Penetapan kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat [Padina vickersiae Hoyt.] dengan metode folin-ciocalteau - USD Repository

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENETAPAN KADAR PHLOROTANNIN DALAM FRAKSI ETIL

ASETAT ALGA COKLAT (Padina vickersiae Hoyt.) DENGAN METODE

FOLIN-CIOCALTEAU

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi

  

Oleh:

Maria Delarosa Dipta Dharmesti

NIM: 048114113

FAKULTAS FARMASI

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENETAPAN KADAR PHLOROTANNIN DALAM FRAKSI ETIL

ASETAT ALGA COKLAT (Padina vickersiae Hoyt.) DENGAN METODE

FOLIN-CIOCALTEAU

  

HALAMA

N JUDUL

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi

  

Oleh:

Maria Delarosa Dipta Dharmesti

NIM: 048114113

FAKULTAS FARMASI

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Skripsi

  

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENETAPAN KADAR PHLOROTANNIN DALAM FRAKSI ETIL

ASETAT ALGA COKLAT (Padina vickersiae Hoyt.) DENGAN METODE

FOLIN-CIOCALTEAU

  

Oleh:

Maria Delarosa Dipta Dharmesti

NIM: 048114113

  Telah disetujui oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Skripsi Berjudul

  HALAMAN PENGESAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

“To him who knows to do good

and does not do it,

to him it is sin.” (James 4:17)

  Karya ini kupersembahkan untuk: Ibu, Bapak, dan adikku tercinta,

  Para sahabat yang kusayangi, Almamater PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Maria Delarosa Dipta Dharmesti Nomor Mahasiswa : 048114113

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

“Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga Coklat (Padina

vickersiae Hoyt.) dengan Metode Folin-Ciocalteau”

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me- ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 12 Maret 2008 Yang menyatakan Maria Delarosa Dipta Dharmesti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PRAKATA

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Mahabaik atas segala kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENETAPAN KADAR PHLOROTANNIN DALAM FRAKSI ETIL ASETAT ALGA COKLAT (Padina vickersiae Hoyt.) DENGAN METODE FOLIN- CIOCALTEAU”.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari telah mendapatkan bantuan, bimbingan, dorongan, dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

  1. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Ignatius Yulius Kristio Budiasmoro, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah memberi bimbingan dan mendukung penulis mulai dari saat penyusunan proposal penelitian hingga penyelesaian skripsi ini.

  3. Nora Iska Harnita, M.Si., Apt., dosen pembimbing secara de facto, yang telah rela meluangkan waktu untuk membimbing penulis selama penelitian di laboratorium, memberikan solusi, semangat, serta dukungan saat penulis mengalami kebingungan dan kegagalan.

  4. Prof. Dr. Sudibyo Martono, M. S., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5.

  Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberi kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

  6. Dr. Sabikis, Apt., selaku dosen yang telah memberi masukan dan saran, juga dukungan selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

  7. Abdul Razaq Chasani, M.Si., dan Dr. Rina Sri Kasiamdari dari Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang telah membantu mengidentifikasi alga coklat Padina vickersiae Hoyt.

  8. Segenap laboran, Mas Parlan, Pak Prapto, Mas Kunto, Mas Sarwanto, Mas Ottok, Mas Sigit, Mas Wagiran, Pak Mukmin, dan juga Pak Kasiran yang telah membantu penulis selama bekerja di laboratorium.

  9. Ibuku Theresia Ekamtiningsih dan Bapakku Josaphat Sudarsono tercinta yang telah memberikan doa, cinta kasih, serta dukungan yang tulus dan tak terhingga.

  10. Rekan seperjuangan, ”Tim Alga”, Dewi, Hendry, Angel, Andri, Fanny, dan Elsa, yang telah bekerjasama dengan penulis selama melakukan penelitian di laboratorium dan menyusun skripsi ini.

  11. Dona, Ririt, dan Lidia, teman-teman yang telah bersedia mendengarkan uneg-uneg penulis, memberi bantuan, semangat, dan juga penghiburan.

  12. Teman-teman lain dari ”Tim Baracuda”, ”Tim Teh”, ”Tim Wortel”, ”Tim Pulveres”, dan ”Tim Jagung” yang telah berjuang bersama di laboratorium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13. Adikku, Theresia Rasika Seta Dharmesti, atas bantuan dan dukungannya.

  14. Teman-teman Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, atas segala dukungannya. Mohon maaf jika penulis sering tidak bisa mengerjakan tugas kelompok karena kesibukan di laboratorium.

