HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN KARAKTER REMAJA DI DESA SEI TUAN KECAMATAN PANTAI LABU.

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP
PERKEMBANGAN KARAKTER REMAJA DI DESA
SEI TUAN KECAMATAN PANTAI LABU

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:
BRAVETO SITUMORANG
NIM : 108341003

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Hubungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan
Karakter Remaja di Desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu”. Tujuan
penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebahagian syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
Universitas Negeri Medan.
Selain itu penulis juga ingin mengembangkan wawasan mahasiswa/I yang
berkaitan dengan judul diatas. Karena judul diatas juga membahas bagaimana cara
mendidik anak yang seharusnya. Untuk menjadikan anak tersebut mandiri dalam
mengahdapi persoalan sendiri.
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk
itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran yang membangun
dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat member manfaat bagi para
pembacanya.

Medan,

Agustus 2013


Penulis

Braveto Situmorang

ii

ABSTRAK
BRAVETO SITUMORANG. NIM.108341003 “ Hubungan Pola Asuh Orang
Tua terhadap Perkembangan Karakter Remaja Di Desa Sei Tuan
Kecamatan Pantai Labu”.
Masalah dalam penelitian ini yaitu:1) Orang tua terlalu sibuk bekerja
sehingga kurang memperhatikan perkembangan anak,2) Kurangnya interaksi
orangtua dengan anak juga mempengaruhi perkembangan karakter anak.Penelitian
bertujuan: 1) Mengetahui gambaran pola asuh orang tua yang diterapkan pada
remaja, 2) Mengetahui karakter anak dilihat dari pola asuh yang diterapkan orang
tua dalam keluarga, 3)Mengetahui apakah ada hubungannya antara pola asuh
orang tua terhadap karakter remaja.
Teori dalam penelitian ini untuk pola asuh orang tua: Singgih D. Gunarso
(2000: 55) “Pola asuh orang tua merupakan perlakuan orang tua dalam interaksi
yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara orang tua

memperhatikan keinginan anak”. Untuk Karakter remaja : menurut Simons
Philips (2008), “karakter merupakan tata nilai yang menuju suatu system yang
melandasi sikap,perilaku yang ditampilkan”
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam
penelitian adalah berjumlah 236 kepala keluarga,sampel sebanyak 59 Kepala
Keluarga. Pengumpulan data penelitian dengan menggunakan angket. Teknik
analisis data menggunakan rumus product moment dan uji-t.
Hasil dari penelitian ini menunjukan pola asuh orangtua secara
keseluruhan memiliki hubungan (namun tidak signifikan) dengan perkembangan
karakter remaja yaitu dibuktikan rxy hitung < rtabel (0,0773
rtabel (0,723>0,254), pola asuh orang tua otoriter tidak memiliki hubungan sama
sekali dengan perkembangan karakter remaja dibuktikan rxy hitung
0,254), pola asuh permisif memiliki hubungan (namun tidak signifikan) dengan
perkembangan karakter remaja yang dibuktikan rxy hitung < rtabel (0,025>0,254).

i

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Karakter merupakan bawaan individu dalam menyikapi suatu hal, atau dapat
diartikan karakter adalah sifat bawaan seseorang yang mempengaruhi tingkah laku, budi
pekerti, tabiat dari individu itu sendiri. Adapaun faktor yang mempengaruhi
pembentukan karakter tiap individu dapat dilihat dari faktor intern dan ekstern. Faktor
intern yang mempengaruhi pembentukan karakter adalah diri sendiri, maksudnya bahwa
seseorang individu memiliki fondasi yang dapat mengukur ketebalan atau kekuatan dari
dalam dirinya. Jadi dapat dikatakan apabila seorang individu memiliki fondasi yang
sangat kuat dan kokoh dalam dirinya maka ia mampu membentuk jati diri atau karakter
yang sesuai dengan apa yang ia inginkan dan harapkan tanpa memandang apakah orang
lain akan menerima atau tidak. Sedangkan faktor ekstern yang mempengaruhi
pembentukan karakter individu adalah pendidikan.
Adapun pendidikan yang dimaksud dalam mempengaruhi pembentukan karakter
seseorang dibagi menjadi tiga bagian yaitu keluarga, lingkungan sekolah, dan
masyarakat. Sebagaimana dikemukakan Soelaeman M. I ( 1992: 48) bahwa “... keluarga
memang disebut sebagai lingkungan pendidikan pertama, sekolah sebagai kedua dan
masyarakat

