DUKUNGAN MEDIA KOMPUTER DALAM MEMBANTU SISWA MEMAHAMI KONSEP INTEGRAL TENTU : STUDI KASUS PADA SMA NEGERI 1 SEDAYU TAHUN AJARAN 20092010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DUKUNGAN MEDIA KOMPUTER DALAM MEMBANTU

SISWA MEMAHAMI KONSEP INTEGRAL TENTU :

STUDI KASUS PADA SMA NEGERI 1 SEDAYU

TAHUN AJARAN 2009/2010

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Matematika Program Studi Pendidikan Matematika

  Oleh : Agustina Titin Wahyuningsih

  NIM : 051414025

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEMBAHAN

  Aku bisa melakukan apapun karena jasa semua orang yang telah membantuku menjalaninya dan terutama karena suatu kekuatan di tempat yang tinggi dimana ada kehidupan dan disitu ada harapan, bahkan bagi mereka yang paling tidak berpeluang sekalipun Dua hal terpenting yang kupelajari adalah bahwa: Kita sekuat yang kita inginkan Bagian tersulit dari setiap upaya adalah melakukan langkah Pertama, membuat keputusan pertama.

  Chicken Soup

  Kupersembahkan karya sederhanaku untuk Keluargaku tercinta dan semua orang yang pernah hadir dalam hidupku yang mengajariku arti hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

Agustina Titin Wahyuningsih. 2009. Dukungan Media Komputer

dalam Membantu Siswa Memahami Konsep Integral Tentu Studi Kasus Pada

SMA Negeri 1 Sedayu Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Program Studi

Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

  Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui hal-hal yang dibutuhkan dalam penyusunan media komputer dalam usaha membantu siswa memahami konsep integral tentu, (2) menyusun media komputer dan model pembelajaran yang sesuai dengan hal-hal yang dibutuhkan dalam usaha membantu siswa memahami konsep integral tentu, (3) mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran integral tentu dengan pemanfaatan media komputer, (4) mengetahui apakah media komputer yang telah disusun dapat membantu siswa memahami konsep integral tentu.

  Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2009 dengan sample penelitian kelas XII IPA SMA Negeri 1 Sedayu. Dalam pengumpulan data metode yang digunakan adalah studi pustaka untuk mengetahui hal-hal yang dibutuhkan dalam penyusunan media komputer untuk membantu siswa memahami konsep integral tentu dan implementasinya dalam media dan model pembelajaran. Kuisioner untuk mengetahui tanggapan siswa setelah mengikuti pembelajaran integral tentu dengan pemanfaatan media komputer. Tes dan wawancara untuk mengetahui apakah media yang disusun membantu siswa memahami konsep integral tentu.

  Hal-hal yang dibutuhkan dalam penyusunan pembelajaran topik integral tentu dengan menggunakan media komputer untuk membantu siswa memahami konsep integral tentu adalah masalah kontekstual, gambar, gambar animasi , dan maple. Dalam perwujudan media dibagi menjadi empat bagian yaitu remember, integral tentu, aktivitas, maple aktivitas. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kontekstual yang menurut materi terbagi menjadi tiga bagian yaitu luas dengan pendekatan persegi dan persegipanjang, luas dengan proses limit, dan luas dengan integral tentu. Sedangkan berdasarkan analisis kuisioner, diperoreh hasil bahwa para siswa memberikan tanggapan positif terhadap proses pembelajaran integral tentu dengan pemanfaatan media komputer dengan presentase 84,85%. Berdasarkan hasil tes rata-rata dengan ketercapaian 63,11%, ini berada di atas standar KKM mata pelajaran matematika SMA Negeri

  1 Sedayu, dan dari hasil analisis wawancara dapat disimpulkan bahwa media komputer yang disusun cukup membantu siswa dalam memahami konsep integral tentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRACT Agustina Titin Wahyuningsih. 20009. The support of Computer Media to

  

Help Students in Understanding the Concepts of Definite Integral of Case Study

at State High School 1 Sedayu 2009/2010. Thesis. Mathematics Education

Study Programme, Mathematics and Science Education Department, Faculty

of Science and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

  This study aims at some purposes such as (1) to reveal things needed in composing the computer media to help students in understanding the concept of definite integral, (2) to arrange the computer media and learning model that suits the matters necessary for helping students and comprehending the definite integral, (3) to respond students’ achievements toward the learning of the concepts of definite integral by operating computer media, (4) to reveal whether the arranged computer media can help students in understanding the concepts of definite integral or not.

