MAKALAH SISTEM EKONOMI INDONESIA bab

MAKALAH SISTEM EKONOMI INDONESIA
PENGARUH MEA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

Nama
NPM
Fakultas
Jurusan

: Prana Moch Maulana
: C1011511RB5001
: Ilmu Komunikasi dan Administrasi
: S1 Administrasi Bisnis

UNIVERSITAS SANGGABUANA YPKP
TAHUN AKADEMIK 2015-2016

Kata Pengantar
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam
artian adanya system perdagaangan bebas antara Negara-negara ASEAN. Indonesia dan
sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC).

Pada KTT di Kuala Lumpur pada Desember 1997 Para Pemimpin ASEAN memutuskan
untuk mengubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil, makmur, dan sangat kompetitif
dengan perkembangan ekonomi yang adil, dan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosialekonomi.
MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) merupakan salah satu tantangan bagi bangsa indonesia
untuk menghadapi MEA adalah antisipasi melalui optimalisasi pengembangan sumber daya alam
yang akan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat nasional maupun regional, memanfaatkan
lahan yang ada dengan kondisi iklim yang mendukung dengan berbagai tanaman yang
dibutuhkan masyarakat dan tidak terlalu berorientasi ekspor.
Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat menjadi kekuatan untuk menghadapi serangan produk
luar masuk. Mekanisme pasar domestik akan mampu menghidupkan dan memperkuat kondisi
ekonomi dalam negeri, kultur dan budaya yang konsumtif merupakan anugrah yang perlu
disyukuri karena kebutuhan untuk meningkatkan daya beli akan timbul dan merupakan dorongan
alami dari masyarakat dan menjadi kekuatan pasar domestik.

Bandung, 05 Mei 2016

Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................... 2
Daftar Isi........................................................................................................ 3

BAB I
PENDAHULUAN......................................................................... 4
Latar Belakang............................................................................... 4
A.
B.
C.
a.
b.

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 5
Pengertian Masyarakat Ekonomi Asean................................... 5
Pasar Bebas Tenaga Kerja Pada MEA..................................... 5
Pengaruh MEA Terhadap Kondisi Ekonomi............................ 6
BAB III PENUTUP...................................................................................... 8
Kesimpulan............................................................................... 8
Saran......................................................................................... 8
Daftar Pustaka................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Negara Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang melimpah. Pertumbuhan Indonesia mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. hingga pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,2 persen.
Negara Indonesia termasuk salah satu anggota ASEAN. ASEAN merupakan suatu organisasi
perkumpulan bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Pada tahun 2015, ASEAN merencanakan
penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan
regional ASEAN, meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan di pasar dunia, dan
mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi Dengan adanya MEA tersebut, maka akan
tercipta suatu pasar besar kawasan ASEAN yang akan berdampak besar terhadap perekonomian
negara terutama negara kita bayak dampak positif dari adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN
namun di lain pihak berbagai tantangan akan di hadapi indonesia pada tahun 2015 nanti mulai
dari tantangan tentang perekonomian indonesia hingga sejumlah masalah seperti pengaruh MEA

terhadap kearifan lokal bangsa Indonesia serta ketahanan ekonomi Indonesia. Namun kita
sebagai masyarakat Indonesia sekaligus sebagai pelaku ekonomi harus tetap berfikir optimis
bahwa pada saatnya Masyarakat Ekonomi ASEAN di berlakukan pada tahun 2015 nanti
indonesia dapat menghadapi berbagai tantangan dan pengaruh negatif dari MEA itu sendiri
tentunya dengan berbagai perencanaan perencanan yang matang dalah meghadapi tantangan
Masyarakat Ekonomi ASEAN.
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian
adanya system perdagaangan bebas antara Negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan
negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC).
Pada KTT di Kuala Lumpur pada Desember 1997 Para Pemimpin ASEAN memutuskan
untuk mengubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil, makmur, dan sangat kompetitif
dengan perkembangan ekonomi yang adil, dan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosialekonomi (ASEAN Vision 2020 Pada KTT Bali pada bulan Oktober 2003, para pemimpin
ASEAN menyatakan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menjadi tujuan dari
integrasi ekonomi regional pada tahun 2020, ASEAN Security Community dan Komunitas
Sosial-Budaya ASEAN dua pilar yang tidak terpisahkan dari Komunitas ASEAN. Semua pihak
diharapkan untuk bekerja secara yang kuat dalam membangun Komunitas ASEAN pada tahun
2020 Selanjutnya, Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang diselenggarakan pada bulan
Agustus 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia, sepakat untuk memajukan Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) dengan target yang jelas dan jadwal untuk pelaksanaan. Pada KTT ASEAN ke12 pada bulan Januari 2007, para Pemimpin menegaskan komitmen mereka yang kuat untuk
mempercepat pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 yang diusulkan di ASEAN Visi
2020 dan ASEAN Concord II, dan menandatangani Deklarasi Cebu tentang Percepatan
Pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 Secara khusus, para pemimpin sepakat untuk
mempercepat pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 dan untuk mengubah

ASEAN menjadi daerah dengan perdagangan bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil,
dan aliran modal yang lebih bebas.
B. PASAR BEBAS TENAGA KERJA PADA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Salah satu tantangan yang akan dihadapi Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN
2015 adalah diamana akan terjadinya pasar bebas tenaga kerja. Ini berarti tenaga kerja di
Indonesia akan bersaing dengan tenaga kerja dari negara ASEAN lainnya. Pasar bebas tenaga
kerja akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah, mengingat saat ini konflik buruh
dengan pengusaha masih terus berlanjut terkait dengan upah minimum. Sementara itu,
Myanmar, Kamboja dan Vietnam menawarkan upah buruh yang lebih murah dibandingkan
dengan upah buruh di Indonesia. Direktur Indonesia for Global Justice Riza Damanik
mewaspadai dampak buruk penerapan MEA terhadap upah buruh. Menurutnya, penerapan MEA
pada 2015 nanti dapat mendorong upah murah, sebagai strategi untuk menarik investasi ke
Indonesia. Padahal menurutnya hingga saat ini pemerintah belum serius dalam meningkatkan
kesejahteraan buruh, dan hal ini akan diperparah dengan berlakunya MEA yang membebaskan
arus investasi dan kapital karena ditakutkan pemerintah akan menggunakan upah murah sebagai

insentif dalam menarik investasi ke Indonesia.Namun, pada dasarnya tingkat upah buruh dapat
ditingkatkan jika biaya logistik yang harus ditanggung oleh pengusaha dapat ditekan. Pasalnya,
menurut ekonom Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Ahmad Erani
Yustika, saat ini pengusaha sulit untuk menaikkan besaran upah minimum ketika mereka harus

menanggung biaya logistik yang tinggi. Saat ini pengusaha harus membayar biaya logistik
hingga 17% dari biaya produksi dan juga harus menghadapi tingginya suku bunga kredit yang
mencapai 11%-13% yang semakin mempersempit ruang untuk menaikkan besaran upah
buruh.Seharusnya disinilah pemerintah menunjukkan kontribusinya, dengan menurunkan beban
yang harus dibayarkan pengusaha tersebut, sehingga pengusaha memiliki ruang untuk
meningkatkan upah buruh. Hal ini juga akan berdampak pada iklim usaha yang lebih kondusif
dan menaikkan daya saing Indonesia, namun tidak melalui upah murah.Lebih dari itu, kualitas
sumber daya manusia di Indonesia masih membutuhkan banyak peningkatan, sehingga di masa
mendatang Indonesia mampu untuk menyuplai tenaga kerja terampil, bukannya buruh seperti
kondisi yang ada saat ini.
C. PENGARUH MEA TERHADAP
REGIONAL

KONDISI EKONOMI NASIONAL MAUPUN

MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) merupakan salah satu tantangan bagi bangsa indonesia
untuk menghadapi MEA adalah antisipasi melalui optimalisasi pengembangan sumber daya alam
yang akan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat nasional maupun regional, memanfaatkan
lahan yang ada dengan kondisi iklim yang mendukung dengan berbagai tanaman yang
dibutuhkan masyarakat dan tidak terlalu berorientasi ekspor.

Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat menjadi kekuatan untuk menghadapi serangan produk
luar masuk. Mekanisme pasar domestik akan mampu menghidupkan dan memperkuat kondisi
ekonomi dalam negeri, kultur dan budaya yang konsumtif merupakan anugrah yang perlu
disyukuri karena kebutuhan untuk meningkatkan daya beli akan timbul dan merupakan dorongan
alami dari masyarakat dan menjadi kekuatan pasar domestik.
Rempah-rempah adalah prospek yang paling menguntungkan untuk dijual ke luar negeri,
orientasi ekspor harus bersumber dari potensi yang dihasilkan oleh dukungan alam, kekuatan
kondisi alam yang harus dicermati, pola tanam rempah-rempah tidak terlalu sulit dan tidak
terlalu banyak memerlukan pemeliharaan yang intens, karena dengan mudahnya berkolaborasi
dengan kondisi alam dan iklim yang ada.
Pengembangan pola tanam rempah-rempah dengan didasarkan kepada identifikasi
jenis/perkluster jenis rempah-rempah akan memudahkan dalam menghitung besaran kemampuan
pemenuhan kebutuhan pasar. Pasar rempah-rempah tidak akan pernah berkurang karena sangat
dibutuhkan dan pasarnya tersebar luar.
Pemanfaatan lahan tidur yang tersebar luas, perlu dimanfaatkan dengan tenaga kerja yang ada
(masyarakat), menerjunkan penyuluh pertanian dan akademisi selaku tenaga profesional,
fasilitasi bibit rempah-rempah dari pemerintah, dengan pola pengawasan dan pengendalian masa
panen dan pemasaran sangat efektif untuk memicu masyarakat berperan aktif meningkatkan dan
memperkuat ekonomi negara.
Kejayaan dan kekuatan ekonomi tidak selamanya harus dengan menggali potensi yang baru

tetapi memperkuat potensi yang ada/yang tersedia melalui pengembangan mutu dan jumlah dan
mempelajari kondisi pasar dan mekanisme pemasaran melalui perluasan pasar produk dan
segmentasi pasar.

Memakmurkan masyarakat dengan kekuatan potensi yang ada yang bersumber dari alam negeri
kita sendiri, karena kebutuhan pokok adalah kebutuhan yang intens dibutuhkan masyarakat dan
itu bukan kendaraan atau jenis industri lainnya, tetapi pangan sebagai kekuatan untuk memenuhi
kelangsungan hidup yang paling mendasar.
Infrastruktur, sebagai sarana pendukung distribusi hasil-hasil rempah-rempah maupun pangan
dari dan ke masyarakat hal pokok yang dibutuhkan dan perlu diprioritaskan.
Pasar pangan mayoritas ada di dalam negeri, sehingga ketahanan pangan dengan pola
pengembangan pertanian mutlak diperlukan melalui pemanfaatan lahan tidur. Pasar rempahrempah ada di luar negeri, sebagai sumber untuk ekspor. Sumber daya alam lainnya seperti
minyak bumi dan gas atau batu bara, tidak perlu dieksploitasi besar-besaran dan harus segera
dibatasi karena akan merusak alam, akan habis seiring waktu dan merusak sumber hayati
lainnya.
Mengembalikan negara industri menjadi negara agraris sangat sulit, tetapi merubah negara
agraris menjadi negara industri sangat mudah. Memperkecil hal yang mudah dengan
menghindari hal sulit harus dilakukan sehingga terjadi keseimbangan yang dapat
mensejahterakan masyarakat.


BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah bentuk integrasi ekonomi regional yang direncanakan
untuk dicapai pada tahun 2015. Dengan pencapaian tersebut maka ASEAN akan menjadi pasar
tunggal dan basis produksi dim ana terjadi arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang
bebas serta aliran modal yang lebih bebas. Adanya aliran komoditi dan faktor produksi tersebut
diharapkan membawa ASEAN menjadi kawasan yang makmur dan kompetitif dengan perke
mbangan ekonomi yang merata, serta menurunnya tingkat kemiskinan dan perbedaan sosialekonomi di kawasan ASEAN. Namun untuk mencapai AEC 2015 diperlukan kerja keras baik
di internal masing- masing Negara Anggota maupun di tingk at kawasan dalam melaksanakan
komitmen bersama. Keterlibatan semua pihak di seluruh Negara Anggota ASEAN mutlak
diperlukan agar upaya mewu judkan ASEAN sebagai kawasan yang kompetitif bagi kegiatan
investasi dan perdagangann bebas dapat memberikan manfaat bagi seluruh Negara ASEAN.
Bagi Indonesia, peluang integrasi ekonomi regional tersebut harus dapat dimanfaatkan dengan
semaksimal mungkin. Jumlah populasi, luas dan letak geografi, dan nilai PDB terbesar di
ASEAN harus menjadi aset agar Indonesia bisa menjadi pemain besar dalam AEC.Dalam
kaitannya dengan pasar bebas tenaga kerja ,tenaga kerja indonesia harus bersaing dengan tenaga
kerja dari negara ASEAN lainnya untk itu diperlukan pelatihan kerja selain itu hendaknya
pemerintah tidak merendahkan upah buruh untuk menarik investasi namun yang perlu dilakukan
adalah dengan meminimalisir biaya logistik dan menurunkan suku bunga .Untuk pengaruh MEA

di bidang perekonomian pengaruh MEA dapat berdampak positif maupun negativ untuk itu
indonesia harus memaksimalkan potensinya salah satunya adalah kekayaan sumber daya alam
dalam hal ini indonesia dapat manjadikan SDA ini sebagai salah satu keungulan dibandingkan
dengan anggota ASEAN lain.namun dalam menghadapi MEA kita tidak boleh melupakan
mengenai kearifan lokal kita justru ddalam MEA ini kita harus bisa mempertahankan kearifan
lokal sebagai identitas nasional ,disamping itu juga masih bayak dampak dari sektor
perekonomian yang akan terkena imbas dari di berlakukannya MEA ini salah satunya adalah

pada sektor UMKM untuk itu perlunya langkah-langkah strategis yang dilakukan pemerintah
dalam mengangkat UMKM ditengah adanya MEA
b. Saran
Dengan perekonomian Indonesia saat ini sahurusnya pemerintah lebih siap tanggap dalam
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 .disamping itu masyarakat juga
harus berkontribusi aktif dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN selain persiapan dari
segi kualitas penduduknyai indonesia juga harus mempersiapkan mental dalam MEA nanti
selain itu yang perlu diperhatikan juga adalah kearifan lokal bangsa indonesia ,dimana dalam era
MEA pada tahun 2015 nanti pasti akan bayak budaya-budaya dari bangsa lain yang akan masuk
ke indonesia untuk itu masyarakat indonesia perlu membentengi diri dari hala-hal yang dapat
membuat kearifan lokal kita luntur salah satunya adalah dengan memperhatikan
,melestarikan,menjaga budaya atau kearifan lokal milik bangsa kita sebagai identitias Nasinal

Daftar Pustaka
http://seputarpengertian.blogspot.com/2014/08/Pengertian-karakteristik-masyarakat-ekonomiasean.html,
http://wartaekonomi.co.id/berita15154/pasar-bebas-tenaga-kerja-pada-masyarakat-ekonomiasean-2015-jadi-tantangan-berat-indonesia.html
http://mimingarmini.blogspot.com/2013/06/antisipasi-mea-2015-dan-pengaruhnya.html