Pengaruh Penambahan Resorsinol Pada Pembuatan Perekat Likuida Sabut Kelapa

LAMPIRAN A
DATA PENELITIAN

A.1 DATA pH PEREKAT LSK
Tabel A.1 pH Perekat LSK
Kadar Penambahan Resorsinol (%)
0
10
20
30

pH
12,6
11,4
10,9
10,6

A.2 DATA VISKOSITAS PEREKAT LSK
Tabel A.2 Viskositas Perekat LSK
Kadar Penambahan
Resorsinol (%)

0
10
20
30

Waktu Alir (detik)
t1
t2
t3
983,739
886,588
978,567
2.575,172 2.660,143 2.565,556
2.651,031 2.598,139 2.710,172
2.756,707 2.854,017 2.903,769

Viskositas
(Cps)
43,867
120,316

122,922
131,712

A.3 DATA SPESIFIC GRAVITY PEREKAT LSK
Tabel A.3 Spesific gravity Perekat LSK
Kadar Penambahan Resorsinol (%)
0
10
20
30

Spesific gravity
1,252
1,254
1,256
1,258

A.4 DATA KANDUNGAN PADATAN PEREKAT LSK
Tabel A.5 Kandungan Padatan Perekat LSK
Kadar Penambahan

Resorsinol (%)
0
10
20
30

Cawan
Kosong
109,9
109,7
31,5
46,2

Berat Perekat LSK (g)
Cawan
Cawan
W1
Berisi
oven
111,4

1,5
110,6
111,2
1,5
110,4
33
1,5
32,5
47,7
1,5
47,4

W2

Kadar
Padatan (%)

0,7
0,7
1

1,2

46,67
46,67
66,67
80

45
Universitas Sumatera Utara

A.5 DATA KADAR FORMALDEHID BEBAS PEREKAT LSK
Tabel A.3 Viskositas Perekat LSK
Kadar Penambahan
Resorsinol (%)
0
10
20
30

Volume HCl (ml)

Blanko
LSK
53
55
66
58
59

Kadar Formaldehida
bebas (%)
1,952
1,652
1,201
1,051

A.6 DATA WAKTU GELATINASI PEREKAT LSK
Tabel A.6 Waktu Gelatinasi Perekat LSK
Kadar Penambahan
Resorsinol (%)
0

10
20
30

Waktu Gelatinasi
Perekat LSK (menit)
309
461
688
833

46
Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN B
CONTOH PERHITUNGAN
B.1 PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU YANG DIGUNAKAN
Massa sabut kelapa

= 20 gr

Sabut kelapa : fenol

= 1:5 (b/v)

Maka, volume fenol

=

Fenol : formaldehida

= 1; 1,2 (n/n)

BM Fenol

= 94,11 g/mol

fenol

= 1,07 g/cm3

M fenol

5
x 20 gr  100 ml (b/v)
1

x10 x%

1,07 g / cm 3 x10 x99


 11,26 M
BM fenol
94,11g / mol

M fenol  n fenol x
n fenol 

1000

v (ml)

M fenol x v fenol
1000

Maka, n formaldehid 

11,26 x 100
 1,126 mol
1000

1,2
x n fenol  1,2 x 1,126 mol  1,3512 mol
1

formaldehid

= 1,10185 g/cm3 [31]

M formaldehid 37% 

v formaldehid 



x10 x%
BM fenol



n formaldehid x1000
M formaldehid

1,10185 g / cm 3 x10 x37
 12,54 M
30,03 g / mol


1,3512 x 1000
 107,75 ml
12,54

% katalis (H2SO4)

= 5% dari vfenol

% katalis (H2SO4)

= 5%x 100 = 5 ml

B.2 PERHITUNGAN VISKOSITAS PEREKAT LSK
sg 

densitas sampel
densitas air

viskositas sampel  k x sg x t

47
Universitas Sumatera Utara

Kalibrasi Air :
Untuk Perekat LSK
air (25oC)

= 0,99708 g/cm3 [34]

Viskositas air (25oC) = 0,8937 x 10-3 kg/m.s = 0,008937 g/cm.s [34]
cp = 10-3 kg/m.s

=10-2 g/cm.s

t air

= 24,30 s

sgair

=1

Viskositas air

= k x sg x t

0,008937 g/cm.s

= k x 1 x 24,30 s

k

= 0,000368 g/cm.s2

Viskositas perekat LSK
t rata – rata perekat LSK = 950 s
sg perekat LSK

=

1,252 g/cm 3
 1,256
0,99708g/c m 3

viskositas perekat LSK = 0,000368 g/cm.s2 x 1,256 x 950 s
= 0,43867 g/cm.s = 43,867 cp
Untuk data selanjutnya sama dengan perhitungan diatas.

