MEMBANGUN BISNIS KEMEJA FLANEL BERDASARK

ABSTRAK
MEMBANGUN BISNIS KEMEJA FLANEL BERDASARKAN PRINSIP KEWIRAUSAHAAN
Oleh :
10114072 – Ahmad Fauzi
Pengusaha adalah seseorang yang melakukan suatu usaha, baik itu dalam bentuk
apapun. Saat ini banyak seorang pengusaha yang berkecimpung di berbagai bidang salah
satunya adalah bidang fashion. Banyak sekali berbagai macam barang atau produk yang
termasuk kedalam bidang fashion ini, salah satunya adalah Kemeja Flanel. Banyak pengusaha
yang gagal dalam menjalankan bisnisnya karena berbagai macam masalah. Masalah ini dapat
dibagi dua yaitu, masalah internal atau masalah external. Masalah internal adalah masalah –
masalah yang timbul dari pelaku usaha tersebut atau dari suatu organisasi. Masalah ini
merupakan aspek yang paling utama dalam kegagalan suatu bisnis. Beberapa masalah internal
antara lain tidak tepatnya segmentasi pasar yang diterapkan dalam berbisnis, kurangnya
pemahaman dalam strategi pemasaran atau strategi untuk mendapatkan konsumen sebanyak
banyaknya, kurang memperhatikan risiko yang nantinya akan dihadapi dan cara
penyelesaiannya. untuk memulai bisnis kemeja flanel hal yang pertama kali dilakukan adalah
menyusun rencana bisnis termasuk didalamnya yaitu mengindentifikasi kemungkinan masalah
yang muncul serta cara mengatasinya. Selanjutnya adalah menyiapkan modal untuk produksi
barang kemudian melakukan pengamatan atau analisis terhadap kondisi pasar saat ini karena
ini merupakan langkah yang sangat penting. Setelah itu dilanjutkan ketahap produksi produk.
Ini mencangkup merancang / mendesingn produk memilih bahan yang tepat untuk produk yang

tentunya sesuai dengan modal. Selanjutnya proses pemasaran yang meliputi penentuan harga,
promosi produk, dan distribusi produk dengan memperhatikan faktor internal maupun
external.
Kata Kunci : Kemeja Flannel, Promosi, Distribusi Produk, Fashion

1

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.1.

Latar Belakang Masalah ................................................................................................... 4

1.2.

Rumusan Masalah ............................................................................................................ 5


1.3.

Manfaat ............................................................................................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................................. 6
2.1. Pengertian Pengusaha .......................................................................................................... 6
2.2. Ciri dan Sifat Pengusaha / Entrepreneur.............................................................................. 6
2.3. Sikap Entrepreneur............................................................................................................... 7
2.4. Kemampuan Entrepreneur................................................................................................... 8
2.5. Pengertian Bisnis .................................................................................................................. 9
2.6. Ide Bisnis............................................................................................................................... 9
2.7. Peluang Bisnis ..................................................................................................................... 10
2.8. Menyusun Rencana Bisnis .................................................................................................. 10
2.9. Yang Harus Diperhatikan Dalam Bisnis .............................................................................. 11
2.10. Menetapkan Sasaran Bisnis ............................................................................................. 12
2.11. Merumuskan Strategi Bisnis............................................................................................. 14
2.12. Pengertian Pemasaran ..................................................................................................... 15
BAB III PROSES DAN HASIL ............................................................................................................ 15
3.1. Memulai Bisnis Kemeja Flanel ............................................................................................ 16


2

3.2. Strategi Pemasaran Kemeja Flanel ..................................................................................... 21
3.3. Masalah – Masalah yang Muncul dan Cara Mengatasinya ................................................ 24
BAB IV KESIMPULAN ..................................................................................................................... 26
4.1. Kesimpulan ......................................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 27

3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah
Pengusaha adalah seseorang yang melakukan suatu usaha, baik itu dalam bentuk apapun.

Banyak sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha, salah satunya adalah mempunyai
keyakinan yang kuat, Maksudnya seorang pengusaha / entrepreneur harus yakin terhadap
bisnis apa yang akan dijalankan dan diiringi dengan mempunyai sifat pantang menyerah.

