BOOK Robertus Kelvin, Birmanti Setia U Perancangan Komik

PERANCANGAN KOMIK SHOUJO
“PERTEMPURAN LIMA HARI” UNTUK
MEMBANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT
NASIONALISME PELAJAR SEKOLAH
MENENGAH ATAS DI INDONESIA

Robertus Kelvin dan Birmanti Setia Utami
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia
Email: santoso.kelvin@yahoo.co.id, birmanti@gmail.com

Pendahuluan
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para
pahlawannya, merupakan kalimat yang sudah tidak asing didengar
masyarakat Indonesia. Perjuangan para pahlawan di masa lampau
telah membuat Indonesia menjadi seperti yang sekarang ini. Pelajaran
sejarah mengenai pahlawan nasional telah diketahui sejak SD di mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Namun, apa yang dipelajari di
pelajaran sejarah tersebut berangsur-angsur menghilang dari ingatan
jangka panjang. Pengetahuan tentang perjuangan pahlawan nasional

mulai menurun (Sebastian, 2012).
Nasionalisme bangsa Indonesia semakin menurun dengan makin
tingginya euforia kedaerahan, kelompok, dan keagamaan (Pujiastuti,
2006). Dengan semakin pudarnya image pahlawan dari ingatan,
semakin pudar pula semangat nasionalisme para generasi muda.
Nasionalisme merupakan suatu ideologi yang memiliki kekuatan
pengaruh yang menggerakkan perasaan menjadi bagian dari sesuatu
dan berfungsi membangun perasaan bagi satu komunitas nasional.
(Henken, 1988).
Berita dari koran Radar Semarang pada tanggal 28 Februari 2017
membahas tentang tawuran antar pelajar SMK. Dapat dikatakan
bahwa tawuran yang terjadi timbul karena kurangnya rasa persatuan

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

445

di antara para pemuda Indonesia. Padahal saat Pertempuran Lima
Hari yang terjadi di Semarang tahun 1945, para pemuda dari berbagai
latar belakang bersatu melawan penjajah. Pasukan pemuda terdiri

dari beberapa kelompok yaitu BKR, polisi istimewa, AMRI, AMKA
(angkatan muda kereta api) dan organisasi para pemuda lainnya
(Setyawan, 2016).
Komik dapat menjadi media yang sesuai untuk membangkitkan
kembali semangat nasionalisme dengan memahami nilai persatuan dari
kisah perjuangan pahlawan nasional Indonesia ke pelajar SMA dengan
karya iksi. Dengan komik, pembaca dapat merasakan komunikasi
secara tidak langsung terhadap peranan para tokoh sekaligus peristiwa
yang sedang terjadi dalam alur cerita komik tersebut. Lewat ekspresi
muka para tokoh yang terlihat dalam ilustrasi dan reaksi verbal yang
terungkap dalam balon teks maka pembaca dibawa dalam situasi yang
menghadirkan imaji-imaji visual yang bebas sesuai dengan impresi
dan apresiasi masing-masing pembaca (Maharsi, 2011). Perkembangan
teknologi merubah gaya hidup remaja. Saat ini hampir setiap remaja
memiliki gadget yang memungkinkan untuk berkoneksi dengan
internet. Komik sendiri juga beradaptasi dengan perkembangan
teknologi tersebut, terutama di era digital dengan berbagai kemudahan
untuk berbagi dan terkoneksi dengan dunia maya, komik saat ini
banyak dijumpai dalam bentuk digital yang dapat dengan mudah
diunduh dari internet, salah satunya webtoon. Webtoon saat ini banyak

digemari, terutama oleh kaum remaja, dengan demikian menjadi media
yang dapat menyampaikan pesan tertentu pada kelompok remaja.
“Orange Marmalade” adalah komik shoujo yang memiliki rating 9,71
dan jumlah pembaca mencapai 1,2 juta saat ini. “Orange Marmalade”
ini adalah Webtoon karya SeokWoo, yang adalah seorang laki-laki,
dan juga sudah diterbitkan di Indonesia (Addie, 2016). Dengan komik
shoujo yang berbeda ini, para pelajar akan lebih tertarik membaca
dibandingkan dengan komik shoujo pada umumnya.

