Analisis Faktor Faktor yang Dipentingkan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPENTINGKAN NASABAH TABUNGAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH AMANAH UMMAH LEUWILIANG

  Oleh MUHAMMAD DARUSSALAM

  H24076082

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

  BOGOR 2010

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPENTINGKAN NASABAH TABUNGAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH AMANAH UMMAH LEUWILIANG SKRIPSI

  Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

  pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

  Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh MUHAMMAD DARUSSALAM

  H24076082

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

  Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Dipentingkan Nasabah Tabungan

  Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Ummah Leuwiliang.

  Nama

  : Muhammad Darussalam

  NIM

  : H24076082

  Menyetujui Dosen Pembimbing,

  (Ir. Mimin Aminah, MM) NIP : 19660907 199103 2 002

  Mengetahui Ketua Departemen,

  (Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP : 19610123 198601 1 002

  Tanggal Lulus :

RINGKASAN

  MUHAMMAD DARUSSALAM. H24076082. Analisis Faktor-Faktor yang Dipentingkan Nasabah Tabungan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Ummah Leuwiliang. Di bawah bimbingan MIMIN AMINAH.

  Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Ummah yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah Islam, berlokasi di Jalan Raya Leuwiliang No. 1 Leuwiliang, Kabupaten Bogor sebagai kantor pusatnya. Izin operasional usaha BPRS Amanah Ummah didapatkan pada tahun 1992 bulan Mei tanggal 18 yang pada kalender Islam yaitu pada tanggal 2 Muharram 1413 Hijriah dan Soft opening dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 1992 bersamaan dimulainya operasional, kemudian diresmikan oleh Bupati Bogor pada tanggal 8 Agustus 1992.

  Amanah Ummah merupakan BPRS yang memiliki jumlah nasabah sebanyak 11.768 orang nasabah, dengan total aset sebesar Rp. 55.824.857.900,- pada akhir tahun 2009. Oleh karena itu untuk mempertahankan pelanggan perlunya diketahui faktor yang dipentingkan nasabah dalam menggunakan tabungan ummah. Penelitian ini bertujuan 1) Mengidentifikasi karakteristik nasabah yang menggunakan tabungan ummah BPRS Amanah Ummah. 2) Menganalisis faktor yang dipentingkan nasabah dalam menggunakan tabungan ummah BPRS Amanah Ummah. Analisis dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis faktor. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari 2010 sampai dengan April 2010. Sebanyak 100 nasabah yang diambil sebagai responden, dengan teknik pengambilan purposive sampling.

  Nasabah tabungan ummah di BPRS Amanah Ummah pada umumnya berjenis kelamin perempuan sebesar 54 persen, dengan rentang usia 26-35 tahun sebesar 37 persen dan beragama Islam sebesar 100 persen. Status pernikahan responden adalah menikah sebesar 76 persen, dengan jumlah anggota keluarga 3 sampai 4 orang sebesar 39 persen. Responden bekerja sebagai pegawai swasta sebesar 34 persen dengan pendapatan responden pada kisaran kurang dari Rp. 1.000.001,- sebesar 42 persen dan yang tidak memiliki sumber penghasilan lainnya sebesar 35 persen. Latar belakang pendidikan responden yaitu SMA sebesar 43 persen, responden berdomisili di Leuwiliang sebesar 51 persen.

  Sebanyak tiga faktor terbentuk dalam analisis ini, dari pengelompokkan 28 atribut yang valid memenuhi syarat pada analisis faktor. Faktor pertama yang dipentingkan oleh nasabah BPRS Amanah Ummah dalam menggunakan tabungan ummah berdasarkan nilai Eigenvalues-nya sebesar 9.248 diberi nama faktor pelayanan, dengan atribut yang paling berpengaruh adalah kecepatan proses transaksi yang memiliki factor loadings sebesar 0,797. Pada faktor kedua berdasarkan nilai Eigenvalues-nya sebesar 2.064 diberi nama faktor kondisi bank, dengan atribut yang paling berpengaruh adalah kerapihan dan kebersihan bank yang memiliki factor loadings sebesar 0,772. Pada faktor ketiga berdasarkan nilai Eigenvalues-nya sebesar 1,698 diberi nama faktor keuntungan bank, dengan atribut yang paling berpengaruh adalah keuntungan yang terdapat dalam tabungan yang memiliki factor loadings sebesar 0,703.

RIWAYAT HIDUP

  Penulis bernama Muhammad Darussalam dilahirkan di Kota Bogor pada tanggal 25 Juli 1986. Penulis adalah anak tunggal dari orang tua yang bernama Ir. Muhammad Billahmar dan Ir. Eulis Retnowati, M.Si.

  Penulis pada tahun 1992, lulus dari Taman Kanak-Kanak (TK) Nugraha di Bogor. Pada tahun 1998, penulis lulus dari Sekolah Dasar (SD) Bina Insani, di Bogor. Penulis pada tahun 2001, mengikuti pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Insan Kamil, di Bogor, dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun 2004, penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Insan Kamil, di Bogor. Pada tahun 2004 itu, penulis melanjutkan ke Program Diploma Agribisnis Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Setelah menyelesaikan program diplomanya, penulis melanjutkan ke jenjang Sarjana di Institut Pertanian Bogor pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

  Selama mengikuti pendidikan pada program diploma di Perguruan Tinggi Negeri tersebut, penulis aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan periode 2006 - 2007, dan juga aktif dalam kepanitiaan acara-acara yang diadakan di Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pada program pendidikan sarjana penulis aktif sebagai Direktur pada departemen Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sosial di Executive of Management (EXOM) Club pada periode 2008 - 2009, sedangkan pada kegiatan ekstrakurikuler lainnya penulis menjadi ketua panitia pelaksana Ujian Kenaikan Tingkat pada perguruan pencak silat Merpati Putih yang diikuti oleh pelajar, mahasiswa dan pegawai kantor di kota Bogor yang dilaksanakan pada bulan Mei 2010.

  Pengalaman kerja penulis pada Januari 2008 sampai Juni 2009 sebagai asisten penyuluh pertanian pada program tanaman padi unggul di Lembaga Swadaya Masyarakat Desa Cariu, Bogor, Jawa Barat.

KATA PENGANTAR

  Assalamu‟alaikum Wr.Wb.