sebagai yang ketiga”. Sama halnya dengan Undang-Undang Sistem


Pendidikan Nasional Tahun 2003 membagi pendidikan menjadi tiga bagian yaitu
pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Dalam hal ini
pendidikan formal memiliki ruang lingkup pendidikan yang berpusat dalam lingkungan

1

persekolahan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi.
Sedangkan pendidikan nonformal berpusat pada pendidikan yang ada di lingkungan
masyarakat dan lembaga seperti pendidikan keagamaan, pendidikan kedinasaan,
pendidikan kejuruan, pendidikan jabatan kerja, pendidikan umuum, pendidikan
kesetaraan dan lain sebagainya. Dan yang akhir adalam pendidikan informal meliputi
pendidikan keluarga dan kegiatan belajar mandiri.
Pendidikan keluarga merupakan pendidikan dimana seorang individu pertama
kalinya memulai kehidupan, bahkan dalam keluarga pula pada umumnya seseorang
mengakhiri kehidupannya. Jadi dapat dijelaskan bahwa dalam keluargalah tempat
terjadi dan berlangsungnya proses pendidikan yang akan mempengaruhi terhadap
kehidupan anak selanjutnya. Berdasarkan pernyataan tersebut maka jelas bahwa dalam
bidang pendidikan keluargalah hal yang menjadi fondasi dasar pembentukan karakter
anak yang akan dibawanya dalam menghadapi lingkungan masyarakat maupun
lingkungan sekolah. Adapun tujuan dari pendidikan keluarga adalah agar anak mampu

berkembang secara maksimal yang meliputi seluruh aspek perkembangan jasmani, akal,
dan rohani.
Latar belakang pendidikan dari orang tua sangat berpengaruh besar terhadap
pembentukan karakter atau kepribadian anak. Orang tua yang memiliki latar belakang
pendidikan yang tinggi akan lebih memperhatikan segala perubahan dan setiap
perkembangan yang terjadi pada anaknya. Mereka umunya mengetahui tingkat
perkembangan anak dan bagaimana pengasuhan orang tua yang baik sesuai dengan
pekembangan anak khususnya untuk pembentukan karkater yang baik bagi anak.

Berdasarkan wawancara penulis dengan Kepala Desa Sei Tuan, dimana sekitar
60% orang tua disana berlatarbelakang pendidikan hanya sampai tingkat sekolah dasar
(SD). Ini sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan karakter anak. Dimana
orang tua kurang memperhatikan tingkat perkembagan anak. Hal ini disebabkan masih
awamnya orang tua dan tidak mengetahui perkembangan anak. Hal tersebut yang
nantinya mengaktibatkan si anak memiliki karakter yang kurang baik.
Adapun cara orang tua dalam mendidik anaknya agar dapat mencapai tujuan
yang diharapkan seperti mengantarkan anak pada tahapan pekembangan sesuai dengan
pertambahan usia dan tugas perkembangannya secara utuh dan optimal dipengaruhi oleh
pola asuh, pola asuh merupakan bentuk atau sistem dalam menjaga, merawat dan
mendidik anak yang dilakukan oleh orang tua. Sikap tersebut tercermin dalam pola

pengasuhan kepada anaknya yang berbeda- beda, karena setiap masing- masing orang
tua memiliki pola pengasuhan tertentu yang berbeda pula. Pola asuh orang tua adalah
interaksi orang tua dengan anak.Selama proses pengasuhan orang tua lah yang memiliki
peranan penting dalam pembentukan karakter anak.
Pola asuh anak merupakan cara orang tua mengasuh anak mencakup yang
pengalaman, keahlian, kualitas, dan tanggungjawab yang dilakukan orang tua dalam
mendidik dan merawat anak, sehingga anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang
diharapkan oleh keluarga dan masyarakat dimana dia berada dan tinggal. Pola asuh
orang tua mempunyai pengaruh terhadap perkembangan karakter seorang remaja.
Dimana remaja dibentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan. Pengalaman
dan pola asuh tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap karakater anak.

