Analisis Pengaruh Risiko Kredit Dan Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Di Bank Umum Syariah Nasional (BUSN) Devisa Dan Non Devisa Periode 2010-2014. - Test Repository

  

ANALISIS PENGARUH RISIKO KREDIT DAN

KECUKUPAN MODAL TERHADAP

PROFITABILITAS DI BANK UMUM SYARIAH

NASIONAL (BUSN) DEVISA DAN NON DEVISA

PERIODE 2010-2014

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

  

Oleh

DEVI NUR HALIMAH

NIM 21311001

JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan untuk : Orang tuaku tercinta,

  Adik-adikku tersayang, Suamiku tercinta Afiq Anwar Arif S.Pd atas dukungan, semangat, doa dan kasih sayangnya,

  Dosen pembimbing dan dosen lain yang telah membantu, Dan sahabat-sahabat terbaikku PS S1 angkatan 2011 atas semua kenangan manis yang telah terukir sampai detik ini,

  

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

  Puji syukur atas segala limpahan rahmat, karunia serta hidayah yang telah diberikan oleh Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

  “ANALISIS PENGARUH

RISIKO KREDIT DAN KECUKUPAN MODAL TERHADAP

PROFITABILITAS DI BANK UMUM SYARIAH NASIONAL (BUSN)

DEVISA DAN NO DEVISA PERIODE 2010- 2014”.

  Adapun maksud dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak selama penyusunan. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih atas segala dukungan, bimbingan dan bantuan yang telah diberikan sehingga skirpsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya, adapun pihak-pihak tersebut adalah :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga

  2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  3. Ibu Fetria Eka Yudiana M.Si selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  4. Bapak Dr. Agus Waluyo, M.Ag., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu memberikan bimbingan selama proses penyusunan skripsi.

  5. Ibu Hikmah Endraswati SE, M.Si yang telah memberikan pengarahan dan semangat.

  6. Bapak dan Ibu dosen PS S1 yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan penulisan skripsi.

  7. Kedua orang tuaku tercinta, ayah dan ibu serta adik-adikku tersayang atas segala Doa, serta dukungan baik secara moral maupun materiil sehingga penulis mampu menyelesaikan studi.

  8. Sahabat dan teman terbaikku terutama Siti Aliya, Nasrifah, Siti Rodiyah, Hanum Yunesa Hartika yang telah memberikan warna keseharianku selama 4 tahun ini dengan semua canda tawa, air mata dan semua kenangan manis yang tak terlupakan.

  9. Siva Fauziah dan Wiwit Ayu Novitasari yang selalu setia menemani dan membantu dalam proses penyelesaikan skripsi.

  10. Suamiku tercinta Afiq Anwar Arif S.Pd yang selalu memberi motivasi, semangat dan pantang menyerah untuk menyelesaikan skripsi ini.

  11. Teman-teman angkatan 2011 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah memberikan banyak cerita, pengalaman serta pelajaran sebagai mahasiswa kepada penulis.

  12. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas segala bantuan dan dukungannya.

  Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis membutuhkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak, sehingga dapat dipergunakan untuk memperbaiki skripsi ini maupun penelitian selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.

  Salatiga, 04 Januari 2016 Penulis

  

ABSTRAK

  Halimah, Devi Nur. 2015. Analisis Pengaruh Risiko Kredit Dan Kecukupan

  Modal Terhadap Profitabilitas Di Bank Umum Syariah Nasional (BUSN) Devisa Dan Non Devisa Periode 2010-2014 . Skripsi. Fakultas Ekonomi

  Dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah (S1). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dr. Agus Waluyo, M.Ag.

  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel risiko kredit (NPL/NPF), dan variabel kecukupan modal (CAR) terhadap profitabilitas yang diprogsikan dengan ROA. Data yang digunakan adalah publikasi laporan triwulan bank-bank yang termasuk Bank Umum Syariah Nasional (BUSN) Devisa dan Non Devisa yang diperoleh melalui website bank-bank tersebut sejak tahun 2010- 2014. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 sampel diambil dari 4 bank yang termasuk dalam BUSN Devisa dan Non Devisa dengan periode 5 tahun.

  Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan dianalisis menggunakan regresi linier berganda serta diuji menggunakan asumsi klasik berupa uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas dan uji normalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel risiko kredit (NPL/NPF) dan kecukupan modal (CAR) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dengan nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05. Untuk variabel risiko kredit (NPL/NPF) berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dan variabel kecukupan modal (CAR) berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Koefisien determinasi menunjukkan bahwa dalam model regresi sebesar 17,2% perubahan variabel profitabilitas disebabkan oleh 2 variabel yang diteliti. Sedangkan sisanya 82,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.

  Kata kunci: NPL/NPF, CAR dan ROA.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv PERSEMBAHAN ............................................................................................ v KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7 C. Tujuan ................................................................................................. 7 D. Manfaat ................................................................................................ 8 E. Sistematika Penulisan ......................................................................... 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ..................................................................................... 11 B. Kerangka Teori .................................................................................... 16

  1. Teori Keagenan ....................................................................... 16

  2. Bank Syariah ........................................................................... 17

  a. Pengertian Bank Syariah ..................................................... 17

  b. Kegiatan Operasional ........................................................... 18

  c. Fungsi Bank ........................................................................ 21

  d. Jenis-jenis Bank ................................................................... 23

  e. Sumber Dana Bank ............................................................. 26

  C. Risiko Kredit ....................................................................................... 29

  a. Kredit .............................................................................................. 29

  b. Risiko Kredit ................................................................................... 34

  c. Kecukupan Modal ........................................................................... 38

  d. Profitabilitas .................................................................................... 40

  D. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 42

  E. Hipotesis ............................................................................................... 43

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 46 B. Lokasi dan Waktu Penelitia ................................................................. 46 C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 47 D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 49 E. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional ..................................... 50 F. Alat Analisis ........................................................................................ 53 G. Metode Analisis Data .......................................................................... 53

  1. Uji Statistik Deskriptif ................................................................ 53

  2. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 54

  3. Analisis Regresi Berganda .......................................................... 57

  4. Pengujian Hipotesis .................................................................... 58

  BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................... 61 B. Analisis Data ....................................................................................... 65

  1. Uji Statistik Deskriptif ................................................................ 65

  2. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 66

  3. Analisis Regresi Berganda .......................................................... 72

  4. Pengujian Hipotesis .................................................................... 73

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... 80 B. Saran ..................................................................................................... 81 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Tabel

  2.1 Research Gap ............................................................................................. 14

  3.1 Nama Bank BUSN Devisa dan Non Devisa .............................................. 47

  3.2 Kriteria Sampel .......................................................................................... 49

  3.3 Bank Sampel .............................................................................................. 49

  3.4 Definisi Operasional................................................................................... 52

  4.1 Deskriptif Statistik ..................................................................................... 65

  4.2 Uji Multikolinieritas ................................................................................... 68

  4.3 Uji Autokorelasi ......................................................................................... 69

  4.4 Uji Heteroskedastisitas ............................................................................... 70

  4.5 Uji Normalitas ............................................................................................ 71

  4.6 Uji Regresi Linier Berganda ...................................................................... 72

  4.7 Uji Koefisien Determinasi.......................................................................... 74

  4.8 Uji F Test ................................................................................................... 75

  4.9 Uji T Test ................................................................................................... 77

  

DAFTAR GAMBAR

  2.0 Kerangka Penelitian .................................................................................. 42

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor perbankan pada dasarnya merupakan bagian integral dari

  sistem keuangan. Di Indonesia, sistem keuangan masih terfokus pada sektor perbankan, yang memiliki peran krusial dalam kegiatan pendanaan ekonomi riil. Hingga saat ini, sistem keuangan Indonesia masih didominasi oleh sektor perbankan. Dalam konteks ini, memastikan sektor perbankan yang sehat, stabil, dan efisien merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi jangka panjang serta stabilitas ekonomi dan keuangan.

