T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tengaran T1 BAB II

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Sumber Belajar
2.1.1. Pengertian belajar
Belajar merupakan kewajiban utama peserta didik sebagai seorang
pelajar.Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa agar menjadi
manusia yang berkualitas saat dewasa nantinya.Melalui belajar, seseorang
dapat mengalami perubahan-peubahan yang terarah.Slameto menjelaskan
tentang pengertian belajar.
“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang
baru
secara
keseluruhan,
sebagai
hasil
pengalamannya
sendiri
dalam
interaksi

dengan
lingkungannya.”1
Pada dasarnya proses belajar dilakukan untuk memperoleh hasil
belajar. Proses belajar terjadi dipengaruhi oleh berbagai faktor, lingkungan
merupakan faktor yang utama dalam menciptakan proses belajar. Interaksi
yang dilakukan seseorang dengan lingkungannya akan mengahasilkan
proses belajar yaitu perubahan tingkah laku. Selanjutnya Asep Jihad dan
Abdul Haris serta Wina Sanjaya menjelaskan perngertian belajar sebagai
berikut.
“belajar adalah kegiatan memproses dan merupakan unsur
yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan
jenjang pendidikan, hal ini berati keberhasilan pencapaian

1

Slameto, 2013, belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Rineka Cipta,
Jakarta,hal 2.

10


tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar
siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya.”2

“Belajar pada dasarnya adalah suatu proses aktivitas
mental
seseorang
dalam
berinteraksi
dengan
lingkungannya sehingga menghasilkan perubahan tingkah
laku yang bersifat positif baik perubahan dalam aspek
pengetahuan, sikap, maupun psikomotor.”3
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan sebuah usaha yang dilakukan seseorang secara sadar
untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara terarah dan terusmenerus yang meliputi seluruh aspek tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya.

2.1.2. Teori Belajar
a. Teori humanisme
Teori humanisme dalam Bambang Warsita menjelaskan.

“Menurut teori humanisme proses belajar harus dimulai
dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia,
yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, dan
realisasi diri peserta didik yang belajar secara optimal.”4
Proses belajar dan pembelajaran menurut teori humanisme ini
harus berhulu dan bermuara pada manusia, artinya belajar apa adanya.
Teori humanisme sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada
proses belajar itu sendiri. Maka teori ini berupaya menjelaskan

2

Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013, Evaluasi Pembelajaran,Multi Pressindo, Yoggyakarta,

hal. 1.
3

Wina Sanjaya, 2008, Perancangan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana Prenada
Media Group, Jakarta, hal. 229
4
Bambang Warsita, 2008, Teknologi pembelajaran landasan dan aplikasinya, Rineka

Cipta, Jakarta, hal 75.

11

konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang di citacitakan dan bentuk proses belajar yang paling ideal. Dengan demikian
teori ini humanisme ini cenderung bersifat eklektik, artinya
memanfaatkan teknik belajar apapun asalkan tujuan belajar peserta
didik tercapai.
b. Teori Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme dalam bukunya Sardiman menjelaskan
bahwa,
“Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan
yang menekankan bahwa pengetahuan kita itu adalah
konstruksi (bentukan) kita sendiri”.5
Menurut pandangan dan teori konstruktivisme, belajar merupakan
proses aktif dari subjek belajar untuk merekonstruksi makna,
sesuatu entah itu teks, kegiatan dialog, pengalaman fisik dan lain –
lain. Belajar bukan merupakan proses mengasimilasikan dan
menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajarinya
dengan pengertian yang sudah dimiliki, sehingga pengertiannya

menjadi berkembang.
Dari pengertian tentang teori konstruktivisme dapat diartikan
bahwa belajar itu bukan semata – mata memindahkan pengetahuan
dari guru ke siswa, tetapi siswa memiliki kemampuan untuk
merekonstruksi pengetahuannya. Dalam hal ini guru berperan

5

Sadirman, 2014, Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar : pedoman bagi guru dan calon
guru, Grafindo Persada, Jakarta, hal.37.

12

sebagai mediator dan fasilitator untuk membantu mengoptimalkan
belajar siswa.
2.1.3. Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar.
Proses belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Dukungan dari berbagai pihak akan mendorong keberhasilan dari proses
belajar seseorang. Menurut Slameto faktor – faktor yang mempengaruhi
belajar banyak jenisnya tetapi dapat di golongkan menjadi dua golongan

saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern 6 . Adapun penjelesanya dari
masing-masing sebagai berikut.
a. ”Faktor – faktor intern
Didalam membicarakan faktor intern ini, akan di bahas menjadi tiga
faktor yaitu : faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kelelahan.
b. Faktor – faktor ekstern
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah di
kelompokan menjadi 3 faktor yaitu , fektor keluarga, faktor sekolah,
dan faktor masyarakat.
1. Faktor keluarga yang meliputu hal-hal sebagai berikut, (a) Cara
mendidik orang tua, (b) Relasi antaranggota keluarga, (c)
Suasana rumah, (d) Keadaan ekonomi keluarga, (e) Pengertian
orang tua, (f) Latar belakang kebudayaan.
2. Faktor sekolah yaitu sebagai berikut : (a) Metode mengajar , (b)
Kurikulum, (c) Relasi guru dengan siswa, (d) Relasi siswa
6

Slameto, op.cit, hal. 54.


13

dengan siswa, (e) Disiplin sekolah, (f) Alat pelajaran, (g) Waktu
sekolah, (h) Standar pelajaran diatas ukuran, (i) Tugas rumah,
(j) Keadaan gedung, (k) Metode belajar.
3. Faktor masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga
berpengaruh

terhadap

belajar

siswa.

Faktor

masyarakat

meliputi, (a) Kegiatan siswa dalam masyarakat, (b) Mass media,
(c) Teman bergaul, (d) Bentuk kehidupan masyarakat”.