Pola asuh orang tua terhadapa anak sangat bervariasi. Ada pola asuhnya menurut
apa yang dianggap terbaik oleh dirinya sendiri saja sehingga ada yang bersifat otoriter,
demokratis, permisif, tetapi ada juga yang penuh cinta kasih. Perbedaan pola asuh orang
tua seperti ini dapat berpengaruh terhadap karakter anak.
Banyaknya

orang tua yang terlalu sibuk terhadap pekerjaannya sehingga


kurangnya perhatian terhadapa anaknya. Hal tersebut yang mengaktibatkan kurangnya
interaksi antara orang tua dengan anaknya.Dimana hampir rata-rata pekerjaan orang tua
di Desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu adalah seorang petani.
Kurangnya interaksi orang tua dengan anak remaja yang kerap membuat mereka
sering terkena masalah. Remaja mudah terpengaruh terhadap lingkungan pergaulan
yang membuat remaja tersebut melakukan hal-hal yang negatif.
Penerapan pola asuh yang dilakukan oleh orang tua dapat dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua. Berdasarkan permasalahan
tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai Hubungan Pola Asuh
Orang Tua terhadap Perkembangan Karakter Remaja Di Desa Sei Tuan Kecamatan
Pantai Labu.

B. Identifikasi Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang maka teridentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Orang tua terlalu sibuk bekerja sehingga kurang memperhatikan perkembangan
anak.
2. Kurangnya interaksi antara orang tua dengan anak juga mempengaruhi
pembentukan karakter individu.

3. Pola asuh orang tua dalam keluarga dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan

orang tua.
4. Aktivitas di lingkungan masyarakat remaja tersebut mempengaruhi karakater.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis
merumuskan masalah penelitiannya dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut
:
1. Bagaimana pola asuh orang tua terhadap remaja di desa Sei Tuan Kecamatan
Pantai Labu?
2. Bagaimana karakter anak dilihat dari pola asuh yang diterapkan orang tua dalam
keluarga di desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu?
3. Adakah hubungan pola asuh orang tua terhadap karakter remaja di desa Sei Tuan
Kecamatan Pantai Labu?

D. Batasan Masalah
Agar memudahkan penelitian dan untuk menghindari kekeliruan dalam
penulisan dan pengkajian, maka penulis membatasi hanya pada pola asuh orang tua dan
hubungannya dengan perkembangan karakter remaja.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui gambaran pola asuh orang tua yang diterapkan pada
remaja.
2. Untuk mengetahui karakter anak dilihat dari pola asuh yang diterapkan
orang tua dalam keluarga.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungannya antara pola asuh orang tua
terhadap karakter remaja.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dan kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian dan informasi tetang
Pendidikan Luar Sekolah khususnya mengenai dampak pola asuh orang tua
dalam pendidikan keluarga terhadap pembentukan karakter remaja.
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak lain yang akan meneliti lebih
lanjut mengenai pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan karakter
remaja. Selain daripada itu, hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan sebagai
bahan perbandingan mengenai pola asuh orang tua dalam mendidik anak agar

karakter remaja dapat tumbuh kembang menjadi remaja yang lebih baik.

