PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN GADGET DIKALNGAN REMAJA (STUDI KASUS DI DESA BERAIM KECAMATAN PRAYA TENGAH)

1

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN
GADGET DIKALNGAN REMAJA (STUDI KASUS DI DESA
BERAIM KECAMATAN PRAYA TENGAH)

JURNAL SKRIPSI

Oleh
AHMAD ZIKRILLAH
E1BO14003
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Studi Strata
Satu (S1) Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
JURUSAN PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2018


2

3

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN GADGET
DIKALANGAN REMAJA (STUDI KASUS DI DESA BERAIM
KECAMATAN PRAYA TENGAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH)

Ahmad Zikrillah1, Muh. Zubair2, Muh. Mabrur Haslan3
Mahasiswa Prodi PPKn, Dosen Jurusan P.IPS
Progran Studi PPKn FKIP Universitas Mataram Jl. Majapahit Mataram 83125
ahmadzikrillah07@gmail.com
ABSTRAK
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan (1)
pemahaman orang tua terhadapat penggunaan Gadget dikalangan remaja (2)
Persepsi orang tua terhadap dampak penggunaan Gadget dikalangan remaja di
Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah, (3) Upaya
orang tua dalam pengendalian Gadget dikalangan remaja di Desa Beraim
Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah. Pendekatan penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Informan dalam
penelitian ini ditentukan menggunakan teknik Purposive. Data yang telah
dikumpulkan dianalisis secara kalitatif melalui langkah reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemahaman
orang tua terhadap penggunaan Gadget dikalangan remaja di Beraim Desa Beraim
Kecamtan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah yaitu penggunaan Gadget
bisa baik dan bisa buruk, tergantung dari remaja itu sendiri. dan persepsi orang tua
terhadap dampak penggunaan Gadget dikalangan remaja di Beraim Kecamatan
Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah yaitu penggunaan Gadget berdampak
positif dan berdampak negatif bagi remaja. Adapun upaya orang tua dalam
penggunaan Gadget di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten
Lombok Tengah yaitu dengan cara (1) Mengikutsertakan Remaja Berfikir Kritis
dalam Penggunaan Gadget, yang terbagi dalam (a) Memberikan penjelasan
mengenai dampak penggunaan Gadget (b) Memberikan pengawasan kepada
remaja saat menggunakan Gadget); (2) Memberikan Batasan Waktu dalam

4

Penggunaan Gadget, yang terbagi dalam (a) Memberikan penjelasan mengenai
aturan penggunaan Gadget (b) Memberikan batasan waktu kepada anaknya dalam

penggunaan Gadget).
Kata Kunci : Orang Tua, Penggunaan Gadget dikalangan remaja

5

PERCEPTION OF PARENTS ON USE OF ADOLESCENT GADGETS
(CASE STUDY IN BERAIM VILLAGE CENTRAL PRAYA DISTRICT
CENTRAL LOMBOK REGENCY)
Ahmad Zikrillah1, Muh. Zubair2, Muh. Mabrur Haslan3
PPKn Study Program Students, Lecturers of P.IPS Department
PPKn Study Program FKIP Mataram University Jl. Majapahit Mataram 83125
ahmadzikrillah07@gmail.com

ABSTRACT
Abstract : The purpose of this study was to answer the problems (1)
understanding of parents regarding the use of gadgets among adolescents (2)
Parents 'perceptions of the impact of the use of gadgets among adolescents in
Beraim Village, Central Praya District, Central Lombok Regency, (3) Parents'
efforts to control Gadget among teenagers in Beraim Village, Central Praya
District, Central Lombok Regency. This research approach uses a qualitative

approach with a case study method. Informants in this study were determined
using Purposive techniques. The collected data are analyzed in a qualitative
manner through data reduction steps, data presentation, and conclusion drawing.
The results showed that the understanding of parents on the use of gadgets among
adolescents in the village of Beraim in Central Praya Subdistrict Central Lombok
Regency, namely the use of gadgets can be good and can be bad, depending on the
teenager himself. and parents' perceptions of the impact of using the Gadget
among teenagers in Beraim, Central Praya District, Central Lombok Regency,
namely the use of gadgets had a positive impact and had a negative impact on
adolescents. The efforts of parents in using the Gadgets in Beraim Village, Central
Praya District, Central Lombok Regency are by (1) Including Critical Thinking
Teens in the Use of Gadgets, which are divided into (a) Providing an explanation
of the effects of using Gadgets (b) Providing supervision to adolescents when use
the gadget); (2) Giving Time Limits in Using Gadgets, which are divided into (a)
Providing an explanation of the rules for using the Gadget (b) Giving a time limit
to the child in using the Gadget).
Keywords: Parents, Use of Gadgets among teenagers

