EKONOMI TERBUKA UNIVERSITAS NEGERI MALAN

EKONOMI TERBUKA

Oleh :
1.
2.
3.
4.

Hurin ‘In Pujiastutik
M. Iqbal W. M.
Irma Yulia Kurnia P.
Hendik Agustyan

(140432602949)
(140432605065)
(140432606140)
(140432600940)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

SEPTEMBER 2014
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................3
1

BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan Makalah..............................................................................................5

BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................................................6
A. Arus Modal dan Baraang Internasional.........................................................................6
B. Tabungan daan Investasi dalam Perekonomian Terbuka Kecil.....................................8
C. Kurs..............................................................................................................................10
BAB III
STUDI KASUS.................................................................................................................13
A. Mengapa Modal Tidak Mengalir ke Negara Miskin....................................................13

B. Big Mac di Seluruh Dunia............................................................................................15
BAB IV
A. Kesimpulan...................................................................................................................17
B. Ikhtisar..........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah2

Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan makalah yang berjudul
”PEREKONOMIAN TERBUKA”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas ilmu
manajemen. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.


BAB I
PENDAHULUAN
3

1.1 Latar Belakang
Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dengan
perdagangan internasional dalam rupa mengekspor barang atau jasa keluar negeri,
mengimpor barang atau jasa dari luar negeri, serta meminjam dan memberi pinjaman
pada pasar modal dunia.Untuk memahami sistem ekonoi terbuka, variabel-variabel
penting dalam makro ekonomi yang mengukur interaksi antar negara harus terlebih
dahulu dipahami. Arus barang dan jasa yang melintasi batas-batas negara selalu sesuai
dengan arus dana yang merupakan sumber akumulasi modal.
Lalu untuk mengkaji determinan dari arus dana internasional ini , perlu
dikembangkan sebuah model dari perekonomian terbuka kecil yang berkaitan dengan
model perekonomian tertutup. Model tersebut menunjukkan faktor-faktor yang
menentukaan apakah suatu negara merupakan negara donor atau negara pengutang di
pasar dunia, dan bagaimana kebijakan-kebijakan di dalam negeri dan luar negeri
mempengaruhi arus modal dan barang.
Untuk membahas harga dimana sebuah negara melakukan pertukaran di pasar

dunia perlu memperluas model . Juga ada faktor-faktor yang menentukan harga barangbarang dosmetik relatif terhadap harga barang-barang dosmetik relatif terhadap harga
barang-barang mancanegara. Kurs perdagangan antara mata uang dosmetik dengan mataa
uang negara lain juga daapat ditentukan. Model ini juga menunjukkan bagaimana
kebijakan perdagangan proteksonis atau kebijakan yang dirancang untuk melindungi
industri dosmetik dari persaingan dengan industri asing, mempengaruhi perdagangan
internasional dan kurs mata uang.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana menyelesaikan masalah seluruh out put dijual dipasar domestic?
2. Apa perbedan arus modal internasional dan neraca perdagangan ?
3. Mengapa mengasumsikan perekonomian terbuka kecil ?

1. 3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedan perekonomian tebuka dan tertutup
4

2. Untuk mengetahui proses pasar perekonomian domestic
3. Mengetahui kurs dan berbagai faktor penentuannya

BAB II

PEMBAHASAN

5

2.1 Arus Modal dan Barang Internasional
Perbedaan yang paling mencolok dalam ilmu ekonomi makro antara
perekonomiaaan terbuka dan tertutup ialah dalam perekonomiaan terbuka bahwa
pengeluaran suatu negara selama satu tahun tertentu tidak perlu sama dengan yang
mereka hasilkan dari memproduksi barang dan jasa. Suatu negara bisa melakukan
pengeluaran lebih banyak daripada produksinya dengan meminjam dari luar negeri ,atau
bisa melakukan pengeluaran lebih kecil dari produksinya dan memberi pinjaman pada
negara lain.

