Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari pekerjaan, tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI

PEKERJAAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENGHASILAN

  Studi Kasus Pada Masyarakat Dukuh Krosok, Ngrundul, Kebonarum, Klaten

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Disusun Oleh:

Tri Isbudiyono

NIM : 011334108

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Pernyataan Keaslian Karya

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta,

  05 Juli 2007 Tri Isbudiyono

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

TUHAN itu baik;

Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan;

  

Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepadanya

(Nahum 1:7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk : <

  Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikanku kekuatan < Bapak & Ibu, yang tak pernah lelah dalam memberiku dorongan <

  My Brother & my sister, always give pray for me..

  < Eunike Clara Mahardhita, yang selalu membantu dalam penulisan

  skripsi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI

PEKERJAAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENGHASILAN

  Studi Kasus Pada Masyarakat Dukuh Krosok, Ngrundul, Kebonarum, Klaten, Central Java

  

Tri Isbudiyono

011334108

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2007

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari pekerjaan; (2) Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan; dan (3) Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat penghasilan.

  Populasi dalam penelitian ini adalah warga dukuh Krosok, Ngrundul, Kebonarum, Klaten yang berjumlah 293 orang, yang terdiri dari 121 kepala keluarga. Sampel penelitian ini sebanyak 121 kepala keluarga. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2007. Teknik pengumpulan data yang digunakan kuesioner dan wawancara. Untuk menjawab masalah pertama, kedua dan ketiga menggunakan Anova.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Tidak ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari pekerjaan (F hitung = 0,707 < F tabel = 2,09); (2) Tidak ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan (F hitung = 1,242 < F tabel = 2,09); (3) Tidak ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat penghasilan (F hitung = 0,620 < F tabel = 2,18).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE PERCEPTION OF SOCIETY TOWARD TEACHER’S PROFFESION

PERCEIVED FROM TASK, LEVEL OF EDUCATION AND INCOME

A Case Study at Society of Krosok Hamlet, Ngrundul, Kebonarum, Klaten,

  

Central Java

Tri Isbudiyono

011334108

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2007

  The purpose of the research is know society’s perception toward teacher’s profession perceived from (1) task; (2) level education, and (3) level of income The Populations of the research were 293 citizens of Krosok hamlet. The sampels of the research were 121 family heads. This research done in March 2007. The tecniques of data collection were interview and questionnaire. To respond the first, second and third case, ANOVA Tecnique was applied.

  The result of this research shows that there is no different perception between the society and teacher’s proffesion perceived from (1) the task (F = 0,707 < F

  count table

  = 2,09); (2) level of education (F count = 1,242 < F table = 2,09); (3) level of income (F count = 0,620 < F table = 2,18).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan atas segala rahmat, berkat, karunia dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Persepsi Masyarakat

  

terhadap Profesi Guru ditinjau dari Pekerjaan, Tingkat Pendidikan dan Tingkat

Penghasilan” Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat akademis dalam

  menyelesaikan program pendidikan strata satu (S1) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala hormat penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  3. Bapak S. Widanarto, S.Pd., M.Si. selaku Kaprodi dan sekaligus sebagai dosen pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu guna memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

  4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu guna memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Bapak Drs. Bambang Purnomo SE., M.Si., selaku dosen tamu dalam ujian sarjana.

  6. Bapak Joko Wicoyo, selaku dosen pembimbing bahasa Inggris yang telah meluangkan waktu untuk membimbing saya.

  7. Bapak Slamet Widodo selaku Kadus Krosok, dan warga dukuh Krosok yang telah memberikan bantuannya terhadap penulisan skripsi ini.

  8. Bapak dan Ibu, terimakasih telah sabar, mendoakan penulis agar lancar mengerjakan skripsi serta memberikan apapun yang tak dapat disebutkan satu persatu.

  9. Kakakku Teguh Widiyatmoko, yang telah tekun mendoakan semuanya untukku, saya sangat berterima kasih atas segala doanya dan dukungannya, dan kepada kakaku Dwi Astuti terima kasih telah memberikanku dukungan dan doanya, dan terima kasih pula atas hadiah untukku.

  10. Sdri. Eunike Clara Mahardhita, trimakasih telah mendampingi, memberi dukungan selama penulis mengerjakan skripsi ini.