Saat ini banyak seorang pengusaha yang berkecimpung di berbagai bidang salah satunya
adalah bidang fashion. Banyak sekali berbagai macam barang atau produk yang termasuk
kedalam bidang fashion ini, salah satunya adalah Kemeja Flanel. Kemeja Flanel adalah kemeja
yang terbuat dari bahan wol. Sangat cocok untuk dipakai dalam situasi apapun dan
dikombinasikan dengan pakaian yang lain. Kemeja Flanel ini merupakan salah satu gaya
penampilan yang tidak pernah usang dan banyak digemari oleh berbagai kalangan salah
satunya adalah kalangan para remaja, Oleh karena itu sangat cocok untuk dijadikan sebagai
bidang bisnis karena mempunyai prospek yang menjanjikan.
Dalam memulai bisnis Kemeja Flanel hal – hal yang harus dilakukan yaitu memulai
perancangan strategi bisnis baik itu strategi dalam melakukan pemasaran produk atau dalam
mendapatkan konsumen sebanyak banyaknya, menentukan kategori bisnis, dll. Banyak
pengusaha yang gagal dalam menjalankan bisnisnya karena berbagai macam masalah. Masalah
ini dapat dibagi dua yaitu, masalah internal atau masalah external. Masalah internal adalah
masalah – masalah yang timbul dari pelaku usaha tersebut atau dari suatu organisasi. Masalah
ini merupakan aspek yang paling utama dalam kegagalan suatu bisnis. Beberapa masalah
internal antara lain tidak tepatnya segmentasi pasar yang diterapkan dalam berbisnis,
kurangnya pemahaman dalam strategi pemasaran atau strategi untuk mendapatkan konsumen
sebanyak banyaknya, kurang memperhatikan risiko yang nantinya akan dihadapi dan cara
penyelesaiannya. Untuk itulah perlu pemahaman tentang masalah – masalah yang telah
dijabarkan diatas, Olah karena itu pe ulis

Bis is Ke eje Fla el Berdasarka

e

uat karya tulis il iah te ta g Me

Pri sip Kewirausahaa
4

a gu

agar para pengusaha yang ingin

memulai bisnis ini bisa mempunyai pengetahuan yang lebih tentang bagimana cara
membangun suatu bisnis sehingga hasilnya sesuai dengan harapan.

1.2.

Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka didapat suatu masalah – masalah yang
muncul, yaitu :
1. Bagaimana memulai bisnis Kemeja Flanel ini ?
2. Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan dalam menjalankan bisnis Kemeja Flanel
?
3. Apasaja masalah – masalah yang muncul dalam menjalankan bisnis kemeja flanel ini dan
bagaimana cara mengatasinya ?

1.3.

Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ilmah ini yaitu :
-

Untuk mengetahui bagaimana cara membagun suatu bisnis kemeja flanel

-

Mengetahui masalah - masalah apa yang muncul pada saat menjalankan bisnis kemeja

flanel

-

Untuk memberi ilmu pengetahuan baru kepada para pembacanya

5

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Pengusaha
Pengusaha adalah orang yang dapat dikategorikan sebagai Wiraswasta atau Wirausaha
(teori ekonomi modern). Bila usahanya stagnan atau tidak berekembang maka pengusaha
tersebut disebut sebagai Wiraswasta sedangkan bila usahanya tumbuh, berkembang dan maju
maka pengusaha tersebut disebut sebagai Wirausaha. (Soegoto, 2009, hal. 26)
2.2. Ciri dan Sifat Pengusaha / Entrepreneur
(Soegoto, 2009, hal. 28) Ciri dan sifat seorang Entrepreneur ditunjukan pada table berikut :
Ciri
1. Percaya Diri


Sifat
Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme

2. Berorientasi tugas dan Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki
hasil

ketekunan dan ketabahan, memiliki tekat yang kuat, suka
bekerja keras, energik, dan memiliki inisiatif

3. Pengambil Risiko

Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada
tantangan.

4. Kepemimpinan

Berjiwa pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran atau kritik yang membangun


5. Keorsinilan

Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serbabisa dan
memiliki jaringan bisnis yang luas

6. Berorientasi ke masa Persepsi dan memiliki cara pandang/cara piker yang
depan
7. Jujur dan Tekun

berorientasi ke masa depan
Mengutamakan kejujuran dalam bekerja dan tekun dalam
menyelesaikan hasil

6

2.3. Sikap Entrepreneur
(Soegoto, 2009, hal. 30-31)Sikap yang harus dimiliki seorang entrepreneur dalam membangun
dan mengembangkan usaha adalah :
1. Disiplin
Disiplin atas ketepatan waktu, kualitas pekerjaan, system kerja, kesepakatan yang

dibuat dan taat azas.