2.1.1 Peran Ekspor Netto
Perhatikanlah pengeluaran atas out put barang dan jasa dalam suatu
perekonomian. Dalam perekonomian tertutup, seluruh output di jual di pasar domestik,
dan pengeluaran dibagi menjadi tiga komponen: konsumsi, investasi, dan belanja
pemerintah. Dalam perekonomian terbuka , sebagian output dijual untuk domestik dan
sebagian diekspor ke luar negeri. Disini dapat dipilah pengeluaran atas output pada
perekonomian terbuka menjadi empat komponen penting yaitu :


Y = C + I + G + NX
Y

: Jumlah permintaan untuk output domestik

C

: Konsumsi rumah tangga

I

: Investasi oleh sektor usaha dan rumah tangga

G

: Pembelian Pemerintah

NX


: Ekspor netto atau permintaan luar neger netto

Jika telah menambah ekspor netto (NX) didefinisikan sebagai EX – IM ( Ekspor –
Impor). Juga perlu diingat bahwa pengeluaran domestik atas seluruh barang dan jasa
adalah jumlah pengeluaran untuk barang dan jasa domestik serta barang dan jasa
mancanegara. Setelah beberapa kali disubstitusikan dengan persamaan-persamaan yang
ada , diperoleh persamaan sebagai berikut :

NX = Y – ( C + I + G )
6

NX

: Ekspor Netto

Y

: Jumlah pengeluaran untuk output domestik

C+I+G


: Pengeluaran domestik

Persamaan ini menunjukkan bahwa dalam perekonomian terbuka , pengeluaran
domestik tidak perlu sama dengan pengeluaraan output barang dan jasa. Jika output
melebihi pengeluaran domestik,kita mengekspor selisihnya : ekspor netto adalah positif.
Sedangkan jika output kurang dari pengeluaran domestik, kita mengimpor selisihnya :
ekspor netto adalah negatif.

2.1.2 Arus Modal Internasional dan Neraca Perdagangan
Dalam perekonomian terbuka , pasar uang dan pasar barang sangatlah terkait.
Untuk melihat hubungan ini , harus ditulis kembali persamaan perhitungan pendapatan
nasional dalam bentuk tabungan dan ivestasi , yaitu :

Y = C + I + G + NX
Y – C – G = I + NX
Dimana Y – C – G adalah S yaitu tabungan nasional. Jadi sekarang diperoleh
persamaan :

S = I + NX

S – I = NX
Bentuk persamaan pendapatan nasional ini menunjukkan bahwa ekspor suatu
perekonomian harus sama dengan selisih antara tabungan dan investasinya.


Jika NX positif : Surplus Perdagangan (trade surplus), dimana kita adalah
negara donor di pasar uang dunia dan kita mekspor lebih banyak barang



atau jasa daripada mengimpornya.
Jika NX negatif : Defisit Perdagangan (trade deficit) , dimana kita adalah
negara pengutang di pasar uang dunia dan kita lebih banyak mengimpor



barang atau jasa daripada mengekspornya.
Jika NX adalah nol : Perdagangan berimbang (balanced trade) karena
nilai impor sama dengan nilai ekspor.


7

2.2 Tabungan dan Investasi dalam Perekonomian Terbuka Kecil
Sejauh ini dalam diskusi tentang arus barang dan modal internasional, telah
disusun kembali persamaan akuntasi. Yaitu dengan mendefinisikan variabel-variabel yang
menentukan terjadinya transaksi dalam perekonomian terbuka, dan telah ditunjukkan
keterkaitan antar avariabel-variabel tersebut sesuai dengan definisinya.

2.2.1 Mobilitas Modal dan Tingkat Bunga Dunia
Telah diuraikan sebelumnya bahwa neraca perdagangan sama dengan arus modal
ke luar neto, yang lalu sama dengan tabungan dikurangi investasi. Model pengebangan
berfokus pada tabungan dan investasi. Biarkan perekonomian mengalami defisit
perdagangan dan meminjam dari negara lain, atau mengalami surplus perdagangan dan
memberi pinjaman pada negara lain. Misal perekonomian terbuka kecil dengan
mobilitas modal sempurna di mana tingkat bunga di dalamnya sama dengan tingkat
bunga dunia r*, dapat dinotasikan :

r = r*
Masyarakat dalam perekonomian terbuka kecil tidak akan meminjam pada tingkat
bungaa di atas r* , karena mereka selalu mendapatkan pinjaman dari luar negeri pada

tingkat bunga r*. Demikian pula masyarakat dalam perekonoian ini tidak akan memberi
pinjaman pada tingkat bunga di bawah r* karena mereka bisa menerima tingkat bunga r*
dengan memberi pinjaman pada pihak asing. Jadi tingkat bunga dunia menentukan
tingkat bunga dalam perekonomian terbuka kecil.Perekonomian terbuka kecil memiliki
dampak yang hampir tak berpengaruhterhadap tingkaat bunga riil dunia.