  11. Pak Wawiek dan mbak Aris, terima kasih atas pelayanan sekretariatnya

  12. Teman-temanku; Bruno Guimek Sagalak, terima kasih untuk segala bantuannya selama penulis di Yogyakarta, Yohanes Iman Santoso, terima kasih untuk semua bantuanmu dalam memberi fasilitas dan dorongannya, Yudho yang telah memberikan bantuannya.

  13 Teman-teman dari Universitas Sanata Dharma, PAK C angkatan 2001, terima kasih atas kebersamaan alian selama ini. Nina, Toro, Katty, Sarinah, Es Pe Te, thanks a lot atas pinjaman bukunya, catatan revisiannya, informasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terimakasih atas bantuannya selama ini.

  Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan masukan dan saran dari pembaca yang berguna bagi penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.

  Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii HALAMAN KEASLIAN KARYA........................................................................... iv HALAMAN MOTTO..................................................................................................v HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ vi ABSTRAK................................................................................................................. vii ABSTRACT.............................................................................................................. viii KATA PENGANTAR ............................................................................................... ix DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii DAFTAR TABEL..................................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................. xv

  BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah.............................................................................1 B. Batasan Masalah....................................................................................... 5 C. Rumusan Masalah ................................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 7 A. Tinjauan Teoritik...................................................................................... 7

  1. Pengertian Persepsi ............................................................................. 7

  2. Pengertian Masyarakat........................................................................ 9

  3. Pengertian Persepsi Masyarakat ......................................................... 9

  4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi...................................... 10

  5. Pengertian Guru ................................................................................. 12

  6. Pengertian Pekerjaan.......................................................................... 15

  7. Tingkat Pendidikan ............................................................................ 15

  8. Tingkat Penghasilan........................................................................... 18

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Kerangka Berpikir ................................................................................... 19

  C. Hipotesis Penelitian................................................................................. 21

  BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 23 A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 23 B...Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 23 C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................................ 24 D. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 24 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ................................................. 25 F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 29 G. Pengujian Instrumen Penelitian............................................................... 30 H. Teknik Analisis Data............................................................................... 33 BAB IV. GAMBARAN UMUM DUKUH KROSOK .............................................. 36 A. Keadaan Geografis .................................................................................. 36 B. Luas Pertanahan ...................................................................................... 36 C. Kependudukan......................................................................................... 37 D. Sarana dan Prasarana............................................................................... 40 E. Sejarah Singkat Wilayah ......................................................................... 41 BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN................................................. 44 A. Deskripsi Data ......................................................................................... 44 B. Pengujian Persyaratan Analisis ............................................................... 49 C. Pengujian Hipotesis................................................................................. 50 D. Pembahasan............................................................................................. 52 BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN ........ 59 A. Kesimpulan ............................................................................................. 59 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 60 C. Saran-Saran ............................................................................................. 60 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel

  Halaman

  III.1 Kisi-kisi Penyusunan Kuesioner ............................................................. 26 III.2 Persepsi Masyarakat.................................................................................

  27 III.3 Pekerjaan..................................................................................................

  28 III.4 Tingkat Pendidikan .................................................................................. 28

  III.5 Tingkat Penghasilan................................................................................. 29

  III.6 Hasil Pengujian Validitas Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Guru .. 31

  III.7 Hasil Pengujian Reliabilitas..................................................................... 32

  IV.1 Luas Tanah menurut Penggunaannya ...................................................... 36

  IV.2 Jumlah Penduduk menurut Pekerjaan...................................................... 38

  IV.3 Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan ...................................... 39

  IV.4 Jumlah Penduduk menurut Tingkat Penghasilan..................................... 39

  IV.5 Sarana dan Prasarana ............................................................................... 40

  V.1 Tabel Komposisi menurut Pekerjaan ....................................................... 44

  V.2 Kriteria Penilaian menurut Pekerjaan ...................................................... 45

  V.3 Tabel Komposisi menurut Tingkat Pendidikan ....................................... 46

  V.4 Tabel Kriteria Penilaian menurut Tingkat Pendidikan ............................ 46

  V.5 Komposisi menurut Tingkat Penghasilan ................................................ 47

  V.6 Kriteria Penilaian menurut Tingkat Penghasilan ..................................... 48

  V.7 Kriteria Penilaian menurut Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Guru. 49

