Konteks Sosial Dalam Teks Piagam Madinah (Analisis Linguistik Sistemik Fungsional) Chapter III V

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan
menggunakan metode deskriptif-kualitatif untuk menyelidiki objek penelitian
yang tidak dapat dihitung dengan angka-angka atau yang bersifat eksak,
melainkan berupa teks dengan mengungkap makna teks tersebut (Raco, 2000: 60).
Penelitian metode kualitatif-deskriptif ini dimaksudkan untuk mengkaji teks
bahasa Arab dalam PM melalui konteks sosial.
Miles dan Huberman (1994)

menyatakan bahwa “our view of qualitative

analysis, we define analysis as consisting of three concernt flows of activity: data
reduction, data display and conclusion drawing/verification ”. Dari pendapat

Miles dan Huberman di atas, terdapat kegiatan yang dilakukan peneliti dalam
menganalisis data kualitatif, yaitu reduksi data, display data dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Maksud dari ketiga hal ini adalah : 1) reduksi data yaitu
data yang dikategorikan menurut beberapa kategorisasi, 2) display data yaitu

menampilkan data yang telah dikategorikan dihitung berdasarkan frekuensi
terjadinya kategorisasi masing-masing. Kemudian, untuk menyederhanakan hasil
penelitian, data disajikan dalam tabel, 3) penarikan kesimpulan dan verifikasi,
yaitu data yang disajikan dalam bentuk yang cocok untuk penelitian, dengan
tujuan untuk mengidentifikasi apakah data sudah benar atau salah.

3.2. Data dan Sumber Data

Universitas Sumatera Utara

3.2.1. Data
Data dalam penelitian ini adalah kata / klausa yang terdapat dalam teks
PM yang menjadi rujukan penelitian ini adalah teks PM Muhammad ibn Yasar ibn
Ishaq yang terdapat dalam kitab al Sirah al Nabawiyyah (‫ﻳﻮ ﻨﻟا ا ﻦ ﻡ ﺸﻫ‬

‫)ﺴﻟاﲑ‬,

karya Abi Muhammad Abd Malik ibn Hisyam ibn Ayyub dalam Zainal Abidin
Ahmad.
Muhammad ibn Yasar ibn Ishaq adalah peneliti yang menulis sejarah

kehidupan Nabi pertama, dengan karyanya Sirah Nabawiyyah adalah buku sejarah
kehidupan Nabi tertua yang pernah ada. Teks PM versi Ibnu Ishaq belum diberi
nomor atau pasal. Pembagian atau pengelompokan pasal mengikuti jejak A.
Wensinck dalam Zainal Abidin Ahmad. A. Wensinck adalah pakar yang pertama
kali berjasa memberi nomor dan pasal pada teks PM. Dia menulis sebuah buku
berjudul Mohammad en de Jodente Madina . Pemberian nomor membantu kerja
dalam penelitian analisis konteks sosial dalam teks PM melalui teori LSF.
3.2.2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah:
1. Teks I : Mukaddimah. Yang berisi tentang salam pembuka dari teks PM.
Teks II

Ś Bab I terdiri satu pasal. Yang berisi tentang “Pembentukan Ummah”

Teks III Ś Bab II terdiri dari 9 pasal. Yang berisi tentang “Hak Azasi Manusia”
Teks IV Ś Bab III terdiri dari 6 pasal. Yang berisi tentang “Persatuan Seagama”
Teks V

Ś Bab IV terdiri dari 8 pasal. Yang berisi tentang “Persatuan Segenap
Warga Negara”


Teks VI Ś Bab V terdiri dari 12 pasal. Yang berisi tentang “żolongan Minoritas”

Universitas Sumatera Utara

Teks VII Ś Bab VI terdiri dari 3 pasal. Yang berisi tentang “Tugas Warga
Negara”
Teks VIII Ś Bab VII terdiri dari 3 pasal. Yang berisi tentang “Melindungi Negara”
Teks IX Ś Bab VIII terdiri dari 3 pasal. Yang berisi tentang “Pimpinan Negara”
Teks X

Ś Bab IX terdiri 2 pasal. Yang berisi tentang “Politik Perdamain”

Teks XI : Bab X terdiri dari 1 pasal. Yang berisi “PENUTUP”

3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi yaitu
peneliti mengkaji dokumen dan arsip (content analysis) atau teknik baca dan catat
teks PM yang didapatkan dari buku Zainal Abidin Ahmad dan terjemahannya
dalam bahasa Indonesia .

Data yang diambil menggunakan metode deskriptif sinkronik (descriptive
synchronic), maksudnya adalah data dikumpulkan seperti kondisi apa adanya

kemudian dideskripsikan sesuai dengan ciri alamiah naskah itu (Djajasudarma,
1993: 6) dan kemudian dikumpulkan dengan mengimakan metode dokumentasi.

Universitas Sumatera Utara

3.4. Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teori analisis data
menurut Miles dan Huberman (1994),

yang mengalisis data dengan model

analisis interaktif, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, display data/ penyajian
data dan verifikasi/penarikan kesimpulan.

Pengumpula
n Data
Penyajian

Data

Reduksi
Data

Verifikasi/
Penarikan
Kesimpulan

Gambar 3.1
Komponen Analisa Data : Model Interaksif (Miles dan Huberman, 1994)
Dalam penelitian ini langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah: peneliti
bergerak di antara komponen analisa data secara interaktif dan melakukan
pengumpulan data, dalam pengumpulan data, kegiatan peneliti adalah sebagai
berikut:
a.

Membaca dan memahami teks PM karya buku secara keseluruhan.

Universitas Sumatera Utara


b.

Menggaris bawahi / menandai klausa teks PM pada transitifitas proses,
partisipan dan sirkumstan.

c.

Menuliskan bagian teks yang digaris bawahi / ditandai tersebut dalam
transitifitas pada tabel data.

d.

Mengidentifikasi dan mengklasifikasi konteks situasi, budaya dan ideologi
yang terdapat pada teks PM.
Selanjutnya, setelah data terkumpul, peneliti hanya bergerak di antara tiga

komponen analisis. Setelah peneliti mengumpulkan data, maka langkah
selanjutnya adalah reduksi data, sajian data dan pengambilan kesimpulan atau
verifikasi.

a.

Reduksi data
Reduksi data merupakan komponen awal dalam analisis yang digunakan

oleh peneliti untuk menyusun dan memfokuskan penelitian pada saat temuantemuan proses penelitian.
b.

Sajian data
Sajian data dalam penelitian ini adalah penyajian data, peneliti

mendeskripsikan informasi yang ada yaitu mengidentifikasi tipe proses, partisipan
dan sirkumstan serta konteks situasi budaya dan ideologi yang terdapat pada teks
PM.
c.

Penarikan kesimpulan/ verifikasi
Komponen ketiga adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi. Komponen

ini dilakukan berdasarkan komponen yang sudah dilakukan sebelumnya. Tetapi

apabila kesimpulan masih dirasa kurang tepat, maka peneliti harus melakukan

Universitas Sumatera Utara

kegiatan pengumpulan data ulang untuk lebih mendukung simpulan yang sudah
ada dan juga untuk lebih mendalami data.
3.5

Penyajian Hasil Analisis Data
Penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode informal. Penyajian informal yaitu berupa rumusan dengan
menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993:144-159). Alasan digunakannya
metode informal dalam penyajian hasil analisis karena penelitian ini bersifat
deskriptif. Maksudnya pendeskripsian dari dari gejala atau keadaan yang teijadi
pada objek data penelitian. Interferensi diungkapkan secara apa adanya
berdasarkan pada data, sehingga hasil penelitian ini benar-benar merupakan suatu
fenomena bahasa yang sesungguhnya.
Berikut Gambar Alur Metode Penelitian :
Teks Piagam Madinah (PM)


Teori Linguistik Sistemik
Fungsional

Realisasi Fungsi Experiensial

Konteks Situasi

Konteks Sosial

Konteks Budaya

Konteks Ideologi

TEMUAN PENELITIAN

Hasil Analisis Penelitan
Simpulan dan Saran

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
ANALISIS REALISASI FUNGSI EKPERIENS1AL DAN KONTEKS
SOSIAL PADA TEKS PIAGAM MADINAH
4.1 Analisis Realisasi Fungsi Eksperiensial teks PM
Analisis realisasasi fungsi eksperiensial pada teks PM ini terdiri atas 47
(empat puluh tujuh) pasal peneliti membagi ke 74 klausa yang menggunakan tabel
untuk menganilsa frase pada teks PM tersebut melalui transitifitas yang terdiri dari
proses, partisipan dan sirkumstan. Peneliti menggunakan teori realisasi fungsi
eksperiensial (Saragih: 2011) untuk dapat dianalisis dalam setiap klausa
berdasarkan fungsi atau makna eksperiensial pada teks PM sebagai berikut :
Pasal 1:

.