2.2.2 Bagaimana Kebijakan Mempengaruhi Neraca Perdagangan
a. Kebijakan Fiskal Dalam Negeri
Perhatikan apa yang terjadi pada perekonomian terbuka kecil jika pemerintah
menambah pengeluaran domestik dengan meningkatkan belanja pemerintah. Kenaikan
dalam G (Pembelian Pemerintah) mengurangi tabungan nasional, karena S = Y –

8

C – G. Dengan tingkat bunga riil dunia yang tidak berubah, investasi akan tetap sama.
Karena itu, tabungan menjadi lebih kecil daripada investasi, dan sebagian investasi harus
dibiayai dengan meminjam dari luar negeri. Jadi, dimulai dari perdagangan berimbang,
perubahan kebijakan fiskal yang mengurangi tabungan nasonal akan menyebabkan defisit
perdagangan.

b. Kebijakan Fiskal Luar Negeri
Jika negara lain ini adalah bagian kecil dari perekonomian dunia, maka perubahan
fisikal perekonomian terbuka kecil tidak terlalu berpengaruh pada negara-negara lainnya.
Namun jika negara lain ini merupakan bagian yang berpengaruh besar dari perekonomian
dunia, kenaikan belanja pemerintahnya akan mengurangi tabungan dunia. Kenaikan
tingkat bunga dunia akan meningkatkan biaya untuk berutang , dengan demikian
mengurangi investasi dalam perekonomian terbuka kecil. Jadi dimulai dari perdagangan
berimbang kenaikan tingkat bunga dunia akibat ekspansi fiskal luar negeri menyebabkan
surplus perdagangan.

c. Pergeseran dalam Permintaan Investasi
Pergeseran ke kanan pada kurva investasi dari I(r)1 ke I(r)2 meningkatkan jumlah
investasi pada tingkat bunga dunia r*.

9

I(r)2

NX

Akibatnya , investasi melebihi tabungan I > S yang berarti perekonomian
meminjam dari luar negeri dan mengalami defisit perdagangan.

d. Mengevaluasi Kebijakan Ekonomi
Modal perekonomian terbuka kita menunjukkan bahwa arus barang dan jasa yang
diukur oleh neraca perdagangan bisa dikaitkan dengan arus dana internasional untuk
akumulasi modal. Arus modal keluar neto adalah selisih antara tabungan keluar domestic
dan investasi domestik.

2.3 Kurs
Kurs (exchange rate) antara dua negara adalah tingkat harga yang disepakati
penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan.

2.3.1 Kurs Nominal dan Riil
Para ahli-ahli ekonomi membedakan kurs menjadi dua , yaitu :
1. Kurs Nominal (Nominal Exchange Rate) adalah harga relatif dari mata uang dua
negara. Sebagai contoh kurs antara dolar AS dan rupiah Indonesia adalah 12.200
rupiah per dolar. Maka kita bisa menukar 1 dolar untuk 12.200 rupiah di pasar
uang.
2. Kurs Riil (real axchange rate) adalah harga relatif dari barang-barang di antara
negara. Kurs riil menyatakan tingkat dimana kita bisa memperdagangkan barangbarang dari suatu negara untuk barang-barang dari negara lain.

10

2.3.2 Kurs Riil dan Neraca Perdagangan
Kurs riil tidak berbeda dengan harga relatif. Misalnya harga relatif hamburger dan
pizza menentukan pilihan menu makan siang, harga relatif barang domestik dan barang
luar negeri mempengaruhi permintaan terhadap barang tersebut. Apabila kurs riil rendah
karen barang-barang domestik relatif lebih murah, penduduk dommestik hanya akan
membeli sedikit barang impor. Lalu orang-orang asing akan membeli beranekaa ragam
macam produk kita. Akibatnya jumlah ekspor netto akan meningkat.
Sebaliknya , jika kurs riil lebih tinggi karena barang-barang domestik relatif lebih
mahal terhadap barang-barang luar negeri, penduduk domestik berkeinginan membeli
banyak barang impor dan orang-orang asing akn membeli sedikit barang kita. Karena itu
jumlah ekspor netto akan rendah.

