suatu
fenomena bahasa yang sesungguhnya.
Berikut Gambar Alur Metode Penelitian :
Teks Piagam Madinah (PM)
Teori Linguistik Sistemik
Fungsional
Realisasi Fungsi Experiensial
Konteks Situasi
Konteks Sosial
Konteks Budaya
Konteks Ideologi
TEMUAN PENELITIAN
Hasil Analisis Penelitan
Simpulan dan Saran
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
ANALISIS REALISASI FUNGSI EKPERIENS1AL DAN KONTEKS
SOSIAL PADA TEKS PIAGAM MADINAH
4.1 Analisis Realisasi Fungsi Eksperiensial teks PM
Analisis realisasasi fungsi eksperiensial pada teks PM ini terdiri atas 47
(empat puluh tujuh) pasal peneliti membagi ke 74 klausa yang menggunakan tabel
untuk menganilsa frase pada teks PM tersebut melalui transitifitas yang terdiri dari
proses, partisipan dan sirkumstan. Peneliti menggunakan teori realisasi fungsi
eksperiensial (Saragih: 2011) untuk dapat dianalisis dalam setiap klausa
berdasarkan fungsi atau makna eksperiensial pada teks PM sebagai berikut :
Pasal 1:
.
اﻟﻨ
ﻦ
ا
.
/Annahum ummatun wāḥidatun min dūni an-nāsi/
„Sesungguhnya mereka satu umat dari (komunitas) manusia lain‟
PASAL 1
اﻟﻨ
ﻦ
ا
ﻫ
an-nāsi
Dūni
min
wāḥidatun
ummatun
hum
anna
manusia
Lain
dari
satu
umat
mereka
sesungguh
nya
Atribut dan Relasional
penyandang
Realisasi fungsi eksperiensial pada teks PM Pasal 1 ini terdiri dari Proses
dan Partisipan. Proses: relasional, Partisipan : nilai dan atribut.
Pasal 2:
Universitas Sumatera Utara
ﻫ ﻳ
ئ
خ اﻟ ﻳ
ﻨ
ﻮ
ﻳ
ﻳ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
ﻦ
ج
اﻟ ﺴ
اﻟ.
ﻟ
/Al-muhājirūna min quraisyin „alā rib‟atihim yata‟āqalūna bainahum wa
hum yafdūna „āniyahum bil-ma‟rūfi wal-qisṭi baina al-mu΄minīna/
„Kaum Muhajirin (pendatang) dari Quraisy sesuai keadaan (kebiasaan) mereka,
bahu-membahu membayar diyat di antara mereka dan mereka membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟
PASAL 2
ﻳ
ﻦ
ج
اﻟ
rib‟atihim
Alā
quraisyin
min
Almuhājirūna
kebiasaan
mereka
Tetap
qurais
dari
muhajirin
Pelaku
Klausa II:
ء ﻫ
اﻟ ﻳ
خ
ﻨ
ﻮ
ﻳ
hā
i`thā`i
Wa
addiyati
akhża
nya
menerima
Dan
diyat
(darah)
tebusan
diantara
mereka
bersama-sama
Gol
P.Mat
Penyerta
P.Mat
P.Mat dan Gol
ﻨﻮ
اﻟ
ﻦ
bainahum
yata‟āqalūna
ﻟ
ﻳ
ﻫ
اﻟ ﺴ
al-mu΄minīna
orang beriman
Sirk.Peny
baina
diantara
walqisṭi
bilma‟rūfi
„āniyahum
adil
dengan
baik
tawanan
mereka
Sirk.Cara
wa hum
yafīdūna
Gol
membayar
P.Mat
mereka
Pelaku
Universitas Sumatera Utara
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 2 terbagi menjadi tiga yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 3:
ﻟ
ئ
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ﻨﻮ ﻮ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
.
اﻟ ﺴ
/wa banū „aufin „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu
ṭāifatin tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/
„Banu „Awf, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar diyat
di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan
dengan baik dan adil di antara mukminin‟.
PASAL 3
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ūlā
ma‟ā
qilahumul
yata‟āqalūna
Yang
berlaku
darah/Diyat
mereka
Saling
membayar
Gol
cara
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
ﻨﻮ ﻮ
rib‟atihim
„alā
banū
„aufin
kebiasaan
sesuai
kaum auf
Mat
اﻟ ﺴ
pandangan
ﻟ
aktor
ئ
almu‟minīna
baina
qisṭi
Wal
bil-ma‟rūfi
„āniyahā
tufdī
ṭāifatin
wa kullu
kaum
mukminin
diantar
a
adil
Dan
dengan
baik
tawanantawanan
mereka
meneb
us
suku/
golongan
dan
setiap
Aktor
Sirk :
penyer
ta
Gol
Pro :
Mat
Sirk.Cara
aktor
Universitas Sumatera Utara
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 3 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 4:
ﻨ
ئ
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ﻨﻮ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
.
اﻟ ﺴ
ﻟ
/Wa banū sā‟idah „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu
ṭāifatin minhum tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna
„Banu Sa‟idah, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟
PASAL 4
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ūlā
ma‟ā
qilahumul
yata‟āqalūna
Yang
berlaku
darah/Diyat
mereka
Saling
membayar
Gol
cara
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
Mat
اﻟ ﺴ
ﻨﻮ
rib‟atihim
„alā
banū
sā‟idah
kebiasaan
sesuai
kaum
sa‟idah
pandangan
ﻟ
aktor
ئ
almu‟minīna
baina
qisṭi
Wal
bil-ma‟rūfi
„āniyahā
tufdī
ṭāifatin
wa kullu
kaum
mukminin
diantar
a
adil
Dan
dengan
baik
tawanantawanan
mereka
meneb
us
suku/
golongan
dan
setiap
Universitas Sumatera Utara
Aktor
Sirk :
penyer
ta
Sirk.Cara
Gol
Pro :
Mat
aktor
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 4 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 5;
ﻨ
ئ
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
.
