Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

18

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Menurut Deptan (2010) sistematika tanaman kacang tanah adalah sebagai
berikut:
Class:

Divisio:

Spermatophyta;

Dicotyledoneae;

Ordo:

Subdivisio:

Leguminales;

Angiospermae;

Genus:

Arachis;

Spesies: Arachis hypogaea L.
Kacang tanah mempunyai susunan perakaran sebagai berikut: yang
pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar- akar cabang yang lurus.
Akar cabang mempunyai akar- akar yang bersifat sementara dan berfungsi sebagai
alat penghisap. Kacang tanah memiliki akar serabut yang tumbuh kebawah
sepanjang ± 20 cm. Selain itu, tanaman ini memiliki akar- akar lateral (cabang)
yang tumbuh kesamping sepanjang 5-25 cm. Pada akar lateral terdapat akar
serabut, fungsinya untuk menghisap air dan unsur hara. Pada akar lateral terdapat
bintil akar (nodule) yang mengandung bakteri rhizobium, kegunaannya pengikat
zat nitrogen di udara (Deptan, 2006).
Batangnya berbentuk bulat terdapat bulu dan komposisi ruas pendek.
Batang utama pada tipe tegak tingginya 30 cm dengan sejumlah cabang lateral
dan pada tipe menjalar tinggi batangnya mencapai 20 cm. Cabang lateral dekat
dengan tanah dan menyebar (Weiss, 1983).
Kacang tanah berdaun majemuk bersirip genap, terdiri dari empat anak
daun dengan tangkai daun yang agak panjang. Helaian anak daun ini melakukan

gerakan ke atas untuk mendapatkan cahaya matahari. Permukaan daunnya sedikit
berbulu. Daun mulai gugur pada akhir masa pertumbuhan dan dimulai dari bagian

Universitas Sumatera Utara

19

kanan sisi tanaman, kemudian menyusul bagian kiri, lalu ke atas dan seterusnya
(Tim Bina Karya Tani, 2009).
Bunga kacang tanah tumbuh pada ketiak daun. Kacang tanah mulai
berbunga pada umur kurang lebih 4 sampai 5 minggu. Umur bunga hanya 1 hari,
mekar di pagi hari dan layu di sore hari. Mahkota bunga (corolla) berwarna
kuning dan bakal buahnya terletak dibawahnya (inferior) tepatnya pada pangkal
tabung kelopak bunga di ketiak daun. Bunganya berbentuk kupu-kupu dan dapat
melakukan pernyerbukan sendiri (Irwan, 2008).
Kacang tanah berbuah polong. Polongnya terbentuk setelah terjadi
pembuahan. Buah kacang tanah berada didalam tanah setelah terjadi pembuahan
bakal buah tumbuh memanjang dan nantinya akan menjadi polong. Mula- mula
ujung ginofor yang runcing mengarah keatas, kemudian tumbuh mengarah
kebawah dan selanjutnya masuk kedalam tanah sedalam 1-5 cm. Pada waktu

menembus tanah, pertumbuhan memanjang ginofor berhenti. Panjang ginofor ada
yang mencapai 18 cm. Tempat berhentinya ginofor masuk kedalam tanah tersebut
menjadi tempat buah kacang tanah. Ginofor yang terbentuk dicabang bagian atas
dan

tidak

masuk

ke

dalam

tanah

akan

gagal

membentuk


polong

(Tim Bina Karya Tani, 2009).
Biji kacang tanah berwarna putih, merah, ungu, dan coklat. Bijinya
berukuran kecil dengan ukuran 3mm – 7mm. Biji kacang tanah terdapat dalam
polong. Kulit luar bertekstur keras. Biji terdiri atas lembaga dan keping biji
diliputi oleh kulit ari tipis. Biji berbentuk bulat agak lonjong atau bulat dengan
ujung agak datar karena berhimpitan dengan butir biji yang lain yang berada di
dalam polong (Irwan, 2008).