2.1.4. Pengertian Sumber Belajar
Belajar merupakan tugas utama seorang siswa. Siswa dalam belajar
dapat memanfaatkan

berbagai sumber belajar

yang ada.Daryanto

menjelaskan, dalam proses belajar ada enam kejadian penting yang perlu
ada dan perlu diperhatikan, yaitu :
a. Ciptakan dan jaga perhatian. Tanpa adanya perhatian maka
proses belajar tidak akan terjadi. Perhatian ini sebaiknya
bertingkat, dimana mula-mula harus menarik kemudian tingkat
ketertarikan tersebut perlu dijaga terus sampai berakhirnya
proses belajar.
b. Tunjukan ketertarikan pesan yang sedang diajarkan dengan
pesan yang telah diterima sebelumnya.
c. Arahkan proses belajar dengan menggunakan bahan-bahan
visual, audio, verbal dan kombinasi dari berbagai bahan
tersebut, karena bahan tersebut merupakan bahan yang dapat


14

menyajikan isyarat-isyarat dan tekanan bagi berbagai pesan
baru.
d. Ciptakan komunikasi dua arah yang dapat leluasa dan seimbang,
sehingga umpan balik dari dan ke sasaran didik dapat
dimanfaatkan untuk mempercepat tingkat kesamaan bahasa dan
presepsi sarana didik.
e. Ciptakan

dan

pelihara

kondisi

untuk

mengingat-ingat,


menganalisis, menginventarisir, menyimpulkan, menerapkan
dan mengevaluasi pesan yang diterima, karena dengan cara
seperti ini fungsi transfer of learning terjadi.
f. Selama dan setelah selesai belajar, sebaiknya dilakukan kegiatan
evaluasi sesuai dengan tingkat formalitas masing-masing situasi
belajar.7
Keenam kejadian tersebut dapat dibentuuk oleh sumber belajar yang
dimanfaatkan, dibuat, dipilih, dan diterapkan secara tepat. Ahmad Rohani
dan Edgar Dale menjalaskan tentang sumber belajar yaitu,
“Sumber belajar (learning resources) adalah segala
macam sumber yang ada di luar diri seorang peserta didik
dan yang memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses
belajar .”8
“Sumber belajar adalah pengalaman-pengalaman yang
pada dasarnya sangat luas, yakni seluas kehidupan yang
mencakup segala sesuatu yang dapat dialami, yang dapat
menimbulkan peristiwa belajar.”9

7


Daryanto, 2016, Belajar dan mengajar, Yrama Widya, Bandung, hal. 59.
Ahmad Rohani, 1977, Media Instruksional edukatif,Rineka Cipta, Jakarta, hal. 102.
9
Ibid,hal. 102

8

15

Pengertian sumber belajar juga dikemukakan oleh Nana Sudjana
dan Ahmad Rivai.
“Sumber belajar adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna
kepentingan proses belajar-mengajar, baik secara
langsung maupun tidak langsung, sebagian atau secara
keseluruhan.”10
Sementara itu Asosiasi Pendidikan Komunikasi dan Teknologi
pendidikan (Assosiation for Educational Communication and Technology)
dalam Daryanto menjelaskan pengertian sumber belajar.
“Sumber belajar adalah berbagai atau semua sumber baik
yang berupa data, orang, dan wujud tertentu yang dapat
digunakan oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah
maupun secara terkombinasi, sehingga mempermudahkan
siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.”11
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa sumber belajar adalah segala sumber baik yang sudah ada maupun
dengan sengaja diadakan dan pengalaman-pengalaman yang bermanfaat
dalam proses belajar baik secara langsung maupun tidak langsung, secara
terpisah maupun terkombinasi.
2.1.5. Jenis – jenis sumber belajar
Sumber belajar dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan sudut
pndang tertentu. Menurut Daryanto sumber belajar dilihat dari segi tipe
atau asal usulnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu (1) sumber belajar
yang dirancang (learning resources by design), (2) Sumber belajar yang

10

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 1989, Teknologi Pengajaran, Sinar Baru, Bandung, hal.

76.
11

Daryanto, op.cit, hal. 60.

16

mudah tersedia (learning resources by utilization). 12 Adapun penjelesan
masing-masing yaitu sebagai berikut :
1. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by
design)adalah sumber belajar yang memang sengaja dibuat

untuk tujuan instruksional. Oleh karena itu dasar rancanganya
adalah isi, tujuan kurikulum, dan ciri-ciri siswa tertentu. Sumber
belajar jenis ini sering disebut sebagai bahan instruksional (
instructional

materials).

Contohnya : bahan pengajaran

terprogram, modul, transaransi untuk sajian tertentu, slide untuk
sajian tertentu, guru bidang studi, film topik ajaran tertentu,
video topik khusus, komputer instruksional.
2.

Sumber belajar yang mudah tersedia (learning resources by
utilization) adalah sumber belajar yang telah ada untuk mksud

non-instruksional, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber
belajar yang kualitasnya setingkat dengan jenis by design.
Contohnya : safari gaden, kebun raya, taman nasional, museum
bahari, museum wayang, slide tentang kota New York, buku
biografi.
Menurut

Assosiation

for

Educational

Communication

and

Technology (AECT) dalam Daryanto, sumber belajar dibedakan menjadi

6(enam) jenis, yaitu (1) pesan, (2) orang, (3) bahan, (4) alat, (5) teknik, (6)
lingkungan13. Adapun penjelasanya masing-masing sebagai berikut.

12

Daryanto, op.cit, hal. 62.
Daryanto, op.cit, hal.61.

13

17

1. Pesan (massage)
Pesan merupakan sumber belajar yang meliputi pesan
formal, yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi, seperti
pemerintah

atau

pesan

yang

disampaikan

dalam

situasi

pembelajaran.
2. Orang
Adalah manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan,
pengolah, dan penyaji pesan.
3. Bahan
Bahan adalah sesuatu ujud tertentu yang mengadung pean
atau saran untuk disajikan dengan menggunakan alat atau bahan
itu sendiri tanpa alat penunjang apapun.Bahan ini sering disebut
sebagai media atau software atau perangkat lunak.
4. Alat
Alat adalah sesuatu perangkat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan tadi.
5. Teknik
Teknik diartikan sebagai prosedur yang runtut atau acuan
yang dipersiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang,
dan lingkungan belajar secara terkombinasi dan terkoordinasi
untuk menyampikan ajaran atau materi pelajaran.