  15. Semua pihak yang telah berpartisipasi memberi dukungan dan bantuan hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, dengan besar hati penulis menerima segala kritik, saran, dan pertanyaan yang berguna.

  Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan, khususnya mengenai alga coklat.

  Yogyakarta, Januari 2008, Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta,

  12 Maret 2008 Penulis Maria Delarosa Dipta Dharmesti

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

  HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v PRAKATA............................................................................................................. vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ ix DAFTAR ISI........................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii DAFTAR TABEL................................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xv

  INTISARI............................................................................................................ xvii

  

ABSTRACT ......................................................................................................... xviii

  BAB I. PENGANTAR ............................................................................................ 1 A. Latar Belakang .................................................................................................. 1 B. Perumusan Masalah .......................................................................................... 2 C. Keaslian Penelitian............................................................................................ 3 D. Manfaat ............................................................................................................. 3

  1. Manfaat teoritis ........................................................................................... 3

  2. Manfaat praktis ........................................................................................... 3

  E. Tujuan ............................................................................................................... 3

  1. Tujuan umum .............................................................................................. 3

  2. Tujuan khusus ............................................................................................. 4

  BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 5 A. Alga Coklat Padina vickersiae Hoyt. ............................................................... 5 B. Polifenol Alga (Phlorotannin) .......................................................................... 7 C. Soxhletasi .......................................................................................................... 8 D. Spektrofotometri UV-Visibel............................................................................ 9 E. Kolorimetri...................................................................................................... 12

  F. Metode Folin-Ciocalteau................................................................................. 13

  b. Uji tannin dan polifenol ...................................................................... 23

  b. Analisis hasil penetapan kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat

  a. Analisis hasil uji kualitatif untuk tannin dan polifenol ....................... 28

  7. Analisis hasil ............................................................................................. 28

  vickersiae Hoyt. ........................................................................................ 27

  6. Estimasi kadar polifenol total pada fraksi etil asetat alga coklat Padina

  5. Validasi metode analisis............................................................................ 26

  d. Pembuatan kurva baku phloroglucinol ............................................... 26

  c. Penentuan panjang gelombang maksimum ( λ maks).......................... 26

  b. Penentuan Operating Time (OT)......................................................... 25

  a. Pembuatan larutan standar .................................................................. 25

  4. Optimasi metode kolorimetri (Metode Folin-Ciocalteau) ........................ 25

  3. Isolasi crude phlorotannin dari alga coklat Padina vickersiae Hoyt........ 24

  a. Preparasi ekstrak ................................................................................. 23

  G. Validasi Metode Analisis ................................................................................ 14

  2. Screening fitokimia alga ........................................................................... 23

  1. Preparasi sampel alga coklat Padina vickersiae Hoyt. ............................. 22

  D. Tata Cara Penelitian ........................................................................................ 22

  2. Alat............................................................................................................ 22

  1. Bahan ........................................................................................................ 21

  C. Bahan dan Alat................................................................................................ 21

  2. Definisi Operasional ................................................................................. 20

  b. Variabel pengacau tidak terkendali..................................................... 20

  a. Variabel pengacau terkendali.............................................................. 20

  1. Variabel Penelitian .................................................................................... 20

  BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 20 A. Jenis Rancangan Penelitian ............................................................................. 20 B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................................. 20

  H. Keterangan Empiris......................................................................................... 18

  Padina vickersiae Hoyt. menggunakan Metode Folin-Ciocalteau ..... 28 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 29 A. Preparasi Sampel Alga Coklat Padina vickersiae Hoyt.................................. 29 B. Screening Fitokimia Alga ............................................................................... 32 C. Isolasi Crude Phlorotannin dari Alga Coklat Padina vickersiae Hoyt........... 33 D. Prinsip Reaksi Kolorimetri (Metode Folin-Ciocalteau).................................. 34 E. Optimasi Metode............................................................................................. 37

  1. Pembuatan larutan standar ........................................................................ 37

  2. Penentuan Operating Time (OT)............................................................... 37

  3. Penentuan panjang gelombang maksimum ( λ maks)................................ 39

  4. Pembuatan kurva baku phloroglucinol ..................................................... 41

  F. Validasi Metode Analisis ................................................................................ 43

  1. Akurasi ...................................................................................................... 43

  2. Presisi ........................................................................................................ 45

  3. Linearitas................................................................................................... 46

  G. Estimasi Kadar Phlorotannin Dalam Fraksi Etil Asetat Alga Coklat Padina

  vickersiae Hoyt. .............................................................................................. 46

