Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Piring Nazar” dalam Perspektif Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga T2 752013033 BAB V

BAB V
PENUTUP

Dari penjelasan serta pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka
pada bab yang terakhir ini akan dipaparkan kesimpulan yang berisi temuan-temuan mengenai
Piring Nazar dalam perspektif Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga. Pada bagian
selanjutnya akan dipaparkan tentang saran-saran atau rekomendai sebagai signifikansi penelitian
yang telah dilakukan.

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diberikan adalah:
1. Tradisi “Piring Nazar” sebagai sebuah kenyataan sosio-religius dapat dijadikan sebagai
alat atau sarana dalam melakukan pewarisan iman dari orang tua kepada anak-anak. Hal
ini dapat terjadi dikarenakan tradisi “Piring Nazar” membantu para pelaku PAK Keluarga
untuk mewujudkan tujuan dari Pendidikan

Agama Kristen yang sudah di tetapkan

sebagai suatu realitas.
2. “Piring Nazar” memiliki posisi yang penting bagi Pendidikan Agama Kristen dalam
Keluarga. Hal ini dapat dilihat bahwa tradisi “Piring Nazar” bisa dijadikan sebagai sarana

dalam mencapai tujuan akhir Pendidikan Agama Kristen. Berdasarkan tujuan Pendidikan
Agama Kristen yang dipaparkan, tradisi “Piring Nazar” mampu untuk mengambil peran
penting dalam pelaksanaan tujuan Pendidikan Agama Kristen.
3. Ciri sosiologi masyarakat Maluku yang menonjolkan sifat tradisionalnya, menjadikan
masyarakat Maluku sangat menjunjung tinggi ibadah. Masyarakat Maluku erat kaitannya
dengan kekristenan oleh sebab itu, pada umumnya orang menyebut bahwa orang Maluku
103

adalah Kristen. Gereja Protestan Maluku yang menjadi lambang dari Kekristenan
merupakan sebuah gereja suku, sehingga nilai-nilai budaya dalam masyarakat Maluku
lebih mudah diterima. Hal ini pada akhirnya mendukung orang Kristen di Maluku untuk
menerima tradisi “Piring Nazar” sebagai bagian dari kehidupan Kekristenan mereka
dalam keluarga.
4. Tradisi “Piring Nazar” dapat terintenalisasi dalam diri mahasiswa disebabkan oleh
didikan yang dilakukan oleh orang tua kepada anak-anak. Ada berbagai macam metode
dan tahapan dalam menginternalisasi tradisi “Piring Nazar” dalam diri mahasiswa. Salah
satu pola pendidikan yang dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya yang dapat
menginternalisasi tradisi “Piring Nazar” adalah dengan melakukan sosialisasi. Orang tua
memberikan contoh dan teladan kemudian anak-anak menemukan sendiri maksud dan
tujuan dari tradisi “Piring Nazar” hingga mereka memiliki kesadaran bahwa tradisi

“Piring Nazar” dapat membantu mereka berkembang secara Kristiani dan tradisi ini
kemudian menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupan rohaniah mereka.
5. Memberikan keteladanan kepada anak melalui proses sosisialisasi haruslah diberengi
dengan sikap kritis. Apabila yang dilakukan hanya proses sosislaisasi saja maka akan
timbul berbagai pemahaman yang berbeda-beda dan bahkan bertentangan dengan nilai
Kekristenan. Dalam kaitannya dengan penelitian ini adalah keteladanan atau contoh yang
diberikan oleh orang tua dalam melakukan tradisi “Piring Nazar” sangat membantu
anak-anak menemukan makna Kristiani dari tradisi “Piring Nazar”. Namun perlu dikritisi
kembali makna yang sudah mereka dapatkan sehingga makna yang sudah terinternalisasi
dalam diri mereka dapat mereka pertanggungjawabkan dalam kehidupan bersama dengan
kelompok-kelompok lainnya.

104

6. Posisi tradisi “Piring Nazar” dalam Pendidikan Agama Kristen bagi keluarga sangat
penting, karena telah menjadi salah satu bentuk atau metode pembelajaran untuk
menurunkan nilai-nilai Kristiani dari orang tua kepada anak-anak. Dalam tradisi “Piring
Nazar” ditemukana berbagai nilai-nilai Kristiani yang mendukung terlaksananya tujuan
Pendidikan Agama Kristen dalam keluarga dan tujuan keluarga Kristen. Nilai-nilai
Kekristenan yang ada dalam tradisi “Piring Nazar” adalah mengembangkan karakter

Kristen, terutama dalam hal berdoa, mempersembahkan, membangun relasi yang ebih
dekat dengan Tuhan dan sesama, serta adanya pembelajaran untuk memberikan yang
terbaik bagi Tuhan. Nilai-nilai yang positif ini baik untuk dikembangkan namun nilai
atau pemaknaan yang negatif perlu untuk dikoreksi ulang baik oleh pribadi itu sendiri
maupun oleh lembaga keagamaan yang dalam hal ini adalah Gereja Protestan Maluku.