18

6. Lingkungan
Lingkungan yaitu situasi disekitar proses belajar mengajar
terjadi, lingkungan ini dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan
berbentuk fisik dan non fisik.
Pendapat tersebut diperkuat oleh Ahmad Rohani yang membagi
sumber belajar menjadi enam jenis, yaitu :
1. Sumber belajar cetak : buku, majalah, ensiklopedi, brosur,
Koran, poster, denah, dan lain-lain.
2. Sumber belajar non cetak : film, slide, video, model, boneka,
audio kaset, dan lain-lain.
3. Sumber belajar yang berupa fasilitas : auditorium, perpustakaan,
ruang belajar, meja belajar individual, studio, lapangan
olahraga, dan lain-lain.
4. Sumber belajar yang berupa kegiatan : wawancara, kerja
kelompok, observasi, simulasi, permainan, dan lain-lain.
5. Sumber belajar yang berupa lingkungan dari masyarakat :
taman, terminal, dan lain-lain.14
Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa jenis-jenis sumber belajar yaitu, pesan yang disampaikan, manusia
sebagai fasilitator, sumber belajar cetak, sumber belajar non cetak,
lingkungan sekitar.

14

Ahmad Rohani, op.cit, hal. 111.

19

2.1.6. Manfaat sumber belajar
Suatu kegiatan belajar akan lebih efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan instruksional jika melibatkan komponen sumbe belajar
secara terencana. Hal tersebut dikarenakan sumber belajar merupakan
komponen penting dalam beajar serta mempunyai manfaat yang besar.
Menurut Ahmad Rohani manfaat sumber belajar dibagi menjadi beberapa
macam, yaitu :
A. Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkret
kepada peserta didik. Misal, karyawisata ke obyek-obyek
seperti pabrik, pelabuhan, kebun binatang, dan sebagainya.
B. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan,
dikunjungi, atau dilihat secara langsung dan konkret. Misal,
denah, sketsa foto, film, majalah dan sebagainya.
C. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada
didalam kelas. Misal, buku-buku teks, foto-foto, film,
narasumber majalah dan sebagainya.
D. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru. Misal,
buku-buku bacaan, encyclopedia, majalah.
E. Dapat

membantu

memecahkan

masalah

pendidikan

(instruksional) baik dalam lingkup makro maupun mikro. Misal
secara makro : sistem belajar jarak jauh melalui modul. Secara
mikro : pengaturan ruang (lingkungan) yang menarik, simulasi,
penggunaan film.

20

F. Dapat memberi motivasi yang positif, apabila diatur dan
direncanakan pemanfaatanya secara tepat.
G. Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang
lebih lanjut. Misal, buku teks, buku bacaan, film dan lain-lain
yang mengandung daya penalaran sehingga dapat merangsang
peserta didik untuk berfikir, menganalisis dan berkembang
lebih lanjut.15
Manfaat sumber belajar yaitu, menyajikan bahan yang diperlukan
dalam belajar, memberikan informasi yang akurat, menambah wawasan,
merangsang untuk berfikir kritis, dan membantu memecahkan sebuah
permasalahan.
2.2.Teknologi Informasi
2.2.1. Pengertian teknologi informasi Teknologi.
Teknologi Informasi sangat berperan dalam kehidupan sehari –
hari.Aktivitas manusia sangat bergantung pada teknologi yang ada pada
saat ini. Adanya teknologi informasi akan menunjang segala aktivitas
dalam berbagai bidang salah satunya dibidang pendidikan. Teknologi
informasi tidak bisa dilepaskan dalam dunia pendidikan. Proses belajar
mengajar mengajar saat ini, menggunakan teknologi informasi sebagai
sumber belajarnya. Menurut Lucas dalam Deni darmawan menyatakan
bahwa,
“Teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang
di terapkan untuk memproses dan mengirim informasi
dalam bentuk elektronis, seperti mikrokomputer, komputer
15

Ahmad Rohani, op.cit, hal. 103.

21

mainframe, membaca barcode, software pemproses
transaksi perangkat lunak untuk lembar kerja, perangkat
komunikasi dan jaringan”.16

Deni Darmawan dan Bambang Warsita menyatakan pengertian
teknologi informasi.
“Teknologi informasi adalah serangkaian tahapan
penanganan informasi, yang meliputi penciptaan
informasi, pemeliharaan saluran informasi, seleksi dan
transmisi informasi, penerimaan informasi secara selektif,
penyimpanan dan penelusuran informasi dan penggunaan
informasi.17”
“Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana
(hardware, software, useware) sistem dan metode untuk
memperoleh, mengirimkan, mengolah menafsirkan,
menyimpan, mengorganisasikan dan menggunakan data
secara bermakna.”18
Berdasarkan beberpa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa teknologi informasi adalah serangkaian sarana dan prasarana untuk
dapat mengirim, menerima, dan menyimpan informasi secara langsung
maupun tidak langsung.
2.2.2. Perangkat Teknologi Informasi
Teknologi informasi secara sederhana dikatakan sebagai ilmu yang
diperlukan untuk mengelola informasi agar informasi tersebut dapat dicari
dengan mudah dan akurat.Teknologi informasi dapat digunakan untuk
mendapatkan suatu informasi yang dibutuhkan dari media elektronik
maupun cetak melalui beberapa perangkat teknologi informasi. Menurut
Jamal Ma’mur Asmani ada beberapa perangkat teknologi informasi, yaitu :
16

Deni Darmawan, 2012, Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Remaja
Rosdakarya, Bandung, hal 16
17
Deni Darmawan ibid hal 21
18
Bambang Warsita, op.cit, hal 135.