2. Komitmen Tinggi
Memiliki komitmen yang tinggi, jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada
kemajuan) atas kesepakatan yang telah dibuat dengan seseorang, baik terhadap dirinya
sendiri maupun orang lain. Jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada
kemajuan).
Komitmen terhadap konsumen adalah pelayanan prima yang berorientasi pada
kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan
dan problem solving bagi masalah konsumen sehingga kepercayaan konsumen akan
berimbas pada pembelian yang terus meningkat sehingga profit perusahaan meningkat.

3. Jujur
Wirausahawan harus menjunjung tinggi kejujuran dalam melakukan kegiatan usahanya
sehingga akan mendapatkan konsumen actual dan potensial, baik jangka pendek
maupun jangka yang panjang.

4. Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya
kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara

berfikir yang maju, penuh dengan gagasan – gagasan baru yang berbeda dengan produk
– prooduk yang telah ada selama ini di pasar.
Gagasan – gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk
ataupun waktu. Justru sering kali ide – ide genius yang memberikan terobosan –
7

terobosan baru dalam dunia usaha awalnya dilandasi oleh gagasan – gagasan kreatif
yang kelihatannya mustahil.
Gagasan – gagasan yang genius umunya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari
wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan
inovasi agar laku dipasar.
Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan niai
guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan
e perhatika

arket orie ted atau apa ya g seda g laku dipasara .

5. Mandiri
Seorang Entrepreneur harus memiliki sikap mandiri dalam mengelola usahanya, yakni
tidak bergantung pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk
mencukupi kebutuhan usahanya.

6. Realistis
Penetapan keputusan bisnis harus realistis, objektif dan rasional dengan melihat
fakta/realitas di lapangan dan menyeleksi masukan atau saran dari luar.

2.4. Kemampuan Entrepreneur
(Soegoto, 2009, hal. 32) Seorang Entrepreneur harus memiliki kemampuan :
1. Self Knowledge, yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukan atau
ditekuni.
2. Imagination, yaitu memiliki imajinasi, ide, dan perspektif serta tidak mengandalkan
sukses masa lalu.
3. Practical Knowledge, yaitu memiliki pengetahuan praktis misalnya pengetahuan teknik,
desain, processing, pembukuan, administrasi, dan pemasaran.
4. Search Skill, yaitu kemampuan untuk menemukan dan berkreasi,,
5. Foresight, yaitu berpandangan jauh ke depan.

8

6. Computation Skill, yaitu kemampuan berhitung dan kemampuan memprediksi keadaan
masa yang akan datang.
7. Communication Skill, yaitu kemampuan untuk berkominkasi, bergaul, dan berhubungan
dengan orang lain.

2.5. Pengertian Bisnis
(Soegoto, 2009, hal. 40) mendefinisikan bahwa Bisnis adalah aktivitas yang dilakukan
oleh sesorang atau sekelompok orang atau nama perusahaan dalam bentuk jasa atau barang
untuk memperoleh laba.

2.6. Ide Bisnis
(Soegoto, 2009, hal. 96-97) Membangun suatu usaha atau bisnis dimulai dari pemikiran
atau ide tentang bagaimana, apa, di mana dan cara memulai bisnis tersebut. Suatu bisnis
dimulai munculnya ide-ide cemerlang dalam benak sesorang tentang keinginan membangun
usaha dan harapan akan keberhasil usaha tersebut. Betuk ide tentang suatu bisnis akan
berbeda-beda pada setiap orang, sesuai karakter, pengalaman, keahilan, pengaruh lingkungan
atau sense yang dimiliki masing-masing orang.
Berikut ini berbagai ide bisnis yang menjadi penggerak seseorang membuka usaha atau
membangun bisnisnya :
-

Hobi

-

Terbitkan

-

Mengamati

-

Catat secara hukum

-

Membantu orang

-

Adakan pertunjukan

-

Ide lama

-

Nasihat ke orang lain

-

Ide orang lain

-

Konsumsi Masyarakat

-

Kolaborasi

9

2.7. Peluang Bisnis
(Soegoto, 2009, hal. 98-102) Titik fokus pertama dalam Entrepreneruship adalah apakah
sesorang melihat adanya peluang bisnis di sekitarnya atau tidak. Peluang bisnis merupakan
situasi yang memungkinkan terciptanya kerangka berpikir baru dalam rangka mengkreasi dan
mengkombinasikan sumber daya untuk menghasilkan profit. Peluang bisnis merupakan
kesempatan bagi seseorang untuk membuka usaha sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan,
atau pengalaman yang dimiliki.
Faktor- Fakor Peluang Bisnis
1. Perubahan Teknologi
2. Perubahan Politik dan Kebijakan
3. Perubahan Demografi
4. Institusi Pendiikan
5. Akses Informasi
6. Variasai Pengalaman Hidup
7. Ikatan Sosial
8. Kepribadian
9. Motivasi
10. Evaluasi Diri
11. Karakteristik Kognitif