  Bank menjadi salah satu lembaga keuangan yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi bangsa. Fungsi utama bank adalah sebagai lembaga intermediasi atau perantara keuangan, yang bertugas untuk menghubungkan pihak yang kelebihan dana atau surplus dengan pihak yang kekurangan dana atau defisit. Bank juga turut berperan secara aktif dalam hal mempromosikan inklusi keuangan, sehingga seluruh masyarakat dari berbagai segmen dapat menikmati jasa-jasa keuangan. Sebagai lembaga keuangan yang menggerakkan roda perekonomian dengan menyediakan jasa-jasa keuangan kepada masyarakat, maka pengelolaan bank dalam menjalankan fungsi tersebut harus selalu didasarkan pada prinsip kehati-hatian yang tinggi.

  Salah satu tujuan berdirinya perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan. Bank merupakan lembaga keuangan yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, tetapi juga untuk mendapatkan keuntungan. Selain itu bank harus menjaga kinerja keuangannya agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Kinerja keuangan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu indikator utama yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank.

  Rasio keuangan adalah kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode. Atau bisa juga dikatakan bahwa rasio keuangan adalah hasil perhitungan antara dua macam data keuangan bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kedua data keuangan tersebut yang pada umumnya ditanyatakan secara numerik. Hasil rasio keuangan ini digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode, apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Kemudian juga dapat dinilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif (Kasmir, 2008:104).

  Rasio profitabilitas merupakan salah satu rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memperoleh laba, atau dengan kata lain rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari kegiatan operasionalnya. Profitabillitas merupakan indikator yang paling penting untuk mengukur kinerja suatu bank. Return On Assets (ROA) memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam kegiatan operasi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Juga memberikan informasi seberapa efisien suatu bank dalam melakukan kegiatan usahanya, karena rasio ini mengindikasikan berapa besar keuntungan dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah asetnya (Siamat, 2001:102). Sehingga dalam penelitian ini ROA digunakan sebagai ukuran kinerja perbankan. Return On

  

Assets (ROA) di sini adalah indikator performance atau kinerja bank

  didasarkan pertimbangan bahwa ROA mengkover kemampuan seluruh elemen aset bank yang digunakan dalam memperoleh penghasilan. ROA mengindikasikan kemampuan bank dalam menghasilkan laba dengan menggunakan asetnya. Penggunaan ROA sebagai proksi profitabilitas pada perusahaan perbankan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.

  Faktor yang dapat digunakan dalam penilaian kinerja laba yang diperoleh bank yang mempengaruhi nilai ROA adalah rasio NPL/NPF ( Non

  

Performing Loan/finance ) yang digunakan untuk menghitung risiko kredit

dan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) yang mewakili kecukupan modal.

  Kredit merupakan aktivitas bank yang paling dominan dari keseluruhan operasional perbankan. Menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan menyebutkan bahwa “Kredit adalah penyediaan uang atau

  

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu

tertentu dengan pemberian bunga” (Dahlan, 2001:165). Melalui penyaluran

  kredit kepada masyarakat, bank berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun kredit yang diberikan oleh bank tidak menutup kemungkinan mengandung risiko, sehingga dalam pelaksanaannya bank harus memperhatikan asas-asas pengkreditan yang sehat serta memiliki fundamental yang lebih kuat. Agar pemberian kredit dapat dilaksanakan secara konsisten dan berdasarkan asas-asas pengkreditan yang kuat.

  Salah satu risiko yang dihadapi bank adalah risiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan atau yang sering disebut risiko kredit. Menurut Pasal 1 PBI No.11/25//PBI/2009, risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Pihak debitur tidak selamanya dapat mengembalikan uangnya kepada bank, misalnya saja jika debitur tersebut mengalami kerugian. Hal ini mengakibatkan bank harus menganalisa calon debitur dan mengelola risiko kredit dengan baik agar kerugian akibat risiko kredit tersebut dapat di minimalisir.Sedangkan menurut (Greuning, 2009:139), risiko kredit adalah keadaan ketika debitur atau penerbit instrumen keuangan baik individu, perusahaan, maupun negara tidak dapat membayar kembali kas pokok dan lainnya yang berhubungan dengan investasi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian kredit. Dalam sistem perbankan, risiko kredit berarti bahwa pembayaran mungkin tertunda atau tidak sama sekali, yang dapat menyebabkan masalah arus kas dan mempengaruhi likuiditas bank.