22

1. Komputer
Komputer adalah perangkat berupa hardware dan software yang
digunakan untuk membantu manusia dalam mengolah data
menjadi informasi dan menyimpanya untuk ditampilkan dilain
waktu.
2. Laptop/notebook
Laptop/notebook adalah perangkat canggih yang fungsinya
sama dengan komputer, tetapi bentuknya praktis dapat dilipat
dan dibawa kemana-mana.
3. Deskbook
Deskbook adalah perangkat sejenis komputer dengan bentuknya
yang jauh lebih praktis, yaitu CPU menyati dengan monitor
sehingga mudah diletakan diatas meja tanpa memakan banyak
tempat.
4. Kamus elektronik
Kamus elektronik adalah perangkat elektronik yang dapat
digunakan untuk menerjemahkan antar bahasa.
5. Flashdisk
Flashdisk adalah media penyimpanan data portabel yang
berbentuk universal serial bus.

23

6. Televisi
Televisi merupakan perangkat teknologi informasi yang dapat
menyampaikan informasi dalam bentuk gambar bergerak/video
suara secara langsung.19
Teknologi informasi mempunyai peran besar dalam aktivitas
manusia.Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi berbagai
kegiatan tak terkecuali pada bidang pendidikan, diantaranya dalam bentuk
teknologi

komputasi

multimedia.Teknologi

informasi

juga

dapat

melahirkan fitur-fitur baru dalam dunia pendidikan.
Menurut Deni Darmawan mengenai sistem bembelajaran berbasis
multimedia.
“Sistem pembelajaran berbasis multimedia dapat
menyajikan materi pelajaran yang lebih menarik, tidak
monoton, dan memudahkan penyampaian.Peserta didik
dapat dengan mandiri mempelajari materi tertentu
menggunakan komputer yang dilengkapi progam berbasis
multimedia.”20
Secara umum multimdia diartikan sebagai kombinasi teks, gambar,
seni grafik, animasi suara dan video.Beberapa perangkat tersebut sangat
membantu dalam bidang pendidikan karena informasi yang dihasilkan
memiliki nilai komunikasi interaktif yang tinggi.Artinya informasi bukan
hanya dilihat sebagai hasil cetakan, melainkan dapat didengar, membentuk
simulasi, dan animasi yang dapat membangkitkan selera, dan memiliki nilai
seni grafis yang tinggi dalam penyajianya.
Ja al Ma’ ur As a i,
, Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi informasi dan
Komunikasi dalam Dunia Pendidikan, Diva Perss, Jogjakarta, hal. 164
20
Deni Darmawan op.cit, hal. 53
19

24

2.2.3. Manfaat Teknologi Informasi
Teknologi informasi mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan
manusia.Aktivitas manusia dapat terbantu dengan adanya penggunaan
teknologi informasi dalam kegiatan sehari-hari.Hamzah B. Uno dan Nina
Lamatenggo

menjelaskan

bahwa

teknologi

informasi

yang

terus

berkembang dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai
kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat, dan akurat, sehingga
akhirnya akan meningkatkan produktivitas.21
Bambang Warsita menjelaskan manfaat teknologi informasi atau
instruksional computer dan internet untuk pendidikan dan pembelajaran
secara umum, yaitu (1) learning about computers and the internet, (2)
learning with computers and the internet, (3) learning through computers
and the internet. Adapun penjelasanya masing-masing sebagai berikut.

1. learning

about

computers

and

the

internet,

dimana

technological literacy menjadi tujuan akhir. Artinya menjadikan

teknologi informasi sebagai salah satu mata pelajaran yang
diberikan di sekolah.
2. learning with computers and the internet, dimana teknologi
informasi memfasilitasi pembelajaran sesuai dengan kurikulum
yang berlaku di sekolah.

21

Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, 2011, Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 57.

25

3. learning

through

mengintegrasikan

computers

perkembangan

and

internet,

yaitu

keterampilan-keterampilan

berbasis teknologi informasi dengan aplikasi-aplikasi dalam
kurikulum.
Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Jamal Ma’mur Asmani yang
menjelaskan manfaat teknologi informasi dalam pendidikan yaitu, (1) TIK
sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi, (2) TIK sebagai infrastruktur
pembelajaran, (3) TIK sebagai sumber bahan belajar.22
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
manfaat teknologi informasi yaitu, sebagai salah satu fasilitas dalam
belajar, sebagai infrastruktur dalam kegiatan belajar, dan sebagai sumber
belajar.
2.3. Pemanfaatan Teknologi Informasi Sebagai Sumber Belajar
2.3.1. Ketersediaan fasilitas teknologi informasi
Belajar merupakan salah satu kewajiban siswa sebagai pelajar.
Siswa dalam belajar dapat memanfaatkan segala fasilitas yang telah
tersedia. Adanya fasilitas dapat mempermudah siswa dalam proses
belajar dan memecahkan masalah yang dihadapi siswa dalam belajar.
Syaiful Bahri Djamarah menjelaskan pengertian fasilitas sebagai berikut.
“Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar
anak didik disekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar
akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar”.23

22
23

Ja al Ma’ ur As a i, op.cit, hal. 151-152
Syaiful Bahri Djamarah, 2010, Strategi belajar mengajar, Rineka Cipta, Jakarta, hal. 81

26

Sejalan dengan pendapat tersebut Suharsimi dan lia menjelaskan
pengertian fasilitas sebagai berikut.
“Fasilitas dapat diartikan sebagai segala suatu yang dapat
memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha
yang dapat memudahkan dan melancarkan usaha ini dapat
berupa benda maupun uang”24.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
fasilitas teknologi informasi adalah sarana dan prasarana berbasis
teknologi informasi yang dapat memudahkan seseorang mendapatkan
informasi secara langsung maupun tidak langsung.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan tempat siswa belajar harus
menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang belajar. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007 menjelaskan bahwa.
“Sebuah
SMA/MA
sekurang-kurangnya
memiliki
prasarana sebagai berikut: ruang kelas, ruang
perpustakaan,
ruang laboratorium biologi,ruang
laboratorium fisika, ruang laboratorium kimia, ruang
laboratorium komputer, ruang laboratorium bahasa, ruang
pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha,tempat beribadah,
ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan,
jamban,
gudang,
ruang
sirkulasi,tempat
bermain/berolahraga”.25
Adanya kelengkapan fasilitas yang disediakan oleh sekolah dapat
membantu siswa dalam proses belajar. Laboratorium komputer
merupakan salah satu fasilitas teknologi informasi yang disediakan
sekolah.