  The research was conducted in August to September 2009 with samples from State High School 1 Sedayu, class Science XII. In collecting the method data, the researcher applied a library research. Questionnaire was used to reveal students’ responses after following the learning of definite concepts of integral by using computer media. Tests and interviews were conducted to reveal whether the arranged computer media can help students in understanding the concepts of definite integral or not.

  The importance things needed in composing the learning of definite integral topic by using computer media were contextual matter, images, animated images, and map. In succeeding the media, the writer divided steps into four parts; namely are remembering, definite integral, activity, activity map. While according to questionnaire analysis, the writer gained results that students gave positive responses toward the learning process of definite integral by using the computer media with percentage of 84.85%. According to the test result of 63.11% above the standard of Math subject in State High School 1 Sedayu, and also from the interview, the researcher concluded that the arranged computer media could help students in understanding the concept of definite integral more easily.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur penulis haturkan kepada Bapa di surga atas kekuatan dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan skripsi ini dengan baik.

  Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari ada banyak pihak yang telah memberikan bantuan berupa bimbingan dan dorongan kepada penulis dengan segenap pikiran, waktu dan tenaga. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

  1. Bapak Drs. Th. Sugiarto, M.T. selaku dosen pembimbing dan dosen penguji, yang dengan segenap pikiran waktu dan tenaga memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga bagi penulis.

  2. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono selaku Kaprodi Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma dan dosen penguji atas bantuan ,pemberian ijin dan masukan yang berharga dalam penulisan skripsi .

  3. Bapak Drs. A. Sardjana, M.Pd. selaku dosen penguji atas masukan berharga yang telah diberikan.

  4. Bapak Sarwono, M.Pd. Selaku guru pengampu mata pelajaran matematika SMA Negeri 1 Sedayu atas segenap kesempatan, dukungan, masukan sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Bapak udin, selaku pengelola laboratorium komputer SMA Negeri 1 Sedayu atas bantuanya dalam mempersiapkan komputer sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.

  6. Bapak Drs. Syamsudin selaku kepala laboratorium SMA Negeri 1 Sedayu yang telah meberikan ijin pengunaan komputer dan pendampingannya sehingga penelitian dapat terlaksana dengan baik.

  7. Bapak Drs.H.Sumiyono selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sedayu yang telah memberikan ijin pelaksanaan penelitian di SMA Negeri 1 Sedayu.

  8. Adik-adik kelas XII IPA 1 dan XII IPA 2 atas ketersediannya terlibat dalam penelitian ini.

  9. Segenap dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma, Khususnya Program Studi Pendidikan Matematika yang banyak berperan dalam proses belajar penulis di Universitas Sanata Dharma.

  10. Teman-teman yang telah meluangkan tenaga dan waktu untuk membantu pelaksanaan penelitian.

  11. Teman-teman Di Kos Luna dan Kos Endang atas dukunganya dan kebersamaannya.

  12. Teman-teman seperjuangan P.Mat’05 atas warna-warni yang dihadirkan dalam perjalanan panjang di Universitas Sanata Dharma.

  13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak berperan dalam penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

  Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v ABSTRAK ............................................................................................................. vi ABSTRACT.......................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii DAFTAR ISI.......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL................................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

  BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1 B. Identifikasi Masalah.....................................................................................3 C. Perumusan Masalah......................................................................................4 D. Tujuan Penelitian..........................................................................................5 E. Pembatasan Masalah....................................................................................5 F. Pembatasan Istilah........................................................................................6 G. Manfaat Penelitian........................................................................................7 BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR............................. 8 A. Landasan Teori.............................................................................................8

  1. Pengertian Media....................................................................................8

  2. Pemberdayaan Komputer dalam Pembelajaran......................................8

  3. Keguanaan Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar...........11

  4. Dasar dan Kriteria Pemilihan Media....................................................13

  5. Pemahaman Konsep.............................................................................14

  6. Model Pembelajaran Kontekstual........................................................19

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8. Konsep Integral Tentu..........................................................................21

