Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

(1)

BAB II

DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN

A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Kota Medan

Pada mulanya Dinas Pendapatan Kota Medan adalah suatu sub bagian pada bagian keuangan yang mengelola bidang penerimaan dan pendapatan daerah. Pada sub bagian ini belum terdapat Sub Seksi, karena pada saat itu wajib pajak/ wajib tetribusi di daerah Kota Medan belum bagitu banyak. Dengan mempertimbangkan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan di Kota Medan melalui peraturan daerah sub bagian keuangan tersebut diubah menjadi bagian pendapatan. Pada bagian pendapatan dibentuklah beberapa seksi yang mengelola pajak dan retribusi daerah yang merupakan kewajiban para wajib pajak/ wajib retribusi di dalam Kota Medan yang terdiri dari 21 kecamatan diantaranya kecamatan Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Amplas, Medan Denai, Medan Tembung, Medan Timur, Medan Kota, Medan Area, Medan Baru, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Selayang, Medan Sunggal dan lainnya.

Sehubungan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri KUPD No. 7/12/41-10 tentang Penyeragaman Struktur Organisasi Pendapatan Daerah di seluruh Indonesia. Maka Pemerintah Kota Medan, berdasarkan Peraturan Daerah No. 12 Tahun 1987 menyesuaikan dan membentuk struktur organisasi Dinas Pendapatan yang baru. Di dalam struktur organisasi Dinas Pendapatan yang baru ini dibentuk


(2)

seksi-seksi administrasi Dinas Pendapatan, juga dibentuk bagian Tata Usaha yang membawahi 3 (tiga) Kepala Sub Bagian yaitu sub sektor perpajakan, retribusi daerah, dan pendapatan daerah lainnya yang merupakan kontribusi yang cukup penting bagi pemerintah daerah dalam mendukung serta memelihara pembangunan dan di dalam peningkatan penerimaan pendapatan daerah.

Meningkatnya pendapatan daerah hendaknya tidak harus ditempuh dengan cara menaikkan tarif saja, tetapi yang lebih penting dengan memperbaiki atau menyempurnakan administrasi, sistem dan prosedur serta organisasi dari Dinas Pendapatan Daerah yang ada sekarang. Namun kondisi saat ini dirasakan tuntutan untuk perlunya meninjau kembali dan penyempurnaan Manual Pendapatan Daerah (MAPATDA) dimaksud seriring dengan tuntutan gerak pembangunan yang sedang berjalan terutama dari pola pendekatan yang selama ini dilakukan secara sektorat perlu diubah secara fungsional dan disesuaikan dengan kebijaksanaan pemerintah yang paling akhir dibidang perpajakan, maka penyempurnaan telah dilaksanakan secara sungguh-sungguh sehingga berhasil disusun Manual Pendpatan Daerah (MAPATDA).

Adapun penyempurnaan dimaksudkan dituangkan dalam:

1. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 973/442 Tahun 1988 tanggal 26

Mei 1988, tentang Sistem dan Prossedur Perpajakan, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya serta pemungutan Pajak Parkir diseluruh Indonesia.


(3)

2. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 10 tangga;\l 26 Mei 1988, tentang pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 973/442 Tahun 1988.

3. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1988, tentang pelaksanaan

organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Kota Medan.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000, Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, msks Pemerintah Kota Medan melakukan Penataan Organisasi yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Medan, salah satunya adalah Dinas Pendapatan Kota Medan.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Pendapatan Kota Medan menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

pendapatan

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya

1. Visi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

“ Terwujudnya pendapatan daerah sebagai andalan pembiayaan pembangunan daerah.”


(4)

2. Misi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

1) Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap sumber dan pengelola

pendapatan daerah

2) Meningkatkan sarana dan prasarana dinas

3) Intensifikasi dan eftensifikasi subyek dan obyek pendapatan daerah

4) Meningkatkan penegakan hokum

5) Meningkatkan kesadaran wajib pajak terhadap kewajibannya dalam

membayar pajak

B. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Suatu isntansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertical, melalui saluran tunggal.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 khusus untuk Dinas Pendapatan Kota Medan telah ditetapkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Medan beserta Strruktur Organisasi melalui Surat Keputusan Walikota Nomor 1 Tahun 2001 Tentang Tugas Pokok Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan.


(5)

Adapun struktur organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Sumber : Pemerintah Daerah Kota Medan

C. Job Description 1. Dinas

Dinas merupakan Unsur Pelaksanaan Pemerintah Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Dinas Sekretaris Sub Bagian Umum Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Penyusunan Program Bidang Pendapatan dan Penetapan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Kelompok Jabatan Fungsional Bidang Penagihan Bidang bagi Hasil Pendapatan Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah


(6)

Walikota melalui sekretaris daerah. Dinas mempunyai tugas dan pokok

melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah di bidang pendapatan daerah berdasarkan asas etonomi dan tugas pembantuan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 Dinas Pendapatan menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan

b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

pendapatan

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugass dibidang pendapatan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh sekretaris, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan penyusunan program.

Dalam melaksanakan tugas pokok sekretariat menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan

b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program dinas

c. Pelaksanaan dan penyelengaraan pelayanan administrasi kesekretariatan

dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan kerumah tanggaan dinas


(7)

d. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan organisasi dan ketatalaksanaan

e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas dinas

f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya Kesekretariatan terdiri dari:

a. Sub Bagian Umum, menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Umum

2. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum

3. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah

dinas, penataan kearsipan, perlengkapan dan penyelenggaraan kerumah tanggaan dinas

4. Pengelolaan administrasi kepegawaian

5. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan,

ketatalaksanaan dan kepegawaian

6. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

7. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai tugas dan


(8)

b. Sub Bagian Keuangan, menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Keauangan

2. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan

3. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi keuangan kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemprosesan, pengusulan

4. Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan

5. Penyusunan laporan keuangan dinas

c. Sub Bagian Penyusunan Program, menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan

Program

2. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan

program dinas

3. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program dinas

3. Bidang Pendapatan dan Penetapan

Bidang Pendataan dan Penetapan dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagai tugas dinas lingkup pendataan, pendaftaran, pemeriksaan penetapan dan pengelolaan data informasi.

Dalam melaksanakan tugas pokok , menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Pendataan dan


(9)

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pendataan, pendaftaran, pemeriksaan penetapan dan pengelolaan data dan informasi

c. Melaksanakan pendaftaran dan pendataan seluruh wajib pajak, wajib

retribusi dan pendataan daerah lainnya

d. Pelaksanaan proses penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan

pendapatan daerah lainnya

e. Perencanaan dan penatausahaan hasil pemeriksaan terhadap wajib pajak

dan wajib retribusi

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang pendataan dan penetapan

g. Pelaksanaan pengelolaan dan informasi baik dari Surat Pemberitahuan

Pajak Daerah (SPTPD), Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah (SPTRD) 4. Bidang Penagihan

Bidang penagihan dimimpin oleh Kepala Bidang, yang di bawah dan bertanggung jawan kepada Kepala Dinas. Bidang penagihan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup pembukuan, verifikasi, penagihan, perhitungan, pertimbangan dan restitusi.

Dalam melaksanakan tugas pokok bidang penagihan menyelenggarakan: Penyusunan rencana, program dan kegiatan bidang penagihan

a. Penyusunan petunjuk teknisa lingkup pembukuan, verifikasi, penagihan,

perhitungan, pertimbangan dan restitusi


(10)

c. Pelaksanaan pembukuan dan verifikasi atas pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya

d. Pelaksanaan penagihan atas tunggakan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.

e. Pelaksanaan perhitungan restituri dan pemindahan bukuan atas pajak

daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya

f. Pelaksanaan telaahan dan saran pertimbangan terhadap keberatan wajib

pajak atas permohonan wajib pajak

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang

penagihan

h. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya

5. Bidang Bagi Hasil Pendapatan

Bidang Bagi Hasil Pendapatan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawan kepada Kepala Dinas. Bidang Bagi Hasil Pendapatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup bagi hasil pajak dan bukan pajak, penatausahaan bagi hasil dan perundang-undangan dan pengkajian pendapatan.

Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Hasil Pendapatana, menyelenggarakan fungsi :


(11)

b. Penyusunan bahan pentujuk teknis lingkup bagi hasil pajak dan bukan pajak, penatausahaan bagi hasil perundang-undangan dan pengkajian pendapatan

c. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi pemberi dari dana bagi hasil pajak dan bukan pajak provinsi dan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak pusat, DAU, DAK, dan lain-lain pendapatan saerah yang sah. Pelaksanaan perhitungan penerimaan dari dana bagi hasil pajak dan bukan pajak provinsi dan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak pusat, DAU, DAK, dan lain-lain pendapatan sah.

d. Pelaksanaan pengkajian peraturan perundang-undangan dan pengkajian

hasil pendapatan daerah di bidang dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah

e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang

bagi hasil pendapatan

f. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya

6. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah

Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah menyelenggarakan fungsi :


(12)

a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan pajak, retribusi

dan pendapatan lain-lain.

c. Pelaksanaan pengkajian potensi pajak daerah, retribusi dan pendapatan d. Perhitungan potensi pajak retribusi daerah

e. Pelaksanaan monotoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang pengembangan pendapatan daerah

Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah terdiri dari :

a. Seksi Pengembangan Pajak, mempunyai tugas pokok sebagian tugas

bidang pengembangan pendapatan daerah lingkup pengembangan pajak b. Seksi Retsibusi, mempunyai tugas pokok sebagian tugas bidang

pengembangan pendapatan daerah lingkup pengembangan retribusi

c. Seksi Pengembangan Pendapatan Lain-lain, mempunyai tugas pokok

sebagian tugas bidang pengembangan pendapatan daerah 6. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)

Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok dan fungsi Unit Pelaksanaan Teknis ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Walikota

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Adapun peraturan yang, berlaku yaitu:


(13)

a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumpah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan

b. Setiap Kelompok Jabatan Fungsional, dipimpin oleh Tenaga Fungsional

Senior yang ditunjuk

c. Jumlah Tenaga Kerja Fungsional, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan

beban kerja

d. Jenis dan Jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan

D. Jaringan Kegiatan

Instansi pemerintah adalah salah satu organisasi yang melaksanakan fungsinya sesuai dengan yang ditugaskan atau yang diinginkan pemerintah. Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan merupakan instansi yang mengumpulkan semua pendapatan daerah yang berasal dari pajak, retribusi dan lainnya untuk didistribusikan ke daerah.

Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan lebih berorientasi pada pelayanan masyarakat untuk pemungutan pajak dan sebagainya. Dengan demikian. Diharapkan pelayanan yang dilakukan Dinas Pendapatan mampu menarik masyarakat maupun perusahaan untuk membayar kewajibannya.

E.Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap organisasi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan organisasi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada


(14)

Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan, terus berusaha agar tujuan yang telah digariskan dapat terwujud.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja kegiatan terkini yang dijalankan Dinas Pendapata Daerah adalah terus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, memberikan alternatif-alternatif kepada masyarakat agar dapat dengan mudah membayar pajaknya. Menyadarkan masyarakat bahwa membayar pajak itu penting untuk membangun Kota Medan.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan antara lain sebagai berikut: Mengejar targer estimasi penerimaan pajak daerah dan sumber pendapatan lainnya sepanjang tahun 2014 serta mengejar kembali angka-angka pendapatan daerah seperti PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dan PAD (Pajak Asli Daerah) sepanjang tahun 2015.


(1)

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pendataan, pendaftaran, pemeriksaan penetapan dan pengelolaan data dan informasi

c. Melaksanakan pendaftaran dan pendataan seluruh wajib pajak, wajib retribusi dan pendataan daerah lainnya

d. Pelaksanaan proses penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya

e. Perencanaan dan penatausahaan hasil pemeriksaan terhadap wajib pajak dan wajib retribusi

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang pendataan dan penetapan

g. Pelaksanaan pengelolaan dan informasi baik dari Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD), Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah (SPTRD) 4. Bidang Penagihan

Bidang penagihan dimimpin oleh Kepala Bidang, yang di bawah dan bertanggung jawan kepada Kepala Dinas. Bidang penagihan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup pembukuan, verifikasi, penagihan, perhitungan, pertimbangan dan restitusi.

Dalam melaksanakan tugas pokok bidang penagihan menyelenggarakan: Penyusunan rencana, program dan kegiatan bidang penagihan

a. Penyusunan petunjuk teknisa lingkup pembukuan, verifikasi, penagihan, perhitungan, pertimbangan dan restitusi


(2)

c. Pelaksanaan pembukuan dan verifikasi atas pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya

d. Pelaksanaan penagihan atas tunggakan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.

e. Pelaksanaan perhitungan restituri dan pemindahan bukuan atas pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya

f. Pelaksanaan telaahan dan saran pertimbangan terhadap keberatan wajib pajak atas permohonan wajib pajak

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang penagihan

h. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya

5. Bidang Bagi Hasil Pendapatan

Bidang Bagi Hasil Pendapatan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawan kepada Kepala Dinas. Bidang Bagi Hasil Pendapatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup bagi hasil pajak dan bukan pajak, penatausahaan bagi hasil dan perundang-undangan dan pengkajian pendapatan.

Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Hasil Pendapatana, menyelenggarakan fungsi :


(3)

b. Penyusunan bahan pentujuk teknis lingkup bagi hasil pajak dan bukan pajak, penatausahaan bagi hasil perundang-undangan dan pengkajian pendapatan

c. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi pemberi dari dana bagi hasil pajak dan bukan pajak provinsi dan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak pusat, DAU, DAK, dan lain-lain pendapatan saerah yang sah. Pelaksanaan perhitungan penerimaan dari dana bagi hasil pajak dan bukan pajak provinsi dan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak pusat, DAU, DAK, dan lain-lain pendapatan sah.

d. Pelaksanaan pengkajian peraturan perundang-undangan dan pengkajian hasil pendapatan daerah di bidang dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah

e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang bagi hasil pendapatan

f. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya

6. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah

Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah menyelenggarakan fungsi :


(4)

a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain.

c. Pelaksanaan pengkajian potensi pajak daerah, retribusi dan pendapatan d. Perhitungan potensi pajak retribusi daerah

e. Pelaksanaan monotoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang pengembangan pendapatan daerah

Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah terdiri dari :

a. Seksi Pengembangan Pajak, mempunyai tugas pokok sebagian tugas bidang pengembangan pendapatan daerah lingkup pengembangan pajak b. Seksi Retsibusi, mempunyai tugas pokok sebagian tugas bidang

pengembangan pendapatan daerah lingkup pengembangan retribusi c. Seksi Pengembangan Pendapatan Lain-lain, mempunyai tugas pokok sebagian tugas bidang pengembangan pendapatan daerah

6. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)

Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok dan fungsi Unit Pelaksanaan Teknis ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Walikota

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Adapun peraturan yang, berlaku yaitu:


(5)

a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumpah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan

b. Setiap Kelompok Jabatan Fungsional, dipimpin oleh Tenaga Fungsional Senior yang ditunjuk

c. Jumlah Tenaga Kerja Fungsional, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja

d. Jenis dan Jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan

D. Jaringan Kegiatan

Instansi pemerintah adalah salah satu organisasi yang melaksanakan fungsinya sesuai dengan yang ditugaskan atau yang diinginkan pemerintah. Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan merupakan instansi yang mengumpulkan semua pendapatan daerah yang berasal dari pajak, retribusi dan lainnya untuk didistribusikan ke daerah.

Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan lebih berorientasi pada pelayanan masyarakat untuk pemungutan pajak dan sebagainya. Dengan demikian. Diharapkan pelayanan yang dilakukan Dinas Pendapatan mampu menarik masyarakat maupun perusahaan untuk membayar kewajibannya.

E.Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap organisasi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan organisasi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada


(6)

Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan, terus berusaha agar tujuan yang telah digariskan dapat terwujud.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja kegiatan terkini yang dijalankan Dinas Pendapata Daerah adalah terus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, memberikan alternatif-alternatif kepada masyarakat agar dapat dengan mudah membayar pajaknya. Menyadarkan masyarakat bahwa membayar pajak itu penting untuk membangun Kota Medan.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan antara lain sebagai berikut: Mengejar targer estimasi penerimaan pajak daerah dan sumber pendapatan lainnya sepanjang tahun 2014 serta mengejar kembali angka-angka pendapatan daerah seperti PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dan PAD (Pajak Asli Daerah) sepanjang tahun 2015.