24

Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, 2012, Manajemen Pendidikan, Aditya Media
Yogyakarta, Yogjakarta, hal. 118.
25
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007

27

2.3.2. Proses pembelajaran
2.3.2.1.Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan
ttentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Proses suatu
perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui
analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ely
dalam bukunya Wina Sanjaya menjelaskan perencanaan sebagai berikut.
“Perencanaan itu pada dasarnya adalah suatu proses dan
cara berfikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang
diharapkan”26
Pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar yang dipandu
oleh guru di dalam kelas. Wina Sanjaya menjelaskan tentang pembelajaran
dan perencanaan pembelajaran sebagai berikut.
”Pembelajaran adalah proses kerja sama antara guru dan
siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri
siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan
dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi
yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan, sarana, dan
sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan
belajar tertentu.”27
“Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan
keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran
dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan
perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan
sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan
memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang
ada.”28

26

Wina Sanjaya, op.cit, hal. 23.
Wina Sanjaya, op.cit, hal. 26.
28
Wina Sanjaya, op.cit, hal. 28.

27

28

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa

perencanaan

pembelajaran

merupakan

proses

pengambilan

keputusan terhadap sasaran dan tujuan pembelajaran dan cara untuk
mencapai tujuan melalui kegiatan pembelajaran. Selanjutnya Wina Sanjaya
memberikan karakteristik perencanaan pembelajaran yaitu :
“1. Perencanaan pembelajaran merupakan hasil dari proses berfikir,
artinya suatu perncanaan pembelajaran di susun tidak asalasalan akan tetapi di susun dengan mempertimbangkan segala
aspek yang mungkin dapat berpengaruh, disamping disusun
dengan mempertimbangkan segala sumber daya yang tersedia
yang

dapat

mendukung

terhadap

keberhasilan

prose

pembelajaran.
2. Perencanan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku
siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Ini berati fokus
utama dalam perencanaan adalah ketercapaian tujuan.
3. Perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan
yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu
perencanaan pembelajaran dapat berfungsi sebagai pedoman
dalam mendesain pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.”29
2.3.2.2.Pelaksanaan pembelajaran
Tahap

selanjutnya

dari

proses

pembelajaran

yaitu

adalah

pelaksanaan pembelajaran. Guru dalam mendampingi siswa pada
pelaksanaan
29

pembelajaran

mengacu

Wina Sanjaya, op.cit, hal. 29.

29

pada

Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah di persiapkan sebelumnya. Pelaksanaaan
pembelajaran

merupakan

implementasi

dari

RPP.

Pelaksanaan

pembelajaran terdiri dari beberapa tahap yang meliputi kegiatan awal atau
pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
A. Pendahuluan
Kegiatan guru meliputi :
a. Menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada siswa.
b. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang materi yang
akan dipelajari.
c. Memotivasi siswa akan pentingnya menguasai materi
dengan baik, agar siswa dapat memahami materi yang
dipelajari.
B. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan tahap pelaksanaan pembelajaran
dimana akan terjadi komunikasi antara guru dengan siswa.
Kegiatan inti dibagi menjadi tiga tahap yaitu, eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi. Adapun kegiatanya sebagai berikut.
a. Eksplorasi
Kegiatan guru meliputi :
1) Memberikan informasi agar siswa dapat memahami
dan mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi di Indonesia untuk kesejahteraan rakyat.

30

2) Memberikan informasi agar siswa dapat memahami
dan bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
kreatif, dan mandiri.
3) Memberikan informasi agar siswa dapat memahami
dan menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli, dan kritis sebagai pelaku ekonomi.
4) Memberikan informasi agar siswa memahami materi
pelajaran.
5) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik
serta antar peserta didik dengan guru, lingkungan,
dan sumber belajar lainya secara disiplin, kerja keras,
mandiri, dan tanggung jawab.
b. Elaborasi
Kegiatan guru meliputi :
1) Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu
maupun kelompok.
2) Memfasilitasi siswa dalam kerja individu maupun
kelompok
3) Membimbing

siswa

dalam

melakukan

diskusi

kelompok.
4) Memberi

kesempatan

menganalisis,

menyelesaikan

tanpa rasa takut.

31

siswa

untuk

berfikir,

masalah,

betindak

5) Memfasilitasi siswa dalam penyusunan laporan kerja
individu mupun kelompok.
c. Konfirmasi
1) Memberikan

kesempatan

kepada

siswa

untuk

bertanya tentang materi yang belum diketahui.
2) Bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman
3) Memberikan penguatan baik dalam bentuk lisan,
tertulis, isyarat, mauoun hadiah.
4) Memberi motivasi kepada peserta didik yang kurang
tau belum berpartisipasi aktif
C. Penutup
Kegiatan guru meliputi :
a. Memfasilitasi siswa untuk membuat rangkuman materi.
b. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk
memperoleh penglaman belajar yang telah dilakukan.
c. Memberikan pekerjaan rumah (PR)
d. Merencanakan
pembelajaran

kegiatan
remidi,

tindak
progam

lanjut

dalam

pengayakan,

bentuk
layanan

konseling.
e. Memberikan tugas baik individu maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik.

