Eksplorasi Tumbuhan Obat di Hutan Lindung Lumban Julu Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir

TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuhan obat
Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang memiliki khasiat obat dan
digunakan

sebagai

obat

dalam

penyembuhan

maupun

pencegahan

penyakit.Pengertian berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi
mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tapi
mengandung efek resultan/sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati
(Siswoyo, 2008).

Pemanfaatan tumbuhan obat atau bahan obat alam pada umumnya
sebenarnya bukanlah merupakan hal baru.Upaya pengobatan tradisional dengan
obat-obat tradisional merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dan
sekaligus merupakan teknologi tepat guna yang potensial untuk menunjang
pembangunan kesehatan.Dalam rangka peningkatan dan pemerataan pelayanan
kesehatan masyarakat, obat tradisional perlu dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya.Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan tanaman obat alam
tersebut,

masyarakat

dapat

mengatasi

masalah-masalah

kesehatan

yang


dihadapinya (Tukiman, 2004).
Potensi khasiat obat dari tumbuhan tingkat tinggi yang ada di hutan dan
kebun sangatlah besar. Industri obat tradisional dan fitofarmaka telah
memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan sebagai bahan baku obat. Indonesia
memiliki sekitar 370 etnis yang hidup di dalam atau di sekitar kawasan
hutan.Mereka umumnya memiliki pengetahuan tradisional dalam penggunaan
tumbuhan berkhasiat obat untuk mengobati penyakit tertentu.Pengetahuan

Universitas Sumatera Utara

tradisional tentang tumbuhan obat ini merupakan dasar pengembangan obat
fitofarmaka atau obat modern (Supriadi, 2001).
Tumbuhan obat yang beranekaragam jenis, habitus dan khasiatnya
mempunyai peluang besar serta memberi kontribusi bagi pengembangan dan
pembangunan hutan.Karakteristik berbagai tanaman obat yang menghasilkan
produk berguna bagi masyarakat memberi peluang untuk dibangun dan
dikembangkan bersama dalam hutan di daerah tertentu. Berbagai keuntungan
yang diperoleh dengan berperannya tanaman obat dalam hutan adalah pendapatan,
kesejahteraan,


konservasi

sebagai

sumberdaya,

pendidikan

nonformal,

keberlanjutan usaha dan penyerapan tenaga kerja serta keamanan sosial
(Hamzari, 2008).
Eksplorasi adalah kegiatan pelacakan, penjelajahan, mencari dan
mengumpulkan jenis – jenis sumberdaya genetik tertentu (tumbuhan obat) untuk
dimanfaatkan dan mengamankannya dari kepunahan. Kegiatan eksplorasi
diperlukan guna menyelamatkan varietas-varietas lokal dan kerabat liar yang
semakin terdesak keberadaannya, akibat semakin intensifnya penggunaan varietas
unggul baru, dan perusakan habitat sumberdaya genetik tanaman untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia (Kusumo dkk., 2002).
Metabolit sekunder merupakan senyawa organik yang tidak secara

langsung berhubungan dengan pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi
tumbuhan.Beberapa metabolit sekunder bagi tumbuhan bersifat seperti hormon
atau mempengaruhi warna dan aroma buah.Beberapa metabolit sekunder antara
lain adalah alkaloid, flavonoid, tanin, steroid dan saponin.Keefektifan metabolit
sekunder dalam sistem pertahanan tumbuhan memberi implikasi bahwa metabolit

Universitas Sumatera Utara

sekunder mempunyai makna penting farmakologi yang dapat dimanfaatkan untuk
mengobati berbagai penyakit yang menyerang manusia. Meskipun sebagian besar
obat-obatan yang berbasis tumbuhan dapat disintesis manusia dengan kemajuan
teknologi dalam laboratorium, namun biaya yang dikeluarkan akan lebih efektif
jika mengekstrak langsung metabolit sekunder dari sumber alaminya, sehingga
eksplorasi tumbuhan yang menghasilkan metabolit sekunder menjadi penting
dilakukan untuk menemukan kandidat senyawa aktif yang dapat menjadi bahan
obat baru (Mans, 2013)
Kondisi Umum
Kabupaten Toba Samosir terletak di dataran Bukit Barisan dengan
topografi dan kontur tanah datar, landai, bergelombang, miring dan terjal dengan
ketinggian antara 300-2200 meter di atas permukaan laut.. Keadaan permukaan

tanah (topografi) wilayah Kabupaten Toba Samosir sebagian besar adalah
berbentuk daerah wilayah yang bergunung dan dataran rendah serta disusul
dengan wilayah berbukit dan yang landai (43% daerah miring, 28,75% daerah
terjal, 15,26% daerah datar), struktur tanahnya labil dan berada pada wilayah
gempa tektonik dan vulkanik.Sesuai dengan letak geografis Kabupaten Toba
Samosir tergolong ke dalam daerah beriklim tropis basah dengan suhu berkisar
antara 17°C - 29°C dan rata-rata kelembaban udara 85,04%. Posisi geografis
Kecamatan Lumban Julu terletak antara 2°29’-2°39’ LU dan 99°02’-99°15’ BT
serta berada sekitar 1200 meter di atas permukaan laut dengan luas wilayahnya
89,9 km². Kecamatan ini di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten
Simalungun dan Kabupaten Asahan, di sebelah selatan berbatasan dengan Danau
Toba, di sebelah barat berbatasan dengan Danau Toba dan Kecamatan Ajibata

Universitas Sumatera Utara

serta di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Asahan dan Kecamatan
Bonatua Lunasi (Badan Pusat Statistika Kabupaten Toba Samosir, 2013).

Universitas Sumatera Utara