  Alhamdulillahi Rabbil„alamin, puji dan syukur sepantasnya dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-NYA, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam selalu disampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabatnya yang dengan penuh kecintaan dan pengorbanan serta keikhlasan telah membawa risalah islam ini sampai kepada kita. Sebagai salah satu kewajiban untuk memenuhi tugas akhir mahasiswa program sarjana manajemen maka disusunlah skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

  Perkembangan perbankan berbasis sistem syariah yang sudah diawali sejak tahun 1992 masih belum mencapai maksimal yang berarti masih pada tahap pertumbuhan. Pertumbuhan perbankan syariah tentunya didukung dengan sifat konsumtif konsumen dalam mengkonsumsi barang dan jasa, yang sifatnya cenderung dinamis sesuai kebutuhan dan pengaruh lingkungan individu itu sendiri.

  Akhirnya penulis berharap, semoga ini dapat memberikan manfaat yang cukup berarti bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan bagi kepentingan penelitian lanjutan dan juga bagi almamater. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan hidayah-NYA selalu kepada kita semua serta memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita kepada-NYA dan dijadikannya setiap huruf yang tercetak pada lembaran ini sebagai satu amal shaleh yang di ridhoi oleh Allah SWT, Amin.

  Wassalamu‟alaikum Wr.Wb.

  Bogor, November 2010

  Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH

  Pada kesempatan ini penulis berterimakasih dan berlapang hati untuk menerima segala saran dan masukan guna kesempurnaan dalam penyusunan skripsi ini. Selama penulisan skripsi ini penulis tak lupa untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat terlaksana dengan baik. Ungkapan terima kasih khususnya kepada:

  1) Ir. Mimin Aminah, MM sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan arahan kepada penulis hingga skrpsi ini terselesaikan.

  2) Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc sebagai Ketua Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB atas dukungan kemudahannya.

  3) H. Taufiq Rahman sebagai direktur utama pada PT BPR Syariah Amanah Ummah yang telah memberikan izin dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini.

  4) Drs. M. Abduh khalid, M, M.Si sebagai direktur marketing PT BPR Syariah Amanah Ummah yang telah memberikan izin dan bantuan serta masukannya dalam pelaksanaan penelitian ini.

  5) Kepada yang tersayang dan dihormati ibunda Ir. Eulis Retnowati M.Si dan ayahanda Ir. Muhammad Billahmar atas segala doa, perhatian kasih sayang, dorongan dan bantuan baik moril maupun materil sejak penulis terlahir ke dunia.

  6) Heti Mulyati, S.TP, MT selaku dosen pembimbing akademik terimakasih saya ucapakan atas bimbingannya.

  7) Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM, selaku dosen FEM atas bantuannya dalam menyelesaikan studi di FEM IPB.

  8) Farida Ratna Dewi, SE, MM dan Lindawati Kartika, SE, MS, selaku dosen penguji dalam sidang skripsi ini.

  9) Azhary Husni SE, M.Si. yang telah banyak memberikan dukungan dan masukannya selama penyusunan skripsi ini.

  10) Askaria Milindri SPt. yang memberikan dukungan dan semangatnya.

  11) Seluruh staf pengajar dan karyawanwati di Manajemen FEM IPB.

  12) Rekan-rekan baik kakak dan adik kelas di FEM IPB serta teman-teman satu bimbingan skripsi (Mba Funny, Dwi R. Diah, Tursina, Wulan, Dewi, Oyi, Wahyu, Alay, Windy, mba Novi, Pak Parman, Sagita, Lukman).

  13) Rekan-rekan di pengurusan EXOM Club khususnya Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Sosial (Wati, Amel, Diki, Gilang, mas Fajar, bang Budi, Dita, Lika, Fika, Fitri, Fini, Rahma, Adit, Aris, Nita, mba Irin, Fuji, Lia, May, Lugi, Zul, Junius, Wahyu, Agus, Penti, Irma, Indah, Anita).

  14) Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis dalam proses pendidikan di IPB.

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Negara Indonesia dalam membangun dan mengembangkan pertumbuhan ekonominya tidak terlepas dari peranan perbankan yang memiliki peranan penting dalam setiap bentuk kegiatan bisnis yang terjadi, baik pada kalangan masyarakat dapat berfungsi sebagai lembaga yang menyalurkan perkreditan rakyat yang dapat digunakan sebagai modal bagi masyarakat untuk berusaha diberbagai sektor produksi serta penyimpanan aset berharga yang dimiliki masyarakat seperti emas maupun barang lainnya dan tabungan yang berupa simpanan uang.

  Bank pada umumnya memiliki fungsi sebagai manajer investasi yang mana bank bertindak sebagai pengelola investasi dana nasabah; lalu fungsi bank sebagai investor yang dapat menginvestasi dana yang dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepada bank; fungsi bank sebagai penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran berupa kegiatan bank yang melakukan layanan perbankan sebagaimana lazimnya institusi perbankan sepanjang tidak bertentangan dengan faktor hukum yang berlaku di Indonesia; kemudian fungsi bank sebagai pelaksana kegiatan sosial, fungsi ini biasanya dimiliki oleh bank berlandaskan konsep syariah yang memiliki kewajiban mengeluarkan dan mengelola (menghimpun, mengadministrasikan, dan mendistribusikan) zakat serta dana-dana sosial lainnya (Setiadi dan Wahyu, 2007).

  Perbankan di Indonesia terdiri dari dua jenis bank yaitu bank konvensional dan bank berbasis syariah. Hal yang paling membedakan kedua jenis bank ini ialah sistem pembagian bunga, pada bank konvensional yang besar bunganya adalah tetap, baik bank sedang rugi atau laba. Pada bank syariah menggunakan kaidah agama islam yaitu tidak berlaku sistem bunga yang dianggap riba, yang berarti pengambilan tambahan baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam yang bertentangan dengan ajaran agama Islam yang tertulis dalam kitab sucinya Al-qur‟an.

  Tabel 1. Perkembangan jumlah BPRS di Indonesia berdasarkan total

  aset periode 2005 SD 2009.