6


PENDAHULUAN
Manusia adalah mahluk sosial yang tak pernah lepas dari interaksi dan
komunikasi dengan manusia lain, berkembangnya zaman dan teknologi
manusia menciptakan sistem dan alat yang dapat mempermudah manusia saat
berkomunikasi antar sesama mulai dari telegraf pada tahun 1837, telepon pada
tahun 1876, dan telpon genggam pada tahun 1973, berkembangnya zaman
seperti saat ini (2018) alat komunikasi sudah semakin canggih dan semakin
memudahkan manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan berbagai
informasi dengan cepat serta hiburan seperti music, video, permainan dan lainlain.
Pada saat ini kemajuan komunikasi dan teknologi sudah sangat pesat,
termasuk telepon seluler yang di sebut Gadget. Gadget adalah sebuah istilah
yang berasal dari Bahasa Inggris, yang artinya perangkat elektronik kecil yang
memiliki fungsi khusus. Pengertian Gadget menurut Kamus Website New
Explorer Encyclopedia Dictionary, gadget adalah suatu mesin kecil atau alat
elektronik yang sering digunakan dengan praktis dan memiliki fitur yang lebih
banyak dari telepon seluler pada umumnya. Kemajuan teknologi memberikan
dampak positif yang besar bagi para penggunanya dengan adanya Gadget
manusia dapat dengan sangat mudah mencari informasi yang mereka butuhkan
juga dapat mempermudah dalam hal pekerjaan dengan adanya aplikasiaplikasi yang canggih di dalam Gadget seperti internet, sms, jejaring sosial,
game dan lain-lain namun semakin berkembangnya teknologi informasi dan

komunikasi terdapat dampak negatif dalam penggunaan Gadget bila di
gunakan dengan cara yang salah ataupun berlebihan (Antonius, 2016:2-2).
Indonesia sebagai salah satu negara maju yang mengikuti
perkembangan zaman, dan telah menjadi korban dari munculnya produk
komunikasi berupa Gadget. Perkembangan teknologi informasi berkembang
dengan cepat pada era globalisasi (Sulistyaningsih, 2011). Masyarakat
Indonesia banyak yang menggemari Gadget karena terpengaruh dengan trend
yang ada di dunia. Memasuki era modernisasi seperti sekarang ini, masyarakat
banyak yang menggunakan Gadget sebagai salah satu media atau sarana
berkomunikasi. Menurut Soekanto (2012), modernisasi merupakan suatu
bentuk perubahan sosial yang terarah dan berdasarkan perencanaan.
Meningkatnya penggunaan Gadget di Indonesia dikarnakan banyaknya
Gadget yang dijual dengan harga yang relatif murah yang sudah berbasis
android ataupunios. Namun semakin berkembangnya teknologi informasi dan
komunikasi terdapat dampak negatif dalam penggunaan Gadget bila di
gunakan dengan cara yang salah ataupun berlebihan khususnya bagi anakanak usia sekolah. Hampir setiap anak-anak usia sekolah saat ini sudah
menggunakan Gadget, sebaiknya anak usia sekolah yang menggunakan
Gadget harus mendapatkan pengawasan dari orangtua karna dengan
penggunaan Gadget yang berlebihan akan berdampak buruk bagi anak
tersebut.

Menurut Harfiyanto, dkk (2015), ada dua dampak penggunaan Gadget
yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari penggunaan
Gadget meliputi memudahkan seseorang untuk berinteraksi dengan orang

7

banyak lewat sosial media. Hubungan jarak jauh tidak lagi menjadi masalah
dan menjadi halangan untuk berkomunikasi. Selain itu, Gadget juga
mempermudah seseorang dalam mengonsultasikan pelajaran dan tugas-tugas
yang belum dimengerti. Hal tersebut biasa dilakukan seseorang dengan short
messenger service (sms) atau blackberry messenger (bbm) kepada guru mata
pelajaran. Selain itu dampak negatif dari penggunaan Gadget adalah seseorang
lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkomunikasi di sosial media
dibandingkan belajar.
Seperti yang terjadi pada masyarakat di Desa Beraim Kecamatan Praya
Tengah hampir setiap remaja sudah menggunakan Gadget dalam bentuk
handphone. Remaja meminta di belikan Gadget jenis HP dengan alasan untuk
mencari pelajaran-pelajaran di sekolah, karna banyak pelajaran yang harus di
cari di internet. Namun nyatanya banyak remaja yang lebih terlena dengan
membuka konten-konten lain daripada pelajaran mereka. Para orang tua

