Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan usia : studi kasus masyarakat Padukuhan Sabrang Kidul, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi D.I. Yogyakart

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROFESI GURU

DITINJAU DARI JENIS PEKERJAAN, TINGKAT

PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN, DAN USIA

  Studi Kasus: Masyarakat Padukuhan Sabrang Kidul, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi D.I.Yogyakarta

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh:

Herlina Widyaningrum

061334020

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

     

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

         

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN  

  Hasil karya berupa skripsi ini kupersembahkan pada: Tuhan Yesus Juru Selamatku Bunda Maria yang selalu mendoakanku Ayah Sarbagyo dan Bunda Widyastuti yang tercinta

  Adikku Nita dan Sifra yang tercinta Keluarga Besar Sastro Utomo dan Soeroto yang tercinta My lovely seseorang yang kusayangi Almamaterku

  Teman-teman seperjuangan angkatan 2006

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO “Segala perkara dapat ku tanggung di dalam DIA yang memberi kekuatan kepadaku”

  (Filp 4 : 13) Segala sesuatu menjadi indah pada waktunya

  Do all the goods you can, All the best you can, In all times you can, In all places you can,

  For all the creatures you can.

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU

DARI JENIS PEKERJAAN, TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT

PENDAPATAN, DAN USIA

  Studi Kasus : Masyarakat Padukuhan Sabrang Kidul, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Yogyakarta.

  

Herlina Widyaningrum 

Universitas Sanata Dharma 

Yogyakarta 

2011 

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) apakah ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan, (2) apakah ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan, (3) apakah ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendapatan, (4) apakah ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari usia.

  Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Padukuhan Sabrang Kidul, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY yang berjumlah 132 orang. Penelitian dilakukan pada bulan November 2010.

  Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan kuesioner. Untuk menjawab masalah pertama, kedua, dan keempat digunakan Anova, sedangkan untuk menjawab masalah ketiga digunakan Independent Sample T Test.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan (signifikansi 0,001 ≤ 0,05), (2) ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan (signifikansi 0,000

  ≤ 0,05), (3) tidak ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendapatan (signifikansi, 0,077

  ≥ 0,05), (4) ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari usia (signifikansi 0,040 ≤ 0,05).

            PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE PERCEPTION OF SOCIETY TOWARD TEACHER’S PROFESSION

PERCEIVED FROM KIND OF TASK, LEVEL OF EDUCATION, LEVEL

OF INCOME, AND AGE

  A Case Study on the people of Sabrang Kidul Hamlet, Purwosari Village, Girimulyo District, Kulon Progo Regency, Yogyakarta Province.

  

Herlina Widyaningrum

061334020

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  

2011

  The purpose of this study is to find out whether there are differences in people’s perception toward teacher’s profession perceived from: (1) kind of task; (2) level of education; (3) level of income; (4) and age.

  The samples of this study were 132 people of Sabrang Kidul Hamlet, Purwosari Village, Girimulyo District, Kulon Progo Regency, Yogyakarta Province. The research was done in November 2010. The tecniques of data collection were interview and questionnare. To answer the problem of the first, second, and fourth case, Anova Tecnique was applied, and to answer the third case Independent Sampel T Test was used.

  The result of this research shows that there is different people’s perception toward teacher’s profession perceived from: (1) kind of task (significance 0,001 ≤

  0,05); (2) level of education (significance 0,000 ≤ 0,05); (3) there is no different people’s perception toward teacher’s profession perceived from level of income

  (significance 0,077 ≥ 0,05); (4) and there is different people’s perception toward teacher’s profession perceived from age (significance 0,040

  ≤ 0,05).

            PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji dan rasa syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tidak terlepas dari dukungan dan dorongan dari berbagai pihak, yang telah memberikan semangat, saran, kritik, ide, dan penghiburan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikaan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak L. Saptono, S. Pd., M. Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.IP., M .Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, dan memberikan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si dan Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd selaku dosen penguji, yang telah memberikan banyak saran untuk kesempurnaan skripsi.