2.3.2 Faktor-Faktor Penentu Kurs Riil
Sekarang kita memiliki seluruh komponen yang dibutuhkan untuk membangun
model yang menjelaskan faktor –factor apakah yang menentukan kurs rill. Seperti biasa,
kita hubungkan antara ekspor neto dan kurs rill yang baru saja kita bahas dengan model
neraca perdagangan yang kita kembangkan sebelumnya . Kurs rill terkait dengan ekspor
neto.Bila kurs rill lebih rendah,barang-barang domestik relatif lebih murah dibandingkan
barang-barang luar negeri,dan ekspor neto lebih besar. Neraca perdagangan
(ekspor neto) harus sama dengan arus modal keluar neto,yang sama dengan tabungan
dikurangi investasi .Tabungan dipengaruhi oleh fungsi konsumsi dan kebijakan fiscal,
sementara investasi dipengaruhi oleh fungsi investasi dan tingkat bunga dunia.
2.3.3 Bagaimanaa Kebijakan Mempengaruhi Kurs Riil
a. Kebijakan Fiskal dalam Negeri
Apa yang terjadi engan kurs riil jika pemerintah mengurangi tabungan nasional
deengan meningkatkaan belanja pemerintah atau memotong pajak ? Sebgaimana telah
kita bahas sebelumnnya, pengurangan dalam tabungan ini mengurangi S – I , sekaligus
NX . Yaitu, penurunan dalam tabungan menyebabkan defisit perdagangan.

b. Kebijakan Fiskal Luar Negeri
11

Apa yang terjadi dengan kurs rill jika pemerintah asing meningkatan belanja
pemerintah atau memotong pajak? Perubahan kebijakan fiskal ini akan mengurangi
tabungan dunia dan menaikan tingkat bunga dunia . Kenaikan tingkat bunga dunia akan
mengurangi investasi domestik I ,yang meningkatkan S – I dan NX ,sehingga
menyebabkan surplus perdagangan.

c. Pergeseran dalam Permintaan Investasi
Apa yang terjadi dengan kurs rill jika permintaan investasi didalam negreri
meningkat,barangkali karena kongres menyetujui keringanan pajak investasi? Pada
tingkat bunga dunia tertentu,kenaikan permintan investasi mendorong investasi yang
lebih tinggi lagi.

2.3.4 Dampak Kebijakan Perdagangan
Kebijakan perdagangan , yang didefinisikan secara luas,adalah kebijakan yang
dirancang untuk mempengaruhi secara langsung jumlah barang dan jasa yang diekspor
atau impor.Biasanya kebijakan perdagangan berbentuk melindungi industri domestik dari
pesaing asing, baik dengan menerapkan pajak impor (tarif) atau membatasi jumlah
barang dan jasa yang diimpor (kuota). Analisis ini menunjukan bahwa kebijakan
perdagangan proteksionis tidak mempengaruhi neraca perdagangan .Kesimpulan yang
mengejutkan ini sering terlewatkan dalam perdebatan tentang kebijakan
perdagangan.Karena deficit perdagangan mencerminkan kelebihan impor atas
ekspor,maka orang bias menyatakan bahwa mengurangi impor seperti melarang impor
mobil akan mengurangi defisit perdagangan .

BAB III
STUDI KASUS
3.1 Mengapa Modal Tidak Mengalir ke Negara Miskin ?
Negara mana yang menjadi sumber arus modal tersebut ? Karena dunia
merupakan perekonomiaan tertutup , maka modal pasti berasal dari negara-negara yang
mengalami surplus perdagangan. Pada tahun 2005 , kelompok ini mencakup banyak
12

negara yang jauh lebih miskin daripada Amerika Serikat seperti Rusia, Singapura, Korea
Selatan , dan Cina. Di negara-negara tersebut , tabungan melebihi investasi pada modal
domestik. Negara-negara ini mengirim dana ke luar negeri seperti AS , dimana investasi
pada modal domestik melebihi tabungan.
Dari sudut pandang , arah dari arus modal internasional bersifat praadoks. Hal ini
berkaitan dengan fungsi produksi dimana teah ditetapkan bahwa fungsi produksi yang
secara empiris realistis adalah dalam bentuk Cobb – Douglas :
F ( K , L )= A K−α L1−α
K adalah modal , L adalah tenaga kerja, A adalah variabel yang menunjukkaan
keadaan teknologi , dan α

adalah parameter tang menetukan bagian modal dari

pendapatan total. Pada fungsi produk ini , produk marjinal modal adalah :
MPK=α A (