2.8. Menyusun Rencana Bisnis
Rencana bisnis (bussines plan) adalah dokumen tertulis yang berisi tujuan usaha, rencana
penjualan, rencana keuangan, dan sasaran yang ingin dicapai dari usaha tersebut. Rencana
usaha merupakan pedoman bagi entrepreneur, karyawan, rekanan, kreditor, dan pihak-pihak
lain dalam mengimplementasikan usaha tersebut.

10

1. Menetapkan Tujuan dan Sasaran
Yakni penjabaran atas tujuan usaha, strategi yang dipakai, implementasi dilapangan dan
sasaran yang diharapkan dari usaha tersebut.

2. Peramalan Penjualan
Yaitu memperkirakan seberapa besar produk yang akan laku terjual, jumlah persediaan
barang digudang, luas ruang usaha yang akan dipakai dan tenaga kerja yang dibutuhkan.

3. Rencana Keuangan
Yakni, perencanaan modal awal yang dibutuhkan, dana cadangan yang tersedia, titik
pokok (break even point), neraca keuangan serta aliran kas. (Soegoto, 2009, hal. 114)

2.9. Yang Harus Diperhatikan Dalam Bisnis
(Soegoto, 2009, hal. 115-116) Agar usaha baru yang kita bangun berhasil, faktor - faktor yang
perlu diperhatikan adalah :
1. Tekad Kuat, Kerja Keras, dan Dedikasi
Kita harus memiliki tekad yang kuat bahwa usaha yang kita bangun akan berhasil.
Dengan kerja keras dan dedikasi yang tinggi atas usaha yang kita bangun. Kita akan
dapat mengatasi kendala, melalui rintangan bahkan meminimalkan faktor-faktor
penghambat usaha.

2. Kompetensi Manajerial
Kompetensi menajerial harus kita miliki dengan mengikuti kursus, pelatihan, seminar,
lokakarya dan belajar dari yang sudah ahli atau berpengalaman di bidang usaha ini.

3. Permintaan Pasar
Kita harus jeli dan tanggap mencermati permintaan pasar atas suatu produk atau jasa
agar tidak didahului pesaing dan menjadi pemimpin besar.
11

4. Kontrol yang Ketat
Jangan pernah memberi celah terjadinya penyimpangan dalam usaha anda karena lamakelamaan akan membesar dan merusak sistem. Ekonomi yang ketat juga dibutuhkan
agar keberlangsungan bisnis tetap terjaga

5. Beri Perhatian
Kita harus memberi perhatian pada semua tingkatan atau struktur yang ada dalam
perusahaan agar semangat kerja karyawan tetap terjaga dan sesuai yang diharapkan.

2.10. Menetapkan Sasaran Bisnis
(Soegoto, 2009, hal. 136-138) Dalam melaksanakan bisnisnya, setiap perusahaan harus
menetapkan sasaran bisnis sebagai target kinerja yang ingin dicapai sekaligus untuk mengukur
keberhasilan atau kegagalan program kerja yang telah ditetapkan.
Untuk perusahaan baru, sasarannya lebih ditujukan pada pengenalan produk dan untuk
mendapatkan pelanggan sebanyak mungkin. Sementara untuk perusahaan yang telah dikenal
masyarakat, sasarannya umumnya pada pertumbuhan peningkatan pengapatan perusahaan.
Dalam

menetapkan

sasaran

bisnisnya,

Top

manajemen

setiap

perusahaan

harus

merumuskannya melalu rapat pimpinan. Melalui rapat pimpinan, garis besar sasaran bisnis
ditetapkan untuk selanjutnya dijabarkan dan dilaksanakan oleh Middle Management. Sasaran
bisnis yang telah dijabarkan di tingkat manajemen menengah kemudian dilaksanakan oleh
Lowe Management sesuai bagian dan bidang tugas masing – masing untuk berinteraksi dengan
konsumen.

Tujuan Penetapan Sasaran Bisnis
1. Memberi arah dan panduan bagi para manajer pelaksana
Hal ini untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya kesalahan pada unit – unit kerja
yang ada dalam perusahaan.
12

2. Alokasi Sumber daya
Sumber daya yang ada diproritaskan penggunaanya pada pengadaan sasaran dan
prasarana yang mendukung tercapainya sasaran perusahaan.