ﻨﻮ اﻟ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
اﻟ ﺴ
ﻟ
/Wa banū hāriṡ „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu
ṭāifatin minhum tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/
„Banu al-Hars, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟
PASAL 5
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ﻨﻮ
اﻟ
ūlā
ma‟ā
qilahumul
yata‟āqalūna
Yang
berlaku
darah/Diyat
mereka
Saling
membayar
Gol
cara
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
اﻟ ﺴ
Mat
rib‟atihim
„alā
banū
Hars
kebiasaan
sesuai
kaum
Hars
pandangan
ﻟ
aktor
ئ
Universitas Sumatera Utara
almu‟minīna
baina
qisṭi
Wal
bilma‟rūfi
„āniyahā
tufdī
ṭāifatin
wa kullu
kaum
mukminin
dianta
ra
adil
Dan
dengan
baik
tawanantawanan
mereka
meneb
us
suku/
golongan
dan
setiap
Aktor
Sirk :
penye
rta
Gol
Pro :
Mat
Sirk.Cara
aktor
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 5 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.\
Pasal 6:
ﻨ
ئ
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
.
ﻨﻮ جﺸ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
اﻟ ﺴ
ﻟ
/Wa banū jusyam „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu ṭāifatin
minhum tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/
„Banu Jusyam, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟
PASAL 6
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ūlā
ma‟ā
qilahumul
yata‟āqalūna
Yang
berlaku
darah/Diyat
mereka
Saling
membayar
ﻨﻮ
جﺸ
rib‟atihim
„alā
banū
jusyam
kebiasaan
sesuai
kaum
Jusyam
Universitas Sumatera Utara
Gol
cara
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
Mat
pandangan
اﻟ ﺴ
aktor
ﻟ
ئ
almu‟minīna
baina
qisṭi
Wal
bilma‟rūfi
„āniyahā
tufdī
ṭāifatin
wa kullu
kaum
mukminin
dianta
ra
adil
Dan
dengan
baik
tawanantawanan
mereka
meneb
us
suku/
golongan
dan
setiap
Aktor
Sirk :
penye
rta
Gol
Pro :
Mat
Sirk.Cara
aktor
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 6 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 7:
ﻨ
ئ
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
.
ﻨﻮ اﻟﻨ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
اﻟ ﺴ
ﻟ
/Wa banū an-najjār „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu ṭāifatin
minhum tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/
„Banu al-Najjar, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟
PASAL 7
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ﻨﻮ
Universitas Sumatera Utara
اﻟﻨ
ūlā
ma‟ā
qilahumul
yata‟āqalūna
Yang
berlaku
darah/Diyat
mereka
Saling
membayar
Gol
cara
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
rib‟atihim
„alā
banū
najjar
kebiasaan
sesuai
kaum
najjar
Mat
pandangan
اﻟ ﺴ
ﻟ
aktor
ئ
almu‟minīna
baina
qisṭi
Wal
bilma‟rūfi
„āniyahā
tufdī
ṭāifatin
wa kullu
kaum
mukminin
dianta
ra
adil
Dan
dengan
baik
tawanantawanan
mereka
meneb
us
suku/
golongan
dan
setiap
Aktor
Sirk :
penye
rta
Gol
Pro :
Mat
Sirk.Cara
aktor
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 7 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 8:
ﻨ
ئ
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ﻦ ﻮ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
اﻟ ﺴ
ﻨﻮ
.
ﻟ
/Wa banū „amrū bin „aufin „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu
ṭāifatin tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/
„Banu „Amru Ibn „Awf, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu- membahu
membayar diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar
tebusan tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟
Universitas Sumatera Utara
PASAL 8
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ūlā
ma‟ā
qilahumul
yata‟āqalūna
Yang
berlaku
darah/Diyat
mereka
Saling
membayar
Gol
cara
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
ﻨﻮ
ﻦ ﻮ
rib‟atihim
„alā
banū „amrū
bin „aufin
kebiasaan
sesuai
Amru Ibn
„Awf
Mat
اﻟ ﺴ
pandangan
ﻟ
aktor
ئ
almu‟minīna
baina
qisṭi
Wal
bilma‟rūfi
„āniyahā
tufdī
ṭāifatin
wa kullu
kaum
mukminin
dianta
ra
adil
Dan
dengan
baik
tawanantawanan
mereka
meneb
us
suku/
golongan
dan
setiap
Aktor
Sirk :
penye
rta
Gol
Pro :
Mat
Sirk.Cara
aktor
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 8 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 9:
Universitas Sumatera Utara
ﻨ
ئ
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ﻨﻮ اﻟﻨ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
.
اﻟ ﺴ
ﻟ
/Wa banū an-nabīt „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu ṭāifatin
tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/
„Banu al-Nabit, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟
PASAL 9
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ūlā
ma‟ā
qilahumul
yata‟āqalūna
Yang
berlaku
darah/Diyat
mereka
Saling
membayar
Gol
cara
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
ﻨﻮ اﻟﻨ
rib‟atihim
„alā
banū annabīt
kebiasaan
sesuai
Banu alNabit
Mat
اﻟ ﺴ
pandangan
ﻟ
aktor
ئ
almu‟minīna
baina
qisṭi
Wal
bilma‟rūfi
„āniyahā
tufdī
ṭāifatin
wa kullu
kaum
mukminin
dianta
ra
adil
Dan
dengan
baik
tawanantawanan
mereka
meneb
us
suku/
golongan
dan
setiap
Aktor
Sirk :
penye
rta
Gol
Pro :
Mat
Sirk.Cara
aktor
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 9 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Universitas Sumatera Utara
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 10:
ﻨ
ئ
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ﻨﻮ اأ
.ﻨ ﻦ
ﻦ اﻟ
اﻟ ﺴ
.۰۱
ﻟ
/Wa banū al-ausi „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu ṭāifatin tufdī
„āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/
„Banu al-‟Aws, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, baku-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟
PASAL 10
اأ ﻟ
ﻮ
ﻳ
ūlā
ma‟ā
qilahumul
yata‟āqalūna
Yang
berlaku
darah/Diyat
mereka
Saling
membayar
Gol
cara
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
Mat
اﻟ ﺴ
ﻨﻮ اأ
rib‟atihim
„alā
banū alausi
kebiasaan
sesuai
Banu al‟Aws
pandangan
ﻟ
aktor
ئ
almu‟minīna
baina
qisṭi
Wal
bilma‟rūfi
„āniyahā
tufdī
ṭāifatin
wa kullu
kaum
mukminin
dianta
ra
adil
Dan
dengan
baik
tawanantawanan
mereka
meneb
us
suku/
golongan
dan
setiap
Universitas Sumatera Utara
Aktor
Sirk :
penye
rta
Sirk.Cara
Gol
Pro :
Mat
aktor
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 10 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 11:
.