Universitas Sumatera Utara

20

Syarat Tumbuh
Tanah
Kacang tanah memberikan hasil terbaik jika ditanam di tanah remah dan
berdrainase baik, terutama di tanah berpasir. Tanah bertekstur ringan
memudahkan penembusan dan perkembangan polong, yang biasanya terjadi di

bawah permukaan tanah (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah
pH antara 6,0–6,5 (Tim MIG Corp Press, 2010).
Iklim
Kacang tanah baik ditanam di dataran rendah pada ketinggian
dibawah 500 meter diatas permukaan laut. Jenis kacang tanah tertentu dapat
ditanam pada ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal
(Tim MIG Corp Press, 2010).
Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman kacang tanah antara
800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terus-menerus akan meningkatkan kelembaban
di sekitar pertanaman kacang tanah. Tanah dengan kelembaban yang tinggi dapat
memicu penyakit pada tanaman kacang tanah (Tim MIG Corp Press, 2010).
Tanaman kacang tanah dapat tumbuh dengan baik apabila didukung oleh
iklim yang cocok. Iklim yang dibutuhkan tanaman kacang tanah adalah bersuhu
tinggi antara 250C-320C. Kacang tanah menghendaki iklim yang panas, tetapi
sedikit lembab rata-rata 65%-75% (Tim Bina Karya Tani, 2009).
Kacang tanah merupakan tanaman C3. Kacang tanah termasuk tanaman
hari pendek sehingga terbukanya bunga dan jumlah bunga yang terbentuk sangat
tergantung pada cahaya (Adisarwanto, 2008).


Universitas Sumatera Utara

21

Pupuk Kandang Sapi
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran padat, kotoran cair
dari hewan yang dikandangkan dan dapat bercampur dengan alas kandang
maupun sisa-sisa makanan (Damanik dkk, 2010).
Pemberian pupuk organik sebaiknya dilakukan bersamaan dengan
pengolahan tanah seperti pembajakan atau penggemburan tanah agar pupuk
organik dapat mencapai lapisan tanah yang lebih dalam. Jika harus menggunakan
pupuk organik yang belum terurai sempurna (rasio C/N masih tinggi) harus diberi
jeda waktu antara pemberian pupuk organik dan penanaman bibit, yakni minimal
satu minggu. Hal itu dilakukan untuk menghindari dampak buruk yang mungkin
terjadi pada tanaman ketika proses penguraian pupuk organik berlangsung
(Novizan, 2005).
Menurut Kaya (2009) dalam jurnal penelitiannya, pemberian bahan
organik (pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk jerami, dan lain-lain) dapat
meningkatkan pH tanah, P tersedia, N total, KTK, Kdd dan menurunkan Al-dd,
serapan fosfat, fraksi Al dan Fe dalam tanah, sehingga dapat meningkatkan

kandungan fosfat tanaman, sehingga pada akhirnya hasil tanaman juga terus
meningkat.
Pemberian pupuk kandang dapat dilakukan baik dengan cara sebar merata
ataupun dengan cara dibenamkan kedalam tanah. Pupuk kandang harus
dibenamkan atau disebar di atas permukaan tanah sangat tergantung dari jenis
tanaman yang akan ditanam. Jika pupuk kandang halus dan sempurna terlapuk,
maka dapat dibenamkan dengan menggaru tanah seperti yang sering dilakukan
untuk tanaman serealia (Hakim dkk, 1986).

Universitas Sumatera Utara

22

Pupuk dari kotoran sapi dan kerbau termasuk pupuk dingin, dikatakan
pupuk dingin karena perubahan yang ditimbulkan oleh jasad renik berlangsung
perlahan-lahan dan tidak banyak menghasilkan panas. Unsur hara tanaman
dilepaskan secara berangsur-angsur, oleh karena itu kerjanya lambat. Hal ini
disebabkan oleh kotoran padatnya banyak mengandung air dan lendir yang
membentuk kerak apabila kena udara, akibatnya udara dan air sukar masuk ke
dalamnya (Damanik dkk, 2010).