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 49 A. Kesimpulan ..................................................................................................... 49 B. Saran................................................................................................................ 49 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 50 LAMPIRAN.......................................................................................................... 54 BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 78

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 1. Padina vickersiae Hoyt........................................................................ 5 Gambar 2. Derivat phlorotannin ........................................................................... 7 Gambar 4. Diagram tingkat energi elektronik..................................................... 10 Gambar 5. Reaksi fenol dengan pereaksi FeCl

  3 .................................................. 32

  Gambar 6. Oksidasi fenol dalam suasana basa ................................................... 35 Gambar 7. Reaksi fenol dengan pereaksi Folin-Ciocalteau ................................ 36 Gambar 8. Spektra operating time phloroglucinol yang direaksikan dengan pereaksi Folin-Ciocalteau.................................................................. 38 Gambar 9. Spektra hasil scanning panjang gelombang maksimum

  

phloroglucinol pada tiga konsentrasi (A = 1,0 ppm; B = 3,0

  ppm; C = 6,0 ppm) setelah direaksikan dengan pereaksi Folin-Ciocalteau................................................................................ 40

  Gambar 10. Hasil scanning panjang gelombang maksimum ( λ maks) 750,1 nm. 41

  Gambar 11. Kurva baku phloroglucinol ............................................................... 43

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel I. Data replikasi seri baku phloroglucinol ................................................ 42 Tabel II. Data recovery baku phloroglucinol....................................................... 44 Tabel III. Data Coefficient of Variation (CV) baku phloroglucinol ..................... 45 Tabel IV. Hasil Pembacaan Absorbansi Sampel Fraksi Padina vickersiae Hoyt. 47

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman

  Lampiran 1. Hasil determinasi alga dari Laboratorium Taksonomi Tumbuhan

  Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta............... 54

  Lampiran 2. Hasil perhitungan kadar air serbuk alga coklat Padina vickersiae

  Hoyt. dengan Metode Karl Fischer ............................................... 56

  

Lampiran 3. Hasil screening fitokimia Padina vickersiae Hoyt. ...................... 58

Lampiran 4. Foto uji kualitatif .......................................................................... 59

Lampiran 5. Foto fraksinasi .............................................................................. 61

Lampiran 6. Hasil Operating Time (OT) .......................................................... 63

Lampiran 7. Hasil scanning panjang gelombang maksimum (

  λ maks) ............ 64

  Lampiran 8. Hasil scanning panjang gelombang maksimum (

  λ maks) konsentrasi 1,0 ppm ...................................................................... 64

  Lampiran 9. Hasil scanning panjang gelombang maksimum (

  λ maks) konsentrasi 3,0 ppm ...................................................................... 65

  Lampiran 10. Hasil scanning panjang gelombang maksimum (

  λ maks) konsentrasi 6,0 ppm ...................................................................... 65

  

Lampiran 11. Penimbangan baku phloroglucinol ............................................... 66

Lampiran 12. Contoh perhitungan kurva baku phloroglucinol........................... 67

Lampiran 13. Hasil pembacaan seri baku replikasi pertama pada panjang

  gelombang 750,1 nm..................................................................... 68

  Lampiran 14. Hasil pembacaan seri baku replikasi kedua pada panjang

  gelombang maksimum hasil scanning .......................................... 68

  Lampiran 15. Hasil pembacaan seri baku replikasi ketiga pada panjang

  gelombang 750,1 nm..................................................................... 69

  

Lampiran 16. Validasi Metode Analisis.............................................................. 70

Lampiran 17. Analisis statistik regresi-linier kurva baku replikasi pertama....... 72

Lampiran 18. Analisis statistik regresi-linier kurva baku replikasi kedua .......... 73

Lampiran 19. Analisis statistik regresi-linier kurva baku replikasi ketiga.......... 74

Lampiran 20. Kurva baku phloroglucinol........................................................... 75

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 21. Penimbangan sampel .................................................................... 75

Lampiran 22. Absorbansi sampel........................................................................ 76

Lampiran 23. Contoh perhitungan kadar sampel ................................................ 76

Lampiran 24. Perhitungan rata-rata kadar sampel .............................................. 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

  Alga coklat banyak tumbuh dan tersebar di perairan Indonesia. Salah satunya adalah Padina vickersiae Hoyt. Potensi hasil laut Indonesia sangat melimpah, namun belum digunakan secara optimal untuk bahan pangan maupun sebagai bahan obat-obatan. Penelitian ini berfokus pada senyawa polifenol alga, khususnya spesies alga coklat Padina vickersiae Hoyt., yaitu phlorotannin.

  Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan crude phlorotannin dari alga coklat Padina vickersiae Hoyt. dan menetapkan kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat Padina vickersiae Hoyt. dengan metode Folin-Ciocalteau. Ekstraksi menggunakan metode soxhletasi dengan pelarut metanol pro analisis (p.a.). Fraksinasi ekstrak yang didapat dilakukan menggunakan klorofom p.a., aquadestilata, dan etil asetat p.a.

  Konsentrasi phlorotannin dalam fraksi etil asetat ditetapkan dengan metode Folin-Ciocalteau. Standar yang digunakan adalah phloroglucinol dengan konsentrasi 0,5; 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; 5,0; dan 6,0 ppm dengan pelarut aseton 75%. Konsentrasi phlorotannin dihitung ekuivalen dengan phloroglucinol (mg PE/g sampel).

  Hasil penetapan kadar phlorotannin pada tiga replikasi sampel yaitu sebesar 10,19 mg PE/g sampel; 11,95 mg PE/g sampel; dan 13,95 mg PE/g sampel, diukur dengan panjang gelombang 750,1 nm dan persamaan kurva baku y = 0,1233 x + 0,0151. Kadar phlorotannin pada alga coklat Padina vickersiae Hoyt. diperoleh sebesar 12,03 + 1,88 mg PE/g sampel.

  Kata kunci: alga coklat, phlorotannin, Folin-Ciocalteau

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Brown algae grow and spread widely in Indonesia marine territorial.

  

Padina vickersiae Hoyt. is a species of brown alga. The potency of Indonesian

  marine product is very high, but not yet optimally used as neither foods nor medicines. This research focused on phlorotannin, some algal polyphenolic compound in brown alga Padina vickersiae Hoyt.

  This research’s objectives are to get phlorotannin crude of brown alga

  

Padina vickersiae Hoyt. and to determine phlorotannin concentration in ethyl

  acetate fraction of brown alga Padina vickersiae Hoyt. using Folin-Ciocalteau method. Padina vickersiae Hoyt. was soxhletated with methanol pro analysis (p.a.). The extract was fractionated using chloroform p.a., aquadestilata, and ethyl acetate p.a.

  Phlorotannin concentration was determined using Folin-Ciocalteau

  method and phloroglucinol as a standard with concentration 0.5; 1.0; 2.0; 3.0; 4.0; 5.0; and 6.0 ppm in 75% acetone. Phlorotannin concentration was equivalently calculated with phloroglucinol (mg PE/g sample).

  Phlorotannin concentrations in three replications are 10.19 mg PE/g

  sample; 11.95 mg PE/g sample; and 13.95 mg PE/g sample, measured using 750.1 nm wavelength and phloroglucinol’s linear regression equation y = 0.1233 x + 0.0151. The phlorotannin concentration is 12.03 + 1.88 mg PE/g sample. Keywords: brown alga, phlorotannin, Folin-Ciocalteau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Saat ini telah dikenal 8000 senyawa fenolik alam dengan struktur yang

  digambarkan sebagai suatu fenol (cincin aromatik yang berikatan sedikitnya dengan 1 gugus hidroksil) seperti asam kafein, asam ferulat, kuersetin, apigenin, genistein, resveratrol, asam nordihidroguaiaretat, asam karnosat, silimarin, polifenol teh, dan tannin. Senyawa-senyawa fenolik tersebut terbukti mempunyai efek protektif terhadap kerusakan kulit yang diinduksi radiasi UV (Svobodova et al. , 2003).

  Eksplorasi senyawa fenolik seperti asam fenolik, flavonoid, dan polifenol untuk mendapatkan agen fotoprotektif baru terus dilakukan. Namun kebanyakan eksplorasi tersebut masih mengandalkan tumbuhan-tumbuhan terrestrial. Perubahan orientasi dan fokus pengembangan produk alam dari terrestrial menjadi pengembangan berbasis kelautan sangat diperlukan mengingat Indonesia sebagai “the largest marine-mega biodiversity” (Dahuri, 2003).

  Alga coklat banyak terdapat di perairan Indonesia bagian selatan. Dalam alga coklat diketahui terdapat senyawa polifenol (phlorotannin) yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi senyawa biomedis. Padina vickersiae Hoyt. merupakan salah satu spesies alga coklat yang belum dibudidayakan di Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan penetapan kadar phlorotannin pada alga coklat

  

Padina vickersiae Hoyt. agar dapat lebih dimanfaatkan secara optimal dan

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  meningkatkan nilai ekonomis alga tersebut. Di masa yang akan datang,

  

phlorotannin alga coklat dapat digunakan sebagai zat aktif pada sediaan kosmetik

seperti sunscreen.