  Rata-rata

  Total Aset

  per tahun

  < 1 Miliar

  1 - 5 Miliar

  > 5 - 10 Miliar

  Jumlah BPRS

  Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia. (2010)

  Pada Tabel 1 jumlah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia berdasarkan asetnya terus bertambah sebanyak 46 bank yang terdaftar di Bank Indonesia sejak tahun 2005 hingga tahun 2009 dengan rata– rata pertambahan BPRS per tahunnya yaitu 12 Bank. Pertambahan jumlah bank terbanyak terjadi pada tahun 2008 yaitu sebanyak 17 bank yang terdaftar dan paling sedikit terjadi pada tahun 2009 yaitu sebanyak 7 bank, penurunan ini disebabkan oleh pengaruh krisis global yang berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing yang mulai terjadi pada Oktober 2008 ke posisi tertinggi sebesar Rp. 12.545,- per dollar Amerika hingga kembali menguat ke posisi terendah pada Oktober 2009 menjadi Rp. 9.360,- per dollar Amerika (Sidarta, 2009).

  Tabel 2. Perkembangan jumlah rekening dan nominal tabungan BPRS

  di Indonesia periode 2005 SD 2009.

  Tahun

  Rekening Tabungan

  Nominal Tabungan

  Rata-rata per tahun

  Rp 98.122.750.000

  Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia. (2010)

  Pada Tabel 2 jumlah rekening tabungan BPRS di Indonesia sejak tahun 2005 terus meningkat hingga akhir tahun 2009 sebanyak 285.548 Pada Tabel 2 jumlah rekening tabungan BPRS di Indonesia sejak tahun 2005 terus meningkat hingga akhir tahun 2009 sebanyak 285.548

  Nominal tabungan yang dimiliki BPRS di Indonesia periode 2005 hingga akhir tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar Rp. 392.491.000.000,- dengan rata-rata pertambahan pertahunnya sebesar Rp. 98.122.750.000,-. Pertambahan nominal tabungan terbesar terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 144.401.000.000,- dan terendah di tahun 2007 Rp. 65.450.000.000,- hal ini dipengaruhi oleh pertambahan jumlah rekening pada tahun tersebut.

  Sumber: Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Ummah. (2009)

  Gambar 1. Rekapitulasi aset BPRS Amanah Ummah periode 2005 SD 2009.

  Berdasarkan data pada Gambar 1 di atas, terlihat jumlah aset selama satu periode yang sejak tahun 2005 BPRS Amanah Ummah mengalami peningkatan sebesar Rp. 32.143.021.974,- hingga tahun 2009 berjumlah sebesar Rp. 55.824.857.900,- yang pada pertengahan periodenya yaitu pada tahun 2007 memiliki aset sebesar Rp. 34.613.797.466,- dengan posisi diawal periodenya yaitu tahun 2005 memiliki aset sebesar Rp. 23.681.835.926,-. Jumlah peningkatan aset tertinggi terjadi pada akhir tahun 2009 yaitu sebesar

  Rp.11.724.676.060 dan terendah terjadi pada tahun 2006 Rp. 4.414.938.159,- dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar Rp.8.035.755.494,-.

  Pada akhir tahun 2005 tercatat nominal tabungan BPRS Amanah Ummah sejumlah Rp. 12.176.620.926,-. Kemudian pada pertengahan periode di tahun 2007 tercatat dengan nominal tabungan Rp. 17.029.123.711,- dan terus meningkat hingga data terakhir yakni pada tahun 2009 tercatat nominal tabungan sejumlah Rp. 30.333.138.347,- di BPRS Amanah Ummah dengan total peningkatan selama satu periode tersebut sebesar Rp. 18.156.517.421,-. Jumlah peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp. 7.250.204.615,- dan terendahnya terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp. 3.251.384.127,- dengan rata-rata pertumbuhan per tahunnya sebesar Rp. 4.539.129.355,- Perkembangan nominal tabungan di BPRS Amanah Ummah pada periode 2005 sampai dengan 2009 dapat dilihat pada Gambar 2.

  Sumber: Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Ummah (2009) Gambar 2. Rekapitulasi nominal tabungan BPRS Amanah Ummah periode

  2005 SD 2009. Jumlah pemilik rekening tabungan di BPRS Amanah Ummah

  mengalami peningkatan sebanyak 1.662 dalam periode tersebut, dengan rata- rata pertumbuhan sebanyak 403 rekening per tahunnya. Pada tahun 2005 tercatat sebanyak 10.156 rekening, kemudian meningkat menjadi 11.113 rekening pada pertengahan periode yaitu tahun 2007 dan terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 2009 tercatat sebanyak 11.768 rekening mengalami peningkatan sebanyak 1.662 dalam periode tersebut, dengan rata- rata pertumbuhan sebanyak 403 rekening per tahunnya. Pada tahun 2005 tercatat sebanyak 10.156 rekening, kemudian meningkat menjadi 11.113 rekening pada pertengahan periode yaitu tahun 2007 dan terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 2009 tercatat sebanyak 11.768 rekening

  Sumber: Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Ummah (2009) Gambar 3. Rekapitulasi jumlah rekening BPRS Amanah Ummah periode

  2005 SD 2009.

  Perkembangan BPRS Amanah Ummah yang dari tahun ke tahunnya terus meningkat perlu dipertahankan karena seiring dengan pertumbuhan BPRS tingkat Indonesia dan terdapat bank pesaing disekitarnya seperti BRI, BII, dan BPR lainnya, salah satu cara untuk mempertahankan pertumbuhan bank yang terus meningkat ialah mengetahui faktor-faktor apa saja yang dipentingkan nasabah dalam menggunakan jasa tabungan di BPRS Amanah Ummah sehingga faktor tersebut dapat dipertahankan oleh pihak BPRS Amanah Ummah dalam persaingan antar BPRS di Indonesia.

1.2. Perumusan Masalah

  Berdasarkan uraian pada sub bab diatas, maka rumusan masalah pemasaran yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

  1) Bagaimana karakterisktik nasabah yang menggunakan tabungan ummah BPRS Amanah Ummah pada umumnya?

  2) Apakah faktor yang dipentingkan nasabah dalam menggunakan tabungan ummah di BPRS Amanah Ummah?

1.3. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan perumusan masalah yang telah disebutkan di atas, maka tujuan penelitian yang akan dicapai adalah:

  1) Mengidentifikasi karakteristik nasabah yang menggunakan tabungan ummah BPRS Amanah Ummah pada umumnya.

  2) Menganalisis faktor yang dipentingkan nasabah dalam menggunakan tabungan ummah BPRS Amanah Ummah.

1.4. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

  1) Bagi pihak perusahaan Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan informasi dan pertimbangan kepada Perbankan Syariah khususnya BPRS Amanah Ummah, yang dapat membantu pihak bank pada setiap langkah- langkahnya dalam pengambilan keputusan untuk keberlangsungan pertumbuhan dan perkembangan BPRS Amanah Ummah agar bank dapat lebih mengetahui dan dapat memenuhi kebutuhan nasabah yang preferensinya terus berubah sesuai dinamika pasar.

  2) Bagi Pembaca Menambah pengetahuan pembaca dan dapat dijadikan referensi atau perbandingan dalam melakukan kegiatan studi lebih lanjut.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

  Ruang lingkup pada penelitian ini adalah:

  1) Data yang digunakan adalah data yang didapatkan dari nasabah Amanah Ummah, Leuwiliang - Bogor.

  2) Penelitian ini hanya membahas faktor dipentingkan yang mempengaruhi nasabah untuk menggunakan tabungan BPRS Amanah Ummah di Kantor pusat BPRS Amanah Ummah, Leuwiliang - Bogor.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsumen

  Perorangan atau sekelompok orang yang menggunakan suatu produk dan jasa dapat disebut sebagai konsumen, pada dunia perbankan konsumen atau masyarakat yang mengkonsumsi jasa dari bank biasa disebut sebagai nasabah yang salah satunya dengan menyimpan uangnya di bank. Konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang dan jasa dipengaruhi oleh (1) Pengaruh lingkungan (budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi), (2) Perbedaan individu (sumber daya, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup dan demografi), dan (3) Proses Psikologis (pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku), ketiga hal tersebut menjadi pola pengaruh yang mendasari pada tingkah laku konsumen (Engel, et al, 1994).

2.2. Perilaku Konsumen

  Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Keputusan pembelian suatu produk atau jasa berhubungan dengan pemahaman mengenai perilaku konsumen itu sendiri seperti produk apa yang konsumen beli? Dimana membelinya? Bagaimana kebiasaan membeli? Pada saat kondisi yang bagaimana konsumen membeli barang dan jasa? Ke empat pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan dukungan pemahaman yang baik terhadap perilaku konsumen sehingga perusahaan dapat merancang strategi agar perusahaan memperoleh keberhasilan.

  Perilaku konsumen selalu berubah sepanjang waktunya yang terkait berbagai alasan dan hasrat yang mempengaruhi atau mengubah perilaku, termasuk mereka yang kepentingan utamanya adalah pemasaran, pendidikan, dan perlindungan konsumen, serta kebijakan umum, sehingga menjadi sebuah keterbatasan dari daya tahan perilaku konsumen dilihat dari segi waktu, produk, dan individu atau grup tertentu.

  Melihat hal tersebut perusahaan harus dapat memahami pola pikir, rasa, dan kejadian yang terjadi disekitar konsumen yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Mengerti dan mengadaptasi motivasi dan perilaku konsumen bukanlah pilihan, namun keduanya adalah kebutuhan mutlak untuk kelangsungan hidup kompetitif (Engel, et al. 1994).

2.3. Sifat Konsumen Perbankan

  Tindakan yang khas secara perseorangan yang langsung terlibat dalam usaha memperoleh, menggunakan produk, dan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian produk, termasuk dalam melakukan pembelian ulang merupakan respon psikologis yang kompleks yang muncul dalam bentuk sikap konsumen (Hasan, 2010).

  Keinginan nasabah dalam menggunakan jasa perbankan tercerminkan kedalam bentuk sifat-sifat yang perlu diperhatikan oleh pihak perbankan, yaitu (Kasmir, 2008):

  1. Nasabah dianggap sebagai raja Hal ini berarti pelayanan yang diberikan seperti melayani seorang raja yang tentunya masih dalam batas-batas etika dan moral dengan tidak merendahkan derajat bank dan pegawainya.

  2. Mau dipenuhi keinginan dan kebutuhannya Nasabah yang datang ke bank ialah bermaksud agar hasrat atau keinginannya terpenuhi, baik berupa informasi, pengisian aplikasi, atau keluhan-keluhan.

  3. Tidak mau didebat dan tidak mau disinggung Nasabah yang pada poin satu dianggap sebagai raja memiliki sifat yang paling tidak suka dibantah atau didebat, sehingga usaha setiap pelayanan dilakukan melalui diskusi yang santai dan rileks dengan cara mengungkapkan pendapat yang cermat sehingga nasabah tidak mudah tersinggung.

  4. Nasabah mau diperhatikan Nasabah yang datang ke bank pada hakikatnya ingin memperoleh perhatian, sehingga pihak tidak boleh menyepelekan atau membiarkan nasabah begitu saja tetapi dengan memberikan perhatian secara penuh sehingga nasabah benar-benar merasa diperhatikan.

  5. Nasabah merupakan sumber pendapatan bank Transaksi yang dilakukan oleh nasabah merupakan sumber utama pendapatan bank, oleh sebab itu jika membiarkan nasabah berarti menghilangkan pendapatan yang artinya nasabah merupakan sumber pendapatan yang harus dijaga.

  Kondisi lima sifat nasabah tersebut disebabkan oleh latar belakang nasabah yang berbeda seperti daerah asal, agama, pendidikan, pengalaman, dan budaya. Namun secara umum setiap nasabah memiliki keinginan yang sama, yaitu ingin dipenuhi keinginan dan kebutuhannya serta selalu ingin memperoleh perhatian.

2.4. Konsep Jasa Perbankan

  Produk merupakan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pada umumnya produk terbagi dua yaitu produk yang berwujud dan tidak berwujud. Produk berwujud memiliki karakterisktik berupa barang yang dapat dilihat, dipegang dan dirasa sekarang langsung sebelum dibeli dan memiliki daya tahan yang lama. Produk tidak berwujud berupa jasa yang memiliki karakteristik tidak dapat dilihat atau dirasa sebelum dibeli dan tidak tahan lama.