Pupuk

kandang

yang

berasal

dari

sapi

banyak

mengandung

mikroorganisme pengurai yang bermanfaat untuk meningkatkan jenis dan
populasi mikroorganisme tanah. Ciri-ciri pupuk kandang yang baik dapat dilihat
secara fisik atau kimiawi. Ciri fisiknya yakni berwarna coklat kehitaman, cukup
kering, tidak menggempal, dan tidak berbau menyengat. Ciri kimiawinya adalah

C/N rasio kecil (bahan pembentuknya sudah tidak terlihat) dan temperaturnya
relatif stabil (Novizan, 2005).
Pemupukan dengan pupuk-pupuk organik seperti pupuk kandang, pupuk
hijau, kompos, guano dan lain-lain bertujuan utama untuk menambah kandungan
bahan organik tanah. Hasil perombakan bahan organik seperti pembebasan unsurunsur hara, asam-asam organik dan terakhir adalah humus. Asam-asam organis
dan humus di dalam tanah dapat berfungsi sebagai bahan perekat agregrat tanah
(cementing agent) membentuk struktur tanah yang baik dan mantap. Kandungan
humus yang tinggi di dalam tanah dapat menahan atau mempertahankan
kelembaban tanah sehingga cadangan air di dalam tanah selalu tersedia. Oleh
karena itu umumnya penggunaan pupuk organik lebih diutamakan untuk
memperbaiki sifat-sifat fisik tanah (Damanik dkk, 2010).

Universitas Sumatera Utara

23

Manfaat

dari


pemberian

pupuk organik

bagi

pertumbuhan dan

perkembangan tanaman antara lain:
1. Pupuk organik mampu menyediakan unsur hara makro dan mikro
2. Memperbaiki granulasi tanah berpasir dan tanah padat sehingga dapat
meningkatkan kualitas aerasi, memperbaiki drainase tanah, dan meningkatkan
kemampuan tanah dalam menyimpan air
3. Mengandung asam humat (humus) yang mampu meningkatkan kapasitas tukar
kation tanah
4. Penambahan pupuk organik dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme
tanah
5. Pada tanah asam, penambahan pupuk organik dapat membantu meningkatkan
pH tanah
(Novizan, 2005).

Manfaat pupuk organik bagi tanaman diantaranya: menggantikan atau
mengefektifkan penggunaan pupuk anorganik, menyediakan unsur hara,
meningkatkan

mikroba

tanah,

mempermudah

pengolahan

tanah

karena

membaiknya struktur tanah, memperbaiki pH tanah, meningkatkan daya tahan
tanah terhadap erosi, meningkatkan produksi 10-30%, berfungsi sebagai growth
stimulant dan soil conditioner, dan untuk tanaman biji-bijian membuat biji lebih
berisi (Nugroho, 2012).
Pemberian bahan organik yang dikombinasikan dengan pupuk anorganik
memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan bila hanya menggunakan bahan
organik atau pupuk anorganik secara tunggal (Sudarkoco, 1992).

Universitas Sumatera Utara

24

Pupuk Fosfat
Pupuk fosfat sangat dianjurkan sebagai pupuk dasar yaitu digunakan pada
saat tanam atau sebelum tanam. Hal ini disebabkan karena pupuk ini merupakan
pupuk yang unsurnya tidak cepat/segera tersedia dan juga sangat dibutuhkan pada
stadia permulaan tumbuh. Pemberiannya sangat lebih baik bila ditempatkan pada
daerah rangkuman akar. Keuntungan pemberian pupuk seawal mungkin dalam
pertumbuhan tanaman akan mendorong pertumbuhan akar permulaan yang
memberikan tanaman berdaya ambil/serap hara lebih baik (Hakim dkk, 1986).
Pupuk SP-36 mengandung 36% fosfat dalam bentuk P 2 O 5. Pupuk ini
terbuat dari fosfat alam dan sulfat. Berbentuk butiran dan berwarna abu-abu.
Sifatnya agak sulit larut di dalam air dan bereaksi lambat sehingga selalu
digunakan sebagai pupuk dasar. Reaksi kimia tergolong netral, tidak higroskopis,
dan tidak bersifat membakar (Novizan, 2005).
Didalam tubuh tanaman, fosfat berperanan penting dalam beberapa hal
seperti: (1) pembelahan sel, pembentukan lemak dan albumin, (2) pembentukan
bunga, buah, dan biji, (3) mempercepat pematangan, (4) merangsang
perkembangan akar, (5) meningkatkan kualitas hasil tanaman, (6) ketahanan
terhadap hama dan penyakit. Fosfat sangat diperlukan dalam penyediaan energi
yang diperlukan untuk proses metabolik. Fosfat juga berperan dalam menstimulir
pertumbuhan akar. Hal ini dibuktikan dari hasil percobaan pada tanah yang
kurang fosfat, bila ditambahkan fosfat ternyata bagian akar lebih besar
pertambahannya dibandingkan dengan bagian atas tanaman terutama daun
(Damanik dkk, 2010).