‫اﻟﻨ‬

‫ﻦ‬

‫ا‬


.

/Annahum ummatun wāḥidatun min dūni an-nāsi/

„Sesungguhnya mereka satu umat dari (komunitas) manusia lain‟
PASAL 1

‫اﻟﻨ‬

‫ﻦ‬

‫ا‬

‫ﻫ‬

an-nāsi

Dūni

min

wāḥidatun

ummatun

hum

anna

manusia

Lain

dari

satu

umat

mereka

sesungguh
nya

Atribut dan Relasional

penyandang

Realisasi fungsi eksperiensial pada teks PM Pasal 1 ini terdiri dari Proses
dan Partisipan. Proses: relasional, Partisipan : nilai dan atribut.
Pasal 2:

Universitas Sumatera Utara

‫ﻫ ﻳ‬

‫ئ‬

‫خ اﻟ ﻳ‬

‫ﻨ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

‫ﻳ‬
.‫ﻨ ﻦ‬

‫ﻦ اﻟ‬

‫ﻦ‬

‫ج‬

‫اﻟ ﺴ‬

‫ اﻟ‬.
‫ﻟ‬

/Al-muhājirūna min quraisyin „alā rib‟atihim yata‟āqalūna bainahum wa
hum yafdūna „āniyahum bil-ma‟rūfi wal-qisṭi baina al-mu΄minīna/
„Kaum Muhajirin (pendatang) dari Quraisy sesuai keadaan (kebiasaan) mereka,
bahu-membahu membayar diyat di antara mereka dan mereka membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟
PASAL 2
‫ﻳ‬

‫ﻦ‬

‫ج‬

‫اﻟ‬

rib‟atihim

Alā

quraisyin

min

Almuhājirūna

kebiasaan
mereka

Tetap

qurais

dari

muhajirin

Pelaku

Klausa II:

‫ء ﻫ‬

‫اﻟ ﻳ‬

‫خ‬

‫ﻨ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬



i`thā`i

Wa

addiyati

akhża

nya

menerima

Dan

diyat
(darah)

tebusan

diantara
mereka

bersama-sama

Gol

P.Mat

Penyerta

P.Mat

P.Mat dan Gol

‫ﻨﻮ‬

‫اﻟ‬

‫ﻦ‬

bainahum

yata‟āqalūna

‫ﻟ‬

‫ﻳ‬

‫ﻫ‬

‫اﻟ ﺴ‬
al-mu΄minīna

orang beriman

Sirk.Peny

baina

diantara

walqisṭi

bilma‟rūfi

„āniyahum

adil

dengan
baik

tawanan
mereka

Sirk.Cara

wa hum

yafīdūna

Gol

membayar

P.Mat

mereka

Pelaku

Universitas Sumatera Utara

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 2 terbagi menjadi tiga yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 3:

‫ﻟ‬

‫ئ‬

‫اأ ﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

‫ﻨﻮ ﻮ‬
.‫ﻨ ﻦ‬

‫ﻦ اﻟ‬

.
‫اﻟ ﺴ‬

/wa banū „aufin „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu
ṭāifatin tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/
„Banu „Awf, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar diyat
di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan
dengan baik dan adil di antara mukminin‟.
PASAL 3

‫اأ ﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

ūlā

ma‟ā
qilahumul

yata‟āqalūna

Yang
berlaku

darah/Diyat
mereka

Saling
membayar

Gol

cara

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

‫ﻦ‬

‫ﻨﻮ ﻮ‬
rib‟atihim

„alā

banū
„aufin

kebiasaan

sesuai

kaum auf

Mat

‫اﻟ ﺴ‬

pandangan

‫ﻟ‬

aktor

‫ئ‬

almu‟minīna

baina

qisṭi

Wal

bil-ma‟rūfi

„āniyahā

tufdī

ṭāifatin

wa kullu

kaum
mukminin

diantar
a

adil

Dan

dengan
baik

tawanantawanan
mereka

meneb
us

suku/
golongan

dan
setiap

Aktor

Sirk :
penyer
ta

Gol

Pro :
Mat

Sirk.Cara

aktor

Universitas Sumatera Utara

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 3 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 4:

‫ﻨ‬

‫ئ‬

‫اأ ﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

‫ﻨﻮ‬
.‫ﻨ ﻦ‬

‫ﻦ اﻟ‬

.

‫اﻟ ﺴ‬

‫ﻟ‬

/Wa banū sā‟idah „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu
ṭāifatin minhum tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna
„Banu Sa‟idah, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟

PASAL 4

‫اأ ﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

ūlā

ma‟ā
qilahumul

yata‟āqalūna

Yang
berlaku

darah/Diyat
mereka

Saling
membayar

Gol

cara

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

‫ﻦ‬

Mat

‫اﻟ ﺴ‬

‫ﻨﻮ‬
rib‟atihim

„alā

banū
sā‟idah

kebiasaan

sesuai

kaum
sa‟idah

pandangan

‫ﻟ‬

aktor

‫ئ‬

almu‟minīna

baina

qisṭi

Wal

bil-ma‟rūfi

„āniyahā

tufdī

ṭāifatin

wa kullu

kaum
mukminin

diantar
a

adil

Dan

dengan
baik

tawanantawanan
mereka

meneb
us

suku/
golongan

dan
setiap

Universitas Sumatera Utara

Aktor

Sirk :
penyer
ta

Sirk.Cara

Gol

Pro :
Mat

aktor

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 4 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.

Pasal 5;

‫ﻨ‬

‫ئ‬

‫اأ ﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

.

‫ﻨﻮ اﻟ‬
.‫ﻨ ﻦ‬

‫ﻦ اﻟ‬

‫اﻟ ﺴ‬

‫ﻟ‬

/Wa banū hāriṡ „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu
ṭāifatin minhum tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/
„Banu al-Hars, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟

PASAL 5

‫اأ ﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

‫ﻨﻮ‬
‫اﻟ‬

ūlā

ma‟ā
qilahumul

yata‟āqalūna

Yang
berlaku

darah/Diyat
mereka

Saling
membayar

Gol

cara

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

‫ﻦ‬

‫اﻟ ﺴ‬

Mat

rib‟atihim

„alā

banū
Hars

kebiasaan

sesuai

kaum
Hars

pandangan

‫ﻟ‬

aktor

‫ئ‬

Universitas Sumatera Utara

almu‟minīna

baina

qisṭi

Wal

bilma‟rūfi

„āniyahā

tufdī

ṭāifatin

wa kullu

kaum
mukminin

dianta
ra

adil

Dan

dengan
baik

tawanantawanan
mereka

meneb
us

suku/
golongan

dan
setiap

Aktor

Sirk :
penye
rta

Gol

Pro :
Mat

Sirk.Cara

aktor

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 5 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.\

Pasal 6:

‫ﻨ‬

‫ئ‬

‫اأ ﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

.