  Zhang et al. (2006) telah melakukan penelitian tentang metode sederhana untuk estimasi kandungan polifenol total pada rumput laut dan ekstraknya berdasarkan reaksi kolorimetri Folin-Ciocalteau. Keuntungan metode Folin- Ciocalteau diantaranya adalah prosedurnya yang lebih mudah dan praktis karena hanya memerlukan satu jenis pereaksi. Sementara itu, Pavia et al. (2003) melaporkan variasi intraspesifik kandungan phlorotannin dalam alga coklat

  . Dilaporkan pula bahwa efikasi antiproliferasi ekstrak alga

  Ascophyllum nodosum

  berkorelasi positif dengan kandungan total polifenol yang diduga berhubungan dengan kandungan phlorotannin (Yuan and Walsh, 2006).

  Penelitian ini merupakan bagian dari program hibah penelitian A3 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang diampu oleh Ignatius Yulius Kristio Budiasmoro, M.Si. dan Agnes Nora Iska Harnita, M.Si., Apt. Pengambilan data dilakukan secara bersama-sama oleh Maria Delarosa Dipta Dharmesti, Hendry Kurniawan, Dewi Riana Primawati, Andriani Noerlita Ningrum, Maria Stephanie, Angela Woro Dwi Priharina, dan Elizabeth Budi Gunawan.

  B.

  

Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1.

  Apakah phlorotannin dapat diisolasi dari alga coklat Padina vickersiae Hoyt.?

  2. Berapakah kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat Padina

  

vickersiae Hoyt. yang ditetapkan menggunakan metode Folin-Ciocalteau?

C. Keaslian Penelitian

  Sepengetahuan peneliti, penelitian mengenai isolasi dan penetapan kadar

phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat Padina vickersiae Hoyt.

menggunakan metode Folin-Ciocalteau belum pernah dilakukan.

D. Manfaat 1.

   Manfaat teoritis

  Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan mengenai kadar phlorotannin pada alga coklat Padina vickersiae Hoyt. sehingga dapat dikembangkan sebagai senyawa bioaktif.

2. Manfaat praktis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan bagi ilmu pengetahuan mengenai biota laut dan pemanfaatannya, khususnya alga coklat

  Padina vickersiae Hoyt., dalam industri makanan, farmasi, dan kosmetik.

E. Tujuan 1.

   Tujuan umum

  Mengisolasi phlorotannin dan mengetahui kadar phlorotannin dalam alga coklat Padina vickersiae Hoyt.

  4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Tujuan khusus

  Tujuan khusus penelitian ini adalah mengisolasi phlorotannin menggunakan etil asetat dan mengetahui kandungan phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat Padina vickersiae Hoyt. menggunakan metode Folin-Ciocalteau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Alga Coklat Padina vickersiae Hoyt. Alga coklat Padina vickersiae Hoyt. termasuk famili Dictyotaceae, genus Padina , dan spesies Padina vickersiae Hoyt. Sinonimnya adalah Padina

  

gymnospora (Kützing) Sonder, Zonaria gymnospora Kützing, dan Padina crassa

Yamada (Abbott and Huisman, 2004).

  Padina vickersiae Hoyt. berukuran panjang 5 cm hingga 20 cm, tinggi 5

  cm hingga 10 cm, memiliki thallus dengan konsistensi membran yang tebal, berbentuk seperti paku pada bagian bawah dan bagian atas membuka seperti kipas angin dan terdiri dari 2 hingga 8 lapisan seperti pisau. Alga ini berwarna putih kekuningan hingga transparan dengan garis-garis yang lebih gelap dan sedikit berambut pada kedua sisinya (gambar 1). Padina vickersiae Hoyt. menyimpan kalsium dalam permukaan lapisan kipasnya. Alga ini bertumpu pada substrat dengan beberapa rhizoid yang dapat dilihat pada bagian dasar alga (Anonim, 2003a).

  

Gambar 1. Padina vickersiae Hoyt. (Anonim, 2007)

  6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Habitat Padina vickersiae Hoyt. adalah pada daerah yang banyak sinar matahari di kedalaman yang berbatu-batu, dan daerah kaya substrat di kedalaman rendah. Padina vickersiae Hoyt. banyak tersebar di bagian laut yang dangkal, namun juga dapat ditemukan pada kedalaman lebih dari 20 meter. Alga ini menyukai peningkatan suhu dan cahaya matahari (Anonim, 2003a).