  Risiko kredit merupakan sumber risiko utama bagi bank karena fungsi utama bank dalam kegiatan intermediasi yaitu penyaluran kredit bagi pihak yang kekurangan dana (defisit). Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang menunjukkan / mengukur risiko portofolio kredit bank yang terlihat dari pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesenjangan dan faktor eksternal di luar kemampuan kendali debitur.

  Rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin kecil Non

  

Peforming Loan (NPL) maka semakin kecil pula risiko kredit yang

  ditanggung oleh pihak bank. Semakin tinggi NPL akan mengganggu profitabilitas bank karena jumlah kredit bermasalah semakin besar dan menyebabkan kerugian. Bank Indonesia dalam PBI No 15/2/PBI/2013 menetapkan bahwa NPL tidak lebih dari 5 %.

  Bagi industri perbankan, permodalan merupakan suatu hal yang penting, bank harus mampu menjaga kepercayaan nasabah dengan memiliki modal yang mencukupi bagi kegiatan operasional sehari-hari. Oleh karena itu Bank Indonesia menetapkan kewajiban penyediaan modal minimum bank seperti yang diatur dalam SE BI No 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013 mengenai kewajiban penyediaan modal minimum bank. Bank Indonesia mewajibkan setiap bank umum menyediakan modal minimum sebesar 8% dari total aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) (Dendawijaya, 2009:40). Dengan ketentuan tersebut, bank wajib memelihara ketersediaan modal karena setiap pertambahan kegiatan bank khususnya yang mengakibatkan pertambahan aktiva harus diimbangi dengan pertambahan permodalan.

  Persentase kebutuhan modal minimum yang diwajibkan BIS (Bank for

  

International Settlements ) yaitu dengan menggunakan CAR (Capital

adequancy ratio ). Oleh karenanya tingkat kecukupan modal pada penelitian

  ini juga dihitung menggunakan CAR. Menurut (Dendawijaya,2009:121) CAR (Capital Adequacy Ratio) merupakan rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) untuk dibiayai dari dana modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang) dan lain sebagainya. Semakin tinggi CAR yang dicapai oleh bank menunjukkan kinerja bank semakin baik, Sehingga laba bank semakin meningkat. Banyaknya kredit yang bermasalah dapat mengakibatkan terkikisnya permodalan bank yang dapat dilihat dari Capital

  

Adequacy Ratio (CAR). Menurunnya CAR tentu saja berakibat menurunnya

  kemampuan bank dalam menyalurkan kredit, yang pada akhirnya bank kehilangan kemampuannya dalam menghasilkan laba yang optimum dari kegiatan pokoknya tersebut. Selain itu CAR yang rendah juga mengakibatkan turunnya kepercayaan nasabah yang pada akhirnya dapat menurunkan profitabilitas bank.

  Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul

  “ANALISIS PENGARUH RISIKO KREDIT DAN KECUKUPAN MODAL TERHADAP PROFITABILITAS DI BANK UMUM SYARIAH NASIONAL (BUSN) DEVISA DAN NON DEVISA PERIODE 2010-2014 ”.

  B. Rumusan Masalah

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis akan merumuskan beberapa masalah berkaitan dengan judul yang diangkat penulis, diantaranya penulis merumuskan :

  1. Bagaimana pengaruh NPL/NPF terhadap ROA pada perbankan syariah periode 2010-2014?

  2. Bagaimana pengaruh CAR terhadap ROA pada perbankan syariah periode 2010-2014?

  3. Bagaimana pengaruh NPL/NPF dan CAR secara bersama-sama terhadap ROA pada perbankan syariah periode 2010-2014?

  C. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka penelitian ini mempunyai tujuan yang diharapkan. Tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitian ini, dengan berdasarkan masalah-masalah yang tercantum dalam identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

  1. Menganalisis pengaruh NPL/NPF terhadap ROA pada perbankan syariah periode 2010-2014.

  2. Menganalisis pengaruh CAR terhadap ROA pada perbankan syariah periode 2010-2014.

  3. Menganalisis pengaruh NPL/NPF dan CAR secara bersama-sama terhadap ROA pada perbankan syariah periode 2010-2014.

D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai berikut:

  1. Bagi Pihak Bank Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam memprediksi dan mengambil keputusan untuk merencanakan pengelolaan dana dalam rangka meningkatkan Return on asset (ROA) dengan meminimalisasikan risiko kredit/kredit macet dan meningkatkan modal.

