Asuhan Keperawatan pada Ny.A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Lingkungan VII Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1

Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian pada pasien Ny. A, ada tiga prioritas masalah
keperawatan yang ditemukan yaitu hambatan mobilitas fisik, deficit perawatan diri, dan
intoleransi aktivitas. Dengan diagnose yang di peroleh, yaitu:
1. Hambatan mobilisasi fisik yang berhubungan dengan kelemahan ektremitas bawah
ditandai dengan, penurunan aktivitas dan kecepatan berjalan, kesulitan untuk memulai
berjalan, langkah kecil, berjalan dengan menyeret, pada saat berjalan badan mengayun
kesamping, dan secara umum aktivitas pasien di bantu keluarga dengan tingkat
aktivitas/mobilitas 2, skala nyeri 5 (1-10), dengan TD: 140/90mmHg, HR: 85x/menit,
RR: 20x/menit, dan T: 36,5°C.
2. Defisit perawatan diri yang berhubungan dengan intoleansi aktivitas di tandai dengan
pasien tampak kurang membersihkan tubuh khususnya bagian rambut kurang bersih dan
mulut bebau, gigi jarang di sikat, lidah kurang bersih, kuku tangan dan kaki Nampak
panjang dan kurang bersih.
3. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan gaya hidup kurang gerak ditandai dengan
tekanan darah tidak normal, aktivitas pasien di bantu keluarga, rumah pasien kurang
bersih dan pakaian pasien jugaterlihat kurang bersih.

Diagnosa keperawatan prioritas adalah hambatan mobilitas fisik berhubungan
dengan kelemahan ekstremitas bawah ditandai dengan susah berjalan dan secara umum
aktivitas pasien di bantu oleh keluarga dengan tingkat mobilisasi 2, dengan pemeriksaan
fisik T : 36,5°C, TD: 140/90 mmHg, HR: 85x/menit, RR: 20x/menit, T: 36,5ºC.
Kemudian dilakukan implementasi berdasarkan intervensi yang direncanakan selama
lima hari dan hasil evaluasi diperoleh pasien belum sepenuhnya dapat berjalan,
masihlatihan, sebagian besar aktivitas pasien dibantu oleh perawat, kekuatan oto tderajat
3, tingkat mobilisasi 3, TD: 120/80 mmHg, HR: 80x/menit, RR: 22x/menit dan T:
36,5ºC.

3.2

Saran
a. Bagi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan perawat lebih optimal dalam memberikan pelayanan terhadap
kebutuhan dasar mobilisasi sehingga dapat mencegah masalah kebutuhan dasar
mobilisasi yang lebih buruk. Diperlukan dokumentasi intervensi dan implementasi agar
ada sinkron antara perawat.
b. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan bagi staf pengajar dapat meningkatkan pelayanan, penerapan, dan
pengajaran asuhan keperawatan kepada mahasiswa, meningkatkan ilmu pengetahuan dan
memberikan keterampilan yang lebih kepada mahasiswa dan menambah referensi tentang
pemahaman kebutuhan mobilisasi, serta pada mahasiswa dapat memahami kesenjangan
antara teori dan aplikasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan mobilisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008). TeknikProseduralKeperawatanKonsepdanAplikasiKebutuhan
DasarKlien. Jakarta: SalembaMedica.
A. Aziz. Alimun, H. (2009). PengantarKebutuhanDasarManusia 1. Jakarta:
SalembaMedica.
ElangdanEngkus. (2013).AskepPadaKlienDenganGangguanKebutuhanDasar