Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan
Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Ilmu Penyakit Mulut
Tahun 2014
Puput Roza Dewi
Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan
Menghisap Permen Karet Pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan
Xerostomia Di RSUP Haji Adam Malik Medan
X + 33 halaman
Pasien yang mengonsumsi antidepresan akan merasakan xerostomia atau
mulut kering sebagai salah satu efek samping dari obat tersebut. Xerostomia adalah
sensasi subjektif dari kekeringan mulut, tetapi tidak selalu berhubungan dengan
hipofungsi kelenjar saliva. Mengunyah atau menghisap permen karet xylitol
merupakan salah satu cara alternatif menanggulangi xerostomia. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui perbedaan laju aliran saliva yang distimulasi dengan
mengunyah atau menghisap permen karet xylitol pada pasien mengonsumsi
antidepresan di RSUP Haji Adam Malik Medan. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental dengan menggunakan pretest-postest group design. Pemilihan sampel
menggunakan cara nonprobability sampling jenis consecutive sampling. Penelitian ini
melibatkan 32 orang pasien mengonsumsi antidepresan dan mengalami xerostomia
yang berkunjung ke Poli Psikiatri RSUP Haji Adam Malik Medan. Pengumpulan data
dilakukan dengan menampung saliva sebelum dan sesudah mengunyah permen karet
xylitol selama 3 menit dengan menggunakan metode spitting. Analisis data
menggunakan uji T berpasangan untuk mengetahui perbedaan laju aliran saliva
sebelum dan sesudah mengunyah atau menghisap permen karet xylitol, dan uji T
tidak berpasangan untuk mengetahui perbedaan laju aliran saliva sesudah mengunyah
dan sesudah menghisap permen karet xylitol. Hasil penelitian ini menunjukkan
perbedaan yang signifikan antara laju aliran saliva sebelum dan sesudah mengunyah
permen karet xylitol yaitu sekitar 0,29813 mL/menit (p=0,000), sebelum dan sesudah
menghisap permen karet xylitol sekitar 0,19438 mL/menit (p=0,000), serta sesudah
Universitas Sumatera Utara
mengunyah dan sesudah menghisap dengan nilai P = 0,166. Berdasarkan hasil
penelitian, mengunyah permen karet xylitol lebih baik dalam menstimulasi laju aliran
saliva dibandingkan dengan menghisap permen karet xylitol, maka mengunyah
permen karet xylitol dapat menjadi salah satu cara alternatif dalam menanggulangi
xerostomia pada pasien yang mengonsumsi antidepresan.
Daftar rujukan : 26 (1990-2013).
Universitas Sumatera Utara
Departemen Ilmu Penyakit Mulut
Tahun 2014
Puput Roza Dewi
Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan
Menghisap Permen Karet Pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan
Xerostomia Di RSUP Haji Adam Malik Medan
X + 33 halaman
Pasien yang mengonsumsi antidepresan akan merasakan xerostomia atau
mulut kering sebagai salah satu efek samping dari obat tersebut. Xerostomia adalah
sensasi subjektif dari kekeringan mulut, tetapi tidak selalu berhubungan dengan
hipofungsi kelenjar saliva. Mengunyah atau menghisap permen karet xylitol
merupakan salah satu cara alternatif menanggulangi xerostomia. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui perbedaan laju aliran saliva yang distimulasi dengan
mengunyah atau menghisap permen karet xylitol pada pasien mengonsumsi
antidepresan di RSUP Haji Adam Malik Medan. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental dengan menggunakan pretest-postest group design. Pemilihan sampel
menggunakan cara nonprobability sampling jenis consecutive sampling. Penelitian ini
melibatkan 32 orang pasien mengonsumsi antidepresan dan mengalami xerostomia
yang berkunjung ke Poli Psikiatri RSUP Haji Adam Malik Medan. Pengumpulan data
dilakukan dengan menampung saliva sebelum dan sesudah mengunyah permen karet
xylitol selama 3 menit dengan menggunakan metode spitting. Analisis data
menggunakan uji T berpasangan untuk mengetahui perbedaan laju aliran saliva
sebelum dan sesudah mengunyah atau menghisap permen karet xylitol, dan uji T
tidak berpasangan untuk mengetahui perbedaan laju aliran saliva sesudah mengunyah
dan sesudah menghisap permen karet xylitol. Hasil penelitian ini menunjukkan
perbedaan yang signifikan antara laju aliran saliva sebelum dan sesudah mengunyah
permen karet xylitol yaitu sekitar 0,29813 mL/menit (p=0,000), sebelum dan sesudah
menghisap permen karet xylitol sekitar 0,19438 mL/menit (p=0,000), serta sesudah
Universitas Sumatera Utara
mengunyah dan sesudah menghisap dengan nilai P = 0,166. Berdasarkan hasil
penelitian, mengunyah permen karet xylitol lebih baik dalam menstimulasi laju aliran
saliva dibandingkan dengan menghisap permen karet xylitol, maka mengunyah
permen karet xylitol dapat menjadi salah satu cara alternatif dalam menanggulangi
xerostomia pada pasien yang mengonsumsi antidepresan.
Daftar rujukan : 26 (1990-2013).
Universitas Sumatera Utara