‫ﻨﻮ جﺸ‬
.‫ﻨ ﻦ‬

‫ﻦ اﻟ‬

‫اﻟ ﺴ‬

‫ﻟ‬

/Wa banū jusyam „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu ṭāifatin
minhum tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/

„Banu Jusyam, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟

PASAL 6

‫اأ ﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

ūlā

ma‟ā
qilahumul

yata‟āqalūna

Yang
berlaku

darah/Diyat
mereka

Saling
membayar

‫ﻨﻮ‬
‫جﺸ‬
rib‟atihim

„alā

banū
jusyam

kebiasaan

sesuai

kaum
Jusyam

Universitas Sumatera Utara

Gol

cara

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

‫ﻦ‬

Mat

pandangan

‫اﻟ ﺴ‬

aktor

‫ﻟ‬

‫ئ‬

almu‟minīna

baina

qisṭi

Wal

bilma‟rūfi

„āniyahā

tufdī

ṭāifatin

wa kullu

kaum
mukminin

dianta
ra

adil

Dan

dengan
baik

tawanantawanan
mereka

meneb
us

suku/
golongan

dan
setiap

Aktor

Sirk :
penye
rta

Gol

Pro :
Mat

Sirk.Cara

aktor

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 6 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.
Pasal 7:

‫ﻨ‬

‫ئ‬

‫اأ ﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

.

‫ﻨﻮ اﻟﻨ‬
.‫ﻨ ﻦ‬

‫ﻦ اﻟ‬

‫اﻟ ﺴ‬

‫ﻟ‬

/Wa banū an-najjār „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu ṭāifatin
minhum tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/

„Banu al-Najjar, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟

PASAL 7

‫اأ ﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

‫ﻨﻮ‬

Universitas Sumatera Utara

‫اﻟﻨ‬
ūlā

ma‟ā
qilahumul

yata‟āqalūna

Yang
berlaku

darah/Diyat
mereka

Saling
membayar

Gol

cara

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

‫ﻦ‬

rib‟atihim

„alā

banū
najjar

kebiasaan

sesuai

kaum
najjar

Mat

pandangan

‫اﻟ ﺴ‬

‫ﻟ‬

aktor

‫ئ‬

almu‟minīna

baina

qisṭi

Wal

bilma‟rūfi

„āniyahā

tufdī

ṭāifatin

wa kullu

kaum
mukminin

dianta
ra

adil

Dan

dengan
baik

tawanantawanan
mereka

meneb
us

suku/
golongan

dan
setiap

Aktor

Sirk :
penye
rta

Gol

Pro :
Mat

Sirk.Cara

aktor

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 7 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.

Pasal 8:

‫ﻨ‬

‫ئ‬

‫اأ ﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

‫ﻦ ﻮ‬
.‫ﻨ ﻦ‬

‫ﻦ اﻟ‬

‫اﻟ ﺴ‬

‫ﻨﻮ‬

.

‫ﻟ‬

/Wa banū „amrū bin „aufin „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu
ṭāifatin tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/

„Banu „Amru Ibn „Awf, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu- membahu
membayar diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar
tebusan tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟

Universitas Sumatera Utara

PASAL 8

‫اأ ﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

ūlā

ma‟ā
qilahumul

yata‟āqalūna

Yang
berlaku

darah/Diyat
mereka

Saling
membayar

Gol

cara

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

‫ﻦ‬

‫ﻨﻮ‬
‫ﻦ ﻮ‬
rib‟atihim

„alā

banū „amrū
bin „aufin

kebiasaan

sesuai

Amru Ibn
„Awf

Mat

‫اﻟ ﺴ‬

pandangan

‫ﻟ‬

aktor

‫ئ‬

almu‟minīna

baina

qisṭi

Wal

bilma‟rūfi

„āniyahā

tufdī

ṭāifatin

wa kullu

kaum
mukminin

dianta
ra

adil

Dan

dengan
baik

tawanantawanan
mereka

meneb
us

suku/
golongan

dan
setiap

Aktor

Sirk :
penye
rta

Gol

Pro :
Mat

Sirk.Cara

aktor

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 8 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.

Pasal 9:

Universitas Sumatera Utara

‫ﻨ‬

‫ئ‬

‫اأ ﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

‫ﻨﻮ اﻟﻨ‬
.‫ﻨ ﻦ‬

‫ﻦ اﻟ‬

.

‫اﻟ ﺴ‬

‫ﻟ‬

/Wa banū an-nabīt „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu ṭāifatin
tufdī „āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/

„Banu al-Nabit, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟

PASAL 9

‫اأ ﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

ūlā

ma‟ā
qilahumul

yata‟āqalūna

Yang
berlaku

darah/Diyat
mereka

Saling
membayar

Gol

cara

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

‫ﻦ‬

‫ﻨﻮ اﻟﻨ‬
rib‟atihim

„alā

banū annabīt

kebiasaan

sesuai

Banu alNabit

Mat

‫اﻟ ﺴ‬

pandangan

‫ﻟ‬

aktor

‫ئ‬

almu‟minīna

baina

qisṭi

Wal

bilma‟rūfi

„āniyahā

tufdī

ṭāifatin

wa kullu

kaum
mukminin

dianta
ra

adil

Dan

dengan
baik

tawanantawanan
mereka

meneb
us

suku/
golongan

dan
setiap

Aktor

Sirk :
penye
rta

Gol

Pro :
Mat

Sirk.Cara

aktor

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 9 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :

Universitas Sumatera Utara

Pandangan, Cara, Penyerta.

Pasal 10:

‫ﻨ‬

‫ئ‬

‫اأ ﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

‫ﻨﻮ اأ‬
.‫ﻨ ﻦ‬

‫ﻦ اﻟ‬

‫اﻟ ﺴ‬

.۰۱
‫ﻟ‬

/Wa banū al-ausi „alā rib‟atihim yata‟āqalūna ma‟ā qilahumul ūlā, wa kullu ṭāifatin tufdī
„āniyahā bil-ma‟rūfi wal qisṭi baina al-mu‟minīna/

„Banu al-‟Aws, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, baku-membahu membayar
diyat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan
tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin‟

PASAL 10

‫اأ ﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

ūlā

ma‟ā
qilahumul

yata‟āqalūna

Yang
berlaku

darah/Diyat
mereka

Saling
membayar

Gol

cara

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

‫ﻦ‬

Mat

‫اﻟ ﺴ‬

‫ﻨﻮ اأ‬
rib‟atihim

„alā

banū alausi

kebiasaan

sesuai

Banu al‟Aws

pandangan

‫ﻟ‬

aktor

‫ئ‬

almu‟minīna

baina

qisṭi

Wal

bilma‟rūfi

„āniyahā

tufdī

ṭāifatin

wa kullu

kaum
mukminin

dianta
ra

adil

Dan

dengan
baik

tawanantawanan
mereka

meneb
us

suku/
golongan

dan
setiap

Universitas Sumatera Utara

Aktor

Sirk :
penye
rta

Sirk.Cara

Gol

Pro :
Mat

aktor

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 10 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Pandangan, Cara, Penyerta.

Pasal 11:

.

‫اء‬

‫ﻳ ﻮ ﻟ‬

‫ﻨ‬

‫ﻮ‬

‫ﻨ ﻦ اﻳ‬

‫اﻟ‬

.

/wa anna al-mu΄minīna lā yatrukūna mufraḥan bainahum an-ya‟ṭūhu bil-ma‟rūfi
fī fidā΄in au „aqlin/
„Sesungguhnya mukminin tidak boleh membiarkan orang yang berat menanggung
utang di antara mereka, tetapi membantunya dengan baik dalam pembayaran
tebusan atau diyat‟

Klausa I :
PASAL 11

‫ﻨ‬

‫ﻮ‬

‫ﻳ‬

‫ا‬

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

bainahum

mufraḥan

yatrukūna



almu‟minīna

diantara
mereka

yang
terbebani
hutang/hidup

membiarkan

tidak

orang
orang
beriman

anna

- sesungguh
nya

wa

dan

Universitas Sumatera Utara

Pelaku

Gol

material

Klausa II :

aktor

‫اء‬

‫ﻟ‬

‫ﻳ ﻮ‬

aqlin

au

fī fidā΄in



bilma‟rūfi

ya‟ṭūhu

diyat

atau

tebusan

pada

dengan
baik

memberi bantuan
kepadanya

sirk cara

Material

Gol

an

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 11 terbagi menjadi dua yang
terdiri dari Proses Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan :
Cara .