  Padina vickersiae Hoyt. tersebar di Laut Mediterania, Laut Hitam, dan

  Samudera Atlantik bagian timur-laut dan barat-laut (Anonim, 2003a). Alga ini juga terdapat di Samudera Hindia, diantaranya di Kepulauan Andaman, Australia, Bahrain, Bangladesh, India, Indonesia (Sumatra dan Timor), Kenya, Kuwait, Madagaskar, Mauritius, Qatar, Saudi Arabia, Singapura, Somalia, Tanzania, dan Yemen (Anonim, 2007).

  Reproduksi Padina vickersiae Hoyt. terjadi pada musim panas. Organ reproduksinya terletak pada lapisan yang berbentuk bulat pada bagian kipasnya.

  Reproduksi mudah terjadi di bagian laut yang dangkal (Anonim, 2003a).

  Komposisi kimiawi alga coklat Padina vickersiae Hoyt. diantaranya dua belas macam sterol dari fraksi sterol. Dua jenis sterol utama yaitu kolesterol dan fucosterol. Mayoritas asam lemak adalah asam palmitat, diikuti asam oleat, dan asam miristat. Asam lemak tak jenuh ditemukan dalam konsentrasi sangat rendah.

  Fraksi volatil bebas asam lemak didominasi ester aromatik, benzil alkohol, dan benzaldehid. Pada fraksi ini juga terdapat senyawa-senyawa terpenoid, fenol, dan sulfur dalam konsentrasi rendah. Ekstrak n-butanol Padina vickersiae Hoyt. didominasi asam lemak dan senyawa poli-ol (Kamenarska et al., 2002).

  7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B.

  

Polifenol Alga (Phlorotannin)

  Polifenol alga yang juga disebut phlorotannin berbeda dengan polifenol pada tumbuhan terrestrial. Polifenol dari tumbuhan terrestrial terdiri dari asam galat dan elagat, sedangkan polifenol alga terdiri dari unit-unit phloroglucinol (1,3,5-trihidroksibenzen) (gambar 3). Phlorotannin tersusun dari sekumpulan molekul yang heterogen (tingkat heterogenitas struktur dan polimerisasi tinggi), sehingga memiliki rentang potensi aktivitas biologis yang luas. Beberapa contoh struktur senyawa derivat phlorotannin ditunjukkan pada gambar 2. Salah satu derivat phlorotannin yang telah berhasil diidentifikasi strukturnya yaitu

  . Menurut Ragan dan Craigie (cit. Burtin, 2003),

  diphlorethohydroxycarmalol

  kandungan phlorotannin tertinggi ditemukan pada alga coklat, yaitu 5 hingga 15% dari berat keringnya.

  

Gambar 2. Derivat phlorotannin (Blunt et al., 2005)

  8

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

OH

HO OH

Gambar 3. Phloroglucinol

C. Soxhletasi

  Soxhletasi adalah suatu prosedur untuk memperoleh kandungan senyawa

  organik dari jaringan tumbuhan kering seperti biji kering, akar, dan daun, dengan mengekstraksi terus-menerus serbuk bahan dengan alat soxhlet menggunakan pelarut secara berganti-ganti: eter, lalu petroleum eter, dan kloroform untuk mengekstraksi lipid dan terpenoid, kemudian alkohol dan etil asetat untuk senyawa yang lebih polar. Metode ini biasa digunakan untuk sampel dengan skala ukuran berat gram. Suatu senyawa yang sama mungkin didapati dengan perbandingan berbeda dalam beberapa fraksi senyawa tersebut (Harborne, 1987).

  Metode soxhletasi mempunyai beberapa keuntungan antara lain cairan penyari yang diperlukan lebih sedikit dan hasil yang diperoleh lebih pekat. Serbuk simplisia disari oleh cairan penyari yang murni sehingga dapat menyari zat aktif lebih banyak. Penyarian dapat diteruskan sesuai dengan keperluan tanpa menambah volume cairan penyari (Anonim, 1986).

  9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D.

  

Spektrofotometri UV-Visibel

  Spektrofotometri UV-Visibel adalah salah satu teknik analisis fisika- kimia yang mengamati interaksi atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang 190-380 (UV) dan 380-780 nm (visibel) dengan menggunakan instrumen spektrofotometer (Mulja dan Suharman, 1995).