Kajian Teori
Penelitian yang telah dilakukan oleh Juan Demas dengan judul
“Perancangan Komik Shonen “Xtra Pedas!” untuk Memperkenalkan
Kuliner Pedas khas Indonesia”, menyatakan bahwa komik bertujuan
untuk menyampaikan informasi yang mengandung pesan tertentu
446

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

kepada pembaca. Fokus penelitian tersebut adalah sambal khas
Indonesia, yang walaupun sudah menjadi pelengkap makanan seharihari, namun masih banyak yang belum mengetahui asal-usulnya. Dalam

penelitian tersebut, komik menjadi media untuk memperkenalkan
kuliner pedas khas Indonesia. Dalam penelitian ini, komik “Xtra Pedas!”
memperkenalkan nasi kucing dan nasi jinggo dengan baik (Demas,
2013). Sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh Munding
Riyani yang berjudul “Peran Jenderal Soedirman dalam Pertempuran
Ambarawa Tahun 1945” menyatakan bahwa Pasukan TKR berhasil
memukul mundur Sekutu dengan strategi Supit Udang yang digagas
oleh Soedirman. Dengan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
peran seorang pahlawan nasional dapat mempengaruhi pemuda untuk
melawan penjajah (Riyani, 2012). Selain dua penelitian di atas, di
Indonesia sudah ada komik komersial yang mengangkat tema sejarah
dan perjuangan, yaitu “Kisah Petualangan Bagas” (Hasan, Bob, 20142016) yang diproduksi oleh Caravan Studio. Komik ini mengisahkan
Bagas, anak muda Indonesia yang orangtuanya menjadi korban
kekejaman penjajahan Belanda dan Jepang. Bersama teman-temannya,
Bagas bergabung dengan Tentara Pelajar untuk berjuang mewujudkan
kemerdekaan Indonesia.

Gambar 1. Kisah Petualangan Bagas jilid ke-3

Kisah pertempuran lima hari di Semarang bukanlah kisah sejarah

yang banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia, terutama anak
Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

447

muda. Namun, dalam kisah pertempuran di Semarang ini, terdapat
nilai persatuan yang tidak kalah kuat dengan kisah pertempuran
mempertahankan kemerdekaan lain seperti kisah pertempuran di
Surabaya, Ambarawa, dan daerah lain di Indonesia. Menurut sejarah,
pertempuran lima hari di Semarang melibatkan beberapa kelompok
pemuda yang berbeda untuk bersatu dalam mempertahankan
kemerdekaan. Beberapa bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan
RI, gejolak terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Semarang. Pada
13 Oktober 1945, suasana di Semarang sangat mencekam. Aula RS
Pusat Rumah Sakit Rakyat (Purusara) Semarang, dijadikan markas
perjuangan. Ketika pemuda Indonesia memindahkan tawanan Jepang
dari Cepiring ke Bulu, di tengah jalan tawanan kabur dan bergabung
dengan pasukan Kidobutai di bawah pimpinan Jenderal Nakamura.
Kidobutai terkenal sebagai pasukan yang paling berani. Setelah
kaburnya tawanan Jepang, pada 14 Oktober 1945, pukul 06.30 WIB,

pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi untuk mencegat
dan memeriksa mobil Jepang yang lewat di depan RS Purusara.
Mereka menyita sedan milik Kempetai dan merampas senjata
mereka. Sore harinya, para pemuda ikut mencari tentara Jepang
dan kemudian menjebloskannya ke Penjara Bulu.Situasi bertambah
panas dengan adanya desas-desus bahwa cadangan air minum warga
Semarang,  Reservoir Siranda  di Candilama telah diracuni. Pihak
Jepang memperuncing keadaan karena melucuti delapan orang polisi
Indonesia yang menjaga tempat tersebut. Berdasarkan kisah sejarah ini,
dirancang sebuah kisah iksi berdasarkan fakta sejarah yang ada untuk
menyampaikan pesan pentingnya persatuan terutama bagi kaum muda
di Indonesia.
Proses penyatuan atau integrasi bangsa perlu didukung oleh
ideologi nasionalisme. Nasionalisme merupakan suatu ideologi yang
memiliki kekuatan pengaruh yang menggerakkan perasaan menjadi
bagian dari sesuatu dan berfungsi membangun perasaan bagi satu
komunitas nasional. Nasionalisme dapat juga menunjuk sikap nasional
yang positif, yakni sikap memperjuangkan dan mempertahankan
kemerdekaan serta harga diri bangsa sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme ini berguna untuk membina rasa bersatu antar penduduk