32

f. Menyiapkan

rencana

pembelajaran

pada

pertemuan

berikutnya.
2.3.3. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai sumber belajar
Teknologi informasi mempunyai peranan penting dalam dunia
pendidikan. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah
dimanfaatkan

dalam

dunia

pendidikan.Salah

satu

pemanfaatan

perkembangan teknologi informasi dalam pendidikan adalah sebagai salah
satu sumber belajar.
Ishak Abdulhak dan Deni Darmawan serta Bambang Warsita
menjelaskan definisi pemanfaatan.
”Pemanfaatan adalah tindakan menggnakan metode dan
model instruksional, bahan dan peralatan media untuk
meningkatkan suasana pembelajaran”30
“pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan
sumber untuk belajar.”31
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa pemanfaatan adalah sebuah tindakan menggunakan segala bentuk
media untuk membantu aktivitas manusia dalam mencapai tujuan.
Menurut Jamal Ma’mur Asmani pemanfaatan teknologi informasi
sebagai sumber belajar yaitu ;
1. Sumber ilmu pengetahuan
Peran yang pertama ini merupakan peran paling utama.TIK yang
di maksud adlah internet, suatu jejaring raksasa yang mempertemukan

30

Bambang Warsita, op.cit, hal. 37.
Ishak Abdullhak dan Deni Darmawan, 2013, teknologi pedidikan, Remaja Rosdakarya,
Bandung, hal. 192.
31

33

dan mengintegrasikan seluruh pusat referensi pembelajaran yang ada
dimuka bumi.Sebagai contoh adalah seorang guru di Semarang yang
kesulitan memperoleh contoh studi kasus untuk mengajar ekonomi dan
koperasi, dapat memperolehnya dari internet dari Kementrian Usaha
Kecil Menengah yang ada di seluruh dunia.
2. Tempat bertemunya para pembelajar
Internet tidak hanya menjadi pusat sumber referensi, tetapi lebih
jauh lagi juga menjadi tempat bertemunya para individu pembelajar itu
sendiri.Dengan menggabungkan kedua peranan strategis TIK yang
telah dipaparkan sebelumnya, maka akan didapatkan sebuah peranan
yang menjadi penyebab terjadinya revolusi di dunia pendidikan, yaitu
TIK sebagai media yang memungkinkan terjadinya transformasi
pendidikan. Hal ini sejalan dengan filsafat pendidikan dan teknologi
yang mengatakan bahwa dengan teknologi, manusia semakin
berpeluang untuk menciptakan perubahan yang bermanfaat bagi
kehidupan yang lebih berkembang dan maju.
3. Melahirkan inisiatif dalam kegiatan belajar-mengajar
Proses digitalisasi terhadap sumber daya pendidikan telah
melahirkan berbagai inisiatif dalam penyelenggaraan kegiatan
mengajar-belajar dengan memanfaatkan internet sebagai media
penembus batas ruang dan waktu. Sebagai contoh, sebuah sekolah di
pedesaan yang tidak memiliki perpustakaan lengkap dapat menambah

34

koleksi referensinya secara signifikan melalui konsep e-library,
dengan cara terhubung dengan perpustakaan nasional.
4. Alat pendukung mengatasi keterbatasan pancaindra
Peranan TIK yang keempat, yakni menjadikan teknologi
pendidikan ini sebagai pendukung pengajar maupun peserta didik
untuk mengatasi keterbatasan pancaindra dalam menyerap, mengolah,
mengorganisasikan,
menyimpulkan,
pengetahuan

dan
dan

menyampaikan,

mengkolaborasikan,

mengimplentasikan
kompetensi

yang

berbagai

khazanah

menjadi

obyek

pembelajaran.Sebagai contoh, melalui aplikasi tabel periodik, maka
seorang

siswa

dapat

secara

bebas

melakukan

eksperimen

mencampurkan berbagai jenis zat atau atom yang dikenal oleh
manusia, tanpa intervensi dari pihak manapun.
5. Bagian yang tidak terpisahkan dari kerangka kurikulum
Peranan selanjutnya adalah sebagai komponen atau bagian tak
terpisahkan dari kerangka kurikulum dan metode pendekatan belajarmengajar yang disusun. Salah satu strategi pembelajaran berbasis
kompetensi adalah dengan mengimplementasikan beragam metode
instruksional sekaligus, seperti model studi mandiri, simulasi, insiden,
bermain peran, praktikum, eksperimen, dan lain-lain.
6. Penyeimbang gaya belajar individu
Teknologi informasi sebagai alat pemicu atau penyeimbang gaya
belajar individu yang bermacam-macam bagi pelajar dan peserta didik,

35

hal ini dikarenakan berbedanya tingkat dan ragam kecerdasan manusia.
Konsep kecerdasan majemuk yang sifatnya unik bagi masing-masing
individu menggambarkan perlunya proses kostomisasi terhadap bahan
ajar dan metode pendekatan pembelajaran agar menjadi semakin
efektif. Dalam konteks inilah maka setiap peserta didik dipersilakan
dan dimungkinkan untuk men-tailor made sendiri referensi, bahan
ajar, dan pendekatan pembelajaranya dengan tetap berada dalam
koridor sistem pendidikan yang ditetapkan pengajar.
Intinya

adalah

bahwa

TIK

memberikan

pilihan

model

pembelajaran yang fleksibel dan adaptif bagi setiap individu yang
memiliki gaya belajar berbeda. Dengan begitu, mereka yang ingin
menggunaka model action learning misalnya, atau yang lebih senang
memakai paradigm konstruktivistik, atau bahkan pendekatan home
schooling yang sedang menjadi wacana public, dapat diadopsi secara

efektif.
7. Pengelolaan institusi pendidikan
Peran selanjutnya dalam dunia pendidikan lebih mengarah pada
unsur

pengelolaan

institusi

pendidikan,

seperti

sekolah

dan

kampus.Peranan yang dimaksud adalah kemampuan TIK sebagai
teknologi penunjang manajemen operasional institusi pendidikan agar
pengolahan berbagai sumber daya yang dimiliki dapat terjadi secara
efektif, efisien, optimal, dan terkontrol dengan baik. Pemanfaatan
aplikasi manajemen kelas dan mata ajar misalnya, akan mempermudah