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran Halaman

  Angket Kuesioner ....................................................................................................... 1 Data Mentah Variabel Pekerjaan ................................................................................ 7 Data Mentah Tingkat Pendidikan ............................................................................... 9 Data Mentah Tingkat Penghasilan ............................................................................. 11 Data Mentah Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Guru ....................................... 13 Tabel Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Guru .................................................... 15 One Sample Kolmogorv Smirnov Test...................................................................... 16 Hipotesis Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Guru ditinjau dari Pekerjaan......... 17 Hipotesis Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Guru ditinjau dari Tingkat Pendidikan.................................................................................................................. 17 Hipotesis Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Guru ditinjau dari Tingkat Penghasilan................................................................................................... 17 Daftar Distribusi Frekuensi........................................................................................ 18 Panduan Acuan Penilaian Tipe II .............................................................................. 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

  mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

  Berbicara mengenai pendidikan, salah satu yang berperan didalamnya adalah guru. Profesi guru di Indonesia merupakan fenomena yang menarik untuk diperbincangkan. Guru merupakan profesi yang penuh dengan sanjungan, orang menyebutnya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, tetapi di sisi lain, profesi guru nasibnya tidak jelas, gaji, pangkat maupun kariernya kurang menarik di kalangan masyarakat kita. Oleh karena itu sarjana lulusan keguruan banyak yang mencari alternatif pekerjaan lain di luar jenjang kependidikannya.

  Profesi guru banyak dihadapkan pada berbagai masalah yang terjadi di dunia pendidikan. Sering kita mendengar berita tawuran antar pelajar yang terjadi di kota besar, kenakalan remaja, penggunaan narkoba dan lain sebagainya merupakan indikator dari ketidakmampuan pendidikan di dalam mengatasi permasalahan. Dalam hal transparansi penggunaan dana pendidikan, masyarakat terkadang mengeluh terhadap tambahan biaya pendidikan yang terlalu tinggi terutama bagi mereka yang mempunyai tingkat kehidupan ekonomi yang pas-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 pasan terutama pada saat tahun ajaran baru, pihak sekolah sudah membebani para siswa dengan sederetan biaya-biaya yang harus dikeluarkan, misalnya: uang gedung, uang seragam, buku paket dan lainnya.

  Tidak selamanya profesi guru memiliki nilai-nilai negatif di kalangan masyarakat kita. Ada nilai-nilai tersendiri yang dimiliki oleh seorang guru, nilai pengabdian, kesabaran, kerja keras, disiplin, jujur dan tekun begitu kental pada pribadi seorang guru yang baik. Nilai-nilai itu tidak terdapat pada profesi lain selain profesi guru. Usaha keras para guru di dalam menjalankan tugasnya akan membuahkan hasil yang memuaskan, salah satu hasilnya adalah pendidikan yang berkualitas.

  Pendidikan yang berkualitas mempunyai beberapa indikator, diantaranya bisa dilihat dari guru, siswa, sarana dan prasarana dan output dan input sekolah.

  Jika dilihat dari guru, indikator yang dapat dilihat adalah tingkat pendidikan yang telah dicapainya serta kualitas lulusan guru, profesional, menguasai bidangnya dan mampu menyampaikan kepada para siswa. Indikator yang dapat dilihat dari siswa adalah nilai yang diperoleh, tentunya penilaian tidak hanya dari hasil ulangan atau ujian saja, namun dalam lingkup yang lebih luas. Indikator dari sarana dan prasarana sekolah adalah tersedianya sarana dan prasarana sekolah yang dapat mendukung kegiatan belajar di sekolah, misalnya laboratorium- laboratorium, fasilitas olah raga, kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler, dan lain-lain.

  Indikator dari input sekolah adalah penyeleksian siswa yang akan masuk ke sekolah tersebut sehingga siswa-siswa yang diterima di sekolah tersebut sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sehingga nantinya akan menghasilkan lulusan yang bermutu.

  Orang yang profesional adalah orang yang melakukan pekerjaannya sebagai tugas pokok bukan sebagai hobi. Ciri-ciri orang yang profesional adalah memiliki kualifikasi dan kompetensi di bidang profesinya, memiliki nilai jual yang tinggi karena brain powernya (daya nalar) dibutuhkan oleh banyak pihak yang berkepentingan, mobilitas dan bergeraknya tinggi, ia tidak suka bergerombol, ia sibuk tetapi ia menikmati kesibukannya dan hasil kerjanya sesuai dengan standar, ia tunduk kepada kode etik profesi dan kepuasan utamanya tidak diperoleh dari reward (imbalan) melainkan dari proses melakukan tugasnya (De Santo, 2006; 20-22).