Universitas Sumatera Utara

25

Pemupukan fosfat pada tanaman dapat merangsang pertumbuhan awal dari
bibit tanaman. Fosfat akan menstimulir pembentukan bunga, buah, dan biji. Selain
itu mampu mempercepat pemasakan buah serta meningkatkan kebernasan biji
yang dihasilkan. Pemupukan fosfat sangat diperlukan oleh tanaman yang tumbuh
di daerah dingin, tanaman dengan perkembangan akar yang lambat atau
terhambat, dan tanaman yang seluruh bagiannya dipanen. Contoh tanaman yang
perlu fosfat dalam jumlah besar antara lain kubis dan kacang-kacangan
(Novizan, 2005).
Menurut penelitian Sumaryo dan Suryono (2000) unsur hara P berfungsi
dalam proses pertumbuhan awal dan pertumbuhan akhir. Sifat karakteristik dari
pupuk SP-36 sulit larut atau lama larut, sehingga pada pertumbuhan awal SP-36
belum dapat digunakan secara maksimal oleh tanaman, maka parameter
pertumbuhan awal dan pertumbuhan menengah kurang terpengaruh pupuk SP-36,
sedangkan pada pertumbuhan akhir secara nyata sangat terpengaruhi oleh
pemberian SP-36 yang tercermin pada berat polong kering.
Terdapat hubungan yang erat antara bentuk fosfat tanah dengan reaksi
tanah. Besi dan aluminium-fosfat mempunyai kelarutan minimum pada pH sekitar
3 hingga 4. Pada pH yang mendekati normal sebagian fosfat akan dibebaskan dan
kelarutan Fe dan Al rendah karena terbentuk hidroksida oleh OH, tetapi pada pH
mendekati 6, fosfat telah mulai di fiksasi oleh kalsium dan pada pH 6,5
pembentukan senyawa CH-Fosfat akan menurunkan fosfat tersedia, dan pada pH
itu juga sebagian fosfat masih berada dalam kombinasi dengan besi dan
aluminium. Jadi untuk sementara dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

Universitas Sumatera Utara

26

ketersediaan fosfat akan lebih banyak pada kisaran pH tanah antara 6 – 7
(Hakim dkk, 1986).
Fosfat sebagian besar berasal dari pelapukan batuan mineral alami, sisanya
berasal dari pelapukan bahan organik. Walaupun sumber fosfat didalam tanah
mineral cukup banyak, tanaman masih bisa mengalami kekurangan fosfat.
Pasalnya, sebagian besar fosfat terikat secara kimia oleh unsur lain sehingga
menjadi senyawa yang sukar larut didalam air. Mungkin hanya 1% fosfor yang
dapat dimanfaatkan tanaman. Ketersediaan fosfat dalam tanah ditentukan oleh
banyak faktor, tetapi yang paling penting adalah pH tanah. Pada tanah ber pH
rendah (asam) fosfat akan bereaksi dengan ion besi dan aluminium. Reaksi ini
membentuk besi fosfat atau aluminium fosfat yang sukar larut didalam air
sehingga tidak dapat digunakan oleh tanaman. Pada tanah ber pH tinggi (basa)
fosfat akan bereaksi dengan ion kalsium. Reaksi ini membentuk kalsium fosfat
yang

sifatnya

sukar

larut

dan

tidak

dapat

digunakan

oleh

tanaman

(Novizan, 2005).

Universitas Sumatera Utara