  9. PowerPoint dalam Pembelajaran..........................................................36

  10. Sekilas Tentang Maple.........................................................................37

  B. Kerangka Berfikir.......................................................................................42

  BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 44 A. Jenis Penelitian...........................................................................................44 B. Populasi dan Sample..................................................................................44 C. Treatment...................................................................................................45 D. Jenis Data...................................................................................................45 E. Metode Pengumpulan Data........................................................................46 F. Instrument Penelitian..................................................................................46 G. Metode Analisis Data.................................................................................51 H. Rencana Penelitian.....................................................................................58 BAB IV ANALISIS MEDIA, RANCANGAN MEDIA, IMPLEMENTASI MEDIA DAN RANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN.............................. 61 A. Analisis Kebutuhan Media.........................................................................61 B. Rancangan Media.......................................................................................63 C. Implementasi Media...................................................................................74 D. Rancangan Model Pembelajaran................................................................76 BAB V PELAKSANAAN PENELITIAN,TABULASI DATA, DAN ANALISIS DATA.................................................................................................................... 79 A. Pelaksanaan Penelitian...............................................................................79 B. Tabulasi Data..............................................................................................83 C. Analisis Data............................................................................................139

  1. Analisis Hasil Ujicoba Tes.................................................................139

  2. Analisis Tes Pemahaman...................................................................148

  3. Analisis Wawancara...........................................................................161

  4. Analisis Kuisioner..............................................................................174

  BAB VI PEMBAHASAN................................................................................... 177 A. Hal-hal yang Dibutuhkan dalam Penyusunan Media Komputer..............177

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Tanggapan Siswa......................................................................................187

  D. Bantuan Media Komputer........................................................................188

  BAB VI PENUTUP ........................................................................................... .192 A. Kesimpulan...............................................................................................192 B. Saran.........................................................................................................195 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagian besar siswa merasakan matematika sebagai mata

  pelajaran yang sulit dan tidak menarik karena terlalu banyak hitungan dan rumus yang harus dihafalkan. Guru yang kurang mengadakan variasi terhadap proses pembelajaran dalam membantu siswa memahami konsep semakin membuat siswa frustasi dan tidak tertarik pada matematika. Siswa merasa bosan dalam mempelajari matematika. Untuk mengatasi hal tersebut perlu diadakan inovasi pembelajaran yang membuat siswa tertarik dan termotivasi dalam mengikuti suatu proses pembelajaran sehingga tercapai tujuan pembelajaran .

  Para siswa harus belajar matematika dengan pemahaman, secara aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan sebelumnya (NCTM, 2000 : 20). Belajar matematika dengan pemahaman adalah penting, belajar matematika tidak hanya memerlukan keterampilan menghitung tetapi mempunyai kecakapan untuk berfikir dan beralasan secara matematis untuk menyelesaikan soal-soal baru dan mempelajari ide- ide baru yang akan dihadapi siswa dimasa mendatang (John A. Van de Walle,2006: 3).

  Dewasa ini komputer mulai menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Dalam dunia pendidikan, komputer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sudah mulai digunakan dan dirasakan manfaatnya, misalnya untuk kegiatan tutorial atau inovasi-inovasi pembelajaran. Untuk pembelajaran matematika, pengunaan komputer menjadi daya tarik tersendiri (Andy Rudhito, 2004). Teknologi penting dalam belajar dan mengajar metematika, teknologi mempengaruhi matematika yang diajarkan dan meningkatkan proses belajar siswa (NCTM., 2000 : hal. 24). Dengan berkembangannya teknologi komputer yang kini sudah dapat diakses di sekolah-sekolah dan ketertarikan siswa terhadap komputer besar, perlu adanya pemanfaatan komputer secara nyata dalam proses pembelajaran sebagai alat bantu dalam memahami pembelajaran yang disampaikan guru. Melalui media komputer berupa gambar, gambar animasi atau video konsep-konsep matematika yang abstrak akan semakin mudah dibayangkan siswa. Hal ini diharapkan siswa semakin memahami konsep dan dapat meningkatkan proses belajar matematika karena memungkinkan eksplorasi yang lebih luas dan memperbaiki penyajian ide-ide matematika.

