Uji Anti Hiperkolesterolemia Daun Pirdot (Saurauia vulcani K.) pada Mencit (Mus musculus L.) Jantan yang Diberi Diet Kuning Telur Puyuh

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pola hidup masyarakat berubah sesuai dengan perubahan tingkat kesejahteraan
hidup. Perubahan tersebut antara lain perubahan pola makan dari mengkonsumsi
makanan tradisional ke makanan siap saji. Jenis makanan siap saji menawarkan
rasa dan tampilan yang lebih menarik, tetapi mengandung protein, lemak, gula,
garam yang cukup tinggi, dan sedikit serat. Rendahnya serat dan tingginya lemak
dapat menyebabkan hiperkolesterolemia (Zuhrawati, 2014).
Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi dimana kolesterol dalam
darah meningkat melebihi ambang normal, yang ditandai dengan meningkatnya
kadar LDL, trigliserida dan kolesterol total (Montgomery dkk., 1983). Jumlah
kolesterol sel tubuh manusia dan hewan diatur oleh banyak faktor. Pada umumnya
semua faktor itu dapat dibagi dua yaitu faktor pertama dari luar sel seperti jumlah
kolesterol bebas atau yang terikat dalam lipoprotein di luar sel, persediaan asam
lemak bebas dan adanya hormon tertentu. Faktor kedua dari dalam sel, seperti
kegiatan system enzim yang berperan dalam sintesis kolesterol dan yang berperan
dalam katabolisme kolesterol (Rahmat & Wiradimadja, 2011).
Peningkatan kadar kolesterol (hiperkolesterol) dalam darah dapat
menyebabkan terganggunya sirkulasi darah ke otak dan asupan oksigen di dalam

otak (Banurea dkk, 2012). Hiperkolesterol merupakan salah satu faktor penyebab
kematian di usia muda (Soesilawaty, 2008). Hewan model hiperkolesterolemia
dapat diperoleh dengan cara memodifikasi komponen pakan. Pemberian makanan
yang mengandung kolesterol pada tikus dapat meningkatkan kolesterol total,
trigliserida, dan LDL, dan sebaliknya menurunkan kadar HDL (Umami, 2009).
Salah satu komponen makanan yang mengandung kolesterol tinggi adalah telur
puyuh. Menurut Dwiloka (2003), kadar kolesterol kuning telur puyuh sebesar
2138,17 mg/100g sedangkan putih telur tidak mengandung kolesterol. Pemberian
pakan standar yang ditambahkan kuning telur puyuh 10% selama 28 hari mampu
menaikkan kadar kolesterol total tikus sebanyak 42% (Budiyono, 2012).

Universitas Sumatera Utara

2

Pirdot (Saurauia vulcani K.) tumbuhan endemik Sumatera Utara yang
diduga memiliki efek hiperkolesterolemia (mampu menurunkan kadar kolesterol
darah) karena mengandung beberapa senyawa yang berpotensi menurunkan kadar
kolesterol darah. Menurut Sitorus (2015), pirdot mengandung saponin, tannin,
glikosida, flavonoid, dan terpenoid. Menurut Nugraha (2008), saponin mampu

menurunkan kadar kolesterol serum darah dengan mengikat dan mencegah
absorbsi kolesterol. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang berjudul “Uji
Anti Hiperkolesterolemia Daun Pirdot (Saurauia vulcani K.) Pada Mencit Jantan
(Mus musculus L.) Yang Diberi Diet Kuning Telur Puyuh” sebagai acuan untuk
penelitian lanjutan mengenai tumbuhan endemik yang berpotensi sebagai obat.

1.2. Permasalahan
Pola makan yang kurang serat dan banyak mengandung lemak dapat
mengakibatkan meningkatnya kadar kolesterol dalam darah. Tingginya kadar
kolesterol dalam darah dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.

Pirdot

mengandung senyawa senyawa yang dapat menurunkan kadar kolesterol seperti
saponin, klorofil, tannin, dan terpenoid (Sitorus, 2015). Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui apakah ekstrak daun pirdot mempengaruhi berat badan, kadar
trigliserida, HDL, LDL, dan mampu menurunkan kadar kolesterol mencit jantan.

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun

pirdot (Saurauia vulcani K.) terhadap berat badan, kadar kolesterol total, kadar
trigliserida, HDL, dan LDL pada mencit (Mus musculus L.) jantan yang diberi diet
kuning telur puyuh.

1.4. Hipotesis Penelitian
a.

Pemberian ekstrak daun pirdot menurunkan berat badan

mencit yang

diinduksi hiperkolesterolemia
b.

Pemberian ekstrak daun pirdot menurunkan kadar trigliserida dalam darah
mencit yang dinduksi hiperkolesterolemia

Universitas Sumatera Utara

3


c.

Pemberian ekstrak daun pirdot menurunkan kadar LDL dalam darah mencit
yang diinduksi hiperkolesterolemia

d.

Pemberian ekstrak daun pirdot menaikkan kadar HDL dalam darah mencit
yang diinduksi hiperkolesterolemia

e.

Pemberian ekstrak daun pirdot menurunkan kadar kolesterol total mencit
yang diinduksi hiperkolesterolemia

1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi
tentang alternatif lain pengobatan yang aman untuk menurunkan kadar kolesterol
dalam darah dan sebagai acuan untuk perkembangan penelitian lebih lanjut.


Universitas Sumatera Utara