5.2 Saran dan Rekomendasi
5.2.1 Saran Bagi Gereja Protestan Maluku (GPM)
Selaku gereja yang ada di Maluku, kiranya perlu untuk memperhatikan dan
menjaga agar salah satu tradisi Kristen yang ada di Maluku ini tetap dipertahankan dan
bahkan bisa menjadikan GPM sebagai gereja percontohan yang memanfaatkan sebuah
kebiasaan warga jemaat (Masyarakat Maluku) sebagai alat Pendidikan Agama Kristen
bagi Warga Jemaat, khususnya Pendidikan Agama Kristen dalam keluarga. Untuk
mewujudkan hal itu, maka GPM perlu melakukan pemberdayaan dan membekali orang
tua ( jemaat umum dan kaum dewasa) dalam melakukan Pendidikan Agama Kristen
dalam Keluarga.

105

5.2.2 Saran Bagi Mahasiswa yang Berasal Dari Ambon

Sebagai seorang mahasiswa tentunya sudah dapat memilih hal-hal apa yang
berguna bagi masa depan dan hal mana yang tidak berguna. Seorang mahasiswa juga
dituntut untuk mandiri dan bertanggung jawab. Dengan demikian adalah suatu kebutuhan
untuk tetap mempertahankan tradisi yang sudah dilakukan selama berada di Salatiga dan
bahkan ketika sudah bekerja dan berkeluarga. Ajarkanlah itu kepada anak-anak agar
mereka tetap mengenal dan mengembangkan sebuah tradisi Kristen yang luhur dan baik.

5.2.3 Saran Bagi Orang Tua
Tugas sebagai orang tua adalah tugas yang sulit dilakukan. Orang tua memiliki
banyak sekali tugas dan tanggung jawab, sehingga ada beberapa keluarga yang akhirnya
mengabaikan kebutuhan utama anak-anak. Ketika seseorang sudah mengambil keputusan
untuk menjadi orang tua maka perlu ada suatu kesadaran bahwa salah satu tugas orang
tua Kristen adalah memberikan Pendidikan Agama Kristen kepada anak-anak secara
langsung, bukan hanya melalui gereja dan sekolah. Ada banyak cara yang dapat
digunakan, salah satunya adalah dengan tetap mempertahankan kekayaan budaya yang
ada di Ambon yaitu tetap mengajarkan tradisi “Piring Nazar” karena tradisi ini adalah
sebuah tradisi Kristiani yang perlu dikembangkan, sekaligus merupakan pusat
pembentukan rohani.

5.2.4 Saran Bagi Penelitian selanjutnya

Setiap penelitain tentu saja memiliki kekurangan dikarenakan keterbatasan
pengetahuan, wawasan, lokasi, informan dan bahkan karena beberapa hal-hal yang

106

bersifat akademis. Sangat diharapkan jika diadakan penelitian selanjutnya, untuk
mengembangkan penelitian ini dengan menemukan sebuah model Pendidikan Agama
Kristen dalam keluarga yang dapat digunakan dalam membantu gereja dalam hal ini
adalah Gereja Protestan Maluku (GPM). Penting untuk memanfaatkan kebudayaan atau
kearifan lokal agar jemaat dapat dengan mudah mengerti pengajaran yang sedang
dilakukan karena jemaat juga memiliki identitas lain yaitu sebagai pelaku budaya.

107

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Piring Nazar” dalam Perspektif Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga T2 752013033 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Piring Nazar” dalam Perspektif Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga T2 752013033 BAB II

0 0 41

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Piring Nazar” dalam Perspektif Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga T2 752013033 BAB IV

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Piring Nazar” dalam Perspektif Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Piring Nazar” dalam Perspektif Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendidikan Agama Kristen Dalam Keluarga Dengan Orang Tua Beda Agama di Jemaat GKMI Salatiga T2 752013020 Bab I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendidikan Agama Kristen Dalam Keluarga Dengan Orang Tua Beda Agama di Jemaat GKMI Salatiga T2 752013020 Bab II

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendidikan Agama Kristen Dalam Keluarga Dengan Orang Tua Beda Agama di Jemaat GKMI Salatiga T2 752013020 Bab IV

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendidikan Agama Kristen Dalam Keluarga Dengan Orang Tua Beda Agama di Jemaat GKMI Salatiga T2 752013020 Bab V

0 0 6

T2__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual Bidang Studi Pendidikan Agama Kristen di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga T2 BAB V

0 2 11