memberikan Gadget kepada anaknya untuk dapat mempermudah komunikasi,
dan tentunya untuk mencari pelajaran-pelajaran di sekolah.
Orang tua anak juga mengakui bahwa Gadget memiliki dampak buruk
pada remaja seperti remaja lebih sering sendiri dan asik dengan Gadgetnya.
Kadang-kadang mereka sulit untuk dipaggil saat sedang menggunakan
gadgetinya, Mereka kadang-kadang telat makan, mandi, bahkan shalat karena
Gedgetnya, mereka terlalu keasyikan dengan gadget mereka. Remaja di Desa
Beraim kebanyakan mereka sudah terbiasa dengan Gadget. Mereka mengaku
sangat terikat dengan Gadget di sela-sela waktu luang mereka banyak
menggunakan waktunya untuk bermain Gadget Bahkan mereka nekad untuk
membawa Gadgetnya kesekolah, walaupun hal tersebut mereka tahu
melanggar aturan sekolah.
Selain hal tersebut warga di Desa Beraim mempunyai pemahaman
tentang penggunaan Gadget dikalangan remaja. Banyak orang tua remaja yang
memberikan Gadget kepada anaknya tanpa mengetahui aturan dan dampak
dari penggunaan Gadget itu sendiri. Oleh karena itu, sangat diperlukan
sosialisasi kepada semua warga desa khususnya kepada orang tua tentang
penggunaan Gadget dikalangan remaja.
Gadget memang banyak memberikan dampak positif untuk kemajuan
dalam bidang teknologi khususnya komunikasi, namun perlu disadari ada halhal yang bersifat negatif apabila remaja yang menggunakan Gadget,

menggunakannya dengan tidak baik atau menggunakan Gadget secara
berlebihan. Dengan banyaknya aplikasi dan games dalam Gadget membuat
anak betah berlama-lama menggunakan gadget, padahal penggunaan Gadget
yang berlebihan pada remaja, dapat berdampak negatif seperti komunikasi
remaja dan orang tua yang akan Berkurang. Dikarnakan remaja terlalu asik
dengan Gadgetnya, kemampuan psikomotorik remaja akan berkurang karna
penggunaan Gadget yang berlebihan, remaja akan kesulitan beradaptasi
dengan materi pelajarannya karna remaja hanya bermain Gadget, dan remaja
akan sulit bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dikarnakan lebih memlih
dirumah bermain Gadget dan kurang peduli dengan lingkungan sekitarnya.

8

Maka berdasarkan latar belakang, diuraikan rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu : (1) Bagaimana Pemahaman Orang Tua Terhadap
Penggunaan Gadget dikalangan Remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya
Tengah Kabupaten Lombok Tengah; (2) Bagaimana Persepsi Orang Tua
Terhadap Dampak Penggunaan Gadget dikalangan Remaja di Desa Beraim
Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah; (3) Bagaimana Upaya
Orang Tua dalam Pengendalian Penggunaan Gadget dikalangan Remaja di

Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah. Kemudia
dari rumusan masalah tersebut maka dapat diketahui tujuan dari penelitian ini
adalah: (1) Mengetahui Pemahaman Orang Tua Terhadap Penggunaan Gadget
dikalangan Remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten
Lombok Tengah; (2) Mengetahui Persepsi Orang Tua Terhadap Dampak
Penggunaan Gadget dikalangan remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya
Tengah Kabupaten Lombok Tengah; (3) Mengetahui Upaya Orang Tua dalam
Pengendalian Penggunaan Gadget dikalangan Remaja di Desa Beraim
Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunanakan pendekatan kualitatif, Hal ini sejalan
dengan pendapat Bogdan dan Taylor (Moleong. 2014:3) yang menyatakan
”metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus
yaitu penelitian bersifat ilmiah, objektif dan kualitas objetivitasnya di
tunjukkan melalui cara-cara penyajian yang dilakukan, seperti apa adanya
sesuai dengan hakikat objek (Kutha, 2010:190). Studi kasus dalam penelitian
ini menyangkut fakta-fakta sosial tentang persepsi orang tua terhadap
penggunaan Gadget dikalangan remaja di Desa Beraim. Penelitian ini akan

dilaksanakan di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok
Tengah. Lokasi penelitian ini dipilih, karena banyak orang tua di Desa Beraim
yang anaknya sebagai remaja yang menggunakan Gadget. Penelitian ini akan
dilaksanakan pada bulan September tahun 2018.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012;124). Dengan pertimbangan
tertentu maka akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial
yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah
orang tua remaja di Desa Beraim, yang dimana remaja tersebut menggunakan
Gadged. Alasan peneliti menjadikan orang tua sebagai subyek penelitian
karena orang tua yang paling tahu tentang remaja.
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: Wawancara adalah
percakapan yang dilkukan dengan dengan maksud tertentu, dilakukan oleh
kedua belah pihak yaitu pewawancara dan terwawancara (Moleong, 2014:
186). Wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur yaitu
wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan (Moleong, 2014: 190). Selanjutnya

