Hubungan Jam Kerja Lembur Dengan Kelelahan Kerja Pada Operator Di Unit Instalasi Sunggal Pdam Tirtanadi Di Medan Tahun 2015

ABSTRAK
Waktu kerja bagi seseorang menentukan kesehatan yang besangkutan,
efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerjanya. Aspek terpenting dalam hal
waktu kerja yaitu lamanya seseorang mampu bekerja dengan baik, hubungan
antara waktu kerja dan istirahat, waktu bekerja sehari menurut periode waktu yang
meliputi siang hari (pagi, siang, sore) dan malam hari. Memperpanjang waktu
kerja lebih dari kemampuan lama kerja tersebut biasanya tidak disertai efisiensi,
efektivitas dan produktivitas kerja yang optimal, bahkan biasanya terlihat
penurunan kualitas dan hasil akhir kerja serta bekerja dengan waktu yang
berkepanjangan timbul kecenderungan untuk terjandinya kelelahan, gangguan
kesehatan, penyakit dan kecelakaan serta ketidakpuasaan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain
cross sectional untuk mengetahui hubungan jam kerja lembur dengan kelelahan
kerja pada operator unit instalasi Sunggal PDAM Tirtanadi di Medan Tahun 2015.
Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling sebanyak 15 orang
Kelelahan kerja diukur menggunakan kuisioner alat ukur perasaan
kelelahan kerja (KAUPK2) dan dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu, kategori
tidak lelah, lelah dan sangat lelah.
Hasil penelitian yang didapatkan, tingkat kelelahan paling banyak pada
jam kerja lembur yaitu pada kategori lelah sebanyak 2 orang (13.3%), sedangkan
pada tingkat sangat lelah sebanyak 13 orang (86.7%). Hasil uji chi square

didapatkan ada hubungan antara jam kerja lebur dengan terjadinya kelelahan kerja
(p=0.005).
Peneliti menyarankan kepada operator unit instalasi sunggal PDAM
Tirtanadi agar membiasakan diri melakukan peregangan otot seperti
menggerakkan angggota tubuh yang sakit guna mengurangi rasa lelah akibat
bekerja. Selain itu, operator juga memanfaatkan waktu siang untuk tidur dan
istirahat sebaik-baiknya
Kata kunci: jam kerja lembur, kelelahan kerja, operator

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Worktime for someone determine the pertinent health, efficiency, efectivity
and their work productivity. The most important aspect in case of worktime is the
length of someone be able work in a good condition.. the correlation between
worktima and rest, daily worktime according to work periode including day
periode (morning, day, and afternoon) and night day. Extending worktime from
their limit of ability to work usually don’t get along with efficiency, efectivity, and
optimal work productivity. It’s usually can be seen a decent quality and the work
results and working with an extending hours have a tendency to produce fatigue,

health problem s, illness, accident and dissatisfied feeling.
The type of this study is descriptive analytic with cross sectional design to
find the correlation between overtime hours with work fatigue toward Sunggal
unit installation PDAM Tirtanadi in Medan. Samples withdrawal done using total
samling as many as 15 people. Work fatigue measured using work fatique
measuring instrument questioner (KAUPK2) and divided into 3 categories, not
tired, tired and very tired.
The result shows the fatigue level that most found is in tired category as
many as 2 people (13.3%, and in very tired category as many as 13 people
(86.7%). Chi –square results shows that there is correlation between overtime
hours with the incident of work fatigue (p=0.005).
It is suggested to sunggal unit installation PDAM Tirtanadi operator to
make a habit to stretching their muscles such as moving their bodies part that is
hurt to reduce tired feeling because of the work. Also,operator can using their day
time to sleep and take a rest.
Keywords: overtime hours, work fatigue, operator

Universitas Sumatera Utara