negara yang heterogen karena perbedaan suku, agama, dan asal usul.
Nasionalisme berfungsi untuk membina rasa identitas, kebersamaan
448

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

dalam negara, serta bermanfaat untuk mengisi kemerdekaan yang
sudah diperoleh. Hal ini perlu diwujudkan dan diterapkan oleh para
pelajar SMA adalah nasionalisme dalam arti luas. Setelah Indonesia
merdeka, nasionalisme tidak lagi untuk memperjuangkan kemerdekaan
melawan penjajah, tetapi untuk menyatukan seluruh warga negara
Indonesia (Henken, 1988). Penyampaian pesan ini pada para pelajar
SMA melalui pelajaran di kelas dianggap membosankan dan tidak
menarik, sehingga perlu dirancang sebuah cara atau media baru dalam
penyampaian pesan nasionalisme dan persatuan yang menarik bagi
para pelajar. Media baru ini perlu mempertimbangkan perkembangan
teknologi dan karakteristik dari pelajar SMA sebagai khalayak sasaran
pesan. Komik merupakan media yang banyak disukai pelajar, dan
dengan adanya perkembangan teknologi, penyajian komik saat ini juga
berkembang hingga saat ini dikenal adanya webcomic.

Will Eisner mendeinisikan komik sebagai susunan gambar dan
kata-kata untuk menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide
(Eisner, 1986). Menurut McCloud, komik adalah gambar sekuensial
yang bertujuan menyampaikan informasi atau menghasilkan respon
estetik bagi orang yang melihatnya (McCloud, 1994). Sedangkan
Chris Lie, pendiri re:On, berpendapat bahwa comic berasal dari kata
comedy atau sesuatu yang bertujuan untuk menghibur. Pada awalnya,
komik merupakan seni bercerita dalam bentuk panel bergambar yang
kebanyakan bertema komedi. Namun, saat ini, sudah merambah ke
genre lain, seperti action, drama, horor, dan sebagainya (Chris Lie,
2013).
Beberapa gaya komik yang populer di Indonesia saat ini adalah:
1. Manga atau komik Jepang.
Ada 2 style utama dalam manga yaitu shounen dan shoujo.
• Target manga shounen adalah anak-anak dan remaja laki-laki.
Genre “Mecha”, yang menampilkan raksasa, duel antar robot,
termasuk ke dalam kategori ini. Cerita seputar pertarungan
pedang dan pertempuran magis juga termasuk ke dalam
kategori manga shounen. Beberapa contoh manga shounen
yang populer baik di Jepang maupun di beberapa negara lain

adalah Dragon Ball Z, Naruto, dan Bleach, yang melibatkan
pertarungan fantasi.
Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

449

• Para gadis remaja merupakan target dari dari manga shoujo.
Meskipun serial manga ini mengandung beberapa tingkat action
dan komedi, tapi fokusnya biasanya pada percintaan dan konlik
emosional.“Fruit Basket” dan “Ouran Host Club” merupakan
contoh dari serial manga shoujo. Genre “Magical Girl”, yang
menampilkan tokoh utama perempuan dengan kekuatan magis
merupakan sub-kategori manga shoujo. “Sailormoon” adalah
salah satu ikon dari serial “Magical Girl”. Saat ini shoujo tidak
hanya menyasar gadis remaja karena beberapa komik shoujo
bergenre drama juga mulai disukai oleh remaja laki-laki.
2. American Comic.
3. European Comic.
4. Manhua atau komik yang berasal dari China, Hong Kong, Singapura.
5. Manhwa atau komik Korea.