  Perbankan tergolongkan sebagai produk jasa yang memiliki karakteristik sebagai berikut (kasmir, 2008):

  1. Tidak berwujud Tidak dapat dirasakannya atau dinikmati sebelum jasa tersebut dibeli atau dikonsumsi.

  2. Tidak terpisahkan Jasa tidak terpisahkan antara pembeli jasa dengan penjual jasa, karena saling berkaitan sastu sama lainnya, tidak dapat dititipkan melalui orang lain. misalkan pemiliki kartu kredit dengan hotel.

  3. Beraneka Ragam Jasa memiliki aneka ragam bentuk artinya jasa dapat diperjualbelikan dalam berbagai bentuk atau wahana seperti tempat, waktu atau sifat.

  4. Tidak tahan lama Jasa diklasifikasikan tidak tahan lama, artinya jasa tidak bisa disimpan begitu jasa dibeli maka akan segera dikonsumsi.

2.5. Syariah

  Agama merupakan sistem kepercayaan yang menuntun praktisi aksi dan interaksi dengan Allah, sesama manusia, dengan alam dan makhluk lainnya. Kepercayaan terhadap agama akan mempengaruhi, menentukan atau melarang pola perliku, dalam perilaku konsumsi misalnya kelompok religius yang berbeda akan membuat keputusan pembelian yang berbeda berdasarkan identitas religius mereka.

  Pada agama Islam terdapat tiga inti yang diajarkan, yaitu (Hasan, 2008):

  1. Akidah, merupakan simpul atau ikatan berupa peraturan Allah SWT terhadap seseorang yang mengaku dan mengikrarkan bahwa “Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah Utusan Allah” ikrar ini biasa dikenal dengan syahadat.

  2. Syariah, senantiasa berubah sesuai dengan kebutuhan dan tingkatan peradaban manusia. Syariah Islam, sebagai syariah yang terakhir, berfungsi meneruskan, melengkapi dan menyempurnakan syariah agama sebelumnya yang dibawa oleh masing-masing rasul kepada pengikutnya. Syariah Islam ini berlandaskan pada kitab suci Al-qur‟an yang dijelaskan pada ayat berikut:

                                                         

   

  “Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Qur‟an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang

  diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap kitab-kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang Telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], kami berikan aturan dan jalan yang terang. sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang Telah kamu perselisihkan itu” (Q.S.Al-Maidah:48) [421] Maksudnya: Al Qur‟an adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya. [422] Maksudnya: umat nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya.

  3. Akhlak, berasal dari kata khalaqa – yahkhluqu – khalaqun yang artinya penciptaan. Sinonimnya adalah fathara – yathuru - fithrah – fathir. Berperilaku yang baik, seperti jujur, dapat dipercaya, berlaku adil, saling tolong menolong, saling menghormati adalah akhlak yang sesuai dengan penciptaan manusia yang suci (fithrah) sehingga akhlak menjadi bagian penting dalam setiap aktivitas manusia sepanjang masa.

2.6. Pengertian dan Sejarah Bank Syariah

  Istilah bank secara bahasa diambil dari bahasa Italia, yakni Banco yang berarti meja. Penggunaan istilah ini disebabkan dalam realita bahwa proses kerja bank sejak dulu secara administratif dilaksanakan di atas meja. Sedangkan dalam bahasa Arab, bank biasa disebut dengan mashrif, yang berarti tempat berlangsungnya saling menukar harta, baik dengan cara mengambil ataupun menyimpan, atau selainnya untuk melaksanakan muamalah (Djazuli dalam Husni, 2008).

  Bank merupakan suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (kasmir, 2008). Pengertian lain

  1) Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syari‟at Islam.

  2) Bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur‟an dan Hadits.

  Gagasan untuk mendirikan Bank Syariah di Indonesia muncul sejak pertengahan tahun 1970-an pada seminar nasional hubungan Indonesia-Timur Tengah pada tahun 1974 dan pada tahun 1976 dalam seminar Internasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Studi Ilmu-ilmu Kemasyarakatan (LSIK) dan Yayasan Bhineka Tunggal Ika. Namun ada beberapa alasan yang menghambat terealisasinya ide tersebut (Raharjo dalam Husni, 2008):

  1) Operasi Bank Syariah yang menerapkan pinsip bagi hasil belum diatur, karena itu tidak sejalan dengan UU pokok perbankan yang berlaku yakni UU No 141967.

  2) Konsep Bank Syariah dari segi politis berkonotasi ideologis, bagian dari konsep negara Islam dan karena itu tidak dikehendaki pemerintah.

  3) Masih dipertanyakan siapa yang bersedia menaruh modal dalam ventura semacam itu dan pendirian bank baru dari timur tengah masih dicegah, karena pembatasan bank asing di Indonesia.

  Berdasarkan amanat Munas IV MUI dibentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank Syariah di Indonesia, hingga terbentuknya Bank Muamalat Indonesia pada tanggal 1 November 1991. Perbandingan antara Bank Islam (Syariah) dengan bank konvensional dapat dilihat pada Tabel 3. di bawah ini (Setiadi dan Wahyu, 2007).

  Tabel 3. Perbandingan bank islam dan konvensional

  No Perbedaan

  Bank Syariah

  Bank Konvensional

  1 Operasional -Dana masyarakat (Dana -Dana masyarakat (Dana

  Pihak

  Ketiga)

  berupa Pihak Ketiga) berupa

  titipan

  (wadiah)

  dan titipan simpanan yang

  investasi

  (mudharabah) harus dibayar bunganya

  yang baru akan mendapat pada saat jatuh tempo. hasil jika “diusahakan” -Penyaluran dana pada

  terlebih dahulu.

  sektor

  yang

  -Penyaluran dana pada menguntungkan,

  aspek

  usaha yang halal dan halal dalam agama tidak menguntungkan.

  menjadi pertimbangan.

  2 Organisasi

  Harus memiliki Dewan Tidak memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS)

  Pengawas Syariah (DPS)

  Lanjutan Tabel 3.

  No Perbedaan

  Bank Syariah

  Bank Konvensional

  3 Dasar

  Al-Qur‟an dan As-Sunnah, Bank

  Indonesia dan

  Bank Pemerintah

  Indonesia, Pemerintah

  4 Falsafah

  Tidak berdasarkan bunga Berdasarkan atas bunga (riba), spekulasi (maysir) (riba) dan ketidakjelasan (garar)

  5 Aspek Sosial Dinyatakan secara eksplisit Tidak diketahui secara

  dan tegas yang tertuang tegas dalam Visi dan Misi

2.7. Kegiatan Perbankan

  Berdasarkan pengertian perbankan dapat diketahui bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya adalah (Kasmir, 2008):

  1. Menghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam bentuk simpanan,

  dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat. pada kegiatan ini masyarakat memiliki tujuan seperti kemanan akan uangnya, investasi dengan harapan memperoleh bunga, pembayaran. Secara umum jenis simpanan yang ada di bank adalah giro, tabungan, deposito.