  Media komputer memberikan sumbangan dalam membantu pemahaman konsep dimana yang disajikan dalam media komputer sulit diilustrasikan dan divisualisasikan dalam pembelajaran biasa. Kemampuan komputer perlu dimanfaatkan sebagai bantuan siswa memahami konsep pembelajaran melalui strategi pembelajaran yang sesuai. Dalam penyusunan media komputer juga harus memperhatikan kebutuhan dan karakteristik siswa sehingga media yang digunakan tepat guna sesuai dengan yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berdasarkan pengalaman peneliti ketika mengikuti pembelajaran integral tentu di SMA dan diskusi dengan guru yang mengampu materi integral tentu di SMA Negeri 1 sedayu. Siswa SMA Negeri 1 Sedayu masih kesulitan dalam memahami konsep integral tentu terbukti dari hasil perolehan ulangan harian untuk materi integral tentu yang selalu berada dibawah standar nilai KKM SMA Negeri 1 sedayu yaitu 60. Melihat di SMA Negeri 1 Sedayu tersedia fasilitas komputer yang dapat diakses siswa tetapi pemanfaatan komputer hanya terbatas pada pembelajaran TIK dan belum dimanfaatkan dalam proses pembelajaran matematika. Ketersediaan komputer di SMA Negeri 1 Sedayu tersebut perlu dimanfaatkan secara nyata dalam pembelajaran matematika untuk membantu siswa SMA Negeri 1 Sedayu dalam memahami konsep integral tentu.

B. Identifikasi Masalah

  Masalah – masalah yang dapat diindentifikasi yaitu :

  1. Matematika kurang menarik bagi siswa, perlu diadakan inovasi pembelajaran yang membuat siswa tertarik dan termotivasi mengikuti proses pembelajaran. Salah satu usaha untuk menciptakan inovasi pembelajaran adalah dengan pemanfaatan media komputer dalam pembelajaran.

  2. Belajar matematika dengan pemahaman penting. Belajar matematika tidak hanya memerlukan keterampilan menghitung tetapi mempunyai kecakapan untuk berfikir dan beralasan secara metematis untuk menyelesaikan soal-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  soal baru dan mempelajari ide-ide baru yang akan di hadapi siswa dimasa mendatang.

  3. Pemanfaatan media komputer dalam pembelajaran dapat membantu siswa memahami konsep matematika dan dapat meningkatkan proses belajar matematika karena memungkinkan eksplorasi yang lebih luas dan memperbaiki penyajian ide-ide matematika.

  4. Siswa SMA Negeri 1 Sedayu masih kesulitan dalam memahami konsep integral tentu. Perolehan nilai Ulangan harian selalu berada di bawah standar nilai KKM SMA Negeri 1 Sedayu yaitu 60.

  C.Perumusan Masalah

  Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

  1. Hal-hal apa saja yang dibutuhkan dalam penyusunan media komputer untuk membantu siswa memahami konsep integral tentu.

  2. Bagaimana hal-hal yang dibutuhkan dalam penyusunan media komputer diwujudkan dalam media pembelajaran dan model pembelajaran sebagai usaha untuk membantu siswa memahami konsep integral tentu.

  3. Tangapan siswa terhadap pemanfaatan media komputer di atas dalam pembelajaran.

  4. Apakah media komputer di atas dapat membantu siswa memahami konsep integral tentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Tujuan Penelitian

  1. Mengetahui hal-hal yang dibutuhkan dalam penyusunan media komputer dalam usaha membantu siswa memahami konsep integral tentu.

  2. Menyusun media komputer dan model pembelajaran yang sesuai dengan hal-hal yang dibutuhkan dalam usaha membantu siswa memahami konsep integral tentu.

  3. Mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran integral tentu dengan pemanfaatan media komputer yang telah disusun.

  4. Mengetahui apakah media komputer yang telah disusun dapat membantu siswa memahami konsep integral tentu

D. Pembatasan Masalah

  1. Siswa adalah subjek penelitian ini. Di dalam penelitian ini, peneliti mengambil subjek siswa kelas XII IPA SMA Negeri 1 Sedayu yang sedang mengikuti proses pembelajaran integral tentu dimana dalam pembelajaran siswa belum pernah mempelajari materi tersebut sebelumnya.

  2. Materi integral yang diambil adalah materi integral tentu yaitu menghitung luas dengan pendekatan persegi, menghitung luas dengan pendekatan persegi panjang, menghitung luas dengan proses limit, pengertian integral tentu, teorema dasar kalkulus dan menghitung luas dengan integral tentu.

  3. Sofware yang digunakan adalah PowerPoint dan maple 9. PowerPoint digunakan untuk membantu siswa memahami konsep integral tentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR A. Landasan Teori

  1. Pengertian Media

  Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Comunication Technology/AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya.