3. Membangun budaya perusahaan
Dalam mencapai sasaran bisnis perlu dibangun budaya perusahaan untuk menjadi
terbaik melalui pemberian penghargaan atas suatu keberhasilan dan tidak menolerir
suatu kegagalan.

4. Membantu manajer menilai kinerja
Kinerja manajerial suatu bagian dinilai dari tercapai tidaknya saran yang ingin dicapai.

Target Sasaran Bisnis
Setiap perusahaan memiliki target sasaran bisnis yang ingin dicapai dalam jangka waktu
tertentu, yakni
 Sasaran jangka pendek ( 1 tahun pertama )
Sasaran jangka pendek umumnya dilakukan dalam 1 tahun pertama. Sasaran utama
jangka pendek adalah menetapkan : Lokasi, Jenis produk, Rekrutmen Tenaga Kerja,
Membangun Sistem Organisasi, Pengenalan Produk atau Jasa ke Konsumen atau
Pasar, Mendapatkan Konsumen atau Pelanggan Baru.
 Sasaran jangka menenah ( tahun ke-2 hingga tahun ke-5)
Ditujukan untuk sasaran dalam waktu dua hingga lima tahun mendatang. Sasaran
jangka menegah terutama ditujukan untuk melakukan : Evaluasi, Perbaikan, Analisis
SWOT, Pelayanan Lebih Baik, Pemasaran, Penetapan Keuangan, Adaptasi Lingkungan,
Pengembangan.

13

 Sasaran jangka panjang
Ditujukan untuk sasaran jangka dalam waktu lebih dari 5 tahun kedepan. Sasaran jangka
panjang terutama ditujukan untuk melakukan : Membagun Keunggulan, Bersaing,
Stabilitasi Usaha, Pengembangan Lanjut, dan Melakukan Ekspansi Global (keluar
wilayah atau keluar negeri).

2.11. Merumuskan Strategi Bisnis
(Soegoto, 2009, hal. 138-139) Merumuskan strategi bisnis berarti menciptakan program yang
luas dari aspek praktis dalam menetapkan sasaran, menetapkan jadwal dan memilih taktik,
yang menggambarkan maksud organisasi.
Perumusan strategi dilakukan baik oleh manajemen puncak maupun melibatkan seluruh
anggota organisasi. Stategi bisnis berisi garis besar bagaimana bisnis mencapai tujuannya dan
bagaimana bisnis merespons tantangan dan kebutuhan baru, Strategi bisnis yang dirumuskan
dengan baik penting bagi keberhasilan suatu bisnis.Rumusan strategi bisnis, sebagi berikut
1. Menetapkan Sasaran Bisnis
Sasaran strategi bisnis adalah sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari
pernyataan misi perusahaan. Pernyataan misi perusahaan adalah pernyataan cara
perusahaan mencapai sasaran dalam lingkungan bisnis itu dijalankan.

2. Menganalisis Organisasi Lingkungan
Untuk menganalisis Ogranisasi dan Lingkungan kita dapat menerapkan metode
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), yakni metode untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan acaman yang ada.

3. Menyesuaikan Organisasi dan Lingkungan
Langkah terakhir dalam perumusan strategi adalah menyesuaikan kekuatan dan
kelemahan organisasi dengan peluang dan ancaman yang ada di lingkungan
organisasi bisnis berada. Proses penyesuaian merupakan kunci dari perumusan
14

strategi. Proses penyesuaian

yang tepat merupakan

faktor

keberhasilan

perencanaan pelaksanaan bisnis.

2.12. Pengertian Pemasaran
(Soegoto, 2009, hal. 162) Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
penetapan harga, promosi dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dan perusahaan sekaligus.