B.3 PERHITUNGAN SPESIFIC GRAVITY PEREKAT LSK
spesfic gr avity sampel 

berat sampel
berat air

Kalibrasi Air :
Untuk Perekat LSK
Berat piknometer kosong

= 23,42 g

Berat piknometer + air

= 47,53 g

Berat air

= 24,11 g

Spesific gravity Perekat LSK
Berat piknometer kosong

= 23,42 g

Berat piknometer + perekat LSK

= 53,70 g

Berat perekat LSK

= 30,28 g

Spesific gravity perekat LSK

=

30,28 g
 1,252
24,11

48
Universitas Sumatera Utara

Untuk data selanjutnya sama dengan perhitungan diatas.

B.4 PERHITUNGAN KADAR PADATAN PEREKAT LSK

SC (%) 

W2
x100
W1

Untuk Perekat LSK
W1

= 1,5 g

W2

= 0,7 g

SC (%) 

0,7
x100  46,67%
1,5

Untuk data selanjutnya sama dengan perhitungan diatas

B.5

PERHITUNGAN KADAR FORMALDEHID BEBAS PEREKAT LSK

formaldehida bebas (%) 

V1  V2  x N x 30,03 x100%
W x 1000

Untuk Perekat LSK
V Blanko = V1

= 66 ml

V2

= 53 ml

formaldehida bebas (%) 

66  53 x 1 x 30,03 x100%  1,952%
20 x 1000

Untuk data selanjutnya sama dengan perhitungan diatas

49
Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN C
DOKUMENTASI PENELITIAN
C.1 FOTO PROSES PEMBUATAN PEREKAT LIKUIDA SABUT KELAPA

Gambar C.1 Foto Proses Pembuatan Perekat LSK

C.2 FOTO PROSES PENAMBAHAN RESORSINOL

Gambar C.2 Foto Proses Penambahan Resorsinol

50
Universitas Sumatera Utara

C.3

FOTO ANALISA KENAMPAKAN

Gambar C.3 Foto Analisa Kenampakan

C.4 FOTO ANALISA pH

Gambar C.4 Foto Analisa pH

51
Universitas Sumatera Utara

C.4 FOTO ANALISA VISKOSITAS

Gambar C.4 Foto Analisa Viskositas

C.5 FOTO ANALISA SPESIFIC GRAVITY

Gambar C.5 Foto Analisa Spesific gravity

52
Universitas Sumatera Utara

C.6

FOTO ANALISA FORMALDEHID BEBAS

Gambar C.6 Foto Analisa Kadar Formaldehid Bebas

C.7

FOTO ANALISA KADAR PADATAN

Gambar C.7 Foto Analisa Kadar Padatan

53
Universitas Sumatera Utara

C.8 FOTO ANALISA WAKTU GELATINASI

Gambar C.8 Foto Analisa Waktu Gelatinasi

C.9 FOTO HASIL PEREKAT LSK

Gambar C.9 Foto Hasil Perekat LSK

54
Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN D
HASIL ANALISIS GUGUS FUNGSI PEREKAT LSK
DENGAN SPEKTROFOTOMETRI FTIR
D.1 HASIL ANALISIS GUGUS FUNGSI PADA PEREKATLSK TANPA
PENAMBAHAN RESORSINOL.

(a)

55
Universitas Sumatera Utara

(b)
Gambar D.1 (a) Sertifikat Analisis, (b) Grafik Gugus Fungsi FT-IR Perekat LSK Tanpa Penambahan Resorsinol

56
Universitas Sumatera Utara

D.2 HASIL ANALISIS GUGUS FUNGSI PADA PEREKAT LSK DENGAN
PENAMBAHAN 30% RESORSINOL.

(a)

57
Universitas Sumatera Utara

(b)
Gambar D.2 (a) Sertifikat analisis, (b) Grafik Gugus Fungsi FTIR Perekat LSK dengan Penambahan 30% Resorsinol

58
Universitas Sumatera Utara

13
Universitas Sumatera Utara