  Dengan melihat variabel independenpen NPL/NPF dan CAR yang berpengaruh terhadap ROA.

  2. Bagi Akademisi Hasil penilitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi akademisi yang ingin melakukan penelitian selanjutnya sebagai salah satu sumber informasi. Dan dapat menambah wawasan yang luas untuk masyarakat pada umumnya.

  3. Bagi Penulis Dengan hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat menambah pengetahuan tentang topik yang diteliti serta menambah wawasan tentang perbankan terutama mengenai risiko kredit dan kecukupan modal serta pengaruhnya terhadap profitabilitas suatu bank.

E. Sistematika Penulisan

  Untuk kejelasan dan ketetapan arah pembahasan dalam skripsi ini penulis menyusun sistematika sebagai berikut:

  Bab I PENDAHULUAN Menyajikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II LANDASAN TEORI Menyajikan tentang kajian pustaka yangmenguraikan tentang telaah pustaka yang berisi ringkasan penelitian terdahulu, kerangka teori yang berkaitan dengan topik penelitian, kerangka penelitian yang berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan model penelitian yang akan diuji, serta hipotesis penelitian yang menjadi pedoman dalam analisis data.

  Bab III METODE PENELITIAN Menyajikan tentang metode penelitian yang berisi variabel penelitian yang digunakan, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, skala pengukuran, definisi operasional variabel, metode pengumpulan data dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian.

  Bab IV ANALISIS DATA Menyajikan tentang analisa penelitianyang akan menguraikan tentang diskripsi objek penelitian, analisis data dan interpretasi hasil pengelolaan data.

  Bab V PENUTUP Menyajikan tentang simpulan dari penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan penulis serta saran-saran yang dapat diberikan kepada bank dan pihak-pihak lain yang membutuhkan.

BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu dengan pokok

  permasalahan yang hampir sama. Berikut ini adalah ringkasan beberapa penelitian yang sudah dilakukan: Nusantara (2009) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh NPL,

  CAR, LDR, dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Perbandingan Bank Umum Go Publik dan Bank Umum Non Go Publik di Indonesia Periode 2005- 2007”. Variabel penelitian yang digunakan adalah profitabilitas yang diukur ROA sebagai variabel dependen. Sedangkan variabel independen adalah NPL, CAR, LDR, dan BOPO. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini adalah variabel NPL, CAR, LDR, dan BOPO secara parsial signifikan terhadap ROA bank go publik. Sedangkan pada bank non go publik, hanya LDR yang berpengaruh signifikan.

  Penel itian Anggraini dan Swardhika (2014) yang berjudul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Resiko Kredit dan Suku Bunga Kredit Pada Profitabilitas”. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ROA, sedangkan variabel independennya adalah NPL, CAR dan suku bunga kredit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel DPK dan CAR berpengaruh positif, sedangkan NPL dan Suku Bunga Kredit berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA).

  Astuti (2014) judul penelitian “Pengaruh ukuran perusahaan, CAR, BOPO, NPL terhadap Profitabilitas Bank pada tahun 2010-

  2012”. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return On Asset (ROA), sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, CAR, BOPO, dan NPL. Analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA, sedangkan BOPO dan NPL berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA.

  Mitasari (2014) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh CAR, NPL, LDR, NIM dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank (Studi pada Bank Umum Go Public tahun 2009-2013), variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return On Asset (ROA), sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah CAR, NPL, LDR, NIM dan BOPO. Analisis dalam penelitian ini menggunakan model regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA, NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, sedangkan LDR, BOPO dan NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.

  Wityasari (2014) melakukan penelitian tentang Analisis Pengaruh CAR, NPL, LDR, terhadap profitabilitas dengan LDR sebagai variabel intervening. Studi kasus pada Bank Umum Go Public periode 2009-2013.

  Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR,

  DPPK, NPL t-1 dan LDR. Sedangkan variabel dependen adalah Return

  

OnAssets (ROA). Teknik analisis yang digunakan adalah Amos 21. Hasil

  dari penelitian CAR, DPK tidak berpengaruh signifikan pada LDR dan ROA, sedangkan NPL t-1 berpengaruh positif signifikan terhadap LDR, tetapi berpengaruh negatif signifikan pada ROA.

  Chaidir (2015) dengan judul penelitian “Pengaruh Kondisi Permodalan, Efisiensi Operasional, Likuiditas, Risiko Kredit Dan Risiko Pasar Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank (Studi Kasus Sepuluh Bank Dengan Aset Tertinggi Di Indonesia Periode 2009-

  2014)”. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return On Asset (ROA), sedangkan variabel independen berupa CAR (Capital Adquacy Ratio) sebagai indikator permodalan, Beban Operasional terhadap pendapatan perasional (BOPO) sebagai indikator efisiensi operasional, Non Performing Loan (NPL) sebagai proksi tingkat kredit macet, Cash Ratio (CR) sebagai indikator likuiditas, dan Net Interest Margin (NIM) sebagai indikator resiko pasar. Analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, BOPO dan NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, sedangkan CAR dan CR negatif dan signifikan terhadap ROA.

  Berdasarkan penelitian terdahulu, penulis dapat merangkum hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh risiko kredit dan kecukupan modal terhadap profitabilitas, sebagai berikut :

Tabel 2.1 Research Gap

  Peneliti Judul Penelitian Variabel penelitian Hasil Penelitian Ahmad Buyung Nusantara (2009) Analisis Pengaruh

  NPL, CAR, LDR, dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Perbandingan Bank Umum Go Publik dan Bank Umum Non Go Publik di Indonesia Periode 2005-2007

  Profitabilitas yang

diukur ROA

sebagai variabel dependen. Sedangkan variabel independen adalah NPL, CAR, LDR,

dan BOPO.

  NPL, CAR, LDR, dan BOPO secara parsial signifikan terhadap ROA bank go publik. Sedangkan pada bank non go publik, hanya LDR yang berpengaruh signifikan.

  Anggraini dan Swardhika (2014)

  Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Risiko Kredit Dan Suku Bunga Kredit Pada Profitabilitas

  Variabel dependen : ROA, dan variabel independen: NPL,

CAR dan suku

bunga kredit.

  Hasil penelitian menunjukkan variabel DPK dan CAR berpengaruh positif, sedangkan NPL dan Suku Bunga Kredit berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA). Agustintri Astuti (2014) Pengaruh ukuran perusahaan, CAR, BOPO, NPL terhadap Profitabilitas Bank pada tahun 2010-2012 Variable dependen

Return On

Asset (ROA)

Variabel

independen:

ukuran

perusahaan,

CAR, BOPO,

dan NPL.

  Ukuran perusahaan dan CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA, sedangkan BOPO dan NPL berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Dwihilda Rezha Mitasari (2014)

  Analisis Pengaruh CAR, NPL, LDR, NIM dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank (Studi pada Bank Umum Go Public tahun 2009-2013), Variabel

dependen:

Return On

Asset (ROA),

Variabel

independen

dalam

penelitian ini

adalah CAR,

NPL, LDR,

NIM dan BOPO

  CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA, NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, sedangkan LDR, BOPO dan NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Meryta Wityasari (2014) Analisis

  Pengaruh CAR, NPL, LDR, terhadap profitabilitas dengan LDR sebagai variabel intervening.

  Variabel dependen : ROA. Sedangkan variabel independen

: CAR, DPPK,

NPL t-1, LDR.

  CAR, DPK berpengaruh negatif tidak signifikan pada LDR dan ROA, sedangkan NPL t-1 berpengaruh positif signifikan terhadap LDR,

  

pada Bank berpengaruh

Umum Go negatif signifikan

Public periode pada ROA.

  2009-2013 Lya Chaidir Pengaruh Variabel NIM berpengaruh (2015) Kondisi dependen: positif dan

Permodalan, ROA signifikan

  Efisiensi Variabel terhadap ROA, Operasional, independen BOPO dan NPL

Likuiditas, berupa CAR berpengaruh

Resiko Kredit (permodalan), negatif signifikan Dan ResikoPasar BOPO(efisiensi terhadap ROA, sedangkan Terhadap operasional), CAR Tingkat ROA NPL (tingkat dan CR negatif

(Studi Kasus kredit macet), dan signifikan

Sepuluh Bank CR(likuiditas), terhadap ROA. Dengan Aset dan NIM (resiko Tertinggi Di pasar) Indonesia Periode 2009- 2014).

  Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa terdapat beberapa penelitian yang dilakukan untuk menguji variabel risiko kredit dan kecukupan modal yang mempengaruhi profitabilitas perbankan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sampel penelitian ini yaitu 4 bank yang termasuk dalam Bank Umum Syariah Nasional (BUSN) Devisa dan Non Devisa. Selain dilihat dari sampelnya dapat dilihat pula dari tahun penelitian yang berbeda serta jumlah sampel yang berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Beberapa penelitian di atas kebanyakan meneliti bank yang termasuk dalam bank umum yang bersifat konvensional yang termasuk dalam BUMN.

B. Kerangka Teori

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

  Teori keagenan (Agency Theory) memiliki hubungan dengan kinerja bank, karena kinerja dari suatu perusahaan perbankan tidak dapat dipisahkan dengan manajemen bank. Jensen dan Meckling (1976) dalam Ujiyanto (2007) menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal). Dengan adanya hubungan antara kedua belah pihak maka manajer (agent) mempunyai tanggung jawab untuk melaporkan hasil kerjanya kepada para pemegang saham atau pemilik. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah keagenan (agency problem) karena kemungkinan manajer (agent) tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan principal, sehingga memicu biaya keagenan (agency cost) (Najmudin, 25:2011).

  Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik (pemegang saham) hal tersebut menimbulkan asimetri informasi Sehingga para pemegang saham khawatir manajer hanya bekerja untuk memaksimalkan kepentingan sendiri daripada bekerja untuk memaksimalkan kekayaan para pemegang saham. Untuk mengurangi adanya hal tersebut maka dilakukan perencanaan kompensasi yang baik yang memotivasi manajer agar bekerja bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri namun juga para pemegang saham (Najmudin, 26:2011).

  Eisenhardt (1989) menyatakan bahwa teori agensi menggunakan tiga asumsi sifat manusia yaitu: (1) manusia pada umumya mementingkan diri sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu menghindari resiko (risk averse). Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut manajer sebagai manusia akan bertindak

  opportunistic , yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya (Haris, 2004)

  dalam Ujiyantho (2007). Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, maka diketahui bahwa manajer maupun pemegang saham mempunyai kepentingan yang berbeda dimana masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat keuntungan yang dikehendaki.

2. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

  Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada dalam ajaran islam, berfungsi sebagai badan usaha yang menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat, atau sebagai perantara keuangan, serta merupakan unit sistem ekonomi islam yang beroperasi dengan doktrin dasar terhadap larangan praktik riba ( Rivai & Veithzal, 2008: 77). Sedangkan menurut Siamat (2001), Bank Syariah merupakan bank yang menjalankan usahanya berdasar prinsip-prinsip syariah yang didasarkan pada Al Qur

  ’an dan hadits. Pendapat lain dikemukakan oleh Schaik (2013) yang menyatakan bahwa Bank Syariah adalah suatu bentuk dari bank modern yang didasarkan pada hukum Islam, yang dikembangkan pada abad pertengahan islam dengan menggunakan konsep bagi risiko sebagai sistem utama dan meniadakan sistem keuangan yang didasarkan pada kepastian dan keuntungan yang telah ditentukan sebelumnya.

  Dari beberapa pengertian yang diuraikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya dengan didasarkan pada prinsip syariah dan dalam mencari keuntungan dengan menggunakan prinsip bagi hasil bukan berdasarkan bunga.

b. Kegiatan Operasional

  Sebagaimana halnya dengan bank konvensional, bank syariah juga mempunyai peran sebagai lembaga perantara (intermediary) antara satuan-satuan kelompok masyarakat atau unit-unit ekonomi yang mengalami kelebihan dana (surplus unit) dengan unit-unit lain yang mengalami kekurangan dana (deficit unit). Melalui bank kelebihan dana-dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan dan memberikan manfaat kepada kedua belah pihak.

  Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa usaha / kegiatan operasional bank syariah meliputi tiga kegiatan utama, yaitu:

  1) Menghimpun dana Kegiatan menghimpun dana disini yaitu dana yang berasal dari masyarakat yang kelebihan dana. Disini bank bertugas mengumpulkan atau menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk titipan dengan menggunakan akad wadiah dan dalam bentuk investasi dengan menggunakan akad mudharabah. Kegiatan ini dapat dijadikan masyarakat sebagai sarana investasi dengan harapan memperoleh bagi hasil dari hasil simpanannya. 2) Menyalurkan dana Menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan.

  Masyarakat dapat memperoleh pembiayaan dari bank syariah asalkan dapat memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Menyalurkan dana merupakan aktivitas yang sangat penting bagi bank syariah. Dalam hal ini bank akan memperoleh

  return atas dana yanng disalurkan. Return atau pendapatan yang

  diperoleh bank syariah atas penyaluran dana ini sesuai dengan akadnya.

  Bank syariah menyalurkan dana kepada masyarakat dengan menggunakan bermacam-macam akad. Penyaluran dana dengan prinsip jual beli (

  ba’i) biasanya menggunakan akad murabahah, salam dan istishna’. Sedangkan penyaluran dana dengan

  menggunakan prinsip sewa beli yaitu dengan menggunakan akad

  ijarah wa iqtina dan ijarah muntahiyyah bittamlik. Dan penyaluran dana dengan menggunakan prinsip bagi hasil (syirkah) yaitu dengan menggunakan akad musyarakah dan mudharabah. Karena pendanaan dilakukan dengan berbagai macam prinsip dengan akad yang berbeda pula maka return yang diperolehpun berbeda.

  Pendapatan atau return dari aktivitas penyaluran dana kepada nasabah yaitu dari bagi hasil usaha dan margin keuntungan. Margin keuntungan merupakan selisih antara harga jual kepada nasabah dan harga beli bank.

  3) Pelayanan Jasa Bank Selain menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat, bank syariah juga memberikan pelayanan jasa perbankan kepada nasabahnya. Pelayanan jasa bank syariah ini diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Aktivitas pelayanan jasa merupakan aktivitas yang diharapkan oleh bank syariah untuk dapat meningkatkan pendapatan bank yang berasal dari fee atas pelayanan jasa bank. Beberapa bank berusaha meningkatkan teknologi informasi agar dapat memberikan pelayanan jasa yang memuaskan nasabah yang cepat dan akurat. Berbagai jenis produk pelayanan jasa yang dapat diberikan oleh bank syariah antara lain seperti akad wakalah (arranger, agency), sharf (jual beli valuta asing), rahn, hiwalah dan kafalah (garansi bank).

c. Fungsi Bank

  Fungsi bank baik bank syariah maupun bank konvensional secara spesifik dapat dijabarkan menjadi 3, yaitu (Wityasari, 2014) : 1) Agent of trust

  Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut dan juga percaya bahwa pada saat yang telah dijanjikan masyarakat dapat menarik lagi simpanannya di bank.

  2) Agent of development Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu sektor moneter dan sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut berinteraksi saling mempengaruhi satu dengan lain. Tugas bank sebagai penghimpun dan penyaluran dana sangat diperlukan sebagai kegiatan kelancaran perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat untuk melakukan kegiatan investasi, konsumsi, distribusi barang dan jasa. Mengingat kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi berkaitan dengan kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat.

  3) Agent of services Selain dalam kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan lainnya kepada masyarakat. Jasa-jasa perbankan yang ditawarkan tersebut erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa-jasa bank tersebut antara lain berupa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank dan penyelesaian tagihan.

  Sedangkan dalam pembukaan stadar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI (Acconting and Auditing Organization

  for Islamic Financial Institution ) menyebutkan bahwa fungsi dan

  peran bank syariah adalah sebagai berikut: 1) Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana nasabah.

  2) Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.