Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendidikan Agama Kristen Dalam Keluarga Dengan Orang Tua Beda Agama di Jemaat GKMI Salatiga T2 752013020 Bab V

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan semua kajian dalam bab-bab yang telah dipaparkan di atas,
pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi.
Rekomendasi ini terutama bagi gereja khususnya GKMI Salatiga agar mempunyai
pandangan dan pemahaman yang baru tentang PAK dalam keluarga beda agama.
Sejalan dengan itu diupayakan agar gereja melakukan aksi-aksi nyata terhadap
pelaksanaan PAK dalam keluarga beda agama yang ada dalam gereja.
Rekomendasi juga diberikan kepada orang tua Kristen dari keluarga beda agama.
Selanjutnya di sarankan adanya penelitian lanjutan.

5.1.

Kesimpulan

GKMI Salatiga sebagai gereja yang memiliki anggota jemaat dari keluarga
dengan orang tua beda agama. Keluarga dengan orang tua beda agama tersebut
terjadi karena perpindahan agama setelah menikah yaitu dari bukan Kristen
menjadi Kristen, hal itu dilakukan oleh salah satu orang tua dalam keluarga.
Penyebab lainnya adalah karena perkawinan yang didasari perbedaan agama saat
mereka menikah. Permasalahan dalam keluarga dengan orang tua beda agama

yang terjadi di GKMI Salatiga pertama-tama adalah orang tua Kristen dalam
keluarga beda agama tersebut kurang memahami PAK keluarga, maka dalam hal
ini mereka perlu bekerjasama dengan gereja. Hal itu dikarenakan pendidikan iman
berkaitan langsung dengan cara pandang orang dewasa (baca: orang tua) dan

92

sistem nilai yang dilakukan setiap hari. Dalam hal inilah gereja menjadi
komunitas iman bagi keluarga untuk mensosialisakan pendidikan iman dalam
hidup dan tindakan bersama yang akan diteruskan oleh orang tua kepada anakanak dalam keluarga.1 Oleh karena itu pembinaan PAK keluarga dilakukan
bersama baik kepada keluarga yang Kristen maupun beda agama. Pembinaan
tersebut dilakukan melalui khotbah-khotbah, persekutuan keluarga dan pelayanan
kategorial, walaupun disadari bahwa keluarga beda agama berbeda dengan
keluarga Kristen.
PAK dalam keluarga dengan orang tua beda agama di GKMI Salatiga,
belum terlaksana secara maksimal. Hal itu terjadi karena kurangnya pemahaman
baik oleh gereja maupun keluarga tentang PAK dalam keluarga beda agama.
Dengan demikian orang tua yang beragama Kristen kurang mampu menjalankan
PAK dalam keluarganya yang beda agama. Jika PAK menjadi jalan bagi misi
Kristen untuk mengabarkan Injil, maka orang tua Kristen dalam keluarga beda

agama memiliki tanggungjawab melaksanakan tugas tersebut. Dalam hal inilah
gereja dapat menjalankan tugas marturia (kesaksian) dengan bekerja sama dengan
orang tua Kristen dalam pelaksanaan PAK dalam keluarga beda agama.
PAK dalam keluarga beda agama adalah tanggungjawab orang tua yang
beragama Kristen. Artinya orang tua Kristen dipanggil untuk menciptakan
persekutuan dalam keluarga sebagaimana terjadi di dalam gereja. Dengan
demikian keluarga menjadi “gereja miniatur” seperti yang diungkapkan oleh

1

Westerhoff III, H, John, and Gwen Kennedy Neville, Generation to Generation, Conversation on
Religious Education and Culture, The Pilgrim Press, New York-Philadelphia, 1979.

93

Thomson.2 Sebagai “gereja miniatur” keluarga juga melakukan apa yang
dilakukan dalam gereja, seperti doa, pengajaran Firman Tuhan dan saling
melayani. Orang tua Kristen di tengah keluarga beda agama dengan dukungan
keluarga mengupayakan pula penggabungan PAK keluarga dengan Pendidikan
Multikultural. Oleh karena itu semua piha dalam keluarga termasuk gereja

bersama-sama dilibatkan dalam pelasanaan PAK keluarga dalam keluarga beda
agama.

5.2. Rekomendasi
a. Rekomendasi bagi gereja :
Gereja perlu memiliki pemahaman teologis yang jelas tentang PAK
keluarga dengan orang tua beda agama. Anggota jemaat yang berasal dari
keluarga beda agama memiliki pergumulan yang berbeda dengan anggota jemaat
yang berasal dari keluarga Kristen terkait dengan PAK. Oleh karena itu, gereja
perlu memiliki pemahaman yang sama terkait dengan hal PAK keluarga beda
agama baik sebagai Pendeta, Penatua, Diaken dan umat. Langkah-langkah yang
dapat ditempuh sebagai berikut :
1) Para pemimpin gereja perlu membuat pandangan teologis yang
jelas tentang PAK keluarga dan Pendidikan Multikultural pada

2

Thompson, J, Marjorie, Keluarga sebagai Pusat Pembentukan, Sebuah Visi Tentang Peranan
Keluarga dalam Pembentukan Rohani, BPK Gunung Mulia, Jakarta 2001, hal. 16-17.