Aliran yang paling mendominasi pasar komik Indonesia adalah
manga. Bahkan remaja sekarang menganggap komik identik dengan
manga (Chris Lie, 2013).
Webtoon adalah aplikasi online webcomic yang dapat diunduh
dengan gratis di Playstore. Webtoon telah diterjemahkan ke berbagai
bahasa. Salah satunya Bahasa Indonesia. Di Webtoon Indonesia,
komikus Indonesia dapat menerbitkan komiknya sendiri. Webtoon
dapat menarik perhatian pembaca dengan selera yang berbedabeda. Genre yang tersedia sangat bervariasi seperti fantasy, action,
sci-i, komedi, horor, pahlawan super, misteri dan romance, lifestyle,
pernikahan, budaya, bahkan hewan peliharaan. Webtoon diperbarui
setiap hari secara periodik. Perkembangan  Webtoon  sendiri
terbagi menjadi 4 generasi, generasi nol (generation zero), generasi
satu, generasi dua, dan generasi tiga. Pada generasi nol atau awal,
komik  Webtoon  masih berupa  scan  buku komik seperti yang sering
kita temukan pada komik Jepang online saat ini. Untuk berganti
halaman, pembaca masih harus mengklik tombol panah atau tombol
“next”. Generasi pertama  Webtoon  mulai dihiasi dengan efek lash
seperti  zoom-in  dan  zoom-out  untuk memberikan kesan berbeda di
setiap adegan. Bentuk  Webtoon  mulai berbeda memasuki generasi
kedua, yang semula berbentuk horizontal, berubah menjadi vertikal

450

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

dengan efek fading yang mulai diterapkan untuk membedakan setiap
adegan. Satu chapter hanya terdiri dari satu halaman panjang saja,
membaca pun jadi lebih mudah dan menyenangkan tanpa harus
meng-klik untuk berganti halaman seperti pada generasi sebelumnya.
Generasi ketiga, Webtoon dibuat lebih menarik dengan efek suara dan
gerakan. Selain itu, Webtoon generasi tiga ini juga lebih mudah untuk
diakses melalui media lain selain desktop, seperti mobile dan tablet
(Wulansari, 2015). Mengamati perkembangan webtoon di Indonesia
dan makin tingginya ketertarikan remaja sebagai khalayak sasaran
perancangan ini terhadap webtoon, menjadikan webtoon salah satu
alternatif media baru yang dapat digunakan untuk menampaikan
pesan pada remaja.

Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan dalam perancangan komik ini
adalah metode deskriptif kualitatif dengan linear strategy. Tahaptahap ini dilakukan secara berurutan dan sistematis. Metode deskriptif
adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk
membuat kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, 2005). Strategi ini
sesuai dengan sistem perancangan komik digital yang diunggah
secara utuh sehingga tidak dapat kembali ke tahap sebelumnya.
Tahap berikutnya dapat dilakukan jika tahap sebelumnya telah selesai
seutuhnya. Bagan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Tahapan penelitian dan perancangan komik dengan linear stategy

Pengumpulan Data
Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data secara kuantitatif
dan kualitatif dengan cara menyebarkan kuisioner kepada siswasiswi kelas X MIPA 3 dan XI IIS 1 SMA Lab Salatiga pada tanggal 18

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

451

November 2016. Kuesioner ini ditujukan kepada 40 orang siswa dengan
rentang usia 16-17 tahun. Penelitian awal ini bertujuan mengetahui
tentang kesukaan terhadap webtoon, pengetahuan sejarah terutama
tentang pertempuran lima hari di Semarang dan pengetahuan tentang
persatuan dan nasionalisme. Metode ini digunakan agar data-data yang
didapatkan tidak hanya berupa angka saja, tetapi juga bersifat deskriptif.
Observasi terhadap komik-komik Webtoon My Pre-Wedding, Sweet
Escape, dan Eggnoid juga dilakukan untuk dijadikan referensi. Studi
literatur digunakan untuk mendapatkan data-data verbal. Sedangkan,
pengumpulan data-data visual diperoleh dari foto-foto yang berkaitan
dengan Pertempuran Lima Hari yaitu seragam TKR, Reservoir Siranda,
Tugu Muda, dan sebagainya. Beberapa contoh referensi dapat dilihat
pada Gambar 4.