  Secara umum media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

  2. Pemberdayaan Komputer dalam Pembelajaran

  Akhir-akhir ini pembelajaran dengan komputer memunculkan pembaharuan dalam pembelajaran matematika dimana komputer digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sebagai alat bantu berfikir atau mindtools. Siswa mengembangkan kerangka kerangka berfikirnya dengan bantuan komputer (Jonassen, D.H., 2000,

  nd

  Computer as Mindtools for Schools: Engaging Critical Thinking, 2 edition, New Jersey: Prentice hall, Inc., hlm. 3). Sebagai mindtools, komputer bukan hanya menjadi guru yang memaparkan suatu materi, melainkan juga sebagai partner intelektual, membantu siswa mengkontruksi pengetahuannya, mendukung kemampuan eksplorasi siswa pada suatu topik tertentu, dan membantu siswa memahami keterkaitan antar konsep (Ibid, hlm. 9).

  Keterampilan melakukan perhitungan matematik memang tidak dapat diabaikan. Namun, perlu diingat bahwa matematika bukan sekedar aritmetika (ilmu hitung). Konsep-konsep maupun teknis perhitungan seharusnya juga dipelajari dengan terlebih dahulu memberikan masalah-masalah yang terkait.

  Masalah teknis perhitungan yang lebih rumit dapat dikerjakan oleh kalkulator ataupun komputer dengan program tertentu. Siswa perlu diajarkan bagaimana menggunakan komputer untuk membantu mereka menerapkan ide-ide matematika. Dengan menggunakan komputer, siswa dapat lebih memusatkan diri pada pengembangan strategi pemecahan masalah.

  Penggunaan komputer memungkinkan siswa mempresentasikan gagasannya dalam berbagai cara, baik tulisan, gambar, maupun verbal.

  Visualisasi dan animasi konsep matematika dengan mudah dapat dilakukan dengan memanfaatkan komputer. Visualisasi dan animasi akan membantu siswa memahami konsep matematik yang abstrak dari hal-hal yang lebih kongkret. Disamping itu, siswa diharapkan dapat mengajukan dugaan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  lebih jauh mengeksplorasi konsep-konsep matematika (Basis, No 07 – 08, Tahun Ke-53, Juli-Agustus 2004. Hal 41).

  Menurut Robert Taylor (dalam makalah Adi Wijaya pada

  http://www.p3gmatyo.go.id/download/SMP/Komputer.pdf ), komputer dalam

  hubungannya di bidang intruksional pendidikan dibagi ke dalam tiga kategori yaitu : a. komputer sebagai tutor (Tutor Applications)

  Dalam kategori ini komputer sudah diprogram terlebih dahulu oleh pembuat program. Program komputer akan menyediakan beberapa informasi/teori sehingga siswa dapat mempelajarinya, memberikan respon/tanggapan apabila ada pertanyaan yang perlu di jawab siswa, komputer mengevaluasi terhadap jawaban siswa. Kategori ini terbagi lagi menjadi empat subkategori, yaitu : 1) sebagai tutorial

  Program yang dibuat dirancang untuk memberikan informasi bagi siswa. Artinya guru tanpa menerangkan terlebih dahulu terhadap suatu materi, siswa sudah dapat memahaminya sendiri menggunakan program tutorial tersebut (digunakan sebagai sumber belajar)

  2) sebagai praktik dan latihan (drill and practise) Program yang di buat untuk mempraktikan/melatih keterampilan siswa dalam penguasaan materi yang sebelumnya sudah diberikan terlebih dahulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3) sebagai simulasi Program yang dibuat berusaha untuk menghadirkan/ mempresentasikan situasi kehidupan/permasalahan yang sebenarnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa. 4) sebagai permainan

  Program yang disajikan berbentuk permainan dengan tujuan untuk membuat siswa belajar dengan senang. Bentuk program permainan yang diberikan digunakan untuk melatih keterampilan siswa terhadap pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya.

  b. komputer sebagai alat (Tool Applications) Komputer sebagai alat dimaksudkan bahwa komputer digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar, baik untuk kepentingan guru maupun siswa.

  c. komputer sebagai tutee (Tutee Applications) Program komputer menjadi fokus dari pembelajaran karena disini siswa/ guru memprogram komputer dengan bahasa pemprogaman untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Sehingga untuk tutee applications, baik guru maupun siswa perlu mempelajari bahasa pemograman terlebih dahulu.

3. Kegunaan Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar

  Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut (Arif Sadiman ,1984:17) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka) b. mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya :

  1) obyek yang terlalu besar bisa diganti dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model, 2) obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar, 3) gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan

  timelapse atau high-speed photography,

  4) obyek yang terlalu komplek (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, dan 5) konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain- lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.

  c. penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk: 1) menimbulkan kegairahan belajar; 2) memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, 3) memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

  d. dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan sangat sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam: 1) memberikan perangsang yang sama, 2) mempersamakan pengalaman, 3) menimbulkan persepsi yang sama.