Pasal 12:

.

‫ﻦ‬

‫ﻦ ﻮﻟ‬

‫ اﻳ ﻟ‬.

/wa lā yuḥālifu mu΄minun maulā mu΄minin dūnahu/
„Seorang mukmin tidak dibolehkan membuat persekutuan dengan sekutu mukmin
lainnya, tanpa persetujuan dari padanya‟
PASAL 12

‫ﻦ‬
dūnahu

mu΄minun

yang
lain

seorang
mukmin
Gol

‫ﻮﻟ‬
maulā
sedarah

‫ﻦ‬

‫ﻳ ﻟ‬

‫ا‬

mu΄minun

yuḥālifu



wa

seorang
mukmin

mengadakan
persekutuan

tidak

dan

Aktor

MAT

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 12 yang terdiri dari Proses
Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol.
Pasal 13 :

Universitas Sumatera Utara

‫ﺴ‬

‫ا‬

‫ث‬

‫ا‬
.‫ﻫ‬

‫ﻨ‬
‫ﻟ‬

‫ﻦ‬
‫ﻟﻮ‬

‫ﻦ‬

‫ﻨ ﻦ اﻟ‬

‫ج‬

‫ﻳﻳ‬

‫اﻟ‬

.

‫ﻨﻦ‬

‫ﻦ اﻟ‬

/wa anna al-mu΄minīna al-muttaqīna „alā man bagiya minhum au abtagā dasī‟ata żulmin
au iṡmin au „udwānin au fasādin baina al-mu΄minīna, wa anna aidiyahum „alaihi jamī‟an
walau kāna walada aḥadihim/

„Orang-orang mukmin yang takwa harus menentang orang yang di antara mereka
mencari atau menuntut sesuatu secara zalim, jahat, melakukan permusuhan atau
kerusakan di kalangan mukminin, kekuatan mereka bersatu dalam menentangnya,
sekalipun ia anak dari salah seorang di antara mereka‟
PASAL 13

‫ﻨ‬

‫ﻦ‬

‫ﻦ‬

‫اﻟ‬

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

minhum

bagiya

min

„alā

almuttaqīna

almu‟minīna

anna

wa

diantara
mereka

perusak/
pemberontak

para

melawan

yang
bertakwa

orangberiman

sesungguh_
nya

dan

Gol

MAT

Pelaku

Klausa II :

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

‫ﻦ‬

‫ﺴ‬

‫ا‬

almu‟minīna

baina

fasādin

aw

żulmin

dasīata

au abtagā

orangorang
beriman

diantara

perusak

atau

dosa

tipu
muslihat/
ketidak
adilan

atau
menyebarkan

Gol

Penyerta

Sirkumtan Cara

MAT

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 13 yang terdiri dari Proses
Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan cara dan sirkumtan

Universitas Sumatera Utara

Penyerta.
Pasal 14:

.‫ﻦ‬

‫ا‬

‫ا ا ﻳﻨ‬

‫ﻨ‬

‫ﻦ‬

‫ اﻳ‬.

/wa lā yaqtulu mu΄minun mu΄minan fi kāfirin, wa lā yanṣuru kāfiran „alā
mu΄minin/
„Seorang mukmin tidak boleh membunuh orang beriman lainnya lantaran
(membunuh) orang kafir. Tidak boleh pula orang mukmin membantu orang kafir
untuk (membunuh) orang beriman”.
PASAL 14

‫ﻨ‬

‫ﻦ‬

‫اﻳ‬

kāfiran

fi

mu΄minan

mu'minun

wa lā yaqtulu

orang kafir

pada

seorang
mukmin

seorang
mukmin

dan membunuh tidak

gol

Sirk
: gol
penyerta

aktor

Pro : material

Klausa II:

‫ﻦ‬

‫ا‬

‫ا ﻳﻨ‬

mu'minin

„alā

kāfiran

wa lā yanṣuru

orang
mukmin

terhadap

orang
kafir

dan tidak membantu

gol

Sirk
: aktor
penyerta

Pro : material

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 14 yang terdiri dari Proses

Universitas Sumatera Utara

Material, Partisipan I :Aktor, Partisipan II : Gol, Sirkumstan Penyerta.

Pasal 15:

.

‫اﻟﻨ‬

‫ﻮاﻟ‬

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

‫ﻫ‬

‫ﻳ‬



‫ه ا‬

/wa anna żimmata allāhi wāḥidatun yujīru „alaihim adnāhum. Wa anna al-mu΄minīna
ba‟duhum mawālī ba‟din dūna an-nāsi/

„Jaminan Allah satu. Jaminan (perlindungan) diberikan oleh mereka yang dekat.
Sesungguhnya mukminin itu saling membantu, tidak tergantung pada golongan
lain‟
Klausa I :
PASAL 15

‫ﻫ‬

‫ﻳ‬

‫ا‬

‫ه‬

adnāhum

„alaihim

yujīru

wāḥidatun

allāhi

żimmata

anna

wa

orang
lemah

kepada
mereka

melindungi

satu

Allah

perlindugan/
jaminan

se
sungguh
nya

dan

Tingkah
Laku

penanda

Petingkah
laku

Pandangan

Petingkah Laku

Klausa II :

‫اﻟﻨ‬

‫ﻮاﻟ‬

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

an-nāsi

dūna

ba‟din

mawālī

ba‟duhum

almu‟minīna

anna

wa

manusia

tanpa

sebahagi
an

saudara

diantara
mereka

orangorang
mukmin

se
sungguh
nya

dan

peran

gol

Relasional

Penyandang

Atribut

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 15 yang terdiri dari dua klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku, Sirkumstan :

Universitas Sumatera Utara

Pandangan dan Penanda. Klausa II : Proses Relsional, Partisipan I :Penyandang,
Partisipan II : Atribut, Sirkumstan : Peran.

.

Pasal 16:

‫ﻮ ﻦ ا ﻨص‬

‫اأ ﻮ‬

‫ﻟ اﻟﻨ‬

‫ﻨ ﻦﻳ ﻮ‬

‫ﻦ‬

.

/wa annahu man taba‟nā min yahūdi fainna lahu an-naşra wal-uswata gaira ma ẓlūmīna
wa lā mutanāṣirin „alaihim/

„Sesungguhnya orang Yahudi yang mengikuti kita berhak mendapat pertolongan
dan persamaan tanpa ada penganiayaan dan tidak ada yang menolong musuh
mereka‟
Klausa I :
PASAL 16

‫ﻳﻮ‬

‫ﻦ‬

‫ﻦ‬

yahūdi

min



taba‟

man

annahu

wa

kaum
yahudi

dari

kami

pengikut

siapa

sesungguhnya

dan

Petingkah

Tingkah Laku

laku

Klausa II :

‫اأ ﻮ‬

‫اﻟﻨ‬

‫ﻟ‬

uswata

wal

an-naşra

lahu

fainna

persamaan

dan

pertolongan

ia

maka
sesungguhnya

Petingkah
Laku

Tingkah Laku

cara

Klausa III :

Universitas Sumatera Utara

‫ﻨص‬

‫ا‬

‫ﻮ ﻦ‬

alaihim

mutanāṣirin



wa

maẓlūmīna

gaira

kepada
mereka

menolong

tidak

dan

penganiayaan

tanpa/tidak

Penyerta

petingkah Laku

Pnye

tingkah laku
petingkah
laku

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 16 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku, Sirkumstan :
Penyerta, Klausa II : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku, Sirkumstan :
Cara. Klausa III : Proses : tingkah laku, Partisipan : Petingkah laku, Sirkumstan :
Penyerta.
Pasal 17:

. ‫ﻨ‬

‫ﻮاء‬

‫ه ا‬

‫ﻦ‬

‫اﻳﺴ ﻟ‬

‫ﻦ ا‬

‫اﻟ‬

.