K α −1
)
L

Produk marjinal modal menunjukkan berapa banyak tambahan output yang akan
dihasilkan jika digunakan tambahan modal. Karena α adalah bagian dari modal, maka
nilainya harus kurang dari 1 , sehingga α – 1 < 0. Ratinya, peningkatan K / L akan
menurunkan MPK . Dengan kataa lain dengan menganggap variabel lain konstan
semakin banyaak modal yang dimiliki suaatu negara semakin kurang berharga tiap unit
modal tambhan. Fenomena produk marjinal yang semakin menurun ini menyatakan
bahwa modal akaan lebih berharga di negara yang mengalami kelangkaan modal.
Namun , prediksi ini bertentangan dengan arus moal internasional yang direpresentasikan
oleh perdagangan yang tidak berimbang. Modal tidak mengalir ke negara-negara yang
membutuhkan sehingga akaan lebih bernilai. Alih-alih negara kaya modal seperti
Amerika Serikat memberikan pinjaman ke negara miskin modal , tetapi mengapa kita
justru sering melihat haal sebaliknya ?
Salaah satu alasannya adalah adanya perbedaan yang relevan dan signifikan
antara satu negaraa dengaan negara lainnya selain akumulasi modal mereka. Negaranegara miskin tidak hanya memiliki tingkat akumulasi modal yaang rendah
(direpresentasikan oleh K/L) , tetapi tetapi juga kemampuan produksi yang rendah
(direpresentasikan oleh variabel A). Sebagai contoh , dibandingkan negaraa kaya , negara
miskin mungkin memiliki akses yang terbatas pada teknologi caanggih , tingkat
13

pendidikan yang lebih rendah atau kebijakan ekonomi yang kuraang efisien. Perbedaan
tersebut dapat berarti output yang lebih sedikit dari input modal dan tenaga kerja yang
tersedia. Dalam fungsi produksi Cobb Douglas hal ini dapat terlihat pada nlai parameter
A yang lebih rendah. Jika demikian , maka kebutuhan modal tidak menjadi lebih bernilai
di negara-negara miskin, meskipun jumlahnya langka.
Alasan kedua mengapa modal tidak mengalir ke negara-negara miskin adalah
bahwa hak milik pribadi sering kali tidak ditegakkan dengan baik. Korupsi biasanya lebih
tinggi revolusi, kudeta, dan pengambil alihan kekayaan sering terjadi dan pemerintah
sering kali tidak membayar utang-utangnya. Jadi meskipun modal lebih bernilai di
negara-negara miskin, pihak asing mungkin tidak ingin berinvestasi negara tersebut
karena khawatir akan kehilangan dananya. Lebih jauh investor lokal menghadapi
intensitas yang sama. Bayangkan jika kita tinggal di negara miskin dan kita cukup
beruntung hingga mempunyai dana untuk diinvestaasikan. Kita mungkin akan
memustukan untuk menyimpan dana itu di negara yang aman seperti Amerika Serikat
sebagai opsi terbaik kita meskipun modal itu kurang bernilai di Amerika Serikat daripada
di negara kita sendiri.
Manapun yang benar diantar kedua alasan tersebut, tantangan yang dihadapi oleh
negaraa miskin adalah menemukan cara untuk membalikkan situasi ini. Jika negaranegara tersebut menawarkan efisienssi produk dan perlindungan hukum yang sama
seperti di perekonomian Amerika Serikat , arah arus modal internasional kemungkinan
besar akan berbalik. Defisit perdagangan Amerika Serikat akan menjadi surplus
perdagangan dan modal akan mengalir ke negara-negara miskin itu. Perubahan seperti ini
akan membantu negara-negara miskin di dunia keluar dari keiskinan.