4. Dasar dan Kriteria Pemilihan Media

  Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media adalah tujuan intruksional yang ingin dicapai, karakteristik siswa atau sasaran, jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak dan seterusnya), keadaan latar atau lingkungan, kondisi setempat, dan luas jangkauan yang ingin dilayani. (Arif Sadiman,1984 : 84).

  Profesor Ely dalam kuliahnya di Fakultas Pascasarjana IKIP Malang tahun 1982 mengatakan bahwa pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya bahwa media merupakan komponen dari sistem intruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar- mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan.

  Dasar kriteri pemillihan media (Thoifuri,2008:168) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. disesuaikan dengan tujuan intruksional

  b. memperhatikan bidang studi yang akan disampaikan

  c. mengukur alokasi waktu yang tersedia

  d. disesuaikan dengan kemampuan keterampilan guru

  e. memperhatikan kemampuan siswa dalam kelas

  f. disesuaikan dengan metode pengajaran

  g. memperhatikan jumlah siswa dalam kelas

  h. memperhatikan kapasitas luas sempitnya kelas

5. Pemahaman Konsep

  Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek atau hal (Soedjadi, 1999). Menurut Rosser (1984), konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama (Dahar 1989).

  Pemahaman dapat didefinisikan sebagai ukuran kualitas dan kuantitas hubungan suatu ide dengan ide yang telah ada. Tingkat pemahaman bervariasi.

  Pemahaman tergantung pada ide yang sesuai yang telah dimiliki dan tergantung pada pembuatan hubungan baru antara ide (Back house, Haggarty, Pirie, dan Stratoon,1992; Davis, 1986; Hiebert & Carpenter, 1992; Janvier 1987; Schroder & Lester, 1989). Ide yang dipahami dihubungkan dengan banyak ide yang lain oleh jaringan konsep dan prosedur yang bermakna.

  Hiebert dan Carpenter (1992) menamakan jaringan ide yang saling terhubung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dua titik ujung dari garis pemahaman yang kontinyu diberi nama oleh Richard Skep (1978) dengan pemahaman relasional (relational understanding), yang merupakan jaringan ide yang kaya, dan pemahaman instrumental

  (instrumental understanding) , yakni ide-ide yang terpisah tanpa makna.

  Perhatikan bahwa pengetahuan yang dipelajari dengan hafalan terpisah di ujung garis pemahaman dan merupakan pemahaman instrumental yang dipelajari tanpa makna.

  Untuk mengajar pemahaman relasional memerlukan banyak usaha. Konsep dan hubungan berkembang sepanjang waktu, bukan hanya dalam satu hari. Tugas-tugas harus dipilih, bahan-bahan harus dibuat. Kelas harus diatur untuk terjadinya kerja kelompok dan interaksi semua siswa. Keuntungan- keuntungan penting yang diperoleh dari pemahaman relasional membuat usaha yang dilakukan tidak hanya bermanfaat tapi juga penting. Berikut adalah keuntungan-keuntungan tersebut (John A. Van De Walle, 2006:118) : a. memberi penghargaan

  Hampir semua orang, dan juga anak, menyukai belajar. Hal ini benar jika informasi yang diberikan berkaitan dengan ide-ide yang telah mereka miliki. Pengetahuan baru masuk akal, sesuai dan terasa baik. Anak-anak yang belajar dengan menghafal harus dimotivasi dengan bantuan dari luar : untuk menghadapi tes, untuk menyenangkan orang tua, untuk menghindari kegagalan, atau untuk menerima penghargaan. Belajar hafalan tidak disukai.

  b. meningkatkan ingatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Mengingat adalah proses mendapatkan kembali informasi. Apabila matematika dipelajari secara relasional, maka sedikit kemungkinan informasi yang diperoreh akan berkurang atau menjadi hilang, informasi yang berkaitan akan tersimpan lebih lama dari pada informasi yang tidak berkaitan.

  c. sedikit mengingat Ide-ide besar sebenarnya hanyalah jaringan yang besar dari konsep-konsep yang berhubungan. Seringkali jaringan tersebut dibuat sedemikian baik sehingga semua bagian informasi disimpan dan ditemukan kembali sebagai satu kesatuan dan bukannya sebagai potongan-potongan yang terpisah.