9

observasi atau pengamatan adalah kegiatan untuk mengoptimalkan
kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian perilaku tidak
sadar kebiasaan dan sebagainya. Pelaksanaan pengamatan secara langsung
terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian.
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis observasi
langsung (Direct Observtion). Dalam observasi ini, peneliti langsung terjun
kelapangan sebagai sarana peneliti untuk melihat keadaan dan penomena yang
terjadi. Dengan begitu, peneliti dapat leih mengenal karakteristik lokasi,
fenomena, dan subyek penelitian. Dan yang terakhir Dokumentasi adalah
mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan
penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat menambah kepercayaan
dan pembuktian suatu kejadian. Dokumen yang dimaksud disini ialah berupa
catatan-catatan, majalah, transkrip, surat kabar, agenda dan lain-lain yang
dimaksud untuk melengkapi informasi dan catatan yang sudah ada (Arikunto,
2006). Dokumentasi dalam penelitian ini berbentuk foto-foto selama
melangsungkan penelitian dan data-data tentang lokasi penelitaian.
Adapun langkah-langkah dalam analisis data menurut Miles dan
Huberman (1992: 12-13) yaitu: Reduksi data (data reduction) merupakan
tahap merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicarai tema dan polanya, bertujuan memberikan gambaran yang jelas
dan mempermudah penelti untuk melakukan pengumpulan data. Selanjutnya
dilakukan penyajian data (data display) melalaui uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart sehingga akan semakin mudah dipahami.
Langkah yang terakhir penarikan kesimpulan (conlusion drawing) dapat
berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remangremang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa
hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.
HASIL PENELITIAN
a. Pemahaman Orang Tua Terhadap Penggunaan Gadget dikalangan
Remaja (Studi Kasus di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah
Kabupaten Lombok Tengah)
Pemahaman orang tua terhadap penggunaan Gadget dikalangan
remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok
Tengah yaitu penggunaan Gadget dikalangan Remaja bisa positif dan bisa
negatif. Tergantug kearah mana remaja akan menggunakan Gadget
tersebut.
b. Persepsi Orang Tua Terhadap Dampak Penggunaan Gadget
dikalangan Remaja (Studi Kasus di Desa Beraim Kecamatan Praya
Tengah Kabupaten Lombok Tengah)
Persepsi orang tua terhadap dampak penggunaan Gadget dikalangan
remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok
Tengah dibagi menjadi dua yaitu penggunaan Gadget bisa berdampak
positif dan bisa berdampak negatif. Contoh dampak positif dari
penggunaan Gadget oleh remaja meliputi 1) memudahkan remaja untuk
berkomunikasi dengan orang lain terutama keluarga dan teman; 2) dan

10

memudahkan remaja untuk belajar dan menegerjakan tugas-tugas
sekolahnya. Adapun contoh dampak negatif dari pengguaan Gadget oleh
remaja meliputi 1) menjadikan remaja menjadi pribadi yang tertutup,
jarang bergaul dengan warga masyarakat, dan banyak menghabiskan
waktu dirumah dengan bermain Gadget saja; 2) remaja menjadikan
Gadget sebagai sarana untuk berpacaran.
c. Upaya Orang Tua dalam Pengendalian Penggunaan Gadget
dikalangan Remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah
Kabupaten Lombok Tengah
Upaya orang tua dalam pengendalian pengunaan Gadget dikalangan
remaja di Desa beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok
Tengah meliputi : 1) Mengikutsertakan remaja berfikir kritis dalam
penggunaan Gadget, yang meliputi : orang tua memberikan penjelasan
mengenai dampak penggunaan Gadget dan orang tua memberikan
pengawasan kepada remaja saat menggunakan Gadget; 2) Memberikan
Batasan Waktu dalam Penggunaan Gadget, yang meliputi : orang tua
memberikan penjelasan mengenai aturan penggunaan Gadget dan
memberikan batasan waktu dalam penggunaan Gadget.
PEMBAHASAN
a. Pemahaman Orang Tua Terhadap Peggunaan Gadget dikalangan
Remaja (Studi Kasus di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah
Kabupaten Lombok Tengah)
pemahaman orang tua terhadap penggunaan Gadget dikalangan
remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok
Tengah yaitu penggunaan Gadget bisa positif atau bisa negatif, tergantung
kearah mana penggunaan Gadget oleh remaja itu sendiri. Apakah remaja
menggunakan Gadget untuk hal yang positif atau apakah remaja
menggunakan Gadget untuk hal yang negatif.
Penggunaan Gadget dikalangan remaja di desa beraim positif jika
digunakan untuk hal yang positif pula seperti untuk berkomunikasi dengan
keluarga dan teman ataupun orang lain. Jadi dengan Gadget komunikasi
remaja dengan orang lain akan lebih mudah. Selain hal tersebut
penggunaan Gadget juga akan positif jika digunakan untuk mencari
pelajaran-pelajaran sekolah bagi remaja. Penggunaan Gadget dikalangan
remaja di desa beraim negatif jika digunakan untuk hal yang negatif pula
seperti penggunaan Gadget untuk berpacaran, untuk mencari kontenkonten fornografi, dan untuk bermain game saja. Tentu hal-hal tersebut
akan membahayakan remaj itu sendiri.
Untuk itu sangat diperlukan filteralisasi oleh remaja dalam
penggunaan Gadget, agar tidak terjerumus dalam penggunaan Gadget
untuk hal yang negatif maupun tidak bermamfaat. Dan dibutuhkan
pendidikan dari orang tua terkait penggunaan Gadget yang baik.