/wa anna salma al-mu΄minīna wāḥidatun lā yusālimu mu΄minun dūna mu΄minin fī qitālin
fī sabīlillāhi illā „alā sawā΄in wa „adlin bainahum/

„Perdamaian mukminin adalah satu. Seorang mukmin tidak boleh membuat
perdamaian tanpa ikut serta mukmin lainnya di dalam suatu peperangan di jalan
Allah, kecuali atas dasar kesamaan dan keadilan di antara mereka‟

Klausa I :
PASAL 17

‫ا‬
wāḥidatun

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

almu‟minīna

salma

anna

wa

Universitas Sumatera Utara

satu

orang

orang
beriman

perdamaian

Penanda

Pengindra

Mental

sesungguhnya

Dan

Klausa II :

‫ه‬

‫ﻦ‬

‫ﻦ‬

‫ﻳﺴ ﻟ‬

‫ا‬

Allāhi

sabīli



qitālin



mu'minun

dūna

mu`minu

yusālimu



Allah

jalan

di

pembunuh
an

di

orang
mukmin

tanpa

orang
mukmin

melakukan
perjanjian

tidak

Perkataan

Pro.verbal

Sirk : Cara

Pembicara

Klausa III :

‫ﻨ‬

‫ﻮاء‬

‫ا‬

bainahum

„adlin

sawā΄in

„alā

illā

diantara
mereka

keadilan

persamaan

terhadap

kecuali

Pembicara

Sirk : cara

penyerta

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 17 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Mental, Partisipan : Pengindra, Penanda. Klausa II : Proses
:Verbal, Partisipan : Pembicara, Perkataan, Sirkumstan :

Cara. Klausa III :

Partisipan : pembicara, Sirkumstan : Penyerta, cara.
Pasal 18:

.

‫ﻨ ﻳ‬

‫ﻳ‬

.

/wa anna kulla gāziyatin gazat ma‟anā ya‟qubu ba‟ḍuhā ba‟ḍā/
„Setiap pasukan yang berperang bersama kita harus bahu-membahu satu sama
lain‟

Universitas Sumatera Utara

PASAL 18

‫ﻳ‬
ba‟ḍā
ba‟ḍuhā
satu
lain

ya‟qubu

yang mem
bantu

Gol

‫ﻨ‬

‫ﻳ‬

ma‟anā

gazat

gāziyatin

kulla

anna

wa

bersama
kita

berperang

pasukan

setiap

se
sungguh
nya

dan

Pro
: Pelaku
material aktor

/ MAT

Aktor

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 18 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Material, Partisipan : Pelaku/aktor, Gol.
Pasal 19:

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

‫ه‬

‫ءﻫ‬

‫ﻦ ئ‬
. ‫ﻮ‬

‫اﻟ‬

‫ﺴﻦ ﻫ‬

.
‫ﻦ‬

‫اﻟ‬

/wa anna al-mu΄minīna yabī΄u ba‟ḍuhum „an ba‟din bimā nāla dimā΄ahum fī sabīlillāhi.
Wa anna al-mu΄minīna al-muttaqīna „alā aḥsani hudā wa aqwamihi/

„Orang-orang mukmin itu membalas pembunuh mukmin lainnya dalam
peperangan di jalan Aliah. Orang-orang beriman dan bertakwa berada pada
petunjuk yang terbaik dan lurus‟
PASAL 19

‫ئ‬

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

ba‟din

„alā

ba‟ḍuhum

yabī΄u

wa anna al-mu‟minīna

yang lain

terhadap

diantara
mereka

membela

dan sesungguhnya
orang orang beriman

Petingkah Laku

Tingkah
laku

Petingkah Laku

Universitas Sumatera Utara

‫ه‬

‫ءﻫ‬

alāhi

sabīli



dimā΄a hum

nāla

bimā

Allah

jalan

di

pertumpahan
darah

diterima

seperti
apa

Cara

petingkah
laku

tingkah laku

Klausa II :

‫ﻮ‬

‫ﻫ‬

‫ﺴﻦ‬

‫ﻦ‬

‫اﻟ‬

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

aqwamihi

wa

aḥsani hudā

„alā

wa almuttaqīna

wa anna almu‟minīna

kaumkaumNya

dan

petunjuk yang
baik

atas

yang bertaqwa

dan sesungguhnya
orang-orang
beriman

Fenomenon

cara

Mental

Pengindra

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 19 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku. Klausa II : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku, Sirkumstan : Cara. Klausa III : Proses
: Mental Partisipan : pengindra, fenomenon, Sirkumstan : cara.

Pasal 20:

.‫ﻦ‬

‫اﻳ ﻮ‬

‫اﻟ ﻳ‬

‫ﺸ‬

‫اﻳ‬

. ۲

Universitas Sumatera Utara

/wa annahu lā yajīru musyrikun mā lā li quraisyin wa lā nafsā wa lā yaḥūlu dūnahu „alā
mu΄minin/

„Orang musyrik (Yatsrib) dilarang melindungi harta dan jiwa orang (musyrik)
Quraisy, dan tidak boleh bercampur tangan melawan orang beriman‟
Klausa I :
PASAL 20

‫ﻟ ﻳ‬

‫ا‬

‫ﺸ‬

‫ﻳ‬

‫ا‬

liquraisyin

mālān

musyriku

yajīru



annahu

wa

untuk
quraisy

harta

orang
musyrik

melindungi

tidak

sesunggunya
dia

dan

Petinggkah
laku

Sirk
Peny

Petinggkah
Laku

Tingkah Laku

Klausa II

‫ﻦ‬

‫اﻳ ﻮ‬

mu΄minin

„alā

dūnahu

lā yaḥūlu

wa

orang
beriman

melawan

terhadap
lainnya

tidak
bercampur
tangan

dan

Mat

penyerta

Tingkah Laku

Petingkah
Laku

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 20 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku Sirkumstan : Cara.
Klausa II : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku Sirkumstan :
Penyerta.
Pasal 21:

Universitas Sumatera Utara

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

‫اﻟ اﻟ ﻮ‬

‫ﻳ‬

‫ا‬

‫ﻮ‬

‫ﻨ ا ﻦ ﻨ‬
.

‫ﻦا‬

‫ا ﻡ‬

‫ﻟ‬

.

‫اﻳ‬

/wa annahu man i‟tabaţa mu΄minan qatlan „an bayyinatin fainnahu quadun bihi illā an
yar ḍā waliyya al-maqtūl, wa anna al-mu΄minīna „alaihi kāffatan, wa lā yaḥullu lahum
illā qiyāmun „alaihi/

„Barang siapa yang membunuh orang beriman dan cukup bukti atas perbuatannya,
harus dihukum bunuh, kecuali wali si terbunuh rela (menerima diyat). Segenap
orang beriman harus bersatu dalam menghukumnya‟
PASAL 21

‫ﻨ‬

‫ﻦ‬

bayyinatin

„an

bukti

‫ﻨ‬

‫ا‬

‫ا‬

mu'minan

qatlan

i‟tabaţa

man

anna

wa

seorang
mukmin

mem
bunuh

menganiyaya

siapa

sesungguhnya

dan

Petingkah
Laku

Cara

‫ﻦ‬

Tingkah Laku

Klausa II :

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

„alaihi

„alaihi

almu‟minīna

anna

wa

tanpa
kecuali

melawannya

orangorang
beriman

sesungghunya

dan

Cara

Material

pelaku

‫ﻡ‬

‫ا‬

‫ﻟ‬

‫ﻳ‬

‫ا‬

Universitas Sumatera Utara

„alaihi

qiyāmun

illā

lahum

yaḥullu

melawannya

bangkit

akan
tetapi/
kecuali

bagi mereka

dan tidak

Peny

Fenomenon

Perkataan



wa

dibenarkan

Verbal

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 21 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku Sirkumstan : Cara.
Klausa II : Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Sirkumstan : Cara. Klausa III :
Proses : Verbal, Partisipan : Cara. Klausa III : Proses : Verbal, Partisipan :
Perkataan, fenomenon, Sirkumstan : Penyerta.
Pasal 22:

‫ث‬

‫ﻳﻨ‬

‫آ ﻦ ه ﻟ ﻮﻡ ا خ‬

‫اﻳ خ ﻨ ص‬

‫ﻳﻮﻡ اﻟ‬

‫ﻫ اﻟ‬

‫ﻦ‬

‫ﻟﻨ ه‬

‫آ ا‬

‫ﻟ‬

‫اﻳ‬

‫ﻦ ﻳﻨ‬

.
‫اﻳ ﻳ‬
.