  Prinsip kerja spektrofotometri adalah berdasarkan atas interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan materi berupa atom, ion atau molekul. Radiasi elektromagnetik merupakan salah satu jenis energi yang ditransmisikan dalam ruang dengan kecepatan tinggi (Khopkar, 1990). Interaksi antara molekul yang mempunyai gugus kromofor dan radiasi elektromagnetik pada daerah sinar ultraviolet dan sinar tampak akan menghasilkan spektra absorbansi elektronik.

  Spektra absorbansi ini dapat digunakan untuk analisis kuntitatif karena jumlah radiasi elektromagnetik yang diserap memiliki hubungan dengan jumlah molekul penyerap (Skoog, 1985).

  Pada umumnya semua molekul dapat menyerap radiasi elektromagnetik di daerah UV dan visibel karena mereka memiliki elektron, baik berkelompok maupun tunggal yang dapat tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi. Panjang gelombang yang menunjukkan terjadinya absorbansi tergantung pada kekuatan ikatan elektron dalam molekul tersebut (Day and Underwood, 1986).

  Secara umum, terdapat tiga macam distribusi elektron dalam suatu senyawa organik, yaitu orbital elektron pi ( π), sigma (σ) dan elektron tidak berpasangan (n). Apabila radiasi elektromagnetik mengenai molekul, maka akan terjadi eksitasi elektron ke tingkat energi yang lebih tinggi yang dikenal sebagai

  10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  orbital elektron anti-bonding (Mulja dan Suharman, 1995). Diagram tingkat energi elektron pada keadaan dasar dan keadaan tereksitasi ditunjukkan pada gambar 4.

  

Gambar 4. Diagram tingkat energi elektronik (Mulja dan Suharman, 1995)

  Transisi-transisi elektron mencakup perpindahan suatu elektron dari keadaan dasar ( σ, π atau n) ke salah satu dari dua keadaan tereksitasi (σ* atau π*)

  (Fessenden and Fessenden, 1999). Adapun jenis-jenis transisi yang mungkin terjadi antara lain dapat diuraikan sebagai berikut : Transisi

  σ → σ*. Transisi ini terjadi pada senyawa organik dengan ikatan tunggal (Mulja dan Suharman, 1995). Elektron yang terdapat pada orbital σ

  • *

    akan tereksitasi ke orbital anti bonding , dengan mengabsorpsi radiasi. Absorpsi ini jarang terlihat pada daerah UV yang dekat (100-190 nm) (Khopkar, 1990).

  σ

  Transisi n → σ*. Transisi ini terjadi pada gugus auksokrom, yaitu gugus fungsional yang mempunyai elektron tak berikatan (elektron n) seperti –

  OH; –NH

  2 ; -OCH 3 . Energi yang diperlukan untuk transisi jenis ini lebih kecil

  daripada energi untuk transisi σ → σ*. Sinar yang diserap mempunyai panjang

  11

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI gelombang lebih panjang yaitu antara 150 -250 nm.

  Transisi n → π*. Transisi ini meliputi transisi elektron n ke orbital anti

  • . Absorbansi ini terjadi pada panjang gelombang yang panjang dan memiliki intensitas rendah (Sastrohamidjojo, 1991). Kenaikan polaritas pelarut pada transisi ini akan mengakibatkan pergeseran pita absorbansi menuju ke panjang gelombang yang lebih pendek (pergeseran biru = hipsokromik). Hal ini disebabkan ikatan hidrogen dengan keadaan dasar elektron n lebih mantap
  •   bonding

      π

    • * *

      dibandingkan keadaan yang energinya turun menjadi .

      1

      π π Transisi Transisi ini terjadi pada senyawa dengan ikatan π → π*. rangkap dua dan tiga. Pada transisi jenis ini, kenaikan polaritas pelarut akan mengakibatkan pergeseran merah. Hal ini disebabkan pelarut yang polar akan

    • lebih memantapkan keadaan (Mulja dan Suharman, 1995).

      π Transisi elektronik yang berguna dalam eksperimen yaitu transisi n

      → π* dan transisi π → π* yang memberikan spektra pada 200-700 nm. Kedua transisi ini memerlukan adanya kromofor dalam struktur molekulnya (Day and Underwood, 1986). Kromofor adalah gugus tak jenuh kovalen yang dapat menyerap radiasi pada daerah ultraviolet (Sastrohamidjojo, 1991). Terikatnya gugus auksokrom pada gugus kromofor akan mengakibatkan perubahan panjang gelombang maupun intensitas absorbansi (Silverstain et al., 1986).