Gambar 4. Data Visual Pertempuran Lima Hari

Analisis Data
Kisah pertempuran lima hari di Semarang menceritakan tentang
persatuan dari berbagai kelompok pemuda di wilayah Semarang pada
masa itu yang bahu-membahu, saling membantu dan bekerja sama
untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kisah tersebut
menunjukkan besarnya peran pemuda dalam mempertahankan
kemerdekaan. Data yang diperoleh dari kuesioner tersebut yaitu sekitar
60% dari jumlah responden menyatakan bahwa Indonesia belum
bersatu karena masih banyaknya tawuran, rasisme, diskriminasi agama,
dan perang antar suku. Hanya sekitar 12,5% yang telah membaca buku
tentang Pertempuran Lima Hari di Semarang. Dari 40 siswa, sekitar
47,5% suka membaca komik dan 42,5% pernah atau sering membaca
Webtoon. Hasil pengumpulan data tersebut menunjukkan bahwa
komik Webtoon tentang Pertempuran Lima Hari di Semarang dengan

452

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

teknik shoujo ini diperlukan. Dengan media komik, pelajar SMA
dapat memperoleh informasi tentang sejarah secara tidak langsung
tetapi dapat mencernanya dengan mudah karena dekat dengan apa
yang menjadi preferensi para remaja tersebut. Antusiasme siswa pada
komik Webtoon cukup tinggi karena bisa mendapatkan ilmu dari
pengalaman membaca ringan. Dalam usia pelajar yang rata-rata umur
16-18 tahun ini, ada ciri signiikan dalam perilaku sosial. Para remaja
cenderung membagikan (share) yang disukai kepada teman sebayanya
untuk mendapatkan pengakuan nilai kolektif (Latifah, 2010). Webtoon
menyediakan icon share untuk menyebarkan episode tertentu ke media
sosial seperti Facebook, Twitter, dan Line. Dengan adanya itur ini,
penyebaran pesan akan lebih cepat menjangkau khalayak yang lebih
luas.
Karakteristik khalayak sasaran komik “Lima Hari” adalah sebagai
berikut:
a. Segmentasi Demograis
• Usia: 16-18 tahun
• Jenis kelamin: Laki-laki dan perempuan
• Pekerjaan: Pelajar SMA
• Kepemilikan: Smartphone dan aplikasi Webtoon
b. Segmentasi Geograis
Khalayak sasaran tinggal di daerah perkotaan di Indonesia yang
telah terjangkau sinyal internet.
c. Segmentasi Psikograis
Pelajar SMA yang memiliki waktu luang dan suka membaca komik,
biasanya memiliki kelompok teman dekat, memiliki kecenderungan
berbagi informasi ataupun pikiran dengan teman sekelompok,
tidak dapat dilepaskan dari gadget (smartphone), memiliki akun
dan aktif di berbagai media sosial.

Perancangan Konsep
Setelah menganalisis data, konsep komik yang dibuat secara rinci
sebagai berikut:
a. Judul: Lima Hari
b. Genre: Shoujo, Sejarah, Drama
Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