  6. Bapak Joko Wicoyo yang telah membantu dalam penyusunan abstract.

  7. Mbak Aries dan Pak Wawiek yang membantu dalam urusan administrasi.

  8. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan segala fasilitas, dorongan, nasehat, dan do’a yang tiada hentinya untuk penulis.

  9. Nita, Sifra, Gala, Obed, Heni, mas Waone, mas Sigit, mas Enggri, mas Widi, mas Ari, Deni, mbak Wulan, mbak Nink, mbak Erna, mbak Hari, mbak Endang, mbak Bekti, mbak Nggulik, om Kelik, tante Yuni, Pakde - bude Wawan, simbah Kakung – Putri Soeroto, Alm. simbah Kakung – Putri Sastro Utomo dan segenap keluarga besar yang selalu memberikan dukungan untuk penulisan skripsi ini.

  10. Arni, Asmi, Comer, dan Mel yang menjadi sahabat terbaik dan selalu ada untuk penulis dalam keadaan suka dan duka.

  11. Dhidin, Agnes PBI, Dewi, Dewi Arita yang selalu memberi dukungan dan motivasi.

  12. Novy, Sisca, Dwi, Retno, Putri, dan Galih teman-teman seperjuangan yang senantiasa membantu mengerjakan skripsi.

  13. Dian, Yuni, Agil, Deta, Rara, Ardhi, Johan, nDaru, Erlina, Eris, Arcil, Putu, dan seluruh angkatan 2006, yang telah memberikan semangat pada waktu ujian.

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

       

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……………………….. .......... vii

ABSTRAK ................................................................................................................ viii

ABSTRACT

   ............................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .............................................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Batasan Masalah ..............................................................................

  7 C.

  7 Rumusan Masalah .............................................................................

  D.

  7 Tujuan Penelitian .............................................................................

  E. Manfaat Penelitian ...........................................................................

  8

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik ............................................................................. 10

  1. Persepsi Masyarakat ................................................................... 10 2. Jenis Pekerjaan ...........................................................................

  24 3. Tingkat Pendidikan… ................................................................ 28 4. Tingkat Pendapatan .................................................................... 34

  5. Usia ............................................................................................ 38

  B. Kerangka Teoritik ............................................................................ 39 C.

  44 Hipotesis Penelitian ..........................................................................

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................ 45 B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 45 C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 45 D. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 46 E. Operasionalisasi Variabel Penelitian dan Pengukurannya ................

  48 F.

  51 Teknik Pengumpulan Data ...............................................................

  G.

  Instrumen Penelitian ......................................................................... 53 H. Pengujian Instrumen Penelitian ....................................................... 54

  I. Teknik Analisis Data ....................................................................... 59

  BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Letak Geografis ................................................................................ 64 B. Visi dan Misi ..................................................................................... 66

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C.

  66 Kependudukan ..................................................................................

  D.

  Keadaan Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan ................................... 67

  E. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ............................ 67

  F. Keadaan Penduduk Menurut Usia .................................................... 68 G.

  Keadaan Penduduk Menurut Keagamaan ......................................... 69 H. Sarana, Prasarana, dan Pariwisata ..................................................... 69

  BAB V HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .................................................................................. 72 B. Analisis Data .................................................................................... 83 C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 97 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...................................................................................... 105 B. Keterbatasan ..................................................................................... 106 C. Saran ................................................................................................ 106

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 110

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Jenis Pekerjaan Responden ..................................................................... 134Tabel 5.2 Tingkat Pendidikan Responden ............................................................... 134Tabel 5.3 Tingkat Pendapatan Responden .............................................................. 134Tabel 5.4 Usia Responden ....................................................................................... 135Tabel 5.5 Interpretasi Persepsi Masyarakat Terhadap Profesi Guru ...................... 135Tabel 5.6 Interpretasi Persepsi Masyarakat Terhadap Profesi Guru Ditinjau

  

Dari Jenis Pekerjaan ................................................................................ 135

Tabel 5.7 Interpretasi Persepsi Masyarakat Terhadap Profesi Guru Ditinjau

  