11

b. Persepsi Orang Tua Terhadap Peggunaan Gadget dikalangan Remaja
(Studi Kasus di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten
Lombok Tengah)
Persepsi orang tua terhadap dampak penggunaan Gadget dikalangan
remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok
Tengah meliputi dampak positif dan dampak negatif.Jadi baik atau
tidaknya dampak penggunaan Gadget bagi remaja tergantung dari remaja
itu sendiri yang menggunakan Gadget. Apakah remaja menggunakan
Gadget untuk hal yang positif/bermamfaat atau menggunakan Gadget
untuk hal yang negatif/tidak bermamfaat. Selanjutnya dampak yang
ditimbulakn dari Gadget itu sendiri juga bisa positif atau negatif
tergantung kearah mana remaja tersebut menggunakan Gadget. Adapun
dampak penggunaan Gadget yang peneliti dapatkan berdasarkan data hasil
penelitian sebagai berikut :
1. Dampak Positif Penggunaan Gadget
a. Gadget Memudahkan Remaja untuk Berkomunikasi
Berdasarkan data peneltian yang diperoleh peneliti, remaja Di
Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok
Tengah remaja menggunakan Gadget untuk berkomunikasi dengan
orang lain Seperti contohnya berkomunikasi dengan teman-teman
dan keluarga melalui sosial media yang mereka miliki. Dengan
adanya Gadget komunikasi remaja menjadi lebih cepat dan lancar
walaupun terpisah dengan jarak yang jauh. Hanya dengan
bermodalkan kuota internet remaja di Desa Beraim Kecamatan
Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah bisa berkomunikasi
melalui berbagai aplikasi sosial media miliknya.
Dengan adanya Gadget juga memberikan kemudahan bagi
remaja di Desa Beraim dalam menerima informasi-informasi, baik
dari organisasi di sekolahnya, maupun dari grup-grup yang mereka
miliki.
b. Sebagai Sarana Belajar Bagi Remaja
Remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten
Lombok Tengah menjadikan Gadget sebagai sarana untuk belajar,
sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan, seperti contoh
remaja menggunakan Gadget untuk mencari pelajaran-pelajran
sekolah, mengerjakan tugas, mencari informasi-informasi,
membaca berita-berita dan lain sebagainya dengan memamfaatkan
browsing di internet. Jadi tugas-tugas yang diberikan disekolah
bisa dicari lewat Gaget yang remaja miliki.
Dengan adanya Gadget berbagai informasi bisa remaja
diakses yang tentunya sangat membantu remaja dalam
meningkatkan nilai akademis remaja di Desa Beraim Kecamatan
Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah. Seperti yang dirasakan
oleh warga masyarakat yang berinisial AS, semenjak anaknya
mempunyai Gadget, anaknya tidak lagi merasa kesulitan dalam
mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Bahkan menurut pengakuan