453

c. Premise: Perjuangan tiga orang pemuda dalam melawan penjajah
di Semarang
d. Logline:
Bayu, Ramma, dan Farid mempunyai mimpi untuk hidup bebas
dari penjajah. Saat proklamasi kemerdekaan disiarkan, semangat
mereka untuk meraih mimpi kembali berkobar. Mereka bertiga
memperjuangkan Semarang dari pasukan Jepang melalui jalan
hidup yang mereka pilih.
e. Karakter
o Bayu: Pemuda Rumah Sakit, cerdas, keturunan Tionghoa
o Ramma: Polisi Istimewa, disiplin, pribumi
o Farid: Tentara Keamanan Rakyat, humoris, pribumi
f. Latar/Setting:
Kota Semarang, Oktober 1945.
g. Jenis komik
Komik “Lima Hari” merupakan webcomic yang diunggah ke
Webtoon
h. Kelangsungan komik
Komik “Lima Hari” adalah komik serial dengan 5 episode.
o Episode pertama: Prolog
o Episode kedua: Sudut pandang Bayu
o Episode ketiga: Sudut pandang Ramma
o Episode keempat: Sudut pandang Farid
o Episode kelima: Masa lalu Bayu, Ramma, dan Farid.

Perancangan Komik
Setelah konsep sudah matang, inal artwork akan dibuat. Proses
perancangan dimulai dari pembuatan karakter, name, pembuatan
sketsa, lining, coloring, dan lettering. Tahapan-tahapan dalam
pembuatan komik “Lima Hari” yakni:
a. Pembuatan desain karakter
Pembuatan desain karakter dilakukan secara digital. Pemilihan
desain pakaian didasarkan pada seragam yang digunakan Polisi
454

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

Istimewa, Pemuda Rumah Sakit, dan Tentara Keamanan Rakyat
pasca kemerdekaan tahun 1945. Desain karakter “Lima Hari” dapat
dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Desain karakter Ramma, Bayu, dan Farid.

b. Pembuatan name
Name adalah gambaran kasar adegan, peletakkan panel, balon kata,
teks, dan ilustrasi secara sederhana. Name “Lima Hari” dibuat di
atas kertas HVS ukuran A4 menggunakan pensil 2B. Contoh name
“Lima Hari” dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Name komik

c. Pembuatan sketsa dan lining
Sketsa komik “Lima Hari” menggunakan warna yang berbeda
dengan lining. Lining atau pembuatan garis dilakukan di atas layer
sketsa. Proses lining dibutuhkan untuk merapikan garis-garis sketsa
yang masih kasar.
d. Coloring
Coloring merupakan proses pewarnaan dari gambar yang telah
dibuat. Pewarnaan dilakukan secara digital. Dimulai dari base color,
Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

455

dilanjutkan dengan shading (bayangan) dan highlight (cahaya),
terakhir diberi efek.
e. Lettering
Lettering merupakan tahap peletakkan teks di atas gambar sebagai
dialog atau sound efect. Typeface utama yang digunakan adalah
Lafayette Comic Pro. Tampilan jenis typeface Lafayette Comic Pro
dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Lafayette Comic Pro

Proses pembuatan halaman komik dari pembuatan sketsa hingga
lettering dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Proses pembuatan komik

Hasil dan Pembahasan
Setelah melalui proses perancangan, dilakukan pembuatan cover
untuk digunakan sebagai banner di Webtoon ataupun poster. Tampilan
456

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

cover “Lima Hari” dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Cover komik “Lima Hari”

Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 9, cover komik “Lima
Hari” menampilkan 3 karakter utama yakni Ramma, Bayu, dan Farid.
Komik “Lima Hari” diunggah di Webtoon. Tampilan halaman komik
“Lima Hari” dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Halaman komik “Lima Hari”

Penekanan nilai persatuan terdapat pada episode 3, halaman 12.
Tampilan halaman 12 dapat dilihat pada Gambar 11.

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

457

Gambar 11. Episode 3 Halaman 12

Pada halaman ini ditunjukkan bahwa Bayu dan Farid berjuang di
bidang masing-masing pada waktu yang bersamaan di tempat yang
berbeda dengan tujuan yang sama, yaitu membebaskan Semarang
dari penjajah. Sementara itu Ramma yang ditangkap oleh Jepang saat
sedang menjaga Reservoir Siranda, mengorbankan dirinya sendiri
dibandingkan harus bergabung dengan Jepang. Sedangkan pada
episode terakhir Bayu, Ramma, dan Farid sewaktu kecil juga berjanji
untuk bersatu melawan penjajah walaupun cita-cita mereka berbedabeda.
Pembuatan thumbnail per episode untuk membuat pembaca
tertarik untuk membuka dan membaca episode tersebut. Tampilan
gambar untuk thumbnail episode dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. humbnail episode “Lima Hari”

Selanjutnya adalah pembuatan halaman favorit yang fungsinya
adalah mempengaruhi pembaca untuk berlangganan kepada komik
“Lima Hari”. Tampilan halaman favorit dapat dilihat pada Gambar 13.