Gambar 1. Konsep Utama Pemasaran

BAB III
PROSES DAN HASIL

15

3.1. Memulai Bisnis Kemeja Flanel
Untuk memulai bisnis kemeja flanel ini langkah yang harus dilakukan yaitu menyiapkan
strategi bisnis terlebih dahulu. Ini akan menjadi pedoman kita dalam menjalankan bisnis
nantinya. Setelah menyiapkan rencana bisnis langkah selanjutnya adalah mempersiapkan
modal. Modal ini tidak harus selalu berhubungan dengan uang, bisa berupa barang, jasa, dsb.
Meskipun pada akhirnya modal ini berupa uang yang nantinya digunakan untuk memproduksi
barang (Kemeja Flanel). Bagi yang belum mendapatkan modal yang cukup , terdapat banyak
sekali cara yang dapat dilakukan untuk menambah modal produksi, salah satu cara yang paling
banyak digunakan oleh orang – orang saat ini adalah dengan menjadi resseler suatu produk.
Reseller adalah orang yang berkegiatan menjual kembali produk orang lain atau supplier.
Menjadi reseller ini tidak diperlukan biaya sama sekali (gratis), kita bisa memanfaatkan social
media ataupun website penjualan online untuk menjadi resseler. Dalam menjual kembali
produk orang lain kita bisa memanfaatkan social media sebagai tempat penjualan, banyak
sekali keuntungan yang didapat dari aktvitas penjualan di social media ini, diantaranya :
1. Gratis
2. Efisien (tidak menyita banyak waktu)
3. Mudah dilakukan,
4. Cepat, dsb.
Setelah mendapatkan modal yang cukup untuk produksi barang yang didapat dengan
menjadi reseller, selenjutnya kita bisa membuat produksi barang sendiri. Sebelum
memproduksi kemeja flanel ini sebaiknya lakukan analisis atau pengamatan terlebih dahulu.
Tanpa pengamatan sulit sekali rasanya bagi suatu bisnis menjadi berkembang, karena suatu
bisnis yang sukses pasti melakukan tahap analisis terlebih dahulu untuk berbagai kebutuhan
dan juga ini mencerminkan skill yang dimiliki oleh seorang pengusaha yaitu jeli / pandai melihat
peluang, hal ini tentunya dilakukan dengan melakukan pengamatan terlebih dahulu.
Analisis Pasar

16

Pengamatan atau analisis pasar ini merupakan salah satu strategi yang paling jitu dan
sering digunakan oleh para pengusaha lainnya. Pe ga ata atau a alisis di lapa ga

isa

mencakup berbagai banyak hal, antara lain :
1. Mengenai produk / barang yang nantinya akan dipasarkan
2. Mengenai Produk pesaing
3. Mengenai Lokasi usaha
4. Mengenai kebiasaan konsumen, mengenai trend pasar,dll.
Dalam bisnis kemeja flanel tahap analisis atau pengamatan yang terlebih dahulu dilakukan
adalah analisis mengenai produk, kita harus melihat model – model dari kemeja flanel yang saat
ini sedang trend dipasaran, tujuannya supaya produk yang nantinya akan kita jual laku
dipasaran dan juga untuk menghindari produk menjadi tidak laku. Setelah tahap pengamatan
selesai dilakukan langkah selanjutnya adalah memulai produksi, dalam kegiatan ini mencangkup
rancangan atau desain produk, bahan yang digunakan, pentetapan harga dll.

Desain Produk

17

Melakukan Desain atau membuat rancangan produk merupakan kegiatan yang bisa
menentukan laku atau tidaknya produk dipasaran. Umumnya dalam membeli kemeja flanel,
konsumen melihat dari modelnya, disamping bahan dari produk tersebut dan juga harganya.

Gambar 2. Model - Model Kemeja Flanel

Untuk itu buat model kemeja flanel yang bagus yang bisa menarik perhatian konsumen
untuk membeli produk kita. Buat model kemeja flanel yang berbeda dari yang ada dipasaran.
Dalam membuat model ini memang diperlukan effort lebih, karena kita dituntut untuk memiliki
daya imajinasi, daya kreatifitas yang tinggi dan juga memiliki inovasi. Hal ini bersesuaian dengan
sikap yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
Jika kita tidak memiliki daya imajinasi, kreatifitas ataupun inovasi yang tinggi, kita bisa merekrut
atau mencari orang yang ahli di bidang desain. Dalam merekrut karyawan tentunya terdapat
langkah – langkah yang harus dilkukan sehingga karyawan yang kita punya nantinya bisa
bekerja sesuai dengan apa yang kita instruksikan sebelumnya.

18

Bahan Produk
Setelah tahap desain selesai, maka langkah selanjutnya adalah menetukan jenis bahan apa yang
akan kita gunakan dalam kemeja flanel nantinya. Terdapat banyak sekali jenis bahan yang ada,
umumnya kemeja flanel ini menggunakan jenis bahan wol. Berikut adalah jenis bahan yang
terbaik untuk diguanakan dalam membuat kemeje fanel :
1. Kain Wool
Kain wool merupakan kain yang umunya dipakai pada kemeja flanel

Gambar 3. Bahan Wol pada Flanel

2. Kain Katun

19

Kain katun merupakan jenis kain selanjutnya yang cocok untuk menjadi bahan dasar dari
kemeja flanel. Kain ini memiliki banyak keuntungan yaitu karakteristiknya tidak mudah
luntur, terasa dingin dan juga sedikit kaku serta menyerap keringa, selain itu memilki
karakteristik tidak muda kusut sehingga sangat nyaman digunakan.