اء
ﻳ ﻮ ﻟ
ﻨ
ﻮ
ﻨ ﻦ اﻳ
اﻟ
.
/wa anna al-mu΄minīna lā yatrukūna mufraḥan bainahum an-ya‟ṭūhu bil-ma‟rūfi
fī fidā΄in au „aqlin/
„Sesungguhnya mukminin tidak boleh membiarkan orang yang berat menanggung
utang di antara mereka, tetapi membantunya dengan baik dalam pembayaran
tebusan atau diyat‟
Klausa I :
PASAL 11
ﻨ
ﻮ
ﻳ
ا
ﻨﻦ
اﻟ
bainahum
mufraḥan
yatrukūna
lā
almu‟minīna
diantara
mereka
yang
terbebani
hutang/hidup
membiarkan
tidak
orang
orang
beriman
anna
- sesungguh
nya
wa
dan
Universitas Sumatera Utara
Pelaku
Gol
material
Klausa II :
aktor
اء
ﻟ
ﻳ ﻮ
aqlin
au
fī fidā΄in
fī
bilma‟rūfi
ya‟ṭūhu
diyat
atau
tebusan
pada
dengan
baik
memberi bantuan
kepadanya
sirk cara
Material
Gol
an
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 11 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Cara .
Pasal 12:
.
ﻦ
ﻦ ﻮﻟ
اﻳ ﻟ.
/wa lā yuḥālifu mu΄minun maulā mu΄minin dūnahu/
„Seorang mukmin tidak dibolehkan membuat persekutuan dengan sekutu mukmin
lainnya, tanpa persetujuan dari padanya‟
PASAL 12
ﻦ
dūnahu
mu΄minun
yang
lain
seorang
mukmin
Gol
ﻮﻟ
maulā
sedarah
ﻦ
ﻳ ﻟ
ا
mu΄minun
yuḥālifu
lā
wa
seorang
mukmin
mengadakan
persekutuan
tidak
dan
Aktor
MAT
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 12 yang terdiri dari Proses
Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol.
Pasal 13 :
Universitas Sumatera Utara
ﺴ
ا
ث
ا
.ﻫ
ﻨ
ﻟ
ﻦ
ﻟﻮ
ﻦ
ﻨ ﻦ اﻟ
ج
ﻳﻳ
اﻟ
.
ﻨﻦ
ﻦ اﻟ
/wa anna al-mu΄minīna al-muttaqīna „alā man bagiya minhum au abtagā dasī‟ata żulmin
au iṡmin au „udwānin au fasādin baina al-mu΄minīna, wa anna aidiyahum „alaihi jamī‟an
walau kāna walada aḥadihim/
„Orang-orang mukmin yang takwa harus menentang orang yang di antara mereka
mencari atau menuntut sesuatu secara zalim, jahat, melakukan permusuhan atau
kerusakan di kalangan mukminin, kekuatan mereka bersatu dalam menentangnya,
sekalipun ia anak dari salah seorang di antara mereka‟
PASAL 13
ﻨ
ﻦ
ﻦ
اﻟ
ﻨﻦ
اﻟ
minhum
bagiya
min
„alā
almuttaqīna
almu‟minīna
anna
wa
diantara
mereka
perusak/
pemberontak
para
melawan
yang
bertakwa
orangberiman
sesungguh_
nya
dan
Gol
MAT
Pelaku
Klausa II :
ﻨﻦ
اﻟ
ﻦ
ﺴ
ا
almu‟minīna
baina
fasādin
aw
żulmin
dasīata
au abtagā
orangorang
beriman
diantara
perusak
atau
dosa
tipu
muslihat/
ketidak
adilan
atau
menyebarkan
Gol
Penyerta
Sirkumtan Cara
MAT
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 13 yang terdiri dari Proses
Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan cara dan sirkumtan
Universitas Sumatera Utara
Penyerta.
Pasal 14:
.ﻦ
ا
ا ا ﻳﻨ
ﻨ
ﻦ
اﻳ.
/wa lā yaqtulu mu΄minun mu΄minan fi kāfirin, wa lā yanṣuru kāfiran „alā
mu΄minin/
„Seorang mukmin tidak boleh membunuh orang beriman lainnya lantaran
(membunuh) orang kafir. Tidak boleh pula orang mukmin membantu orang kafir
untuk (membunuh) orang beriman”.
PASAL 14
ﻨ
ﻦ
اﻳ
kāfiran
fi
mu΄minan
mu'minun
wa lā yaqtulu
orang kafir
pada
seorang
mukmin
seorang
mukmin
dan membunuh tidak
gol
Sirk
: gol
penyerta
aktor
Pro : material
Klausa II:
ﻦ
ا
ا ﻳﻨ
mu'minin
„alā
kāfiran
wa lā yanṣuru
orang
mukmin
terhadap
orang
kafir
dan tidak membantu
gol
Sirk
: aktor
penyerta
Pro : material
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 14 yang terdiri dari Proses
Universitas Sumatera Utara
Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan Penyerta.
Pasal 15:
.
اﻟﻨ
ﻮاﻟ
ﻨﻦ
اﻟ
ﻫ
ﻳ
.۰
ه ا
/wa anna żimmata allāhi wāḥidatun yujīru „alaihim adnāhum. Wa anna al-mu΄minīna
ba‟duhum mawālī ba‟din dūna an-nāsi/
„Jaminan Allah satu. Jaminan (perlindungan) diberikan oleh mereka yang dekat.
Sesungguhnya mukminin itu saling membantu, tidak tergantung pada golongan
lain‟
Klausa I :
PASAL 15
ﻫ
ﻳ
ا
ه
adnāhum
„alaihim
yujīru
wāḥidatun
allāhi
żimmata
anna
wa
orang
lemah
kepada
mereka
melindungi
satu
Allah
perlindugan/
jaminan
se
sungguh
nya
dan
Tingkah
Laku
penanda
Petingkah
laku
Pandangan
Petingkah Laku
Klausa II :
اﻟﻨ
ﻮاﻟ
ﻨﻦ
اﻟ
an-nāsi
dūna
ba‟din
mawālī
ba‟duhum
almu‟minīna
anna
wa
manusia
tanpa
sebahagi
an
saudara
diantara
mereka
orangorang
mukmin
se
sungguh
nya
dan
peran
gol
Relasional
Penyandang
Atribut
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 15 yang terdiri dari dua klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku, Sirkumstan :
Universitas Sumatera Utara
Pandangan dan Penanda. Klausa II : Proses Relsional, Partisipan I :Penyandang,
Partisipan II : Atribut, Sirkumstan : Peran.