  2. Menyalurkan dana ke masyarakat dalam hal ini bank memberikan pinjaman kepada masyarakat, dengan melakukan penilaian apakah kredit tersebut layak diberikan atau tidak kepada nasabah agar bank terhindar dari kerugian akibat tidak dapat dikembalikannya pinjaman. Secara umum jenis kredit yang ada di bank adalah kredit investasi, kredit modal kerja atau kredit perdagangan.

  3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya seperti pengiriman uang, penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota (Clearing), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari luar kota dan luar negeri (inkaso), letter of credit (LC), safe deposite box, bank garansi, bank notes, travellers cheque. Jasa bank ini merupakan pendukung dari kegiatan pokok bank yaitu menghimpun dan menyalurkan dana.

  Secara ringkas kegiatan bank sebagai lembaga keuangan dapat dilihat dalam gambar 4.

  Bank

  Menyalurkan Dana

  Menghimpun Dana

  Jasa-jasa Lainnya

  Gambar 4. kegiatan bank sebagai lembaga keuangan (Kasmir, 2008).

2.8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

  Kesuksesan dalam persaingan bisnis terletak pada kemampuan menciptakan dan mempertahankan pelanggan dengan cara menghasilkan dan menyampaikan produk yang bersesuaian dengan keinginan dan perilaku konsumen pada harga yang layak sehingga diperlukannya pemahaman perilaku konsumen. Kasmir (2008) mengungkapkan bahwa strategi produk, harga, lokasi dan layout, dan promosi merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah serta lingkungan pemasaran yang mempengaruhinya guna merebut hati nasabah.

  Hasan (2010) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam menabung di bank ialah (1) budaya, (2) kelas sosial, (3) kelompok acuan atau pemberi referensi, (4) keluarga. Pada penggunaan jasa bank syariah, faktor pendorong masyarakatnya terdiri dari:

  1. Jasa sesuai kebutuhan.

  10. Pelayanan tepat.

  2. Bonafiditas dan keamanan.

  11. Setelah membandingkan produk

  3. Variasi produk.

  antara satu bank dengan bank

  4. Sikap dan perilaku staf dan

  lainnya.

  karyawan sesuai syariah.

  12. Menjalankan syariat Islam.

  5. Sesuai dengan agama yang

  13. Hasil yang halal.

  dianut.

  14. Rela memberikan bantuan.

  6. Pelayanan cepat.

  15. Bagi hasil yang jujur.

  7. Karyawati berbusana sesuai

  16. Promosi.

  syariah.

  17. Orang lain.

  8. Tingkat kesehatan bank syariah.

  18. Pelayanan.

  9. Lokasinya strategis, dekat dan

  19. Transparansi.

  Faktor-faktor yang bermunculan diatas, banyak berkaitan dengan customer value relationship marketing bank syariah yang terbagi menjadi dua golongan aset, yaitu (Hasan, 2010):

  1. Aset yang berwujud, semua yang dapat dilihat dan dipegang, dihitung dan ditimbang, disebut sebagai aktiva fisik yang bentuk wujudnya mencakup tanah, bangunan, peralatan, dan persediaan.

  2. Aset tidak berwujud, merupakan segala sesuatu yang terkadang tidak dapat dirasa, dipegang, ditimbang atau dihitung. aset ini terdiri atas:

  a. Financial assets, seperti kas, tagihan, investasi, utang, dan ekuitas.

  b. Emloyee and supplier assets, kemampuan, pengetahuan, pengalaman, dan sikap yang baik dalam mencari, dan kontak dan penanganan. Supplier menjadi pemasok layanan produk dan jasa serta mitra usaha lainnya yang mendukung penciptaan nilai bagi stakeholder.

  c. Consumer assets, seperti konsumen akhir, penyalur.

  d. Organization assets, aset yang mendukung kemampuan perusahaan untuk bertahan di pasar dan memungkinkan perusahaan merespon tantangan ekonomi yang terus berubah. Aset ini terdiri dari beberapa unsur diantaranya: (1) Leadership, (2) Strategy, (3) Structure, (4) Relationship, (5) Culture, (6) Brand, (7) Innovation, (8) Knowledge, (9) System, (10) Processes, (11) Intellectual, (8) Information.

  Berdasarkan teori yang dikemukan diatas dan umumnya banyak digunakan dalam penelitian terdahulu maka pada penelitian ini variabel yang digunakan disimpulkan menjadi 9 variabel yang terdiri dari 30 atribut yang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Variabel yang Digunakan dalam Analisis Faktor yang Dipentingkan

  Nasabah Tabungan Ummah BPRS Amanah Ummah. No KonsepTeori

  Variabel

  Atribut

  Tidak menggunakan prinsip bunga bank

  1 Al'qur'an dan

  (riba)

  hadis; Fatwa

  Syariah

  MUI

  Menggunakan prinsip bagi hasil yang

  2 terasa lebih adil dan menentramkan

  Lanjutan Tabel 4.

  No Teori

  Variabel

  Atribut

  3 Tabungan yang beragam, menarik Keuntungan yang terdapat dalam produk

  4 tabungan.