  Berdasarkan ciri yang dikemukakan di atas, tak heran jika predikat guru memiliki konotasi etik di bidang ilmu pengetahuan, artinya guru dianggap mempunyai kemampuan lebih untuk mengembangkan ilmu pengetahuan untuk memecahkan aneka persoalan. Atas kekebihan itu banyak masyarakat kita yang menggantungkan pendidikan putra-putrinya kepada guru agar nantinya anak didik tersebut menjadi orang yang berkualitas dan profesional.

  Guru, dalam kondisi masyarakat dan budaya tertentu menjadi idola sosial yang amat didambakan. Masyarakat memperlakukan para guru dengan amat istimewa dengan penghormatan yang mendalam yang berpangkal pada nilai budaya yang dipertahankan dengan kuat. Akan tetapi dalam kondisi masyarakat dan budaya tertentu lainnya guru menempati posisi sosial yang kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4 menyenangkan, kurang dihargai sebagai profesi yang tidak pernah berkurang beban fungsionalnya di dalam masyarakat.

  Kondisi sosial budaya yang menempatkan guru sebagai idola sosial budaya yang didambakan pada umumnya lahir dari keadaan umum, yaitu nilai- nilai kultural yang aspeknya rohaniah (cipta, rasa dan karsa) menduduki tempat yang dinilai tinggi. Sebaliknya kondisi sosial budaya yang menempatkan fisik sebagai kebudayaan (kekuatan fisik, materi dan kekuasaan) posisi guru tidak atau kurang dihargai di dalam masyarakat. Maka dapat disimpulkan bahwa profil guru di masa kini ataupun di masa mendatang akan ditentukan oleh kondisi sosial budaya yang dianut pada zamannya.

  Masyarakat akan senantiasa mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Penghargaan yang lebih tinggi dari hal-hal tersebut akan menempatkan hal pada kedudukan yang lebih tinggi dari hal-hal yang lainnya. Apabila masyarakat lebih menghargai kekayaan material daripada kehormatan, maka mereka yang banyak mempunyai kekayaan material akan menempati kedudukan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pihak lain. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengambil judul “Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Guru Ditinjau dari

  Pekerjaan, Tingkat Pendidikan, dan Tingkat Penghasilan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5

  B. Batasan Masalah

  Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak melebar maka penelitian ini hanya dibatasi pada faktor pekerjaan, tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan masyarakat dalam lingkup dukuh Krosok, Ngrundul, Kebonarum, Kabupaten Klaten.

  C. Rumusan Masalah

  1. Apakah ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari pekerjaan ?

  2. Apakah ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan ?

  3. Apakah ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat penghasilan ?

  D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari pekerjaan.

  2. Untuk mengetahui perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan.

  3. Untuk mengetahui perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat penghasilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Masyarakat Penelitian ini bermanfaat untuk menentukan sikap dan tindakan terhadap profesi guru.

  2. Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk memperoleh pengalaman serta pengetahuan serta dapat menerapkan teori yang diperoleh diperkuliahan pada keadaan yang sebenarnya.

  3. Bagi Universitas Penelitian ini bermanfaat sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya dan menambah perbendaharaan bacaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik

  1. Pengertian Persepsi Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman (Thoha, 2005; 141-142). David Krunch (Blanchard & Harcey, 235; 1992) menyimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses kognitif yang kompleks yang menghasilkan suatu gambar unik tentang pernyataan yang barangkali sangat berbeda dari kenyataannya. Menurut Wells & Prensky (1996; 257) persepsi adalah suatu proses yang mengorganisir dan menggabungkan data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan diri sendiri.

  Menurut Krench (Thoha, 2005; 142) persepsi adalah proses kognitif yang kompleks dan menghasilkan suatu gambar unik tentang kenyatan yang berbeda dengan kenyataan. Menurut Duncan (Thoha, 2005; 143) persepsi dirumuskan dengan pelbagai cara, tetapi dalam ilmu perilaku khususnya psikologi, istilah ini digunakan untuk mengartikan perbuatan yang lebih dari sekedar mendengarkan, melihat atau merasakan sesuatu. Menurutnya persepsi yang signifikan itu ialah jika diperluas di luar jangkauan lima indera, dan merupakan suatu penyesuaian yang penting di dalam penyesuaian perilaku manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 Persepsi adalah proses penginderaan manusia tentang obyek lingkungannya dimana ia memproses penginderaan itu pada diri manusia yang bersangkutan (Wirawan, 1992; 47). Persepsi dapat didefinisikan sebagai proses yang mengorganisir dan menggabungkan data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan diri sendiri (Davidoff, 198; 232).

  Sejak manusia dilahirkan, sejak itu pula individu secara langsung berhubungan dengan dunia luarnya. Mulai saat itu individu secara langsung menerima stimulus atau rangsang dari luar disamping dari dalam dirinya sendiri. Ia mulai merasa sakit, kedinginan, senang, tidak senang dan sebagainya. Individu mengenali dunia luarnya dengan alat inderanya. Cara individu dapat mengenali dirinya sendiri maupun keadaan disekitarnya, hal ini berkaitan dengan persepsi. Jika ada stimulus yang diterimanya, individu akan mengalami persepsi. Jadi persepsi merupakan sesuatu yang didahului dengan penginderaan yang merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya (Walgito, 1994; 93).

  Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan persepsi adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsang dari lingkungannya melalui panca indera, sehingga individu tersebut mengerti dan menyadari apa yang diinderakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9

  2. Pengertian Masyarakat Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh mempengaruhi satu sama lain (Shadily, 1983; 47). Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang terikat oleh suatu sistem adat istiadat tertentu (Koentjaraningrat, 1987; 100). Masyarakat adalah orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan (Soekanto, 1987; 192). Menurutnya, tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya.

  Selo Sumarjan dan Soelaiman Sumardi (Soekanto, 1987; 167) merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat, menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebutuhan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan atau hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat. Dari pendapat para tokoh di atas, penulis menganbil kesimpulan bahwa masyarakat adalah sekumpulan orang yang bertempat tinggal di lingkungan tertentu yang mempunyai aturan-aturan, adat istiadat, dan berkebudayaan yang ditaati bersama dalam kehidupan mereka.

  3. Pengertian Persepsi Masyarakat Persepsi masyarakat adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan dan menginterprestasikan sesuatu melalui panca indera apakah persepsi tersebut positif ataukah negatif. Dari persepsi inilah maka akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 timbul reaksi dari masyarakat tentang pemahaman, tanggapan penilaian kesan masyarakat selama mereka mengamati sesuatu di tengah lingkungan masyarakat.

  Persepsi masyarakat terhadap guru adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan dan menginterprestasikan guru dimana guru sebagai obyek panca indera manusia.

  Dari tanggapan masyarakat inilah penulis ingin mengetahui apakah masyarakat menempatkan penghargaannya pada hal-hal yang bersifat fisik seperti kekayaan material atau masyarakat menilai hal-hal kultural yang bersifat rohaniah (cipta, rasa dan karsa). Proses pemahaman ini melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman dalam hubungannya dengan guru dalam kehidupan di masyarakat.

  4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Ada tiga faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Edgar (Thoha, 1988; 143-144) antara lain.

  a. Psikologi Persepsi seseorang mengenai segala sesuatu di alam dunia ini sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologi. Sebagai contoh, terbenamnya matahari di waktu senja yang indah temaram, akan dirasakan sebagai bayang-bayang yang kelabu bagi seseorang yang buta warna. Atau suara merdu Grace Simon yang menyanyikan lagu cinta, barangkali tidak menarik dan tidak berkesan bagi seseorang yang sulit mendengar atau tuli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 b. Famili

  Pengaruh yang paling besar terhadap anak-anak adalah familinya. Orang tua telah mengembangkan suatu cara yang khusus di dalam memahami dan melihat kenyataan di dunia ini, banyak sikap dan persepsi-persepsi mereka yang diturunkan kepada anak-anaknya. Oleh sebab itu, tak ayal lagi kalau orang tuannya kasar anaknya akan bersikap kasar pula, ayahnya suka sepak bola maka anaknya pun juga suka sepak bola, dan lain-lain.

  c. Kebudayaan Kebudayaan dan lingkungan masyarakat tertentu juga merupakan salah satu faktor yang kuat di dalam mempengaruhi sikap, nilai dan cara seseorang memandang dan memahami keadaaan dunia ini. Ada suatu penelitian di Amerika Serikat sekitar tahun 1947 yang dilakukan oleh Burner dan Goodman (Thoha, 1988; 144) dalam bidang psikologi sosial. Kedua peneliti ini meminta kepada anak-anak miskin dan kaya untuk menggambar bentuk uang ketengan (coin) 25 sen (a quarter). Hasil menunjukkan bahwa gambar uang tersebut bagi anak-anak miskin ternyata dilukis lebih besar dibandingkan dengan anak-anak orang kaya.

  Jelaslah bahwa uang assen bagi anak-anak miskin sangat berharga dibandingkan dengan anak-anak orang kaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12

  5. Pengertian Guru Menurut Syaodih (Mulyasa, 2005; 13) guru adalah perencana, pelaksana dan pengembang kurikulum dikelasnya, guru merupakan barisan pengembang kurikulum yang terdepan, evalutor dan penyempurna kurikulum. Guru adalah pribadi dewasa yang mempersiapkan diri secara khusus melalui lembaga pendidikan guru agar dengan keahliannya mampu mengajar sekaligus mendidik siswanya untuk menjadi warga negara yang baik, berilmu, produktif, sosial, sehat dan mampu berperan aktif dalam peningkatan sumber daya alam dan investasi kemanusiaan (Samana, 1994; 35).

  Guru adalah jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus apalagi sebagai guru yang profesional yang harus menguasai betul seluk beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai macam ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan pra jabatan (Usman, 1990; 1-2).

  Dari pengertian umum guru adalah orang yang berprofesi di bidang pendidikan yang bertugas menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa di kelas dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Profesi guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian sebagai seorang guru. Berikut ini beberapa kriteria yang harus dipenuhi guru (Mulyasa, 2005; 37- 65):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 a. Guru sebagai pendidik

  Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh panutan dan identifikasi bagi peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.

  b. Guru sebagai pengajar Guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami materi standar yang dipelajari.

  c. Guru sebagai pembimbing Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik, tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreativitas, moral yang lebih dalam dan kompleks.

  d. Guru sebagai pelatih Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan ketrampilan, baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih.

  e. Guru sebagai penasehat Guru adalah penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat.

  Banyak guru cenderung menganggap bahwa konseling terlalu banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14 membicarakan klien,sehingga seakan-akan berusaha mengatur kehidupan orang. Oleh karena itu, mereka tidak senang menjalankan fungsi ini.

  f. Guru sebagai pembaharu (inovator) Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu dengan yang lain. Guru harus menjembatani ini bagi peserta didik, jika tidak maka hal ini dapat mengambil bagian dalam proses belajar dan berakibat tidak menggunakan potensi yang dimilikinya.

  g. Guru sebagai model atau teladan Guru merupakan model atau teladan bagi peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Sebagai teladan tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik dan orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru.

  h. Guru sebagai pribadi Sebagai individu yang bergerak dalam pendidikan, guru harus memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Tuntutan kepribadian sebagai pendidik kadang-kadang dirasakan lebih jika dibandingkan dengan profesi selain guru. Ungkapan yang sering diungkapkan lainnya adalah bahwa guru bisa "digugu lan ditiru".

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15

  6. Pengertian Pekerjaan Pekerjaan menurut penulis adalah bidang pekerjaan pokok yang ditekuni oleh masyarakat setiap harinya. Pekerjaan adalah segala usaha manusia, baik usaha jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses peningkatan kegunaan ekonomi (Gilarso, 1986; 77). Dari definisi ini terlihat bahwa tidak setiap kegiatan manusia dipandang sebagai kerja.kegiatan yang hanya dilakukan demi kesenangan atau hobi tidak termasuk faktor produksi kerja.

  Pekerjaan, dalam hal ini sebagai guru membutuhkan kecakapan dan bakat tertentu. Pekerjaan ini menuntut penggunaan nalar daripada tenaga. Suatu pekerjaan yang memberikan otonomi yang besar kepada para pekerja akan memberikan kebebasan dalam melakukan seluruh aktifitasnya di ruang kerja (Surasto, 2003; 62).

  7. Tingkat Pendidikan Pendidikan dalam bahasa Inggris adalah education. Education berasal dari bahasa Yunani educare artinya membawa ke luar yang tersimpan dalam jiwa anak yang dituntun agar berkembang. Secara entimologi pengertian di atas menunjukkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan jiwa seseorang ke arah dewasa. Dengan demikian inti dari pendidikan adalah pengembangan jiwa dan perubahan tingkah laku seseorang ke arah dewasa.

  Pendidikan dilaksanakan melalui usaha sadar, sengaja dan bertanggung jawab dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 pendidikan, baik formal, non formal maupun pendidikan informal (Winardi dan Sumarto, 1997; 81-82).

  Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang dicapai oleh seorang. Tingkat pendidikan formal yang dicapai akan membawa pengaruh pada kehidupan seseorang yaitu pengaruh pada tingkat penguasaan pengetahuan yang berpengaruh pada jenjang pekerjaan formal dan status sosial dalam masyarakat.

  Tingkat pendidikan disesuaikan dengan tujuan pendidikan, falsafah negara yang bersangkutan. Adapun jenjang pendidikan yang ada di negara ini terdiri atas tingkat pendidikan dasar, tingkat pendidikan menengah (lanjutan) dan tingkat pendidikan tinggi (Soetopo dan Soemanto, 1982; 79-86). Masing-masing tingkatan mempunyai tipe tersendiri.

  Tingkat pendidikan dasar meliputi: Taman Kanak-Kanak, biasanya tingkatan ini di usia anak yang berumur 5-6 tahun. Tingkatan kedua adalah Sekolah Dasar (dalam hal ini SD 6 tahun) yang merupakan lanjutan dari tingkatan taman kanak-kanak, tetapi menurut prakteknya sampai saat ini taman kanak-kanak bukanlah merupakan syarat yang mutlak untuk memasuki sekolah dasar.

  Tingkat pendidikan menengah meliputi tingkat pendidikan menengah pertama dengan lama pendidikan selama 3 tahun. Contoh: SLTP, MTs dan sekolah menengah sederajad lainnya. Tingkat pendidikan menengah atas, dengan lama pendidikan 3 tahun. Contoh: SLTA, MAN, SMK dan sekolah yang sederajad lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 Tingkat pendidikan tinggi, yaitu tingkatan pendidikan setelah pendidikan menengah dilalui. Tingkat pendidikan tinggi bukanlah suatu pendidikan yang tanpa tujuan, dimana akan diarahkan kepada jenjang pendidikan yang lebih terarah, artinya mempersiapkan tenaga keprofesian. Ada dua macam pendidikan profesi yaitu kelompok profesi kependidikan dan kelompok profesi non kependidikan. Masing-masing profesi menyelenggarakan pendidikannya melalui dua program yaitu jalur atau program gelar dan non gelar. Contoh pendidikan gelar adalah program sarjana (S1), program pasca sarjana (S2) dan Doktor (S3).

  Contoh pendidikan non gelar adalah diploma I (So.I), diploma II (So.II) dan diploma III (So.III).

  Telah disebutkan bahwa tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang telah dicapai oleh seseorang, maksudnya adalah jenjang pendidikan formal yang telah dicapai adalah taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, akademi atau perguruan tinggi.

  Seorang lulusan sekolah dasar akan cenderung memiliki pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang tidak lulus sekolah dasar, seorang tamatan sekolah menengah atas akan mempunyai pengetahuan lebih baik dari pada luluisan sekolah menengah pertama, dan seterusnya.

  Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap profesi guru dalam melakukan tugasnya sebagai pendidik. Kemampuan guru atau tenaga pengajar yang berpendidikan relatif tinggi akan lebih aktif dalam mendorong perkembangan anak didiknya. Pengalaman mengenyam pendidikan tinggi memudahkan untuk membantu menyelesaikan kesulitan belajar anak didiknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18 karena mempunyai pengalaman dan cara untuk mengatasinya dengan berbekal pengetahuan yang luas. Guru yang mempunyai tingkat pendidikan yang rendah akan sulit untuk membantu anak didiknya dalam menghadapi kesulitan belajar.

  8. Tingkat Penghasilan Penghasilan adalah sejumlah pendapatan yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu. Mulyanto (1982; 93) mengemukakan penghasilan dan penerimaan dapat berbentuk

  a. Penghasilan berupa uang , yaitu segala penghasilan yang berupa uang yang sifatnya regular dan diterima sebagai balas jasa. Sumbernya adalah gaji dan upah, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas, hasil investasi.

  b. Penghasilan berupa barang, adalah segala penghasilan yang sifatnya regular akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa, tetapi dapat diterima dalam bentuk barang dan jasa. Misalnya: tunjangan beras, tunjangan kesehatan.

  c. Penerimaan barang dan jasa lain-lain adalah segala penerimaan berupa transfer redistributif dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga. Misal: penjualan barang yang dipakai, pinjaman uang, hasil undian dan penagihan piutang.

  Penghasilan adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19 Penghasilan keluarga dapat bersumber pada usaha sendiri, bekerja pada orang lain, hasil dari milik (Gilarso, 1991; 63).

  Penghasilan keluarga dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan. Besarnya jumlah pengeluaran keluarga menurut Gilarso (1991; 65) tergantung pada berbagai hal, antara lain.

  a. Besarnya jumlah penghasilan yang masuk.

  b. Besarnya keluarga.

  c. Tingkat harga kebutuhan keluarga.

  d. Tingkat pendidikan keluarga.

  e. Lingkungan sosial ekonomi keluarga.

  f. Kebijaksanaan dalam mengelola dan mengendalikan keuangan keluarga.

B. Kerangka Berpikir 1. Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari pekerjaan.

  Persepsi adalah adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsang dari lingkungannya melalui panca indera, sehingga individu tersebut mengerti dan menyadari apa yang diinderakan. Profesi guru adalah orang yang bekerja di bidang pendidikan yang bertugas menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa di kelas dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Profesi guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian sebagai seorang guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  20 Pekerjaan adalah segala usaha manusia, baik usaha jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses peningkatan kegunaan ekonomi. Dari definisi ini terlihat bahwa tidak setiap kegiatan manusia dipandang sebagai kerja. Pekerjaan yang berbeda dari masyarakat membuat masyarakat mempunyai pesepsi yang berbeda pula tentang profesi guru.

  2. Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan.

  Persepsi adalah adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsang dari lingkungannya melalui panca indera, sehingga individu tersebut mengerti dan menyadari apa yang diinderakan. Profesi guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian sebagai seorang guru.

  Tingkat pendidikan masyarakat adalah tingkat pendidikan formal tertinggi yang dicapai oleh masyarakat. Tingkat pendidikan formal yang dicapai akan membawa pengaruh pada kehidupan seseorang yaitu pengaruh pada tingkat penguasaan pengetahuan yang berpengaruh pada jenjang pekerjaan formal dan status sosial dalam masyarakat. Masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan mempunyai persepsi terhadap perofesi guru yang berbeda dengan masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  21

  3. Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat penghasilan.

  Persepsi adalah adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsang dari lingkungannya melalui panca indera, sehingga individu tersebut mengerti dan menyadari apa yang diinderakan. Profesi guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian sebagai seorang guru.

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh suku bunga SBI, Fluktuasi kurs dollar AS dan tingkat inflasi terhadap penerimaan pajak penghasilan

4 30 130

Analisis perhitungan tingkat risiko kredit ditinjau dari NPL pada Koperasi KSP Sumber Bahagia Bandung

1 7 1

Pengaruh literasi keuangan, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan terhadap pemilihan Jenis investasi pada masyarakat Sidoarjo - Perbanas Institutional Repository

0 1 18

Pengaruh literasi keuangan, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan terhadap pemilihan Jenis investasi pada masyarakat Sidoarjo - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

Pengaruh literasi keuangan, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan terhadap pemilihan Jenis investasi pada masyarakat Sidoarjo - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

2) Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan di Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya

0 0 7

Responden berdasarkan tingkat pendidikan

0 0 7

Pengaruh rekrutmen, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Surya Hasil Laut Pangkalpinang - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 21

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh tingkat suku bunga, pendapatan, status pekerjaan, dan jangka waktu kredit terhadap jumlah pengambilan kredit - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 11

Penegakan hukum tingkat penyidikan terhadap tindak pidana Standar Nasional Indonesia di kota Pangkalpinang ditinjau dari undang-undang nomor 20 tahun 2014 tentang standardisasi dan penilaian kesesuaian - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 16