458

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

Gambar 13. Halaman favorit “Lima Hari”
Pada Gambar 13 ditampilkan tiga topi dari masing-masing karakter
utama yaitu topi Pemuda Rumah Sakit, topi Polisi Istimewa, dan topi
Tentara Keamanan Rakyat. Dengan benda yang mewakilkan karakterkarakter ini, pembaca dapat memahami peran masing-masing karakter
yang berbeda tetapi dinaungi oleh bendera yang sama, yakni “Merah
Putih”.
Pengujian dilakukan untuk memperoleh data kualitatif mengenai
tingkat keberhasilan perancangan. Wawancara dilakukan secara tertulis
melalui aplikasi chat LINE untuk memperoleh review dari webtoonist
Aditya Budiawan selaku author dari Next Door Country dan 9 orang
pelajar SMA dari beberapa wilayah di Indonesia. Menurut Aditya,
tema yang diangkat bagus, namun layout teks dan paneling harus tegas.
Melalui hasil pengujian komik “Lima Hari” pada siswa-siswi SMA dari
Bandung, Malang, Rengat, Surabaya, Palembang, Sidoarjo, Pasundan,
Tadulako, dan Kudus secara kualitatif dapat diketahui bahwa ilustrasi
dan paneling mempunyai keunikan dan daya tarik sendiri dibandingkan
komik sejarah lainnya. Alur cerita dan pesan mengenai persatuan dan
nasionalisme dapat ditangkap dan dipahami oleh responden. Penyajian
kisah sejarah maupun bahasan tentang persatuan dan nasionalisme
Indonesia melalui komik webtoon menjadi salah satu hal yang menarik
bagi khalayak sasaran. Cerita sejarah dan penguatan nilai persatuan
dan nasionalisme yang disampaikan dengan cara konvensional
seperti melalui belajar di kelas melalui buku paket sering dianggap

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

459

membosankan oleh remaja. Pendekatan untuk menyampaikan pesan
persatuan dan nasionalisme dan pengetahuan mengenai sejarah bangsa
perlu disesuaikan, terutama dengan adanya berbagai perkembangan
teknologi yang mempengaruhi gaya hidup remaja. Webtoon menjadi
salah satu alternatif yang dapat dipilih karena bentuk komik digital ini
digemari di kalangan remaja. Berbagai itur yang ada dalam webtoon
dapat menambah ketertarikan remaja untuk membaca. Sifat remaja
yang senang berkelompok dan berbagi cerita dengan kelompok atau
komunitasnya juga menjadi salah satu hal yang dapat mendukung
penyebaran pesan.
Media webcomic ini dapat menjadi variasi yang berbeda dalam
pengajaran sejarah pada siswa-siswi Sekolah Menengah Atas di
Indonesia secara nonformal. Hal ini sudah sesuai dengan tujuan
perancangan komik “Lima Hari” yaitu mendapatkan pengetahuan
tentang perjuangan para pahlawan nasional dalam memerdekaan
Indonesia dan membina rasa persatuan dari pelajar Indonesia yang
heterogen serta menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika.