  5 Simpanannya aman.

  ATM bank yang

  memudahkan

  7 Fasilitas sarana pelayanan transaksi perbankan yang lengkap

  8 Bagi hasil yang menguntungkan

  Kasmir

  Price

  9 Biaya administrasi rendah

  10 Lokasinya sangat terjangkau

  Kasmir

  Lokasi

  11 Lokasinya di daerah yang aman

  12 Kasmir

  Iklan yang dilakukan oleh bank

  13 dan

  Promosi

  Adanya dorongan dari pihak lain (keluarga,

  Hasan

  teman, dan lainnya)

  14 Nama bank yang sudah terkenal dan terpercaya

  Pihak manajemen bank yang terdiri dari orang- orang yang terpercaya

  Pelayanan yang ramah dan sopan dari para

  16 karyawan bank

  Sumberdaya

  17 Kasmir

  Pelayanan yang cepat dari para karyawan bank

  Manusia

  18 dan

  Pelayanan yang memuaskan dari para

  (Customer

  Hasan

  karyawan bank

  Service)

  19 Karyawan yang ahli di bidangnya

  20 Karyawan yang tanggap terhadap masalah

  21 Kecepatan dan kemudahan proses transaksi

  22 Prosedur mudah dalam membuka rekening

  23 Hasan Mengajak nasabah untuk terlibat dalam suatu Proses

  kegiatan bank

  24 Bank menerima saran dan kritik

  25 Tidak ada kesalahan dalam transaksi

  26 Gedung yang menarik, nyaman dan menyenangkan

  27 Kebersihan dan kerapihan bank

  28 Fisik

  Penampilan busana karyawan yang rapi dan

  29 Kondisi toilet yang bersih

  30 Penggunaan hiasan keagamaan di bank (seperti: kaligrafi, dll)

2.9. Analisis Faktor

  Analisis faktor adalah suatu teknik untuk menganalisis tentang saling ketergantungan (interdependence) dari beberapa variabel secara simultan dengan tujuan untuk menyederhanakan dari bentuk hubungan antara beberapa variabel yang diteliti menjadi sejumlah faktor yang lebih sedikit daripada variabel yang diteliti, yang berarti dapat juga menggambarkan tentang struktur data dari suatu penelitian (Suliyanto, 2005).

  Pada prinsipnya analisis faktor digunakan untuk mengelompokkan beberapa variabel yang memiliki kemiripan untuk dijadikan suatu faktor, sehingga dimungkinkan dari beberapa atribut yang mempengaruhi suatu komponen variabel dapat diringkas menjadi beberapa faktor utama yang jumlahnya lebih sedikit. Sebagai contoh dilakukan penyederhanaan 7 variabel menjadi 3 faktor, yang dapat dijelaskan dengan ilustrasinya yang digambarkan pada Gambar 5.

  Gambar 5. Penyederhanaan 7 Variabel Menjadi 3 Faktor (Suliyanto, 2005)

  Pada Gambar 5. diumpakan terdapat 7 atribut yang dipertimbangkan dalam membeli sabun mandi, yaitu kulit, harum, murah, melembutkan kulit, awet, membunuh kuman, dan menghilangkan gatal. Setelah dilakukan analisis faktor dapat diringkas atau dikelompokkan menjadi 3 faktor utama saja yaitu faktor satu yang terdiri atas murah dan awet, disebut faktor ekonomi, faktor kedua yang terdiri atas memutihkan kulit, menghaluskan kulit, harum disebut dengan faktor estetika, dan faktor ketiga atas membunuh kuman dan menghilangkan gatal disebut dengan faktor kesehatan. Fungsi analisis faktor

  1) Mengidentifikasi dimensi-dimensi mendasar yang dapat menjelaskan korelasi dari serangkaian variabel.

  2) Mengidentifikasi variabel-variabel baru yang lebih kecil, untuk menggantikan variabel tidak berkorelasi dari serangkaian variabel asli yang berkorelasi.

  3) Mengidentifikasi beberapa variabel kecil dari sejumlah variabel yang banyak untuk dianalisis dengan analisis multivariat lainnya.

  Menurut Suliyanto (2005), analisis faktor dibagi menjadi lima tahap,

  yaitu:

  1) Merumuskan masalah, dengan menentukan tujuan dari analisis faktor dan variabel yang digunakan harus ditetapkan berdasarkan riset, teori, dan pendapat riset.

  2) Membuat matriks korelasi, untuk memperoleh analisis faktor yang variabelnya berkorelasi, untuk pengujian ketepatannya menggunakan uji statistik yaitu Barlet Test Sphericity dan Kaiser-Mayer-olkin (KMO) untuk mengetahui kecukupan sampelnya. Dengan ukuran ketepatan yang dapat dilihat pada Tabel 2.

  Tabel 2. Ukuran ketepatan kaiser-mayer-olkin

  Ukuran KMO

  Rekomendasi

  Baik Sekali

  Sedangagak baik

  3) Penentuan jumlah faktor, dilakukan untuk mewakili variabel-variabel yang akan dianalisis didasarkan pada persentase variannya dan besarnya eigenvalue yang sama atau lebih besar dari 1 (satu) yang dipertahankan dalam model analisis faktor, sedangkan yang lainnya dikeluarkan dari model.

  4) Rotasi Faktor, untuk mempermudah menginterprestasikan korelasi antar faktor dan variabel individual melalui rotasi faktor matriks, ke dalam matriks yang lebih sederhana.

  5) Interprestasi faktor, dilakukan dengan mengklasifikasikan variabel yang memiliki factor loading minimum 0,4 variabel dengan factor loading kurang dari 0,4 dikeluarkan dari model.

  6) Model fit (ketepatan model), untuk mengetahui ketepatan dalam memilih teknik analisis faktor dilihat pada principal component analysis, untuk mengetahui dengan melihat jumlah perbedaan antara korelasi yang diamati dengan korelasi yang dihasilkan. Semakin kecil persentasenya, maka semakin tepat penentuan teknik tersebut.

2.10. Penelitian Terdahulu

  Penelitian Hafidudin (2006) yang tesisnya berjudul “Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Non Muslim untuk Menggunakan Tabungan Bank Internasional Indonesia Syariah (Studi Kasus BII Syariah Cabang MH.Thamrin)”, bertujuan untuk melihat pertama apa sebenarnya faktor dominan yang mempengaruhi keputusan nasabah (responden) untuk menggunakan tabungan BII Syariah, kedua ada hubungan atau tidak antara karakterisktik nasabah (responden) dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusannya untuk menggunakan tabungan BII Syariah. Untuk menjawab permasalahan kedua digunakan tekhnik analisis Cross Tabulation

  Chi Square (X 2 ) pada tingkat signifikan α = 5 persen.

  Pengambilan sampel dilakukan pada saat nasabah melakukan transaksi perbankan, dengan memberikan kuesioner, yang disebarkan sebanyak 120 dan yang terisi lengkap berjumlah 90 kuesioner sehingga 90 kuesioner inilah yang dianalisis. Metode pengambilan sampel yang digunakan ialah non probability sampling dengan jenisnya yaitu purosive sampling, dikarenakan setiap unsur dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang sama untuk dipilih sebagai sampel.