12

SA prestasi anaknya menjadi meningkat semenjak mempunyai
Gadget.
2. Dampak Negatif Penggunaan Gadget
a. Penggunaan Gadget Menjadikan Remaja Pribadi yang Tertutup
Berdasarkan data peneltian yang diperoleh peneliti,
penggunaan Gadget secara berlebihan oleh remaja di Desa Beraim
Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah menjadikan
remaja menjadi peribadi yang tertutup, kurang bergaul dengan
orang-rang dilingkungan sekitarnya. Sebagai penguuna aktif
Gadget¸ remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah
Kabupaten Lombok Tengah jarang keluar rumah, jarang bergaul
dengan masyarakat disekitarnya, karena kebanyakan waktu
dihabiskan untuk bermain Gadget saja.
Perbedaan yang terlihat pada remaja di Desa Beraim sebelum
dan sesudah menggunakan Gadget terlihat jelas. Dulunya remaja
jarang berada dirumah, sebagian besar waktunya digunakan untuk
bermain dengan temannya. Akan tetapi sekarang, faktanya remaja
di Desa Beraim sudah bisa dikatakan sebagai pecandu Gadget.
Remaja hanya berdiam diri dirumah asyik bermain Gadget. Mereka
tidak bisa lepas dari Gadgetnya. Terkadang mereka lupa makan,
enggan membantu pekerjaan orang tua, dan telat melaksanakan
solat karena sibuk dengan Gadgetnya.
b. Menjadikan Gadget Sebagai Sarana untuk Berpacaran
Berdasarkan data peneltian yang diperoleh peneliti, remaja di
Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok
Tengah menjadikan Gadget sebagai sarana untuk berpacaran.
Gadget telah memfasilitasi remaja untuk mengenal percintaan.
Padahal pada usianya yang baru berajak dari anak-anak belum
saatnya untuk mengenal cinta.
Jadi cukup dengan Gadget remaja bisa berkomunikasi dengan
pacarnya walaupun jarak mereka jauh. Yang dimana hal tersebut
tidaklah baik bagi remaja, karena hal tersebut juga akan merugikan
remaja itu sendiri, seperti akan membuat konsentrasi belajar remaja
menjadi terganggu, remaja akan banyak menghabiskan waktu
untuk telponan dan chatting dengan pacarnya. Tidak jarang juga
remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten
Lombok Tengah banyak yang menikah diusia remaja (sekolah)
karena pengaruh dari Gadget itu sendiri.
c. Upaya Orang Tua Untuk Meminimalisir Dampak Negatif
Penggunaan Gadget dikalangan Remaja (Studi Kasus di Desa Beraim
Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah)
Berdasarkan data-data yang diperoleh peneltian, didapati upaya
orang tua untuk meminimalisir dampak penggunaan Gadget dikalangan
remaja di Desa Beraim Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten
Lombok Tengah meliputi :

13

1. Mengikutsertakan Remaja Berfikir Kritis dalam Penggunaan Gadget
Peran orang tua di Desa Beraim dalam mengikutsertakan remaja
dalam berfikir kritis yaitu dengan memberikan penjelasan mengenai
dampak penggunaan Gadget kepada remaja. Langkah awal yang orang
tua lakukan guna meminimalisir dampak negatif penggunaan Gadget
yaitu dengan memberikan penjelasan kepada remaja terkait dampak
dari penggunaan Gadget. Orang tua harus menjelaskan dampak positif
dari Gadget itu apa saja, dan dampak negatif dari Gadget ituapa saja.
Dengan memberikan penjelasan kepada remaja terkait dampak
penggunaan Gadget maka remaja di Desa Beraim akan tahu dan bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dari Gadget itu
sendiri.
Selain itu, peran orang tua di Desa Beraim juga harus
memberikan pengawasan kepada remaja saat menggunakan Gadget,
karena tidak cukup hanya dengan memberikan penjelasan kepada
remaja terkait dampak penggunaan Gadget. Pengawasan dari orang tua
sangatlah diperlukan remaja guna meminimalisir dampak negatif
penggunaan Gadget. Dengan pengawasan orang tua, remaja tidak akan
mudah terpancing dengan konten-konten negatif dan berbahaya dari
Gadget. Apalagi pada era saat ini sangat mudah bagi remaja untuk
mendapatkan dan mengakses konten-konten negatif dan berbahaya.
Maka dari itu, sangat dibutuhkan pengawasan yang ketat dari orang tua
dalam penggunaan Gadget oleh remaja.
Dengan memberikan penjelasan mengenai dampak penggunaan
Gadget dan memberikan pengawasan kepada remaja yang
menggunakan Gadget maka remaja yang labil diharapkan bisa
terkontrol dalam menggunakan Gadget, dan tentunya peluang remaja
untuk menyalahgunakan Gadget dapat di minimalisir.
2. Memberikan Batasan Waktu dalam Penggunaan Gadget
Untuk meminimalisir dampak penguunaan Gadget, memberikan
penjelasana mengenai aturan penggunaan Gadget, seperti contohnya
remaja di Desa Beraim dilarang menggunakan Gadget secara
berlebihan, tetapi menggunakan Gadget untuk keperluan saja seperti
komunikasi dan untuk mencari tugas-tugas sekolah. Jangan sampai
remaja menjadi pecandu Gadget, karena hal tersebut jika dibiarkan
maka akan membahayakan remaja itu sendiri, Jika remaja sudah
menjadi pecandu Gadget maka remaja akan menganggap Gadget
sebagai suatu keharusan dan bagian dari hidupnya. Dan jika hal
tersebut terjadi, maka remaja akan lupa dengan dunia sekitarnya yang
sebebrnya.
Selain itu orang tua di Desa Beraim juga orang tua di Desa
Beraim memberikan batasan waktu kepada remaja dalam penggunaan
Gadget, misalnya dipagi hari remaja di Desa Beraim tidak boleh
membawa Gadget ke sekolah dan dimalam hari remaja tidak boleh
menggunakan Gadget sampai larut malam. Jika tidak ada pembatasan
waktu bagi remaja dalam penggunaan Gadget, tentu remaja akan