Dari Tingkat Pendidikan ......................................................................... 136

Tabel 5.8 Interpretasi Persepsi Masyarakat Terhadap Profesi Guru Ditinjau

  

Dari Tingkat Pendapatan ......................................................................... 136

Tabel 5.9 Interpretasi Persepsi Masyarakat Terhadap Profesi Guru Ditinjau

  

Dari Usia ................................................................................................. 137

Tabel 5.10 Uji Normalitas Data Variabel Persepsi Masyarakat

  

Terhadap Profesi Guru Ditinjau dari Jenis Pekerjaan ............................ 138

Tabel 5.11

  Uji Normalitas Data Variabel Persepsi Masyarakat Terhadap Profesi Guru Ditinjau dari Tingkat Pendidikan……... 13

  8 Tabel 5.12 Uji Normalitas Data Variabel Persepsi Masyarakat

  Terhadap Profesi Guru Ditinjau dari Tingkat

  

Pendapatan .............................................................................................. 139

Tabel 5.13 Uji Normalitas Data Variabel Persepsi Masyarakat

  

Terhadap Profesi Guru Ditinjau dari Tingkat Usia ................................. 139

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ........................................................................... 113

Lampiran 2 Data Uji Validitas ................................................................................ 122

Lampiran 3 Data Mentah Penelitian ....................................................................... 123

Lampiran 4 Data Responden .................................................................................. 128

Lampiran 5 Pedoman Acuan Penilaian .................................................................. 132

Lampiran 6 Uji Homogenitas ................................................................................. 140

Lampiran 7 Uji Hipotesis ........................................................................................ 141

Lampiran 8 Tabel r .................................................................................................. 145

Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ............................................................................. 146

Lampiran 10 Daftar UMR ......................................................................................... 151

Lampiran 11 Peta ...................................................................................................... 153

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, situasi dan

  kondisi kehidupan manusia yang semakin kompleks, serta derasnya arus informasi dan globalisasi merupakan tantangan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Bangsa Indonesia yang sedang berkembang dan memacu pembangunan disegala bidang, tidak dapat menghindar dari berbagai tantangan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan manusia-manusia berkualitas tinggi yakni manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, serta sehat jasmani dan rohani.

  Soedjadi (1994:1) mengemukakan bahwa untuk memiliki warga yang berkualitas tinggi diperlukan sumber daya manusia yang bermutu tinggi, mampu menguasai dan mengembangkan ilmu dan teknologi, dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan seluruh bangsa, serta dapat menangkal pengaruh-pengaruh negatif. Selanjutnya Soedjadi mengemukakan bahwa satu- satunya wadah yang berfungsi sebagai pengembangan sumber daya manusia yang bermutu tinggi adalah pendidikan, baik pendidikan jalur sekolah maupun luar sekolah. Sedangkan yang dikembangkan dalam proses pendidikan ini adalah kemampuan untuk mengembangkan orang lain. Orang yang tepat dan penting dalam usaha mengembangkan orang lain adalah guru.

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Guru adalah profesi yang mempersiapkan sumber daya manusia untuk menyongsong pembangunan bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Guru dengan segala kemampuannya dan daya upayanya mempersiapkan pembelajaran bagi peserta didiknya. Sehingga tidak salah jika kita menempatkan guru sebagai salah satu kunci pembangunan bangsa menjadi bangsa yang maju dimasa yang akan datang. Dapat dibayangkan jika guru tidak menempatkan fungsi sebagaimana mestinya, bangsa dan negara ini akan tertinggal dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian waktu tidak terbendung lagi perkembangannya.

  Guru merasa bangga apabila murid-muridnya lulus dengan nilai yang membanggakan. Sebaliknya guru merasa sedih apabila muridnya mendapatkan nilai jelek. Bahkan guru dengan senang hati mengurusi masalah muridnya walaupun di luar jam sekolah. Dalam keadaan istirahat di rumah apabila ada murid yang bermasalah guru akan meluangkan waktunya mengunjungi orang tua siswa untuk berdiskusi menyelesaikan masalah anaknya. Pekerjaan guru bisa dikatakan hampir tidak mengenal waktu dan tempat. Bukan hanya di sekolah tetapi di rumah pun masih menjadi guru.

