Penerapan Metode Program Evaluation and Review Technique (PERT) untuk Proyek Pembangunan Jalan Tol (Studi Kasus : Proyek Jalan Tol Medan- Kualanamu-Tebing Tinggi) Chapter III V
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Identifikasi Operasional Variabel
Variabel secara umum dibagi menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau
memengaruhi variabel lain, sedangkan variabel terikat adalah tipe variabel yang
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas.
3.1.1 Identifikasi Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) ES (earliest start)
b) EF (earliest finish)
c) LS (latest start)
d) LF (latest finish)
e) Waktu optimis
f) Waktu normal
g) Waktu pesimis
h) Rencana anggaran biaya proyek
3.1.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional dari variabel penelitian ini adalah sebagai berikut
a) ES (earliest start) adalah waktu paling awal dimulainya aktivitas suatu
proyek
b) EF (earliest finish) adalah waktu paling awal terselesaikannya aktivitas
suatu proyek
c) LS (latest start) adalah waktu paling akhir dimulainya aktivitas suatu
proyek
Universitas Sumatera Utara
28
d) LF (latest finish) adalah waktu paling akhir terselesaikannya aktivitas
suatu proyek
e) Waktu optimis adalah waktu minimum yang diperlukan dalam
melaksanakan suatu kegiatan proyek
f) Waktu normal adalah waktu paling realistis yang digunakan untuk
menyelesaikan kegiatan proyek
g) Waktu pesimis adalah waktu paling maksimum yang diperlukan dalam
melaksanakan suatu kegiatan proyek
h) Rencana anggaran biaya proyek adalah banyaknya biaya yang dibutuhkan
dalam sebuah pekerjaan proyek. RAB ini dibuat berdasarkan uraian
pekerjaan yang disusun menurut jenis pekerjaan yang ada dalam sebuah
proyek.
3.2
Jenis dan Sumber Data
3.2.1 Jenis Data
Ada dua jenis data yang dibutuhakan dalam penelitian ini,yaitu :
a.
Data Primer
Data Primer diperoleh dengan melakukan riset lapangan. Adapun teknik
riset lapangan yang digunakan adalah wawancara (interview).
b.
Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari PT. Jasamarga (owner) dan PT. Waskhita
Karya (kontraktor) berupa schedule dan RAB (Rencana Anggaran Biaya).
3.2.2
Sumber Data
Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan Jalan Tol Medan-KualanamuTebing Tinggi (MKTT). Penelitian ini difokuskan pada Seksi 3 yaitu dari
Parbarakan sampai Lubuk Pakam. Adapun pelaksaan penelitian dilakukan mulai
Februari 2017 sampai dengan selesai.
3.3
Kerangka Pemecahan Masalah
Kerangka pemecahan masalah pada penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut
Universitas Sumatera Utara
29
Mulai
Input variabel data
ES,LS,EF,LF,a,b,m
Membuat jaringan kerja
(network)
Menghitung ekspektasi
waktu (te)
Mencari jalur kritis
dengan konsep te
Menghitung probabilistik
Interpretasi
hasil optimum
Selesai
Gambar 3.1 Diagram alir penelitian
Universitas Sumatera Utara
30
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Perencanaan Waktu Proyek
Dalam pelaksanaan proyek jalan tol MKTT seksi 3 (Parbarakan-Lubuk Pakam)
ini, hal yang sangat awal untuk dikerjakan adalah melaksanakan suautu
perencanaan waktu, yaitu penggambaran kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
proyek tersebut beserta hubungan ketergantungan antar kegiatan satu dengan
kegiatan lainnya.
Berikut ini adalah waktu yang direncanakan untuk pelaksanaan proyek
jalan tol MKTT seksi 3 (Parbarakan-Lubuk Pakam) adalah sebagai berikut (untuk
keterangan tabel 4.1 dapat dilihat pada Lampiran 1):
Tabel 4.1 Rencana Waktu Proyek
DESKRIPSI KEGIATAN
DURASI
(hari)
PEMBANGUNAN PROYEK JALAN TOL MKTT SEKSI 3
583
START
0
BAB 1 UMUM
17
BAB 2 PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA
59
BAB 3 PEMBONGKARAN
28
BAB 4 PEKERJAAN TANAH
38
BAB 5 GALIAN STRUKTUR
14
BAB 6 DRAINASE
28
BAB 7 SUBGRADE
47
BAB 8 LAPIS PONDASI AGREGAT
42
BAB 9 PERKERASAN
70
BAB 10 STRUKTUR BETON
32
BAB 12 PEKERJAAN LAIN-LAIN
28
BAB 13 PENCAHAYAAN LAMPU LALU LINTAS DAN
28
Universitas Sumatera Utara
31
PEKERJAAN LISTRIK
BAB 14 PLAZA TOL
21
BAB 15 PENGALIHAN DAN PERLINDUNGAN UTILITAS
161
YANG ADA
BAB 16 PEKERJAAN FASILITAS DAN KANTOR GERBANG
84
TOL
FINISH
0
4.2. Perencanaan Anggaran Biaya Proyek
Perencanaan anggaran biaya dalam suatu proyek dibuat berdasarkan uraian
pekerjaan yang disusun menurut jenis pekerjaan yang ada dalam pelaksanaan
konstruksi dan berdasarkan gambar kerja dengan memperhitungkan segala biaya
pengadaan bahan maupun alat. Berikut ini adalah rekapitulasi rencana anggaran
biaya proyek. Untuk rincian anggaran biaya pada masing-masing kegiatan proyek
jalan tol MKTT seksi 3 (Parbarakan-Lubuk Pakam) dapat dilihat pada lampiran 2.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Proyek
No
Uraian Pekerjaan
Jumlah Harga
(Rp)
Bab 1
Umum