.
Pasal 16:
ﻮ ﻦ ا ﻨص
اأ ﻮ
ﻟ اﻟﻨ
ﻨ ﻦﻳ ﻮ
ﻦ
.
/wa annahu man taba‟nā min yahūdi fainna lahu an-naşra wal-uswata gaira ma ẓlūmīna
wa lā mutanāṣirin „alaihim/
„Sesungguhnya orang Yahudi yang mengikuti kita berhak mendapat pertolongan
dan persamaan tanpa ada penganiayaan dan tidak ada yang menolong musuh
mereka‟
Klausa I :
PASAL 16
ﻳﻮ
ﻦ
ﻦ
yahūdi
min
nā
taba‟
man
annahu
wa
kaum
yahudi
dari
kami
pengikut
siapa
sesungguhnya
dan
Petingkah
Tingkah Laku
laku
Klausa II :
اأ ﻮ
اﻟﻨ
ﻟ
uswata
wal
an-naşra
lahu
fainna
persamaan
dan
pertolongan
ia
maka
sesungguhnya
Petingkah
Laku
Tingkah Laku
cara
Klausa III :
Universitas Sumatera Utara
ﻨص
ا
ﻮ ﻦ
alaihim
mutanāṣirin
lā
wa
maẓlūmīna
gaira
kepada
mereka
menolong
tidak
dan
penganiayaan
tanpa/tidak
Penyerta
petingkah Laku
Pnye
tingkah laku
petingkah
laku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 16 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku, Sirkumstan :
Penyerta, Klausa II : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku, Sirkumstan :
Cara. Klausa III : Proses : tingkah laku, Partisipan : Petingkah laku, Sirkumstan :
Penyerta.
Pasal 17:
. ﻨ
ﻮاء
ه ا
ﻦ
اﻳﺴ ﻟ
ﻦ ا
اﻟ
.
/wa anna salma al-mu΄minīna wāḥidatun lā yusālimu mu΄minun dūna mu΄minin fī qitālin
fī sabīlillāhi illā „alā sawā΄in wa „adlin bainahum/
„Perdamaian mukminin adalah satu. Seorang mukmin tidak boleh membuat
perdamaian tanpa ikut serta mukmin lainnya di dalam suatu peperangan di jalan
Allah, kecuali atas dasar kesamaan dan keadilan di antara mereka‟
Klausa I :
PASAL 17
ا
wāḥidatun
ﻨﻦ
اﻟ
almu‟minīna
salma
anna
wa
Universitas Sumatera Utara
satu
orang
–
orang
beriman
perdamaian
Penanda
Pengindra
Mental
sesungguhnya
Dan
Klausa II :
ه
ﻦ
ﻦ
ﻳﺴ ﻟ
ا
Allāhi
sabīli
fī
qitālin
fī
mu'minun
dūna
mu`minu
yusālimu
lā
Allah
jalan
di
pembunuh
an
di
orang
mukmin
tanpa
orang
mukmin
melakukan
perjanjian
tidak
Perkataan
Pro.verbal
Sirk : Cara
Pembicara
Klausa III :
ﻨ
ﻮاء
ا
bainahum
„adlin
sawā΄in
„alā
illā
diantara
mereka
keadilan
persamaan
terhadap
kecuali
Pembicara
Sirk : cara
penyerta
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 17 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Mental, Partisipan : Pengindra, Penanda. Klausa II : Proses
:Verbal, Partisipan : Pembicara, Perkataan, Sirkumstan :
Cara. Klausa III :
Partisipan : pembicara, Sirkumstan : Penyerta, cara.
Pasal 18:
.
ﻨ ﻳ
ﻳ
.
/wa anna kulla gāziyatin gazat ma‟anā ya‟qubu ba‟ḍuhā ba‟ḍā/
„Setiap pasukan yang berperang bersama kita harus bahu-membahu satu sama
lain‟
Universitas Sumatera Utara
PASAL 18
ﻳ
ba‟ḍā
ba‟ḍuhā
satu
lain
ya‟qubu
yang mem
bantu
Gol
ﻨ
ﻳ
ma‟anā
gazat
gāziyatin
kulla
anna
wa
bersama
kita
berperang
pasukan
setiap
se
sungguh
nya
dan
Pro
: Pelaku
material aktor
/ MAT
Aktor
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 18 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Material, Partisipan : Pelaku/aktor, Gol.
Pasal 19:
ﻨﻦ
اﻟ
ه
ءﻫ
ﻦ ئ
. ﻮ
اﻟ
ﺴﻦ ﻫ
.
ﻦ
اﻟ
/wa anna al-mu΄minīna yabī΄u ba‟ḍuhum „an ba‟din bimā nāla dimā΄ahum fī sabīlillāhi.
Wa anna al-mu΄minīna al-muttaqīna „alā aḥsani hudā wa aqwamihi/
„Orang-orang mukmin itu membalas pembunuh mukmin lainnya dalam
peperangan di jalan Aliah. Orang-orang beriman dan bertakwa berada pada
petunjuk yang terbaik dan lurus‟
PASAL 19
ئ
ﻨﻦ
اﻟ
ba‟din
„alā
ba‟ḍuhum
yabī΄u
wa anna al-mu‟minīna
yang lain
terhadap
diantara
mereka
membela
dan sesungguhnya
orang orang beriman
Petingkah Laku
Tingkah
laku
Petingkah Laku
Universitas Sumatera Utara
ه
ءﻫ
alāhi
sabīli
fī
dimā΄a hum
nāla
bimā
Allah
jalan
di
pertumpahan
darah
diterima
seperti
apa
Cara
petingkah
laku
tingkah laku
Klausa II :
ﻮ
ﻫ
ﺴﻦ
ﻦ
اﻟ
ﻨﻦ
اﻟ
aqwamihi
wa
aḥsani hudā
„alā
wa almuttaqīna
wa anna almu‟minīna
kaumkaumNya
dan
petunjuk yang
baik
atas
yang bertaqwa
dan sesungguhnya
orang-orang
beriman
Fenomenon
cara
Mental
Pengindra
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 19 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku. Klausa II : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku, Sirkumstan : Cara. Klausa III : Proses
: Mental Partisipan : pengindra, fenomenon, Sirkumstan : cara.