  Semua itu dilakukan karena tanggungjawab moral guru terhadap masyarakat karena kalau ada kesalahan yang dilakukan muridnya, maka di masyarakat guru yang akan kena getahnya.

  Dalam sejarah pendidikan di Indonesia, guru pernah mempunyai status dan wibawa yang tinggi dalam masyarakat dan dianggap sebagai orang yang

   

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  serba tahu. Guru merupakan profesi yang penuh sanjungan, yaitu sebagai

  Pahlawan tanpa Tanda Jasa. Peranan guru tidak hanya mendidik anak di

  depan kelas, tetapi juga mendidik masyarakat, tempat masyarakat untuk bertanya, baik untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial.

  Dalam masyarakat dikenal pameo “guru harus (dapat) diguguh dan ditiru” dan “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Pameo tersebut menyiratkan pandangan serta harapan tertentu dari masyarakat terhadap guru. Selain itu, pameo tersebut juga menunjukkan bahwa guru sampai saat ini masih diakui keberadaannya, sebab sampai kapan pun posisi/peran guru tidak akan bisa digantikan sekalipun dengan mesin canggih.

  Kondisi masyarakat yang semakin maju, yang ditandai kadar rasionalisasi dalam berkarya, yang mengutamakan efisiensi, yang menuntut disiplin sosial yang tinggi terhadap warganya, yang berorientasi pada mutu (baik dalam proses maupun hasil kerja), yang semakin menuntut kemampuan bekerja sama atau berorganisasi di antara warganya, dan yang semakin menuntut warganya untuk menguasai ilmu serta teknologi dalam segala bidang kehidupannya, semakin jelas bahwa masyarakat modern tersebut memerlukan jasa sekolah atau guru. Dengan kata lain, dalam kondisi masyarakat modern tersebut jelaslah bahwa orang tua (sepandai apapun) tidak mampu membimbing anak-anaknya dalam semua segi persiapan hidupnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi sosial sekolah atau guru dalam masyarakat modern tersebut semakin penting.

   

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Citra guru di masyarakat atau di negara kita berubah dari waktu ke waktu. Perubahan citra guru tersebut dipengaruhi oleh perubahan aspirasi (penilaian serta penghargaan) warga masyarakat terhadap jabatan guru, unjuk kerja guru yang telah berkarya (performance), dan adanya perubahan persyaratan jabatan guru sebagai dampak kemajuan ilmu serta teknologi (era profesionalisasi dan spesialisasi). Seperti pada akhir-akhir ini profesi guru banyak dipertanyakan orang, baik di kalangan pakar pendidikan maupun yang lain. Guru dianggap tidak mampu dalam mengatasi masalah di bidang pendidikan sebagai contohnya adalah kekerasan di sekolah baik dari pihak guru maupun siswa, tawuran, narkoba dan lain-lain.

  Merosotnya citra guru juga disebabkan karena adanya pandangan masyarakat yang di satu sisi menghormati profesi guru, tetapi di sisi lain merendahkan profesi tersebut, di samping dikarenakan organisasi profesi guru lemah, sehingga tidak dapat menopang perbaikan profesi guru, baik dari segi kualitas pengabdiannya, maupun dari kualitas penghargaan masyarakat dan pemerintah terhadap profesi tersebut, meskipun diakui guru sebagai unsur penting dalam pembangunan bangsa.

  Di beberapa tempat masyarakat masih tetap cenderung mengakui profesi dokter atau hakim lebih tinggi dibandingkan dengan profesi guru.

  Seandainya yang dijadikan ukuran tinggi rendahnya pengakuan profesional tersebut adalah keahlian dan tingkat pendidikan yang ditempuhnya, gurupun ada yang setingkat/sederajat dengan jenis profesi lain bahkan ada yang lebih. Salah satu kelemahan yang terjadi pada profesi guru adalah banyaknya mis-

   

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  match atau guru-guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidangnya. Hal ini

  terjadi karena masih adanya pandangan sebagian masyarakat bahwa siapapun dapat menjadi guru, asalkan ia berpengetahuan.