36

terlaksananya proses operasional dan administrasi pembelajaran secara
terintegritas, yang selama ini masih dikelola secara manual, seperti
mekanisme absensi, pengadaan bahan ajar, pelaksanaan ujian,
penghitungan nilai evaluasi, hingga pemberitahuan hasil belajar.
8. Pengelolaan institusi pendidikan
Peran kedelapan dalam dunia pendidikan ditujukan bagi para
pemimpin dan pengelola institusi sebagai pemegang otoritas tertinggi
dalam pengambilan keputusan. Melalui

aplikasi seperti MIS

(management Information System), DSS(Decicion Support System),
TIS (Transactional Information System), data, warebouse, dashboard,
dan sejenisnya; pemilik dan penyelenggaraan lembaga pendidikan
dapat

melakukan

pemantauan

terhadap

pelaksanaan

proses

penyelenggaraan belajar-mengajar di institusi terkait.
Syarat dari proses pengambil keputusan adalah tersedianya
informasi yang lengkap dan berkualitas. Informasi yang dimaksud itu
pada dasarnya diambil dari seluruh data hasil rekaman pada proses
operasional dan adsministrasi sehari-hari. Dengan menggunakan fitur
pembuatan laporan berdasarkan kreiteria dan fitur tertentu, ditambah
melalui kemampuan untuk melakukan analisa what if.
9. Menjadi infrastruktur penting institusi pendidikan
Peran kesembilan diperoleh dari kenyataan bahwa untuk dapat
menjalani keseluruhan kapabilitas teknologi yang telah dipaparkan,
TIK harus dapat menjadi salah satu infrastruktur penting yang dimiliki

37

oleh institusi pendidikan. Kaitanya dalam hal ini, sebuah sekolah atau
kampus harus memiliki koneksi transmisi data dengan cara terhubung
langsung ke infrastruktur telekomunikasi, baik melalui jalur terestrial,
kabel laut, maupun satelit. Kemudian, diatas infrastruktur tersebut
perlu dibangun sebuah jaringan komputer yang dapat menghubungkan
berbagai alat elektronik dan/atau digital yang ada di lingkungan
institusi pendidikan terkait.Hanya dengan jejaring inilah maka
keseluruhan inisiatif pengembangan TIK sebagai media teknologi
pendidikan dapat terwujud.
10. Mengubah institusi pendidikan menjadi pusat unggulan
Peranan yang terakhir adalah untuk mengubah institusi
pendidikan yang telah menerapkan sebagian atau keseluruhan peran
TIK tersebut menjadi sebuah pusat unggulan (center of excellence)bagi
lembaga-lembaga pendidikan sejenis lainya. Hal ini mengandung arti
bahwa siapapun yang dapat menghubungkan dirinya dengan institusi
penerap TIK ini tidak peduli yang bersangkutan adalah individu,
kelompok masyarakat, organisasi, atau lembaga badan hukum akan
langsung mendapatkan keseluruhan manfaat yang dirasakan oleh
pemangku kepentingan dari institusi pendidikan tersebut.32
Selanjutnya Deni Darwaman menjelaskan pemanfaatan teknologi
informasi sebagai sumber belajar yang dikategorikan menjadi tiga
kelompok.

Ja al Ma’ ur As a i op.cit, hal. 152-160.

32

38

1. Kelompok

pertama

adalah

memanfaatkan

komputer

untuk

menyampaikan materi pelajaran itu sendiri, yang biasa dikenal dengan
istilah Computer Assited instructional(CAI) atau Computer-Based
Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi (materi belajar)

yang hendak disampaikan kepada peserta ajar dikemas dalam suatu
perangkat lunak. Peserta ajar kemudian dapat belajar dengan
menjalankan progam atau perangkat lunak tersebut di komputer. Bila
dirancang dengan baik, dapat diciptakan paket progam belajar
sehingga peserta dapat melakukan simulasi, atau juga dapat
memberikan umpan balik kepada peserta ajar kemajuan belajarnya.
2. Pemakaian kelompok kedua adalah untuk pendistribusian materi ajar
melalui jaringan internet. Materi ajar dapat dikemas dalam bentuk
webpage, atau progam belajar interaktif (CAI atau CBT). Materi ajar

ini kemudian ditempatkan di sebuah server yang tersambug ke internet
sehingga dapat diambil oleh peserta didik baik dengan menggunakan
Web-browser ataupun File Transport Protocol (Aplikasi Pengiriman

File).
3. Pemanfaatan kelompok ketiga adalah sebagai media komunikasi
dengan pakar, atau narasumber, peserta didik yang lain. Komunikasi
ini dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak bisa
dimengerti, atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi
oleh peserta yang lain. Dengan demikian peserta didik bisa mendapat
umpan balik dari pakar atau narasumber serta dari tteman peserta didik

39

yang lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman materi
ajar.33
Sementara itu Bambang Warsita memiliki pandangan lain
mengenai pemanfaatan teknologi informasi sebagai sumber belajar.
“Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi untuk
pembelajaran adalah pengembangan e-dukasi.net yang
berbasis internet.E-dukasi.netadalah portal pendidikan
yang menyediakan bahan belajar, fasilitas komunikasi, dan
interaksi antar komunitas pendidikan.”34
Situs atau portal pembelajaran yang dikembangkan ini dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas penyediaan bahan belajar yang meliputi seluruh
mata pelajaran untuk seluruh jenjang dan jalur pendidikan, bimbingan
belajar, bimbingan dan penyuluhan/konsultasi, tutorial, remidial, e-mail,
forum diskusi, mailing list, uji kemampuan, bank soal, pengetahuan
populer, dan lain-lain. Dengan adanya teknologi internet ini sistem
penyampaian dan komunikasi (delivery system and communication) antara
peserta didik dengan guru, guru dengan guru atau peserta didik dengan
peserta didik lain, dan peserta didik dengan sumber belajar dapat
dilakukan dengan berbagai bentuk dan cara, baik secara bersamaan
(synchronous) maupun tidak (asynchronous).
Menurut Bambang Warsita, E-dukasi.net dikembangkan untuk
memfasilitasi berbagai hal dengan tujuanya yaitu :
1. Tersedianya berbagai bahan belajar berbasis web yang sesuai dengan
kebutuhan komunitas pendidikan
33

Deni darmawan op.cit, hal.55-56.
Bambang Warsita, op.cit, hal. 159.