Gambar 4. Kain Katun

Gambar 5. Kain Katun pada Flanel

3. Kain Oxford atau Kain Tropical
Kain Tropical adalah jenis bahan yang bisa diigunakan untuk membuat seragam sekolah,
kemeja kantoran dan kemeja flanel. Kain ini cocok dan nyaman untuk gaya formal
ataupun casual karena bahannya yang mempunyai tampilan seperti titik – titik.

Gambar 6. Kain Oxford

4. Kain Acrylic
20

Kain acrylic ini sangat mirip dengan kain wol sehingga cocok untuk dijadikan bahan
dalam kemeja flanel.

Gambar 7. Kain Acrylic

Gambar 8. Kain Acrylic Pada Flanel

Dalam menentukan bahan untuk kemeja flanel itu sendiri tentunya harus disesuaikan dengan
budget yang ada. Setelah kita menentukan bahan produk yang akan dipakai dan kemeja flanel
sudah siap untuk dipasarkan maka, langkah selanjutnya adalah melakukan pemasaran produk.

3.2. Strategi Pemasaran Kemeja Flanel
Setelah barang telah selesai diproduksi maka langkah selanjutnya adalah melakukan
pemasaran, seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa menjadi reseller dan kemudian
21

menjual barang dagangannya lewat social media, itu merupakan salah satu dari strategi
pemasaran. Dalam melakukan pemasaran kemeja flanel tidak jauh berbeda dengan
memasarkan produk pakaiannya lainnya. Kita harus jeli dalam melihat peluang dan pandai
dalam memanfaatkan tools – tools yang ada untuk melakukan pemasaran. Kegiatan pemasaran
harus dilakukan seefektif mungkin sehingga tepat dengan sasaran yang telah ditentukan pada
saat menyusun strategi bisnis sebelumnya. Terdapat beberapa proses yang mencangkup
kedalam kegiatan pemasaran yaitu, penetapan harga, promosi, dan pendistribusian barang.
Berikut adalah penjelasana mengenai kegiatan pemasaran tersebut :
1. Penetapan Harga
Dalam menetapkan harga suatu kemeja flanel ditentukan oleh beberapa faktor yaitu,
faktor internal atau external. Faktor internal adalah faktor yang ada pada saat proses
produksi suatu produk sedangkan faktor external adalah faktor yang dipengaruhi oleh
keadaan pasar saat ini. Faktor internal menjadi faktor yang mudah dikelola karena
seiring dengan proses produksi kita bisa menentukan harga dari Kemeja Flanel. Hal – hal
yang menjadi pertimbangan penentuan harga produk berdasarkan pada faktor internal
antara lain :
1. Jenis Bahan yang digunakan
Jenis bahan yang digunakan menjadi salah satu pertimbangan utama dalam
menentukan harga produk, jenis bahan yang bagus tentunya akan
berpengaruh juga terhadap mahal atau tidaknya harga kemeja flanel.
Umumnya kemeja flanel yang jenis bahannya kain wol lebih mahal daripada
jenis bahan yang lain yaitu berkisar antara Rp.200.000 – Rp400.000 tentunya
diiringi dengan faktor lain. Tetapi semua harus disesuaikan dengan modal
yang ada.

2. Brand / Merk
Hal lain yang menjadi bahan pertimbangan penetapan harga produk yaitu
merk. Jika kita memiliki brand / merk tersendiri tentunya produk yang dijual
22

lebih mahal daripada produk yang tidak memiliki merk, karena dengan
adanya merk pada suatu produk ini akan menjadi ciri / identitas sehingga kita
selalu memperhatikan kualitas dari produk. Merk ini memiliki banyak
keuntungan terhadap produk salah satunya supaya produk yang kita jual
mudah dikenali oleh konsumen.

3. Model / Design
Model dari kemeja flanel bisa menjadi bahan pertimbangan selanjutnya.
Model Kemeja Flanel yang rumit dan terlihat elegant harganya tentunya lebih
mahal daripada model yang umumnya beredar dipasaran.

Selain faktor internal, faktor lain yang berpengaruh adalah faktor external yaitu trend
harga dipasaran, jika harga kemeja flanel dipasaran dirasa mengalami penurunan maka
kita sebagai pengusaha otomatis harus selalu menyesuaikan dengan harga pasar, karena
jika tidak produk yang kita jual menjadi tidak laku.