  Menurut Sudjana (1989:11) rendahnya pengakuan masyarakat terhadap profesi guru disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :

  1. Adanya pandangan sebagian masyarakat, bahwa siapapun dapat menjadi guru asalkan ia berpengetahuan.

  2. Kekurangan guru di daerah terpencil memberikan peluang untuk mengangkat seseorang yang tidak mempunyai keahlian untuk menjadi guru.

  3. Banyak guru belum menghargai profesinya, apalagi berusaha mengembangkan profesinya itu.

  Meskipun demikian, tidak selamanya profesi guru memiliki nilai negatif di masyarakat, guru memiliki nilai-nilai yang luhur yaitu pengabdian, kerja keras, disiplin dan tanggung jawab yang besar terhadap anak didiknya. Selain itu, pengabdian guru juga dapat dilihat dari pendidikan yang mempunyai kualitas tinggi. Profesi guru merupakan profesi yang sangat mulia, baik dalam pandangan masyarakat maupun dalam pandangan agama. Suatu profesi muncul berawal dari adanya public trust (kepercayaan masyarakat). Kepercayaan masyarakat yang menjadi penopang suatu profesi didasari oleh ketiga perangkat keyakinan, yaitu (Bigs dan Blocher, 1986:7):

   

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Kepercayaan terjadi dengan adanya suatu persepsi tentang kompetensi.

  2. Adanya persepsi masyarakat bahwa kelompok-kelompok profesional mengatur dirinya dan lebih lanjut diatur oleh masyarakat berdasarkan minat dan kepentingan masyarakat.

  3. Persepsi yang melahirkan kepercayaan masyarakat itu ialah anggota- anggota suatu profesi memiliki motivasi untuk memberikan layanan kepada orang-orang dengan siapa mereka bekerja.

  Faktor pekerjaan, pendidikan, pendapatan, dan usia merupakan faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam menanggapi hal tersebut. Pekerjaan dan tingkat pendapatan masyarakat nampak pada tingkat kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Sedangkan tingkat pendidikan dan usia nampak pada kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah yang timbul dan bagaimana masyarakat dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Karena semakin tua umur seseorang yang tidak diikuti dengan pengetahuan dan pengalaman, maka pada diri seseorang akan berperilaku negatif, karena orang tersebut akan melakukan berbagai hal untuk mencukupi kebutuhan hidupnya walaupun yang dilakukannya akan merugikan orang lain. Sedangkan pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan menjamin perkembangan sosial maupun ekonomi.

  Namun apakah persepsi setiap penduduk di suatu daerah itu sama? Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Persepsi Masyarakat Terhadap Profesi Guru Ditinjau dari Jenis

   

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pekerjaan, Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan, dan Usia”.

  Penelitian ini menggunakan studi kasus kepada masyarakat di Padukuhan Sabrang Kidul, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

  B. Batasan Masalah

  Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan dapat terfokus, maka penulis membatasi penelitian ini hanya pada faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap profesi guru yaitu jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan usia.

  C. Rumusan Masalah 1.

  Apakah ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan ?

  2. Apakah ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan ?

  3. Apakah ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendapatan ?

  4. Apakah ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari usia ?

   

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru yang ditinjau dari jenis pekerjaan.

  2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru yang ditinjau dari tingkat pendidikan.

  3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru yang ditinjau dari tingkat pendapatan.

  4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru yang ditinjau dari usia.

  E. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

  Bagi Masyarakat Untuk memberikan informasi tentang tugas, tanggung jawab, peranan dan kompetensi guru kepada masyarakat sehingga diharapkan dapat membentuk persepsi yang baik dari masyarakat mengenai profesi guru. Selain itu, penelitian ini memberikan saran kepada masyarakat pada umumnya yang akan memutuskan untuk menggeluti profesi sebagai seorang guru bahwa profesi guru mempunyai tugas dan tanggung jawab yang tidak hanya mengajarkan materi yang menjadi keahliaannya akan tetapi pembentukan kepribadian anak didik juga merupakan tugas dan tanggung jawab seorang guru.