14

menggunakan Gadget dalam waktu yang lama dan secara berlebihan,
apalagi konten-konten yang ditawarkan oleh Gadget sangatlah menarik
dan menyenagkan bagi remaja.
Jika remaja menggunakan Gadget sampai larut malam, tentu hal
itu sangat mengurangi waktu tidurnya remaja. Hal tersebut akan
berefek ke aktifitas ke esokan hari remaja, yaitu saat bersekolah.
Remaja tidak fokus karena mengantuk saat menerima pelajaran di
sekolah. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pembatasan waktu dalam
penggunaan Gadget oleh orang tua terhadap remaja, terutama pada
malam hari.
Dengan adanya pemberian batasan waktu bagi remaja di Desa
Beraim Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah
dalam penggunaan Gadget, maka remaja di Desa Beraim tidak lagi
menghabiskan waktu untuk bermain Gadget saja. Tentunya remaja
mempunyai kesibukan-kesibukan lain dan remaja lebih mudah
membagi waktunya untuk mengerjakan aktifitas-aktifitas lain seperti
untuk belajar, mengerjakan tugas, membantu orang tua, bermain
dengan teman, olahraga, dan aktifitas-aktifitas lain yang bermamfaat
bagi remaja.
PENUTUP
Simpulan
Pemahaman orang tua terhadap penggunaan Gadget dikalangan remaja
di Beraim Desa Beraim Kecamtan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah
yaitu penggunaan Gadget bisa baik dan bisa buruk, tergantung dari remaja itu
sendiri, apakah penggunaan Gadget untuk hal yang positif ataukah
penggunaan Gadget untuk hal yang negatif. Selanjunya, persepsi orang tua
terhadap dampak penggunaan Gadget dikalangan remaja di Beraim Desa
Beraim Kecamtan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah yaitu
penggunaan Gadget berdampak positif dan berdampak negatif bagi remaja.
Dampak positif penggunaan Gadget oleh remaja di Beraim Kecamtan Praya
Tengah Kabupaten Lombok Tengah meliputi : 1) Gadget Memudahkan
Remaja untuk Berkomunikasi; 2) Gadget Sebagai Sarana Belajar Bagi
Remaja. Sedangkan dampak negatif penggunaan Gadget oleh remaja di Desa
Beraim Kecamtan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah meliputi : 1)
Penggunaan Gadget Menjadikan Remaja Pribadi yang Tertutup; 2)
Menjadikan Gadget Sebagai Sarana untuk Berpacaran. Dan yang terakhir
upaya orang tua untuk meminimalisir dampak negatif penggunaan Gadget di
Desa Beraim Kecamtan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah yaitu
dengan cara 1) Mengikutsertakan Remaja Berfikir Kritis dalam Penggunaan
Gadget. Yang terbagi dalam (Memberikan penjelasan mengenai dampak
penggunaan Gadget dan memberikan pengawasan kepada remaja saat
menggunakan Gadget); 2) Memberikan Batasan Waktu dalam Penggunaan
Gadget. Yang terbagi dalam (Memberikan penjelasan mengenai aturan
penggunaan Gadget dan memberikan batasan waktu kepada anaknya dalam
penggunaan Gadget).