3.2 Big Mac di Seluruh Dunia
Hukum satu harga yang menyatakan bahwa barang yang sama tidak dapat dijual
dengan harga yang berbeda di lokasi yaang berbeda pada saat yang sama. Lalu hukum
satu harga yang diterapkan untuk pasar internasional disebut paritas daya-beli. Doktrin
paritas daya-beli mengatakan bahwa setelah kita melakukan penyesuaiaan terhadap kurs,
kita seharusnya menemukan bahwa barang-barang dijual dengan harga yang sama di

14

mana-mana. Sebaliknya , dikatakan bahwa kurs antara dua mataa uang seharusnya
tergantung pada tingkat harga di kedua negara.
Untuk melihat seberapa bekerjanya doktrin ini , The Economics, sebuah
majaalaah-berita internasioanl mengumpulkan daata mengenai harga barang yang dijual
di banyak negara yaitu hamburger Bic Mac McDonalds’s. Menurut paritas day-beli ,
harga Big Mac seharusnya sangat terkait dengan kurs nominal negara.Semakin tinggi
harga Big Mac dalam mata uang lokal, semakin tinggi kurs (diukur dalam unit mata uang
lokal per dolas AS).
Dalam tabel data dibawah menunjukkan harga internasional pada tahun 2011
ketika Big Mac dijual seharga $4,07 di Amerika Serikat. Dengan data tersebut kita bisa
menggunakan doktrin paritas daya-beli untuk memprediksi kurs nominal. Misalnya,
karena harga Big Mac adalah 32 peso di Meksiko maka kita dapat menduga bahwa kurs
antara dolar dan peso 32 / 4,07. Pada kurs ini Big Mac akan memiliki harga yang sama di
Meksiko dan Amerika Serikat.
Lalu tabel menunjukkan kurs yang diprediksi dan kurs aktual untuk 36 negara ,
yang peringkatnya ditentukan menurut kurs yang diprediksi . Kita bisa melihat bahw
bukti atas paritas daya beli agak “kabur”. Sebagaimana ditampilkan dalam dua kolom di
tengah , kurs aktual dan urs prediktif biasanya sejalan. Teori kita memprediksi misalnya,
baahwa dolar AS seharusnya membeli lebih banyak rupiah Indonesia dan lebih sedikit
lira Turki, dan hal ini adalah benar. Namun dalam kasus Meksiko, kurs prediktif 7,87 lira
per dolar mendekat kurs aktual sebesar 11,7. Namun prediksi teori jauh dari yang
sebenarnya dan dalam bentuk kasus , bedanya sampai 30 persen bahkan lebih. Jadi
meskipun memberi pedoman untuk menentukan tingkat kurs , teori paritas daya beli tidak
menjelaskan kurs secara lengkap.

15

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam bab ini kita telah melihat bagaimana perekonomian terbuka yang kecil
bekerja.Kita telah mengkaji faktor-faktor penentu arus dana internasional untuk dana
akumulasi modal dan arus barang serta jasa internasional . Perekonomian yang kita
16

pelajari adalah “kecil” dalam arti bahwa tingkat bunga ditetapkan oleh pasar uang
dunia.yaitu kita telah mengasumsikan bahwa perekonomian ini tidak mempengaruhi
tingkat bunga dunia,dan bahwa perekonomian bisa meminjam serta memberi pinjaman
pada tingkat bunga dunia dalam jumlah yang tidak terbatas.

4.2 Ikhtisar
1. Ekspor netto adalah selisih antara ekspor dan impor .Ekspor netto sama dengan
selisih antara apa yang kita produksi dan apa yang kita inginkan untuk konsumsi,investasi
,dan belanja pemerintah.
2. Arusmodal keluar netto adalah kelebihan dari tabungan domestik atas investasi
domestic.Neraca perdagangan adalah jumlah yang diterima untuk ekspor neto barang dan
jasa.
3. Dampak dari setiap kebijakan terhadap tabungan dan investasi .Kebijakan yang
meningkatkan tabungan atau menurunkan investasi menyebabkan surplus perdagangan.
4. Kurs nominal adalah tingkat dimana orang-orang memperdagangkan mata uang
suatu negara untuk mata uang negara lain.kurs rill adalah tingkat di mana orang-orang
memperdagangkan barang-barang yang diproduksi oleh dua Negara.

DAFTAR PUSTAKA

Mankiw, gregory. 2006. Ekonomi terbuka. Jakarta: Erlangga. Sukirno, sadono. 2009.
Pengantar Teori makroekonomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada Boediono,

17

Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta google

18