   

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan wawasan yang luas, sehingga peneliti dapat lebih mengembangkan ilmu-ilmu yang diperoleh hingga sekarang.

  3. Bagi Peneliti selanjutnya Dapat dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengadakan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

  Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan, dan menambah referensi bacaan ilmiah.

   

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik

1. Persepsi Masyarakat a. Persepsi

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:675), persepsi dapat diartikan sebagai 1) suatu tanggapan (penerimaan langsung dari suatu serapan) dan 2) proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Persepsi pada dasarnya merupakan proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman (Miftah Thoha, 2005:141). Kunci untuk persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi.

  Menurut Winkel (1986:161) persepsi adalah pengamatan secara global, kemampuan untuk membedakan antara objek yang satu dengan objek yang lain berdasarkan ciri-ciri fisik objek-objek itu, misalnya ukuran, warna, dan bentuk. Sugihartono (2007:8) mengemukakan persepsi sebagai proses untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan stimulasi yang masuk dalam alat indera. Daviddof (1981:212) persepsi merupakan proses untuk mengorganisir dan

   

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menggabungkan kata-kata indra kita (penglihatan) untuk mengembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri. Sedangkan menurut Wirawan (1992:47) persepsi merupakan proses penginderaan manusia tentang obyek lingkungannya dimana ia memproses penginderaan itu pada diri manusia yang bersangkutan.

  David Krech (Miftah Thoha, 2005:142) menyimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses kognitif yang kompleks yang menghasilkan suatu gambaran unik tentang pernyataan yang barangkali sangat berbeda dengan kenyataanya. Dari pendapat- pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu tanggapan langsung dari seseorang tentang suatu hal, untuk memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal.

  Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu faktor dari lingkungan luar dan faktor dari lingkungan dalam (Thoha, 1983:148): 1)

  Faktor dari lingkungan luar :

  a) Intensitas, prinsip intensitas dari perhatian dapat dinyatakan bahwa semakin besar intensitas stimulus dari luar, semakin besar pula hal itu dipahami.

   

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b) Ukuran, faktor ini menyatakan bahwa semakin besar untuk obyek semakin mudah untuk bisa diketahui atau dipahami.

  c) Pengulangan, dalam prinsip ini dikemukakan bahwa stimulus dari luar yang diulang-ulang akan memberi perhatian yang lebih besar dibanding dalam sekali lihat.

  d) Gerakan, prinsip gerakan ini antara lain menyatakan bahwa orang akan memberi perhatian terhadap obyek yang bergerak dalam jangkauan pandangannya dibanding obyek yang diam.

  e) Baru dan familar, prinsip ini menyatakan bahwa baik situasi eksternal yang baru maupun yang sudah dikenal dapat dpergunakan sebagai penarik perhatian. 2) Faktor dari lingkungan dalam :

  a) Proses belajar, semua faktor dari dalam yang membentuk adanya perhatian kepada suatu obyek sehingga menimbulkan adanya persepsi adalah didasarkan dari kekomplekan kejiwaan, kekomplekan kejiwaan ini selaras dengan pemahaman/belajar dan motivasi yang dipunyai masing-masing.

  b) Motivasi, selain proses belajar dapat membentuk persepsi dari dalam yang lain juga menentukan terjadinya persepsi antara lain motivasi dan kepribadian. Pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari proses belajar, tetapi keduanya juga

   

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mempunyai dampak yang amat penting dalam proses pemilihan persepsi.

  c) Kepribadian, dalam membentuk persepsi unsur ini sangat erat hubungannya dengan proses belajar dan motivasi mempunyai akibat terhadap apa yang diperhatikan dalam menghadapi suatu situasi.