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan. Adapun kesimpulan-kesimpulan tersebut antara lain:
a. Pola asuh yang dimiliki oleh orang tua di Desa Sei Tuan cenderung dengan pola
asuh yang demokratis yaitu dengan rata-rata 14,19. Sedangkan pola asuh otoriter
dengan rata-rata 8,07 dan permisif dengan rata-rata 8,02.
b. Karakter remaja yang ada di Desa Sei Tuan sangatlah baik apabil di asuh
dengan pola asuh demokratis di bandingkan dengan pola asuh otoriter dan
permisif. Adapun rata-rata perkembangan karakter remaja yang ada di Desa Sei
Tuan adalah 56,37.
c. Hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan karakter remaja di Desa
Sei Tuan yaitu:
1. Pola asuh orang tua secara keseluruhan memiliki hubungan (namun tidak
signifikan) dengan perkembangan karakter remaja yaitu dibuktikan rxy hitung <
rtabel (0,07730,254) dengan rata-rata 14,19 tergolong cukup.

hitung

> rtabel

3. Pola asuh orang tua otoriter tidak memiliki hubungan sama sekali dengan
perkembangan karakter remaja yaitu dibuktikan rxy

hitung

0,254) dengan rata-rata 8,07 tergolong kurang.
4. Pola asuh orang tua permisif memiliki hubungan (namun tidak signifikan)
dengan perkembangan karakter remaja yaitu dibuktikan rxy

hitung

< rtabel

(0,025>0,254) dengan rata-rata 8,02 tergolong kurang.
5. Perkembangan karakter remaja desa sei tuan Kecamatan Pantai Labu
tergolong baik dengan rata-rata 56,7

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa
saran-saran yang dapat diperhatikan oleh setiap orang tua, diantaranya adalah:
1. Kepada

orang tua khususnya di desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu

diharapkan untuk mendidik anak remajanya dengan pola asuh yang baik yaitu
dengan pola asuh demokratis.
2. Kepada orang tua khususnya di desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu untuk
tetap selalu memperhatikan perkembangan karakter anak remajanya yaitu
dengan menjaga komunikasi yang baik serta pengawasan yang kontinu dari
orang tua.
3. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa bentuk pola asuh orang
sangatlah berhubungan dengan perkembangan karakter anak remaja. Sehingga
diharapkan kepada orang tua khususnya orang tua yang ada di Desa Sei Tuan
supaya memberikan pola asuh yang paling baik terhadap anak remajanya.
Misalnya dengan bentuuk pola asuh yang demokratis

DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Ali, Muhammad. 1982. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi.Bandung :
Angkasa.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Gunarsa, S.D. 1991. Psikologi Remaja. Jakarta : BPK Gunung Mulia.
Handayani, A. 2001.Hubungan pola asuh demokratis orangtua dalam masalah
seksualitas dengan pemilihan orangtua sebagai sumber informasi seksualitas
pada remaja.Skripsi.Tidak diterbitkan.Yogyakarta : Fakultas Psikologi
Universitas Gajah Mada.
Mualifah, 2008.Bagaimana menjadi orangtua yang baik?. Penerbit Bumi Aksara
Noeng Muhadjir. 2006. Filsafat Ilmu Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Pengembangan
dan Penelitian Edisi III.Jakarta : Rake Sarasin.
Sugiono.2009. Metodelogi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan
Research & development.Bandung : Alfabeta.
Surakhmad, W.1985.
Kebudayaan.

Psikologi

Perkembangan.Departemen

Pendidikan

dan

Tim pengajar. 2010. Perkembangan Peserta Didik. Medan : Diktat Universitas Negeri
Medan.
Tarmudji,T. 2001. Hubungan pola asuh orangtua dengan Agresivitas remaja.Jurnal
Penelitian.Http ://www.e- psikologi.com Univ. Gajah Mada.
Sumber Internet
Artikel.http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/makalah-kenakalan-remaja.html
(diakses 04 Agustus 2012)
Makalah.http://www.kontra24.org/2010/03/makalah-remaja-dalam-prosespncarian.html (diakses 31 Agustus 2012)
Jurnal.http://www.scribd.com/doc/24754662/REMAJA-DAN-IMPLIKASINYADENGAN-PENDIDIKAN (diakses 31 Agustus 2012)