94

keluarga dengan orangtua beda agama berdasarkan hasil penelitian
baik secara Alkitabiah, realitas dalam gereja, dan masyarakat.
2) Selanjutnya pandangan teologis tersebut kemudian disosialisasikan
kepada umat melalui berbagai cara seperti : khotbah, seminar dan
Pendalaman Alkitab melalui kelompok-kelompok persekutuan
keluarga yang ada.
3) Sosialisasi khusus dilakukan oleh gereja bagi jemaat yang berasal
dari keluarga beda agama. Dalam pertemuan bersama untuk
melakukan sosialisasi sekaligus pembinaan dan pendampingan.
4) Pandangan teologis yang telah dibuat oleh gereja tentang PAK
keluarga beda agama juga dimasukan dalam materi bina pranikah
yang diselenggarakan oleh gereja.
GKMI Salatiga juga perlu melakukan pendampingan berkelanjutan bagi
pelaksanaan PAK keluarga dengan orangtua beda agama. Hal tersebut guna
mengkuatkan dan memperlengkapi orangtua Kristen yang melaksanakan PAK
keluarga yang beda agama. Langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah sebagai
berikut:
1) Pendeta dan pemimpin atau ketua kelompok persekutuan

keluarga secara berkala mengunjungi anggota jemaat dari
keluarga beda agama.

95

2) Gereja secara berkala mengundang orang tua dari keluarga
beda agama untuk melakukan evaluasi bersama terkait dengan
pelaksanaan PAK dan memberikan pembekalan-pembekalan
PAK.
3) Pendeta memberikan pelayanan konseling bagi jemaat dari
keluarga beda agama terkait dengan pergumulan yang mereka
hadapi, termasuk orang tua Kristen dalam keluarga beda agama
yang menghadapi masalah di keluarga baik terkait PAK
maupun relasi dalam keluarga.

b. Rekomendasi bagi orang tua Kristen dalam keluarga beda agama.
Orang tua Kristen dari keluarga beda agama dalam melaksanakan PAK, perlu
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Bekerja sama dengan gereja khususnya dengan Pendeta.
(2) Membawa anak-anak dalam kegiatan gereja yang diikuti.

(3) Melakukan pembinaan (pembiasaan) di rumah melalui doa bersama,
membaca Alkitab bersama, mengadakan persekutuan “belajar-mengajar”.
(4) Melengkapi diri dengan pengetahuan Pendidikan Multikultural dan
menerapkannya bersamaan dengan PAK keluarga.

96

(5) Mengajak anggota keluarga yang tidak Kristen untuk bersama-sama
membiasakan sikap toleransi beragama.

c. Penelitian lanjutan
Penelitian ini hanya berfokus pada PAK dalam keluarga dengan orangtua
beda agama, dengan memberikan deskripsi tentang masalah dalam keluarga beda
agama terkait dengan PAK, bagaimana PAK dilaksanakan dalam keluarga dengan
orangtua beda agama, dan peran orangtua dalam PAK di keluarga dengan
orangtua beda agama yang ada di GKMI Salatiga. Dari hasil penelitian ini
ditemukan ada hal-hal yang membutuhkan penelitian lebih lanjut yaitu mengapa
jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki yang menjadi
orangtua (ibu) dari keluarga beda agama? Apakah faktor ekonomi keluarga
berpengaruh terhadap pelaksanaan PAK keluarga? Hal berikutnya adalah

bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh adanya perpindahan agama yang
dilakukan anak bagi keluarga beda agama.
Langkah-langkah dalam rekomendasi di atas dapat berjalan dengan
maksimal jika didukung oleh jemaat dari keluarga beda agama itu sendiri. Oleh
karena itu baik gereja maupun jemaat yang bersangkutan perlu kerjasama terusmenerus hal ini.

97

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Psiko-Teologis tentang Musik dalam Ibadah Minggu di Jemaat GKMI Salatiga T2 752014023 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Psiko-Teologis tentang Musik dalam Ibadah Minggu di Jemaat GKMI Salatiga T2 752014023 BAB II

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Psiko-Teologis tentang Musik dalam Ibadah Minggu di Jemaat GKMI Salatiga T2 752014023 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Tingkat Religiusitas Remaja Akhir dari Orang Tua yang Beda Agama dan Orang Tua yang Tidak Beda Agama

0 1 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Piring Nazar” dalam Perspektif Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga T2 752013033 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendidikan Agama Kristen Dalam Keluarga Dengan Orang Tua Beda Agama di Jemaat GKMI Salatiga T2 752013020 Bab I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendidikan Agama Kristen Dalam Keluarga Dengan Orang Tua Beda Agama di Jemaat GKMI Salatiga T2 752013020 Bab II

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendidikan Agama Kristen Dalam Keluarga Dengan Orang Tua Beda Agama di Jemaat GKMI Salatiga T2 752013020 Bab IV

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendidikan Agama Kristen Dalam Keluarga Dengan Orang Tua Beda Agama di Jemaat GKMI Salatiga

0 0 12

T2__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual Bidang Studi Pendidikan Agama Kristen di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga T2 BAB V

0 2 11