  Selain faktor – faktor tersebut, dalam edisi buku terbarunya Thoha masih menambahkan faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain sebagai berikut (2005:162-167):

  1) Artibulasi

  Artibulasi diartikan sebagai suatu proses bagaimana seseorang mencari kejelasan sebab-sebab dari perilaku orang lain.

  Seseorang tidak hanya tertarik mengamati perilaku dalam organisasi saja, tetapi juga mencari jawaban penyebab dari perilaku orang yang diamati. 2) Stereotype

  Stereotype adalah suatu proses yang cenderung melihat orang

  lain sebagai suatu bagian dari kelas atau kategori. Jika seseorang melakukan stereotype kepada orang lain, hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan orang tersebut. Dia hanya mengetahui hal-hal yang bersifat umum dari suatu kategori yang disifatkan kepada orang yang dilihat (preceived).

   

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Proses stereotype ini amat besar peranannya di dalam mempengaruhi persepsi sosial. Banyak kelompok-kelompok yang pada umumnya telah diberikan stereotype masing-masing dalam organisasi. Di dalam masyarakat terdapat pula kelompok-kelompok misalnya saja kelompok petani, kelompok wanita,

  stereotype, kelompok pedagang, kelompok mahasiswa, dan sebagainya.

  3) Hallo Effect

  Hallo effect digunakan untuk menilai seseorang berdasarkan

  salah satu sifat yang diketahui oleh yang menilai. Misalnya kerajinan, kecerdasan, penampilan, dan lain-lain. Satu sifat yang kebetulan dilihat oleh penilai dan dapat menutupi sifat-sifat lainnya.

  Menurut Pareek dalam Desy Arisandy (1984:88), ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi yaitu:

1. Perhatian Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian.

  Tidak semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek yang menarik bagi kita.

  2. Kebutuhan Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat.

   

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Ketersediaan Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu.

  4. Sistem Nilai Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang.

b. Masyarakat

  J.P Gillin dan J.L Gillin dalam bukunya Cultural Sosiology merumuskan masyarakat sebagai “..the largest grouping in which

  common customs, traditions, attitudes and feeling of unity are

  Suparto (Tim Sosiologi, 2004:18) menyatakan bahwa operative”. masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal disuatu daerah tertentu dan mempunyai aturan yang mengatur tata hidup mereka menuju tujuan yang sama. Dari batasan tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa unsur-unsur masyarakat adalah sebagai berikut:

  1. Terdapat kelompok/kesatuan atau kolektivitas manusia 2.

  Telah berjalan dalam kurun waktu yang lama dan bertempat tinggal di daerah tertentu

   

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Adanya aturan/tata tertib yang mengatur mereka untuk menuju suatu cita-cita yang sama Koenjaraningrat menambahkan dua unsur lagi yaitu (Tim Sosiologi, 2004:18): 1.

  Ada ikatan adat istiadat yang khas

  2. Adaya rasa identitas di antara para warganya

c. Profesi Guru

  Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Sehingga seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional.

  Sedangkan guru secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta yaitu guru yang juga berarti guru, tetapi artinya harafiahnya adalah “berat” adalah seorang pengajar suatu ilmu. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.14 tahun 2005 tentang guru, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

  Mengutip pendapat Laurence D. Hazkew dan Jonathan C. Mc Lendon (Hamzah, 2007:15) guru adalah seseorang yang mempunyai

   

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kemampuan dalam menata dan mengelola kelas. Masih dari sumber yang sama, Jean D.Grambs dan C. Morris Mc Clare berpendapat bahwa guru adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seorang individu hingga dapat terjadi pendidikan.

  Dalam arti umum guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dari pendapat-pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi guru adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus yang dilakukan oleh seorang guru dalam menjalankan tugasnya. 1) Kepribadian Guru

  Kepribadian (Sutisna : 2008) adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang guru sebagai pengembang sumber daya manusia. Karena di samping sebagai pembimbing dan pembantu, guru juga berperan sebagai panutan.

  Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru adalah (Sutisno : 2008): a) Fleksibilitas kognitif (keluwesan ranah cipta) merupakan kemampuan berpikir yang diikuti dengan tindakan secara simultan dan memadai dalam situasi tertentu. b) Keterbukaan psikologis pribadi guru. Guru yang

   

     

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  terbuka secara psikologi akan di tandai dengan kesediaanya yang relatif tinggi untuk mengkomunikasikan dirinya dengan faktor- faktor ekstern antar lain siswa, teman sejawat, dan lingkungan pendidikan tempatnya bekerja.

  2) Hak dan Kewajiban Guru Dalam Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional guru sebagai pendidik mempunyai hak untuk memperoleh:

  (a) Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai. (b) Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja. (c) Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas. (d)

  Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual. (e) Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. 3)

  Peranan Guru Menurut Dimyati Mahmud (1986:25-30) peranan seorang guru ada 7 yaitu sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (a) Guru sebagai pembuat keputusan.

  Guru sebagai pembuat keputusan harus selalu membuat keputusan-keputusan mengenai bahan pelajaran dan metode mengajar. (b) Guru sebagai motivator.

  Tidaklah dengan sendirinya murid-murid berhasil dalam belajar. Sehubungan dengan hal inilah peranan guru sebagai motivator sangatlah penting. (c) Guru sebagai manajer.

  Kegiatan yang dilakukan oleh guru sebagai seorang manajer adalah mengelola kelas, yaitu kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan keputusan-keputusan dan tindakan- tindakan yang diperlukan untuk membina ketertiban kelas.

  (d) Guru sebagai pemimpin.

  Guru yang efektif adalah pemimpin yang efektif, yaitu memanfaatkan potensi kelompok untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan individual. Dalam peranannya sebagai pemimpin kelompok demikian itu, guru diharapkan menjadi wasit, pelerai kecemasan, detektif, pencegah timbulnya perasaan-perasaan bermusuhan dan

   

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  frustasi, teman dan orang kepercayaan, pengganti orang tua, sumber kasih sayang, dan pemberi semangat.

  (e) Guru sebagai konselor.

  Sebagai konselor, guru harus menjadi pengamat yang peka terhadap tingkah laku dan gerak-gerik murid - muridnya.

  Guru harus berusaha memberikan tanggapan yang konstruktif apabila murid mengalami kelesuan belajar.

  (f) Guru sebagai insinyur atau perekayasaan lingkungan.

  Dalam hal ini peran guru nampak pada penataan ruang kelas, termasuk didalamnya mengatur posisi tempat duduk siswa.

  (g) Guru sebagai model.

  Guru juga berperan sebagai model atau contoh bagi murid- muridnya. Gairah murid terhadap suatu mata pelajaran timbul karena pelajaran itu diberikan oleh guru yang penuh gairah dengan menggunakan metode demonstrasi.

Dokumen yang terkait

Sikap masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis kelamin : studi kasus masyarakat Dusun Pringwulung, RW 39, Kelurahan Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

0 0 124

Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan usia : studi kasus masyarakat Padukuhan Sabrang Kidul, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi D.I. Yogyakart

0 6 178

Persepsi masyarakat perkotaan terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan, jenis profesi dan tingkat pendapatan : studi kasus pada masyarakat perumahan Villa Bintaro Indah, kelurahan Jombang, kecamatan Ciputat, kotamadya Tangerang Selatan, prov

0 6 152

Persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan : studi kasus masyarakat Desa Watuagung RW 02, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

0 2 136

Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari status sosial ekonomi : studi kasus masyarakat Pedukuhan Sembung, Kelurahan Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY.

1 10 115

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru : studi kasus pada guru-guru di Yayasan Kanisius Yogyakarta.

0 19 203

Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari pekerjaan, tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan.

1 2 114

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru : studi kasus pada guru-guru SD, SMP, dan SMA di Yayasan BOPKRI Yogyakarta.

5 25 210

Persepsi masyarakat perkotaan terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan, jenis profesi dan tingkat pendapatan studi kasus pada masyarakat perumahan Villa Bintaro Indah, kelurahan Jom

0 1 150

Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari pekerjaan, tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan - USD Repository

0 0 112