Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia dengan Belanja Daerah Sebagai Variabel Intervening Pada Kabupaten Kota di Sumatera Utara

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Landasan Teori
Pada landasan teori akan dibahas lebih lanjut mengenai Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi
Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH),
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Bantuan Keuangan Provinsi (BKP), Dana BOS
dan

Belanja Daerah yang terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak

langsung. Teori yang melandasi penelitian ini dan beberapa penelitian terdahulu
akan dijabarkan lebih luas dengan keterangan tambahan yang diperoleh selama
penelitian berlangsung.
Anggaran yang disusun oleh Pemerintah Pusat dan Daerah dialokasikan
pemanfaatannya untuk pembangunan yang dapat meningkatkan pelayanan dan
kesejahteraan kepada masyarakat.

Tujuan utama pembangunan adalah

menciptakan lingkungan yang memungkinkan rakyat untuk menikmati umur

panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif (UNDP). Untuk
mengetahui apakah rakyat sudah menikmati tujuan utama dari pembangunan
maka diperlukan alat ukur untuk mengetahuinya dan variabel-variabel apa saja
yang bisa mendukung terwujudnya tujuan utama pembangunan tersebut.
Persatuan Bangsa-bangsa (PBB)

melalui United Nations Development

Programme (UNDP) menetapkan sebuah tolak ukur dengan indikator yang
disebut HDI (Human Development Index) atau IPM (Indeks Pembangunan
Manusia).

19
Universitas Sumatera Utara

20

2.1.1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya.


Pembangunan

manusia menempatkan manusia sebagai tujuan akhir pembangunan, bukan alat
dari pembangunan.

Pembangunan Manusia didefenisikan sebagai proses

perluasan pilihan bagi penduduk (a process of enlarging people’s choices) atau
suatu proses yang meningkatkan aspek kehidupan masyarakat (Ardiansyah, 2014).
Menurut UNDP (1995), pembangunan manusia terdiri dari 4 (empat) komponen
utama yaitu: (a) Produktivitas, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas dan berpartisipasi mereka secara penuh dalam proses memperoleh
penghasilan dan pekerjaan yang memiliki upah. Oleh karena itu, pertumbuhan
ekonomi adalah salah satu bagian dari jenis pembangunan manusia, (b) Ekuitas,
akses untuk memperoleh kesempatan yang adil harus dimiliki oleh masyarakat.
Hambatan terhadap setiap peluang ekonomi dan politik harus dihapus agar
masyarakat dapat berpartisipasi di dalam dan memperoleh manfaat dari
kesempatan-kesempatan ini, (c) Kesinambungan, akses untuk memperoleh
kesempatan harus dipastikan tidak hanya untuk generasi sekarang saja tetapi juga
untuk generasi mendatang. Segala bentuk permodalan fisik, manusia, lingkungan

hidup, harus dilengkapi, (d) Pemberdayaan, pembangunan harus dilakukan oleh
masyarakat dan bukan hanya untuk masyarakat. Parsipasi masyarakat diharapkan
penuh dalam pengambilan keputusan dan proses-proses yang mempengaruhi
kehidupan masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

21

Berbagai indikator untuk melihat pencapaian pembangunan suatu wilayah
telah dibuat namun tidak semua dapat dijadikan ukuran standar yang dapat
diperbandingkan antar wilayah atau antar negara.

Oleh karena itu UNDP

menetapkan suatu standar ukuran untuk pembangunan manusia yaitu Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI).

IPM


merupakan salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk menilai kualitas
pembangunan manusia, baik itu dari sisi dampaknya terhadap kondisi fisik
manusia yang tercermin dari Angka Harapan Hidup (kesehatan dan kesejahteraan)
maupun yang bersifat non-fisik yang dapat dilihat dari kualitas pendidikan
masyarakat (Widawanto, 2015).
IPM merupakan indeks komposit atas 3 indeks yaitu:
1. Indeks Harapan yaitu sebagai perwujudan dimensi umur panjang dan
sehat. Besarnya nilai maksimum dan minimum telah disepakai oleh 175
negara sebagai standar UNDP yaitu 85 tahun sebagai batas atas dan 25
tahun sebagai batas terendah.
2. Indeks Pendidikan yaitu sebagai perwujudan dimensi pengetahuan. Dalam
perhitungannya menggunakan dua indikator yaitu angka melek huruf yang
merupakan persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca
dan menulis huruf latin dan huruf lainnya. Indikator kedua yaitu rata-rata
lama sekolah merupakan rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan penduduk
usia 15 tahun ke atas di seluruh jenjang pendidikan formal yang pernah
dijalani atau sedang menjalani.

Indikator ini dihitung dari variabel


pendidikan yang tertinggi yang ditamatkan dan tingkat pendidikan yang
sedang ditamatkan dan tingkat pendidikan yang sedang diduduki.

Universitas Sumatera Utara

22

3. Indeks Pendapatan yaitu sebagai perwujudan dimensi hidup layak.
Perhitungan yang digunakan adalah Produk Domestik Bruto Riil yang
disesuaikan untuk UNDP, sedangkan Badan Pusat Statistik menggunakan
rata-rata pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan dengan formula
Atkinson.
Tabel 2.1
Diagram Perhitungan IPM
Dimensi

Umur panjang dan
Sehat

INDIKATOR Angka Harapan

Hidup pada saat
Lahir

INDEKS

Indeks Harapan

Pengetahuan

Angka melek
huruf

Kehidupan yang
Layak

Rata-rata
lama sekolah

Indeks Pendidikan


Pengeluaran per
kapita riil yang
yang disesuaikan
(PPP rupiah)

Indeks Pendapatan

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Berdasarkan skala internasional IPM dapat dikategorikan menjadi empat yaitu:
kategori tinggi (IPM>80), kategori menengah (66