  Pada atribut yang digunakan oleh Hafidudin dalam tesisnya, terdapat 30 atribut yang dikelompokkan ke dalam sembilan faktor, yaitu (1) Faktor Syariah, (2) Faktor Produk, (3) Faktor Price, (4) Faktor Lokasi, (5) Faktor Promosi, (6) Faktor Reputasi, (7) Faktor Sumber Daya Insani, (8) Faktor Proses, (9) Faktor Fisik.

  Berdasarkan hasil penelitiannya diketahui bahwa faktor dominan yang mempengaruhi keputusan responden (nasabah) untuk menggunakan tabungan BII Syariah adalah faktor Produk yang terdiri dari tujuh atribut faktor antara lain: produk-produk perbankan yang beragam, menarik dan inovatif, fitur-fitur pendukung keuntungan yang terdapat dalam produk, simpanan aman, Brandname produk, fasilitas jaringan ATM bank, fasilitas sarana pelayanan transaksi perbankan yang lengkap. Faktor dominan tersebut ternyata bukan faktor-faktor yang berkaitan prosentase bagi hasil dan return yang lebih tinggi sebagaimana dugaan awal (hypotesis) dalam penelitian. Kemudian Hafidudin menyarankan untuk perlunya dilakukan penelitian serupa di bank syariah lainnya mengingat terbatasnya objek pada penelitianya.

  Penelitian Basuki (2006) yang memiliki judul tesis “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pengusaha Kecil Menengah Untuk Menabung

  (Studi Kasus BNI Cabang Cianjur, Jawa Barat)”. Unsur daya tarik pengusaha kecil di Cianjur untuk mau menabung adalah adanya kemudahan dalam memperoleh fasilitas perbankan, diantaranya kemudahan berinteraksi, lokasi dekat dengan usaha, kemudahan memperoleh fasilitas kredit dengan bunga bersaing, dan keamanan menyimpan uang.

  Tujuan dari penelitian tersebut untuk mengidentifikasi karakteristik pengusaha kecil menengah yang menabung pada bank BNI Cabang Cianjur, menganalisis proses keputusan menabung pada bank BNI yang dilakukan oleh pengusaha kecil menengah, mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan menabung pada bank BNI Cabang Cianjur, dan merumuskan implikasi prilaku konsumen terhadap strategi pemasaran bank BNI cabang Cianjur.

  Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif terhadap karakteristik responden dan proses keputusan nasabah, serta dianalisis secara analitik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan menabung dengan analisa regresi linear berganda. Pengumpulan data responden dilakukan secara stratified random sampling (pengambilan sampel acak berstrata) ini populasi dikelompokkan berdasarkan strata jumlah menabung dalam sebulan dan kemudian memilih sampel secara acak pada Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif terhadap karakteristik responden dan proses keputusan nasabah, serta dianalisis secara analitik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan menabung dengan analisa regresi linear berganda. Pengumpulan data responden dilakukan secara stratified random sampling (pengambilan sampel acak berstrata) ini populasi dikelompokkan berdasarkan strata jumlah menabung dalam sebulan dan kemudian memilih sampel secara acak pada

  Hasil dari penelitian Basuki ialah diketahuinya karakteristik dominan yang dimiliki responden adalah usia 40-50 tahun, perkerjaan utama dominannya adalah wirausahapengusaha, pendidikan terakhir rataan SMA ke atas, status dalam keluarga didominasi bapaksuami dengan jumlah keluarga 4 orang. Secara telaah deskriptif dan analitik keputusan untuk menabung dipengaruhi oleh tujuan menabung yaitu mengantisipasi keperluan mendadak dengan jenis simpanan yang diminati adalah simpanan giro, sedangkan sumber informasi yang utama diperoleh nasabah ialah dari media elektronik, lalu pertimbangan lainnya adalah faktor keamanan uang dan faktor pengambilan keputusan pemilihan produk simpanan ialah karena diri sendiri, kemudian setelah menabung rataan penarikan uang dari tabungan dalam sebulan rataan adalah satu kali sebulan dengan kisaran jumlah Rp 1.000.001 – 3.000.000.

  Analisis regresi linear berganda, yang menjadi pertimbangan nasabah dalam menabung ialah faktor kepercayaan nasabah dan pelayanan. Sedangkan faktor lokasi bank, promosi dan tingkat suku bunga bukannya tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah untuk menabung, melainkan karena faktor-faktor tersebut memiliki korelasi dengan faktor kepercayaan nasabah dan pelayanan. Dengan nilai koefisien regresinya paling besar yaitu 0,506 pada faktor pelayanan.

  Strategi pemasaran yang dapat dilakukan setelah penelitian Basuki ini adalah peningkatan pelayanan terhadap kepentingan nasabah, karena sesuai dengan faktor yang dominan untuk dipertimbangkan nasabah untuk menabung. Saran yang diberikan adalah (1) peningkatan kemampuan pelayanan yang baik, cepat, tepat, ramah dan menyenangkan kepada nasabah; (2) memberikan kepuasan yang lebih tinggi bagi nasabah, dengan tidak membiarkan nasabah Strategi pemasaran yang dapat dilakukan setelah penelitian Basuki ini adalah peningkatan pelayanan terhadap kepentingan nasabah, karena sesuai dengan faktor yang dominan untuk dipertimbangkan nasabah untuk menabung. Saran yang diberikan adalah (1) peningkatan kemampuan pelayanan yang baik, cepat, tepat, ramah dan menyenangkan kepada nasabah; (2) memberikan kepuasan yang lebih tinggi bagi nasabah, dengan tidak membiarkan nasabah

  Penelitian selanjutnya adalah penelitian Ziliwu (2008) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasabah dalam Menggunakan Tabungan Syariah Plus pada Bank BNI Syariah di Jakarta”. Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui kesesuaian produk Tabungan Syariah Plus yang digunakan Bank Syariah sesuai dengan prinsip syariah Islam, 2) Mengetahui respon masyarakat terhadap adanya produk tabungan Syariah Plus di Bank BNI Syariah, 3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam menggunakan Tabungan Syariah Plus pada Bank BNI Syariah.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22