15

Saran
Bagi orang tua di Desa Beraim Kecamtan Praya Tengah Kabupaten
Lombok Tengah agar tetap memberikan perhatian dan pengawasan kepada
anak-anaknya terutama remaja dalam menggunakan Gadget, agar anakanaknya tidak terjerumus kearah yang negatif dalam menggunakan Gadget.
Selanjutnya bagi remaja di Desa Beraim Desa Beraim Kecamtan Praya
Tengah Kabupaten Lombok Tengah agar tetap mengendalikan diri dalam
penggunaan Gadget, agar penggunaan Gadget tidak membahayakan remaja,
dan agar dapat tercipta komunikasi yang baik antar sesama remaja, dengan
keluarga, maupun dengan orang lain. Dan yang terakhir bagi peneliti lain agar
melakukan penelitian lanjutan karena penelitian ini hanya membahas tentang
persepsi orang tua terhadap dampak penggunaan dan pengendalian Gadget
dikalangan remaja di Desa Beraim Desa Beraim Kecamtan Praya Tengah
Kabupaten Lombok Tengah, karena ada hal-hal lain yang belum diteliti secara
mendalam.
Daftar Pustaka
Ameliola, S. Nugraha, D H. 2013. Perkembangan Media Informasi dan
Teknologi Terhadap Anak dalam Era Globalisasi. Malang:
Universitas Brawijaya.
Antonius SM S. 2016. Persepsi Orangtua Terhadap Dampak Penggunaan
Gadget Pada Anak Usia Pendidikan Dasar Di Perumahan Bukit
Kemiling Permai Kecamatan Kemiling Bandar Lampung. Jurnal.
Bandar Lampung. Universitas Lampung.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka
Eva Fahriantini, Peranan Orang Tua Dalam Pengawasan Anak Pada
Penggunaan Blackberrymessenger di Al Azharsyifa Samarind, eJornal
ilmu komunikasi, Vol.4 No. 4, (Samarinda,2016), 44-45
Fadilah, R. 2015. Perilaku Konsumtif Mahasiswa UGM dalam Penggunaan
Gadget. Yogyakarta: UGM
Hurlock, E. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Irawan, J. 2013. Pengaruh Kegunaan Gadget terhadap Kemampuan
Bersosialisasi pada Remaja. Fakultas Psikologi. Universitas Islam
Riau.
Diakses
tanggal
18
Mei
2018
dari
jurnal.uir.ac.id/index.php/JAN/article/download/422/359

16

Iswidharmanjaya, D. 2014. Bila Si Kecil Bermain Gadget Panduan bagi orang
tua untuk memahami factor. Bogor: Bisa Kimia.
Jalaludin, R. 2000. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Kartono, K. 1995. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung : CV
Mandar Maju.
Kotler, P. 2000. Prinsip – Prinsip Pemasaran Manajemen. Jakarta:
Prenhalindo
Kotler, P dkk. 2007. Dasar-Dasar Pemasaran edisi 9. Jakarta: PT. Indeks
Maleong, L J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Ratna Kutha, Nyoman. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan
Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Robbins, S P. 2003. Perilaku organisasi. Jakarta: Index
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta
Soekanto, S. 2012. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjiono, Anas. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Grafindo
Persada
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D .
Bandung: Alfabeta
Sulistyaningsih. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Wahid, A. 1998. Menumbuhkan Bakat dan Minat Anak. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN GADGET TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA BATUNADUA KECAMATAN PANGARIBUAN KABUPATEN TAPANULI UTARA.

5 25 30

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI DESA NGASINAN KECAMATAN BULU KABUPATEN PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI DESA NGASINAN KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2014.

0 2 13

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI DESA NGASINAN TAHUN 2014 PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI DESA NGASINAN KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2014.

0 2 13

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN KENAKALAN REMAJA USIA 13-18 TAHUN (STUDI KASUS DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SUNGGAL KECAMATAN MEDAN SUNGGAL).

0 1 23

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN KARAKTER REMAJA DI DESA SEI TUAN KECAMATAN PANTAI LABU.

0 2 14

PERSEPSI REMAJA TERHADAP TAYANGAN PORNOGRAFI DI TELEVISI (STUDI DI TIGA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA PALU, PROVINSI SULAWESI TENGAH)

0 0 10

PERAN ORANG TUA TERHADAP KONSUMSI ALKOHOL PADA REMAJA PUTRA DI DESA SIDOREJO KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

0 0 9

HUBUNGAN PERSEPSI ORANG TUA TENTANG KENAKALAN REMAJA DENGAN PENATALAKSANAAN TUMBUH KEMBANG REMAJA DI DESA ADIKARTO KECAMATAN ADIMULYO KABUPATEN KEBUMEN

0 0 8

View of PONDOK PESANTREN DAN PEMBENTUKAN KAREKTER ANAK (STUDI KASUS DI PONPES NASHRIYAH NW SEKUNYIT DESA BUNUT BAOK KEC. PRAYA KAB. LOMBOK TENGAH)

0 1 11

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG

0 1 15