‫ا‬

/wa annahu lā yaḥullu limu΄minin aqarra bimā fī hāżihi aṣ-ṣa ḥīfah wa āmana
billahi wal-yaumil ākhiri an yanṣura muḥda ṡan wa lā yu΄wīhi wa annahu man
na ṣarahu au āwāhu fa inna „alaihi la‟natullāhi wa gaḍabahu yaumal qiyāmati wa
lā yu΄khażu minhu ṣarfun wa lā „adlun/
„Tidak dibenarkan bagi orang mukmin yang mengakui piagam ini, percaya pada
Allah dan Hari Akhir, untuk membantu pembunuh dan memberi tempat kediaman
kepadanya. Siapa yang memberi bantuan atau menyediakan tempat tinggal bagi
pelanggar itu, akan mendapat kutukan dan kemurkaan Allah di hari kiamat, dan
tidak diterima dari padaNya penyesalan dan tebusan‟
PASAL 22

‫اﻟ‬

‫ﻫ‬

‫ﻦ‬

‫ﻟ‬

‫ﻳ‬

‫ا‬

aṣ-ṣaḥīfah

hāżihi



bimā

aqarra

limu΄minin

yaḥullu



wa
annahu

perjanjian

ini

pada

seperti
apa

mengakui

bagi
seorang
mukmin

dibenar kan

tidak

se
sungguh

Universitas Sumatera Utara

nya

Cara

Mental

‫ا خ‬

pengindra

‫ﻟ ﻮﻡ‬

Fenomenon

‫ه‬

‫آﻦ‬

ākhiri

yaumil

wal

billahi

āmana

akhir

kepada
hari

dan

kepada
Allah

dan
percaya

Penye

Pengindra

mental

Sirk.Lokasi

‫آ ا‬

‫ﻳﻨ‬

‫ﻦ‬

‫اﻳ ﻳ‬

‫ث‬

hu

āwā

au

hu

yanṣar
u

man

wa lā yu΄wīhi

nya

melin
dungi

atau

nya

menol
ong

siapa

dan
tidak pembunuh
membelanya

untuk
membant
u

gol

mat

Peny

gol

mat

mat

mat

‫اﻟ‬

‫ﻳﻮﻡ‬

qiyāmati

yaumal

kiamat

hari

muḥdaṡan

‫ﻳﻨ‬

pelaku

‫ه‬
nya

an
yanṣura

‫ﻟﻨ‬

allāhi

la‟natul

„alaihi

fainna

dan Murka Allah

Kutukan

bagi

maka
sesungguh
nya

wa
gaḍabahu

nya
Sirkumstan

Pengindra

mental

‫ا‬
wa
„adlun

Fenomenon

‫ص‬

lā ṣarfun

tebusan

‫ﻨ‬

Mental

Pengindra

‫اﻳ خ‬

minhu

wa

yu΄khażu

darinya

dan tidak
dirterima

Universitas Sumatera Utara

Gol
Pelaku

mat

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 22 yang terdiri dari empat
klausa, Klausa I : Proses : Mental, Partisipan : Pengindra, Fenomenon, Sirkumstan
: Cara. Klausa II : Proses : Mental, Partisipan : Pengindra, Sirkumstan : Lokasi,
Penyerta. Klausa III : Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Gol, Sirkumstan :
Penyerta. Klausa IV : Proses : Mental, Partisipan : Pengindra, Fenomenon,
Sirkumstan : Cara. Klausa V : Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Gol.
Pasal 23:

‫ص ه‬

‫ﻟ‬

‫ج‬

‫ﻟ ه‬

‫ئ‬

‫ﻦ‬

‫اخ‬

.
.

/wa annakum mahmā ikhtalaftum fīhi min syai΄in fa inna maraddahu ilā allāhi azza
wajalla wa ilā muḥammadin ṣallā allahu „alaihi was-salāmu/

„Apabila kamu berselisih tentang sesuatu, penyelesaiannya menurut (ketentuan)
Allah „azza wa jalla dan (keputusan) Muhammad SAW‟
Klausa I :

‫ئ‬

‫ﻦ‬

syai΄in

min

sesuatu

dari

‫اخ‬
fīhi
didalamnya

ikhtalaf

terjadi
perbedaan

Tinggkah
Laku

Cara

mahmā
bila/
seandainya

Penye

wa annakum

dan
sesunnguhnya
kalian
Petingkah
Laku

Klausa II :

Universitas Sumatera Utara

‫ص ه‬

‫ﻟ‬

muḥammadin
ṣallā allahu
„alaihi wassalāmu

‫ج‬

‫ه‬

‫ﻟ‬

ilā

wa

azza wajalla

ilā

Muhammad
SAW

kepada

dan

Allah azza
wajalla

kepada

diserah
kan

Gol

Penyerta

Gol

Pandagan

Material

maradd
ahu

fa inna

maka

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 23 yang terdiri dari dua klausa,
Klausa I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah laku, Sirkumstan : Cara,
Penyerta. Klausa II : Proses : Material, Partisipan : Gol, Sirkumstan : Pandangan,
Penyerta.
Pasal 24:

.‫ﻦ‬

‫ا ﻮا‬

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

‫اﻟ ﻮ ﻳﻨ ﻮ‬

.

/wa anna al-yahūda yunfiqūna ma‟a al-mu΄minīna mā dāmū muḥāribīna/

„Kaum Yahudi memikul biaya bersama mukminin selama dalam peperangan‟

PASAL 24

‫ﻦ‬

‫ا ﻮا‬

‫ﻨﻦ‬

‫اﻟ‬

‫ﻳﻨ ﻮ‬

‫اﻟ ﻮ‬

muḥāribīna

mā dāmū

al-mu΄minīna

al-yahūda

anna

al-yahūda

anna

peperangan

selama

orang-orang
beriman

bersama

memberi

kaum
yahudi

sesungguh
nya

Gol

Sirk: penyerta

Mat

Aktor

penegasan

Sirkumtan : Lokasi

Realisasi fungsi Eksperiensial pada 24 yang terdiri dari Proses : Material,

Universitas Sumatera Utara

Partisipan : Aktor, Gol. Sirkumstan : Penyerta, Lokasi.
Pasal 25:

‫ا‬

‫ﺴ‬

‫ﻮاﻟ‬

‫ﻟ ﺴ ﻦ ﻳﻨ‬

‫اﻟ ﻦ ﻟ ﻮ ﻳﻨ‬
.
‫ا ﺴ ﻫ‬

‫ﻳﻮ ﻨ ﻮ‬
‫ا ﻳﻮ‬
‫ث‬

.
‫ﻦ‬

/wa anna yahūda banī „aufin ummatun ma‟al-mu΄minīna. Lil yahūda dīnuhum wa lil
muslimīna dīnuhum wa mawālīhim wa anfusuhum illā man ẓalama au a ṡima fa innahu lā
yūtigu illā nafsahu wa ahla baitihi/

„Kaum Yahudi dari Bani „Awf adalah satu umat dengan mukminin. Bagi kaum
Yahudi agama mereka, dan bagi kaum muslimin agama mereka. Juga (kebebasan
ini berlaku) bagi sekutu-sekutu dan diri mereka sendiri, kecuali bagi yang zalim
dan jahat. Hal demikian akan merusak diri dan keluarganya‟
Klausa I :
PASAL 25