5.023.223.638,18
Bab 2
Pembersihan Tempat Kerja
3.304.980.566,20
Bab 3
Pembongkaran
1.818.975.938,93
Bab 4
Pekerjaan Tanah
Bab 5
Galian Struktur
Bab 6
Drainase
7.175.265.970,71
Bab 7
Subgrade
1.196.611.761,23
Bab 8
Lapis Pondasi Agregat
Bab 9
Perkerasan
101.914.844.745.55
Bab 10
Struktur Beton
133.987.626.739,18
Bab 12
Pekerjaan Lain-lain
Bab 13
Pencahayaan Lampu Lalu Lintas
146.021.728.873,72
442.472.037,94
18.244.767.633,78
25.793.279.591,47
6.562.224.068,31
dan Pekerjaan Listrik
Universitas Sumatera Utara
32
Bab 14
Plaza Tol
2.271.283.354,93
Bab 15
Pengalihan dan Perlindungan
2.727.868.791.13
Utilitas yang ada
Bab 16
Pekerjaan Fasilitas dan Kantor
3.064.360.044,32
Gerbang Tol
Jumlah
459.549.513.755,58
PPN 10%
45.954.951.376
Total Keseluruhan
505.504.465.131,14
Dibulatkan
505.504.465.131,00
4.3. Hasil Analisis Data
a. Analisis Hubungan Antar Kegiatan Proyek
Berikut ini akan diperlihatkan keterkaitan antara kegiatan yang ada dalam proyek
jalan tol MKTT seksi 3 (Parbarakan-Lubuk Pakam)
Tabel 4.3 Hubungan Keterkaitan Antar Kegiatan Proyek
Kegiatan
Penjelasan Kerja
Umum
Pemeliharaan dan perlindungan lalu
(Bab 1)
lintas, mobilisasi dan demobilisasi,
Kode
Aktivitas
Kegiatan Pendahulu
A
-
B
-
C
A
laboratorium
Pembersihan
Tempat Kerja
Pembersihan tempat kerja
(Bab 2)
Pembongkaran
Pembongkaran pasangan batu atau
(Bab 3)
struktur beton, pembongkaran
perkerasan jalan aspal atau beton
Pekerjaan
Galian exs, timbunan exs, galian biasa,
Tanah
borrow material, urugan material
(Bab 4)
berbutir, pasangan batu kosong,
prefabricated vertical drains,
A
D
geotextile, penyediaan alat, sand
blanket, dewatering
Universitas Sumatera Utara
33
Galian
Struktur
Penggalian struktur tanah
E
C
F
D,E
Persiapan tanah dasar
G
B,D,E
Pembuatan lapisan pondasi agregat
H
G
I
F,H
J
I
K
J
L
K
(Bab 5)
Drainase
Pemasangan pipa gorong-gorong,
(Bab 6)
pembuatan saluran beton, inlet drain,
outlet drain, pembuatan saluran
pasangan batu mortar, pipa drainase,
deck drainase
Subgrade
(Bab 7)
Lapis Pondasi
Agregat
(Bab 8)
Perkerasan
Perkerasan jalan dengan menggunakan
(Bab 9)
aspal, perkerasan beton
Struktur Beton
Pembuatan beton struktural,
(Bab 10)
penyediaan dan pemancangan tiang
pancang beton bertulang, tes PDA dan
PIT, sambungan ekspansi untuk rigid
pavement
Pekerjaan
Pemasangan solid soding, rambu
Lain-lain
pengaturan dan peringatan , rambu
(Bab 12)
petunjuk, peringatan dan larangan,
pemasangan guide post, kilometer
post, pemasangan blok beton
perlindungan lereng
Pencahayaan
Lampu Lalu
Lintas dan
Pekerjaan
Listrik
Melakukan penerangan jalan umum,
pekerjaan sipil untuk hal-hal
kelistrikan
(Bab 13)
Universitas Sumatera Utara
34
Plaza Tol
Membuat gardu tol dan membuat
(Bab 14)
bangunan gerbang tol
M
L
N
M
O
N
Pengalihan dan
Perlindungan
Melakukan professional sum untuk
Utilitas yang
pengalihan dan perlindungan utilitas
ada
yang ada
(Bab 15)
Pekerjaan
Membuat gerban tol, rumah generator,
Fasilitas dan
pekerjaan menara air dan sumur
Kantor
dangkal, jalan lingkungan dan parkir
Gerbang Tol
kendaraan, rumah api, tiang bendera
(Bab 16)
dan umbul-umbul, dan tempat sampah
b. Penentuan Waktu Kegiatan Proyek
Langkah selanjutnya adalah menentukan waktu dari masing-masing kegiatan
proyek. Waktu yang dimaksud adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan kegiatan yang bersangkutan. Penentuan waktu ini dapat membantu
menekan tingkat ketidakpastian dalam pelaksanaan kegiatan proyek. Selain itu
penentuan waktu ini dapat membantu para manajer untuk mengawasi jalannya
proyek agar sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan dalam sebuah network
planning.
Dalam metode PERT terdapat tiga estimasi waktu yaitu : waktu optimis,
waktu normal, dan waktu pesimis. Dalam penelitian ini kegiatan yang digunakan
adalah kegiatan secara garis besar, jadi untuk mencari nilai optimis dan nilai
pesimisnya dapat dicari terlebih dahulu standard waktunya yaitu dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
∑
√
̅
Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
35
= Standard deviasi
= Nilai dari setiap kegiatan
̅
= Nilai rata-rata
n
= Jumlah kegiatan
Setelah diperoleh standard waktu dari masing-masing kegiatan, maka waktu
optimis dan pesimisnya dapat ditentukan dengan cara :
Waktu optimis [a] = waktu normal – nilai standard deviasi
Waktu pesimis [b] = waktu normal + nilai standard deviasi
Jika ketiga estimasi waktu telah diperoleh, maka ekspektasi waktu dari masing-masing
kegiatan juga dapat ditentukan dengan menggunakan rumus 2.1 :
Berikut ini adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing
kegiatan proyek jalan tol MKTT seksi 3 (Parbarakan-Lubuk Pakam). Untuk mengetahui
perhitungan waktu pesimis dan optimis pada masing-masing kegiatan dapat dilihat pada
Lampiran 3.