Pasal 20:
.ﻦ
اﻳ ﻮ
اﻟ ﻳ
ﺸ
اﻳ
. ۲
Universitas Sumatera Utara
/wa annahu lā yajīru musyrikun mā lā li quraisyin wa lā nafsā wa lā yaḥūlu dūnahu „alā
mu΄minin/
„Orang musyrik (Yatsrib) dilarang melindungi harta dan jiwa orang (musyrik)
Quraisy, dan tidak boleh bercampur tangan melawan orang beriman‟
Klausa I :
PASAL 20
ﻟ ﻳ
ا
ﺸ
ﻳ
ا
liquraisyin
mālān
musyriku
yajīru
lā
annahu
wa
untuk
quraisy
harta
orang
musyrik
melindungi
tidak
sesunggunya
dia
dan
Petinggkah
laku
Sirk
Peny
Petinggkah
Laku
Tingkah Laku
Klausa II
ﻦ
اﻳ ﻮ
mu΄minin
„alā
dūnahu
lā yaḥūlu
wa
orang
beriman
melawan
terhadap
lainnya
tidak
bercampur
tangan
dan
Mat
penyerta
Tingkah Laku
Petingkah
Laku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 20 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku Sirkumstan : Cara.
Klausa II : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku Sirkumstan :
Penyerta.
Pasal 21:
Universitas Sumatera Utara
ﻨﻦ
اﻟ
اﻟ اﻟ ﻮ
ﻳ
ا
ﻮ
ﻨ ا ﻦ ﻨ
.
ﻦا
ا ﻡ
ﻟ
.
اﻳ
/wa annahu man i‟tabaţa mu΄minan qatlan „an bayyinatin fainnahu quadun bihi illā an
yar ḍā waliyya al-maqtūl, wa anna al-mu΄minīna „alaihi kāffatan, wa lā yaḥullu lahum
illā qiyāmun „alaihi/
„Barang siapa yang membunuh orang beriman dan cukup bukti atas perbuatannya,
harus dihukum bunuh, kecuali wali si terbunuh rela (menerima diyat). Segenap
orang beriman harus bersatu dalam menghukumnya‟
PASAL 21
ﻨ
ﻦ
bayyinatin
„an
bukti
ﻨ
ا
ا
mu'minan
qatlan
i‟tabaţa
man
anna
wa
seorang
mukmin
mem
bunuh
menganiyaya
siapa
sesungguhnya
dan
Petingkah
Laku
Cara
ﻦ
Tingkah Laku
Klausa II :
ﻨﻦ
اﻟ
„alaihi
„alaihi
almu‟minīna
anna
wa
tanpa
kecuali
melawannya
orangorang
beriman
sesungghunya
dan
Cara
Material
pelaku
ﻡ
ا
ﻟ
ﻳ
ا
Universitas Sumatera Utara
„alaihi
qiyāmun
illā
lahum
yaḥullu
melawannya
bangkit
akan
tetapi/
kecuali
bagi mereka
dan tidak
Peny
Fenomenon
Perkataan
lā
wa
dibenarkan
Verbal
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 21 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku Sirkumstan : Cara.
Klausa II : Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Sirkumstan : Cara. Klausa III :
Proses : Verbal, Partisipan : Cara. Klausa III : Proses : Verbal, Partisipan :
Perkataan, fenomenon, Sirkumstan : Penyerta.
Pasal 22:
ث
ﻳﻨ
آ ﻦ ه ﻟ ﻮﻡ ا خ
اﻳ خ ﻨ ص
ﻳﻮﻡ اﻟ
ﻫ اﻟ
ﻦ
ﻟﻨ ه
آ ا
ﻟ
اﻳ
ﻦ ﻳﻨ
.
اﻳ ﻳ
.
ا
/wa annahu lā yaḥullu limu΄minin aqarra bimā fī hāżihi aṣ-ṣa ḥīfah wa āmana
billahi wal-yaumil ākhiri an yanṣura muḥda ṡan wa lā yu΄wīhi wa annahu man
na ṣarahu au āwāhu fa inna „alaihi la‟natullāhi wa gaḍabahu yaumal qiyāmati wa
lā yu΄khażu minhu ṣarfun wa lā „adlun/
„Tidak dibenarkan bagi orang mukmin yang mengakui piagam ini, percaya pada
Allah dan Hari Akhir, untuk membantu pembunuh dan memberi tempat kediaman
kepadanya. Siapa yang memberi bantuan atau menyediakan tempat tinggal bagi
pelanggar itu, akan mendapat kutukan dan kemurkaan Allah di hari kiamat, dan
tidak diterima dari padaNya penyesalan dan tebusan‟
PASAL 22
اﻟ
ﻫ
ﻦ
ﻟ
ﻳ
ا
aṣ-ṣaḥīfah
hāżihi
fī
bimā
aqarra
limu΄minin
yaḥullu
lā
wa
annahu
perjanjian
ini
pada
seperti
apa
mengakui
bagi
seorang
mukmin
dibenar kan
tidak
se
sungguh
Universitas Sumatera Utara
nya
Cara
Mental
ا خ
pengindra
ﻟ ﻮﻡ
Fenomenon
ه
آﻦ
ākhiri
yaumil
wal
billahi
āmana
akhir
kepada
hari
dan
kepada
Allah
dan
percaya
Penye
Pengindra
mental
Sirk.Lokasi
آ ا
ﻳﻨ
ﻦ
اﻳ ﻳ
ث
hu
āwā
au
hu
yanṣar
u
man
wa lā yu΄wīhi
nya
melin
dungi
atau
nya
menol
ong
siapa
dan
tidak pembunuh
membelanya
untuk
membant
u
gol
mat
Peny
gol
mat
mat
mat
اﻟ
ﻳﻮﻡ
qiyāmati
yaumal
kiamat
hari
muḥdaṡan
ﻳﻨ
pelaku
ه
nya
an
yanṣura
ﻟﻨ
allāhi
la‟natul
„alaihi
fainna
dan Murka Allah
Kutukan
bagi
maka
sesungguh
nya
wa
gaḍabahu
nya
Sirkumstan
Pengindra
mental
ا
wa
„adlun
Fenomenon
ص
lā ṣarfun
tebusan
ﻨ
Mental
Pengindra
اﻳ خ
minhu
wa
lā
yu΄khażu
darinya
dan tidak
dirterima
Universitas Sumatera Utara
Gol
Pelaku
mat
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 22 yang terdiri dari empat
klausa, Klausa I : Proses : Mental, Partisipan : Pengindra, Fenomenon, Sirkumstan
: Cara. Klausa II : Proses : Mental, Partisipan : Pengindra, Sirkumstan : Lokasi,
Penyerta. Klausa III : Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Gol, Sirkumstan :
Penyerta. Klausa IV : Proses : Mental, Partisipan : Pengindra, Fenomenon,
Sirkumstan : Cara. Klausa V : Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Gol.
Pasal 23:
ص ه
ﻟ
ج
ﻟ ه
ئ
ﻦ
اخ
.
.
/wa annakum mahmā ikhtalaftum fīhi min syai΄in fa inna maraddahu ilā allāhi azza
wajalla wa ilā muḥammadin ṣallā allahu „alaihi was-salāmu/
„Apabila kamu berselisih tentang sesuatu, penyelesaiannya menurut (ketentuan)
Allah „azza wa jalla dan (keputusan) Muhammad SAW‟
Klausa I :
ئ
ﻦ
syai΄in
min
sesuatu
dari
اخ
fīhi
didalamnya
ikhtalaf
terjadi
perbedaan
Tinggkah
Laku
Cara
mahmā
bila/
seandainya
Penye
wa annakum
dan
sesunnguhnya
kalian
Petingkah
Laku
Klausa II :
Universitas Sumatera Utara
ص ه
ﻟ
muḥammadin
ṣallā allahu
„alaihi wassalāmu
ج
ه
ﻟ
ilā
wa
azza wajalla
ilā
Muhammad
SAW
kepada
dan
Allah azza
wajalla
kepada
diserah
kan
Gol
Penyerta
Gol
Pandagan
Material
maradd
ahu
fa inna
maka
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 23 yang terdiri dari dua klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah laku, Sirkumstan : Cara,
Penyerta. Klausa II : Proses : Material, Partisipan : Gol, Sirkumstan : Pandangan,
Penyerta.
Pasal 24:
.ﻦ
ا ﻮا
ﻨﻦ
اﻟ
اﻟ ﻮ ﻳﻨ ﻮ
.
/wa anna al-yahūda yunfiqūna ma‟a al-mu΄minīna mā dāmū muḥāribīna/
„Kaum Yahudi memikul biaya bersama mukminin selama dalam peperangan‟
PASAL 24
ﻦ
ا ﻮا
ﻨﻦ
اﻟ
ﻳﻨ ﻮ
اﻟ ﻮ
muḥāribīna
mā dāmū
al-mu΄minīna
al-yahūda
anna
al-yahūda
anna
peperangan
selama
orang-orang
beriman
bersama
memberi
kaum
yahudi
sesungguh
nya
Gol
Sirk: penyerta
Mat
Aktor
penegasan
Sirkumtan : Lokasi
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 24 yang terdiri dari Proses : Material,
Universitas Sumatera Utara
Partisipan : Aktor, Gol. Sirkumstan : Penyerta, Lokasi.
Pasal 25:
ا
ﺴ
ﻮاﻟ
ﻟ ﺴ ﻦ ﻳﻨ
اﻟ ﻦ ﻟ ﻮ ﻳﻨ
.
ا ﺴ ﻫ
ﻳﻮ ﻨ ﻮ
ا ﻳﻮ
ث
.
ﻦ
/wa anna yahūda banī „aufin ummatun ma‟al-mu΄minīna. Lil yahūda dīnuhum wa lil
muslimīna dīnuhum wa mawālīhim wa anfusuhum illā man ẓalama au a ṡima fa innahu lā
yūtigu illā nafsahu wa ahla baitihi/
„Kaum Yahudi dari Bani „Awf adalah satu umat dengan mukminin. Bagi kaum
Yahudi agama mereka, dan bagi kaum muslimin agama mereka. Juga (kebebasan
ini berlaku) bagi sekutu-sekutu dan diri mereka sendiri, kecuali bagi yang zalim
dan jahat. Hal demikian akan merusak diri dan keluarganya‟
Klausa I :
PASAL 25
ﻦ
اﻟ
ﻮ
ﻨ
اﻟ ﻮ
almu΄minīna
ma‟al
ummatun
banī„aufin
alyahūda
anna
orang
beriman
bersama
satu umat
kaum auf
yahudi
sesungguhnya
Milik
penyerta
Relasional
ﻳﻨ
ﻟ ﺴ ﻦ
dīnuhum
lil muslimīna
agamanya
bagi orang- dan
orang
beriman
Pemilik
penegasan
penanda
ﻳﻨ
wa
Sirkum
Penyerta
ﻟ ﻮ
dīnuhum
Lil yahūda
agamanya
bagi orangorang
yahudi
Pemilik
Universitas Sumatera Utara
Klausa II :
آث
ﻦ
ا
ﺴ
ﻮاﻟ
aṡima
wa
ẓalama
man
illa
wa
anfusuhum
dosa/
jahat
dan
zalim
siapa
kecuali
dan untuk kebebasan
mereka
mereka
Penyerta
Tingkah Laku
mawālīhim
Petingkah Laku
Klausa III :
ﻫ
ﺴ
ا
ﻳﻮ
ا
wa
ahla
baitihi
nafsahu
illā
yūtigu
lā
fa
innahu
dan
keluarganya
dirinya
tetapi
menghancurkan
hanya
maka
dirinya
Gol
Mat
Pelaku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 25 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Relasional, Partisipan : Milik, Pemilik, Sirkumstan : Penyerta.
Klausa II : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku, Sirkumstan :
Penyerta. Klausa III : Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Gol.
Pasal 26:
. ﻮ
ﻟ ﻮ ﻨ
ﻟ ﻮ ﻨ اﻟﻨ
.
/Wa anna al-yahūda banī an-najjār miṡlu mā li yahūda banī „Aufin/
„Kaum Yahudi Banu Najjar diperlakukan sama seperti Yahudi Banu „Awf‟.
PASAL 26
ﻮ
„Aufin
ﻨ
banī
yahudi kaum Bani Auf
ﻟ ﻮ
اﻟﻨ
mā
li miṡlu
yahūda
sama
annajjār
ﻨ
banī
اﻟ ﻮ
al-yahūda
yahudi kaum bani Najjar
wa
dan
Universitas Sumatera Utara
Tingkah
Laku
Petingkah Laku
Petingkah laku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 26 yang terdiri dari klausa : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku.
Pasal 27:
. ﻮ
ﻟ ﻮ ﻨ
ﻟ ﻮ ﻨ اﻟ
.
/Wa anna li yahūda banī al-ḥāriṡ miṡlu mā li yahūda banī „Aufin/
„Kaum Yahudi Banu Hars diperlakukan sama seperti Yahudi Banu„Awf‟.
PASAL 27
ﻮ
„Aufin
ﻨ
banī
ﻟ ﻮ
اﻟ
mā
li miṡlu
yahūda
yahudi kaum Bani Auf
alḥāriṡ
sama
ﻨ
banī
liyahūda
yahudi kaum bani Hars
Tingkah
Laku
Petingkah Laku
ﻟ ﻮ
wa
dan
Petingkah laku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 27 yang terdiri dari klausa : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku.
Pasal 28:
. ﻮ
ﻟ ﻮ ﻨ
ﻟ ﻮ ﻨ
.
/Wa anna al-yahūda banī sā‟idah miṡlu mā li yahūda banī „Aufin/
„Kaum Yahudi Banu Sa‟idah diperlakukan sama seperti Yahudi Banu „Awf‟.
PASAL 28
ﻮ
„Aufin
ﻨ
banī
ﻟ ﻮ
mā
ﻨ
li miṡlu
sā‟idah
banī
ﻟ ﻮ
liyahūda
wa
Universitas Sumatera Utara
yahūda
yahudi kaum Bani Auf
yahudi kaum bani sā‟idah
sama
Tingkah
Laku
Petingkah Laku
dan
Petingkah laku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 28 yang terdiri dari klausa : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku.
Pasal 29:
. ﻮ
ﻟ ﻮ ﻨ
ﻟ ﻮ ﻨ جﺸ
.
/Wa anna al-yahūda banī jusyam miṡlu mā li yahūda banī „Aufin/
„Kaum Yahudi Banu Jusyam diperlakukan sama seperti Yahudi Banu „Awf‟.
PASAL 29
ﻮ
„Aufin
ﻨ
banī
ﻟ ﻮ
جﺸ
mā
li miṡlu
yahūda
yahudi kaum Bani Auf
Petingkah Laku
jusyam
sama
ﻨ
banī
اﻟ ﻮ
al-yahūda
yahudi kaum bani Jusyam
Tingkah
Laku
wa
dan
Petingkah laku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 29 yang terdiri dari klausa : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku.
Pasal 30:
. ﻮ
ﻟ ﻮ ﻨ
ﻟ ﻮ ﻨ اأ
. ۲
/Wa anna al-yahūda banī al-Aus miṡlu mā li yahūda banī „Aufin/
„Kaum Yahudi Banu al-‟Aws diperlakukan sama seperti Yahudi Banu „Awf‟.
Universitas Sumatera Utara
PASAL 30
ﻮ
ﻨ
„Aufin
banī
ﻟ ﻮ
اأ
mā
li miṡlu
yahūda
yahudi kaum Bani Auf
al-Aus
sama
ﻨ
banī
al-yahūda
yahudi kaum bani Najjar
Tingkah
Laku
Petingkah Laku
اﻟ ﻮ
wa
dan
Petingkah laku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 30 yang terdiri dari klausa : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku.
Pasal 31:
ا ﺴ
ا ﻳﻮ
ث
ا ﻦ
ﻮ
ﻟ ﻮ ﻨ
ﻟ ﻮ ﻨ ث
.
.
ﻫ
/Wa anna al-yahūda banī ṡa‟labah miṡlu mā li yahūda banī „Aufin, illā man ẓalama wa
a ṡima, fa innahu lā yūtigu illā nafsahu wa ahla baitihi/
„Kaum Yahudi Banu Sa‟labah diperlakukan sama seperti Yahudi Banu „Awf,
kecuali orang zalim atau khianat. Hukumannya hanya menimpa diri dan
keluarganya‟.
PASAL 30
ﻮ
„Aufin
ﻨ
banī
ﻟ ﻮ
اأ
mā
li miṡlu
yahūda
yahudi kaum Bani Auf
Petingkah Laku
sama
Tingkah
Laku
al-Aus
ﻨ
banī
اﻟ ﻮ
al-yahūda
yahudi kaum bani Najjar
wa
dan
Petingkah laku
Universitas Sumatera Utara
Klausa II :
آث
ا ﻦ
aṡima
wa
ẓalama
illa man
dosa/ jahat
dan
zalim
kecuali siapa
Gol
Penyerta
Gol
Pelaku
Klausa III :
ﻫ
ﺴ
ا
ﻳﻮ
ا
wa
ahla
baitihi
nafsahu
illā
yūtigu
lā
fa
innahu
dan
keluarganya
dirinya
tetapi
menghancurkan
hanya
maka
dirinya
Penyerta
Mat
Gol
Pelaku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 31 yang terdiri dari tiga klausa. Klausa
I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku. Klausa II : Proses :
Material, Partisipan : Pelaku/Aktor, Sirkumstan : Penyerta. Klausa III : Proses
Material, Partisipan : Pelaku/Aktor, Gol, Sirkumstan : Penyerta.
Pasal 32:
. ﺴ
ﻦث
جﻨ
.
/wa anna jafnah ba ṭni minṡa‟labah ka anfusihim/
„Suku Jafiiah dari Sa‟labah (diperlakukan) sama seperti mereka (Banu Sa‟labah)‟.