      Panjang gelombang saat terjadi eksitasi elektronik yang memberikan absorbansi maksimum disebut sebagai panjang gelombang absorbansi maksimum.

      Penentuan panjang gelombang pada saat absorbansi maksimum dapat digunakan untuk mengidentifikasi molekul (Mulja dan Suharman, 1995). Pada analisis

      12

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

      kuantitatif pengukuran absorbansi dilakukan pada panjang gelombang saat absorbansi maksimum, disebabkan dua alasan: a.

      Sensitivitas maksimum diperoleh dengan melakukan pengukuran pada panjang gelombang maksimum karena konsentrasi yang diukur pada panjang gelombang tersebut memberikan respon yang paling kuat.

      b.

      Pada panjang gelombang maksimum, perubahan yang kecil akan memberikan perubahan absorbansi yang minimal (kecuali kalau pita absorpsi sangat tajam) (Fatah, 1989).

    E. Kolorimetri

      Metode kolorimetri merupakan salah satu metode analisis yang didasarkan pada gugus yang dapat bereaksi membentuk warna serta memiliki rantai panjang rangkap terkonjugasi. Pengukuran intensitas warna dilakukan menggunakan instrumen spektrofotometer visibel. Fokus metode ini adalah pada bagian spektrum elektromagnetik, yaitu pada daerah tampak mata manusia, yaitu sekitar 400-700 nm atau 4000-7000 Å (1 nm = 10 Å). Metode ini melibatkan perbandingan intensitas warna secara visual, artinya warna larutan senyawa yang diteliti dibandingkan dengan warna suatu standar atau seri standar (Butz and Nobel, 1961).

      Kolorimetri adalah suatu teknik pengukuran cahaya yang diabsorbsi oleh zat berwarna, baik warna yang terbentuk dari asalnya maupun akibat reaksi dengan zat lain (Khopkar, 1990). Pada kolorimetri yang ditentukan adalah absorbansi cahaya oleh larutan berwarna. Untuk itu, dibuat larutan dengan kadar

      13

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

      meningkat tertentu dan membandingkan warnanya dengan senyawa yang hendak dianalisis. Kolorimetri mencakup pengubahan senyawa tidak berwarna menjadi zat yang berwarna dan penentuan fotometrinya dilakukan dalam daerah sinar tampak (400–800 nm) (Roth and Baschke, 1994).

      F.

      

    Metode Folin-Ciocalteau

      Metode Folin-Ciocalteau merupakan oksidasi atau reduksi kolorimetrik untuk mengukur semua senyawa fenolik. Pereaksi Folin-Ciocalteau merupakan larutan kompleks ion polimerik yang dibentuk dari asam fosfomolibdat dan asam heteropolifosfotungstat. Pereaksi ini terbuat dari air, natrium-tungstat, natrium- molibdat, asam fosfat, asam klorida, lithium sulfat, dan bromin (Folin and Ciocalteau, 1944).

Dokumen yang terkait

Penetapan kadar florotanin dalam fraksi etil asetat alga hijau ulva sp. dengan metode kolorimetri folin ciocalteau.

1 26 104

Penetapan kadar florotanin dalam fraksi etil asetat alga merah Laurencia papillosa [Forskal] Graville] dengan metode kolorimetri folin ciocalteau.

0 7 95

Penetapan kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat sargassum cymosum C. Agardh dengan metode kolorimetri folin ciocalteau.

0 3 83

Penetapan kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat sargasum polyceratium montagne dengan metode folin-ciocalteau.

0 6 90

Penetapan kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat [Sargassum polycystum C. Agardh] dengan metode folin-ciocaltea.

1 3 89

Uji antioksidan fraksi etil asetat dan fraksi air ekstrak etanol teh hijau melalui penangkapan radikal hidroksil dengan metode deoksiribosa - USD Repository

0 0 90

Penetapan kadar florotanin dalam fraksi etil asetat alga coklat Sargassum hystrix v. buxifolium (Chauvin) J. Agardh secara spektrofotometri metode flolin-ciocalteau - USD Repository

0 0 88

Penetapan kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat [Sargassum polycystum C. Agardh] dengan metode folin-ciocaltea - USD Repository

0 0 87

Penetapan kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat sargassum cymosum C. Agardh dengan metode kolorimetri folin ciocalteau - USD Repository

0 0 81

Penetapan kadar florotanin dalam fraksi etil asetat alga merah Laurencia papillosa [Forskal] Graville] dengan metode kolorimetri folin ciocalteau - USD Repository

0 0 93