Tabel 4.4 Hubungan Keterkaitan Antar Kegiatan Proyek Beserta Perkiraan
Waktunya
Kode
Kegiatan
Waktu
Waktu
Waktu
Ekpektasi
Kegiatan
Sebelumnya
Optimis
Normal
Pesimis
Waktu
[a]
[m]
[b]
A
-
15.27
17
18.73
17
B
-
59
59
59
59
C
A
13.16
28
42.84
28
D
A
27.46
38
48.54
38
E
C
9.06
14
18.94
14
F
D,E
19.68
28
36.32
28
G
B,D,E
47
47
47
47
H
G
17,26
42
66,74
42
I
F,H
51.39
70
88.61
70
J
I
24,33
32
39,67
32
K
J
23.06
28
32.94
28
Universitas Sumatera Utara
36
L
K
19.43
28
36.57
28
M
L
16.58
21
25.42
21
N
M
161
161
161
161
O
N
65.36
84
102.64
84
c. Penyusunan Diagram Network
Setelah hubungan keterkaitan dan waktu antar masing-masing kegiatan diketahui,
maka diagram network dapat digambarkan. Diagram network ini menunjukkan
hubungan keterkaitan antar kegiatan satu dengan kegiatan lainnya. Pembuatan
diagram network ini dimaksudkan untuk memperinci kegiatan mana yang harus
dikerjakan terlebih dahulu dan kegiatan mana yang selanjutnya dapat dikerjakan.
Untuk melihat diagram network dari proyek jalan tol MKTT seksi 3 (ParbarakanLubuk Pakam) dapat dilihat pada gambar 4.1
Gambar 4.1 Diagram Network Kegiatan Proyek Pembangunan Jalan Tol MKTT
Seksi 3
d. Penentuan Lintasan Kritis
Setelah diagram network disusun, maka langkah selanjutnya adalah menentukan
lintasan kritis. Lintasan kritis merupakan lintasan yang memiliki waktu
pelaksanaan yang paling lama. Lintasan kritis dari proyek jalan tol MKTT seksi 3
(Parbarakan-Lubuk Pakam) dapat dilihat dari gambar network dengan perhitungan
forward pass dan backward pass sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
37
Gambar 4.2 Perhitungan Maju Diagram Network Kegiatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol MKTT Seksi 3
Gambar
4.3
Perhitungan
Mundur
Diagram
Network
Kegiatan
Proyek
Pembangunan Jalan Tol MKTT Seksi 3
Setelah dilakukan perhitungan maju dan perhitungan mundur dengan
menggunakan diagram kegiatan proyek jalan tol MKTT seksi 3 (ParbarakanLubuk Pakam) maka langkah selanjutnya adalah menghitung slack time dari
masing-masing kegiatan yang nantinya akan diperoleh kegiatan mana saja yang
termasuk dalam lintasan kritis. Perhitungan slack time dan penentuan jalur kritis
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
38
Tabel 4.5 Perhitungan Slack Time dan Penentuan Jalur Kritis
Slack
Jalur
Time
Kritis?
17
0
Y
0
59
0
Y
45
17
45
0
Y
17
55
21
59
4
T
E
45
59
45
59
0
Y
F
59
87
120
148
61
T
G
59
106
59
106
0
Y
H
106
148
106
148
0
Y
I
148
218
148
218
0
Y
J
218
250
218
250
0
Y
K
250
278
250
278
0
Y
L
278
306
278
306
0
Y
M
306
327
306
327
0
Y
N
327
488
327
488
0
Y
O
488
572
488
572
0
Y
Aktivitas
ES
EF
LS
LF
A
0
17
0
B
0
59
C
17
D
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa :
a. Kegiatan yang melewati jalur kritis adalah kegiatan A, B, C, E, G, H, I, J, K,
L, M, N, O.
b. Kurun waktu penyelesaian proyek adalah selama 572 hari.
e. Penentuan Varians Berdasarkan Perkiraan Waktu
Langkah berikutnya adalah menentukan nilai varians dari masing-masing
kegiatan. Varians dari masing-masing kegiatan dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus 2.2 sebagai berikut :
[
]
Universitas Sumatera Utara
39
Tabel 4.6 Perhitungan Varians Dari Masing-masing Kegiatan
Kegiatan
a
m
B
Varians
A
15,27
17
18,73
11,97/36
B
59
59
59
0/36
C
13,16
28
42,84
880,90/36
D
27,46
38
48,54
444,36/36
E
9,06
14
18,94
97,61/36
F
19,68
28
36,32
276,88/36
G
47
47
47
0/36
H
17,26
42
66,74
2448,27/36
I
51,39
70
88,61
1385,32/36
J
24,33
32
39,67
235,31/36
K
23,06
28
32,94
97,61/36
L
19,43
28
36,57
293,77/36
M
16,58
21
25,42
78,14/36
N
161
161
161
0/36
O
65,36
84
102,64
1389,79/36
Tabel 4.7 Varians Waktu Penyelesaian Kegiatan Per Jalur Kritis
Kegiatan Kritis
Varians
A
11,97/36
B
0/36
C
880,90/36
E
97,61/36
G
0/36
H
2448,27/36
I
1385,32/36
J
235,31/36
K
97,61/36
L
293,77/36
M
78,14/36
Universitas Sumatera Utara
40
N
0/36
O
1389,79/36
Jumlah
6918,69/36
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai varians waktu penyelesaian
proyek berdasarkan lintasan kritis adalah sebesar 6918,69/36 = 192,18 dengan
standar deviasi = √
= 13,86 hari.
f. Penentuan Probablilitas Waktu Penyelesaian Proyek
Berdasarkan perhitungan varians di atas, waktu penyelesaian kegiatan yang
melewati lintasan kritis adalah 13,86 hari = 14 hari. Dengan menggunakan kurva
normal dapat ditentukan probabilitas waktu penyelesaian proyek dengan
menggunakan rumus 2.3 sebagai berikut :
Pada tabel kurva normal dapat dikonversikan Z = 0,785 adalah sama dengan
0,7823 = 78,23 %. Jadi besarnya probabilitas proyek dapat diselesaikan dalam waktu 583
adalah sebesar 78,23 %. Namun berdasarkan analisis PERT proyek dapat diselesaikan
dalam waktu 572 hari dan tidak terjadi perubahanbiaya sehingga selisih waktu pengerjaan
dapat dipergunakan perusahaan untuk pengecekan dan perbaikan.
Gambar 4.4 Nilai Probabilitas Z
Universitas Sumatera Utara
41
Berikut ini adalah tabel perbandingan biaya waktu normal dan biaya
dengan menggunakan metode PERT.
Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Waktu dan Biaya Proyek pada Pekerjaan
Normal Dengan Waktu dan Biaya Proyek Menggunakan Analisis PERT
Keterangan
Waktu
Normal
Analisis PERT
Selisih
583 hari
572 hari
11 hari
Rp505.504.465.131,00
Rp505.504.465.131,00
Rp 0
Penyelesaian
Proyek
Total Biaya
Penyelesaian
Proyek
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil analisis pembangunan jalan tol MKTT seksi 3 (Parbarakan-Lubuk Pakam)
berdasarkan data yang dilakukan oleh PT. Waskita Karya diperoleh keterangan
bahwa penyelesaian proyek pembangunan jalan tol tersebut memerlukan waktu
583 hari yang dimulai pada tanggal 24 juli 2015 dan selesai pada tanggal 26
Februari 2017. Dalam pelaksanaannya proyek pembangunan jalan tol tersebut
membutuhkan dana sebesar Rp505.504.465.131,00.
Dengan menggunakan metode PERT dalam menganalisis proyek
pembangunan jalan tol MKTT seksi 3 (Parbarakan-Lubuk Pakam) didapatkan
hasil bahwa proyek pembangunan jalan tol tersebut dapat diselesaikan dalam
jangka waktu 572 hari dan didapatkan kegiatan-kegiatan yang melintasi lintasan
kritis yaitu : kegiatan A (Umum), B (Pembersihan Tempat Kerja), C
(Pembongkaran), E (Galian Struktur), G (Subgrade), H (Lapis Pondasi Agregat), I
(Perkerasan), J (Struktur Beton), K (Pekerjaan Lain-lain), L (Pencahayaan Lampu
Lalu Lintas dan Pekerjaan Listrik), M (Plaza Tol), N (Pengalihan dan
Perlindungan Utilitas yang ada), dan O (Pekerjaan Fasilitas dan Kantor Gerbang
Tol). Kegiatan yang berada pada lintasan kritis ini perlu pengawasan ketat agar
kegiatan tidak tertunda karena penundaan pada kegiatan yang berada pada lintasan
kritis dapat menyebabkan seluruh kegiatan proyek akan tertunda penyelesaiannya.
Universitas Sumatera Utara
42
Adanya selisih waktu dalam pengerjaan proyek dengan menggunakan metode
PERT ini, akan memberikan keuntungan dalam segi waktu bagi pihak perusahaan.
Selisih waktu selama 11 hari ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
pengecekan pekerjaan yang sekiranya harus diperbaiki lagi.
Dalam pelaksanaan sebuah proyek, peluang untuk menyelesaikan
pekerjaan proyek bersifat dinamis karena ditentukan oleh pelaksana proyek yaitu
PT. Waskita Karya yang biasanya ditentukan berdasarkan pengalaman.
Adakalanya proyek tidak selesai tepat waktu akibat faktor internal dan eksternal.
Faktor internal seperti mogok pekerja, peralatan rusak, dan lain-lain. Sedangkan
faktor eksternal seperti perubahan cuaca yang tidak mudah diprediksi, masyarakat
sekitar, perubahan kebijakan, perubahan harga bahan, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Berdasarkan rencana normal pengerjaan proyek pembangunan jalan tol MKTT seksi 3
(Parbarakan – Lubuk Pakam) dapat diselesaikan dalam jangka waktu 583 hari. Namun
dengan menggunakan metode PERT memungkinkan proyek dapat diselesaikan dalam
jangka waktu 572 hari. Artinya pihak kontraktor dapat menghemat waktu selama 11 hari.
Dengan sisa waktu 11 hari tersebut, dapat digunakan oleh pihak kontraktor untuk
menyelesaikan pekerjaan yang sekiranya harus diperbaiki lagi.
b. Dari hasil perhitungan proyek dengan menggunakan metode PERT dihasilkan probabilitas
sebesar
78,23 % dalam menyelesaikan proyek tersebut. Artinya peluang proyek
diselesaikan dalam jangka waktu 583 hari adalah 78,23%.
c. Perhitungan durasi proyek sangat bergantung dari probabilitas penyelesaian setiap
pekerjaan. Probabilitas tersebut ditentukan oleh pelaksana proyek yang nilainya ditentukan
oleh faktor internal dan eksternal.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis, dengan menggunakan metode PERT dapat
dijadikan perbandingan efisiensi dan efektivitas dalam menyelesaikan proyek pembangunan
jalan tol MKTT seksi 3 (Parbarakan-Lubuk Pakam) oleh PT. Waskita Karya. Untuk peneliti
selanjutnya disarankan menggunakan metode percepatan sehingga pelaksanaan proyek dapat
dipercepat.
Universitas Sumatera Utara
METODE PENELITIAN
3.1 Identifikasi Operasional Variabel
Variabel secara umum dibagi menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau
memengaruhi variabel lain, sedangkan variabel terikat adalah tipe variabel yang
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas.
3.1.1 Identifikasi Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) ES (earliest start)
b) EF (earliest finish)
c) LS (latest start)
d) LF (latest finish)
e) Waktu optimis
f) Waktu normal
g) Waktu pesimis
h) Rencana anggaran biaya proyek
3.1.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional dari variabel penelitian ini adalah sebagai berikut
a) ES (earliest start) adalah waktu paling awal dimulainya aktivitas suatu
proyek
b) EF (earliest finish) adalah waktu paling awal terselesaikannya aktivitas
suatu proyek
c) LS (latest start) adalah waktu paling akhir dimulainya aktivitas suatu
proyek
Universitas Sumatera Utara
28
d) LF (latest finish) adalah waktu paling akhir terselesaikannya aktivitas
suatu proyek
e) Waktu optimis adalah waktu minimum yang diperlukan dalam
melaksanakan suatu kegiatan proyek
f) Waktu normal adalah waktu paling realistis yang digunakan untuk
menyelesaikan kegiatan proyek
g) Waktu pesimis adalah waktu paling maksimum yang diperlukan dalam
melaksanakan suatu kegiatan proyek
h) Rencana anggaran biaya proyek adalah banyaknya biaya yang dibutuhkan
dalam sebuah pekerjaan proyek. RAB ini dibuat berdasarkan uraian
pekerjaan yang disusun menurut jenis pekerjaan yang ada dalam sebuah
proyek.
3.2
Jenis dan Sumber Data
3.2.1 Jenis Data
Ada dua jenis data yang dibutuhakan dalam penelitian ini,yaitu :
a.
Data Primer
Data Primer diperoleh dengan melakukan riset lapangan. Adapun teknik
riset lapangan yang digunakan adalah wawancara (interview).
b.
Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari PT. Jasamarga (owner) dan PT. Waskhita
Karya (kontraktor) berupa schedule dan RAB (Rencana Anggaran Biaya).
3.2.2
Sumber Data
Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan Jalan Tol Medan-KualanamuTebing Tinggi (MKTT). Penelitian ini difokuskan pada Seksi 3 yaitu dari
Parbarakan sampai Lubuk Pakam. Adapun pelaksaan penelitian dilakukan mulai
Februari 2017 sampai dengan selesai.
3.3
Kerangka Pemecahan Masalah
Kerangka pemecahan masalah pada penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut
Universitas Sumatera Utara
29
Mulai
Input variabel data
ES,LS,EF,LF,a,b,m
Membuat jaringan kerja
(network)
Menghitung ekspektasi
waktu (te)
Mencari jalur kritis
dengan konsep te
Menghitung probabilistik
Interpretasi
hasil optimum
Selesai
Gambar 3.1 Diagram alir penelitian
Universitas Sumatera Utara
30
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Perencanaan Waktu Proyek
Dalam pelaksanaan proyek jalan tol MKTT seksi 3 (Parbarakan-Lubuk Pakam)
ini, hal yang sangat awal untuk dikerjakan adalah melaksanakan suautu
perencanaan waktu, yaitu penggambaran kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
proyek tersebut beserta hubungan ketergantungan antar kegiatan satu dengan
kegiatan lainnya.
Berikut ini adalah waktu yang direncanakan untuk pelaksanaan proyek
jalan tol MKTT seksi 3 (Parbarakan-Lubuk Pakam) adalah sebagai berikut (untuk
keterangan tabel 4.1 dapat dilihat pada Lampiran 1):
Tabel 4.1 Rencana Waktu Proyek
DESKRIPSI KEGIATAN
DURASI
(hari)
PEMBANGUNAN PROYEK JALAN TOL MKTT SEKSI 3
583
START
0
BAB 1 UMUM
17
BAB 2 PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA
59
BAB 3 PEMBONGKARAN
28
BAB 4 PEKERJAAN TANAH
38
BAB 5 GALIAN STRUKTUR
14
BAB 6 DRAINASE
28
BAB 7 SUBGRADE
47
BAB 8 LAPIS PONDASI AGREGAT
42
BAB 9 PERKERASAN
70
BAB 10 STRUKTUR BETON
32
BAB 12 PEKERJAAN LAIN-LAIN
28
BAB 13 PENCAHAYAAN LAMPU LALU LINTAS DAN
28
Universitas Sumatera Utara
31
PEKERJAAN LISTRIK
BAB 14 PLAZA TOL
21
BAB 15 PENGALIHAN DAN PERLINDUNGAN UTILITAS
161
YANG ADA
BAB 16 PEKERJAAN FASILITAS DAN KANTOR GERBANG
84
TOL
FINISH
0
4.2. Perencanaan Anggaran Biaya Proyek
Perencanaan anggaran biaya dalam suatu proyek dibuat berdasarkan uraian
pekerjaan yang disusun menurut jenis pekerjaan yang ada dalam pelaksanaan
konstruksi dan berdasarkan gambar kerja dengan memperhitungkan segala biaya
pengadaan bahan maupun alat. Berikut ini adalah rekapitulasi rencana anggaran
biaya proyek. Untuk rincian anggaran biaya pada masing-masing kegiatan proyek
jalan tol MKTT seksi 3 (Parbarakan-Lubuk Pakam) dapat dilihat pada lampiran 2.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Proyek
No
Uraian Pekerjaan
Jumlah Harga
(Rp)
Bab 1
Umum
5.023.223.638,18
Bab 2
Pembersihan Tempat Kerja
3.304.980.566,20
Bab 3
Pembongkaran
1.818.975.938,93
Bab 4
Pekerjaan Tanah
Bab 5
Galian Struktur
Bab 6
Drainase
7.175.265.970,71
Bab 7
Subgrade
1.196.611.761,23
Bab 8
Lapis Pondasi Agregat
Bab 9
Perkerasan
101.914.844.745.55
Bab 10
Struktur Beton
133.987.626.739,18
Bab 12
Pekerjaan Lain-lain
Bab 13
Pencahayaan Lampu Lalu Lintas
146.021.728.873,72
442.472.037,94
18.244.767.633,78
25.793.279.591,47
6.562.224.068,31
dan Pekerjaan Listrik
Universitas Sumatera Utara
32
Bab 14
Plaza Tol
2.271.283.354,93
Bab 15
Pengalihan dan Perlindungan
2.727.868.791.13
Utilitas yang ada
Bab 16
Pekerjaan Fasilitas dan Kantor
3.064.360.044,32
Gerbang Tol
Jumlah
459.549.513.755,58
PPN 10%
45.954.951.376
Total Keseluruhan
505.504.465.131,14
Dibulatkan
505.504.465.131,00
4.3. Hasil Analisis Data
a. Analisis Hubungan Antar Kegiatan Proyek
Berikut ini akan diperlihatkan keterkaitan antara kegiatan yang ada dalam proyek
jalan tol MKTT seksi 3 (Parbarakan-Lubuk Pakam)
Tabel 4.3 Hubungan Keterkaitan Antar Kegiatan Proyek
Kegiatan
Penjelasan Kerja
Umum
Pemeliharaan dan perlindungan lalu
(Bab 1)
lintas, mobilisasi dan demobilisasi,
Kode
Aktivitas
Kegiatan Pendahulu
A
-
B
-
C
A
laboratorium
Pembersihan
Tempat Kerja
Pembersihan tempat kerja
(Bab 2)
Pembongkaran
Pembongkaran pasangan batu atau
(Bab 3)
struktur beton, pembongkaran
perkerasan jalan aspal atau beton
Pekerjaan
Galian exs, timbunan exs, galian biasa,
Tanah
borrow material, urugan material
(Bab 4)
berbutir, pasangan batu kosong,
prefabricated vertical drains,
A
D
geotextile, penyediaan alat, sand
blanket, dewatering
Universitas Sumatera Utara
33
Galian
Struktur
Penggalian struktur tanah
E
C
F
D,E
Persiapan tanah dasar
G
B,D,E
Pembuatan lapisan pondasi agregat
H
G
I
F,H
J
I
K
J
L
K
(Bab 5)
Drainase
Pemasangan pipa gorong-gorong,
(Bab 6)
pembuatan saluran beton, inlet drain,
outlet drain, pembuatan saluran
pasangan batu mortar, pipa drainase,
deck drainase
Subgrade
(Bab 7)
Lapis Pondasi
Agregat
(Bab 8)
Perkerasan
Perkerasan jalan dengan menggunakan
(Bab 9)
aspal, perkerasan beton
Struktur Beton
Pembuatan beton struktural,
(Bab 10)
penyediaan dan pemancangan tiang
pancang beton bertulang, tes PDA dan
PIT, sambungan ekspansi untuk rigid
pavement
Pekerjaan
Pemasangan solid soding, rambu
Lain-lain
pengaturan dan peringatan , rambu
(Bab 12)
petunjuk, peringatan dan larangan,
pemasangan guide post, kilometer
post, pemasangan blok beton
perlindungan lereng
Pencahayaan
Lampu Lalu
Lintas dan
Pekerjaan
Listrik
Melakukan penerangan jalan umum,
pekerjaan sipil untuk hal-hal
kelistrikan
(Bab 13)
Universitas Sumatera Utara
34
Plaza Tol
Membuat gardu tol dan membuat
(Bab 14)
bangunan gerbang tol
M
L
N
M
O
N
Pengalihan dan
Perlindungan
Melakukan professional sum untuk
Utilitas yang
pengalihan dan perlindungan utilitas
ada
yang ada
(Bab 15)
Pekerjaan
Membuat gerban tol, rumah generator,
Fasilitas dan
pekerjaan menara air dan sumur
Kantor
dangkal, jalan lingkungan dan parkir
Gerbang Tol
kendaraan, rumah api, tiang bendera
(Bab 16)
dan umbul-umbul, dan tempat sampah
b. Penentuan Waktu Kegiatan Proyek
Langkah selanjutnya adalah menentukan waktu dari masing-masing kegiatan
proyek. Waktu yang dimaksud adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan kegiatan yang bersangkutan. Penentuan waktu ini dapat membantu
menekan tingkat ketidakpastian dalam pelaksanaan kegiatan proyek. Selain itu
penentuan waktu ini dapat membantu para manajer untuk mengawasi jalannya
proyek agar sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan dalam sebuah network
planning.
Dalam metode PERT terdapat tiga estimasi waktu yaitu : waktu optimis,
waktu normal, dan waktu pesimis. Dalam penelitian ini kegiatan yang digunakan
adalah kegiatan secara garis besar, jadi untuk mencari nilai optimis dan nilai
pesimisnya dapat dicari terlebih dahulu standard waktunya yaitu dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
∑
√
̅
Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
35
= Standard deviasi
= Nilai dari setiap kegiatan
̅
= Nilai rata-rata
n
= Jumlah kegiatan
Setelah diperoleh standard waktu dari masing-masing kegiatan, maka waktu
optimis dan pesimisnya dapat ditentukan dengan cara :
Waktu optimis [a] = waktu normal – nilai standard deviasi
Waktu pesimis [b] = waktu normal + nilai standard deviasi
Jika ketiga estimasi waktu telah diperoleh, maka ekspektasi waktu dari masing-masing
kegiatan juga dapat ditentukan dengan menggunakan rumus 2.1 :
Berikut ini adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing
kegiatan proyek jalan tol MKTT seksi 3 (Parbarakan-Lubuk Pakam). Untuk mengetahui
perhitungan waktu pesimis dan optimis pada masing-masing kegiatan dapat dilihat pada
Lampiran 3.
Tabel 4.4 Hubungan Keterkaitan Antar Kegiatan Proyek Beserta Perkiraan
Waktunya
Kode
Kegiatan
Waktu
Waktu
Waktu
Ekpektasi
Kegiatan
Sebelumnya
Optimis
Normal
Pesimis
Waktu
[a]
[m]
[b]
A
-
15.27
17
18.73
17
B
-
59
59
59
59
C
A
13.16
28
42.84
28
D
A
27.46
38
48.54
38
E
C
9.06
14
18.94
14
F
D,E
19.68
28
36.32
28
G
B,D,E
47
47
47
47
H
G
17,26
42
66,74
42
I
F,H
51.39
70
88.61
70
J
I
24,33
32
39,67
32
K
J
23.06
28
32.94
28
Universitas Sumatera Utara
36
L
K
19.43
28
36.57
28
M
L
16.58
21
25.42
21
N
M
161
161
161
161
O
N
65.36
84
102.64
84
c. Penyusunan Diagram Network
Setelah hubungan keterkaitan dan waktu antar masing-masing kegiatan diketahui,
maka diagram network dapat digambarkan. Diagram network ini menunjukkan
hubungan keterkaitan antar kegiatan satu dengan kegiatan lainnya. Pembuatan
diagram network ini dimaksudkan untuk memperinci kegiatan mana yang harus
dikerjakan terlebih dahulu dan kegiatan mana yang selanjutnya dapat dikerjakan.
Untuk melihat diagram network dari proyek jalan tol MKTT seksi 3 (ParbarakanLubuk Pakam) dapat dilihat pada gambar 4.1
Gambar 4.1 Diagram Network Kegiatan Proyek Pembangunan Jalan Tol MKTT
Seksi 3
d. Penentuan Lintasan Kritis
Setelah diagram network disusun, maka langkah selanjutnya adalah menentukan
lintasan kritis. Lintasan kritis merupakan lintasan yang memiliki waktu
pelaksanaan yang paling lama. Lintasan kritis dari proyek jalan tol MKTT seksi 3
(Parbarakan-Lubuk Pakam) dapat dilihat dari gambar network dengan perhitungan
forward pass dan backward pass sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
37
Gambar 4.2 Perhitungan Maju Diagram Network Kegiatan Proyek Pembangunan
Jalan Tol MKTT Seksi 3
Gambar
4.3
Perhitungan
Mundur
Diagram
Network
Kegiatan
Proyek
Pembangunan Jalan Tol MKTT Seksi 3
Setelah dilakukan perhitungan maju dan perhitungan mundur dengan
menggunakan diagram kegiatan proyek jalan tol MKTT seksi 3 (ParbarakanLubuk Pakam) maka langkah selanjutnya adalah menghitung slack time dari
masing-masing kegiatan yang nantinya akan diperoleh kegiatan mana saja yang
termasuk dalam lintasan kritis. Perhitungan slack time dan penentuan jalur kritis
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
38
Tabel 4.5 Perhitungan Slack Time dan Penentuan Jalur Kritis
Slack
Jalur
Time
Kritis?
17
0
Y
0
59
0
Y
45
17
45
0
Y
17
55
21
59
4
T
E
45
59
45
59
0
Y
F
59
87
120
148
61
T
G
59
106
59
106
0
Y
H
106
148
106
148
0
Y
I
148
218
148
218
0
Y
J
218
250
218
250
0
Y
K
250
278
250
278
0
Y
L
278
306
278
306
0
Y
M
306
327
306
327
0
Y
N
327
488
327
488
0
Y
O
488
572
488
572
0
Y
Aktivitas
ES
EF
LS
LF
A
0
17
0
B
0
59
C
17
D
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa :
a. Kegiatan yang melewati jalur kritis adalah kegiatan A, B, C, E, G, H, I, J, K,
L, M, N, O.
b. Kurun waktu penyelesaian proyek adalah selama 572 hari.
e. Penentuan Varians Berdasarkan Perkiraan Waktu
Langkah berikutnya adalah menentukan nilai varians dari masing-masing
kegiatan. Varians dari masing-masing kegiatan dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus 2.2 sebagai berikut :
[
]
Universitas Sumatera Utara
39
Tabel 4.6 Perhitungan Varians Dari Masing-masing Kegiatan
Kegiatan
a
m
B
Varians
A
15,27
17
18,73
11,97/36
B
59
59
59
0/36
C
13,16
28
42,84
880,90/36
D
27,46
38
48,54
444,36/36
E
9,06
14
18,94
97,61/36
F
19,68
28
36,32
276,88/36
G
47
47
47
0/36
H
17,26
42
66,74
2448,27/36
I
51,39
70
88,61
1385,32/36
J
24,33
32
39,67
235,31/36
K
23,06
28
32,94
97,61/36
L
19,43
28
36,57
293,77/36
M
16,58
21
25,42
78,14/36
N
161
161
161
0/36
O
65,36
84
102,64
1389,79/36
Tabel 4.7 Varians Waktu Penyelesaian Kegiatan Per Jalur Kritis
Kegiatan Kritis
Varians
A
11,97/36
B
0/36
C
880,90/36
E
97,61/36
G
0/36
H
2448,27/36
I
1385,32/36
J
235,31/36
K
97,61/36
L
293,77/36
M
78,14/36
Universitas Sumatera Utara
40
N
0/36
O
1389,79/36
Jumlah
6918,69/36
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai varians waktu penyelesaian
proyek berdasarkan lintasan kritis adalah sebesar 6918,69/36 = 192,18 dengan
standar deviasi = √
= 13,86 hari.
f. Penentuan Probablilitas Waktu Penyelesaian Proyek
Berdasarkan perhitungan varians di atas, waktu penyelesaian kegiatan yang
melewati lintasan kritis adalah 13,86 hari = 14 hari. Dengan menggunakan kurva
normal dapat ditentukan probabilitas waktu penyelesaian proyek dengan
menggunakan rumus 2.3 sebagai berikut :
Pada tabel kurva normal dapat dikonversikan Z = 0,785 adalah sama dengan
0,7823 = 78,23 %. Jadi besarnya probabilitas proyek dapat diselesaikan dalam waktu 583
adalah sebesar 78,23 %. Namun berdasarkan analisis PERT proyek dapat diselesaikan
dalam waktu 572 hari dan tidak terjadi perubahanbiaya sehingga selisih waktu pengerjaan
dapat dipergunakan perusahaan untuk pengecekan dan perbaikan.
Gambar 4.4 Nilai Probabilitas Z
Universitas Sumatera Utara
41
Berikut ini adalah tabel perbandingan biaya waktu normal dan biaya
dengan menggunakan metode PERT.
Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Waktu dan Biaya Proyek pada Pekerjaan
Normal Dengan Waktu dan Biaya Proyek Menggunakan Analisis PERT
Keterangan
Waktu
Normal
Analisis PERT
Selisih
583 hari
572 hari
11 hari
Rp505.504.465.131,00
Rp505.504.465.131,00
Rp 0
Penyelesaian
Proyek
Total Biaya
Penyelesaian
Proyek
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil analisis pembangunan jalan tol MKTT seksi 3 (Parbarakan-Lubuk Pakam)
berdasarkan data yang dilakukan oleh PT. Waskita Karya diperoleh keterangan
bahwa penyelesaian proyek pembangunan jalan tol tersebut memerlukan waktu
583 hari yang dimulai pada tanggal 24 juli 2015 dan selesai pada tanggal 26
Februari 2017. Dalam pelaksanaannya proyek pembangunan jalan tol tersebut
membutuhkan dana sebesar Rp505.504.465.131,00.
Dengan menggunakan metode PERT dalam menganalisis proyek
pembangunan jalan tol MKTT seksi 3 (Parbarakan-Lubuk Pakam) didapatkan
hasil bahwa proyek pembangunan jalan tol tersebut dapat diselesaikan dalam
jangka waktu 572 hari dan didapatkan kegiatan-kegiatan yang melintasi lintasan
kritis yaitu : kegiatan A (Umum), B (Pembersihan Tempat Kerja), C
(Pembongkaran), E (Galian Struktur), G (Subgrade), H (Lapis Pondasi Agregat), I
(Perkerasan), J (Struktur Beton), K (Pekerjaan Lain-lain), L (Pencahayaan Lampu
Lalu Lintas dan Pekerjaan Listrik), M (Plaza Tol), N (Pengalihan dan
Perlindungan Utilitas yang ada), dan O (Pekerjaan Fasilitas dan Kantor Gerbang
Tol). Kegiatan yang berada pada lintasan kritis ini perlu pengawasan ketat agar
kegiatan tidak tertunda karena penundaan pada kegiatan yang berada pada lintasan
kritis dapat menyebabkan seluruh kegiatan proyek akan tertunda penyelesaiannya.
Universitas Sumatera Utara
42
Adanya selisih waktu dalam pengerjaan proyek dengan menggunakan metode
PERT ini, akan memberikan keuntungan dalam segi waktu bagi pihak perusahaan.
Selisih waktu selama 11 hari ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
pengecekan pekerjaan yang sekiranya harus diperbaiki lagi.
Dalam pelaksanaan sebuah proyek, peluang untuk menyelesaikan
pekerjaan proyek bersifat dinamis karena ditentukan oleh pelaksana proyek yaitu
PT. Waskita Karya yang biasanya ditentukan berdasarkan pengalaman.
Adakalanya proyek tidak selesai tepat waktu akibat faktor internal dan eksternal.
Faktor internal seperti mogok pekerja, peralatan rusak, dan lain-lain. Sedangkan
faktor eksternal seperti perubahan cuaca yang tidak mudah diprediksi, masyarakat
sekitar, perubahan kebijakan, perubahan harga bahan, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Berdasarkan rencana normal pengerjaan proyek pembangunan jalan tol MKTT seksi 3
(Parbarakan – Lubuk Pakam) dapat diselesaikan dalam jangka waktu 583 hari. Namun
dengan menggunakan metode PERT memungkinkan proyek dapat diselesaikan dalam
jangka waktu 572 hari. Artinya pihak kontraktor dapat menghemat waktu selama 11 hari.
Dengan sisa waktu 11 hari tersebut, dapat digunakan oleh pihak kontraktor untuk
menyelesaikan pekerjaan yang sekiranya harus diperbaiki lagi.
b. Dari hasil perhitungan proyek dengan menggunakan metode PERT dihasilkan probabilitas
sebesar
78,23 % dalam menyelesaikan proyek tersebut. Artinya peluang proyek
diselesaikan dalam jangka waktu 583 hari adalah 78,23%.
c. Perhitungan durasi proyek sangat bergantung dari probabilitas penyelesaian setiap
pekerjaan. Probabilitas tersebut ditentukan oleh pelaksana proyek yang nilainya ditentukan
oleh faktor internal dan eksternal.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis, dengan menggunakan metode PERT dapat
dijadikan perbandingan efisiensi dan efektivitas dalam menyelesaikan proyek pembangunan
jalan tol MKTT seksi 3 (Parbarakan-Lubuk Pakam) oleh PT. Waskita Karya. Untuk peneliti
selanjutnya disarankan menggunakan metode percepatan sehingga pelaksanaan proyek dapat
dipercepat.
Universitas Sumatera Utara