PASAL 32
ﺴ
anfusihim
ث
ṡa‟labah
ﻦ
baṭni
جﻨ
jafnah
anna
wa
Universitas Sumatera Utara
Sa‟labah
seperti mereka
suku
gol
jafnah
sesunguhnya
Pro :
mat
dan
Pelaku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 32 yang terdiri dari Klausa : Proses :
Material, Partisipan : Gol, Pelaku.
Pasal 33:
. ااث
اﻟ
ﻮ
ﻟ ﻮ ﻨ
ﻟ ﻨ اﻟﺸ
.
/Wa anna li banī Asy-syuṭaibah miṡlu mā li yahūda banī „Aufin, wa anna al-birra dūna
al-iṡmi/
„Banu Syutaybah (diperlakukan) sama seperti Yahudi Banu „Auf. Sesungguhnya
kebaikan (kesetiaan) itu lain dari kejahatan (khianat)”.
PASAL 33
ﻮ
„Aufin
ﻨ
banī
ﻟ ﻮ
ﻟ ﻨ اﻟﺸ
mā
li miṡlu
yahūda
yahudi kaum Bani Auf
li banī Asy-syuṭaibah
sama
ا
al-yahūda
yahudi kaum bani Najjar
Relasional
wa
dan
Pemilik
Milik
Klausa II :
ااث
اﻟ
al-iṡmi
dūna
al-birra
anna
dosa/jahat
tanpa
kebaikan
sesungguhnya
atribut
Relasional
penyandang
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 33 yang terdiri dari dua klausa. Klausa
Universitas Sumatera Utara
: Proses : Material, Partisipan : Milik, Pemilik. Klausa II : Proses : Relasional,
Partisipan : Atribut, Penyandang.
Pasal 34:
. ﺴ
ﻮاﻟ ث
.
/Wa a nna mawāliya ṡa‟labata ka anfusihim/
„Sekutu-sekutu Sa‟labah (diperlakukan) sama seperti mereka (Banu Sa‟labah)‟
PASAL 34
ﺴ
ث
mawāliya
anna
wa
sama seperti sa'labah
mereka
sekutu
sesungguhnya
dan
Gol
Material
ka anfusihim
ṡa‟labata
ﻮاﻟ
Pelaku
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 34 yang terdiri Klausa : Proses :
Material, Partisipan : Pelaku, Gol.
Pasal 35:
. ﺴ
ﻳﻮ
.
/Wa anna biṭānata yahūda ka anfusihim/
„Kerabat Yahudi (di luar kota Madinah) sama seperti mereka (Yahudi)‟
PASAL 35
ﺴ
ﻳﻮ
ka
anfusihim
yahūda
seperti
mereka
Gol
biṭānata
anna
wa
kaum
yahudi
sesungguhnya
dan
Pelaku
Material
Universitas Sumatera Utara
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 35 yang terdiri Klausa : Proses :
Material, Partisipan : Pelaku, Gol.
Pasal 36:
ث ج
ا ﻳﻨ
ص ه
.ﻫ ا
ا
ه
ﻨ
ا ﻦ
اﻳ
ﻫ
ﻨﺴ
.
ﻦ
/Wa annahu lā yakhruju minhum aḥadun illā bi iżni muḥammadin - „alaihi aṣṣalātu was-salāmu – wa annahu lā yanḥajizu „alā ṡa΄rin jarḥun. Wa annahu man
fataka, fa bi nafsihi wa ahli baitihi illā man ẓulima. Wa anna allāha „alā abarra
hāża/
„Tidak seorang pun dibenarkan (untuk perang), kecuali seizin Muhammad SAW.
Ia tidak boleh dihalangi (menuntut pembalasan) luka (yang dibuat orang lain).
Siapa berbuat jahat (membunuh), maka balasan kejahatan itu akan menimpa diri
dan keluarganya, kecuali ia teraniaya. Sesungguhnya Allah sangat membenarkan
(ketentuan) ini‟.
Klausa I :
PASAL 36
ص ه
ا
ﻨ
اﻳ
Muhammad SAW
bi iżni
illā
minhum
lā
yakhruju
annahu
wa
Muhammad SAW
dengan
izin
kecuali
dari
kalian
tidak
keluar
sesungguh
nya
dan
Pelaku
Sirk : Pandangan
gol
Pro : material
Klausa II :
ج
jarḥun
ث
„alā ṡa΄rin
ﻳﻨ
yanḥajizu
ا
lā
annahu
wa
Universitas Sumatera Utara
yang
di
derita
balas
menuntut
Gol
material
ﻦ
tidak
sesungguh
nya
Sirk :
pernyata
Pelaku
ا
ﻫ
dan
ﻨﺴ
ﻦ
man ẓulima
illā
wa ahli
baitihi
fa bi
nafsihi
Wa annahu
man fataka
siapa yang berbuat zalim
kecuali
kelarga nya
dirinya
dan
Gol
Penyerta
Pelaku
ﻫا
abarra hāża
Verbal
Material
ه
„alā
Wa anna
allāha
sesungguh nya
dan
Perkataan
Pembicara
Realisasi fungsi Eksperiensial pada 36 yang terdiri empat klausa. Klausa I
: Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Gol. Sirkumstan : Pandangan. Klausa II :
Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Gol .Sirkumstan : Penyerta. Klausa III
:Proses : Material, Partisipan : Pelaku Gol. Sirkumstan : Penyerta. Klausa IV :
Proses : Verbal. Partisipan : Pembicara, Perkataan.
Pasal 37:
ﻫ ﻫ
اﻟﻨ
ﻦ
اﻟﻨ
ﻨ
ﻟ ﻳث ا
.
اﻟ ﺴ ﻦ
. اإث
اﻟ
اﻟ ﻮ
اﻟﻨ
اﻟﻨ
ﻨ
.
.
اﻟ
.ﻮﻡ
ﻟ
Universitas Sumatera Utara
/Wa anna „alā al-yahūdi nafaqatahum wa „alā al-muslimīna nafaqatahum. Wa anna
bainahum an-na ṣra „alā man ḥāraba ahla hāżihi aṣ-ṣa ḥīfati. Wa anna bainahum annuṣḥa wa an-na ṣīḥata wal-birra duna al-iṡmi. Wa annahu lam ya΄ṡami imru΄u bi ḥalīfihi.
Wa anna an-naşra lil maẓlūm/
„Bagi kaum Yahudi ada kewajiban biaya, dan bagi kaum muslimin ada kewajib