34

40

2. Terjadinya komunikasi dan kolaborasi antar komunitas pendidikan.
3. Terbentuknya budaya belajar dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.35
Selanjutnya Bambang Warsita menjelaskan manfaat E-dukasi.net
dapat ditinjau dai dua sisi, yaitu sebagai sumber bahan belajar dan sebagai
sarana komunikasi serta kolaborasi antar sekolah.36Adapun penjelasanya
masing-masing sebagai berikut.
1. Sumber bahan belajar
a) Dapat memperoleh berbagai sumber bahan belajar yang meliputi
materi pokok, modul online, pengetahuan populer, multimedia
interaktif, video on demand, dan latihan soal uji kompetensi.
b) Dapat berbagi ilmu dengan cara mengirimkan karya berupa bahan
belajar berbasis web ke administrator e-dukasi.net untuk di-upload.
c) Dapat men-download bahan belajar pada e-dukasi.net dan
menggunakanya sebagai bahan presentasi.
2. Sebagai sarana komunikasi dan klaborasi antar sekolahh.
a) Dapat berkomunikasi, berbagi ide dan pengalaman dengan
pengguna lainya melalui fasilitas forum.
b) Dapat memperoleh dan mengirimkan informasi mengenai berita
dan artikel serta event yang terjadi dalam komunitas pendidikan.
c) Memperoleh ruang (space) untuk menampilkan profil sekolahnya
sebagai subdomain e-dukasi.net

35
36

Bambang Warsita, op.cit, hal. 163.
Bambang Warsita, op.cit, hal. 164.

41

d) Dapat mengikuti kelas maya melalui fitur telekolaborasi edukasi.net.
Teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena
banyak kemudahan yang dihasilkan dari teknologi informasi. Kemudahankemudahan tersebut dapat mendorong aktivitas belajar siswa. Melalui
internet, berbagai bahan ajar yang dibutuhkan siswa yang tidak di dapat
dari buku pegangan bisa di daperoleh. Inisiatif siswa dalam belajar akan
berkembang, hal tersebut dikarenakan mereka dapat mengakses sendiri
bahan ajar yang mereka butuhkan. Selain itu teknologi informasi juga dapat
dimanfaatkan sebagai media untuk memahami materi pelajaran. Teknologi
informasi dapat menjadi pendukung peserta didik maupun guru dalam
mengatasi

keterbatasan

mengorganisasikan,

panca

indra

dalam

menyampaikan,

menyarap,

mengolah,

mengkolaborasikan,

dan

menyimpulkan materi.

2.4. Studi Terdahulu
Judul

: Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar
Mahasiswa Prodi PPKn FIS UNNES

Penulis

: Farrah Diba Isdhana

Perumusan Masalah

: 1. Bagaimana pola pemanfaatan internet oleh
mahasiswa PPKn FIS UNNES?
2. Sejauhmanakah pemanfaatan internet sebagai
sumber belajar mahasiswa PPKn FIS UNNES?

42

3. Faktor apa yang mendukung mahasiswa PPKn
FIS UNNES memanfaatkan internet sebagai
sumber belajar?
Tujuan

: 1. Mengetahui cara pemanfaatan internet oleh
mahasiswa PPKn FIS UNNES.
2. Mengetahui sejauh mana pemanfaatan internet
sebagai sumber belajar mahasiswa PPKn FIS
UNNES.
3. Mengetahui faktor yang mendukung
mahasiswa PPKn FIS UNNES memanfaatkan
internet sebagai sumber belajar.

Hasil penelitian

:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua mahasiswa PPKn FIS
UNNES telah mengenal dan menggunakan internet. Setiap mahasiswa
memiliki cara yang berbeda dalam menggunakan internet seperti tempat
mengakses, lama mengaskses internet, dan juga situs yang diakses oleh
mahasiswa. Tempat mengakses internet yang sering digunakan mahasiswa
yaitu di warnet, di rumah, dan di lingkungan sekitar kampus. Mahasiswa
PPKn FIS UNNES memanfaatkan internet sebagai sumber belajar, karena
dengan internet dapat memudahkan dalam mencari informasi dan tugas
mata kuliah. Faktor pendukung pemanfaatan internet sebagai sumber
belajar mahasiswa antara lain tuntutan dari dosen untuk memenuhi tugas

43

mata kuliah, sumber belajar yang ada di internet lebih lengkap, membantu
dalam mendapat referensi mata kuliah, mempermudah untuk mengerjakan
tugas, informasi yang ada lebih jelas dan valid, lebih cepat dalam pencarian
informasi, sumber pengetahuan lebih lengkap, adanya fasilitas hotspot di
kampus, berita yang up to date/baru, biaya lebih murah, mudah diakses,
keingintahuan dan kebutuhan
2.5. Kerangka Berpikir

Teknologi
Informasi
Teknologi Informasi dalam
Pendidikan
Media

Perangkat keras

Perangkat lunak

Pemanfaatan TI sebagai
sumber belajar

Proses
pembelajaran

Ketersedian
Fasilitas TI

Tujuan Pembelajaran

Gambar 2.1. Kerangka berfikir penelitian “Pemanfaatan Teknologi
Informasi Sebagai Sumber Belajar Siswa SMA Negeri 1
Tengaran”

44

Teknologi informasi berkembang dengan pesat. Perkembangan
teknologi informasi telah merambah pada dunia pendidikan. Adanya
perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
sumber belajar. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan sudah
seharusnya menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang belajar siswa, salah
satunya adalah fasilitas teknologi informasi. Adanya fasilitas teknologi
informasi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber belajar pada
proses pembelajaran yang dimulai dari perencanaan hingga tahap
pelaksanaan pembelajaran.

45

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

IbM Pemanfaatan Biopestisida untuk Mengendalikan Hama Uret (Lepidiota stigma) Pada Tanaman Tebu

8 129 1

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100