  d. membantu mempelajari konsep dan cara baru Sebuah ide yang secara lengkap dipahami di dalam matematika lebih mudah diperluas untuk memahami ide baru. Tanpa melihat hubungan – hubungan yang lain siswa perlu belajar setiap potong informasi baru yang mereka jumpai sebagai ide yang terpisah dan tidak terkait.

  e. meningkatkan kemampuan pemecahan soal Penyelesaian soal baru memerlukan transfer ide-ide yang dipelajari dalam suatu konteks ke situasi yang baru. Bila konsep-konsep di simpan ke dalam jaringan yang kaya, kemampuan pentrasferan ditingkatkan secara signifikan dan juga pemecahan soal (Schoenfeld, 1992).

  f. membangun sendiri pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  “Penemuan-penemuan pada pemahaman dapat menghasilkan pemahamaan baru, sebagaimana bola salju. Semakin besar jaringan dan menjadi lebih tersruktur, semakin besar kemungkinan untuk penemuan” (Hiebert & Carpenter, 1992 : 74). Skep (1978) mencatat bahwa jika memperoleh pengetahuan merupakan hal yang menyenangkan , maka orang-orang yang telah mempunyai pengetahuan memperoleh pengetahuan kemungkinan besar akan menemukan sendiri ide-ide baru, khususnya ketika mengahadapi situasi pemecahan soal.

  g. memperbaiki sikap rasa percaya diri Pemahaman relasional mempunyai pengaruh afektif dan kognitif. Bila ide- ide dipahami dengan baik dan dimengerti, pelajar juga telah mengembangkan konsep diri yang positif, yakni kecakapannya untuk belajar dan memahami matematika. Ada perasaan “Saya dapat mengerjakan! Saya paham!” Tidak ada alasan untuk takut atau kagum terhadap pengetahuan yang dipelajari. Di sisi lain dari rangkaian kesatuan pemahaman, pemahaman instrumental mempunyai potensi untuk menghasilkan keingintahuan terhadap matematika.

  Pengertian pemahaman konsep menurut Erman Suherman (1994) berkenaan dengan pengertian yang memadai tentang sesuatu, berbuat lebih daripada mengingat, dapat menangkap suatu makna, dan menjelaskan makna atau ide pokok dengan menggunakan yang telah dipahami sebelumnya. Dan menurut standar NCTM prinsip pembelajaran membuatnya sangat jelas bahwa belajar dengan pemahaman adalah penting dan mungkin dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Yakni, setiap anak dapat dan harus belajar matematika dengan pemahaman. Tidak mungkin untuk memperkirakan macam-macam persoalan yang akan dihadapi anak di masa yang akan datang. Prinsip pembelajaran menyatakan bahwa pemahaman adalah satu-satunya cara untuk menjamin bahwa anak- anak dapat mengatasi persoalan yang akan dihadapi.

  Pada kurikulum 2004 Standar Kompetensi Pembelajaran Matematika SMP/MTS (dalam Tim PPPG Matematika, 2005 : 86) dinyatakan bahwa kemampuan yang perlu diperhatikan dalam penilaian pembelajaran matematika antara lain adalah pemahaman konsep dan prosedur (algoritma). Lebih jauh dinyatakan bahwa siswa dikatakan memahami konsep bila siswa mampu mendefinisikan konsep, mengidentifikasi dan memberi contoh atau bukan contoh dari konsep.

  Pada petunjuk teknis peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas No 506/C/PP/2004 tanngal 11 November 2004 (dalam Tim PPPG Matematika, 2005 : 86) tentang penilaian perkembangan anak didik dicantumkan indikator dari kemampuan pemahaman konsep sebagai hasil belajar matematika. Indikator tersebut adalah :

  a. menyatakan ulang sebuah konsep,

  b. mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya), c. memberi contoh dan non contoh dari konsep,

  d. menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis,

  e. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  f. menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu,

  g. mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah, Pemahaman konsep merupakan salah satu kecakapan metematika. Dalam pemahaman konsep, siswa mampu untuk menguasai konsep, operasi dan relasi matematis. Model pembelajaran kontekstual memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kembali dan merekontruksi konsep-konsep matematika (John A. Van De Walle, 2006: 120).

6. Model Pembelajaran Kontekstual

  Beberapa model pembelajaran matematika yang banyak dikenal saat ini antara lain model penemuan terbimbing, model pemecahan masalah, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kontekstual, model missouri project, dan model pengajaran langsung. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model kontekstual sebagai model yang akan dikembangkan ke arah berbasis komputer.

  Karakteristik model pembelajaran kontekstual (Masnur Muslich ,2007:42) :

  a. pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik, yaitu pembelajaran yang diarahkan pada ketercapaian keterampilan dalam konteks kehidupan nyata atau pembelajaran yang dilaksanakan dalam lingkungan yang alamiah (learning in real life setting).

  b. pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang bermakna (meaningful learning).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c. pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (learning by doing).

  d. pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, saling mengoreksi antar teman (learning in a group).

  e. pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa kebersamaan, bekerja sama, dan saling memahami antara satu dengan yang lain secara mendalam (learning to know each other deeply).

  f. pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif, dan mementingkan kerjasama (learning to ask, to inquiry, to work together).

  g. pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan (learning as an enjoy activity).

  Menurut Treffers dan Goffree 1985,(dalam De Lange 1996) bahwa masalah kontekstual dalam kurikulum realistik, berguna untuk mengisi sejumlah fungsi:

  a. pembentukan konsep : dalam fase pertama pembelajaran, para siswa diperkenalakan untuk masuk kedalam matematika secara alamiah dan termotivasi,

  b. pembentukan model : masalah-masalah kontektual masuk fondasi siswa untuk belajar operasi, prosedur, notasi, aturan, dan mereka mengerjakan inti dalam kaitannnya dengan model-model lain yang kegunaannya sebagai pendorong penting dalam berfikir, c. keterterapan : masalah kontektual menggunakan ’reality’ sebagai sumber dan domain untuk terapan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  d. praktek dan latihan spasifik dalam situasi terapan.

  7. Materi integral Tentu SMA

  Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan, yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional tahun 2006, standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk materi integral kelas XII IPA sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kurikulum integral tentu Standar Kompetensi Kompetensi dasar

  1. Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah.

  1.1 Memahami konsep integral tentu.

  8. Konsep Integral Tentu

   Konsep yang harus diketahui untuk memahami integral tentu

a. Luas

  Luas suatu bangun dua dimensi dapat dihitung dengan menggunakan elemen satuan luas berupa persegi yang diketahui ukurannya. Luas bangun yang akan diukur merupakan jumlah elemen satuan luas yang menutupinya. Berikut adalah karakteristik luas : 1) daerah-daerah yang sama dan sebangun mempunyai luas yang sama.

  2) luas gabungan dua daerah yang hanya berimpit menurut sebuah ruas garis sama dengan jumlah luas kedua daerah tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3) jika sebuah daerah yang terkandung di dalam daerah yang kedua, maka luas daerah pertama lebih kecil daripada atau sama dengan luas yang kedua.

b. Limit fungsi

  1) Pengertian Tak Hingga Y Y Y x=a

  X x=a

  X X x=a

  ( a ) lim f ( x )   ( b ) lim f ( x )   xa xa ( c ) lim f ( x )     x a

Gambar 2.1 Limit fungsi

  2) Limit x mendekati tak hingga

  1 f x

  Misalkan fungsi f ditentukan oleh ( )  dengan daerah asalnya

  x

  adalah D  { x xR , x  } f

Tabel 2.2 Limit fungsi :

   

  1 2

  3 4 .. 10 .. 100 .. 100.000 ...

  x 1 1 1 1 1 1 1 .. .. .. ...

  1  f ( x )x 2 3 4 10 100 100 . 000

  Berdasarkan tabel terlihat bahwa jika nilai x semakin besar maka, nilai fungsi f(x) semakin kecil sedangkan nilai x sangat besar

  x sekali (   ) maka nilai fungsi f(x) mendekati nol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1 lim f ( x )  lim  , dengan menggunakan penalaran yang sama x   x   x

  1 x x lim f ( x )  lim       x

  3) Menentukan Limit Fungsi aljabar jika x   (1) Membagi dengan pangkat tertinggi dari penyebut

  f ( x )

  Limit fungsi yang berbentuk lim dapat diselesaikan x

    g ( x ) f

  dengan membagi bagian pembilang (x ) dan bagian penyebut n

  g (x ) dengan x , dengan n adalah pangkat tertinggi dari f(x)

  atau g(x).( Untuk setiap n bilangan positif dan a bilangan real), maka

  a . x lim  n   x f ( x )

  Berdasarkan derajat dan koefisien pangkat tertinggi, lim x

    g ( x )