2. Promosi
Setelah menentukan harga kemeja flanel maka langkah selanjutnya adalah melakukan
promosi. Promosi ini mempunyai tujuan supaya produk kita dikenali oleh orang lain.
Dalam melakukan promosi terdapat banyak sekali tools yang dapat digunakan yaitu
iklan. Iklan biasanya terdapat pada Koran – Koran, televisi, radio, majalah atau internet.
Kita bisa mempromosikan kemeja flanel lewat televisi, majalah atau internet dengan
berbagai macam pertimbagan. Selain iklan terdapat sarana promosi lain yang lebih
murah atau tidak memerlukan biaya sama sekali yaitu dengan social media. Sarana
promosi dengan media sosial merupakan sarana promosi yang banyak digunakan oleh
pengusaha saat ini, disamping karena gratis juga karena dirasa lebih cepat dikenali
banyak orang.

23

3. Distribusi
Banyak sekali strategi pendistribusian suatu barang. Tetapi semua disesuaikan dengan
produk kita sendiri. Untuk produk pakaian termasuk kemeja flanel startegi distribusi
yang dirasa paling efektif adalah strategi website. Strategi website disini artinya kita
mendistribusikan produk melalui website yang memungkinkan konsumen membeli atau
memilih produk langsung melalui website.

3.3. Masalah – Masalah yang Muncul dan Cara Mengatasinya
Didalam melakukan suatu usaha tentunya tidak pernah terlepas dari masalah, masalah ini bisa
berakibat buruk pada keberlangsungan bisnis kita. Akibat terburuk dari adanya masalah ini
yaitu usaha yang kita jalankan mengalami kebangkrutan. Oleh sebab itu kita sebagai seorang
pengusaha harus mengidentifikasi masalah – masalah yang nantinya akan muncul pada saat
bisnis kita berlangsung dan memecahkan masalah yang dihadapi tersebut. Masalah – masalah
yang muncul pada bisnis kemeja flanel tidak jauh berbeda dengan masalah – masalah yang ada
pada bisnis lain dibidang pakaian. Berikut adalah masalah yang bisa saja muncul pada bisnis
kemeja flanel.
1. Produk yang dijual tidak laku
I i

erupaka

asalah ya g pali g

e eka

agi para pe gusaha kare a ertolak

belakang dengan tujuan para pengusaha yaitu mendapat laba sebanyak mungkin.
Masalah ini bisa disebabkan karena berbagai hal seperti, produk tidak sesuai dengan
kebutuhan konsumen, harga produk kemahalan, kualitasi produk yang buruk.
Cara Mengatasinnya :
-

Lakukan analisa ulang terhadap strategi bisnis yang telah ditentukan

-

Perbaiki kualitas produk jika dirasa belum memuaskan konsumen

2. Mendapat Feedback Buruk dari Konsumen
Masalah ini bisa disebabkan oleh berbagai banyak hal, yaitu berhubungan dengan
kualitas barang, pengiriman barang (Jika dilakukan secara online).

24

Cara Mengatasinnya :
-

Perbaiki kualitas produk jika pelanggan komplen terkait masalah ini

-

Selalu mengutamakan kenyaman dan kepuasan konsumen.

25

BAB IV
KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan
Dari pe
Kewirausahaan ,

ahasa

te ta g

aka dapat dia

Cara Membangun Bisnis Flanel Berdasarkan Prinsip
il kesi pula

ahwa untuk memulai bisnis kemeja flanel hal

yang pertama kali dilakukan adalah menyusun rencana bisnis termasuk didalamnya yaitu
mengindentifikasi kemungkinan masalah yang muncul serta cara mengatasinya. Selanjutnya
adalah menyiapkan modal untuk produksi barang kemudian melakukan pengamatan atau
analisis terhadap kondisi pasar saat ini karena ini merupakan langkah yang sangat penting.
Setelah itu dilanjutkan ketahap produksi produk. Ini mencangkup merancang / mendesingn
produk memilih bahan yang tepat untuk produk yang tentunya sesuai dengan modal.
Selanjutnya proses pemasaran yang meliputi penentuan harga, promosi produk, dan distribusi
produk dengan memperhatikan faktor internal maupun external.

26

DAFTAR PUSTAKA

Soegoto, E. S. (2009). Entrepreneurship: Menjadi Pebisnis Ulung. Elex Media Komputindo.

27