Simpulan
Berdasarkan pengujian hasil perancangan kepada webtoonist dan
siswa-siswi SMA yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan
bahwa webcomic “Lima Hari” dapat dijadikan media yang efektif untuk
menanamkan semangat nasionalisme, khususnya persatuan kepada
pelajar SMA di Indonesia. Dalam penelitian dan perancangan komik
Webtoon “Lima Hari” ini menginformasikan tentang perjuangan
pemuda Semarang dengan cukup baik melalui media yang sangat
mudah diperoleh serta aplikasi webcomic yang gratis sehingga bisa
dibaca di mana saja dan kapan saja.
Beberapa saran yang diperoleh dari penelitian dan perancangan
ini antara lain:
a. Konsistensi pada pewarnaan dan anatomi karakter.
b. Gambar bangunan sudah sangat baik namun kurang detail.
c. Penataan panel dan angle agar lebih mudah memahami cerita.
d. Cerita diberi bumbu lagi agar lebih dramatis dan tidak mudah
dilupakan

460

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

Datar Pustaka
Addie R. Pengenalan Webtoons: 5 Judul Mengagumkan Ini Kalian Wajib
Baca. http://www.duniaku.net/2016/10/16/5-webtoons-wajibbaca/2/ (diakses 28 November 2016)
Cpuik. Materi Sejarah Kelas XI. http://www.cpuik.com/p/sejarahkelas-xi.html (diakses 24 Maret 2015)
Fathonio, Arthur. Pengertian Nasionalisme. http://www.zonasiswa.
com/2014/07/pengertian- nasionalisme.html (diakses 24 Maret
2015)
Gatra. (2006). Nasionalisme Bangsa Indonesia Makin Menurun.
http://lipi.go.id/ berita/nasionalisme-bangsa-indonesia-makinmenurun/1274 (diakses 10 Agustus 2016)
Ji-young, Sohn. (2014). Korean Webtoons Going Global. http://www.
koreaherald.com/ view.php?ud=20140525000452 (diakses 26
Oktober 2016)
Kevin W. (2014). Kisah Petualangan Bagas, Membangun Nasionalisme
Melalui Wadah Komik. https://www.kaorinusantara.or.id/
newsline/12446/kisah-petualangan-bagas-membangunnasionalisme-melalui-wadah-komik (diakses 7 Agustus 2016)
Latifah, Melly. (2010). Karakteristik Remaja. http://www.academia.
edu/5903485/
CIRI_DAN_KARAKTERISTIK_ANAK_
REMAJA_DEWASA (diakses 27 Juli 2017)
Maharsi, Indiria. (2011). Komik, Dunia Kreatif Tanpa Batas. Yogyakarta:
Katabuku
.http://www.csuchico.edu/pub/cs/spring_06/
feature_03.html (diakses 10 Agustus 2016)
Purbaya, Angling Adhitya. Tawuran Dibubarkan, Pelajar ini Ayunkan
Sabuk Tantang Polisi. http://news.detik.com/read/2014/09/10/16
4911/2686741/1536/ (diakses 5 April 2015)
Sebastian. (2011). Perancangan Publikasi Ensiklopedia 30 Pahlawan
Perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Jakarta: Universitas Bina
Nusantara.
Setyawan, Doni. (2016). Pertempuran Lima Hari di Semarang. http://
www.donisetyawan.com/pertempuran-lima-hari-di-semarang/
(diakses 26 Oktober 2016)
Subhanie, Dzikrie. (2017). Dokter Kariadi dan Pertempuran

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

461

Lima Hari di Semarang. https://daerah.sindonews.com/
read/1201117/29/dokter-kariadi-dan-pertempuran-lima-haridi-semarang-1493423573
Tim Amazine. Tips Bacaan: Mengenal Lebih Dekat Lima Jenis Manga.
http://www.amazine.co/1068/tips-bacaan-mengenal-lebihdekat-5-jenis-manga/ (diakses 8 November 2016)
Tim Idtesis. Deinisi Metode Deskriptif. https://idtesis.com/metodedeskriptif/ (diakses 11 Januari 2017)
Tim Pusat Kajian Kebangsaan. Peranan Nasionalisme dalam Persatuan
Bangsa. http://www.pusakaindonesia.org/peranan-nasionalismedalam-persatuan-bangsa/ (diakses 8 November 2016)
Wulansari, Ratih. (2015). Kenalan dengan Webtoon, yuk! http://
wanitabercerita.com/kenalan-dengan-webtoon-yuk/ (diakses 8
November 2016)

462

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia