Akibat Hukum Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Terhadap Perjanjian Timbal Balik

AKIBAT HUKUM PENUNDAAN KEWAJIBAN
PEMBAYARAN UTANG TERHADAP PERJANJIAN TIMBAL
BALIK

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Hukum

Oleh :
DOMINICUS DIPOMAGTO R
NIM. 070200359
DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara


AKIBAT HUKUM PENUNDAAN KEWAJIBAN
PEMBAYARAN UTANG TERHADAP PERJANJIAN TIMBAL
BALIK

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Hukum
Oleh :
DOMINICUS DIPOMAGTO R
NIM. 070200359
DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI
Disetujui oleh:
Ketua Departemen Hukum Ekonomi

Windha, SH, M.Hum
NIP. 197501122005012002


Pembimbing I

Pembimbing II

Windha, SH.M.Hum

Ramli Siregar, SH.M.Hum

NIP. 197501122005012002

NIP. 195303121983031002

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Sebagai suatu objek penelitian yang akan dibahas dalam kajian hukum
penundaan kewajiban pembayaran utang adalah perjanjian timbal balik. Perjanjian
timbal balik adalah perjanjian yang membebani hak dan kewajiban kepada kedua
belah pihak, sedangkan perjanjian sepihak adalah perjanjian yang memberikan
kewajiban kepada satu pihak dan kepada pihak lainnya.
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
pengaturan penundaan kewajiban pembayaran utang dalam Undang-Undang No.
37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang,
Bagaimana akibat hukum penundaan kewajiban pembayaran utang terhadap
perjanjian timbal balik serta bagaimana penyelesaian sengketa dalam perjanjian
timbal balik yang tidak dilanjutkan pelaksanaannya atas kerugian yang dialami
pihak lain.
Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan pengaturan penundaan
kewajiban pembayaran utang dalam Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ditemukan dalam
ketentuan bab III, Pasal 222 sampai dengan Pasal 294 Undang-Undang No. 37
tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
Akibat hukum penundaan kewajiban pembayaran utang terhadap perjanjian timbal
balik ialah tidak dapat melakukan tindakan kepengurusan atau kepemilikan atas
seluruh atau sebagian hartanya tanpa persetujuan pengurus. Di sini ia tetap

memiliki hak untuk mengurus hartanya, hanya saja segala tindakan yang
dilakukan terhadap hartanya harus terlebih dahulu meminta persetujuan dari
pengurus Apabila ternyata melanggar ketentuan ini ketentuan pengurus berhak
untuk melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk memastikan bahwa harta
Debitor tidak dirugikan karena tindakan Debitor tersebut. Kewajiban Debitor yang
dilakukan tanpa mendapatkan persetujuan dari pengurus yang timbul setelah
dimulainya penundaan kewajiban pembayaran utang, hanya dapat dibebankan
kepada harta Debitor sejauh hal itu menguntungkan harta Debitor. Selama
penundaan kewajiban pembayaran utang berlangsung, terhadap Debitor tidak
dapat diajukan permohonan pailit. Penyelesaian sengketa dalam perjanjian timbal
balik yang tidak dilanjutkan pelaksanaannya atas kerugian yang dialami pihak lain
dapat dilakukan melalui jalur di luar pengadilan seperti melalui arbitrase dan lain
sebagainya. Juga dapat dilakukan melalui Pengadilan.

Kata Kunci: Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Perjanjian, Timbal Balik.

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadhirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Adapun skripsi ini berjudul : “Akibat Hukum Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang Terhadap Perjanjian Timbal Balik”
Proses menyelesaiakn skripsi ini, telah banyak mendapatkan bantuan dari
pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Runtung, SH. M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, Prof. Dr. Budiman Ginting, SH. M.Hum, selaku Pembantu
Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Bapak Syafruddin,
SH. MH. DFM, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, Dr. O.K Saidin, SH. M.Hum selaku Pembantu Dekan III
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Windha, SH. M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum Ekonomi
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen
Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahanarahan didalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak Ramli Siregar, SH. M.Hum, selaku Sekretaris Departemen Hukum
Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen
Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahanarahan didalam penulisan skripsi ini.


Universitas Sumatera Utara

4. Kepada ayahanda Ir. Eko Harianto dan ibunda Magdalena Damanik, atas
segala perhatian, dukungan, doa dan kasih sayangnya hingga penulis dapat
menyelesaikan studi di Fakultas Hukum USU.
5. Seluruh Bapak dan Ibu staf pengajar di Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini baik secara
langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
7. Civitas Akademik Mahasiswa/i Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara, khususnya stambuk 2007.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, atas segala keterbatasan,
kesalahan dan kekurangan, saya bersedia untuk menerima teguran dan bimbingan.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Medan,
2014
Penulis
Dominicus Dipomagto R

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................

i

DAFTAR ISI ................................................................................................

iii

ABSTRAK ...................................................................................................

vi

BAB I.

PENDAHULUAN......................................................................


1

A. Latar Belakang ......................................................................

1

B. Perumusan Masalah ..............................................................

6

C. Tujuan Penelitian ..................................................................

7

D. Manfaat Penelitian ................................................................

7

E. Keaslian Penulisan ................................................................


8

F. Tinjauan Pustaka ...................................................................

9

G. Metode Penelitian .................................................................

21

H. Sistematika Penulisan ...........................................................

24

BAB II

PENGATURAN

PENUNDAAN


KEWAJIBAN

PEMBAYARAN UTANG DALAM UNDANG-UNDANG
NOMOR 37 TAHUN 2004 .........................................................

26

A. Syarat Peraturan Permohonan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang............................................................................
B. Prosedur

Permohonan

Penundaan

26

Kewajiban

Pembayaran Utang............................................................................


33

C. Akibat Hukum Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang .......................................................................................................
D. Upaya

Hukum

Dalam

Penundaan

39

Kewajiban

Universitas Sumatera Utara

Pembayaran Utang............................................................................
E. Berakhirnya Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang….
BAB III. AKIBAT

HUKUM

PEMBAYARAN

PENUNDAAN

UTANG

TERHADAP

50
53

KEWAJIBAN
PERJANJIAN

TIMBAL BALIK ........................................................................

56

A. Perjanjian Timbal Balik Dalam Sistem Hukum Perdata di
Indonesia ...............................................................................

56

B. Jenis Perjanjian di Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004

61

C. Akibat Hukum Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Terhadap Perjanjian Timbal Balik Dalam Penyelesaian
Sengketa di Pengadilan Niaga...............................................

64

BAB IV. PENYELESAIAN SENGKETA DALAM PERJANJIAN
TIMBAL BALIK YANG TIDAK DILANJUTKAN
PELAKSANAANNYA ATAS KERUGIAN YANG
DIALAMI PIHAK LAIN...................................................

67

A. Sengketa Dalam Perjanjian Timbal Balik .............................

67

B. Jenis Penyelesaian Sengketa Dalam Perjanjian Timbal
Balik

Yang

Tidak

Diajukan

Pelaksanaannya

Atas

Kerugian Yang Dialami Pihak Lain ......................................

70

C. Akibat Hukum Penyelesaian Dalam Perjanjian Timbal
Balik Yang Tidak Dilanjutkan Pelaksanaannya Atas
Kerugian Yang Dialami Pihak Lain ......................................

74

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................

81

A. Kesimpulan ...........................................................................

81

B. Saran......................................................................................

82

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara