PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA KAWASAN INDUSTRI DI KECAMATAN CIWANDAN KOTA CILEGON

  

PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP

DALAM MENGATASI PENCEMARAN

LINGKUNGAN PADA KAWASAN INDUSTRI DI

KECAMATAN CIWANDAN KOTA CILEGON

SKRIPSI

  Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Manajemen Publik

  Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh

  Choiriah NIM 6661101760

  

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

2015

  

Jika sebuah tekad yang ditanamkan untuk sebuah kebaikan, maka

kesuksesan akan didapatkan. Namun jika sebuah tekad yang

ditanamkan untuk sebuah kejelekan, tidaklah kesuksesan akan

didapatkan

  ...

  Skripsi ini kupersembahkan untuk Ayah dan almarhumah ibuku dan keluarga ku tersayang

  

ABSTRAK

Choiriah. NIM. 6661101760. 2015. Skripsi. Pengawasan Badan Lingkungan Hidup

Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di Kecamatan

Ciwandan Kota Cilegon. Program Studi Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Pembimbing I. Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si, Dosen Pembimbing II Anis

Fuad, S.Sos., M.Si.

  Masalah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon yaitu Pengawasan yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon terhadap perusahaan yang berada pada kawasan industri tidak secara berkala atau rutin dan laporan yang dihasilkan oleh Badan Lingkungan Hidup kota Cilegon tidak objektif,Tidak adanya tindak lanjut pada pencemaran tersebut, kurangnya petugas pengawas lapangan yang dimiliki oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon, ,Tidak adanya sanksi tegas yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengawasan Badan Linkungan Hidup Kota Cilegon Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode ini menggunakan karakteristik pengawasan yang efektif menurut Handoko ( 2003). Teknik analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif Lexy j.Moleong. Hasil penelitian ini menunjukkan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon dalam mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon tidak melibatkan masyarakat, desa, kecamatan dan semua perusahaan masih belum semua diawasi,tindakan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon kurang tegas dalam pemberian sanksi. Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu pihak BLH kota Cilegon harus melibatkan masyarakat, desa dan kecamatan, BLH Kota Cilegon seharusnya mengajukan anggaran, pemberian sanksi yang diberikan BLH Kota Cilegon lebih tegas dan harus lebih jelas, dan menambah waktu pengawasan yang lebih rutin dan tidak dan tidak menunggu laporan dari perusahaan.

  Kata kunci : pencemaran Lingkungan, pengawasan.

  

ABSTRACT

Choiriah. NIM. 6661101760. 2015. Skripsi. The Environmental Agency

Oversight Of Life In Addressing Environmental Pollution In The Industrial

Area In The Ciwandan Subdistrict In Cilegon City. Public Administration

Department, Social and Political Sciences Faculty, Sultan Ageng Tirtayasa

st nd

  

University. 1 Advisor: Dr.Agus Sjafari, S.Sos.,M.Si and 2 Advisor: Anis

Fuad, S.Sos.,M.Si.

  Issues of the environmental agency oversight of life in the Cilegon City : Supervision by the conducted of the environmental agency oversight of life in the Cilegon city to companies that are in the industrial area is not regularly & routien and reports generated are not objective, no follow up on pollution, lack of field workers owned by BLH Cilegon city. the absence of strict sanctions conducted by BLH Cilegon city, the lack of a budget which is owned by BLH Cilegon city. The purpose of this study was to find out surveillance BLH Cilegon city in addressing area environmental pollution in the industrial area in the Ciwandan subdistrict in the Cilegon city. The method used in this study is a qualitative method. The method uses the characteristics of effective oversight by Handoko (2003). Data analysis techniques using qualitative analysis techniques Lexi J.Moleong. the result of this study indicate BLH Cilegon city in addressing environmental pollution in the industrial area in the Ciwandan subdistrict in Cilegon city not optimal.BLH oversight mechanisms dont involve the community, village, subdistrict and all companies are still not all supervised. BLH Cilegon city less assertive in the granting of action in sanctioning. Recomendations is can be given to BLH: BLH parties involve the community, village,subdistrict. BLH Cilegon city should lodge the budget. In the granting of sanctions should be more assertive and clear, and add more routine monitoring time and not wait for the report of the company.

  Keyword : Environmental pollution, supervision.

  

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb.

  Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT, shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para sahabatnya yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman terang benderang seperti sekarang. Syukur Allhamdulillah dengan izin Allah SWT pembuatan skripsi ini dapat di selesaikan dengan judul Pengawasan Badan

  

Lingkungan Hidup Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada

Kawasan Industri Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon”.

  Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang selalu mendukung peneliti secara moril dan materil. Maka dengan ketulusan hati, peneliti ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada pihak-pihak sebagai berikut:

  1. Prof. DR.H. Sholeh Hidayat M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. DR. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam penyusunan skripsi. Terimakasih Bapak atas arahan dan pembelajaran selama penyusunan skripsi.

  3. Kandung Sapto Nugroho S.Sos.,M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Mia Dwiana W.,M.I.Kom selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Gandung Ismanto, S.Sos., MM selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Rahmawati, S.Sos., M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Ipah Ema Jumiati, S.Sos., M.Si sebagai Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Anis Fuad, S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing II terimakasih atas arahan dan masukannya selama pembuatan skripsi ini.

  9. Semua Dosen dan Staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

  10. Untuk kedua orangtuaku tercinta H. Hujaini dan Almarhumah Hj. Aisyah, yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil. Terimakasih selalu memberikan semangat dan tak kenal lelah berdo’a demi keberhasilan anaknya.

  11. Untuk kakakku Nunung Doifah, Solehah, Mutmainah, Sofah, Dan Muhamad Amar terimakasih atas do’a dan dukungannya.

  12. Sahabat-sahabat dan teman-teman seperjuangan kelas F dan G angkatan 2010 jurusan Administrasi Negara.

  13. Semua pihak yang telah membantu peneliti untuk pembuatan skripsi ini.

  Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini terdapat kekurangan. Oleh karenanya, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran membangun. Dalam kesempatan ini penulis hendak mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahpahaman yang kurang berkenan selama penelitian.peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kepada yang membaca. Demikian yang disampaikan, peneliti mengucapkan banyak terimkasih Alhamdulillahirrabbil’alamiin.

  Wassalammu’alaikum Wr. Wb

  Serang, Mei 2015 Penulis

  

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................

  

KATA PENGANTAR. .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ v

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vi

  BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................

  1 1.2 Identifikasi Masalah ................................................................

  12 1.3 Batasan Masalah ......................................................................

  13 1.4 Rumusan Masalah ...................................................................

  13 1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................

  13 1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................

  13 1.7 Sistematika Penulisan .............................................................

  14 BAB II DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN 2.1 Teori Pengawasan ..................................................................

  20 2.1.1 Arti, maksud Dan Tujuan Pengawasan .......................

  20 2.2.2 Metode Pengawasan ...................................................

  26 2.2.3 Prosedur Pengawasan ..................................................

  29

  2.2.4 Manfaat Hasil Pengawasan .........................................

  31 2.2.5 Tahap-Tahap Dalam Prosese Pengawasan ..................

  33 2.2.6 Ciri-Ciri Pengawasan Yang Efektif .............................

  34 2.2.7 Prinsip-Prinsip Pengawasan ........................................

  35 2.2.8 Karakteristik-Karakteristik Pengawasan .....................

  36 2.2.9 Mengenai Dampak Lingkungan ...................................

  38 2.2.10 Arti, Peranan, Tujuan Dan Manfaat Amdal .................

  40 2.2.11 Prosedur Amdal............................................................

  43 2.2.12 Dampak Industri ...........................................................

  44 2.2.13 Pencemaran Lingkungan ..............................................

  47 2.2.13.1 Definisi Pencemaran Lingkungan ..................

  47 2.3 Penelitian Terdahulu ................................................................

  50 2.4 Kerangka Berfikir.....................................................................

  53 2.5 Asumsi Dasar ..........................................................................

  56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitia ..............................................

  57 3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian ..............................................

  58 3.3 Lokasi Penelitian .......................................................................

  59 3.4 Variabel Penelitian ...................................................................

  59 3.4.1 Definisi Konsep ................................................................

  59 3.4.2 Definisi Oprasional ...........................................................

  60 3.5 Instrumen Penelitian .................................................................

  61

  3.6 Informan Penelitian ....................................................................

  62 3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data........................................

  64 3.8 Pengujian Keabsahan..................................................................

  75 3.9 Jadwal Penelitian ........................................................................

  78 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ........................................................

  69 4.1.1 Gambaran Umum Kondisi Kota Cilegon ......................

  69

  4.1.2 Gambaran Umum Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon ...........................................................................

  70 4.2 Informan Penelitian ...................................................................

  79 4.3 Deskripsi Data dan Analisis Data ..............................................

  83 4.3 Pembahasan Analisi Dan Analisis Hasil Penelitian ............

  85

  4.3.1 Pengawasan Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon Dalam Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon ......................................................................

  85 4.3.1.1 Akurat ........................................................

  87 4.3.1.2 Tepat – Waktu ...........................................

  95 4.3.1.3 Obyektif Dan Menyeluruh .........................

  99

  4.3.1.4 Terpusat Pada Titik Pengawasan Strategik 103

  4.3.1.5 Realistik Secara Ekonomi .......................... 108

  4.3.1.6 Realisti Secara Organisasional .................. 109

  4.3.1.7 Terkoordinasi Dengan Aliran Kerja Organisasi 117

  4.3.1.8 Fleksibel ..................................................... 120

  4.3.1.9 Bersifat Sebagai Petunjuk Operasional ..... 124

  4.3.1.10 Diterima Para Organisasi ........................... 128

  4.4 Pembahasan ............................................................................... 135

  BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan .................................................................................

  5.2 Saran ...........................................................................................

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pengaduan Masyarakat .................................................................................

  12 Tabel 3.1 Informan Wawancara....................................................................................

  63 Tabel 3.2 Pedoman Wawancara....................................................................................

  68 Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ..........................................................................................

  79 Tabel 4.1 Informan penelitian ............................................................................

  80 Tabel 4.2 Pedoman Wawancara .........................................................................

  81 Table 4.3 Temuan Lapangan.............................................................................. 148

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Cerobong Asap yang sedang produksi ......................................................

  10 Gambar 2.1 Proses Pengawasan ...................................................................................

  20 Gambar 2.2 Kerangka Berfikir .....................................................................................

  54 Gambar 3.3 Komponen Dalam Analisis Dan Model Interaktif ...................................

  74 Gambar 4.1 SLHD kota Cilegon mengenai kewajiban setiap perusahaan untuk memiliki AMDAL, UKL-UPL ...............................................................

  90 Gambar 4.2 Sesuai SLHD Kota Cilegon pendidikan yang dimiliki petugas pengawas dan pegawai BLH Kota Cilegon ...................................................... 101

Gambar 4.3 Pengambilan air sampel laut ......................................................... 123Gambar 4.4 Sesuai dengan tabel SLHD Kota Cilegon Pencemaran udara masih yang terbanyak dikeluhkan masyarakat .................................................. 131Gambar 4.5 Truk dari pabrik yang mengangkut hasil produksi ........................ 134

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan untuk menuju ke arah yang lebih baik dalam rangka menjamin kelangsungan hidup masyarakat banyak.

  Pembangunan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Peningkatan pelaksanaan pembangunan dapat dilihat dari pembangunan yang terus dilakukan secara berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan merupakan proses pembangunan dengan prinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan.salah satu masalah yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki keseimbangan lingkungan yang terganggu atau mengalami kerusakan. Kegiatan pembangunan yang kita ketahui sekarang ini, mengacu pada pertumbuhan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

  Tidak sedikit jumlah lingkungan yang mengalami kerusakan akibat dari pelaksanaan pembangunan, terutama pembangunan yang bersifat fisik.

  Keseimbangan lingkungan tersebut perlu direhabilitasi agar fungsinya kembali seperti semula demi kesejahteraan masyarakat.

  Dalam pandangan umum, bahwa pembangunan industri di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam, dan/atau hasil budidaya serta dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah struktur perekonomian kearah yang lebih baik, maju, sehat dan lebih seimbang sebagai upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya, serta memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan industri khususnya, meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan kemampuan golongan ekonomi lemah, termasuk pengrajin agar berperan secara aktif dalam pembangunan industri.

  Pembangunan termasuk upaya yang dilakukan untuk menuju ke arah yang lebih baik dalam rangka menjamin kelangsungan hidup masyarakat banyak.

  Pembangunan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Peningkatan pelaksanaan pembangunan dapat dilihat dari pembangunan yang terus dilakukan secara berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan merupakan proses pembangunan dengan prinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Salah satu masalah yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki keseimbangan lingkungan yang terganggu atau mengalami kerusakan. Dengan begitu, ekonomi tidak harus selalu didahului dalam pembangunan tanpa melihat bagaimana kondisi lingkungan.

  Pembangunan di masa ini mengarah pada pertumbuhan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan hidup orang banyak, dan tidak sedikit pula jumlah lingkungan yang rusak dan mengalami kerusakan akibat dari pelaksanaan pembangunan. Terutama pembangunan yang bersifat fisik.

  Ketidakseimbangan tersebut tentu perlu diperbaiki bahkan perlu direhabilitasi agar fungsinya kembali seperti semula demi kesejahteraan masyarakat banyak dan mengurangi kerusakan lingkungan, namun akhir – akhir ini pembangunan industri mulai menjadi perhatian masyarakat secara serius karena berbagai dampak yang dihasilkan atau ditimbulkan dari pembangunan industri tersebut, yang tidak sedikit bahan bakunya yang tidak dapat dipulihkan atau didaur ulang menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, sehingga limbah tersebut dapat mencemari lingkungan dan merusak semua ekosistem. Pencemaran lingkungan terjadi bila daur ulang bahan baku tersebut dalam lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidakseimbangan dalam hal struktur dan fungsi daur materi terjadi disebabkan oleh proses alam atau juga karena perbuatan manusia. Dalam masa saat ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk kebutuhan dan kepentingan sendiri tanpa memikirkan kerusakan ekosistem alam.

  Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar akibat perbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik, menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran. Lingkungan hidup saat ini mengalami ancaman dan kerusakan setiap saat. Kerusakan yang disebabkan oleh pola hidup yang tidak ramah lingkungan dari manusia merupakan penyebab yang diyakini turut andil terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Sebagai akibat, keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi tersebut, baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan ini dapat menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan bahkan dapat berakibat bagi kesehatan manusia di lingkungan sekitar kawasan industri.

  Semakin berkembangnya perekonomian semakin banyak pabrik atau industri yang ikut mengambil peran dalam perkembangan perekonomian baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional. Hal ini tentunya sangat baik untuk kemajuan perekonomian. Sayangnya, semua itu tidak hanya menimbulkan hal – hal yang menguntungkan saja melainkan juga menimbulkan hal – hal yang berdampak negatif.

  Kota Industri merupakan sebutan bagi kota kecil di Provinsi Banten, yaitu kota Cilegon. Kota Cilegon merupakan salah satu tempat industri baja terbesar di Indonesia. Selain pabrik baja, Cilegon juga memiliki puluhan pabrik kimia. Tentunya hal ini membawa dampak positif dan juga dampak negatif untuk kota ini. Dampak positif adanya industri – industri di kota Cilegon yaitu dapat dijadikan sebagai lapangan pekerjaan untuk tenaga kerja yang menginginkan pekerjaan untuk dapat memajukan perekonomian kota, serta dapat ikut mempengaruhi perkembangan sarana dan prasarana kota. Sedangkan dampak negatif yang ikut timbul akibat adanya industri – industri yang ada di kota Cilegon salah satu diantaranya yaitu polusi. Polusi udara, polusi air, dan polusi tanah. Tetapi hal yang paling menonjol adalah polusi udara. Alasannya karena hal ini paling sering dirasakan dampaknya oleh warga sekitar.

  Keberadaan industri di Kota Cilegon yang bergerak di bidang industri pada kawasan industri, tentunya akan menimbulkan bangkitan lalu lintas terhadap jalan yang semakin tinggi baik berasal dari kendaraan angkutan bahan baku, hasil produksi, karyawan / buruh pabrik, ataupun masyarakat umum,ditambah lagi jalan yang ada merupakan jalur lintas sumatera serta dengan bertambahnya jumlah persampahan. Dimana dalam proses produksinya akan menghasilkan produk sampingan / emisi baik dalam jumlah kecil maupun besar, sehingga dapat menimbulkan masalah – masalah penurunan kualitas udara yang akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat kota Cilegon yang lebih parah pada masyarakat yang tinggal dekat di kawasan industri tersebut. Berdasarkan pernyataan diatas harus ada pengendalian atau pengawasan dampak lingkungan hidup pada aktivitas perindustrian tersebut khususnya oleh pihak pemerintah seperti Badan Lingkungan Hidup di Kota Cilegon harus melakukan upaya – upaya dalam mengatasi pencemaran lingkungan tersebut

  Industrialisasi sebagai proses dan pembangunan industri berada pada satu jalur kegiatan, yaitu pada hakekatnya berfungsi meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan rakya. Industrialisasi sendiri tidak terlepas dari upaya peningkatan mutu sumber daya manusia, dan pemanfaatan sumber daya alam. Semakin berkembangnya industri di berbagai daerah, maka masalah lingkungan hidup juga menjadi perhatian yang sangat besar dan harus mendapat perhatian yang lebih.

  Dewasa ini permasalahan lingkungan hidup akan terus muncul secara serius diberbagai pelosok bumi sepanjang penduduk bumi tidak segera memikirkan dan mengusahakan keselamatan dan keseimbangan lingkungan.

  Terkait dengan permasalahan pencemaran lingkungan akibat industri membawa dampak yang luar biasa terhadap kehidupan masyarakat, karena bisa menimbulkan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, perlu penanganan yang serius untuk mengatasinya. Sehingga antara pemerintah, masyarakat, dan lingkungan dibutuhkan hubungan timbal balik yang selalu harus dikembangkan agar tetap dalam keadaan yang serasi dan dinamis. Untuk melestarikan hubungan tersebut dibutuhkan adanya peran serta dari masyarakat maupun pemerintah itu sendiri. Hal ini agar tidak terjadi gangguan, masalah – masalah maupun perusakan yaitu pencemaran lingkungan. Untuk mencegah dan mengatasi limbah industri, pemerintah harus berperan aktif baik melalui perundang – undangan ataupun dengan cara yang lain. Pemerintah harus menggiatkan pembangunan yang berkesinambungan dengan artian pembangunan yang berwawasan kedepan dengan maksud agar mampu dimanfaatkan oleh generasi sekarang maupun akan datang.

  Pencemaran yang disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi menjadi tiga jenis pencemaran, yaitu pencemaran ke tanah, pencemaran udara, dan pencemaran air. Perubahan keadaan bahan kimia yang tersebar dalam tiga medium fisik lingkungan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Pengaruh dari pencemaran ini dapat terjadi dalam penggunaan air, untuk keperluan minum, memasak,dan lain – lain. medium udara, semua makhluk hidup memerlukan udara untuk bernafas, tanpa udara di bumi tidak akan ada kehidupan.(Berdasarkan wawancara dengan ibu Eri staf Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon pada hari senin, 24 november 2014 ).

  Berdasarkan dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan maka pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon mengantisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi pencemaran sehingga pemerintah harus menekankan pada penggunaan teknologi yang bersih lingkungan karena perhatian terhadap lingkungan tidak hanya kepada masyarakat semata tetapi untuk perusahaan itu sendiri. Terkait dengan peran pemerintah sebagai regulator dalam pencemaran lingkungan, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon telah membuat program untuk mendukung penanganan tersebut diantaranya :

  1. Program meningkatkan perencanaan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan dan pemanfaatan semberdaya alam dan buatan.

  2. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia pengelolaan lingkungan hidup.

  3. Meningkatkan ketaatan terhadap peraturan / perundang- undangan lingkungan hidup bagi aparatur masyarakat dan dunia usaha.

  4. Meningkatkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang kota serta konservasi sumber daya alam buatan.

  5. Menumbuhkembangkan kepedulian masyarakat dan dunia

  6. Meningkatkan pelayanan pengelolaan lingkungan hidup.

  7. Meningkatkan koordinasi dan kemitraan dalam pengelolaan lingkungan hidup.

  Jadi pada dasarnya untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan pemerintah harus melakukan pengawasan langsung maupun tidak langsung.

  Ketika semua program telah dibuat dan telah diterapkan, tetapi masih terlihat terjadi banyak pencemaran dimana – mana, hal ini bisa dari pihak pemerintah yang kurang tanggap meskipun program telah dibuat tanpa harus ada pengawasan lebih lanjut terhadap penerapan program yang ada sehingga program tersebut tidak bisa berjalan dengan maksimal.

  Terselenggaranya pengawasan dalam sebuah institusi yakni untuk menilai kinerja suatu institusi dan memperbaiki kinerja sebuah institusi. Oleh karena itu dalam setiap perusahaan harus rutin adanya sistem pengawasan. Dengan demikian pengawasan merupakan instrumen pengendalian yang melekat pada setiap tahap operasional perusahaan. Fungsi pengawasan dapat dilakukan setiap saat, baik selama proses manajemen atau administrasi berlangsung maupun setelah berakhir untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan suatu organisasi atau kerja. Fungsi pengawasan dilakukan terhadap perencanaan dan kegiatan pelaksanaannya.

  Kegiatan pengawasan sebagai fungsi manajemen bermaksud untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan yang terjadi setelah perencanaan dibuat dan dilaksanakan. Keberhasilan perlu dipertahankan dan jika mungkin ditingkatkan dalam perwujudan manajemen atau administrasi berikutnya di lingkungan suatu organisasi atau unit kerja tertentu. Sebaliknya setiap kegagalan harus diperbaiki dengan menghindari penyebabnya baik dalam menyusun perencanaan maupun pelaksanaannya. Untuk itulah fungsi pengawasan dilaksanakan agar diperoleh sesuatu yang lebih baik untuk melaksanakan perbaikan bila terdapat kekeliruan atau penyimpangan sebelum menjadi lebih buruk dan sulit diperbaiki.

  Menurut Undang – Undang nomor 32 tahun 2009 pasal 1 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Pengelolaan lingkungan hidup diselenggarakan dengan atau tanggungjawab pemerintah daerah, asas berkelanjutan dan asas manfaat, pengelolaan lingkungan hidup bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup untuk kesejahteraan masyarakat, satuan kerja perangkat daerah yang diberi tanggungjawab untuk itu adalah Badan Lingkungan Hidup. ( Sumber Undang – Undang No 32 tahun 2009 Pasal 1 ).

  Pada penelitian ini akan membahas mengenai permasalahan pencemaran lingkungan akibat adanya kegiatan industri tetapi yang difokuskan pada masalah pengawasan Badan Lingkungan Hidup dalam mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Indusrti di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon. Kecamatan Ciwandan merupakan salah satu Kecamatan yang ada di kota Cilegon yang paling parah terkena dampak industri dan dampak pencemaran lingkungan, karena di kecamatan Ciwandan banyak berdiri perusahaan – perusahaan yang menghasilkan limbah. Kecamatan Ciwandan tergolong kecamatan yang paling berat dampaknya, mulai disepanjang jalan, mobil – mobil besar yang lewat di daerah tersebut, sampai polusi pembuangan limbah udara, udara disekitar Kecamatan Ciwandan juga kondisinya kurang baik, bau yang tak sedap dirasakan oleh penduduk Ciwandan dan orang yang melalui jalan tersebut. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Bahwa beberapa usaha dan/ atau kegiatan jasa, pengelolaan bahan maupun yang memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan sebagai tempat pembuangan limbah berdampak terhadap mutu lingkungan, bahwa apabila mutu lingkungan melampaui baku mutu lingkungan yang ditentukan, maka lingkungan disekitar lokasi kegiatan tersebut tercemar dan/ atau rusak sehingga fungsi lingkungan terganggu, dan dapat mengancam kehidupan makhluk manusia serta makhluk hidup lainnya. ( Sumber Peraturan Daerah Kota Cilegon No 2 Tahun 2004 ). berdasarkan observasi peneliti, bahwa pencemaran udara disebabkan oleh setiap perusahaan merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dikarenakan kegiatan produksi tersebut akan menghasilkan asap buang yang berwarna pekat yang dapat mencemari lingkungan dimana asap buang tersebut dikeluarkan dari cerobong – cerobong asap yang dimiliki perusahaan tersebut dan dampaknya dihirup oleh masyarakat sekitar dan orang yang melewati kawasan sekitar perusahaan tersebut, seperti gambar berikut :

  Sumber, Peneliti 2015)

Gambar 1.1 Cerobong asap yang sedang produksi oleh Pt. Posko

  Dan berdasarkan observasi peneliti, bahwa masih terdapat pencemaran air yang mencemarinya di lingkungan perusahaan, Menurut bapak Masri warga sekitar juga mengeluh jika air yang digunakan sehari – hari sudah tidak seperti dahulu yang bersih dan tidak keruh. Jarak perusahaan dan rumah warga sangat dekat sehingga debunya lebih berdampak pada aktivitas warga tersebut. (Wawancara pada bapak H. Neni tokoh masyarakat Desa Tegal Ratu Kecamatan Ciwandan pada tangga 15 November 2014 ).

  Adapun keluhan yang sering dikeluhkan warga menurut buku status lingkungan hidup daerah Kota Cilegon pengaduan pencemaran udara yang terbanyak seperti tabel dibawah ini :

  4.5

  4

  3.5

  3

  2.5 pengaduan masyarakat

  2

  1.5 Column1

  1

  0.5 Column2 (Sumber: Peneliti, 2015)

Tabel 1.1 Pengaduan Masyarakat

  Perusahaan – perusahaan yang berdampak mencemari lingkungan di kota Cilegon maka harus diawasi kegiatan industri tersebut. Badan Lingkungan hidup Kota Cilegon mempunyai fungsi pengawasan terhadap aktivitas kegiatan atau usaha yang berpotensi mencemari lingkungan, terutama pada kegiatan perusahaan. Namun pada kenyataannya Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon dalam melakukan pengawasan masih belum cukup baik. Dibuktikan dengan adanya beberapa masalah mengenai lemahnya pengawasan Badan Lingkungan Hidup Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon.Berdasarkan observasi awal di lapangan, lemahnya pengawasan tersebut diindikasikan pada permasalahan sebagai berikut

  Pertama, Bentuk pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon Tidak dilakukan secara berkala pada perusahaan yang ada pada kawasan industri yang menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan dan laporan yang dihasilkan tidak objektif. Menurut salah satu pegawai Badan Lingkungan hidup Kota Cilegon pengawasan yang dilakukan tidak secara berkala terhadap perusahaan penghasil limbah tersebut. membutuhkan dana yang cukup besar karena di Cilegon memiliki 169 perusahaan industri. Badan lingkungan Hidup Kota Cilegon juga tidak memiliki laboratorium untuk menguji keabsahan data dan untuk membuktikan jika perusahaan itu melakukan suatu pencemaran, jika terjadi suatu masalah dalam melakukan pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon meminta bantuan pihak ketiga untuk membantu menguji atau membuktikan sesuatu yang disebutkan pencemaran itupun proses sangat rumit karena laboratoriumnya bertempat di Jakarta. Pengawasan secara berkala yang dimaksud disini menurut petugas pengawasnya seharusnya dilakukan pertiga bulan sekali, tetapi dari sumber yang diketahui (pegawai BLH) hanya melakukan pengawasan setahun dua kali bahkan hanya menunggu dari laporan perusahaan yang langsung ke kantor Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon. (wawancara pada ibu Eri Sukaesih, ST, MM. Pada tanggal 24 november 2014 ).

  Kedua, kurang adanya tindak lanjut dari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon terhadap dampak pencemaran lingkungan.menurut salah satu warga yang tinggal dekat pada kawasan industri tersebut, menurutnya BLH tidak menindak lanjuti jika ada keluhan warga. Hal ini dibuktikan dengan adanya warga dari Kecamatan Ciwandan Terjangkit ISPA (Infeksi Saluran Penularan Akut).

  Penyebab dari ISPA tersebut, karena di kawasan kecamatan Ciwandan dekat dengan kawasan industri, sehingga udaranya sudah terkena polusi. Bahkan di daerah Tegal Ratu sering tercium bau tidak enak dari asap pabrik. Bukti keluhan lainnya seperti warga merasa terganggu dengan debu yang diakibatkan oleh kendaraan pabrik (industri). ( wawancara pada bapak H. Neni tokoh masyarakat Desa Tegal Ratu Kecamatan Ciwandan pada tangga 15 November 2014 ).

  Ketiga, kurangnya petugas pengawas lapangan yang dimiliki oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon, hanya memiliki dua petugas lapangan dan satu koordinator dan mereka harus mengawasi 169 perusahaan yang ada di kota Cilegon.

  Keempat, sanksi yang diberikan oleh pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon masih terbilang ringan yang dimaksud disini yaitu masih ada perusahaan yang membuang limbah ke aliran sungai Dan faktanya masih ada perusahaan yang sudah dua kali tiap tahunnya menerima teguran secara tertulis ( sumber Cilegon Online, kamis 4 desember 2014 ).

  Kelima, Kurangnya anggaran yang dimiliki oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon.

  Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik mengambil tema penelitian mengenai pengawasan Badan Lingkungan Hidup Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon. Hal tersebut dikarenakan Limbah-Limbah yang dihasilkan oleh Perusahaan tersebut dapat mencemari lingkungan, sehingga bisa memberikan dampak buruk tehadap masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut.

  Sehingga untuk menghindari hal tersebut maka diperlukan pengawasan yang baik guna menjadikan perusahaan yang tertib hukum dan berwawasan lingkungan.

1.2 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan penjelasan yang telah peneliti uraikan dalam latar belakang masalah di atas, maka peneliti melakukan identifikasi masalah sebagai berikut:

  1. Pengawasan yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon terhadap perusahaan yang berada pada kawasan industri tidak secara berkala atau rutin dan laporan yang dihasilkan oleh Badan Lingkungan Hidup kota Cilegon tidak objektif.

  2. Tidak adanya tindak lanjut pada pencemaran tersebut. 3. kurangnya petugas pengawas lapangan yang dimiliki oleh Badan

  Lingkungan Hidup Kota Cilegon, hanya memiliki dua petugas lapangan dan satu koordinator dan mereka harus mengawasi 169 perusahaan yang ada di kota Cilegon.

  4. Tidak adanya sanksi tegas yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon.

  5. Kurangnya anggaran yang dimiliki oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon Berdasarkan masalah – masalah yang telah peneliti deskripsikan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengaplikasikan dalam sebuah skripsi yang berjudul

  “ Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di Kecamatan Ciwandan kota Cilegon.

  1.3. Batasan Masalah

  Dalam batasan masalah penelitian ini, maka peneliti akan membatasi penelitian pada Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon.

  1.4.Rumusan Masalah

  Berdasarkan batasan masalah yang telah dibuat oleh peneliti maka maslah penelitian dapat dirumuskan :

  1. Bagaimana efektivitas pengawasan Badan Lingkungan Hidup Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon ?

  1.5.Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektiv pengawasan Badan Lingkungan Hidup Dalam mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon.

  1.6.Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat penelitian dapat dilihat dari manfaat teoritis dan manfaat praktis.

  1. Manfaat teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan studi administrasi negara,sehingga dapat memperkaya kajian ilmiah yang dijadikan bahan referensi dalam penelitian lainnya yang saling berkaitan yaitu pengawasan dalam fungsi manajemen public.

  2. Manfaat Praktis Manfaat praktis bagi peneliti dapat mengetahui bagaimana pengawasan badan lingkungan hidup dalam mengatasi pencemaran Lingkungan pada kawasan industri Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon.

1.1 Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan ini dibagi kedalam lima bagian yang masing-masing terdiri dari sub bagian, yaitu sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah Latar belakang masah menerangkan atau menjelaskan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti. Bentuk penerangan dan penjelasan dalam peneleitian ini akan diuraikan secara deduktif, artinya dimulai dari penjelasan yang berbentuk umum hingga menukik ke masalah yang spesifik dan relevan dengan judul skripsi.

  1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, dikaitkan dengan tema/topik/judul penelitian.

  1.3 Batasan Masalah Untuk mempermudah penelitian dan untuk menghemat waktu dan dana maka peneliti membatasi penelitian ini.

  1.4 Rumusan Masalah Perumusan masalah bertujuan untuk memilih dan menetapkan masalah yang paling urgen yang berkaitan dengan judul penelitian. Dalam bagian ini juga akan didefinisikan permasalahan yang telah diterapkan dalam kalimat tanya.

  1.5 Tujuan Penelitian Mengungkapkan tentang sasaran yang ingin di capai dengan dilaksanakannya penelitian terhadap masalah yang telah dirumuskan. Isi dan rumusan tujuan penelitian sejalan dengan isi dan rumusan masalah penelitian.

  1.6 Manfaat Penelitian Menjelaskan tentang manfaat teoritis dan praktis terkait dengan temuan penelitian

  1.7 Sistematika Penulisan Yaitu menjelaskan isi bab per babnya dan menjelaskan urutan penulisan skripsi ini secara keseluruhan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

  1.1 Landasan Teori Landasan teori mengkaji berbagai teori dan konsep yang relevan dengan permasalahan penelitian, sehingga akan memperoleh konsep penelitian

  1.2 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu merupakan kajian penelitian yang pernah dilakukan oleh penulis sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah.

  1.3 Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka berfikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan dari perbincangan kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai asumsi dasarnya.

  1.4 Asumsi Dasar Penelitian Asumsi dasar merupakan jawaban sementara dan akan diuji kebenarannya.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Pendekatan dan Metode Penelitan

  Bagian ini menguraikan tentang tipe/pendekatan dan metode apa yang akan digunakan dalam penelitian ini.

  3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian Dalam bagian ini membatasi dan menjelaskan substansi materi kajian penelitian yang akan dilakukan.

  3.3 Lokasi Penelitian Menjelaskan tempat (locus) penelitian dilaksanakan, yaitu menjelaskan tempat, serta alasan memilihnya locus tersebut untuk dijadikan tempat penelitian.

  3.4 Instrumen Penelitian Menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat pengumpul data akan disampaikan pedoman wawancara yang akan digunakan dalam pengumpulan data dan observasi.

  3.5 Informan Penelitian Informan penelitian yaitu pihak yang memberikan informasi baik secara lisan maupun tulisan kepada peneliti. Pemberian informasi biasanya didapatkan dengan cara wawancara dengan peneliti.

  3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data Menjelaskan teknik analisis dan rasionalisasinya, yaitu memaparkan teknik pengolahan dan analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini.

  3.7 Jadual Penelitian Menjelaskan jadual penelitian, beserta tahapan penelitian yang akan dilakukan, serta dilengkapi dengan tabel jadual penelitian.

BAB IV : PEMBAHASAN

  1.1 Deskripsi Obyek Penelitian Menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian secara jelas, struktur organisasi serta hal lain yang berhubungan dengan objek penelitian.

  1.2 Deskripsi Data Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan mempergunakan teknik analisis data yang relevan.

  1.3 Pembahasan