‫ﻦ‬

‫اﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻨ‬

‫اﻟ ﻮ‬

almu΄minīna

ma‟al

ummatun

banī„aufin

alyahūda

anna

orang
beriman

bersama

satu umat

kaum auf

yahudi

sesungguhnya

Milik

penyerta

Relasional

‫ﻳﻨ‬

‫ﻟ ﺴ ﻦ‬

dīnuhum

lil muslimīna

agamanya

bagi orang- dan
orang
beriman

Pemilik

penegasan

penanda

‫ﻳﻨ‬
wa

Sirkum
Penyerta

‫ﻟ ﻮ‬

dīnuhum

Lil yahūda

agamanya

bagi orangorang
yahudi

Pemilik

Universitas Sumatera Utara

Klausa II :

‫آث‬

‫ﻦ‬

‫ا‬

‫ﺴ‬

‫ﻮاﻟ‬

aṡima

wa

ẓalama

man

illa

wa
anfusuhum

dosa/
jahat

dan

zalim

siapa

kecuali

dan untuk kebebasan
mereka
mereka

Penyerta

Tingkah Laku

mawālīhim

Petingkah Laku

Klausa III :

‫ﻫ‬

‫ﺴ‬

‫ا‬

‫ﻳﻮ‬

‫ا‬

wa
ahla
baitihi

nafsahu

illā

yūtigu



fa
innahu

dan
keluarganya

dirinya

tetapi

menghancurkan

hanya

maka
dirinya

Gol

Mat

Pelaku

Realisasi fungsi Eksperiensial pada pasal 25 yang terdiri dari tiga klausa,
Klausa I : Proses : Relasional, Partisipan : Milik, Pemilik, Sirkumstan : Penyerta.
Klausa II : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku, Sirkumstan :
Penyerta. Klausa III : Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Gol.
Pasal 26:

. ‫ﻮ‬

‫ﻟ ﻮ ﻨ‬

‫ﻟ ﻮ ﻨ اﻟﻨ‬

.

/Wa anna al-yahūda banī an-najjār miṡlu mā li yahūda banī „Aufin/

„Kaum Yahudi Banu Najjar diperlakukan sama seperti Yahudi Banu „Awf‟.
PASAL 26

‫ﻮ‬
„Aufin

‫ﻨ‬
banī

yahudi kaum Bani Auf

‫ﻟ ﻮ‬

‫اﻟﻨ‬


li miṡlu
yahūda
sama

annajjār

‫ﻨ‬
banī

‫اﻟ ﻮ‬
al-yahūda

yahudi kaum bani Najjar

wa

dan

Universitas Sumatera Utara

Tingkah
Laku

Petingkah Laku

Petingkah laku

Realisasi fungsi Eksperiensial pada 26 yang terdiri dari klausa : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku.
Pasal 27:

. ‫ﻮ‬

‫ﻟ ﻮ ﻨ‬

‫ﻟ ﻮ ﻨ اﻟ‬

.

/Wa anna li yahūda banī al-ḥāriṡ miṡlu mā li yahūda banī „Aufin/

„Kaum Yahudi Banu Hars diperlakukan sama seperti Yahudi Banu„Awf‟.
PASAL 27

‫ﻮ‬
„Aufin

‫ﻨ‬
banī

‫ﻟ ﻮ‬

‫اﻟ‬


li miṡlu
yahūda

yahudi kaum Bani Auf

alḥāriṡ

sama

‫ﻨ‬
banī

liyahūda

yahudi kaum bani Hars

Tingkah
Laku

Petingkah Laku

‫ﻟ ﻮ‬
wa

dan

Petingkah laku

Realisasi fungsi Eksperiensial pada 27 yang terdiri dari klausa : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku.

Pasal 28:

. ‫ﻮ‬

‫ﻟ ﻮ ﻨ‬

‫ﻟ ﻮ ﻨ‬

.

/Wa anna al-yahūda banī sā‟idah miṡlu mā li yahūda banī „Aufin/

„Kaum Yahudi Banu Sa‟idah diperlakukan sama seperti Yahudi Banu „Awf‟.
PASAL 28

‫ﻮ‬
„Aufin

‫ﻨ‬
banī

‫ﻟ ﻮ‬


‫ﻨ‬
li miṡlu

sā‟idah

banī

‫ﻟ ﻮ‬
liyahūda

wa

Universitas Sumatera Utara

yahūda
yahudi kaum Bani Auf

yahudi kaum bani sā‟idah

sama
Tingkah
Laku

Petingkah Laku

dan

Petingkah laku

Realisasi fungsi Eksperiensial pada 28 yang terdiri dari klausa : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku.

Pasal 29:

. ‫ﻮ‬

‫ﻟ ﻮ ﻨ‬

‫ﻟ ﻮ ﻨ جﺸ‬

.

/Wa anna al-yahūda banī jusyam miṡlu mā li yahūda banī „Aufin/

„Kaum Yahudi Banu Jusyam diperlakukan sama seperti Yahudi Banu „Awf‟.
PASAL 29

‫ﻮ‬
„Aufin

‫ﻨ‬
banī

‫ﻟ ﻮ‬

‫جﺸ‬


li miṡlu
yahūda

yahudi kaum Bani Auf
Petingkah Laku

jusyam

sama

‫ﻨ‬
banī

‫اﻟ ﻮ‬
al-yahūda

yahudi kaum bani Jusyam

Tingkah
Laku

wa

dan

Petingkah laku

Realisasi fungsi Eksperiensial pada 29 yang terdiri dari klausa : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku.

Pasal 30:

. ‫ﻮ‬

‫ﻟ ﻮ ﻨ‬

‫ﻟ ﻮ ﻨ اأ‬

. ۲

/Wa anna al-yahūda banī al-Aus miṡlu mā li yahūda banī „Aufin/

„Kaum Yahudi Banu al-‟Aws diperlakukan sama seperti Yahudi Banu „Awf‟.

Universitas Sumatera Utara

PASAL 30

‫ﻮ‬

‫ﻨ‬

„Aufin

banī

‫ﻟ ﻮ‬

‫اأ‬


li miṡlu
yahūda

yahudi kaum Bani Auf

al-Aus

sama

‫ﻨ‬
banī

al-yahūda

yahudi kaum bani Najjar

Tingkah
Laku

Petingkah Laku

‫اﻟ ﻮ‬
wa

dan

Petingkah laku

Realisasi fungsi Eksperiensial pada 30 yang terdiri dari klausa : Proses :
Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku.
Pasal 31:

‫ا ﺴ‬

‫ا ﻳﻮ‬

‫ث‬

‫ا ﻦ‬

‫ﻮ‬

‫ﻟ ﻮ ﻨ‬

‫ﻟ ﻮ ﻨ ث‬
.

.
‫ﻫ‬

/Wa anna al-yahūda banī ṡa‟labah miṡlu mā li yahūda banī „Aufin, illā man ẓalama wa
a ṡima, fa innahu lā yūtigu illā nafsahu wa ahla baitihi/

„Kaum Yahudi Banu Sa‟labah diperlakukan sama seperti Yahudi Banu „Awf,
kecuali orang zalim atau khianat. Hukumannya hanya menimpa diri dan
keluarganya‟.
PASAL 30

‫ﻮ‬
„Aufin

‫ﻨ‬
banī

‫ﻟ ﻮ‬

‫اأ‬


li miṡlu
yahūda

yahudi kaum Bani Auf
Petingkah Laku

sama
Tingkah
Laku

al-Aus

‫ﻨ‬
banī

‫اﻟ ﻮ‬
al-yahūda

yahudi kaum bani Najjar

wa

dan

Petingkah laku

Universitas Sumatera Utara

Klausa II :

‫آث‬

‫ا ﻦ‬

aṡima

wa

ẓalama

illa man

dosa/ jahat

dan

zalim

kecuali siapa

Gol

Penyerta

Gol

Pelaku

Klausa III :

‫ﻫ‬

‫ﺴ‬

‫ا‬

‫ﻳﻮ‬

‫ا‬

wa
ahla
baitihi

nafsahu

illā

yūtigu



fa
innahu

dan
keluarganya

dirinya

tetapi

menghancurkan

hanya

maka
dirinya

Penyerta

Mat

Gol

Pelaku

Realisasi fungsi Eksperiensial pada 31 yang terdiri dari tiga klausa. Klausa
I : Proses : Tingkah Laku, Partisipan : Petingkah Laku. Klausa II : Proses :
Material, Partisipan : Pelaku/Aktor, Sirkumstan : Penyerta. Klausa III : Proses
Material, Partisipan : Pelaku/Aktor, Gol, Sirkumstan : Penyerta.
Pasal 32:

. ‫ﺴ‬

‫ﻦث‬

‫جﻨ‬

.

/wa anna jafnah ba ṭni minṡa‟labah ka anfusihim/

„Suku Jafiiah dari Sa‟labah (diperlakukan) sama seperti mereka (Banu Sa‟labah)‟.
PASAL 32

‫ﺴ‬
anfusihim

‫ث‬
ṡa‟labah

‫ﻦ‬
baṭni

‫جﻨ‬
jafnah

anna

wa

Universitas Sumatera Utara

Sa‟labah

seperti mereka

suku

gol

jafnah

sesunguhnya

Pro :
mat

dan

Pelaku

Realisasi fungsi Eksperiensial pada 32 yang terdiri dari Klausa : Proses :
Material, Partisipan : Gol, Pelaku.
Pasal 33:

. ‫ااث‬

‫اﻟ‬

‫ﻮ‬

‫ﻟ ﻮ ﻨ‬

‫ﻟ ﻨ اﻟﺸ‬

.

/Wa anna li banī Asy-syuṭaibah miṡlu mā li yahūda banī „Aufin, wa anna al-birra dūna
al-iṡmi/

„Banu Syutaybah (diperlakukan) sama seperti Yahudi Banu „Auf. Sesungguhnya
kebaikan (kesetiaan) itu lain dari kejahatan (khianat)”.
PASAL 33

‫ﻮ‬
„Aufin

‫ﻨ‬
banī

‫ﻟ ﻮ‬

‫ﻟ ﻨ اﻟﺸ‬


li miṡlu
yahūda

yahudi kaum Bani Auf

li banī Asy-syuṭaibah

sama

‫ا‬
al-yahūda

yahudi kaum bani Najjar

Relasional

wa

dan

Pemilik

Milik

Klausa II :

‫ااث‬

‫اﻟ‬

al-iṡmi

dūna

al-birra

anna

dosa/jahat

tanpa

kebaikan

sesungguhnya

atribut

Relasional

penyandang

Realisasi fungsi Eksperiensial pada 33 yang terdiri dari dua klausa. Klausa

Universitas Sumatera Utara

: Proses : Material, Partisipan : Milik, Pemilik. Klausa II : Proses : Relasional,
Partisipan : Atribut, Penyandang.
Pasal 34:

. ‫ﺴ‬

‫ﻮاﻟ ث‬

.

/Wa a nna mawāliya ṡa‟labata ka anfusihim/
„Sekutu-sekutu Sa‟labah (diperlakukan) sama seperti mereka (Banu Sa‟labah)‟
PASAL 34

‫ﺴ‬

‫ث‬

mawāliya

anna

wa

sama seperti sa'labah
mereka

sekutu

sesungguhnya

dan

Gol

Material

ka anfusihim

ṡa‟labata

‫ﻮاﻟ‬

Pelaku

Realisasi fungsi Eksperiensial pada 34 yang terdiri Klausa : Proses :
Material, Partisipan : Pelaku, Gol.
Pasal 35:

. ‫ﺴ‬

‫ﻳﻮ‬

.

/Wa anna biṭānata yahūda ka anfusihim/

„Kerabat Yahudi (di luar kota Madinah) sama seperti mereka (Yahudi)‟
PASAL 35

‫ﺴ‬

‫ﻳﻮ‬

ka
anfusihim

yahūda

seperti
mereka
Gol

biṭānata

anna

wa

kaum
yahudi

sesungguhnya

dan

Pelaku

Material

Universitas Sumatera Utara

Realisasi fungsi Eksperiensial pada 35 yang terdiri Klausa : Proses :
Material, Partisipan : Pelaku, Gol.
Pasal 36:

‫ث ج‬

‫ا ﻳﻨ‬

‫ص ه‬
.‫ﻫ ا‬

‫ا‬

‫ه‬

‫ﻨ‬

‫ا ﻦ‬

‫اﻳ‬
‫ﻫ‬

‫ﻨﺴ‬

.
‫ﻦ‬

/Wa annahu lā yakhruju minhum aḥadun illā bi iżni muḥammadin - „alaihi aṣṣalātu was-salāmu – wa annahu lā yanḥajizu „alā ṡa΄rin jarḥun. Wa annahu man
fataka, fa bi nafsihi wa ahli baitihi illā man ẓulima. Wa anna allāha „alā abarra
hāża/
„Tidak seorang pun dibenarkan (untuk perang), kecuali seizin Muhammad SAW.
Ia tidak boleh dihalangi (menuntut pembalasan) luka (yang dibuat orang lain).
Siapa berbuat jahat (membunuh), maka balasan kejahatan itu akan menimpa diri
dan keluarganya, kecuali ia teraniaya. Sesungguhnya Allah sangat membenarkan
(ketentuan) ini‟.

Klausa I :
PASAL 36

‫ص ه‬

‫ا‬

‫ﻨ‬

‫اﻳ‬

Muhammad SAW

bi iżni

illā

minhum


yakhruju

annahu

wa

Muhammad SAW

dengan
izin

kecuali

dari
kalian

tidak
keluar

sesungguh
nya

dan

Pelaku

Sirk : Pandangan

gol

Pro : material

Klausa II :

‫ج‬
jarḥun

‫ث‬
„alā ṡa΄rin

‫ﻳﻨ‬
yanḥajizu

‫ا‬


annahu

wa

Universitas Sumatera Utara

yang
di
derita

balas

menuntut

Gol

material

‫ﻦ‬

tidak

sesungguh
nya

Sirk :
pernyata

Pelaku

‫ا‬

‫ﻫ‬

dan

‫ﻨﺴ‬

‫ﻦ‬

man ẓulima

illā

wa ahli
baitihi

fa bi
nafsihi

Wa annahu
man fataka

siapa yang berbuat zalim

kecuali

kelarga nya

dirinya

dan

Gol

Penyerta

Pelaku

‫ﻫا‬
abarra hāża

Verbal

Material

‫ه‬
„alā

Wa anna
allāha

sesungguh nya

dan

Perkataan

Pembicara

Realisasi fungsi Eksperiensial pada 36 yang terdiri empat klausa. Klausa I
: Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Gol. Sirkumstan : Pandangan. Klausa II :
Proses : Material, Partisipan : Pelaku, Gol .Sirkumstan : Penyerta. Klausa III
:Proses : Material, Partisipan : Pelaku Gol. Sirkumstan : Penyerta. Klausa IV :
Proses : Verbal. Partisipan : Pembicara, Perkataan.
Pasal 37:

‫ﻫ ﻫ‬
‫اﻟﻨ‬

‫ﻦ‬

‫اﻟﻨ‬

‫ﻨ‬

‫ﻟ ﻳث ا‬

.

‫اﻟ ﺴ ﻦ‬

. ‫اإث‬

‫اﻟ‬

‫اﻟ ﻮ‬
‫اﻟﻨ‬

‫اﻟﻨ‬

‫ﻨ‬

.
.

‫اﻟ‬
.‫ﻮﻡ‬

‫ﻟ‬

Universitas Sumatera Utara

/Wa anna „alā al-yahūdi nafaqatahum wa „alā al-muslimīna nafaqatahum. Wa anna
bainahum an-na ṣra „alā man ḥāraba ahla hāżihi aṣ-ṣa ḥīfati. Wa anna bainahum annuṣḥa wa an-na ṣīḥata wal-birra duna al-iṡmi. Wa annahu lam ya΄ṡami imru΄u bi ḥalīfihi.
Wa anna an-naşra lil maẓlūm/

„Bagi kaum Yahudi ada kewajiban biaya, dan bagi kaum muslimin ada kewajib